• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh human capital dan total quality management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh human capital dan total quality management"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup atau pertumbuhannya semakin bergantung pada manajemen sumber daya manusia. Organisasi memahami bahwa upaya pengelolaan sumber daya manusia tidak berhenti pada asumsi bahwa manusia adalah aset yang penting. Bahkan dalam konteks kekinian, konsep sumber daya manusia telah mengalami redefinisi dengan mengenalkan istilah human capital.

Salah satu upaya organisasi yang diterapkan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah penerapan peran manajemen kualitas total (TQM) atau dikenal dengan pengendalian mutu terpadu (PMT). Pengelolaan sumber daya alam akan memiliki keunggulan kompetitif jika sumber daya manusia mempunyai potensi yang tinggi untuk mengelolanya. Perhatian perusahaan tidak hanya terbatas pada kualitas yang dihasilkan, sehingga penting untuk mengukur kinerja perusahaan dengan memasukkan unsur peningkatan kualitas yang juga bertumpu pada peningkatan sumber daya manusia.

Rumusan Masalah

“Dampak Human Capital dan Total Quality Management Terhadap Kinerja ASN Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.”

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh penerapan manajemen mutu komprehensif terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Human Capital

Terbentuknya nilai tambah yang disumbangkan oleh human capital dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya akan menghasilkan pendapatan berkelanjutan bagi suatu organisasi di masa depan (Malhotra dan Bontis dalam Rachmawati dan Wulani 2004).Menurut Stewart dkk dalam Sawarjuwono dan Kadir human capital adalah sumber kehidupan modal intelektual, sumber inovasi dan perbaikan, namun merupakan komponen yang sulit diukur. Penelitian ini mengacu pada teori Ross dkk yang menggunakan tiga elemen kunci human capital. Nalbantian dkk (2004) mendefinisikan human capital dalam Armstrong sebagai kumpulan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kreativitas dan karakteristik lain dari karyawan, dan berpendapat bahwa human capital juga mencakup pemberian nilai pada setiap karakteristik.

Menurut Sharma, human capital tidak hanya berkaitan dengan hal tersebut tetapi juga mencakup karakter, sikap, kesehatan, dan motivasi diri. Lebih lanjut Sharma mengatakan bahwa aset pengetahuan hanyalah sebagian dari faktor intangible yang berkontribusi terhadap kinerja seseorang, sehingga pemikiran penting teori human capital tidak lepas dari tiga aspek (Marko yaitu Konsep human capital berkaitan dengan konsep human capital). modal manusia). modal intelektual, yang didefinisikan sebagai pasokan dan aliran pengetahuan yang tersedia bagi organisasi.

Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management merupakan suatu pendekatan manajemen perusahaan yang berusaha meningkatkan daya saing organisasi dengan terus menerus memperbaiki produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Nasution Total Quality Management juga dapat diartikan sebagai gabungan seluruh fungsi manajemen, seluruh bagian organisasi dan semua orang menjadi suatu filosofi holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, kerja sama tim, produktivitas dan kepuasan pelanggan (Nasution Gaspersz mendefinisikan TQM sebagai tindakan perencanaan produksi dan penyediaan barang atau jasa, konsisten dengan kepuasan kebutuhan konsumen dan persyaratan yang lebih baik, lebih murah, lebih cepat, lebih aman, lebih mudah digunakan dibandingkan barang, disediakan oleh pesaing, yang melibatkan partisipasi seluruh karyawan di bawah kepemimpinan manajemen puncak Total Quality Management adalah sebuah konsep yang berupaya memperkenalkan sistem manajemen mutu kelas dunia. perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai organisasi (Nasution. Total Quality Management merupakan paradigma baru dalam bisnis, oleh karena itu diperlukan budaya organisasi yang baru, sehingga komitmen jangka panjang terhadap perubahan budaya sangat penting agar terlaksananya manajemen mutu yang komprehensif dapat berlangsung dengan sukses.

Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar adalah suatu proses yang tidak ada dan tidak mengenal batas usia. Memasang budaya Total Quality Management dalam suatu organisasi tidaklah mudah mengingat latar belakang anggota organisasi yang berbeda-beda, antara lain pendidikan, pengalaman, budaya/tradisi. Oleh karena itu, memperkenalkan budaya Total Quality Management membutuhkan waktu yang lama. Kedua hal tersebut menyebabkan peningkatan pendapatan sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin besar.Pada jalur kedua (jalur biaya), organisasi dapat meningkatkan produksi tanpa mengalami kerugian melalui upaya peningkatan kualitas.

KinerjaASN

Dharma Ningsi (2017:11) tentang dampak sistem informasi akuntansi, sumber daya manusia dan budaya organisasi terhadap kinerja organisasi. Pentingnya kepuasan pegawai ketika bekerja di suatu organisasi terlihat dari pegawai yang puas dengan pekerjaannya akan memberikan reaksi yang positif terhadap organisasinya, begitu pula sebaliknya pegawai yang tidak puas dengan pekerjaannya akan bereaksi negatif terhadap pekerjaannya. Faturahman (2013:14) mengemukakan bahwa modal manusia dan kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, baik secara parsial maupun simultan.

Peningkatan kinerja pegawai akan membawa kemajuan bagi instansi untuk mampu bertahan dalam persaingan yang tidak menentu. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berkaitan dengan lingkungan pemerintah, dunia usaha, atau organisasi. Berdasarkan pernyataan di atas, maka kinerja aparatur sipil negara adalah usaha kerja atau hasil kerja (output) baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai dalam jangka waktu tertentu dengan melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. mereka.

Kesesuaian dengan pekerjaan, kesediaan karyawan untuk mematuhi peraturan perusahaan mengenai ketepatan waktu masuk/keluar kerja dan kehadiran. Kolaborasi antar pegawai, kemampuan pegawai dalam bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang diberikan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Menurut Direktorat Jenderal Konstruksi merupakan unsur pelaksana di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang bertanggung jawab kepada Menteri Tenaga Kerja dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang konstruksi. jasa. pengembangan, pelaksanaan dan pengendalian mutu konstruksi dan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan, penyusunan dan pengembangan standar dokumen pengadaan, penyusunan norma, standar, petunjuk dan kriteria di bidang jalan dan jembatan serta melaksanakan evaluasi dan penetapan fungsi jalan dan jembatan. Penerapan kebijakan di bidang pemberdayaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah.

Tinjauan Empiris

Penelitian (Kurniawan Tricahyo Pamungkas, 2015) berjudul Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial (Riset Empiris Pada Perusahaan Daerah Pasar Surya). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menggunakan teknik analisis data regresi sederhana dan menyimpulkan bahwa Total Quality Management berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajemen. Penelitian (Brian R.Lamanto, 2017) berjudul Analisis Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT. Asegar Murni Jaya, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang menyimpulkan bahwa Total Quality Management yang berfokus pada pelanggan, peningkatan keberlanjutan, pendidikan dan pelatihan, serta keterlibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen PT.Asegar Murni Jaya.

Pengaruh Human Capital dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate (Guru Pendidikan Manajemen Fakultas Ekonomi Unkhair). Human Capital mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dinas lingkungan hidup kota Ternate apabila penerapan Human Capital yang baik. Pengaruh penerapan peran Total Quality Management terhadap kualitas sumber daya manusia (staf pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jember), berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: variabel peran pegawai, variabel peran peran kepemimpinan, pemimpin dan variabel yang berhubungan dengan hubungan karyawan, variabel yang berhubungan dengan organisasi dan variabel yang berhubungan dengan lingkungan mempunyai pengaruh yang nyata.

Kerangka pikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Total Quality Management (X2) didefinisikan sebagai sistem manajemen terintegrasi yang berfokus pada kemampuan manajemen, perencanaan strategis, fokus pelanggan, pengukuran analitis dan manajemen pengetahuan dengan melakukan berbagai evaluasi, fokus manusia, manajemen proses, yaitu mengelola dan mengukur proses kerja secara efektif dan hasil. untuk mendapatkan hasil akhir kinerja organisasi. Prestasi kerja PNS (Y) merupakan kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi, yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu organisasi. Modal manusia merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan jasa profesional.

Manajemen kualitas total adalah pendekatan sistem yang komprehensif dan merupakan bagian terpadu dari strategi tingkat tinggi, bekerja secara horizontal lintas fungsi dan departemen, melibatkan seluruh karyawan dari atas hingga bawah.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Populasi dan Sampel

Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui pengaruh human capital dan total quality management (TQM) terhadap kinerja ASN di departemen. Penelitian ini menjelaskan pengaruh Human Capital dan Total Quality Management terhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Human Capital dan Total Quality Management dapat meningkatkan kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam penelitian ini, 62 ASN dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas mengenai jawaban responden mengenai total quality manajemen, terlihat nilai mean dari variabel total quality manajemen sebesar 29,54. Berikut hasil uji validitas Human Capital dan Total Quality Management terhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Maka hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara human capital terhadap kinerja ASN diterima (Ha diterima dan Ho ditolak) yang berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara human capital terhadap kinerja ASN). 2) Pengaruh variabel total quality management (X2) terhadap kinerja ASN (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja ASND Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Pengaruh Total Quality Management (X2) terhadap Kinerja ASN (Y). Berdasarkan tabel koefisien uji t-statistik, diperoleh nilai t-hitung untuk variabel total quality manajemen (X2) sebesar 3,374, sedangkan t-tabel sebesar 1,669. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa manajemen kualitas total berpengaruh signifikan terhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.

Human Capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (8,716>1,669), dan nilai signifikansinya sebesar 0,000 (sig<0,05). Total Quality Management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan, hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0,346, nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,374 > 1,669), dan nilai signifikan sebesar 0,000 (sig<0,05). Analisis total quality manajemen terhadap kinerja manajerial (studi kasus di PT Asegar Pure Jaya Desa Tumaluntung Kabupaten Minahasa Utara).

Pengaruh total quality management terhadap kinerja manajerial (studi empiris pada perusahaan daerah Pasar Surya): akrual dalam jurnal akuntansi. Pengaruh total quality manajemen dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat (studi kasus di ruang rawat inap RSUD Tugurejo Semarang). PENGARUH MANAJEMEN HUMAN CAPITAL DAN TOTAL QUALITY TERHADAP KINERJA ASN DI BADAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI SULAVESI SELATAN.

Aspek penelitian yang mengukur “Pengaruh Human Capital dan Total Quality Management Terhadap Kinerja Asn Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Selatan” menggunakan skala Likert yaitu. PENGARUH HUMAN CAPITAL DAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA ASN DI SEKTOR PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAN ANGKATAN.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir  G.  Hipotesis
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN PROFESIONALISME KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Suatu Studi Pada PT SiCepat Express Indonesia Cabang Wohoharjo Pangandaran DRAFT SKRIPSI