• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh hedonic shopping motives terhadap impulse

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh hedonic shopping motives terhadap impulse"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Puji syukur puji syukur tidak lupa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul: “Pengaruh Motif Belanja Hedonistik Terhadap Impulsif”. Pembelian” (Studi pada Konsumen Indomaret di Kota Malang). Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Jurusan Manajemen, Konsentrasi Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya para penulis dan rekan-rekan mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motif belanja Hedonis terhadap pembelian impulsif pada Perusahaan Retail Indomaret di Kota Malang. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Gratification Shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying, Idea Shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying, Adventure Shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying, Social Shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse Buying . , Role shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse buying dan Value shopping berpengaruh signifikan terhadap Impulse buying. Pengaruh Motif Belanja Hedonis Terhadap Impulse Buying (Studi Pada Pelanggan Indomaret Di Malang).

The purpose of this study is to identify the influence of hedonic shopping motives on impulse buying in Indomaret, a retail business, in Malang. 24 indicates that satisfaction shopping significantly influences impulse buying, idea shopping significantly influences impulse buying, adventure shopping significantly influences impulse buying, social shopping significantly influences impulse buying, role shopping significantly influences impulse buying, and value shopping significantly influences impulse buying.

PЕNDАHULUАN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan
  • Manfaat Penulisan

Faktor lingkungan berbelanja juga dapat mempengaruhi sifat hedonis konsumen yang lebih cenderung berbelanja karena perasaan senang, sehingga dapat secara pribadi membeli kebutuhan yang berlebihan dan tidak mencukupi. Namun karena pengaruh kebutuhan hedonis, mereka membeli barang tersebut, sehingga perilaku tersebut mendorong konsumen untuk melakukan pembelian tidak terencana atau impulsif. Konsumen yang melakukan pembelian impulsif cenderung tidak berpikir untuk membeli produk atau merek tertentu.

Mereka membeli karena tertarik dengan produk atau merek tertentu, sehingga pembelian impulsif dapat terjadi di mana saja, kapan saja. Fenomena pembelian impulsif ini dapat diciptakan oleh peritel dengan menciptakan rasa ketertarikan emosional untuk membeli produk atau merek tertentu. Konsumen yang tertarik secara emosional cenderung tidak lagi memasukkan rasionalitas dalam pengambilan keputusan pembelian.

Mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian produk atau merek tertentu merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Sehingga pengunjung akan berpotensi melakukan pembelian yang tidak direncanakan baik secara keseluruhan maupun sebagian karena kebutuhan manusia memiliki jenis dan salah satunya adalah kebutuhan jenis hedonis, Solomon (2002).

Gambar 1.2 Perkembangan Jumlah Gerai Reatail Kecil
Gambar 1.2 Perkembangan Jumlah Gerai Reatail Kecil

KАJIАN PUSTАKА

  • Penelitian Terdahulu
  • Landasan Teori
    • Hedonic Shopping Motives
    • Impulsе Buying
  • Kerangka Pikir
  • Model Hipotesis
  • Hipotesis

Pembelian impulsif (pembelian tidak terencana) didefinisikan sebagai tindakan pembelian yang dilakukan tanpa pertimbangan terlebih dahulu, J. Menurut Mayer dan Wilkinson (2003), berbelanja adalah kategori ide yang menjelaskan bahwa berbelanja adalah untuk mengikuti tren dan mode terbaru saat ini serta untuk melihat inovasi terbaru. Keadaan di mana banyak konsumen lebih suka berbelanja untuk orang lain daripada untuk dirinya sendiri, Arnold & Reynolds (2003).

Menurut Utami (2011), fenomena pembelian impulsif tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain, tetapi pembelian impulsif di Indonesia cenderung lebih besar dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Menurut Solomon & Rabolt (2009) bahwa pembelian impulsif adalah suatu kondisi yang terjadi ketika individu mengalami rasa urgensi yang tiba-tiba yang tidak dapat dilawan. 3. Reminiscent Impulse buying (pembelian impulsif karena pengalaman masa lalu) Pembeli mengingat keputusan masa lalu yang menyebabkan pembelian lokal.

Pembelian impulsif terencana Konsumen menunggu untuk melihat apa yang tersedia dan keputusan pembelian dibuat di toko. Beberapa penelitian tentang pembelian impulsif menunjukkan bahwa karakteristik produk, karakteristik pemasaran, dan karakteristik konsumen berpengaruh terhadap munculnya pembelian impulsif, Loudon & Bitta (1993).

Gambar 2.2 Model Hipotesis  Sumber: Penulis (2020) Gratification
Gambar 2.2 Model Hipotesis Sumber: Penulis (2020) Gratification

MЕTODOLOGI PЕNЕLITIАN

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

  • Sampel
  • Teknik Sampling

Malhotra (2004) mendefinisikan sampel sebagai subset dari elemen populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian atau sebagian kecil dari populasi. Dalam penelitian ini besaran populasi tidak dapat diketahui dengan jelas karena jumlah konsumen Indomaret semakin hari semakin bertambah dan tidak ditemukan data yang menunjukkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan metode perhitungan sampel seperti yang dikemukakan oleh Roscoe (1975), dengan menggunakan pedoman berikut. Dalam studi multivariat (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel harus kali (sebaiknya 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

Untuk studi reguler dengan kontrol penelitian yang ketat, penelitian yang baik dimungkinkan jika ukuran sampel antara 10-20. Responden ini merupakan sampel yang tepat untuk penelitian, karena Roscoe menyatakan bahwa ukuran sampel yang tepat untuk penelitian adalah antara 30 sampai 500 responden. Penelitian ini merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengumpulan data anggota populasi dengan kriteria sesuai dengan kebutuhan peneliti. Survei ini membutuhkan responden dengan karakteristik tertentu, karena responden sebagai sampel dari populasi harus mewakili seluruh populasi yang diperlukan untuk survei ini. Responden adalah orang yang berbelanja di Indomaret di kota Malang dan membeli produk secara tiba-tiba/spontan.

Responden adalah konsumen dari Indomaret yang pernah melihat iklan atau promosi yang ada di Indomaret Malang.

Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Definisi Operasional dan Cara Pengukurannya 1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel Terikat ( dependent variable )

  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis 1.Uji F
  • Gambaran Umum Objek Penelitian
  • Deskripsi Umum Responden
  • Distribusi Jawaban Responden
    • Distribusi Frekuensi Variabel Idea Shopping (X2)
    • Distribusi Frekuensi Variabel Adventure Shopping (X3)
    • Distribusi Frekuensi Variabel Social Shopping (X4)
    • Distribusi Frekuensi Variabel Role Shopping (X5)
    • Distribusi Frekuensi Variabel Value Shopping (X6)
    • Distribusi Frekuensi Variabel Impulse Buying (Y)
  • Uji Instrumen Penelitian
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Gratification Shopping
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Idea Shopping
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Adventure Shopping
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Social Shopping
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Role Playing
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Value Shopping
    • Uji Validitas Kuisioner Variabel Impluse Buying
    • Uji Reliabilitas
  • Asumsi- Asumsi Klasik Regresi
    • Uji Multikolineritas
    • Uji Heterokedastistas
  • Analisi Regresi Linier Berganda
    • Persamaan Regresi
  • Koefisien Determinasi (R2)
  • Pengujian Hipotesis
    • Uji t
  • Pembahasan Hasil Penelitian
    • Pengaruh Gratification Shopping Terhadap Impulse Buying
    • Pengaruh Idea Shopping Terhadap Impulse Buying
    • Pengaruh Adventure Shopping Terhadap Impulse Buying
    • Pengaruh Social Shopping Terhadap Impulse Buying
    • Pengaruh Role Shopping Terhadap Impulse Buying
    • Pengaruh Value Shopping Terhadap Impulse Buying
  • Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil rata-rata, terlihat bahwa penilaian responden terhadap variabel Impulse Purchase masuk dalam kategori baik. Dalam penelitian ini variabel dependen pembelian impulsif (Y) yang nilainya akan diprediksi oleh variabel Belanja Gratifikasi (X1) adalah Idea. Jadi jika terjadi peningkatan pada variabel Nilai Belanja (X6), maka Pembelian Impulsif Konsumen Indomaret akan meningkat sebesar 0,143 satuan, dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Kepuasan Belanja. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Idea Shopping. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Adventure Shopping.

Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa social shopping dapat berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif dapat dipengaruhi secara signifikan oleh pembelian deposito. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian impulsif dapat dipengaruhi secara signifikan oleh Value Shopping.

Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menjadikan Gratification Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif. Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menggunakan Idea Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif. Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menjadikan Adventure Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif.

Dan hasil penelitian ini juga dapat membuktikan bahwa semakin tinggi social shopping konsumen Indomaret maka pembelian impulsif dapat meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menjadikan social shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif. Dan dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi Role shopping konsumen Indomaret maka Impulse buying dapat meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menjadikan Role Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif. Hal ini menunjukkan bahwa Indomaret berhasil menjadikan Value Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya untuk meningkatkan pembelian impulsif.

Tabel 3.1  Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel

PENUTUP

Kesimpulan

Social Shopping memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Impulse Buying sehingga keputusan Indomaret untuk menggunakan Social Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya sudah tepat dan jika Social Shopping meningkat maka Impulse buying juga akan meningkat. Role Shopping memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Impulse Buying, sehingga keputusan Indomaret untuk menggunakan Role Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya sudah tepat dan jika Role Shopping meningkat maka Impulse buying juga akan meningkat. Value Shopping memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Impulse Buying sehingga keputusan Indomaret untuk menggunakan Value Shopping sebagai salah satu strategi pemasarannya sudah tepat dan jika Value Shopping meningkat maka Impulse buying juga akan meningkat.

Variabel Adventure Shopping merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling kuat dibandingkan dengan variabel lainnya, sehingga variabel Adventure Shopping memiliki pengaruh yang dominan terhadap pembelian impulsif.

Saran

Diharapkan perusahaan dapat lebih mempertahankan dan meningkatkan strategi yang lebih fokus pada Adventure Shopping, karena variabel Adventure Shopping memiliki pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Impulse Purchases, dimana jika konsumen merasakan Adventure mereka saat berbelanja akan tercapai maka kemungkinan konsumen akan semakin besar. akan Impulse Buy. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini sangat penting dalam mempengaruhi pembelian impulsif, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel lain yang merupakan variabel lain di luar variabel yang sudah ada. termasuk dalam penelitian ini. Untuk penelitian selanjutnya yang sejenis, diharapkan dapat memperpanjang periode pengamatan, menambah variabel bebas atau merubahnya agar lebih banyak variasi faktor penentu yang berpengaruh terhadap pembelian impulsif, serta jenis perusahaan lain yang keberatan menjadi karena setiap perusahaan memiliki aturan yang berbeda dalam sistem pemasarannya.

DАFTАR PUSTАKА

Pengaruh Promotions, Дүкөн атмосферасы, Импульстук сатып алуу, Shopping Emotion, Variable Intervention Study, Matahari универмаг Cabang Supermall, Сурабая. HyperMart Manado City Түндүк Сулавесиде сатууну илгерилетүү жана дүкөндүн атмосферасынын гедоникалык соода мотивациясына жана керектөөчүнүн импульстүү соодасына тийгизген таасири. Бангалордогу кийим керектөөчүлөрдүн импульсивдүү сатып алуу жүрүм-турумуна сатууну илгерилетүү ыкмаларынын таасири.

Gambar

Gambar 1.3 Pendapatan dan Laba Bersih Indomaret 2017 & 2018  Sumber: Bursa Efek Indonesia/BEI, (2019)
Gambar 1.2 Perkembangan Jumlah Gerai Reatail Kecil
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No.  Penulis  Judul
Gambar 2.2 Model Hipotesis  Sumber: Penulis (2020) Gratification
+7

Referensi

Dokumen terkait

Here are the results of multiple linear regression using dummy variable analysis: From the test results above, the regression equation is obtained as follows: Y = 1,584 + 0,562X1