• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh internal audit dan penerapan pengendalian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh internal audit dan penerapan pengendalian"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Terima kasih kepada almarhum ayah tercinta yang telah memberikan semangat kepada para peneliti sehingga dapat terus berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini. Tn. Gunawan SE.MM selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, waktu untuk menyusun skripsi ini dan arahan untuk skripsi ini.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Peneltian
  • Sistematika Penelitian

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) memerlukan 8 karakteristik dasar yaitu (1) partisipasi, (2) orientasi konsensus, (3) akuntabilitas, (4) transparansi, (5) daya tanggap, (6) efektif dan efisien, (7) ). keadilan (equality) dan inklusivitas dan (8) penegakan/supremasi hukum. Pengaruh Penerapan Audit Internal dan Pengendalian Internal Terhadap Good Corporate Governance (GCG) Pada Badan Layanan Umum (Studi pada BLU Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ (Unit Pembelajaran Jarak Jauh) – Universitas Terbuka Bogor)”.

Good Corporate Governance (GCG)

  • Prinsip-Prinsip Dasar Good Corporate Governance
  • Manfaat dan Tujuan Good Corporate Governance (GCG)
  • Unsur-unsur Good Corporate Governance
  • Lingkup Good Corporate Governance
  • Tahap-Tahap Penerapan Good Corporate Governance

Perlindungan hak dalam Tata Kelola Perusahaan harus mampu melindungi hak-hak pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas. Kerangka yang dibangun dalam Tata Kelola Perusahaan harus menjamin pedoman strategis perusahaan serta pengawasan manajemen yang efektif oleh dewan pengawas perusahaan dan pemegang saham.

Internal Audit

  • Pengertian Auditting
  • Pengertian Internal Audit
    • Perbedaan Antara Auditor Internal dan Eksternal
  • Ruang Lingkup Internal Audit
  • Peran dan Tanggung Jawab Internal Audit
  • Program Audit Internal
  • Internal Audit yang Efektif

Departemen audit internal harus mempunyai kedudukan yang independen dalam organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diselidikinya. Memberikan keyakinan bahwa hasil akhir departemen audit internal telah sesuai dengan persyaratan kepala audit internal.

Tabel 2.1. Perbedaan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal
Tabel 2.1. Perbedaan Auditor Internal dengan Auditor Eksternal

Pengendalian Internal

  • Konsep Dasar Pengendalian Internal
  • Tujuan Sistem Pengendalian Internal
  • Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor Dalam
  • Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Pengendalian internal adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh manajemen, yang dirancang untuk melaksanakan pertimbangan yang tepat. Keterbatasan yang melekat pada seluruh sistem pengendalian internal dan pengorbanan dalam mencapai tujuan pengendalian berarti bahwa pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. Pengendalian internal diharapkan dapat memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan mutlak, kepada manajemen dan dewan komisaris entitas.

Keterbatasan yang melekat pada seluruh sistem pengendalian internal dan pengorbanan dalam mencapai tujuan pengendalian berarti bahwa pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.

Badan Layanan Umum (BLU)

  • Pengertian, Tujuan, dan Azas BLU

Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Memantau pengendalian internal atas kualitas kinerja dan proses SPI yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan penilaian lainnya segera ditindaklanjuti. Tujuan didirikannya BLU sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 68 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”.

1 Tahun 2004, Pasal 2 yang menyatakan bahwa “BLU bertujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip perekonomian dan produktivitas serta penerapan praktik bisnis yang sehat.”

Stewardsip dan Agency Theory

Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada akhirnya adalah suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan (Monks, 2003). Teori keagenan merupakan teori utama (grand theory) pemanfaatan jasa Satuan Pengawasan Internal oleh instansi. Kecenderungan pengurus BLU yang mencari keuntungan pribadi akan membuat dana yang diterima dari pemerintah mudah disalahgunakan.

Oleh karena itu diperlukan peran Satuan Pengawasan Internal, dimana kepala SPI berada langsung di bawah pimpinan badan BLU dengan tujuan dapat bertindak maksimal tanpa adanya kesulitan.

Penelitian Terdahulu

Efrizal Syofyan (2004) dengan judul Pengaruh Peran Komite Audit, Direksi dan Audit Internal Terhadap Penerapan Prinsip GCG. Efrizal menemukan bahwa Komite Audit, Direksi dan Audit Internal secara bersama-sama (simultan) mempunyai tingkat pengaruh kategori sedang (67,46%) terhadap penerapan prinsip-prinsip CG. Ditemukan bahwa faktor audit internal secara bersama-sama (simultan) dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerapan GCG di BUMN.

Komite audit, dewan direksi dan audit internal secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh pada tingkat kategori sedang (67,46%) terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG.

Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Hubungan antara Variabel Independen dan Dependen

  • Internal Audit dan Good Corporate Governance
  • Penerapan Pengendalian Internal dan Good Corporate
  • Internal Audit, Penerapan Pengendalian Internal,

Terdapat pengaruh auditor internal terhadap tata kelola perusahaan yang baik. 2.7.2 Penerapan pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang baik. Hubungan antara kedua variabel independen (audit internal dan pelaksanaan pengendalian internal) dengan variabel terikat (GCG) dapat dilihat dari beberapa penelitian terdahulu antara lain Amartiwi Windrya (2012) yang menjelaskan bahwa peran dan pelaksanaan pengendalian internal, audit internal dan komite audit di perusahaan dapat meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa semakin efektif audit internal dan penerapan pengendalian internal pada suatu perusahaan, maka akan semakin efektif pula penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada suatu perusahaan.

Tidak terdapat pengaruh simultan antara audit internal dan penerapan pengendalian internal terhadap good corporate governance.

Rerangka Pemikiran

Dimana suatu unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) memerlukan adanya audit internal pada instansi pemerintah. Selain itu, organisasi, lembaga atau perusahaan, termasuk BLU, yang dibentuk oleh komponen-komponen sistem yang masing-masing mempunyai kepentingan, sangat memerlukan pengendalian internal. Namun perlu dipahami bahwa terbentuknya suatu bagian atau unit yang menangani pengendalian intern tidak hanya disebabkan oleh adanya penyimpangan yang terjadi pada organisasi, lembaga atau perusahaan.

Pembentukan divisi atau unit yang menangani pengendalian internal juga dilakukan karena adanya tuntutan regulasi.

Perumusan Hipotesis

Tujuan-tujuan tersebut (tujuan lembaga, organisasi, perusahaan) merupakan tujuan bersama antar anggota yang tergabung dalam organisasi, lembaga atau perusahaan tersebut. Dampak audit internal dan pengendalian internal terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik sangat besar, karena diketahui bahwa peran audit internal dan pelaksanaan pengendalian internal adalah untuk menentukan tingkat kesesuaian pelaksanaan instansi dengan peraturan dan perundang-undangan yang ada. Juga . prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dan penerapan pengendalian internal yang efektif akan meningkatkan efektivitas penerapan Good Corporate Governance.

Menurut Robert Moeller (2009), pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh manajemen yang dimaksudkan untuk melakukan penilaian yang tepat terhadap keandalan tingkat kepercayaan finansial dan informasi operasional, kepatuhan terhadap peraturan, rencana prosedur, peraturan perundang-undangan yang berlaku. , perlindungan aset, efisiensi operasional, pencapaian misi yang telah ditetapkan, tujuan dan program operasional perusahaan, integritas dan nilai-nilai etika.

  • Obyek Penelitian5
    • Responden Penelitian
    • Tempat Penelitian
  • Definisi dan Operasional Variabel Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Variabel Terikat
    • Variabel Bebas
    • Operasional Variabel
  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
    • Populasi Penelitian
  • Model dan Teknik Analisis Data
    • Model Analisis Data
    • Teknik Analisis Data
    • Model Asumsi Klasik Regresi Berganda
  • Uji Hipotesis
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Uji Simultan (Uji F)

Dalam penelitian ini ditentukan bahwa variabel independen yang diteliti terdiri dari dua variabel yaitu audit internal (dilambangkan dengan ) dan pengendalian internal (dilambangkan Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai signifikansi residu tidak terstandar yang dihasilkan dari The Kolmogrov- Uji Smirnov > 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai hitung > a dan nilai VIF hitung < VIF.

Ho diterima dan Ha ditolak jika nilai hitung < a dan nilai VIF hitung < VIF.

Tabel 3.3  Sangat Tidak
Tabel 3.3 Sangat Tidak

Gambaran Umum Obyek Penelitian

  • Gambaran Umum BLU Universitas Terbuka (UT)
  • Visi dan Misi BLU Universitas Terbuka
  • Maksud dan Tujuan Universitas Terbuka
  • Produk dan Jasa
  • Budaya BLU Universitas Terbuka

Perkembangan lingkungan eksternal ke depan diperkirakan akan terus menempatkan pendidikan tinggi sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia di tanah air. Pada tahun 2021, UT menjadi institusi PTTJJ unggulan dalam produksi produk akademik perguruan tinggi serta penyelenggaraan, pengembangan dan penyebaran informasi PTTJJ. Dengan demikian, sistem PTTJJ yang diterapkan UT menjamin fleksibilitas sistem dan menjamin akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi sesuai dengan misi UT.

Produk/layanan UT tetap sesuai dengan tujuan didirikannya UT yaitu menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ).

Satuan Pengawas Intern (SPI) Universitas Terbuka

  • Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Satuan Pengawas

Koordinator program menyusun konsep usulan PKPT tahun berikutnya dan mengirimkannya kepada ketua SPI. Ketua tim membuat kesimpulan sementara atas temuan/hasil audit dan melakukan diskusi dengan supervisor dan/atau koordinator audit. Konsep LHA dan SP1 yang telah diselesaikan oleh ketua tim selanjutnya didampingi oleh KKA secara bertahap, diserahkan dan direview oleh Supervisor, Koordinator Audit dan Ketua SPI.

Hasil review Koordinator Audit setelah dikoreksi oleh ketua tim dan diperiksa oleh supervisor, selanjutnya diserahkan kepada pemegang SPI.

Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

  • Statistik Deskriptif
  • Analisa Hasil Uji Validitas
  • Analisa Hasil Uji Reliabilitas
  • analisa Uji Asumsi klasik
    • Analisa Uji Asumsi Klasik Normalitas
    • Analisa Hasil Uji Multikolinieritas
    • Analisis Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
  • Analisa Regresi Linier Berganda

Kesimpulan dari tabel diatas adalah nilai minimal variabel audit internal dari skor respon responden adalah sebesar 2,85 yang diperoleh dari responden 8. Dari tampilan output korelasi non parametrik SPSS (pada lampiran 2) terlihat bahwa korelasi antar item pernyataan untuk variabel audit internal adalah total. Hasil audit internal menunjukkan hasil yang penting. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mendeteksi variabel audit internal adalah reliabel yang berarti pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam penelitian pengukuran audit internal dapat menghasilkan sekitar 64,6% tanggapan yang sama dengan penelitian ini, apabila pernyataan-pernyataan tersebut diuji ulang.

Sedangkan untuk signifikansi t nilai pada variabel audit internal > 0,05 yaitu masing-masing 0,365 dan untuk variabel pengendalian internal nilainya juga > 0,05 yaitu masing-masing 0,336.

Tabel 4.1     Statistik Deskriptif
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Analisis Uji Hipotesis

  • Pengujian Parsial (Uji t)
  • Pengujian Simultan ( Uji F)
  • Pengujian Koefisien Determinasi

Artinya Ho tidak dapat ditolak dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan audit internal terhadap GCG (Ha : 0). Artinya Ho ditolak, namun Ha tidak dapat ditolak, hal ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan penerapan pengendalian internal terhadap GCG (Ha: 0). Dari kedua perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, namun Ha tidak dapat ditolak yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan penerapan pengendalian internal terhadap GCG.

Dengan perbandingan tersebut maka Ho ditolak dan Ha tidak dapat ditolak, hal ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan penerapan audit internal dan pengendalian internal terhadap GCG (Ho: , 0).

Tabel 4.13  ANOVA a
Tabel 4.13 ANOVA a

Analisis Penulis

  • Pengaruh Internal Audit Terhadap
  • Pengaruh Penerapan Pengendalian Internal Terhadap

Berdasarkan analisis peneliti ditemukan adanya pelanggaran pada struktur organisasi SPI di Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor. Jadi dapat dikatakan tenaga auditor di Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor belum maksimal. Tentunya hal ini juga berdampak pada terwujudnya Good Corporate Governance (GCG), dimana GCG merupakan salah satu tujuan strategis Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor.

Dalam hal ini, hasil audit internal dan pelaksanaan pengendalian internal yang dilakukan pada BLU Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor menjadi rekomendasi perbaikan operasional manajemen.

Tabel 4.15  Anggota SPI
Tabel 4.15 Anggota SPI

Implikasi Manajeria ......................................................................................... l15

Dari analisa di atas mengenai dampak audit internal dan penerapan pengendalian internal terhadap GCG secara simultan, diperoleh kesimpulan bahwa dengan dilaksanakannya pelaksanaan audit internal yang dibarengi dengan penerapan pengendalian internal maka prinsip-prinsip GCG akan meningkat (HARIF ). Selain itu, faktor yang mempengaruhi GCG dalam penelitian ini adalah audit internal yang merupakan variabel yang paling tidak dominan terhadap GCG, karena berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan penerapan pengendalian internal. Rendahnya nilai indikator ini seharusnya mendorong SPI untuk dapat mensosialisasikannya kepada pimpinan, sehingga mempunyai akses yang tidak terbatas untuk meningkatkan audit internal di Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor.

Pernyataan ini sangat penting karena ketika SPI dapat menjadi bagian dari rapat manajemen, dengan kata lain hasil audit internal dapat menjadi informasi penting bagi manajemen dan tentunya akan meningkatkan GCG di BLU ini.

Kesimpulan

Saran

SPI harus memiliki akses yang tidak terbatas (4-12 kali per tahun) kepada anggota pimpinan dan berkomunikasi secara informal dengan pimpinan, serta menjadi bagian dalam rapat pimpinan, sehingga fungsi audit internal di Universitas Terbuka Pusat dan UPBJJ-Bogor dapat digunakan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian dapat menggambarkan pengaruh antara audit internal dan penerapan pengendalian internal pada GCG secara lebih komprehensif. Hubungan kerja yang efektif antara Komite Audit dan Audit Internal - Landasan tata kelola pemerintah daerah, berdasarkan perspektif Welsh.

Syofyan, Efrizal 2004. Pengaruh Peran Komite Audit, Direksi dan Audit Internal Terhadap Penerapan Prinsip GCG.

Referensi

Dokumen terkait