PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Selain gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah juga dapat mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Kepemimpinan Visioner, Budaya Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Daerah.”
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi? Adakah pengaruh kepemimpinan visioner budaya sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi. Berdasarkan penelitian diperoleh mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Guru yang memiliki motivasi kerja akan selalu meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkannya. Motivasi kerja guru dalam memenuhi kebutuhannya akan ditentukan oleh sejauh mana tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.
Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru diukur melalui dua dimensi yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta masing-masing 76,2% (3) Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di PT. Mustika Sulistio Ningsih tentang Dampak Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di MA Al-Hikmah Kedaton Bandar Lampung seperti dilansir di situs.
Imelda Andayani, Satria Tirtayasa tentang pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai, seperti dilansir di http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/view/3367. Hal ini menunjukkan tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aceh Tamiang. Dengan demikian secara simultan Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Motivasi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kerangka Berpikir
Hasil penelitian menunjukkan nilai Fhitung sebesar 11,766 sekaligus lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,49 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
Hipotesis
H04 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi. Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan visioner terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi adalah sebesar 10% dan sisanya sebesar 90% ditentukan oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa gaya kepemimpinan visioner secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa secara simultan gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam prosesnya melalui pengambilan sampel dengan menggunakan instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Juli Agustus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar. Kolokium) 4 Pengumpulan data 5 Analisis data 6 Penyusunan laporan.
Populasi dan Sampel
Sedangkan menurut Arikunto, penentuan sampelnya adalah sebagai berikut: apabila jumlahnya kurang dari 100 sebaiknya diambil semuanya sampai penelitian tersebut merupakan penelitian populasi. Populasi seluruh guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu berjumlah 131 orang, sehingga besar sampel dalam penelitian ini adalah 131 orang.
Definisi Operasional Variabel
Secara sederhana kepemimpinan visioner dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin dalam menciptakan, merumuskan, mengkomunikasikan dan mensosialisasikan, mentransformasikan dan melaksanakan pemikiran-pemikiran ideal yang bersumber dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial antara anggota organisasi dan pemangku kepentingan, yaitu: diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan, suatu masa depan yang ingin dicapai dan diwujudkan melalui usaha seluruh personel. Budaya organisasi merupakan suatu ciri khas yang terdapat pada suatu organisasi dan menjadi pedoman bagi organisasi tersebut, yang membedakannya dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain budaya organisasi adalah norma dan nilai perilaku yang dipahami dan diterima oleh seluruh anggota organisasi dan dijadikan landasan tata tertib dalam organisasi.
Budaya organisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai bagaimana segala sesuatu dilakukan di tempat itu (Deal & Kennedy, 2000). Budaya dalam suatu organisasi menyangkut seperangkat pengalaman, filosofi, pengalaman, harapan dan juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang nantinya akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari pekerjaan batin, interaksi dengan lingkungan luar organisasi, hingga harapan dalam organisasi. masa depan. Motivasi kerja merupakan dorongan psikologis pada diri seseorang yang menentukan arah perilaku seseorang.
Teknik Pengumpulan Data
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data secara akurat mengenai variabel-variabel yang diteliti. Tingkat validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari uraian validitas yang dimaksudkan. Cara yang digunakan untuk menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan. Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus diatas dengan berkonsultasi dengan tabel harga regresi momen dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan tabel regresi maka item instrumen valid dan jika rxy lebih kecil dari tabel regresi maka item instrumennya tidak valid.
Reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik (Arikunto). Reliabilitas adalah sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya, yaitu apabila diperoleh hasil yang relatif sama dari beberapa pengukuran pada kelompok yang sama (Azwar, 2000: 3).Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji Cronbach. Teknik Rumus Alpha dan menggunakan program SPSS 15.0 for Windows.
Teknik Analisis Data
Semakin tinggi gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah dan motivasi kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja guru. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Visioner Terhadap Kinerja Guru Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan visioner terhadap kinerja guru pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi. Hal ini menunjukkan bahwa dengan gaya kepemimpinan visioner yang lebih baik maka efektivitas guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi akan meningkat.
Besarnya pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi adalah sebesar 21,5% dan sisanya sebesar 78,5% ditentukan oleh faktor lain. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan visioner, budaya sekolah dan motivasi kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi adalah sebesar 46,1% dan sisanya sebesar 53,9% ditentukan oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial budaya sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Data
- Hasil Uji Persyaratan Analisis
- Hasil Uji Hipotesis
Jawaban responden mengenai kepala sekolah yang mempunyai wawasan masa depan dalam memimpin sekolah mayoritas responden menjawab setuju yaitu 69 orang. Jawaban responden mengenai kepala sekolah yang inovatif dan proaktif dalam menemukan sesuatu yang baru mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 65 orang. Jawaban responden mengenai kepala sekolah menciptakan struktur organisasi sekolah yang efektif dan efisien mayoritas responden menjawab setuju yaitu 62 orang.
Jawaban responden mengenai gaji yang diterima cukup untuk kebutuhan saya, mayoritas responden menjawab iya sebanyak 63 orang. Jawaban responden Kurang lebih saya puas dengan kondisi lingkungan kerja, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 74 orang. Jawaban responden Mengenai perasaan aman dalam melakukan pekerjaan, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 75 orang.
Jawaban responden O Saya mempunyai komunikasi yang baik dengan rekan kerja, sebagian besar responden menjawab setuju yaitu 69 orang. Jawaban Responden Tentang Saya mendapat penghargaan atas prestasi saya Mayoritas responden menjawab iya sebanyak 78 orang.
Pembahasan
0,000 < 0,05 artinya dari hasil tersebut diperoleh H0 ditolak (Ha diterima) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan visioner berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi. Berdasarkan penelitian yang diperoleh mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja guru pada SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi, hasil pengujian hipotesis parsial menunjukkan nilai t hitung variabel sebesar 6,061 dan t tabel dengan alpha = 5% adalah dianggap sebesar 1,98 maka t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai karakteristik lanjutannya adalah 0,000 < 0,05 yang berarti dari temuan tersebut dapat disimpulkan H0 ditolak (Ha diterima) yang berarti menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Dairi Atas. Besar kecilnya pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi sebesar 22,2% dan sisanya sebesar 77,8% ditentukan oleh faktor lain.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik budaya sekolah pada sekolah guru SD Negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi maka kinerja guru pun akan semakin baik. Berdasarkan penelitian pengaruh gaya kepemimpinan visioner, budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi, hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa nilai F pada variabel gaya kepemimpinan visioner , budaya sekolah dan motivasi kerja sebesar 36,203 dan diketahui Ftabel dengan α = 5% sebesar 2,68 maka Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 adalah ditolak (Ha diterima) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan visioner, budaya organisasi dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Siempatnempu Hulu Kabupaten Dairi. Gaya kepemimpinan visioner hendaknya diterapkan dan dipelihara dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Handoko, 2001, “Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Karakteristik Pribadi Pendidikan.” Jurnal Kinerja 5, (1). http://id.shvoong.com/social-sciences/1776213-Leadership-Transformation/. Pemimpin sekolah mempunyai keberanian bertindak untuk mencapai tujuan, penuh percaya diri, tidak ragu-ragu dan selalu siap menghadapi tantangan dalam memimpin sekolah. Kepala sekolah mampu menggerakkan orang lain untuk bekerja keras dan bekerjasama dalam membangun sekolah.
Secara berkala, sekolah ini mengadakan acara kumpul keluarga besar bagi para staf sekolah, dengan suasana yang bersahabat dan penuh canda. Workshop atau bincang-bincang diadakan secara berkala di sekolah ini, melibatkan seluruh warga sekolah untuk bertukar pikiran tentang perkembangan dan kemajuan pendidikan di sekolah ini. Dalam percakapan sehari-hari dengan sesama siswa, siswa menggunakan bahasa yang sopan dan dapat mendemonstrasikan pembelajarannya.
Pada umumnya siswa mengenakan seragam sekolah dengan rapi dan teratur, lengkap dengan ciri-ciri seperti penanda lokasi sekolah, lambang OSIS dan lambang sekolah. Setiap ada masukan untuk perbaikan pengajaran, saya memperhatikannya dan menggunakannya dalam proses pembelajaran.
