• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JARAK STRUKTUR PEMECAH GELOMBANG MODEL HYBRID ENGINEERING TERHADAP PANJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH JARAK STRUKTUR PEMECAH GELOMBANG MODEL HYBRID ENGINEERING TERHADAP PANJANG "

Copied!
116
0
0

Teks penuh

Judul tugas akhir kami adalah “Pengaruh Jarak Struktur Pemutus Model Teknik Hybrid Terhadap Panjang Gelombang dan Tinggi Gelombang (Penelitian Lab)”. 68 43 Hubungan koefisien refleksi (Kr) dengan tinggi gelombang datang. Hai) kedalaman 0,20 m dengan 2 perubahan jarak struktur model rekayasa hibrida. Bagaimana jarak struktur model Hybrid Engineering mempengaruhi kemiringan gelombang (Hi/L) dan gelombang pantulan (Hr).

Bagaimana pengaruh jarak struktur model Hybrid Engineering terhadap kecuraman gelombang (Hi/L) dan transmisi gelombang (Ht). Menganalisis pengaruh jarak struktur model Hybrid Engineering terhadap kecuraman gelombang (Hi/L) dengan gelombang pantulan (Hr). Menganalisis pengaruh jarak struktural model Hybrid Engineering terhadap kecuraman gelombang (Hi/L) dan gelombang transmisi (Ht).

Dapat memberikan gambaran umum mengenai pengaruh pemasangan model rekayasa hybrid terhadap panjang dan tinggi gelombang di pantai.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

Periode gelombang 10 kali 11 dan 13 detik atau periode 1,1 dan 1,3 digunakan selama observasi.

Sistematik Penulisan

Penelitian ini hanya fokus pada pembahasan panjang gelombang dan tinggi sebelum dan sesudah model rekayasa hybrid dan tidak membahas tentang abrasi. Parameter transmisi gelombang adalah koefisien transmisi yang didefinisikan sebagai perbandingan tinggi gelombang di belakang struktur pantai dengan tinggi gelombang masuk. Hai : tinggi gelombang datang Ht : tinggi gelombang yang ditransmisikan Hmax : tinggi gelombang maksimum Hmin : tinggi gelombang minimum.

Uji laboratorium ini kami lakukan untuk mengetahui pengaruh jarak antar struktur model rekayasa hybrid terhadap tinggi dan panjang gelombang setelah gelombang menghantam model yang kami buat. Salah satu contohnya adalah perhitungan tinggi gelombang datang (Hi) pada kedalaman 0,20 m, jarak struktur 0,5, periode 1,1 s, langkah 4 dalam model rekayasa hybrid. Salah satu contoh perhitungan pantulan gelombang (Hr) pada kedalaman 0,20 m, jarak struktur 0,5, periode 1,1 s, langkah 4 pada model rekayasa hybrid.

Salah satu contohnya adalah perhitungan transmisi gelombang di belakang model pada kedalaman 0,20 m, jarak struktur 0,5, periode 1,1 s, langkah 4 pada model rekayasa hybrid. Untuk menganalisis hubungan model dengan parameter tinggi gelombang datang (Hi), panjang gelombang (L) dan koefisien refleksi (Kr) pada dua variasi jarak struktural, parameter (Hi/L) dengan koefisien refleksi (Kr) sebagai parameter yang mewakili fitur gelombang yang digunakan digunakan. . Semakin besar diameter jarak struktural model rekayasa hibrid, maka koefisien refleksi (Kr) semakin besar, yang terlihat pada jarak struktural 1,0 cm pada model rekayasa hibrida.

Untuk menganalisis hubungan antara model dengan parameter tinggi gelombang datang (Hi) dan koefisien refleksi (Kr) sebagai parameter yang mewakili karakteristik gelombang digunakan. Semakin besar diameter jarak struktur model maka koefisien refleksi (Kr) semakin besar. Terlihat bahwa pada jarak struktur 1,0 cm model rekayasa hybrid adalah 0,3516 m, sedangkan pada jarak struktur 0,5 cm adalah 0,3609. M. Semakin besar diameter jarak struktur model maka koefisien transmisi (Kt) semakin besar. Terlihat bahwa pada jarak struktur 1,0 cm model rekayasa hybrid adalah 0,2938 m, sedangkan pada jarak struktur 0,5 cm adalah 0,2649. M.

Untuk menganalisis hubungan antara model dengan parameter tinggi gelombang datang (Hi), panjang gelombang (L) dan koefisien transmisi (Kt) terhadap dua variasi jarak struktural, parameter (Hi/L) dengan koefisien transmisi (Kt) sebagai parameter yang mewakili karakteristik gelombang yang digunakan. Semakin besar diameter jarak struktur pada model rekayasa hybrid maka koefisien transmisi (Kt) semakin besar, terlihat pada jarak struktur 1,0 cm pada model rekayasa hybrid adalah 0,2938 cm, sedangkan pada jarak struktur 0,5 cm adalah 0,2938 cm. adalah 0,2649cm. . Pengaruh perbedaan jarak antar struktur model hybrid engineering adalah semakin kecil jarak antar struktur model maka nilai kecuraman gelombang dan koefisien refleksi yang dihasilkan akan semakin tinggi, begitu pula sebaliknya.

Variasi jarak konstruksi model hybrid engineering yang kami gunakan hanya dua variasi jarak yaitu jarak 0,005 m dan 0,010 m.

TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Pantai

  • Pemahaman Dasar Pantai
  • Defisini Pantai Untuk Keperluan Rekayasa/Teknik Pantai
  • Proses Pantai

Gelombang

  • Pemahaman Dasar Gelombang
  • Parameter Gelombang Laut
  • Tinggi Gelombang
  • Refleksi

Gelombang tersebut merupakan gelombang angin yang ditimbulkan oleh hembusan angin di permukaan laut, gelombang pasang surut ditimbulkan oleh adanya gaya tarik menarik benda-benda langit terutama matahari dan bulan ke arah bumi, gelombang tsunami terjadi akibat letusan gunung berapi atau gempa bumi di lautan. laut, ombak itu. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan bentuk gelombang dengan tingkat kompleksitas dan keakuratan tertentu untuk menggambarkan kondisi di alam, antara lain teori gelombang linier (teori gelombang udara atau teori gelombang amplitudo kecil) dan teori gelombang nonlinier, antara lain gelombang Stokes, gelombang cnoidal, gelombang Gerstner, Gelombang mich dan tunggal (gelombang soliter). Teori yang paling sederhana adalah teori gelombang Airy disebut juga teori gelombang linier atau teori amplitudo kecil yang pertama kali dikemukakan oleh Airy pada tahun 1845.

Pada suatu gelombang yang merambat melalui suatu hambatan, sebagian energi gelombang akan musnah akibat proses gesekan, turbulensi, dan pemecahan gelombang, sedangkan sisanya akan dipantulkan (refleksi), musnah (disipasi), dan dipindahkan (transmisi) tergantung pada karakteristiknya. gelombang kejadian Hi (CERC, 1984). Transmisi gelombang Ht merupakan tinggi gelombang yang ditransmisikan setelah melewati struktur model kemudian diukur dengan koefisien transmisi Kt dan dihitung menggunakan persamaan di bawah ini. Pemantulan gelombang terjadi bila gelombang datang membentur atau membentur suatu penghalang, sehingga kemudian dipantulkan sebagian atau seluruhnya.

Gelombang datang yang menghantam suatu bangunan akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya. Fenomena ini disebut gelombang refleksi (Hr) dan dapat diselesaikan dengan persamaan berikut.

Hukum Dasar Model

  • Sebangun Kinematik
  • Sebangun Geometrik
  • Sebangun Dinamik

Hubungan antara model dan prototipe berasal dari skala, karena setiap parameter mempunyai skala tersendiri dan ukurannya tidak sama. Skala dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai pada prototipe dengan nilai parameter pada model. Konsistensi kinematik adalah konsistensi yang memenuhi kriteria konsistensi geometri dan perbandingan antara kecepatan dan percepatan aliran pada dua titik pada model dan prototipe dalam arah yang sama adalah sama.

Memastikan laju aliran pada titik-titik yang sama pada model dan prototype mempunyai arah yang sama dan sebanding. Hal ini menunjukkan bahwa panjang antara model dan prototipe harus sebanding, jika skala model diberikan nL maka persamaannya adalah sebagai berikut (Hughes, 1993). Dengan mempertimbangkan fasilitas yang ada di laboratorium, maka penelitian ini akan menggunakan skala panjang yang sama dengan skala tinggi badan (model tidak terdistorsi) dan menggunakan kongruensi Froude.

Jadi, jika gaya gravitasi memegang peranan penting dalam permasalahan, maka perbandingan gaya inersia terhadap gaya gravitasi pada model dan prototipe harus sama.

Pemecah Gelombang

Pemutus tipe berdiri lateral biasanya ditempatkan di lepas pantai pada kedalaman lebih besar dari tinggi gelombang, yang akan memantulkan gelombang. Pemecah lateral berdiri dibuat apabila tanah dasar mempunyai daya dukung yang besar dan tahan terhadap erosi. Pada tanah dasar dengan kekuatan dukung rendah, alasnya dibuat dari tumpukan batu untuk mendistribusikan beban ke area yang lebih luas.

Standing side breaker dapat dibuat dari balok beton masa yang disusun vertikal, kotak beton, tiang pancang atau tiang pancang.Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 7. Breakwater tipe campuran ini terdiri dari standing side breaker yang dibuat diatas pemecah tumpukan batu. Bangunan ini dibuat ketika kedalaman air sangat besar dan lapisan tanah di bawahnya tidak mampu menahan beban pemecah gelombang vertikal.

Hybrid Engineering

  • Konsep Rekayasa Struktur Hybrid Engineering
  • Desain Umum Struktur Hybrid Engineering
  • Komponen Dalam Perencanaan dan Pembangunan Struktur

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis Penelitian dan Sumber Data

Bahan dan Alat

Desain Penelitian

Kerakteristik gelombang

Variabel penelitian

PROSEDUR PENELITIAN

Metode Pengambilan Data

  • Metode analisis Data

Flowchart Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Kalibrasi Alat (Probe)
  • Data Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dibahas data survei yang diperoleh dari pengamatan setiap variasi jarak kerapatan berupa tinggi gelombang maksimum (Hmax) dan tinggi gelombang minimum (Hmin) masing-masing probe 1, probe 2, dan probe 3.

Analisis Data

  • Panjang Gelombang
  • Data Tinggi Gelombang (𝐻𝑚𝑎𝑥 dan 𝐻𝑚𝑖𝑛)
  • Gelombang Datang (Hi)
  • Gelombang Refleksi (Hr)
  • Gelombang Transmisi (Ht)
  • Kecuraman Gelombang (Hi/L)

Pengukuran tinggi gelombang pada penelitian ini dilakukan pada 3 titik yaitu titik 1 dan titik 2 yang berada di depan model dan titik 3 yang berada di belakang model. Data terpenting yang diamati dan dicatat selama pengujian di laboratorium adalah tinggi gelombang di depan dan di belakang model. Pencatatan menggunakan alat ukur berupa probe (cucret meter) dengan cara mengumpulkan data tinggi gelombang Hmax dan Hmin kemudian mengkonversikannya ke komputer sehingga dapat dilihat data tinggi gelombang Hmax dan Hmin.

Tinggi gelombang datang (Hi) yang dihasilkan oleh pemecah gelombang tergantung pada tinggi gelombang maksimum (Hmax) dan tinggi gelombang minimum (Hmin) yang diperoleh dari depan pemecah gelombang. Hal ini didasarkan pada landasan teori yaitu besar kecilnya gelombang datang. gelombang sama dengan Hmax ditambah Hmin kemudian dibagi 2. Gelombang yang masuk yang mengenai suatu bangunan akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya, fenomena ini disebut gelombang pemantulan (Hr) yang dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan (6). Gelombang berjalan secara terus menerus melewati struktur atau model yang dipasang dan akan ditransmisikan, sehingga terdapat sisa energi gelombang yang terjadi setelah melewati struktur tersebut.

Pembahasan

  • Hubungan Periode (T) Terhadap Panjang Gelombang (L)
  • Hubugan koefisien refleksi (Kr) Dengan Kecuraman Gelombang
  • Hubungan Kkoefisien Refleksi (Kr) dengan Tnggi Gelombang
  • Hubungan Koefisien Transmisi (Kt) dengan Gelombang
  • Hubungan Koefisien Transmisi (Kt) dengan Kecuraman

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh perbandingan kecuraman gelombang (Hi/L) dengan koefisien refleksi (Kr). Jika direpresentasikan dalam bentuk grafik dengan mengambil variabel (Hi/L) pada hasil hubungan antara koefisien refleksi (Kr) dengan kecuraman gelombang (Hi/L), dimana nilai koefisien refleksi (Kr) mengalami penurunan. dengan meningkatnya kecuraman gelombang (Hi/L). Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh perbandingan gelombang datang (Hi) dengan koefisien refleksi (Kr), jika diperlihatkan.

Dari Gambar 43 diatas dapat dijelaskan dengan hasil hubungan antara koefisien refleksi (Kr) dengan tinggi gelombang masuk (Hi), dimana nilai koefisien refleksi (Kr) akan semakin kecil seiring dengan tinggi gelombang masuk ( Hai) meningkat. Dari Gambar 44 di atas, nilai koefisien refleksi (Kr) akan semakin kecil seiring bertambahnya tinggi gelombang masuk (Hi). Hubungan antara koefisien transmisi (Kt) dan gelombang masuk (Hi) Untuk menganalisis hubungan antara model dengan parameter ketinggian. Untuk mengetahui hubungan model dengan parameter tinggi gelombang masuk (Hi) dan koefisien transmisi (Kt) sebagai parameter yang mewakili karakteristik gelombang digunakan.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh perbandingan gelombang datang (Hi) dengan koefisien transmisi (Kt). Jika digambarkan dalam bentuk grafik dengan mengambil (Hi) sebagai variabel sumbu X dan (Kt) sebagai variabel Y, maka dihasilkan grafik seperti pada Gambar 44. Dari Gambar 44 Hal diatas dapat dijelaskan dengan hasil hubungan antara koefisien transmisi (Kt) dengan tinggi gelombang datang (Hi), dimana nilai koefisien transmisi (Kt) akan menurun seiring dengan bertambahnya tinggi gelombang datang (Hi). Dari Gambar 45 diatas dapat dijelaskan hasil hubungan antara koefisien transmisi (Kt) dengan kecuraman gelombang (Hi/L), dimana nilai koefisien transmisi (Kt) semakin kecil seiring dengan kecuraman gelombang (Hi/L ) ) meningkat.

Pengaruh perbedaan jarak struktur pola rekayasa hybrid adalah semakin kecil jarak struktur pola maka nilai kemiringan gelombang yang dihasilkan akan semakin besar, sedangkan nilai koefisien transmisi (Kt) yang dihasilkan akan semakin kecil begitu pula sebaliknya. Sehingga diharapkan peneliti lain mempelajari lebih jauh variasi jarak struktur yang berbeda tersebut.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Klasifikasi Gelombang Berdasarkan Periode
  • Batasan Gelombang Air Dangkal, Air Transisi, dan Air Dalam
  • Karakteristik Gelombang
  • Simulasi Pengambilan Data
  • kalibrasi probe pada kedalaman (d) 0.20 m
  • Kalibrasi prode pada kedalaman (d) 0.25 m
  • Hasil Pengamatan Model Hybrid Engineering untuk Jarak struktur
  • Panjang Gelombang
  • Hasil Rekapitulasi Perhitungan Pada Jarak Jarak struktur 0,5 cm dan
  • Hubugan koefisien refleksi (Kr) Dan Kecuraman Gelombang
  • Hubugan Koefisien Refleksi (Kr) dan Tnggi Gelombang Datang
  • Hubugan Koefisien Transmisi (Kt) dan Kecuraman Gelombang

Referensi

Dokumen terkait

Journal of the Department of Agriculture, Journal of the Department of Agriculture, Western Australia, Series 3 Western Australia, Series 3 Volume 5 Number 3 May-June, 1956 Article