Apakah gaya kepemimpinan, disiplin dan kompetensi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian penjualan pasar modern PT? Apakah gaya kepemimpinan, disiplin dan kompetensi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan bagian penjualan pasar modern PT?
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan dapat memberikan sumbangan pengetahuan terkait serta dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian selanjutnya. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan sistem penulisan.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompetensi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh disiplin kerja, motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai”.
Landasan Teori
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Gaya kepemimpinan
- Kedisiplinan
- Kompetensi
- Kinerja Karyawan
- Hubungan Antar Variabel
Menurut Shaleh, manajemen sumber daya manusia (SDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi sumber daya manusia dalam memperoleh, mengembangkan, memberi kompensasi, mengintegrasikan, mempertahankan dan mengakhiri hubungan kerja, guna mencapai tujuan dan keinginan organisasi. . kebutuhan karyawan dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia adalah pengakuan akan pentingnya tenaga kerja suatu organisasi sebagai sumber daya manusia, yang sangat penting dalam berkontribusi terhadap tujuan organisasi, dan penggunaan berbagai fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif dan adil untuk kepentingan organisasi. individu dan organisasi serta masyarakat (Marnis, 2018: 4). Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan sumber daya manusia secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan individu karyawan.
Pemimpin yang tergolong pemimpin paternalistik adalah pemimpin yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Kompetensi keterampilan dipandang perlu karena memahami dan menggerakkan suatu sumber daya manusia secara cepat menandakan bahwa sumber daya manusia tersebut berkualitas. Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia organisasi dalam kegiatan berikut, proses rekrutmen dan seleksi karyawan, sistem penghargaan, praktik, pengambilan keputusan, filosofi organisasi (visi dan nilai-nilai organisasi), kebiasaan dan prosedur, komitmen terhadap pelatihan dan proses pengembangan dan organisasi.
Kompetensi manajemen sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia dalam bidang membangun tim, mendorong kolaborasi, mengembangkan bakat, dan memberikan umpan balik kinerja. Minat yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan indikator sebagai berikut: . 1) Aktivitas kerja dan 2) Semangat kerja 2.2.5 Kinerja pegawai. Mangkunegara dalam karya Sopiah dan Sangadji mengartikan kinerja pegawai sebagai kualitas dan kuantitas hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Penelitian Ramadhanu (2021) juga sejalan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kerangka Konseptual
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Proses Berfikir
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
- Definisi Operasional
- Pengukuran Variabel
- Desain Instrumen Penelitian
Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel dan Teknik Peengambilan Sampel
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Lokasi dan Waktu Penelitian
Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Pengumpulan Data
Pengujian Data
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Teknik Analisis Data
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Analisis Koefisien Determinasi (R square)
Pengujian Hipotesis
- Uji Hipotesis Pertama (Uji F)
- Uji Hipotesis Kedua (Uji t)
- Penentuan Variabel Dominan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Obyek Penelitian
- Sejarah PT Wings Surya
- Visi dan Misi PT Wings Surya
- Struktur Organisasi PT. Wings Surya
Pada tahun 1948, PT Wings Surya yang semula bernama Firma Wings didirikan di Jalan Kalisosok Kidul, Surabaya oleh Johannes F. PT Wings Surya mulai berkembang dengan memproduksi tidak hanya produk perawatan diri saja, namun juga produk rumah tangga, produk makanan dan minuman. Dan pada tahun 2013, PT Wings Surya mendirikan PT Mitra Alam Segar yang memproduksi minuman siap minum dan menjalin usaha patungan dengan Glico.
PT Wings Surya dibagi menjadi PT Sayap Utama (Jawa Barat, Jakarta, Sumatera dan sebagian Kalimantan) dan PT Wings Surya (Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Bali, Kalimantan Timur dan NTT) sehingga distribusi produk dapat dilakukan ke seluruh Indonesia menjadi lebih efisien dan sukses. PT Wings Surya memproduksi berbagai jenis produk mulai dari produk rumah tangga, produk perawatan pribadi hingga makanan dan minuman. Beberapa contoh produk rumah tangga dari PT Wings Surya adalah Soklin, Cling, WPC, Supersol, Daia dan lain-lain.
Visi PT Wings Surya menunjukkan bahwa PT Wings Surya merupakan perusahaan yang mempunyai standar tinggi dan penuh ambisi. Misi PT Wings Surya menunjukkan bahwa PT Wings Surya adalah perusahaan yang peduli dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Data dan Deskripsi Hasil Penelitian
- Deskripsi Responden
- Deskripsi Variabel Bebas dan Terikat
Hasil jawaban responden pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa indikator yang memiliki mean atau rata-rata tertinggi adalah indikator keempat melalui pernyataan “Manajer terlibat aktif dalam membantu karyawan dalam bekerja sehari-hari” dengan jumlah responden terbanyak yaitu 33 rakyat. , sangat setuju. Sedangkan indikator yang memiliki mean atau rata-rata terendah adalah indikator ketiga melalui pernyataan “Manajer selalu menekankan bahwa karyawan harus selalu mencapai tujuan kerja yang telah ditetapkan”, dimana mayoritas responden yaitu 23 orang menjawab netral. Hasil jawaban responden dapat dijelaskan karena indikator yang mempunyai mean atau rata-rata tertinggi adalah indikator keempat melalui pernyataan.
Sedangkan indikator yang memiliki mean atau rata-rata terendah adalah indikator pertama melalui pernyataan “Saya selalu hadir sesuai kebijakan waktu berangkat dan pulang kerja”, dimana mayoritas responden yaitu 30 orang menjawab ya. Hasil jawaban responden dapat dijelaskan bahwa indikator yang mempunyai nilai mean atau rata-rata tertinggi adalah indikator ketiga yang mempunyai klaim. Indikator yang nilai mean atau rata-ratanya paling rendah adalah indikator pertama melalui pernyataan “Saya mengetahui bidang pekerjaan saya melakukan dengan baik”, dimana mayoritas responden yaitu 22 orang menjawab netral.
Hasil jawaban responden dapat dijelaskan bahwa indikator yang mempunyai nilai mean atau rata-rata tertinggi adalah indikator keenam dengan pernyataan tersebut. Indikator dengan nilai mean atau rata-rata paling rendah merupakan indikator pertama melalui pernyataan “Saya selalu bekerja sesuai perintah atasan dan berusaha melakukan yang terbaik”, dimana mayoritas responden yaitu 31 orang menjawab sangat setuju dan 6 orang menjawab sangat setuju. menjawab tidak setuju.
Pengujian Data
Dari kelima indikator variabel kompetensi tersebut di atas diketahui responden menjawab dengan rata-rata skor 4,26. Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa seluruh indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai korelasi (rhitung) diatas (rttabel) 0,2006. Artinya seluruh indikator yang digunakan untuk mengukur seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid.
Uji reliabilitas merupakan suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel atau konstruk. Artinya seluruh variabel tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam analisis selanjutnya.
Analisis Hasil Penelitian
- Analisis Regresi Linier Berganda
- Analisis Koefisien Determinasi
Konstanta (a) sebesar 0,664 artinya jika variabel bebas gaya kepemimpinan, disiplin dan kompetensi bernilai konstan (tetap), maka nilai variabel terikat kinerja pegawai adalah sebesar 0,664 satuan. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien variabel gaya kepemimpinan (X1) mempunyai pengaruh positif (satu arah) terhadap kinerja pegawai (Y). Jika gaya kepemimpinan meningkat satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,280 satuan.
Jika disiplin meningkat satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,229 satuan. Jika kompetensi meningkat satu satuan dengan asumsi variabel lain tetap maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,380 satuan. Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen serta seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dapat melihat nilai koefisien determinasi seperti pada tabel di bawah ini.
Artinya variabel independen gaya kepemimpinan, disiplin dan kompetensi mempengaruhi variabel dependen sebesar 72,7%, dan sisanya sebesar 27,3% dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian ini. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh sebesar 72,7% dari ketiga variabel independen terhadap variabel dependen berada pada kategori kuat.
Uji Hipotesis
- Uji F (Uji Simultan)
- Uji t (Uji Parsial)
- Penentuan Variabel Dominan
H0 : Variabel gaya kepemimpinan (X1), kedisiplinan (X2) dan kompetensi (X3) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai H1 : Variabel gaya kepemimpinan (X1), kedisiplinan (X2) dan kompetensi (X3). Hasil pengujian model secara bersama-sama (simultan) di atas menghasilkan nilai Fhitung sebesar 60,230 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel independen yaitu gaya manajemen, disiplin dan kompetensi terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai t-score untuk variabel gaya kepemimpinan sebesar 3,514 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Artinya variabel bebas gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kinerja pegawai. Dari nilai standar koefisien beta (β) terlihat bahwa variabel gaya kepemimpinan bernilai 0,286, variabel disiplin bernilai 0,246 dan kompetensi bernilai 0,422.
Oleh karena itu, kompetensi merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai karena mempunyai nilai standar koefisien beta (β) yang paling besar dibandingkan variabel lainnya.
Pembahasan
- Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kedisiplinan Dan Kompetensi Secara
- Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
- Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Kinerja Karyawan
- Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
- Variabel Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan . 83
Besar kecilnya pengaruh gaya kepemimpinan, disiplin dan kompetensi terhadap kinerja pegawai sebesar 0,727 atau 72,3% yang berarti pengaruh tersebut termasuk dalam kategori kuat. Hasil uji t pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai thitung > tabel dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,001 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor gaya kepemimpinan maka semakin tinggi pula kinerja pegawai.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Astutik (2020) yang membuktikan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji t pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai menunjukkan thitung > tabel dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,044 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji t pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai menunjukkan nilai thitung > tabel dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,010 jauh lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H3 diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Asniwati (2022) yang membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini berarti konsisten dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa variabel kompetensi merupakan variabel dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan bagian penjualan modern pasar PT.
Simpulan
Saran
Mengetahui bahwa kompetensi merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan, maka perusahaan disarankan untuk selalu memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan dengan sungguh-sungguh dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi sehingga akan mendorong karyawan lainnya untuk meningkatkan keterampilannya. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel atau indikator yang berbeda sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kualitas pelayanan, gaya manajemen dan biaya kinerja pegawai pada masa pandemi Covid-19 (Survei Konsumen Dapur Kopi Lamongan).
Pengaruh Disiplin, Gaya Kepemimpinan dan Pemasaran Digital Terhadap Kinerja Karyawan Angelo Store Ubud Bali. Peran gaya kepemimpinan dan celebrity endorser terhadap kinerja karyawan sepatu Nike pada pengunjung Nike Outlet di Tunjungan Plaza Surabaya. Wings Surya Cabang Surabaya untuk turut serta menjawab kuesioner yang saya serahkan dalam rangka pembuatan/penulisan skripsi sebagai tugas akhir saya di Universitas Bhayangkara Surabaya.
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Penjualan Pasar Modern PT. Wings Surya Cabang Surabaya”. Saya selalu menaati tata tertib dalam bekerja dengan bersikap sopan dan santun kepada rekan kerja dan atasan.