• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HASIL BELAJAR MATERI NISAIYYAH TERHADAP LIFE SKILLS SISWI KMI GONTOR PUTRI 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH HASIL BELAJAR MATERI NISAIYYAH TERHADAP LIFE SKILLS SISWI KMI GONTOR PUTRI 1 "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

249

PENGARUH HASIL BELAJAR MATERI NISAIYYAH TERHADAP LIFE SKILLS SISWI KMI GONTOR PUTRI 1

Sintya Kartika Prameswari, Agus Budiman, Fajar Nur Syah Alam Universitas Darussalam Gontor

sintyakartikaprameswari.pai18@mhs.unida.gontor.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswi KMI terhadap materi Nisaiyyah dan mengetahui tingkat kemampuan life skills siswi KMI dalam praktek materi Nisaiyyah. Mereka telah mempelajari pelajaran materi Nisaiyyah sebagai wawasaan ilmu pengetahuan tentang keputrian. Adanya Pendidikan life Skill siswi dapat meningkatkan nilai hasil belajar tersebut. Kemudian, siswi akan mendapat nilai Sitti-l-kull dalam berbagai bidang yaitu Tata Laksana, Tata Busana, Tata Rias, Tata Boga. Tetapi hasil lapangan tidak menunjukkan expektasi yang sebenarnya, maka peneliti ingin menghubungkan bagaimana perngaruh hasil belajar materi Nisaiyyah terhadap life skill siswi KMI Gontor Putri 1. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat Kuantitatif Asosiatif. Pengambilan sampel ditentukan oleh Satisfied Random Sampling. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan metode kuisioner dengan angket. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa, tidak terdapat pengaruh yang kuat antara hasil belajar materi Nisaiyyah terhadap kecakapan hidup siswi, dengan hasil nilai materi Nisaiyyah 66,29 dan nilai kecakapan hidup 62,62.

Karena, pendidikan life skill tidak hanya didapatkan dari materi Nisaiyyah melainkan dari kegiatan-kegiatan di luar kelas.

Kata Kunci: Gontor Putri 1, Hasil Belajar, Kecakapan Hidup (life Skill), Materi Nisaiyyah.

Abstract

This research to purpose is the influence a value of Nisaiyyah learning results on the life skills of KMI students Gontor for girl’s first campus and how to be the level life skills on the life skills of KMI students in Nisaiyyah learning practice. They have studied Nisaiyyah learning as a science as lesson about women’s. The existence of student life skills education can increase the value of learning outcomes. Then, students will get sitti-l-kull grades in various fields, namely is exercise, fashion, makeup, and cooking. But the field results do not show actual expectations, so researchers want to connect how the results of Nisaiyyah learning affect the life skills of KMI students Gontor for Girl’s first campus. This research is a quantitatively associative, sampling is determined by Satisfied Random Sampling. The methods used are collection of data and questionnaire methods.

From the results of the study can be concluded that, There is no strong influence between Nisaiyyah learning results on life skills of students, the value Nisaiyyah learning of 66,29 and the value life skills of 62,62. Because not for life skills education get from Nisaiyyah learning but from the agenda outclass.

Keywords: KMI students Gontor for Girl’s first campus, The results, Life skills, Nisaiyyah learning.

(2)

250

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat memiliki peranan yang cukup besar dalam menciptakan perubahan sosial, nilai moral, gaya hidup dan berbagai problematika kehidupan manusia ke dalam situasi yang semakin kompleks. Pada realita tersebut hampir di semua bidang kehidupan dan pranatanya menuntut sesuatu yang serba cepat dan instan. Oleh karena itu, wajar apabila saat ini berbagai pihak menuntut adanya sumber daya manusia mandiri dan siap pakai dalam menghadapi situasi dan tuntutan demikian itulah peranan pendidikan Life Skill (Kecakapan Hidup) menjadi sangat penting.

(Agus Hasbi Noor, 2015)

Proses pendidikan dalam pembelajaran baik dalam lingkup formal maupun non formal pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan hard skill dan soft skill.

Pengembangan keterampilan tersebut merupakan salah satu bagian dari kecakapan hidup (life skill) yang sangat penting bagi seorang peserta didik, baik untuk saat ini maupun masa depannya. Kecakapan hidup terdiri dari kecakapan hidup yang bersifat umum (General life skill). Kecakapan hidup merupakan kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif yang memungkinkan individu untuk menangani secara efektif dengan tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari. (Desy Arischa Anggraini, 2018)

مِلْسُم لُك ىَلَع ٌةَضْيِرَف ِمْلِعلا ُبَلَط

ُلاَو ِةَمِلْس ملسم هاور(

)

Artinya: Menuntut Ilmu adalah wajib bagi kaum muslimin dan muslimat.

(HR. Bukhari).

Life skill sangat berpengaruh atas hubungan interpersonal dan intrapersonal.

Pendidikan kecakapan hidup harus merefleksikan nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang diperlukan peserta didik dalam kehidupan yang nyata. (Yokhebed, 2016) Pendidikan kecakapan hidup telah lebih dulu dikembangkan di pondok pesantren.

(Mudzakkir Ali, 2011)

Amin Haedari mengartikan life skill adalah upaya peserta didik atau santri mengembangkan kemampuan berfikir, menghilangkan kebiasaan yang kurang tepat dan mengembangkan potensi diri agar dapat memecahkan masalah kehidupan sehari-hari secara konstruktif, inovatif dan kreatif sehingga dapat menghadapi realita kehidupan dengan baik secara lahiriah maupun batiniah.

(Emilia Dewiwati Pelipa, 2019) Kemudian Ayi Olim menjelaskan bahwa konsep kecakapan hidup merupakan konsep pemberdayaan diri dan kecakapan dapat dipelajari, di modifikasi dan ditingkatkan bersamaan dengan pengembangan diri seseorang dan penyesuaian dengan tantangan kehidupan. (Mar'atus Sholikhah, 2020)

Santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putri 1, Mantingan mengalami

(3)

251

berbagai permasalahan selama proses belajar.

Siswi memiliki rapot untuk praktek di luar kelas dan teori dalam kelas. Mereka di tuntut untuk menyeimbangkan hasil belajar pada keduanya. Tetapi, pada realita tersebut santri memiliki hasil evaluasi belajar cukup rendah dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Terhitung dari tahun ajaran 2019-2020, evaluasi belajar hasil nilai santri pada mata pelajaran Nisaiyyah mencapai 50% dari hasil nilai KMI 95%. Hal tersebut menjadi evaluasi tolak ukur siswi untuk guru-guru pengajar Nisaiyyah di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Putri 1, Mantingan. (Buku, 2021)

Nisaiyyah atau keputrian adalah materi pelajaran yang membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan keputrian, masa- masa perkembangan maupun beberapa masalah penting remaja putri dan wanita dewasa. Tujuan pembelajaran Nisaiyyah untuk menambah pengetahuan keputrian, membentuk pribadi muslimah yang anggun, membentuk bakat, menggali pengalaman sebagai modal masa depan, meningkatkan mutu kreatifitas diri dan menyiapkan diri untuk menjadi figur sitti-l-kull. (Buku, 2021) Terdapat hubungan mata pelajaran Nisaiyyah dengan Life Skill (kecakapan hidup) dalam penelitian ini adalah tahap pengenalan peralatan tata boga, tata busana, tata rias, tata laksana, etika sopan santun, Psikologi, sampai kepada fiqih wanita.

Selain harus melaksanakan proses pembelajaran dengan materi di dalam kelas

(Teori), mereka juga harus beradaptasi dengan proses pembelajaran di luar kelas (Praktek).

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian bertempat di Pondok Modern Darussalam Gontor kampus putri 1, Mantingan. Dalam pelaksanaan dimulai dari tahapan persiapan, penyebaran angket hingga tahap penyelesaian sekitar 3 bulan lamanya Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat Kuantitatif Asosiatif.

Objek penelitian ini adalah siswi KMI dengan populasi berjumlah 600 orang kemudian 120 orang sebagai sampel. Pengambilan sampel ditentukan oleh Satisfied Random Sampling.

Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data (dokumen lembaga) dan metode kuisioner dengan angket, sedangkan metode analisis menggunakan IBM SPSS versi 20.0 (statistics 20 license authorization wizard). Hipotesis yang diuji adalah hipotesis alternative (Ha) mengenai pengaruh antara dua variable, yaitu pengaruh hasil belajar terhadap kecakapan hidup (Life Skill), diuji dengan menggunakan analisis regresi sederhana.

Pengambilan sampel menurut Suharsimi Arikunto, (Suharsimi Arikunto, 2019) Jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, dan jika subjeknya besar atau lebih 100 orang dapat diambil 10-15%

atau 20-25% atau lebih. Dari teori tersebut peneliti mengambil 20% untuk sampel yaitu sebanyak 120 orang dari 600 populasi.

Penentuan sampel bertingkat menggunakan rumus alokasi proposial yaitu :

ni = Ni

𝑁𝑛

(4)

252

Keterangan:

ni= Jumlah anggota Sampel menurut Staratum atau kelompok.

n= Jumlah anggota sampel keseluruhan.

Ni= Jumlah anggota populasi menurut Staratum atau kelompok.

N= Jumlah anggota populasi.

HASIL PENELITIAN

Hasil analisis data dari pengaruh hasil belajar Nisaiyyah terhadap kecakapan hidup menggunakan regresi linier sederhana diperoleh hasil Berdasarkan nilai t diketahui nilai “t hitung” sebesar 0,131 < “t table”

1,98027. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (hasil belajar) tidak berpengaruh terhadap Variabel Y (kecakapan hidup) siswi kelas 2 KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 1. (Ho diterima dan Ha ditolak). Dalam Uji regresi linear, berdasarkan nilai signifikansi dari table Coefficents diperoleh nilai signifikan sebesar 0,896 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (hasil belajar) tidak berpengaruh terhadap variabel Y (kecakapan hidup) siswi kelas 2 KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 1.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar yang menjadi objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswi setelah mereka mengikuti proses belajar- mengajar tentang mata pelajaran tertentu.

(Widodo, 2013) Kecakapan Hidup (life skill) adalah salah satu fokus analisis dalam

pengembangan kurikulum pendidikan yang menekankan pada kecakapan hidup atau bekerja. (Anwar, 2015)

PEMBAHASAN

Pondok Pesantren tidak akan berubah walaupun berkembangnya zaman, hingga perkembangan era globalisasi harus menuntunt agar lembaga Pendidikan mengikuti perkembangan tersebut. Pondok pesantren ini sangat teguh pendirian dengan segala aspek tradisional, kesederhanaan untuk mengembangkan pola pikir, kepribadian dan masa depan pada santrinya. Semua itu membutuhkan kekuatan ekstra dari seluruh pihak guna meningkatkan kualitas siswa atau santri, baik di bidang keagamaan, intelektual bahkan terhadap Life Skill yang mumpuni bagi santri. (Syaiful Rahman, 2019)

Proses pembelajaran life skill umumnya berorientasi aplikatif atau sejalan dengan konsep life skill. Proses pembelajaran pada jenjang kelas 1-6 KMI (Kulliyatul Mu’allimat Al Islamiyah) pada mata pelajaran Nisaiyyah cenderung menyeluruh serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dapat difahami oleh siswi. Dalam pelaksanaan pendidikan belajar mengajar pada mata pelajaran Nisaiyyah, setiap siswi wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Bahkan, KMI telah memberikan rapot praktis dan teoritis kepada setiap individu siswinya. (Buku, 2021)

(5)

253

Nisaiyyah atau keputrian adalah materi pelajaran yang membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan keputrian, masa-masa perkembangan, maupun beber pa masalah penting remaja pada wanita dewasa. (Buku, 2021)

Tujuan mempelajari materi Nisaiyyah yaitu untuk mengetahui pengetahuan tentang keputrian yang lebih dalam. Sebagai orientasi dalam studi kehidupan wanita. berbagai bidang. Wanita sangat senang dengan keanggunan kepribadiannya yang baik.

Kepribadian yang baik bukanlah terbentuk dari wajah nan berseri saja, melainkan melebihi dari itu. wanita yang memiliki akhlak yang baik, akan Nampak sebagai satu kepribadian luhur yang akan menjadi cerminan dari sikap, perilaku, dan cara bicara. (Buku, 2021)

َلََو َّنُكِتوُيُ ب ِفِ َنْرَ قَو ِةَّيِلِهاَْلْا َجَُّبََت َنْجََّبََت

: بازحلْا ( َلَوُْلْا 33

)

Artinya “

Dan Hendaklah kamu tetap di rumah kamu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku orang jahiliyah

dahulu “.

Dalam materi Nisaiyyah terbagi atas empat kategori diantaranya, Tata Boga (memasak), Tata Busana (design), Tata Rias (Make Up), dan Tata Laksana (Pembiasaan Hidup). Menurut Broling, (Nia Sutisna, 2009) Kecakapan hidup adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki seseorang sehingga mereka

dapat hidup mandiri. Kecakapan hidup terbagi menjadi 4 kategori yaitu:

1) Kecakapan personal (personal skills).

2) Kecakapan sosial (social skills).

3) Kecakapan akademik (academic skills).

4) Kecakapan vokasional (vocasional skills).

Gambar. 1

Posisi pengembangan life skills dalam pengembangan gagasan School Based Management, Community Based Education

dan Broad based Education.

Pada kesimpulan di atas, Kecakapan hidup (life skill) diri seorang siswi di Pondok Modern Darussalam Gontor kampus putri 1, dapat dikembangkan dari kehidupan sehari- hari dengan meningkatkan kualitas dirinya akan perkembangan life skill. Maka, kegiatan yang sehari-hari harus mendukung serta memenuhi pengetahuan dan kemampuan diri santri di pesantren.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:

1. Tingkatan kemampuan life skill siswi KMI Pondok Modern Darussalam Gontor

(6)

254

kampus putri 1, sebesar 62,62 dikategorikan baik.

2. Derajat hasil belajar Nisaiyyah siswi KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus sebesar 66,29 dikategorikan baik.

3. Hasil dalam penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar Nisaiyyah terhadap Life Skill siswi KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor kampus putri 1, Mantingan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Hasbi Noor. (2015). Pendidikan Kecakapan Hidup. Jurnal Empowerment Vol. 03, No. 01, 02.

Anwar. (2015). Pendidikan Kecakapan Hidup.

Bandung: Alfabeta.

Buku, T. P. (2021, Februari Rabu).

Dokumentasi Data Penilaian Hasil belajar Materi Nisaiyyah KMI Tahun Ajaran 2019-2020. (T. P. Buku, Interviewer)

Desy Arischa Anggraini. (2018). Pembelajaran Life Skill denga

n Metode Belajar Berasrama Alam di Sd Alam Harapan Kita. Jurnal UNNES, Semarang, 56.

Emilia Dewiwati Pelipa. (2019). Pengaruh Edupreneurship dan Prakterk Kerja Terhadap Kemampuan Life Skills Mahasiswa. Jurnal Stkipersada, 21.

Mar'atus Sholikhah. (2020). Manajemen life skill santri di Pondok Pesantren Hidayatussalikhin Desa Pematang.

Jurnal UIN Raden Intan Lampung, 03.

Mudzakkir Ali. (2011). Konstruksi Model Pendidikan Berbasis Life Skills.

Semarang: Wahid Hasyim University Press.

Nia Sutisna. (2009). Mengembangkan diri melalui kecakapan hidup bagi penyandang cacat. Jurnal

Jassi_Annaku Vol. 08, No. 01 UPI, Bandung, 70.

Suharsimi Arikunto. (2019). praktek Penelitian. Jakarta Selatan: PT.

RINEKA CIPTA.

Syaiful Rahman. (2019). Pendidikan Pesantren Dalam Peningkatan Life Skills Santri. Surabaya: UIN Sunan Ampel.

Widodo. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar. Jurnal Fisika Indonesia, No. 49, Vol. 17 UAD, Yogyakarta, 34.

Yokhebed. (2016). Peningkatan life skills melalui pembelajaran berbasis keunggulan lokal. Proceeding Biologu Education Conference Vol.

13, (p. 475). Kalimantan Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Innovation 100 KH IMAM ZARKASYI'S LIFE PRINCIPLES IN EDUCATION OF MODERN PONDOK SANTRI DARUSSALAM GONTOR IN MUHAMMAD RIDLO ZARKASYI'S BOOK Ulil Abshar Ubaidillah1, Hasan Basri2,