• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Melalui Sosial Media Instagram dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Sewa Bus Pariwisata Dalam Situasi Covid-19 (Study Kasus di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk) - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Promosi Melalui Sosial Media Instagram dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Sewa Bus Pariwisata Dalam Situasi Covid-19 (Study Kasus di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk) - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persaingan semakin ketat dalam dunia bisnis sehingga menuntut perusahaan untuk merancang dan menerapkan berbagai macam strategi yang tepat untuk mengalahkan persaingan. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dengan harapan perusahaan mampu untuk bertahan dan mampu memenangkan persaingan yang ada dengan menjadikan tantangan menjadi peluang. Era media sosial tidak dapat ditolak oleh perusahaan, Perusahaan harus mampu menguasai media sosial yang menjadi menjadi gaya hidup masyarakat. Menggunakan media sosial adalah salah satu strategi untuk memenangkan persaingan. Menggunakan media sosial dengan tepat sasaran dapat mempengaruhi masyarakat untuk melakukan keputusan pembelian.

Banyak perusahaan menggunakan media sosial sebagai media promosi dalam memasarkan barang maupun jasa. Media sosial di Indonesia melalui smartphone bisa menjadi peluang bisnis yang baik. Pada hakikatnya, media sosial adalah teknologi berbasis internet yang memfasilitasi percakapan. Menurut Tjiptono, 2015 dalam Adi. N. S 2018. sosial media mencerminkan berbagai sumber informasi online yang diciptakan, di inisiasikan, disirkulasikan dan digunakan oleh konsumen dengan tujuan untuk saling mengedukasi tentang produk, merek, jasa, kepribadian, isu relevan.

Menurut Sukwadi dkk, 2016 dalam Fandy Maradita, dkk 2020 keunggulan dari promosi melalui media sosial selain mudah dalam promosi, juga sangat efisien karena biaya hanya berlangganan internet untuk dapat menjalankan bisnisnya.

(2)

Asosiasi penyelanggara Jasa Internet di Indonesia menunjukkan bahwa Facebook menduduki posisi pertama dengan persentase 50 persen, sebagai media sosial paling sering dikunjungi sedangkan instagram menduduki posisi kedua dengan persentase 17,8 persen dan seterusnya. Meskipun demikian menurut Sukwadi dkk (2016), menyatakan media sosial yang banyak diminati untuk online marketing adalah Instagram. Kurniawan, 2017 menjelaskan bahwa media sosial instagram banyak digunakan untuk melakukan promosi yang efisiensi dan efektifitas dalam promosi. Kebutuhan yang terus meningkat mengakibatkan perusahaan dapat memastikan segala kebutuhan konsumen dapat dipenuhi sehingga dapat menciptakan kepuasan konsumen.

Salah faktor pendukung memenuhi kebutuhan wisata adalah bus pariwisata. Semakin tingginya permintaan akan perjalanan wisata maka semakin banyak juga pelaku bisnis

transportasi pariwisata. Bus pariwisata menawarkan berbagai jenis penawaran yang dapat membuat perjalanan wisata dengan transportasi bus dengan aman dan menyenangkan. Semua bus pariwisata menawarkan produk- produk yang terbaik untuk mempengaruhi konsumen untuk segera menyewanya.

Hal ini menjadi tantangan bagi salah satu bus pariwisata yaitu PT. Weha Transportasi Indonesia dengan brand White Horse untuk dapat bersaing dengan dengan menambah media untuk melakukan promosi.

PT. Weha Transportasi Indonesia merupakan salah satu jasa penyewaan bus pariwisata yang sudah bergerak 40 tahunan dibidang transportasi dan dikenal dengan brand White Horse. Menyediakan jasa bus pariwisata dengan bus minivan hingga big bus. Semakin berkembang White Horse menyediakan bus dengan kategori luxury bus dan kelas ekonomi. Pada awalnya White Horse konsisten bahwa brandnya masih menjadi pilihan utama oleh konsumen namun semakin bertambahnya pesaing maka White Horse juga memilih media sosial

(3)

untuk mendorong promosi produknya namun belum konsisten. Bisnis pariwisata harus mampu mempelajari perilaku konsumen untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Perkembangan bisnis transportasi pariwisata yang semakin banyak dan berkembang pesat. Maka pengusaha bisnis transportasi harus memiliki modal dasar yaitu promosi dalam hal memasarkan produk barang atau jasa. Karena kualitas produk yang baik apabila pemasaran tidak tepat maka pelaku bisnis akan gagal dalam memasarkan produknya.

Salah satu tolak ukur yang menjadi pertimbangan keputusan konsumen dalam sektor bisnis jasa adalah kualitas jasa yang ditawarkan. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya (Kotler dan Amstrong, 2003:347). Suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila suatu produk tersebut data memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai usaha ditempuh oleh perusahaan untuk untuk menghasilkan produk yang berkualitas antara lain dengan menerapkan kontrol ketat pada setiap proses pembuatan produk (Habibah dan Sumiati, 2016).

Kegagalan promosi yang sering terjadi pada pelaku bisnis adalah kualitas produk barang ataupun jasa yang tidak diminati konsumen dipasaran di promosikan supaya barang tersebut kembali terjual di pasaran. Karena konsumen melihat promosi barang tersebut secara visualisasi kualitas baik sehingga dapat menstimulasi konsumen untuk melakukan pembelian. Namun setelah barang digunakan tidak sama persis dengan promosi yang diungkapkan pada promosi media instagram hal tersebut dapat mengecewakan konsumen dan mengunggah kembali kekecewaan tersebut pada laman bisnis instagram pebisnis tersebut.

Apabila keluhan pelanggan di unggak kembali pada laman media instagram penjual maka unggahan tersebut dapat mempengaruhi pembeli yang lain untuk tidak membeli sehingga berdampak buruk terhadap citra perusahaan.

(4)

Namun sebaliknya jika konsumen memberikan review yang baik akan produk barang atau jasa yang ditawarkan maka dapat mempengaruhi konsumen yang lain untuk ikut membeli.

Dengan demikian proses perbaikan dan peningkatan kualitas jasa yang berkesinambungan sangat perlu dilakukan oleh perusahaan. Hal ini tentu membuat instagram menjadi platform yang paling efektif dalam melakukan bisnis baik yang dapat menarik pelanggan visual gambar, membuka peluang untuk memperkenalkan bisnis sehingga konsumen juga akan lebih mudah mencari dan mendapatkan informasi.

Perkembangan teknologi membawa perubahan dalam gaya hidup masyarakat. Internet memperkenalkan berbagai informasi mulai dari jejaring sosial, berita, vidio, hingga berbelanja. Indonesia adalah pasar terbesar di Asia, dengan 60 juta pengguna hingga oktober 2019. Hampir semua masyarakat mulai dari remaja, dewasa memilih menggunakan Instagram. Karena Instagram disukai oleh semua masyrakat, selain mencari informasi Instagram juga menjadi fasilitas hiburan. Popularitas instagram menjadikan masyrakat melakukan promosi hingga penjualan situasi covid-19.

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi pernafasan Infeksi virus ini disebut COVID19. Virus corona menyebabkan flu biasa dan menyebabkan sampai penyakit yang lebih parah seperti sidrom pernafasan Timur Tengah (MERA- Cov). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan hewan dan manusia.

Virus (covid-19) pertama sekali ditemukan dari kota Wuhan Cina, dan menular keseluruh dunia. World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan status pandemi global untuk penyakit virus Corona 2019 atau yang juga disebut corona virus disease 2019 (Covid-19) pada 11 Maret 2020.

(5)

Penyebaran yang sangat cepat antar negara akibat dari hubungan sosial masyarakat yang tidak dapat dibatasi. Virus covid-19 dinyatakan cepat menular dari udara. Pada awal 2 Maret 2020 pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Situasi covid-19 berdampak buruk terhadap perusahaan mengalami bangkrut terutama perusahan yang mengelola perjalanan wisata disebabkan adanya penutupan sementara destinasi wisata dalam negeri maupun mancanegara. Mulai dari bisnis Hotel, bandara udara, restauran, destinasi wisata, Tour and Travel, pusat oleh-oleh dan bisnis transportasi pariwisata.

Perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sebagai langkah untuk efisiensi biaya, sehingga pada awal situasi covid-19 banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan bahkan perusahaan sampai tidak beroperasi lagi. Berdasarkan data Direktorat Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dikutip dari MTI Pusat April 2020, saat ini terdaftar 346 perusahaan AKAP, 56 angkutan travel atau AJAP dan 1.112 perusahaan bus pariwisata. Keseluruhan ada 6.328 tenaga kerja pekerja transportasi umum (Bus AKAP dan bus Pariwisata) yang dipecat sejak wabah Covid-19 diumumkan di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa dampak covid-19 berpengaruh buruk terhadap sektor pariwisata dan transportasi. Sektor pariwisata, jumlah wisata manca negara hanya 160.000 pada april 2020, atau turun menjadi 87,44 persen dibandingkan April 2019 atau secara tahunan (year on year). Penumpang angkutan udara domestik hanya tersisa 840.000 penumpang. Artinya tercatat penurunan sebesar 81,7 persen (month to month) dan 85,18 persen (year on year). Penumpang penerbangan internasional turun 95,35 persen (month to month) dan 98,25 persen (year on year) tersisa 0,03 juta orang. Penurunan penumpang pesawat sangat bepengaruh terhadap transportasi

(6)

bus, salah satunya transportasi bus pariwisata White Horse. Salah satu rute Bus White Horse mengangkut penumpang rute bandara udara Soekarno Hatta ke Hotel atau destinasi lainnya situasi covid-19 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan manajemen White Horse memperkirakan pendapatan akan turun dibulan Maret 2020 sekitar 50 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2019.

Beberapa perusahaan pengelola bus transportasi pariwisata berhenti beroperasi hingga penutupan sementara. Penutupan perusahaan terjadi akibat tidak sesuainya pendapatan terhadap pengeluaran. Perusahaan bangkrut diakibatkan pelaku usaha tidak mampu menyesuaikan promosi yang tepat sesuai dengan kualitas produk yang mendukung situasi virus covid-19. Maka salah satu strategi Pemerintah untuk membangkitkan sektor ekonomi mengadakan new normal. Era new normal adalah perubahan perilaku atau kebiasaan untuk tetap menjalankan aktvitas seperti biasa namun selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Sebagian perusahaan bus pariwisata tidak dapat bertahan karena banyak tantangan dengan ketidak sesuaian kualitas barang yang dibutuhkan konsumen dalam kondisi covid-19 dan promosi yang tidak tepat sasaran dalam memahami situasi konsumen. Situasi Covid-19 pada awalnya juga berdampak besar terhadap jasa penyewaaan bus White Horse. Terjadi penurunan permintaan yang sangat drastis dan pembatalan perjalanan secara bersamaan. Bahkan beberapa konsumen menuntut untuk meminta Refund.

Hal ini juga menjadi tantangan baru terhadap perusahaan transportasi dalam situasi covid- 19 untuk tetap bertahan situasi covid-19. Akibat media promosi sejak virus covid-19 sudah berkurang seperti pameran Nasional maupun Internasional sudah di tutup, dan penyebaran flyer promosi juga tidak dapat dilakukan karena masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah akibat adanya

(7)

gerakan work from home. Apabila perusahaan ingin tetap bertahan dibagian transportasi harus mampu menyesuaikan gaya hidup yang berubah pada saat virus covid-19.

Melakukan promosi melalui media sosial instagram dengan memasarkan kelebihan produk masing-masing adalah salah satu strategi untuk bertahan di masa pandemi. Yang menjadi tantangannya adalah semua perusahaan harus mengikuti gaya hidup dimasa covid-19 dengan konsep social distancing.

Konsep Social distancing harus dilakukan oleh pelaku usaha perjalanan wisata menjadi tantangan terbaru. Semua perusahaan bersaing untuk mempromosikan produk barang ataupun jasa dengan kualitas terbaik. Sehingga hal tersebut juga membuat perusahaan harus memiliki kelebihan yang harus di tonjolkan karena permintaan semakin sedikit diakibatkan oleh situasi covid-19 adanya ketakutan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata.

Perubahan perilaku konsumen situasi covid-19 adalah tantangan baru terhadap pelaku usaha bisnis pariwisata dengan memperbaiki kualitas produk yang dipasarkan. Selain promosi pelaku usaha juga harus memastikan produk yang di pasarkan adalah sesuai dengan kebutuhan konsumen situasi covid-19.

Kualitas produk adalah salah satu alasan konsumen untuk memutuskan melakukan penyewaan. Produk yang dipasarkan haruslah produk yang mempunyai tingkat daya saing yang tinggi, sehingga saat dipasarkan produk tersebut dapat bertahan dan tidak mengecewakan perusahaan yang mendistribusikan.

Tentunya kualitas produk akan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, seperti yang dilakukan penelitian sebelumnya oleh Monawarah (2017) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan tehadap keputusan pembelian. White Horse secara konsisten berinovasi untuk memperbaiki kualitas sesuai dengan konsep social distancing, perjalanan aman

(8)

dan sehat. Dan secara konsisten mempelajari permintaan kebutuhan konsumen di situasi covid-19 dan melakukan promosi di media sosial Instagram, melalui promosi diskon, upload video, menggunakan jasa endorsement artis yang yang terkenal untuk mengadakan kerjasama. Sehingga pada saat new normal kembali perusahaan White Horse tetap aktif beroperasi. Dan mengalami kenaikan penjualan pada bulan ke empat semenjak covid-19 di umumkan di Indonesia.

Meskipun adanya kenaikan pendapatan White Horse tidak dapat sepenuhnya memenuhi permintaan konsumen berhubung ketidaksiapan perusahaan dari segi modal dan waktu untuk pembelian unit bus baru dan inovasi unit dengan kualitas terbaik. Sehingga masih banyak permintaan konsumen yang belum terpenuhi secara maksimal.

Keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui konsumen dalam menentukan produk dan jasa yang akan dibeli atau tidak (Kotler 2002), pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, sebelum pembelian, pembelian, konsumsi dan evaluasi alternative sesudah pembelian.

Berdasarkan uraian pembahasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana: “Pengaruh Promosi Melalui Sosial Media Instagram dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Sewa Bus Pariwisata dalam Situasi Covid-19 (Studi Kasus di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk)”.

1.2 Pembatasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas disesuaikan dengan faktor antara lain faktor biaya, keterbatasan waktu penelitian dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini hanya fokus pada masalah pengaruh promosi media sosial instagram dan kualitas terhadap keputusan sewa dengan bus pariwisata. Fokus ini diambil karena untuk mengetahui bagaimana pengaruh sosial media

(9)

instagram dan kualitas produk terhadap keputusan sewa bus pariwisata di PT.

Weha Transportasi Indonesia, Tbk dalam situasi Covid-19.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah pokok dalam penulisan ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh promosi melalui media sosial instagram terhadap keputusan sewa bus pariwisata situasi covid-19?

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan sewa bus pariwisata situasi covid-19?

3. Bagaimana pengaruh promosi media sosial instagram dan kualitas produk secara simultan terhadap keputusan sewa bus pariwisata pada situasi covid- 19?

1.4 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam pengaruh dari sosial media instagram dan kualitas produk terhadap keputusan sewa bus pariwisata di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk dalam situasi Covid-19. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Menganalisis pengaruh promosi media sosial media instagram terhadap keputusan sewa bus pariwisata di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk.

2. Menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan sewa bus pariwisata di PT. Weha Transportasi Indonesia, Tbk.

3. Menganalisis pengaruh promosi media sosial dan kualitas simultan mempengaruhi keputusan sewa bus pariwisata di PT. Weha Transportasi Indonesia.

(10)

1.5 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen khususnya dibidang study Manajemen Pemasaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk mempraktekkan ilmu- ilmu dibangku kuliah dan dapat mendapat referensi pengetahuan dan pengalaman.

b. Bagi perpustakaan, dapat dijadikan bahan referensi dan menambah pengetahuan tentang bagaimana pengaruh media sosial instagram dan kualitas produk terhadap keputusan penyewaan bus pariwisata.

c. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukkan dan saran untuk meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan sehingga menjadapatkan kinerja perusahaan yang optimal.

d. Bagi pembaca, dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan terhadap pembaca, dapat menambah informasi bagi semua pihak yang membutuhkan, dapat menjadi bahan kajian atau referensi bagi pembaca, dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk penelitian lanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Then, positive discourse analysis purposes by Martin (2004) and contextual analysis were used to describe how the social change represented in both

Good human resources support quality schools by holding work meetings at the beginning to prepare work plans Slamet, 2020 Based on research findings in the field, human resource