PENGARUH INSENTIF PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PT MAHAMERU PALEMBANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Diajukan oleh : NURLINA 2001120505.P
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRIDINANTI
PALEMBANG
2022
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Barang siapa mempermudahkan kesulitan orang lain maka Allah akan mempermudah urusannya DI DUNIA DAN AKHIRAT”. Maka sebaliknya,
“Barang siapa yang mempersulit kesulitan orang lain, maka Allah akan melaknat dan mempersulit urusannya DI DUNIA DAN AKHIRAT”.
Untuk menjadi sukses bukanlah hal yang instan. Sukses butuh yang namanya usaha. Setiap usaha kecil yang dilakukan harus dengan sepenuh hati, dan jangan pernah berhenti untuk melakukan usaha tersebut sebelum kamu mencapai tujuan-Mu.
PERSEMBAHAN
Untuk Ayah dan Ibu tercinta yang setia dengan do’a untuk anaknya
Kakak-kakak yang selalu memberikan semangat dan dukungan
Semua Keluarga tersayang
Sahabat-sahabat dan teman- teman
Dan Almamater
DAFTAR ISI
Halaman :
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
ABSTRAK ... xii
ABSTRACT ...xiii
RIWAYAT HIDUP ... xiv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...7
1.4 Manfaat Penelitian ...7
1.4.1 Manfaat Praktis ...7
1.4.2 Bagi Akademis ... 8
1.4.3 Bagi Penulis ...8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis ...9
2.1.1 Pengertian Manajemen Laba ... 9
2.1.2 Teknik Manajemen Laba ...11
2.1.3 Faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Manajemen Laba ... 13
2.1.4 Motivasi Manajemen Laba ...14
2.1.5 Pengukuran Manajemen Laba ... 16
2.2 Insentif Pajak ... 18
2.2.1 Definisi Insentif Pajak... 18
2.2.2 Kebijakan Insentif Pajak ... 19
2.2.3 Tujuan Pembertian Insentif Pajak ... 19
2.2.4 Ukuran Insentif Pajak ...20
2.2.5 Jenis Keringanan Pajak ... 21
2.3 Perencanaan Pajak ... 22
2.3.1 Pengertian Perencanaan Pajak ...22
2.3.2 Tujuan Perencanaan Pajak ...23
2.3.3 Strategi Perencanaan ... 24
2.3.4 Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Nilai Perusahaan ...25
2.3.5 Pengukuran Perencanaan Pajak ... 26
2.4 Penelitian Lain yang Relevan ...27
2.5 Kerangka Berpikir ... 28
2.6 Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat danWaktu Penelitian ... 30
3.1.1 Tempat Penelitian ...30
3.1.2 Waktu Penelitian ... 30
3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.2.1 Sumber Data ...30
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...31
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 33
3.3.1 Populasi... 33
3.3.2 Sampel...33
3.3.3 Sampling...33
3.4 Rancangan Penelitian... 34
3.5 Variabel dan Definisi Operasional... 35
3.5.1 Variabel Penelitian ... 35
3.5.2 Definisi Operasional Variabel... 36
3.6 Instrumen Penelitian ...37
3.7 Teknik Analisis Data ... 37
3.7.1 Statistik Deskriptif...38
3.7.2 Uji Asumsi Klasik... 38
3.7.2.1 Uji Normalitas...38
3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ...39
3.7.4 Uji Hipotesis...40
3.7.4.1 Uji t (Uji Parsial)...40
3.7.4.2 Analisis Koefisien Determinasi ( R2)... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...42
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...42
4.1.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan ... 43
4.1.2.1 Visi... 40
4.1.2.2 Misi... 44
4.1.2.3 Motto Perusahaan...44
4.1.3 Struktur Ogranisasi ...44
4.1.4 Pembagian Tugas ...46
4.1.5 Sistem Insentif Pajak Pada Manajemen Laba ... 47
4.1.5.1 Perhitungan Manajemen Laba ...48
4.1.5.2 Perhitungan Insentif Pajak...50
4.1.6 Pembahasan ...51
4.2 Uji Analisis Data ... 53
4.2.1 Uji Analisis Statistik Deskriptif ... 53
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 54
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas... 54
4.2.2.3 Uji Heteroskedasitas...56
4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 57
4.2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ...58
4.2.4 Uji Hipotesis...59
4.2.4.1 Uji t (Uji Parsial)... 59
4.2.4.2 Analisis Koefisien Determinasi ( R2)... 60
4.2.5 Analisis Pengaruh Insentif Pajak terhadap Manajemen Laba ...60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...62
5.2 Saran ...62
DAFTAR PUSTAKA... 63
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ...27
Tabel 3.5 Variabel dan Definisi Operasional... 36
Tabel 4.1 Table Manajemen Laba 2018... 48
Tabel 4.2 Table Manajemen Laba 2019... 49
Tabel 4.3 Table Manajemen Laba 2020... 49
Tabel 4.4 Table Insentif Pajak...51
Tabel 4.1 Table Manajemen Laba... 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran... 28 Gambar 4.1 Kerangka Struktur Organisasi... 45 Gambar 4.2 Grafik ...45
ABSTRAK
NURLINA, Pengaruh Insentif Pajak Terhadap Manajemen Laba Pada PT Mahameru Palembang (dibawah bimbingan bapak Sugiharto,SE,M.Si.Ak.CA dan bapak Ahmad Syukri S.E., M.M.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif pajak terhadap manajeman laba pada PT Mahameru Palembang dengan menggunakan metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu berdasarkan 2 variabel yaitu variable manajemen laba dan variable insentif pajak perusahaan dengan data laporan keuangan dan perpajakan selama 3 tahun.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode data kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan dengan menggunakan program SPSS. Adapaun teknik analisis yang di uji yaitu menggunakan uji asumsi klasik, regresi liner sederhana, pengujian dengan penggunakan uji t, dan koefisien determinasi. Sehingga kesimpulan yang didapat di ambil dari data PT Mahameru Palembang adalah positif dengan kata lain insentif pajak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Kata Kunci : Insentif Pajak, Manajemen Laba
ABSTRACT
NURLINA, The Effect of Tax Incentives on Earnings Management at PT Mahameru Palembang (under the guidance of Mr. Sugiharto, SE, M.Si.Ak.CA and Mr. Ahmad Syukri S.E., M.M.)
This study aims to determine the effect of tax incentives on earnings management at PT Mahameru Palembang by using a purposive sampling method based on 2 variables, namely earnings management variables and corporate tax incentive variables with financial statement data and taxation for 3 years.
In this study, the author uses quantitative data methods that aim to test the hypotheses set by using the SPSS program. The analysis technique tested is using the classical assumption test, simple linear regression, testing using the t test, and the coefficient of determination. So that the conclusion drawn from the data of PT Mahameru Palembang is positive, in other words, tax incentives have a significant effect on earnings management.
Keywords: Tax Incentives, Earnings Management
RIWAYAT HIDUP
Saya Nurlina sebagai penulis skripsi merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara yang dilahirkan di Kota Palembang Sumatera Selata pada tahun 1998.
Dan adapun daftar riwayat pendidikan saya Sebagai penulis, yaitu menempuh pendidikan pada tahun 2004 - 2009 di SD Negeri 205 Kota Palembang, dilanjutkan pada tahun 2009 – 2012 di SMP Negeri 34 Kota Palembang, dan dilanjutkan di pada tahun 2012 - 2015 di SMA Pusri Kota Palembang. Kemudian dilanjutkan ke perguruan tinggi pada tahun 2015 – 2018 di Universitas Sriwijaya dengan menempuh pendidikan Diploma III dan dilanjutkan ke perguruan tinggi pada tahun 2020 – 2022 dengan menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Tridinanti Kota Palembang.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penghasilan negara yang berumber dari pajak merupakan penghasilan terbesar yang dapat membantu pembangunan negara. Tidak terkecuali pembangunan di sektor industri industri makanan dan minuman yang dapat menghasilkan pangan bermanfaat dan menyejahterakan negara. Ada kalanya pemerintah melihat laju pertumbuhan ekonomi sektor industri seperti sekarang pemerintah melihat laju pertumbuhan ekonomi bidang sektor industri mengalami penaikan harga bahan baku untuk itulah pemerintah mengadakan pemberian insentif yang bersumber pada penghasilan pajak negara.
Insentif pajak merupakan sebuah fasilitas yang disediakan negara bagi para investor agar tertarik untuk berinvestasi di negara tersebut. Insentif pajak dapat berupa pengecualian pengenaan pajak, pengurangan dasar pengenaan pajak, pengurangan tarif pajak yang dikenakan dan penangguhan pajak. Insentif pajak berupa pengecualiaan pengenaan pajak adalah jenis insentif yang diberikan kepada Wajib Pajak agar tidak perlu membayar pajak dalam kurun waktu tertentu.
Pengurangan dasar pengenaan pajak merupakan bentuk pengurangan dari
berbagai macam biaya yang dikenakan pajak. Pengurangan tarif pajak yang dikenakan adalah bentuk insentif pajak yang mengurangi tarif pajak umum maupun tarif pajak khusus yang ditentukan oleh pemerintah. Penangguhan pajak sebagai jenis insentif terakhir merupakan pengunduran pembayaran pajak hingga
kurun waktu tertentu.
Pemberian insentif pajak pada sektor industri diharapkan dapat mempercepat berkembangnya industri. Pelaku industri dipermudah dengan bantuan insentif ini.
Insentif ini meningkatkan daya tarik bagi pengusaha untuk menghasilkan pangan makanan dan minuman menurunkan harga dan mempermudah bakan baku.
Selain pemberian insentif oleh pihak pemerintah, industri sebagai komponen yang bergerak di naungan negara tentu punya kewajiban untuk tetap membayar pajak. Pembayaran pajak ini juga memperlihatkan usaha dua arah dari industri untuk menciptakan ekosistem yang lebih baik. Dengan tetap menuntaskan kewajiban membayar pajak, hubungan pemerintah dan sektor industri menjadi menguntungkan. Di satu sisi pemerintah memberikan perlindungan dan ruang besar bagi berkembangnya industri, di sisi lain sektor industri tetap patuh kepada negara untuk membayar pajak.
Berdasarkan undang undang republik indonesia tentang pangan nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahan baku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dan bagi perusahaan pajak ialah biaya maupun beban yang aan mengurangi laba bersih. Besarnya laba suatu perusahaan akan mempengaruhi besarnya pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan ke negara, semakin tinggi jumlah laba yang diterima maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan perusahaan.
Perusahaan tentunya menginginkan pembayaran pajak yang seminimal mungkin karena adanya bebean pajak yang kecil akan berpengaruh terdahap jumlah laba yang dihasilkan (Maria dan batara, 2015:78).
Banyak perusahaan yang melakukan Manajemen laba dengan tujuan menguntungkan perusahaaan. Manajemen laba merupakan kecenderungan umum yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk membuat laba sesuai dengan kepentingan pihak tertentu, seringkali juga disamakan dengan manipulasi laba, namun manajemen laba tidak dapat diartikan secara mutlak sebagai manipulasi laba hal itu tergantung dengan bentuk manajemen laba yang dilakukan.
Menurut R.A Supriyono (2018:13) menyatakan bahwa Manajemen Laba adalah semua tindakan yang digunakan oleh para manajer untuk memengaruhi laba sesuai dengan tujuannya”.
Manajemen laba akan membuat laba yang dilaporkan tidak sesuai dengan realitas kondisi ekonomi perusahaan yang sebenarnya, ini berarti kualitas laba yang dilaporkan menjadi rendah. Laba yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menjadi informasi yang menyesatkan dalam pengambilan keputusan ekonomi di perusahaan tersebut. Manajemen laba dapat dilakukan oleh pihak manajemen dengan inisiatif sendiri atau juga dapat merupakan permintaan dari
pihak tertentu terkait dengan kepentingan pihak tersebut. Manajemen laba dapat dilakukan oleh pihak tertentu terkait dengan kepentingan pihak tersebut.
Bentuk-bentuk manajemen laba adalah sebagai berikut “ 1. Perataan laba (incoming smoothing),
2. “Big Bath Behavior”
Bentuk penjelasan bentuk-bentuk manajemen laba adalah sebagai berikut : 1. Perataan laba (incoming smoothing)
Dimana manajemen dalam periode yang baik mengurangi laba dan membesarkan laba di laporan pada periode yang kurang baik. Hal ini biasanya dapat dilakukan salah satunya dengan menunda pengakuan pendapatan dan memanipulasi periode pengakuan beban. Praktik perataan laba merupakan hal yang cukup banyak dilakukan dalam dunia bisnis, sebab kinerja yang diharapkan oleh para investor adalah laba yang tidak berfluktuasi atau tidak naik turun melainkan laba yang menunjukan kestabilan.
2. “Big Bath Behavior” yang merupakan kontras dari perataan laba, dimana pada tahun yang suram manajemen cenderung mengakui kerugian-kerugian potensial sehingga pada tahun-tahun berikutnya kerugian-kerugian tersebut tidak muncul sehingga akan menunjukan angka pertumbuhan yang baik dan cukup signifikan untuk periode selanjutnya. Hal ini akan menimbulkan kesan yang baik untuk kinerja manajemen karena seolah-olah menunjukan kemajuan yang signifikan dengan angka pertumbuhan yang tinggi.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa praktik manajemen laba dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan cara untuk mencapai kepentingan pihak tertentu sehingga kita perlu melihat lebih dalam di laporan keuangan yang disajikan apakah terjadi praktik manajemen laba sehingga kita dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perusahaan.
Subanidjaet al.(2016:23) dan Susanto & Christiawan (2016:23) menyatakan bahwa manajemen laba memiliki pengaruh yang positif pada laporan pajak perusahaan.
Menurut Sanjaya (2016:24) manajemen laba dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan merupakan tindakan rasional untuk memanfaatkan fleksibilitas dalam ketentuan untuk pelaporan keuangan dan dalam perundang-undangan tidak ada peraturan yang mengatur tentang manajemen laba sehingga perusahaan leluasan melakukan manajemen laba.
Jika pemerintah memberikan insentif pajak berupa pengecualian pengenaan pajak, pengurangan dasar pengenaan pajak, pengurangan tarif pajak yang dikenakan dan penangguhan pajak. Mungkin perusahan tidak akan melakukan manajemen laba itu sendiri.
Fenomena dalam penelitian ini yaitu kasus penghindaran pajak yang terjadi diperusahaan seperti : berdasarkan survey pada PT Mahameru memperlihatkan adanya hasil indikasi berupa penggelembungan dana senilai Rp. 4 miliar oleh manajemen lama pada laporan keuangan perusahaan tahun 2017. Dilihat dari hasil Investigasi Berbasis Fakta yang dilakukan oleh PT Bumi Sejahtera kepada manajemen baru pada tanggal 12 Maret 2018, dugaan penggelembungan ditengarai terjadi pada pengurangan denda pajak mengakibatkan perusahaan melakukan pembayaran dengan jumlah pajak yang kecil, laba perusahaan yang tinggi dan mensejahterakan karyawan sangat perpengaruh pada manajemen laba.
Hal ini memperlihatkan bahwa laporan perusahaan PT Mahameru tidak pada kondisi yang sebernarnya.www.cnbcindonesia.com
Dari kejadian diatas pengelolaan manajemen laba tentunnya berkaitan erat dengan insentif pajak. Karena dengan hal ini perusahaan PT Mahameru menunjukan indikasi adanya manajemen laba. Dengan diperlihatkan oleh denda
yang semakin kecil dibayar dan adanya peningkatan kesejahterahkan karyawan, namun kondisi keuangan yang sebenarnya dibuat seolah-olah baik hal ini perpengaruh erat kaitannya dengan insentif pajak tersebut. Melihat kejadian ini insentif pajak sangat berpengaruhi pada manajemn laba, sehingga penulis tertarik membuat laporan ini dengan judul Pengaruh Insentif Pajak terhadap manajemen laba pada perusahaan PT Mahameru.
Menurut Subanidjaet (2016:18) dan Susanto (2016:18) menyatakan bahwa insentif pajak memiliki pengaruh yang positif pada pajak perusahaan. Maka pada penelitian ini penulis mengarahkan pada variabel X Insentif Pajak dan Y manajemen laba.
Atas dasar ini penulis melakukan penelitian insentif pajak terhadap laba perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan membahas masalah tersebut maka penelitian ini diberikan judul
“Pengaruh Insentif Pajak terhadap Manajemen Laba Pada PT Mahameru Palembang
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan penelitain sebagai berikut :
1. Apakah insentif pajak berpengaruh terhadap manajemen laba PT Mahameru Palembang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah insentif pajak perpengaruh terhadap manajemen laba PT Mahameru Palembang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat antara lain :
1.4.1 Manfaat Praktis 1. Bagi Pratiksi Bisnis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman tentang manajemen laba kepada praktisi bisnis, sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi tambahan
Tridinanti.
1.4.3 Bagi Penulis
Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas Tridinanti dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis : Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Adiningsih sri. 2016.Perpajakan Indonesia.Jakarta : Salemba Empat.
Anwar Pohan, Chairil 2018. Pajak Internasional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Dewi Kusuma Wardani & Maria Anggelina W. Kero (2019). Leverage Sebagai Pemoderasi Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Manajemen Laba diakses dari https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/jap/article/view/823 Mustika & Marliana (2020) Pengaruh Perencanaan Pajak Dan Beban Pajak
Tangguhan Terhadap Manajemen Laba diakses dari https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/akuntansi/article/view/3057/1330 Nanggala. 2019. Akuntansi Perpajakan dan Cara Menghadapi Pemeriksaan
Pajak. Jakarta: Indeks.
Pohan, Chairil Anwar. 2015. Strategi Perencanaan Pajak Dan Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Pohan, and C Anwar. 2017. Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis edisi revisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rahayu, P (2015)Pengaruh Insentif Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba Dengan Prinsip Konservatisme Akuntansidiakses dari http://etheses.uin- malang.ac.id/2153/
Soemitro R, 2016. Pengaruh Perencanaan Pajak, Kepemilikan Manajerial dan
Ukuran Perusahaan terhadap Praktek Manajemen Laba. ISSN: 2302- 8559 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.14.3 (2016)
Scott, R. William. 2015.Financial Accounting Theory. Seventh Edition. Pearson Prentice Hall: Toronto.
tSiti Kurnia Rahayu, 2017, Perpajakan Konsep dan Aspek Formal, Bandung:
Rekayasa Sains
Sanjaya. 2016.Manajemen Laba. Teori Dan Metode Empiris. Jakarta : Grasindo Sugiyono. (2016).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Supriyono, R. A. (2018). Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gadjah Mada 72 University Press
Mardiasmo. 2015.PerpajakanEdisi Revisi. Yogyakarta: Andi