Reaksi Harga Saham Sekitar Cum-Dividend Date Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia
Eka Lavista1
STIE Widya Gama Lumajang email: [email protected]
Muhammad Rijalus Sholihin2 STIE Widya Gama Lumajang email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini mencari bukti apakah ada perubahan harga saham yang signifikan sekitar tanggal cum- dividen, khususnya t meneliti pergerakan harga saham dua hari sebelum dan dua hari setelah tanggal cum-dividen. Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di LQ45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Sebanyak 38 perusahaan diperiksa dalam penelitian ini. Pengembalian abnormal diukur sebagai perbedaan antara pengembalian riil dan pengembalian yang diharapkan, sementara hasil yang diharapkan diukur menggunakan model indeks tunggal. Studi ini menemukan bahwa tidak ada hasil abnormal yang signifikan di sekitar tanggal cum-dividen. Selain itu, penelitian ini tidak menemukan perbedaan abnormal return yang signifikan antara dua hari sebelum dan dua hari setelah tanggal cum-dividen.
Temuan yang dilaporkan dalam penelitian ini dapat menguntungkan investor dalam memahami perilaku harga saham sekitar tanggal dividen cum dan ini dapat digunakan sebagai strategi investasi.
Investor dapat memperoleh pengembalian abnormal positif yang signifikan.
Key words : dividen, cum-dividend date, abnormal return, studi kasus.
Abstract
This study seeks evidence whether there is significant stock prices changes around cum-dividend date, in particular t examines the stock prices movement of two days before and two days after cum- dividend date.This study uses an event study methodology. The population of this study are all companies in the LQ45 listed at Indonesia stock exchange. A total of 38 companies are examined in the study. Abnormal return is measured as the difference between real return and expected return, whilst the expected return is measured using the single index model.The study finds that there are no significant abnormal returns around cum-dividend date. In addition, the study does not find any significant abnormal return difference between two days before and two days after cum-dividend date.
The findings reported in this study could benefit investors in understanding the behavior of stock prices around cum dividend date and this could be used as an investment strategy. Investors may obtain significant positive abnormal returns.
Key words : dividend, cum-dividend date, abnormal return, event study.
PENDAHULUAN
Di Indonesia, keputusan tentang jumlah dividen diatur dalam rapat umum pemegang saham. Ini berarti waktu pembayaran dividen diketahui secara luas beberapa hari sebelum pengumuman. Ini berbeda dibandingkan dengan praktik di negara-negara barat di mana manajemen memiliki keleluasaan untuk mengatur jumlah dividen. Dengan demikian, di negara-negara barat, para investor dapat mempertimbangkan waktu pembayaran dividen bernilai tinggi yang akan mempengaruhi keputusan investasi mereka. Dengan demikian, ketidakpastian pembayaran dividen kurang bagi investor di Indonesia.
Perusahaan mungkin memiliki motif yang berbeda ketika mereka memutuskan untuk membayar dividen. Salah satu alasan utamanya adalah ketersediaan uang. Jika perusahaan memiliki kas yang cukup, ia dapat memutuskan untuk mencairkan pembayaran dividen. Dengan demikian, manajemen harus mempersiapkan ketersediaan dana sebelum membayar dividen.
Di sisi lain, tingkat dividen dapat digunakan sebagai sinyal oleh perusahaan untuk menunjukkan kemampuan keuangan dan kinerja. Perusahaan yang berkualitas baik akan menggunakan dividen sebagai tanda bagi para investor bahwa perusahaan memiliki dana yang relatif memadai. Perusahaan
yang berkualitas rendah dianggap tidak mampu meniru perusahaan yang berkualitas baik karena dana yang tidak mencukupi. Investor yang berorientasi pada keuntungan modal mengharapkan bahwa harga saham perusahaan yang membayar dividen akan meningkat. Dengan demikian, jika harga saham naik, investor tidak hanya akan mendapatkan keuntungan modal, tetapi juga menghasilkan dividen tunai jika mereka masih memegang saham hingga tanggal ex-dividen.
Perusahaan yang mengumumkan peningkatan dividen akan mengalami peningkatan harga saham seperti yang ditunjukkan oleh perubahan positif dalam pengembalian abnormal kumulatif dan sebaliknya (Aharony dan Swary, 1980).
Studi saat ini meneliti pergerakan harga sekitar tanggal cum-dividen. Motivasi penelitian ini bergantung pada minat kami bahwa sebagian besar studi tentang respon pasar terhadap kebijakan dividen sejauh ini sangat diarahkan untuk kehadiran atau tidak adanya pengembalian abnormal pada tanggal deklarasi dividen. Sepengetahuan kami, tampaknya, jika tidak terbatas, tidak ada studi yang berfokus pada pemeriksaan perubahan harga saham pada hari terakhir di mana para pemegang saham akan tetap berhak atas dividen (tanggal cum-dividen). Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa perubahan harga saham, diukur sebagai pengembalian abnormal, sekitar tanggal cum-dividen.
Menggunakan sampel 38 perusahaan blue chips yang terdaftar di bursa efek Indonesia untuk 2017, penelitian ini tidak menemukan hasil abnormal yang signifikan pada dua hari sebelumnya, pada hari itu, dan dua hari setelah tanggal cum-dividen atau perbedaan signifikan antara abnormal return dua hari sebelum dan dua hari setelah tanggal cum-dividen. Kami berpendapat bahwa pasar modal Indonesia paling tidak efisien dalam bentuk semi-kuat. Sisa kertas diatur sebagai berikut. Bagian selanjutnya menyajikan pengembangan hipotesis. Bagian ketiga memberikan deskripsi metode penelitian. Bagian empat melaporkan temuan itu bersama dengan diskusi. Bagian akhir menyimpulkan kertas.
KAJIAN PUSTAKA
Studi tentang kebijakan dividen sebagian besar berfokus pada faktor-faktor penentu tingkat dividen cross-sectional, yaitudividend payout ratio atau dividend yields. Namun, penelitian menggunakan pendekatan event study juga dipraktekkan secara luas, khususnya pemeriksaan pada efek perubahan dividen dan pengumuman dividen pada harga saham. Baker dan Weigand (2015) mengidentifikasi setidaknya ada delapan teori bersaing tentang dividen yang telah diteliti di berbagai pasar modal.
Sebuah studi literatur survei oleh Baker dan Weigand (2015) menunjukkan temuan yang menarik.
Pentingnya dividen tunai sebagai bagian dari pengembalian total investor telah menurun seiring waktu. Apakah ini berarti investor tidak lagi mempertimbangkan dividen sebagai faktor penting untuk kriteria pemilihan harga saham? Mereka juga melaporkan kebijakan dividen sensitif terhadap berbagai faktor yang melekat di perusahaan maupun eksternal untuk perusahaan. Dengan kata lain, karakteristik perusahaan dan karakteristik pasar menentukan tingkat dividen.
Studi sebelumnya cenderung diarahkan untuk menguji hubungan antara perubahan laba, perubahan dividen, dan perubahan harga saham. Namun, sebagian besar studi ini menguji secara parsial. Mereka tidak mencoba untuk secara khusus menghubungkan ketiga aspek ini bersama-sama untuk dapat menjawab apakah ada dampak pembayaran dividen pada harga saham sekitar tanggal cum-dividen. Studi tentang reaksi pasar sekitar tanggal cum-dividend menjadi menarik karena secara logis akan ada kenaikan harga sebelum atau pada tanggal cum-dividen. Akibatnya, harga cenderung turun sesudahnya.
Bukti empiris tampaknya menegaskan bahwa pengumuman dividen efek tidak selalu sama antara pasar modal di dunia. Misalnya, Bahsir dkk. (2013) menyimpulkan bahwa investor di Bursa Efek Karachi memperoleh hasil positif sebagai tanggapan atas pengumuman dividen. Sebuah studi di Pasar Efek Muscat menunjukkan bahwa kenaikan dividen telah membuat harga saham naik, sementara penurunan dividen telah menyebabkan harga saham turun (al-Yahyaee et al., 2011). Studi lain menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara return abnormal kumulatif (CAR) dan profitabilitas perusahaan dan harga saham (Fargher dan Weigand, 2009).
Meskipun demikian, dua penelitian melaporkan hubungan negatif antara CAR dan risiko (Frankfurter dan Wood, 2002; Bozos et al., 2011). How et al. (2011) mempelajari perusahaan Australia dan menemukan bahwa harga saham meningkat pada saat pengumuman dividen. Yip dkk.
(2010) menunjukkan bukti yang mendukung hipotesis sinyal di pasar modal Malaysia. Lee et al.
(2012) melaporkan bahwa perubahan dividen sangat terkait dengan perubahan pendapatan kontemporer, meskipun efeknya melemah selama tahun depan dan sebagian besar tidak terkait dengan perubahan pendapatan lebih dari satu tahun.
Isaksson dan Islam (2013) memeriksa perilaku harga saham hari sebelumnya dari saham blue chip di AS, Inggris, Jepang, dan Cina). Mereka mengamati bahwa penurunan harga saham tidak berbeda dari jumlah dividen pada hari ex-dividen di New York dan Bursa Efek Shanghai. Mereka juga tidak menemukan bukti abnormal return dan perdagangan jangka pendek. Mereka mendokumentasikan bahwa harga saham turun kurang dari jumlah dividen di Bursa Efek Tokyo, yang berbeda dibandingkan dengan Bursa Efek London. Mereka mengamati abnormal return dan perdagangan jangka pendek di sekitar ex-day di Bursa Saham Tokyo dan London. Secara keseluruhan, Isaksson dan Islam melaporkan hasil abnormal yang signifikan pada tanggal ex-dividen.
Studi Indonesia menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan negara lain. Siaputra dan Atmadja (2006) dan Firmansyah dan Violita (2007) memberikan bukti bahwa ada perbedaan pada reaksi harga saham antara sebelum dan sesudah tanggal ex-dividen. Tapi, Winarno (2006) menunjukkan pasar tidak bereaksi positif terhadap pengumuman kenaikan dividen. Ini menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap perubahan dividen atau pengumuman dividen tidak selalu sama. Studi lain menunjukkan bahwa struktur kepemilikan mempengaruhi kebijakan dividen (Setiawan et al., 2016).
Penjelasan teoritis dan bukti empiris yang ditunjukkan di atas dapat diringkas dalam beberapa poin utama. Pertama, tanggal cum-dividend menjadi salah satu tanggal penting di mana investor masih akan menerima dividen jika mereka terdaftar sebagai pemegang saham. Kedua, investor bereaksi terhadap perubahan ukuran dividen. Dan terakhir, jika investor bereaksi positif terhadap pengumuman dividen, khususnya, pengumuman terkait dengan peningkatan, jumlah frekuensi transaksi sekitar hari di mana pemegang saham akan tetap menerima dividen akan meningkat.
Berdasarkan ringkasan di atas, jelas bahwa reaksi investor terhadap pengumuman dividen bervariasi, baik pada hari-hari di sekitar pengumuman dividen, sekitar tanggal cum-dividen atau sekitar tanggal ex-dividen. Secara umum, ada dukungan untuk menandakan teori hipotesis, seperti How et al. (2011) atau Yip et al. (2010). Berkenaan dengan itu, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 Ada abnormal return pada hari-hari sekitar tanggal cum-dividen
H2 Kembalinya stok abnormal berbeda antara sebelum, pada, dan setelah tanggal cum-dividen
METODE PENELITIAN
Hipotesis penelitian ini diuji menggunakan metodologi studi peristiwa. Akibatnya, hasil abnormal dari masing-masing perusahaan harus dihitung. Gambar 1 menunjukkan kerangka waktu dan periode estimasi analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.
Gambar 1. Periode estimasi analisis data
Studi ini menguji semua perusahaan LQ45 yang membayar dividen tunai pada tahun 2017.
Perusahaan yang dipilih harus memenuhi kriteria berikut:
1. Perusahaan harus membayar dividen selama dua tahun berturut-turut. Kriteria ini ditetapkan untuk memastikan perusahaan membayar dividen secara teratur.
2. Stok perusahaan harus cair. Itu adalah saham harus diperdagangkan paling tidak 100 kali sehari dan diperdagangkan setidaknya 150 hari dalam setahun, saham tidak tidur.
Jika data terdistribusi normal, maka uji hipotesis adalah uji perbedaan rata-rata. Jika distribusi data tidak normal, uji Wilcoxon akan digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 38 perusahaan dari 45 perusahaan telah memenuhi kriteria penentuan sampel. Tabel 1 menyediakan perusahaan yang diperiksa dalam penelitian ini.
Tabel 1. Daftar perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam penelitian
NO KODE NAMA PERUSAHAAN CUM-DIV DATE
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 20 April 2017
Periode estimasi (-60 hari)
Dua hari sebelum event Day Event
Dua hari setelah event
-60hari
event -2 hari
event
0 hari +2 hari event
NO KODE NAMA PERUSAHAAN CUM-DIV DATE
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 17 March 2017
3 ADRO Adaro Energy Tbk 04 May 2017
4 AKRA AKR Corporindo Tbk 28 April 2017
5 ASII Astra International Tbk 28 April 2017
6 BBCA Bank Central Asia Tbk 13 April 2017
7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 23 March 2017 8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 22 Maret 2017 9 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 24 Maret 2017 10 BJBR BPD Jawa Barat dan Banteng Tbk 05 April 2017
11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 21 Maret 2017
12 BMTR Global Mediacom Tbk 07 Juli 2017
13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 09 Juni 2017
14 GGRM Gudang Garam Tbk 03 Juli 2017
15 HMSP H. M. Sampoerna Tbk 05 Mei 2017
16 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 09 Juni 2017
17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 09 Juni 2017
18 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 30 Mei 2017
19 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk 22 Maret 2017
20 KLBF Kalbe Farma Tbk 12 Juni 2017
21 LPKR Lippo Karawaci Tbk 31 Maret 2017
22 LPPF Matahari Departement Store Tbk 04 Mei 2017
23 LSIP PP London Sumatra Tbk 08 Juni 2017
24 MNCN Media Nusantara Citra Tbk 07 Juli 2017
25 MPGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 12 Mei 2017
26 PPRO PP Properti Tbk 15 Maret 2017
27 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 28 April 2017
28 PTPP PP (Persero) Tbk 23 Maret 2017
29 PWON Pakuwon Jati Tbk 09 Juni 2017
30 SCMA Surya Citra Media Tbk 26 Mei 2017
31 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 07 April 2017
32 SMRA Summarecon Agung Tbk 22 Juni 2017
33 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 29 Mei 2017
34 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 02 Mei 2017
35 UNTR United Tractors Tbk 25 April 2017
36 UNVR Unilever Indonesia Tbk 04 Juli 2017
37 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 24 Maret 2017
38 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 24 Maret 2017
Sumber: www.eddyelly.com
Tabel 2 memberikan statistik deskriptif pengembalian abnormal untuk setiap hari sekitar tanggal cum-dividen.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Abnormal Return sekitar Cum-Dividen Date
No Deskripsi Mean Median Minimum Maximum Dev. Stand.
1 Hari Minus 2 -0.0022 -0.0022 -0.0340 0.0283 0.0113 2 Hari Minus 1 -0.0030 -0.0029 -0.0530 0.0393 0.0188 3 Cum-dividend date -0.0029 -0.0047 -0.0348 0.0397 0.0150
4 Hari Plus 1 -0.0071 -0.0148 -0.0388 0.1498 0.0317
5 Hari Plus 2 -0.0040 -0.0030 -0.0397 0.0454 0.0186
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, pengembalian abnormal rata-rata untuk lima hari sekitar tanggal cum-dividen adalah negatif. Berbeda dengan harapan kami, tidak ada yang berarti pengembalian abnormal positif. Temuan ini menunjukkan bahwa investor mengalami abnormal return negatif yang berarti bahwa investor kehilangan investasi mereka di sekitar tanggal cum-dividen.
Sebuah tes pada apakah ada hasil abnormal yang signifikan pada hari-hari sekitar tanggal cum- dividen menunjukkan bahwa tidak ada pengembalian abnormal berarti berbeda secara signifikan dari nol. Dengan kata lain, hipotesis satu (H1) ditolak pada tingkat tradisional.
Tes berikutnya didasarkan pada apakah ada perbedaan yang signifikan dari hasil abnormal antara sebelum dan sesudah tanggal cum-dividen. Tes kami didasarkan pada perbandingan hari demi hari.
Artinya, hari minus 2 dibandingkan dengan tanggal cum-dividen, tanggal cum-dividen dengan hari minus 1, cum-dividen date dengan hari plus 2, dan dua hari sebelum tanggal cum-dividen dengan dua hari setelah tanggal cum-dividen.
Tabel 3 menyajikan hasil pengujian hipotesis apakah atau tidak ada perbedaan dalam pengembalian abnormal antara hari-hari sekitar tanggal cum-dividen. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3, hasil pengujian hipotesis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dari hasil abnormal antara hari-hari yang diteliti. Semua dari lima tes pasangan tidak memberikan bukti bahwa pengembalian abnormal rata-rata antara hari yang diperiksa tidak berbeda secara signifikan. Temuan yang dilaporkan di sini menunjukkan bahwa, semua yang lain sama, cum-dividen tidak digunakan oleh investor sebagai strategi investasi. Dengan kata lain, hipotesis dua (H2) ditolak.
Tabel 3. Hasil Tes Median Abnormal Returns
Deskripsi M2-CD M1-CD CD-P1 CD-P2 2B-2A
M2 CD M1 CD CD P1 CD P2 2B 2A
Mean -
0.0022 - 0.0029
- 0.0030
- 0.0029
- 0.0029
- 0.0071
- 0.0029
- 0.0040
- 0.0026
- 0.0056
Mean dif. 0.0007 0.0001 0.0042 0.0011 0.0003
t-value 0.245 -0.022 0.732 0.257 0.772
p-value 0.808 0.983 0.469 0.799 0.445
Kesimpulan Tidak ada perbedaan
Tidak ada perbedaan
Tidak ada perbedaan
Tidak ada perbedaan
Tidak ada perbedaan catatan:
M2 adalah hari Minus 2, M1 adalah hari Minus 1, CD adalah tanggal cum-dividen, P1 adalah hari Plus 1, P2 hari Plus 2, 2B adalah dua hari sebelum tanggal cum-dividen, dan 2A adalah dua hari setelah tanggal cum-dividen.
Namun demikian, bukti tidak ada hasil abnormal yang signifikan pada tanggal cum-dividen dan hari-hari lain di sekitar tanggal cum-dividen (Tabel 2) menyiratkan bahwa pasar modal Indonesia setidaknya harus diklasifikasikan sebagai pasar efisien semi-kuat (Fama, 1970). Menurut perspektif pasar modal yang efisien, pasar dikatakan bentuk semi-kuat, karena kita tidak mungkin mendapatkan pengembalian abnormal dengan mengandalkan informasi yang tersedia untuk umum. Pengumuman pembayaran dividen adalah refleksi dari informasi publik. Di pasar yang efisien semi-kuat, informasi publik dan informasi harga saham yang lalu tidak dapat digunakan untuk terus mendapatkan pengembalian abnormal.
Temuan yang dilaporkan di sini berbeda dengan harapan awal kami bahwa untuk perusahaan yang termasuk dalam saham blue chip, harapan investor akan lebih tinggi daripada perusahaan- perusahaan non-blue chips. Temuan kami menunjukkan bahwa perubahan harga antar perusahaan tidak terlalu banyak. Menariknya, kami mendokumentasikan bahwa semua rata-rata hasil abnormal adalah negatif. Kami tidak dalam kapasitas berdebat bahwa saham blue chip tidak tertarik sebagai target untuk investasi. Sebaliknya, temuan kami mungkin didorong oleh penggunaan model dalam memperkirakan pengembalian abnormal.
Temuan yang dilaporkan di sini tentu saja berbeda dibandingkan dengan beberapa studi Indonesia sebelumnya yang meneliti reaksi harga seputar pengumuman dividen (Siaputra dan Atmadja, 2006; Firmansyah dan Violita, 2007). Namun, konsisten dengan Winarno (2006) yang tidak menunjukkan reaksi pasar yang signifikan terhadap pengumuman kenaikan dividen.
Dalam studi ini, kami menggunakan model indeks tunggal untuk memperkirakan pengembalian yang diharapkan. Orang lain mungkin berpendapat bahwa model indeks tunggal terlalu sederhana karena kami hanya memperkirakan pengembalian yang diharapkan menggunakan indeks pasar.
Seseorang mungkin juga berpendapat bahwa penggunaan model penetapan harga aset modal (CAPM) atau model pertandingan-pasangan acara dapat menghasilkan temuan yang lebih baik.
Namun, kami berpendapat bahwa penggunaan model indeks tunggal menggunakan indeks LQ45 sebagai portofolio pasar lebih representatif untuk pemeriksaan perusahaan dalam indeks LQ45.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan abnormal return saham pada hari- hari sekitar tanggal cum dividen. Ini menguji 38 perusahaan blue chip yang membayar dividen di tahun 2017. Temuan menunjukkan bahwa para investor tidak mendapatkan abnormal return pada hari-hari sekitar tanggal cum-dividen. Selain itu, tidak ada perbedaan hasil abnormal yang signifikan antara lima pasangan-hari termasuk antara sebelum dan sesudah tanggal cum-dividen.
Mengacu pada temuan yang ditunjukkan dalam penelitian ini, dua saran untuk studi masa depan perlu dipertimbangkan. Pertama, studi masa depan dapat menguji perbedaan dalam pengembalian abnormal dan aktivitas volume perdagangan dengan membandingkan antara industri (sektor). Kedua, studi masa depan mungkin berfokus pada sampel dengan tingkat perdagangan tinggi sekitar tanggal cum-dividen untuk secara eksplisit mengamati saham yang memiliki likuiditas perdagangan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Aharony, J. and I. Swary. 1980. Quarterly dividends and earnings announcement and stockholders’
return: An empirical analysis, Journal of Finance, 35(1): 1-12.
Al-Yahyaee, K.H., T.M. Pham.and T.S. Walter. 2011. The information content of cash dividend announcements in a unique environment, Journal of Banking & Finance, 35(3): 606-612.
Baker, K.E. and R. Weigand, 2015. Corporate dividend policy revisited. Managerial Finance. 41(2):
126-144.
Bashir, U., S.Z. A. Shah. and M. Hussain. 2013. On the differential market reaction to dividend announcement: Evidence from an emerging equity market, Financial Assets and Investing, 3(1): 7-24.
Bozos, K., K. Nikolopoulos. and G. Ramgandhi. 2011. Dividend signaling under economic adversity:
Evidence from the London Stock Exchange. International Review of Financial Analysis, 20(5):
364-374.
Fama, E.F. 1970. Efficient Capital markets: A review of theory and empirical work. Journal of Finance, 25(2): 383-417.
Fargher, N.L. and R.A. Weigand. 2009. Cross-sectional differences in the profits, returns and risk of firms initiating dividends. Managerial Finance, 35(6): 509-530.
Firmansyah, R. and E.S. Violita. 2007. Analisis pengaruh pengumuman ex-dividend date terhadap abnormal return: Event study pada Bursa Efek Jakarta. Integrity-Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(3): 249-262.
Frankfurter, G.M. and B. Wood, Jr. 2002. Dividend Policy Theories and Their Empirical Tests.
International Review of Financial Analysis.11(2):111-138.
How, J.C., K. Ngo. and P. Verhoeven, 2011, Dividend initiations and longrun IPO performance.
Australian Journal of Management, 36(2): 267-286.
Isaksoon, A., and Md. M. Islam. 2013. The ex-dividend day price behaviour of blue-chip stock:
International evidence. Asian Journal of Finance & Accounting, 5 (1): 73-88.
Lee, S.P., M. Isa, and W.L. Lim. 2012. Dividend changes and future profitability: evidence from Malaysia. Asian Academy of Management Journal of Accounting and Finance, 8(2): 93-110.
Setiawan, D., Bandi, L.K. Phua. and I. Trinugroho. 2016. Ownership structure and dividend policy in Indonesia. Journal of Asia Business Studies. 10(3): 230-252.
Siaputra L. and A.S. Atmadja. 2006. Pengaruh pengumuman dividen terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex dividend datedi Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 8 (1): 71-77.
Winarno, A. 2006. Hubungan pengumuman dividen meningkat dengan reaksi pasar modal pada perusahaan manufaktur yang go public di BEJ (Pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan), Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 7 (1): 117-127.
Yip, P.P., M. Isa, G.W. Kester. and S.P. Lee. 2010, Share price reaction to dividend announcements and the interaction with earnings announcements in the Malaysian stock market. Asian Journal of Business and Accounting, 3(2): 101–120.