• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN, SUPPORT SYSTEM DAN ABILITY TERHADAP KETERSEDIAAN INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN, SUPPORT SYSTEM DAN ABILITY TERHADAP KETERSEDIAAN INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi ditujukan untuk mencapai hasil yang lebih cepat, tepat dan akurat serta memberikan pelayanan yang lebih baik. Selain kebijakan terkait keterbukaan pelayanan publik yang mensyaratkan pemanfaatan teknologi informasi secara tepat guna, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait pelayanan prima kepada masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dengan tujuan memberikan kemudahan, kecepatan pengolahan data dan penyediaan informasi yang cepat dan akurat yang akan digunakan oleh semua kepentingan.

Karena dengan keterampilan pengguna yang memadai, maka penyajian data dan informasi yang disajikan dapat terlaksana dengan baik.

Rumusan Masalah

Selain itu, keterampilan atau kemampuan kerja yang berkaitan dengan ASN Komite Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sulawesi Barat tidak dapat dikesampingkan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba melakukan kajian dengan penekanan pada fenomena yang terjadi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen personalia yang berjudul: PENGARUH SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN, SISTEM PENDUKUNG DAN KETERAMPILAN TERHADAP KETERSEDIAAN INFORMASI KEPEGAWAIAN DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DI PROVINSI SULAVESI BARAT. Variabel manakah yang paling mempengaruhi ketersediaan informasi kepegawaian di Badan Administrasi Umum Provinsi Sulawesi Barat?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Penelitian terdahulu
  • Pengertian Simpeg
  • Pengertian Ability
  • Pengertian Support Sistem
  • Ketersediaan Informsi Kepegawaian

Sistem informasi manajemen personalia (SIMPEG) sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengelola dan memberikan informasi kepada manajemen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh implementasi sistem informasi manajemen (SIM) terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Artinya sistem informasi manajemen yang diterapkan di Dinas Pendidikan dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja.

Sistem informasi yang digunakan untuk pengolahan data oleh Badan Administrasi Publik Daerah Provinsi Sulawesi Barat adalah sistem informasi berbasis komputer dengan bentuk pengolahan data yang terdesentralisasi.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah sistem informasi manajemen personalia (X1), kapabilitas (X2), sistem pendukung (X3). Variabel terikat (Dependt Variable) adalah variabel yang sifatnya dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel lain (variabel bebas).

Gambar 1.1  Kerangka Konseptual Sistem Informasi Kepegawaian  Sistem Informasi
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sistem Informasi Kepegawaian Sistem Informasi

Hipotesis Penelitian

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel sistem informasi SDM tidak memiliki pengaruh terhadap variabel ketersediaan informasi SDM (Ha ditolak dan Ho diterima). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel sistem informasi SDM tidak memiliki pengaruh terhadap variabel ketersediaan informasi SDM (Ha diterima dan Ho ditolak). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Dukungan Sistem tidak berpengaruh terhadap variabel Ketersediaan Informasi Staff (Ha ditolak dan Ho diterima).

DAMPAK SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG), SUPPORT SYSTEM, KEMAMPUAN TERHADAP KETERSEDIAAN INFORMASI KEPEGAWAIAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH.

Definisi Operasional Variabel

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Yaitu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati sehingga peneliti dapat memperoleh data yang objektif untuk mengetahui dan memahami caranya. Penelitian kuantitatif memiliki latar belakang alamiah sebagai sumber penelitian dalam pengumpulan data, hanya saja penelitian kuantitatif bersifat deskriptif yang lebih mementingkan proses daripada hasil induktif dan makna temuan merupakan hal terpenting dalam desain kualitatif. Sebagai upaya untuk mengetahui dan memahami bagaimana Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun waktu yang diperlukan untuk penelitian, proposal saya telah disetujui dan siap untuk kemajuan tesis saya.

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini tidak ada sampel penelitian karena peneliti menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. 2012: 85) menjelaskan bahwa sampling jenuh atau sensus adalah teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Tabel 3.1 Krijie dan Morgan
Tabel 3.1 Krijie dan Morgan

Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan Sumber Data

2012:85) menjelaskan bahwa sampling jenuh atau sensus adalah teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang tersedia sebelum penelitian dilakukan. Sumber sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari jurnal penelitian, buku, artikel ilmiah, laporan dan sebagainya.

Data sekunder dalam penelitian ini digunakan sebagai data pendukung yaitu data mengenai teori yang digunakan, data penelitian terdahulu dan sebagainya.

Pengukuran Variabel

Adalah maksud penulis agar peneliti mendapatkan hasil data yang pasti dan terukur. Senada dengan pendapat Sarjono dan Julianita (2011:7) bahwa skala Likert dengan empat alternatif jawaban dianggap paling tepat. Jika Anda menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban (sangat setuju, setuju, ragu-ragu/netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju), jawaban ragu-ragu/netral akan menghasilkan jawaban yang “ambigu”.

Kenyataan yang sering ditemui di lapangan, sebagian besar responden akan memilih jawaban “ragu-ragu/netral”. Akibatnya, hasil penelitian yang diperoleh kurang akurat saat menarik kesimpulan, karena sulit untuk memberikan kriteria penilaian jawaban yang meragukan atau netral.

Teknik Analisis Data

  • Uji Validasi
  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Hipotesis

H0 : 𝛽= 0 artinya tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara sistem informasi kepegawaian (X1), sistem pendukung (X2) dan kemampuan (X3) ketersediaan informasi kepegawaian (Y). Ha : 𝛽> 0, artinya terdapat pengaruh positif yang signifikan antara sistem informasi kepegawaian (X1), sistem pendukung (X2) dan kemampuan (X3) terhadap ketersediaan informasi kepegawaian (Y). Variabel sistem informasi kepegawaian (X1) memiliki jumlah sampel sebanyak 44 dengan nilai terendah (minimum) 9, dengan nilai tertinggi (maksimum) 26, nilai rata-rata (mean) 19,84 dan standar deviasi 3,870.

Variabel ketersediaan informasi kepegawaian (Y) memiliki jumlah sampel sebanyak 44 dengan nilai terendah (minimum) 7, nilai tertinggi (maksimum) 22, nilai rata-rata (mean) 14,93 dan standar deviasi 4,066. Semakin meningkat nilai Sistem Informasi Kepegawaian maka nilai Ketersediaan Informasi Kepegawaian akan semakin meningkat. Berdasarkan tabel 5.18 diperoleh nilai hitung variabel Sistem Informasi Kepegawaian sebesar 0,852 dan tingkat signifikansi sebesar 0,399.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kemampuan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian (Ha diterima dan Ho ditolak). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi Kepegawaian, Kemampuan dan Dukungan Sistem secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian. Berdasarkan hasil tabulasi tanggapan responden pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa tujuan perencanaan penerapan sistem informasi kepegawaian sudah sesuai.

Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis 1 yang menyatakan bahwa variabel sistem informasi SDM berpengaruh positif signifikan terhadap ketersediaan informasi SDM pada Badan Administrasi Publik Daerah Provinsi Sulawesi Barat ditolak. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis 2 diterima yang menyatakan bahwa variabel Kemampuan berpengaruh positif signifikan terhadap ketersediaan informasi SDM di Komite SDM Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis 3 yang menyatakan bahwa variabel sistem pendukung tidak berpengaruh dan juga signifikan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian di Badan Administrasi Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis 4 yang menyatakan bahwa variabel Sistem Informasi Kepegawaian, Kemampuan dan Sistem Pendukung berpengaruh positif signifikan secara simultan (simultan) terhadap ketersediaan informasi kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis 5 yang menyatakan bahwa variabel Kemampuan berpengaruh dominan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Berdasarkan Uji Simultan (Uji F) menunjukkan bahwa Sistem Informasi Kepegawaian, Kapabilitas (Kemampuan Kerja) dan Dukungan Sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian di Kantor Wilayah Badan Kepegawaian Provinsi Sulawesi Barat.

Tabel 5.1 Rincian Pengembalian Kuesioner
Tabel 5.1 Rincian Pengembalian Kuesioner

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitihan

  • Gambar Umum Obyek Penelitian
  • Deskripsi Data
  • Deskripsi Responden
  • Deskripsi Variabel Penelitian
  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Instrumen Penelitian
  • Uji Asumsi Klasik
  • Persamaan Regresi Linier Berganda
  • Penguji Hipotesis

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian Terhadap
  • Pengaruh Ability Terhadap Ketersediaan Informasi
  • Pengaruh Support Sistem Terhadap Ketersediaan Informasi
  • Pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian,Ability dan Ability

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan variabel Sistem Informasi Kepegawaian akan meningkatkan variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian. Sebaliknya jika variabel Sistem Informasi Kepegawaian menurun maka tingkat Ketersediaan Informasi Kepegawaian juga menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat variabel Kapabilitas maka variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian akan semakin meningkat.

Begitu pula sebaliknya, jika variabel Ability menurun, maka tingkat Ketersediaan Informasi Personalia juga menurun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat variabel System Support akan semakin meningkatkan variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian. Sebaliknya jika variabel System Support menurun maka tingkat Ketersediaan Informasi Personalia juga menurun.

Berbicara mengenai hasil tabulasi tanggapan responden pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa komputer yang digunakan sudah sesuai dengan standar untuk masuk ke sistem informasi kepegawaian. Ketiga variabel tersebut akan sangat efektif bagi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat untuk meningkatkan ketersediaan informasi kepegawaian di tahun-tahun mendatang. Dengan meningkatkan Sistem Informasi Kepegawaian, Kemampuan dan Sistem Pendukung secara bersama-sama, bukan tidak mungkin ketersediaan informasi kepegawaian juga akan meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kemampuan merupakan variabel yang paling dominan, yang memiliki pengaruh terhadap variabel Ketersediaan Informasi Kepegawaian sebesar 50,5%. Berdasarkan hasil subtes (uji-t) menunjukkan bahwa sistem informasi kepegawaian tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian, dengan melihat nilai t masing-masing variabel.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan nilai t dapat diketahui variabel independen mana yang paling dominan atau signifikan pengaruhnya terhadap variabel dependen, sedangkan Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian pada dinas kepegawaian provinsi sulawesi barat, dan support system tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap ketersediaan informasi kepegawaian pada kantor kepegawaian daerah provinsi sulawesi barat.

Implikasi

Saran

Untuk data master, mis. hanya data terbaru yang dimasukkan, bukan data kepegawaian lama dan tidak dimutakhirkan untuk digunakan sebagai data kepegawaian dalam sistem informasi manajemen kepegawaian. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Barat membantu pembuatan data kepegawaian yang akurat dan terkini dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dengan memasukkan data sesuai prosedur dan waktu yang telah ditentukan. Sejak September 2021 merupakan tenggang waktu pemasukan data kepegawaian, PNS sudah harus memasukkan datanya ke dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) sehingga pada saat verifikasi data tidak ada lagi data yang belum masuk atau ada yang kosong. data personel.

Menu-menu pada Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) perlu dilakukan pemutakhiran, terutama menu edit yang sering tidak berfungsi sehingga dapat menyebabkan data kepegawaian tidak dapat diperbaiki. Ketika semua menu dalam sistem informasi dapat bekerja, maka data kepegawaian yang diperoleh menjadi lebih baik. Sistem Pendukung Rusdah 2016 Penetapan Kinerja Dosen Budi Mulia Siti Chaerunnisa Tasya 2017 Efektivitas Implementasi SIMPEG Banten.

Dalam rangka penyusunan tesis yang berjudul: “Pengaruh Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem Pendukung dan Kapabilitas Terhadap Ketersediaan Informasi Kepegawaian Pada Badan Kepegawaian Provinsi Sulawesi Barat” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Program Pascasarjana di Nobel Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini. Adanya pendidikan dan pelatihan mengenai keterampilan input SIMPEG dapat memudahkan pegawai dalam melakukan penugasan kerja.

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Konseptual Sistem Informasi Kepegawaian  Sistem Informasi
Tabel 3.1 Krijie dan Morgan
Tabel 3.2 Skala Pengukuran  Alternatif Jawaban  Skor/ Nilai  Sangat Tidak Setuju  1
Tabel 5.1 Rincian Pengembalian Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Table I The main wildlife hosts of the most important ticks that transmit protozoal and rickettsial infections to livestock in sub-Saharan Africa 50 Tick species Host African