• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh insentif dan jaminan kesehatan terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh insentif dan jaminan kesehatan terhadap"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PERSERO) UNIT USAHA ADOLINA PERBAUNGAN SERDANG BEDAGAI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dampak stimulasi dan asuransi kesehatan terhadap kinerja karyawan PT. Hasil survei diperoleh dengan uji signifikansi parsial (uji t) untuk insentif thitung > ttabel. 9,105 > 1,671) menunjukkan bahwa variabel insentif berpengaruh signifikan dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Sedangkan asuransi kesehatan diperoleh thitung < ttabel. 0,785 < 1,671), menunjukkan bahwa asuransi kesehatan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Uji signifikansi secara simultan (uji f) diperoleh Fhitung > Ftabel (56,430 > 3,16), menunjukkan bahwa insentif dan asuransi kesehatan berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 66,4% variasi atau perubahan kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh insentif dan asuransi kesehatan.

Disarankan agar perusahaan meningkatkan insentif dan meningkatkan jaminan kesehatan karyawan khususnya bagi karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan, sehingga berdampak pada peningkatan motivasi kinerja karyawan. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Insentif dan Jaminan Kesehatan Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Latar Belakang Masalah

Selain insentif, asuransi kesehatan juga menjadi salah satu unsur yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, karena asuransi kesehatan yang ditawarkan dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi karyawan dalam bekerja. Asuransi kesehatan yang diberikan antara lain apabila seorang karyawan sakit, dapat dirawat inap atau rawat jalan tergantung penyakitnya dan seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan yang mengasuransikan karyawan tersebut kepada perusahaan asuransi dan asuransi ini tidak hanya diperuntukkan bagi karyawan itu sendiri, anak dan pasangan karyawan juga menjadi tanggungan perusahaan. Dengan motivasi kerja yang tinggi maka perusahaan sebagai tempat berlindung bagi karyawannya akan memperoleh manfaat baik berupa produktivitas kerja yang tinggi maupun dalam mencapai tujuan yang dapat dicapai.

Unit Usaha Perkebunan Nusantara IV (Persero) Adolina Perbaungan Serdang Bedagai merupakan salah satu unit usaha PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat memberikan pemasukan yang besar selain hasil perkebunan khususnya kelapa sawit jika dapat meningkatkan pengolahan buah kelapa sawit selain produksi CPO (crude palm oil). Pasalnya, penjualan CPO tidak tetap setiap bulannya dan prestasi kerja karyawan yang tidak selalu stabil setiap bulannya seperti yang diperkirakan perusahaan.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit usaha Adolina Perbaungan Serdang Bedagai merasa tidak puas dengan jaminan kesehatan yang memberikan jaminan hari tua, jaminan kematian, dan jaminan kecelakaan kerja yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada seluruh karyawan PT. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana “dampak insentif dan jaminan kesehatan terhadap kinerja karyawan PT.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Uraian Teori 1. Kinerja Karyawan 1.1 Pengertian Kinerja

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
  • Penilaian Kinerja Karyawan
  • Jenis Kerja
  • Pengertian Insentif
    • Tujuan Pemberian Insentif
    • Jenis-jenis Insentif
    • Indikator-indikator Pemberian Insentif
  • Jaminan Kesehatan

Menurut Rivai dan Sagala, insentif diartikan sebagai suatu bentuk pembayaran yang berkaitan dengan kinerja dan bagi hasil, sebagai pembagian keuntungan kepada karyawan karena peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Faktor yang mempengaruhi pemberian insentif adalah keadaan dan kemampuan perusahaan; keterampilan, kreativitas dan prestasi pegawai; situasi perekonomian suatu negara; tingkat produktivitas perusahaan. Menurut Handoko, tujuan pemberian insentif adalah untuk meningkatkan motivasi pegawai dalam berusaha mencapai tujuan organisasi dengan memberikan insentif finansial.

Menjaga dan meningkatkan semangat kerja karyawan yang terbukti mampu menurunkan tingkat turnover dan absensi. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh mereka yang memiliki kinerja pekerjaan tertinggi. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan karyawan yang kinerjanya paling rendah.

Sistem insentif ini menghubungkan besarnya insentif secara langsung dengan kinerja yang ditunjukkan oleh karyawan yang terlibat. Cara ini dapat diterapkan jika hasil kerja diukur secara kuantitatif, maka dapat dikatakan cara ini dapat mendorong pegawai yang kurang produktif menjadi lebih produktif dalam pekerjaannya. Selain itu, di Sumut juga sangat menguntungkan bagi pegawai yang dapat bekerja cepat dan berpendidikan tinggi, sebaliknya sangat kurang menguntungkan bagi pegawai yang pekerjaannya lambat atau pegawai yang sudah cukup tua.

Sistem insentif ini didasarkan pada senioritas atau masa kerja karyawan dalam suatu organisasi. Ide dasarnya adalah pegawai senior menunjukkan loyalitas yang tinggi dari pegawai yang bersangkutan terhadap organisasi tempatnya bekerja. Kelemahan utama metode ini adalah pegawai senior belum tentu mempunyai kemampuan tinggi atau unggul, sehingga tidak menutup kemungkinan pegawai muda (yunior) yang kemampuannya unggul akan dikelola oleh pegawai senior namun kemampuannya kurang unggul.

Metode ini menunjukkan bahwa insentif pegawai didasarkan pada tingkat urgensi kebutuhan pegawai akan penghidupan yang layak. Pengaruh tersebut diwujudkan dalam insentif yang diterima oleh pegawai yang bersangkutan, mengandung rasa keadilan yang sangat dijunjung tinggi oleh setiap pegawai yang menerima insentif tersebut. Apabila insentif yang diberikan pada perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain, maka perusahaan/instansi tersebut akan mengalami permasalahan berupa menurunnya kinerja pegawai yang diwujudkan dalam berbagai bentuk akibat ketidakpuasan pegawai terhadap insentif tersebut.

Penelitian Terdahulu

Hasil dari penelitian ini adalah variabel keselamatan, kesehatan kerja (K3) dan insentif berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan kinerja pegawai. Pengaruh Insentif Finansial dan Insentif Non Finansial Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan PT. Hasil penelitian ini adalah variabel insentif finansial dan non finansial berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja dan insentif finansial. insentif, bukan insentif finansial dan motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja.

Kerangka Konseptial

Hubungan Antara Insentif dengan Kinerja Karyawan

Hubungan Antara Jaminan Kesehatan dengan Kinerja Karyawan

Dalam kerangka konseptual ini, peneliti memberikan gambaran mengenai pengaruh insentif sebagai variabel independen (X1) dan asuransi kesehatan sebagai variabel independen (X2) terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y).

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Hipotesis

Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Adolina Perbaungan Serdang Bedagai Business Unit, som er placeret på Jalan Lintas Sumatera Perbaungan.

Tabel 3.1  Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Sampel Penelitian

Definisi Operasional

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Analisis Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data mengikuti atau mendekati normal, yaitu sebaran data berbentuk lonceng dan sebarannya tidak miring ke kiri atau ke kanan. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05), jika Asymp.Sig (2-tailed) berada diatas nilai signifikansi 5% (0,05), berarti sisa variabelnya berdistribusi normal. Digunakan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan/perbedaan varians dalam model regresi terhadap residu observasi lainnya. Jika varians yang tersisa dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika variansnya berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Pengujian ini bertujuan untuk menguji suatu model apakah ditemukan korelasi yang sempurna antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi. Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen insentif (X1) dan asuransi kesehatan (X2) terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y).

Uji Hipotesis

Uji-t (uji signifikan parsial)

Uji-F (uji signifikan simultan)

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengaruh motivasi, pengembangan karir dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan menggunakan model persamaan struktural. Informasi tersebut diberikan sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Dampak Insentif dan Jaminan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling Anda sukai.

4 Insentif yang saya terima dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari 5 Sistem insentif yang diterapkan perusahaan sudah ada.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No Nama  Peneliti  Judul
Gambar 2.1  Kerangka Konseptual
Tabel 3.1  Jadwal Penelitian
Tabel 3.2  Populasi Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Upah insetif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi.” Menurut Mangkunegara 2014, insentif adalah suatu bentuk uang yang diberikan oleh