BAB III METODE PENELITIAN
D. Populasi dan Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Namun untuk keperluan penelitian, peneliti mengambil sampel dari keseluruhan populasi yang ada dalam peneltian ini kami mengambil populasi sebesar 162 orang. Sampel yang dipilih merupakan diambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili karakteristik dari populasi (representative).
2. Sampel
Adapun teknik penyampelan untuk mendapatkan data yang representative dengan menggunakan rumus perhitungan Slovinyaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menentukan besarnya polpulasi yang ada dalam lokasi penelitian.. Teknik sampel ini dipilih dengan pertimbangan anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen), keterbatasan biaya, waktu, tenaga. Pertimbangan lainnya adalah responden yang dipilih dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan dan bersedia untuk dijadikan sebagai sampel penelitian, dari hasil penelitian yang dilakukan maka populasi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yaitu 162 orang.
Adapun proses pengambilan sampel berdasarkan penelitian dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menentukan besarnya populasi yang ada dalam lokasi penelitian
b. Menentukan ukuran sampel, dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut ini :
( )
Dimana: : ukuran sampel N :Jumlah populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang ditolerir, yaitu 10%
( ) = ( ( ) ) = 62
Dilihat dari perhitungan diatas maka jumlah sampel yang di teliti berjumlah 62 orang
E. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah data berkala.
Data berkala yaitu dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan tentang suatu kegiatan selama periode spesifik yang diamati. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan observasi, kuesioner dan wawancara. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan.
2. Kuesioner
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei menggunakan media angket (keusioner) sejumlah pertanyaan akan diajukan kepada responden dan kemudian responden diminta menjawab sesuai dengan pendapat mereka. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likter lima angka dengan skala 1 (STS), 2 (TS), 3 (KS), 4 (S), dan 5 (SS).
Perinciannya sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penelitian Skor Pertanyaan
No Uraian Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
F. Teknik analisis
a. Analisis data kuantitatif
Ketetapan pengukuran dan pengujian suatu kuesioner sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna jika instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki tingkat kendalan (realibility) dan tingkat kesalahan (validity) yang tinggi. Pengujian dan pengukuran tersebut:
a. Uji validitas data
Sebuah pengukuran dikatakan valid jika dapat mengukur tujuannya dengan benar (Jogiyanto, 2016: 120). Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan tepat mengukur apa yang ingin diukur atau tidak. Validitas ditunjukkan oleh suatu indeks yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Setiap pertanyaan dalam kuesioner harus
berkorelasi positif terhadap skor total dari pertanyaan tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan program IBM SPSS.
Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :
1) Jika r hitung positif atau r hitung> r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
2) Jika r hitung negative atau r hitung< r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
3) R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji validitas dengan menggunakan IBM SPSS dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Pemberian skor pada tiap-tiap item untuk tiap responden.
2) Menjumlah nilai-nilai untuk tiap soal dari responden.
3) Menentukan nilai Validitas item sesuai dengan kriteria pengujian validitas dengan taraf signifikan 10%.
4) Membandingkan hasil r hitung dengan r table.
b. Uji reliabilitas data
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu koefisien relibilitas (Jogiyanto, 2016:132).Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha (α), dimana suatu istrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki α
>0,60 (Nunnali dalam Prabowo, 2015).
c. Uji asumsi klasik
Adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis OLS. Uji asumsi klasik
tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang bertujuan utuk menghitung nilai pada variabel tertentu. Misalnya nilai return saham.
d. Analisis regresi linear berganda
Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Metode ini menghubungkan dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen. Model linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Kinerja ASN
X1 =Variabel human capital
X2 = Variabel Total Quality Management bo = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi
e = Unsur ganggu (error)kinerja ASN (Y) merupakan variabel dependen yang diperkirakan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu Human Relation (X1) danTotal Quality Management (X2).
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui pengaruh human capital dan total quality management (TQM) terhadap knerja ASN pada Dinas
Y = b0 + b1 x1+ b2 x2+ e
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan.
e. Uji hipotesis
1) Uji signifikan parsial (uji t)
Uji signifikan parsial atau uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel independen Human Capital(X1) dan Total Quality Management (X2) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kinerja ASN (Y).
Untuk mengetahui hasil pengujian, dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung> t table dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independen) memiliki kontribusi terhadap variabel terikat (dependen). Nilai t yang positif menunjukkan bahwa variabel bebas mempunyai hubungan yang searah dengan variabel terikat, sebaliknya nilai t yang negative menunjukkan bahwa variabel bebas mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Selanjutnya, nilai sig<dari nilai probabilitas 0.10 menunjukkan bahwa H0 ditolak.
Menurut Duwi Priyanto (2015:69), dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Ho : ß1 = 0
Jika nilai probalitas < 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Ha : ß ≠ 0
Jika nilai probalitas < 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan
Peristiwa terjadi pada tanggal 3 Desember 1945 kota Bandung pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa indonesia melawan tentara sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran yang dahsyat pada tanggal tersebut diatas, telah gugur 7 orang pemuda pegawai Depertemen Pekerjaan Umum (PU), untuk mempertahankan gedung “V dan W” (terkenal dengan gedung sate) yang terletak dijalan diponegoro nomor 22 Bandung.
Gedung ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah penghabisan dan para pemuda/pegawai Departemen PU. Karena mereka sadar bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai kantor Pusat Departemen PU Republik Indonesia.
Gedung sate diambil D.P.U dari jepang dan kewajiban mereka selanjutnya, mempertahankan dan memelihara segala apa yang telah diambil alih itu, jangan sampai direbut kembali oleh musuh.Guna dapat menyusun pertahanan yang kompak, maka gerakan pemuda ini lalu membentuk suatu seksi pertahanan yang disenjatai dengan granat. Berupa pucuk bedil dan senjata api lainnya yang dapat mereka rebut dari tentara
37
jepang. Pada permulaan kegiatanya, gerakan-gerakan pemuda hanya menghadapi satu kekuatan lawan bersenjata, yaitu tentara Jepang, tetapi menjelang akhir September 1945, disana-sini ditanah kita mulailah mengalir tentara pendudukan sekutu yang katanya ditugaskan untuk mengaja keamanan dan menyelesaikan tawanan perang, akibat bertekuk lututnya Jepang kepada sekutu.
Tanggal 24 November 1945 dibagian Utara kota Bandung, meletus suatu pertempuran yang hebat. Penduduk-penduduk sekitarnya banyak yang telah mengungsi sebagian dikota lain yang keadanya masih aman.
Padawaktu itu gedung Sate dipertahankan oleh gerakan pemuda PU yang diperkuat oleh satu pasukan Badan Perjuangan yang terdiri dari kurang lebih 40 orang, dengan persenjataan yang lengkap. Tetapi bantuan yang diberikan itu tidak lama, karena pada Departemen Perhubungan dan PU.Sebelum diketahui dengan pasti, dimana jasad-jasad dari 7 orang pemuda dikebumikan. Barulah pada bulan Agustus 1952 oleh beberapa orang bekas kawan seperjuangan mereka, dicari disekitar Gedung Sate dan hasilnya hanya ditemukan 4 jenasah yang sudah berupa kerangka, 4 kerangka ini kemudian dipindahkan ke Taman Pahlawan Cilutra Bandung.
Penghargaan atas jasa-jasa 3 orang pemuda lainnya yang kerangkanya tidak ditemukan, lalu dibuatlah 2 tanda peringatan yang satu dipasang didalam Gedung Sate dan lainya berwujud sebuah “Batu Alam”
yang besar dengan tulisan nama-nama ke 7 yang gugur tersebut dan ditaruh belakang halaman Gedung Sate.
Tanggal 3 Desember 1951 oleh J.M. Mentri P.U.T yaitu Ir. Ukar Bratakusumah, ke 7 pemuda tersebut dinyatakan dan dihormati sebagai
“pemuda yang Berjasa” dan tanda penghagaan yaitu pula disampaikan kepada keluarga mereka yang ditinggalkan.
Demikianlah “ PERISTIWA 3 Desember 1945” tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan perkembangan pekerjaan umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (corp geset), rasa setia kawan (solidaritas) serta kebanggaan khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum.
Peristiwa 3 Desember 1945 akan dikenal dan diperingati sebagai hari kebaktian Pekerjaan Umum, dan dengan kebulatan tekad untuk meneruskan perjuangan dan pengabdian “SAPTA TARUNA KESATRISANNYA”. Warga pekerjaan umum berjuang dan bekerja mengabdikan diri untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan
Visi
Terwujudnya Jalan Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan
1. Mewujudkan sumberdaya manusia pegawai Dinas PU Bina Marga Dan Bina Konstruksi yang profesional
2. Mewujudkan perencanaan jalan yang efektif dan efisien serta berkesinambungan.
3. Mempertahankan kondisi jalan mantap sesuai dengan umur rencana.
4. Meningkatkan kapasitas, daya dukung dan kualitas konstruksi jalan.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan dan pemanfaat jalan.
Misi
1. Menyiapkan prasarana jalan yang berkualitas untuk mendukung keseimbangan pembangunan antar kawasan, Kota dan Desa.
2. Membuka daerah terisolir dan strategis dalam upaya peningkatan aksebilitas.
3. Menyiapkan prasarana jalan untuk mendukung program perkuatan integritas ekonomi antar provinsi di Sulawesi
4. Memberikan pelayanan transportasi jalan yang efisien, aman dan nyaman.
5. Menjadikan masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai pengguna jalan.
6. Menjalankan lingkungan sebagai aspek utama dalam pembangunan jalan.
7. Menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia usaha dibidang prasarana jalan.
3. Struktur OrganisasiDinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan
a. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan bentuk kerja sama yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan mengenai penentuan struktur organisasi sangat berguna bagi seluruh karyawan agar
mereka mengetahui wewenang, tugas dan tanggung jawab yang diberikan secara jelas dan tegas. Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta membina sesuai dengan peraturan organisasi atau struktur organisasi dalam rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi.. Umumnya setiap organisasi mengalami hambatan dalam menempatkan kerja sama sesuai dengan kemampuan, maka paling tidak semua organisasi membutuhkan sebuah perangkat organisasi antara lain struktur organisasi disertai deskripsi yang dilengkapi dengan spesifikasi serta penyertaan jabatan pekerjaan.
Struktur organisasi perusahaan dibuat agar pegawai dapat melaksanakan tugas dan wewenang dengan baik dan bertanggung jawab.Dengan adanya struktur organisasi ini, diharapkan setiap karyawan dapat mengetahui fungsi dan tugasnya masing-masing karyawan dapat diperjelas sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran atau kesalah pahaman antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lainnya.
KEPALA DINAS Prof.Dr.Ir. H. RUDY DJAMALUDDIN,M.Eng NIP.19701108 199412 1 001
IV/c.
PEJABAT FUNSIONAL
SEKRETARIS
Hj.NURHAEDAH,N.SE. MM
NIP.19620707 199203 2 008 IV/b.
SUB.BAGIAN PRGRAM SUB.BAGIAN UMUM, SUB.BAGIAN
KEUNGAN
KEPEGAWAIAN DAN HUKUM
SUKARLAN BIRRO
ALLO,ST.MT Ir. Hj. HASRIANI CHATIB ST.MT
AMINAH.S,SE,MM
NIP.19830922 200614 1
007 III/d. NIP.19771016 200502 2 005 III/d. NIP.19620204
199803 2 001
KEPALA BIDANG BINA
TEKNIK KEPALA BIDANG PEMBANGUNAN
KEPALA BIDANG PEMELIHARAAN
KEPALA BIDANG BINA JASA KONSTRUKSI
Ir.Hj.ASTINA ABBAS,MT Ir.H.EDDY JAYA PUTRA,MT
Ir.H.MUHAMMAD
ARIFIN.MT Ir. URGAMAWAN
NIP.19661001 199203 2
017 IV/b. NIP.19670913 199703 1 003
NIP.19620809 1994011 1
002 NIP.19620830 198602 1 006
KEPALA SEKSI
PERENCANAAN SEKSI PEMBANGUNAN JALAN
SEKSI PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
B.JASA USAHA MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI
NIHAYA.ST.MT ASMAWATI,ST.MT
Ir.AKHSAN HI
SOFYAN,MT MUSTAKIM TOBA.ST.M.Si.
NIP.19690926 199903 1 007
IV/a. 19810608 200604 2 025
NIP.19630106 199703 1
004 IV/a. NIP.19671224 200112 1 002 III/d.
KEPALA SEKSI
PEMANFAATAN JALAN LINGK. DAN PENGAMANAN JALAN
S.PENANGANAN PASCA BENCANA
BINA SUMB.DAYA DAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI
Ir.Hj.NURLIA HABIB,M.Si ZULQADRI, ST MUSTARI S.Sos.ST.MM Drs.Ir.H.ZULKIFLI SAYBI.M.Si
NIP.19640805 199402 2
001 IV/a. NIP.19760615 201001 1 019 III/c.
NIP.19660805 199301 1
004 IV/a NIP.19650302 198603 1 020 IV/a
KEPALA SEKSI LEGER
JALAN SEKSI PEMBANGUNAN JEMBATAN
SEKSI PEMELIHARAAN JEMBATAN
KEPALA SEKSI TATA TEKNIS &
PENGENDALIAN
Ir.ELKA BUHAEMI ANDI ALI.ST.MT Ir.Hj.NURHAIDAH HERMA IRWATI.ST.M.Si
NIP.19621025 199203 2 006
IV/a. NIP.19670723 199603 1 002 IV/a.
NIP.19620401 199203 2
006 III/d NIP.19730312 199703 2 006 IV/a.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
b. Uraian dan Tugas
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang kebinamargaan berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Kepala dinas dalam menjalankan tugas sebagaimana yang dimaksud penyelenggaraan fungsi
1) Perumusan kebijakan urusan pemerintah, bidang pekerjaan umum dan pentaan ruang.
2) Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintah bidang pemtaan ruang dan pekerjaan umum.
3) Pelaksanaan evaluasi pelaporan urusan pemerintah bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum, kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkungan Dinas Bina Marga. Adapun fungsinya:
Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinasPengoordinasian penyusunan program dan pelaporanPengoordinasian urusan umum, pengawalan dan hukumPengoordinasian administrasi keuangan,Pelaksanaan tugas kedinasan lainsesuai bidang tugasnya
Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum Kepegawaian dan Hukum
b. Sub Bagian Program c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Bina Teknik (Bintek)
Bidang Bina teknik dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokokmelaksanakan perencanaan teknis, pengembangan dasar-dasar perencanaan, penyusunan prioritas penanganan jaringan jalan dan jembatan, penyusunan analisa dampak lingkungan dan dampak sosial budaya, rencana umum pengembangan jalan provinsi dan melaksanakan pengawasan, pemantauan dan manfaat jalan.
Bidang Bina Teknik terdiri atas:
1) Seksi Perencanaan.
2) Seksi Pengembangan Jaringan dan Leger Jalan.
3) Seksi Pengawasan Pemanfaatan Jalan.
4) Kepala bidang pembangunan 5) Kepala bidang pembangunan jalan 6) Kepala bidang pembangunan jembatan 7) Seksi lingkungan dan pengamanan jalan 8) Kepala bidang pemeliharaan
9) Seksi pemeliharaan rutin jalan
10) Seksis pemeliharaan berkala dana penanganan pasca bencana 11) Seksi pemeliharaan jembatan
12) Kepala bidang bina jasa konstrusi
13) Seksi bina usaha dan masyarakat jasa kontruksi
14) Seksi bina sumber daya dan tenaga kerja 15) Seksi tat teknis dan pengendalian
4. Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan
Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan pengelolaan pembangunan prasarana jalan dan jembatan provinsi.
Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan terdiri atas:
a) Seksi Pembangunan.
b) Seksi Tata Teknis.
c) Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi.
5. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan pengelolaan pemeliharaan prasarana jalan dan jembatan provinsi, pengelolaan, pemeliharaan, pengendalian peralatan dan bahan serta penanggulangan bencana alam.
Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan terdiri atas:
a. Seksi Pemeliharaan.
b. Seksi peralatan.
c. Seksi Bahan dan Penanganan Tanggap Darurat.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini menguraikan mengenai pegaruh Human Capitaldan Total Quality Managementterhadap kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Human Capital dan Total Quality Managementdapat meningkatkan kinerja ASN pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang provinsi Sulawesi Selatan, dalam penelitian ini menggunakan 62 orang ASN sebagai sampel penelitian.
Karakteristik responden berguna untuk mengurangi deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan dengan karakteristik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini kemudian dikelompokkan menurut umur, jenis kelamin, golongan pangkat, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka akan disajiikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini : 1. Usia
Hasil olahan data berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Umur
Frekuensi Jawaban Responden
Orang Presentase
1 25 – 31 20 32,3%
2 34 – 38 28 45,2%
3 40 – 50 14 22,5 %
Jumlah 62 100%
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 Lampiran 8
Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 62 orang responden, adapun pengelompokan dari responden yang telah di hitung adapun pengelompokan responden umur diberikan label dengan kelompok umur 1 (25-32 tahun) yang hasilnya terdapat 20 orang atau 32,2 %. Kelompok umur 2 (34-38 tahun) sebanyak 28 orang atau 45,3 Kelompok umur 3 (40-50 tahun) sebanyak 14 orang atau 22,5 %. Data menunjukan bahwa ASN di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan dominan berumur 34 – 38 Tahun sebanyak 28 orang. akan tetapi Menurut Robbins (1996), bahwa kebosanan yang berlarut-larut dan kurangnya rangsangan intelektual semuanya menyumbang pada berkurangnya kinerja. Sehingga ada suatu keyakinan berkembang bahwa kinerja seorang individu akan merosot atau berkurang seiring dengan semakin tuanya seseorang. Faktor usia akan mempengaruhi tingkat kecepatan, kecekatan, fisik atau kekuatan akan mengalami penurunan.
2. Jenis Kelamin
Hasil olahan data berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Jawaban Responden Orang Presentase
1 Laki – laki 39 62,9 %
2 Perempuan 23 37,1 %
Jumlah 62 100%
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 lampiran 8
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 62 orang responden, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yakni 39 orang atau 62,9% dan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin perempuan yakni 37,1 %. Data menunjukan baahwa ASN didinas Pekrjan Umum dan Tata ruang Provinsi Sulawesi Selatan dominan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62,9%, akan tetapi Menurut Robbins (2003), bahwa tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar. Akan tetapi, dalam studi-studi psikologi menemukan bahwa antara laki-laki dan perempuan dalam hal-hal tertentu memiliki perbedaan seperti dalam hal wewenang, pengambilan keputusan, dan pengharapan untuk sukses.
3. Jenjang Pendidikan
Hasil olahan data berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3Karakteristik Responden Berdasarkan jenjang Pendidikan
No Pendidikan
Frekuensi Jawaban Responden
Orang Presentase
1 D3 4 6,4 %
2 S1 36 58,0 %
3 S2 16 25,8 %
4 SMA 6 9,8%
Jumlah 62 100%
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 lampiran 8
tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 62 orang responden terdapat 4 orang atau 6,4
% yang berpendidikan D3. Terdapat 36 orang atau 58,0% yang berpedidikan S1.
Terdapat 16 orang atau 25,8% yang berpendidikan S2. Dan terdapat 6 orang atau 9,8% yang berpendidikan SMA. Data menunjukan bahwa ASN di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan dominan berpendidikan S1 yaitu sebesar 58,0 akan tetapi Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi akan memengaruhi kemampuan seseorang dalam mencapai kinerja yang optimal karena tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru dalam suatu sistem kerja.
4. Masa Kerja
Hasil olahan data berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja
Frekuensi Jawaban Responden Orang Presentase
1 1 – 8 39 62,9 %
2 10-30 23 37,1 %
Jumlah 62 100%
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 lampiran 8
Tabel 4.4 menunjukan bahwa dari 62 orang responden yaitu, masa kerja 1-8 sebanyak 39 orang (62,9%), dan masa kerja 10-30 sebanyak 23 orang (37,1%), data menunjukan bahwa ASN di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan dominan masa kerjanya selama 1 – 8 tahun
yaitu sebanyak 39 orang dengan persentase 62,9% akan tetapi Menurut Robbins (1996), bahwa masa kerja dapat dijadikan indikator untuk menjelaskan tingkat turnoverkaryawan, semakin lama orang bekerja maka akan semakin berpengalaman orang tersebut dalam pekerjaannya.
2. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisa data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel pada penelitian ini yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Human capital
Penelitian Human Capital (X1) dengan kuesioner ini menggunakan indikator pengetahuan,keahlian,kemampuan dan keterampilan dari 4 indikator ini digunakan 10 butir pernyataan untuk mengukur human Capital, yaitu:
Tabel 4.5Hasil Pengukuran Variabel Human Capital
No Pernyataan
Jumlah Responden
Rata- rata STS
(1)
TS
(2) KS (3) S (4) SS (5)
F % F % F % F % F %
1 X1.1 1 1,6 43 69,3 18 29,0 4,27
2 X1.2 1 1,6 35 56,4 26 41,9 4,40
3 X1.3 21 33,8 21 33,8 20 32,2 3,98
4 X1.4 17 27,4 36 58,0 9 14,5 3,87
5 X1.5 15 24,1 29 46,7 18 29,0 4,04
6 X1.6 5 8,0 37 59,6 20 32,2 4,24
7 X1.7 1 1,6 40 64,5 21 33,8 4,32
8 X1.8 2 3,2 34 54,8 26 41,9 4,38
9 X1.9 4 6,4 42 67,7 16 25,8 4,19
10 X1.10 11 17,7 29 46,7 22 35,4 4,16
Total Rata-Rata : 41,85
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.5 diatas tentang jawaban responden mengenai human capital dapat diketahui bahwa nilai mean variabel semangat kerja 41,85.
Pernyataan yang memberikan nilai rata-rata terbesar adalah pada pernyataan X1.2 dengan nilai rata-rata 4,40. Sedangkan pernyataan yang memberikan nilai rata-rata terendah adalah pada pernyataan X1.4 dengan nilai rata-rata sebesar 3,87.
2) Total Quality Management
Penelitian Total Quality Management(X2) dengan kuesioner ini menggunakan indikator yaitu kepemimpinan,perencanaan strategi,pemberdayaan pegawai,proses management dan evaluasi, dari 5 indikator ini digunakan 7 butir pernyataan untuk mengukur total quality management yaitu :
Tabel 4.6Hasil Pengukuran Variabel Total Quality Management
No Pernyataan
Jumlah Responden
Rata- rata STS
(1) TS (2) KS (3) S (4) SS (5)
F % F % F % F % F %
1 X2.1 1 1,6 43 69,3 18 29,0 4,27
2 X2.2 1 1,6 35 56,4 26 41,9 4,45
3 X2.3 2 3,2 34 54,8 26 41,9 4,38
4 X2.4 4 6,4 42 67,7 16 25,8 4,19
5 X2.5 3 4,8 47 75,8 12 19,3 4,14
6 X2.6 7 11,2 40 64,5 15 24,1 4,12
7 X2.7 15 24,1 29 46,7 18 29,0 4,04
Total Rata-Rata : 29,54
Sumber : Dari bahan data SPSS 2020 lampiran 6