• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Beberapa Jenis ZPT terhadap Pertumbuhan dan Produksi Stek Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas L.)

N/A
N/A
Tuhu Mafazi

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Beberapa Jenis ZPT terhadap Pertumbuhan dan Produksi Stek Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas L.)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Beberapa Jenis ZPT terhadap Pertumbuhan dan Produksi Stek Ubi Jalar Cilembu (Ipomoea batatas L.)

Nadiroh1, C. D. Kurniasari2, F. H. Sajida3, A. A. N. Zahra4, M. H. Abdi5, dan D. Nugroho6 Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semarang, Central Java,

Indonesia.

Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Science Diponegoro University, Semarang, Central Java, Indonesia.

E-mail: [email protected] Abstrak

Ubi jalar varietas cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ubi jalar cilembu dapat dibudidaya dengan dua cara yaitu vegetatif dan generatif.

Perbanyakan secara generatif menggunakan biji dan vegetatif menggunakan stek batang atau stek pucuk. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari teknik budidaya tanaman umbi-umbian secara vegetatif dengan perlakuan ZPT Rootone-F dan ekstrak jagung muda. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 1 April 2023 di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Alat yang digunakan yaitu gembor sebagai penyiram tanaman, meteran sebagai pengukur panjang bagian tanaman, dan sekop sebagai pengeruk media tanam.

Bahan yang digunakan yaitu air, media tanam, polybag ukuran 40 x 40 cm, stek batang ubi jalar cilembu, pupuk urea 2,49 gram/polybag, SP36 1,69 gram/polybag, dan KCl 2,49 gram/polybag, ZPT Rootone-F dan ZPT ekstrak biji jagung muda. Perlakuan yang digunakan yaitu stek ubi jalar cilembu, Rootone-F dengan konsentrasi 50%, dan ekstrak jagung muda dengan konsentrasi 50%. Parameter yang diamati yaitu waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, panjang akar, jumlah akar dan bobot segar biomassa. Hasil praktikum menunjukkan bahwa pemberian zpt memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tunas serta akar tanaman ubi jalar varietas cilembu dan keseluruhan tanaman yang diberikan aplikasi ZPT memberi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dari perlakuan kontrol.

Kata Kunci : Jagung Muda, Rootone-F, Tunas, Ubi Jalar, ZPT.

1. Pendahuluan

Ubi jalar cilembu merupakan tanaman umbi – umbian yang dapat diperbanyak dengan stek dan memiliki banyak manfaat. Tanaman ubi jalar cilembu pertama kali ditemukan di kawasan negara Amerika dan banyak digunakan sebagai bahan pangan sumber karbohidrat di negara – negara Asia (Fatimatuzahro et al., 2019). Tanaman ubi jalar cilembu mengandung zat antosianin yang cukup tinggi sehingga bersifat antioksidan.

Klasifikasi ubi jalar cilembu adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomea

Spesies :Ipomea batatas Poir.

(Hambali et al., 2014)

Stek merupakan metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan organ batang.

Stek adalah salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu dengan menggunakan batang, tunas pucuk, atau tunas ketiak daun (Prihatini, 2017). Perbanyakan tanaman dengan cara stek memiliki kelebihan menghasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak. Keuntungan stek selain mudah dan cepat yaitu mampu menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang besar dan sifatnya seragam meskipun dengan bahan yang jumlahnya terbatas (Rohma dan Jazilan, 2019). Metode

(2)

2 stek selain memiliki kelebihan, juga terdapat

kekurangan pada proses pembentukan akar.

Metode perbanyakan dengan stek memiliki kendala dalam proses pertumbuhan akar, sehingga perlu dilakukan penambahan zat pengatur tumbuh (Huda et al., 2019). Faktor keberhasilan perbanyakan stek dipicu oleh konsentrasi hormon auksin dan kondisi bahan stek. Ketersediaan auksin berperan dalam menginisiasi akar adventif dan bahan stek yang masih dalam fase (Putri dan Danu, 2014).

Perendaman batang stek dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dapat mempengaruhi pertumbuhan dari stek. Lama perendaman dan konsentrasi ZPT mampu mempengaruhi keberhasilan stek (Supriyadi et al., 2020). ZPT yang sering digunakan sebagai perlakuan adalah rootone-F. Rootone-F merupakan salah satu ZPT yang tergolong dalam kelompok auksin dan berfungsi untuk memperbanyak jumlah akar (Marfirani et al., 2014). Ekstrak jagung manis juga dapat berfungsi memacu pertumbuhan pada stek. Perendaman stek pada ekstrak jagung manis mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter waktu muncul tunas, panjang tunas, jumlah daun, dan panjang akar (Kaffi, 2018).

2. Materi dan Metode

Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi acara Budidaya Tanaman Ubi Jalar cilembu dilaksanakan pada Sabtu, 1 April 2023 pukul 13.00 WIB di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.

2.1 Materi

Materi yang digunakan digunakan pada Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi

acara Budidaya Tanaman Ubi Jalar cilembu meliputi alat dan bahan. Bahan yang digunakan yaitu air, media tanam, polybag ukuran 40 x 40 cm, stek batang ubi jalar cilembu, ZPT Rootone-F dan ZPT ekstrak biji jagung muda.

Alat yang digunakan yaitu gembor sebagai penyiram tanaman, meteran sebagai pengukur panjang bagian tanaman, dan sekop sebagai pengeruk media tanam.

2.2 Metode

Metode yang digunakan pada praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi acara Budidaya Tanaman Ubi Jalar cilembu yaitu stek ubi jalar cilembu dipotong dengan ukuran panjang 20-30 cm (kurang lebih 7 ruas) sebanyak 9 buah stek kemudian dibersihkan dan dibuang daun-daun yang ada di ruas untuk mengurangi penguapan berlebihan. Sebanyak 3 buah stek diberi perlakuan kontrol dengan direndam ke dalam air, 3 buat stek diberi perlakuan perendaman Rootone-F dengan konsentrasi 50% (500 ml Rootone-F diencerkan ke dalam air 500 ml), dan 3 buah stek diberi perlakuan perendaman ekstrak jagung muda dengan konsentrasi 50% (500 ml ekstrak jagung muda diencerkan ke dalam air 500 ml) selama 6 jam. Stek batang ubi jalar cilembu kemudian dipindah tanam pada media tanam yang telah dimasukkan ke dalam polybag lalu disiram menggunakan air setiap pagi atau sore hari.

Penyiangan dan pemberantasan hama dilakukan selama masa pengamatan.

Pemupukan menggunakan pupuk urea 2,49 gram/polybag, SP36 1,69 gram/polybag, dan KCl 2,49 gram/polybag dilakukan pada 5 MST.

Parameter pengamatan yang digunakan adalah waktu muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, panjang akar, jumlah akar, dan bobot segar biomassa tanaman.

(3)

3 3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Hasil

Z1 Z2 Z3

Gambar 1. Tanaman Ubi Jalar Cilembu Keterangan :

Z1 : Tanpa ZPT (Kontrol) Z2 : ZPT Rootone-F

Z3 : ZPT Ekstrak Jagung Muda

Berdasarkan Gambar 1. dapat diketahui bahwa tanaman ubi jalar cilembu yang diberikan perlakuan ZPT Rootone-F maupun ekstrak jagung muda memiliki perbedaan yang signifikan dengan ubi jalar cilembu yang tidak diberi tambahan perlakuan ZPT. Hal ini sesuai dengan pendapat Herawati et al. (2021) yang menyatakan bahwa ZPT mengandung hormon eksogen yang dapat meningkatkan pertumbuhan meliputi pembentukan akar stek dan pemanjangan tunas ubi jalar cilembu. Hasil terbaik ditunjukan oleh perlakuan ZPT Rootone-F, dimana menghasilkan tunas yang lebih panjang dan tajuk tanaman lebih besar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Cahyadi et al.

(2017) yang menyatakan bahwa Rootone-F dapat berpengaruh pada proses munculnya tunas dimana dapat menginisiasi pemanjangan dan pembelahan sel pada apikal meristem sehingga tunas ubi jalar cilembu lebih panjang.

Perlakuan ZPT ekstrak jagung muda lebih dominan memberikan pengaruh pada pembesaran sel, dimana tunas yang dihasilkan ukurannya lebih besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sulasiah et al. (2015) yang menyatakan bahwa pembentukan tunas lebih dipengaruhi perbandingan sitokinin yang rendah dan auksin yang tinggi, pada ekstrak jagung muda sitokinin lebih dominan.

Pertumbuhan tunas pada stek ubi jalar cilembu

juga dapat dipengaruhi oleh hormon endogen yang terdapat pada bahan stek. Hal ini sesuai dengan pendapat Wardana et al. (2021) yang menyatakan bahwa setiap batang ubi memiliki kadar hormon endogen yang berbeda dan dapat mempengaruhi tingkat kecepatan pertumbuhan.

Faktor lain salah satunya adalah faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayu dan Tamtomo (2016) yang menyatakan bahwa ketersediaan hara dan kondisi lingkungan seperti suhu, curah hujan dan kelembaban dapat mempengaruhi pertumbuhan stek ubi jalar cilembu.

3.2. Pembahasan

3.2.1. Waktu Muncul Tunas

Berdasarkan hasil pengamatan waktu muncul tunas tanaman ubi jalar cilembu, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengamatan Waktu Muncul Tunas (HST) pada Tanaman Ubi Jalar Cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 7 7 5

U2 7 11 6

U3 13 7 7

Rata-rata 9 8,3 6

Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2023.

(4)

4 Berdasarkan Tabel 1. didapatkan hasil

bahwa parameter waktu muncul tunas paling cepat pada perlakuan tanpa ZPT ekstrak jagung muda yang memiliki nilai rata - rata 6 HST.

Perlakuan ZPT ekstrak jagung muda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan waktu muncul tunas dibandingkan perlakuan lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Septiadi et al. (2019) yang menyatakan bahwa ekstrak jagung muda mengandung asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral, zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin untuk memenuhi unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman. ZPT ekstrak jagung diberikan untuk mendorong pertumbuhan tunas yang lebih optimum. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita et al. (2022) yang menyatakan bahwa pertumbuhan tunas ditentukan oleh konsentrasi bahan organik yang diberikan ke dalam media dan interaksinya dengan hormon endogen yang terdapat pada eksplan.

Waktu muncul tunas pada stek dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Winten et al. (2017) yang menyatakan bahwa Pertumbuhan tunas pada stek dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan seperti bahan stek yang digunakan, lingkungan tumbuh dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan stek. Faktor lain yang mempengaruhi awal pertumbuhan tunas pada stek yaitu persediaan karbohidrat. Hal ini sesuai dengan pendapat Junaedy (2018) yang menyatakan bahwa pada awal pertumbuhan stek tanaman ditentukan dengan persediaan karbohidrat yang sangat mempengaruhi perkembangan tunas stek. Konsentrasi larutan yang sesuai dengan konsentrasi kebutuhan tanaman maka tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Alkori et al. (2016) yang menyatakan bahwa pada kondisi optimum karbohidrat akan berintegrasi dengan bahan pembangun lainnya.

dengan adanya penumpukan cadangan makanan terutama persediaan karbohidrat sangat berpengaruh sekali terhadap muncul tunas.

3.2.2. Jumlah Tunas

Berdasarkan hasil pengamatan jumlah tunas tanaman ubi jalar cilembu, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Jumlah Tunas (Tunas) Tanaman Ubi Jalar cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 13 10 12

U2 11 2 35

U3 8 18 2

Rata-rata 11 10 16

Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2023.

Berdasarkan Tabel 2. didapatkan hasil bahwa parameter jumlah tunas memiliki rata - rata tertinggi pada perlakuan Z3 atau perlakuan perendaman ZPT ekstrak jagung manis yaitu sebesar 16 tunas. Ekstrak jagung muda merupakan ZPT yang mampu merangsang pertumbuhan akar dan juga pembentukan tunas akibat kandungan hormon. Hal ini sesuai dengan pendapat Herawati et al. (2021) yang menyatakan bahwa ekstrak jagung manis mampu merangsang multiplikasi pembentukan tunas baru pada tanaman. Perendaman stek pada ekstrak jagung manis memberikan pengaruh yang nyata terhadap beberapa parameter pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaffi (2018) yang menyatakan bahwa ekstrak jagung muda mampu memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter waktu muncul tunas, jumlah tunas, jumlah daun, dan panjang akar. Jumlah tunas pada stek dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya kondisi lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Winten et al. (2017) yang menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang terlalu lembab tidak baik bagi pertumbuhan stek, karena menjadi rentan berjamur. Faktor lain seperti panjang stek juga dapat mempengaruhi jumlah tunas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sari et al. (2019) yang menyatakan bahwa jumlah tunas pada stek dipengaruhi oleh panjang batang dan zat yang

(5)

5 ada di dalamnya, seperti protein dan

karbohidrat.

3.2.3. Panjang Tunas

Berdasarkan hasil pengamatan panjang tunas tanaman ubi jalar cilembu, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Pengamatan Panjang Tunas (cm) Tanaman Ubi Jalar Cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 36,7 19,5 17

U2 22,8 14,4 110

U3 40,1 89 21

Rata-rata 33,2 40,96 49,33 Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2022

Berdasarkan Tabel 3. didapatkan hasil bahwa pada parameter panjang tunas hasil rata- rata terbaik dihasilkan oleh perlakuan ZPT ekstrak jagung muda dimana memiliki rata-rata panjang tunas sebesar 49,33 cm. Ekstrak jagung muda mengandung hormon sitokinin yang memiliki peran dalam prose kemunculan tunas baru pada stek tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Aminah et al. (2021) yang menyatakan bahwa dalam ekstrak jagung muda terdapat kandungan hormon-hormon seperti auksin, sitokinin dan giberelin dengan proporsi sitokinin yang lebih dominan. Perlakuan kontrol menghasilkan panjang tunas paling rendah, karena perlakuan ini tidak terdapat aplikasi ZPT yang meningkatkan pertumbuhan stek ubi jalar cilembu. Hal ini sesuai dengan pendapat Santosa (2018) yang menyatakan bahwa zat pengatur tumbuh adalah salah satu bahan sintetis atau hormon tumbuh yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman melalui pembelahan sel, pembesaran sel dan diferensiasi sel.

Penambahan panjang tunas pada stek ubi jalar cilembu dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Hal ini sesuai dengan pendapat Panggua dan Amarullah (2019) yang menyatakan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan tanaman yaitu nutrisi, air, suhu, kelembaban dan cahaya. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tunas ubi jalar cilembu seperti tingkat adaptasi dan keseimbangan hormon endogen yang terdapat dalam tanaman ubi jalar cilembu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayah et al. (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ubi jalar cilembu dipengaruhi oleh genetik tanaman selain itu terdapat sistem hormonal yang dapat mengendalikan pertumbuhan tanaman ubi jalar cilembu.

3.2.4. Panjang Akar

Berdasarkan hasil pengamatan panjang akar tanaman ubi jalar cilembu, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Ubi Jalar Cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 62,25 50,1 21,3

U2 24 22 38

U3 19,4 28,4 33

Rata-rata 35,22 33,5 30,77 Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2022.

Berdasarkan Tabel 4. didapatkan hasil bahwa parameter panjang akar memiliki rata- rata terbaik pada perlakuan Z1 atau kontrol sebesar 35,22 cm, diikuti dengan rata-rata panjang akar Z2 yaitu Rootone-F sebesar 33, 5 cm dan yang terakhir adalah perlakuan Z3 atau ekstrak jagung muda sebesar 30,77 cm.

Perlakuan Z2 dan Z3 memiliki rata-rata panjang akar yang lebih rendah dari kontrol dikarenakan dari kedua perlakuan lebih memberikan pengaruh pertumbuhan tunas pucuk dan pertumbuhan akar lateral dari pada perpanjangan akar tunggang. Hal ini sesuai dengan pendapat Marfirani et al. (2016) yang menyatakan bahwa rootone-F termasuk dalam kelompok auksin dan berguna untuk mempercepat serta memperbanyak keluarnya akar-akar baru karena mengandung bahan aktif dari hasil formulasi beberapa hormon tumbuh

(6)

6 akar yaitu IBA, IAA dan NAA. Hasil rata-rata

panjang tunas kontrol memiliki hasil tertinggi dikarenakan asupan nutrisi yang cukup dari cadangan makanan yang mendukung pertumbuhan akar pada stek tanaman ubi jalar cilembu. Hal ini sesuai dengan pendapat Simatupang et al. (2020) yang menyatakan bahwa kemampuan pembentukan akar stek sangat dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat dan keseimbangan hormon (auksin) yang tercermin pada nisbah C dan N.

Rata-rata panjang akar terendah ada pada perlakuan ekstrak jagung muda hal tersebut dikarenakan pada ekstrak jagung muda dominan terkandung sitokinin untuk pertumbuhan tunas apikal dan giberelin yang merangsang pembentukan akar, namun giberelin yang konsentrasinya terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan akar. Hal ini sesuai dengan pendapat Syafitri (2020) menyatakan bahwa ekstrak jagung memiliki kandungan giberelin dan sitokinin yang tinggi dimana giberelin eksogen menimbulkan efek kecil pada pertumbuhan akar, dan menghambat pertumbuhan akar. Faktor yang mempengaruhi perpanjangan akar adalah pertumbuhan meristem apikal akar akibat nutrisi dan media tanam yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hafizah dan Mukarramah (2017) yang menyatakan bahwa hormon auksin memacu perpanjangan sel yang didukung keadaan tanah yang remah akan membantu perkembangan perakaran tanaman.

3.2.5. Jumlah Akar

Berdasarkan hasil pengamatan jumlah akar tanaman ubi jalar cilembu didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Pengamatan Jumlah Akar (buah) Tanaman Ubi Jalar Cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 3 15 10

U2 9 9 14

U3 7 11 11

Rata-rata 6,33 11,67 11.67

Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2022.

Berdasarkan Tabel 5. didapatkan hasil bahwa perlakuan perendaman Rootone-F dan ekstrak jagung muda mempengaruhi jumlah akar dengan nilai terbaik rata-rata jumlah akar yang sama yaitu 11,67 buah. Perendaman Rootone-F dapat mempengaruhi jumlah akar ubi jalar cilembu karena mengandung IBA dan NAA yang berperan sebagai perangsang pembelahan sel pada pembentukan akar. Hal ini sesuai dengan pendapat Arinasa (2015) yang menyatakan bahwa IBA dan NAA yang terkandung di dalam Rootone-F memiliki fungsi sebagai stimulator pembelahan sel yang memungkinkan untuk terbentuknya sistem perakaran lebih baik. Rootone-F memiliki pengaruh khususnya untuk proses munculnya tunas, dimana tunas diperlukan untuk mendorong perakaran stek. Hal ini sesuai dengan pendapat Cahyadi et al. (2017) yang menyatakan bahwa kemampuan stek dalam memunculkan akar dipengaruhi oleh eksistensi tunas atau pucuk, dimana tunas memiliki peran sebagai pusat auksin endogen yang berfungsi untuk menstimulir pembentukan akar.

Ekstrak jagung muda mempengaruhi pembentukan akar karena terkandung kombinasi auksin dan sitokinin yang dapat merangsang pertumbuhan tunas. Hal ini sesuai dengan pendapat Widasari et al. (2019) yang menyatakan bahwa ekstrak biji jagung muda dapat mendorong pembelahan sel, morfogenesis, dan memacu pertumbuhan tunas karena mengandung sitokinin dalam bentuk zeatin sebesar 53,94 ppm, auksin 1,67 ppm, dan giberelin 41,23 ppm. Kandungan sitokinin pada ekstrak jagung muda yang lebih tinggi dibandingkan dengan auksin mendorong pembentukan akar. Hal ini sesuai dengan pendapat Sulasiah et al. (2015) yang menyatakan bahwa pembentukan tunas lebih dipengaruhi perbandingan sitokinin yang rendah dan auksin yang tinggi, sedangkan pembentukan akar lebih dipengaruhi oleh perbandingan sitokinin yang tinggi dan auksin yang rendah. Faktor yang mempengaruhi

(7)

7 jumlah akar pada stek uji jalar cilembu adalah

faktor genetik dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ramadan et al. (2016) yang menyatakan bahwa faktor genetik yang berkaitan dengan pewarisan sifat induk tanaman sedangkan faktor lingkungan berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana tanaman tersebut tumbuh diantaranya suhu, intensitas cahaya matahari, serta pengaruh perawatan bibit yaitu penyiraman dan pemupukan dapat mempengaruhi pembentukan akar.

3.2.6. Bobot Segar Biomassa

Berdasarkan hasil pengamatan bobot segar biomassa tanaman ubi jalar cilembu, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Pengamatan Bobot Segar Biomassa (gram) Ubi Jalar Cilembu

Ulangan Perlakuan

Z1 Z2 Z3

U1 170 32 34

U2 114 11 496

U3 194 644 31

Rata-rata 159,33 229 187 Sumber: Data Primer Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Umbi, 2022.

Berdasarkan Tabel 6. didapatkan hasil bahwa pada parameter bobot segar biomassa hasil rata-rata terbaik dihasilkan oleh perlakuan ZPT Rootone-F dimana memiliki rata-rata bobot segar biomassa sebesar 229 gram. ZPT Rootone-F memberi pengaruh akibat adanya hormon sitokinin yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tunas. Hal ini sesuai dengan pendapat Arinasa (2015) yang menyatakan bahwa sitokinin yang terkandung di dalam Rootone-F memiliki fungsi sebagai stimulator pembelahan sel. Bobot segar tanaman ubi jalar cilembu dipengaruhi oleh ukuran tajuk dan sistem perakaran tanaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Marfirani et al.

(2016) yang menyatakan bahwa kondisi tajuk tanaman akan mempengaruhi berat biomassa yang dihasilkan.

Kandungan nutrisi dan air pada berat basah tanaman dapat menyebabkan bobot segar biomassa pada tanaman ubi jalar cilembu menjadi sangat maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Novianti dan Setiawan (2018) yang menyatakan bahwa tanaman yang tercukupi bahan baku fotosintesisnya akan tumbuh dengan optimal berupa batang yang panjang dan besar sehingga bobot segar biomassa menjadi maksimal. Laju perkembangan fotosintesis dan dosis pupuk yang digunakan dapat mempengaruhi bobot segar biomassa tanaman ubi jalar cilembu. Hal ini sesuai dengan pendapat Pusparini et al. (2018) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai bobot segar tanaman ditentukan oleh laju fotosintesis dan pupuk dengan dosis yang tepat juga dapat meningkatkan bobot segar tanaman.

4. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum teknologi produksi tanaman umbi-umbian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pemberian zpt memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tunas serta akar tanaman ubi jalar varietas cilembu.

Pemberian ZPT mempengaruhi umur tumbuh tunas, jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar dan bobot segar tanaman sementara panjang akar tidak terlalu berpengaruh secara signifikan. Pemberian ZPT ekstrak jagung muda mempengaruhi hasil terbaik pada parameter umur tumbuh, jumlah tunas dan panjang tunas karena kandungan auksin yang lebih banyak sehingga memicu pemanjangan sel yang lebih baik. ZPT Rootone-F memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah akar dan bobot segar tanaman karena dalam ZPT ini terdapat kandungan hormon sitokinin yang lebih dominan sehingga pengaruhnya lebih kepada pembesaran sel.

Keseluruhan tanaman yang diberikan aplikasi ZPT memberi pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dari perlakuan kontrol.

(8)

8 Daftar Pustaka

Alkori, Marpaung. R, dan N. Yulistiati, 2016.

Sulur panjat merupakan sumber stek terbaik untuk perbanyakan bibit lada secara vegetatif. J. Media Pertanian, 1 (1) : 29 – 35.

Aminah, S., S. Sulfiani., dan A. Upe. 2021. Uji optimum pertumbuhan dan produksi ubi jalar ungu melalui aplikasi zat pengatur tumbuh. J. Tabaro Agriculture Science, 4 (2) : 490-595

Arinasa, I. B. K. 2015. Pengaruh konsentrasi Rootone-F dan panjang setek pada pertumbuhan Begonia tuberosa Lmk. J.

Hort., 25 (2) : 142 – 147.

Cahyadi, O., A. M. Iskandar, dan H. Ardian.

2017. Pemberian Rootone F terhadap pertumbuhan stek batang puri (Mitrgyna speciosa Korth). J. Hutan Lestari, 5 (2) : 191 – 199.

Fatimatuzahro, D., D. A. Tyas, dan S. Hidayat.

2019. Pemanfaatan ekstrak kulit ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) sebagai bahan pewarna alternatif untuk pengamatan mikroskopis Paramecium sp. dalam pembelajaran biologi. J. of Biology and Applied Biology, 2 (1) : 1 – 7.

Hafizah, N., dan R. Mukarramah 2017.

Aplikasi pupuk kandang kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.) di lahan rawa lebak. J. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 42 (1) : 1 – 7.

Hambali, M., F. Mayasari, dan F.

Noermansyah. 2014. Ekstraksi antosianin dari ubi jalar cilembu dengan variasi konsentrasi solven dan lama waktu ekstraksi. J. Teknik Kimia, 20 (2) : 25 – 35.

Herawati, D., Mukarlina, dan Z. Zakiah. 2021.

Multiplikasi anggrek Dendrobium sp.

dengan penambahan ekstrak jagung (Zea mays) dan Napthalaene Acetic Acid (NAA) secara in vitro. J. Biologi Makassar, 6 (1) : 38 – 47.

Hidayah, L. N. H., S. Diantina., K. K. Pukan., dan E. S. Rahayu. 2016. Pengembangan Medium Konservasi In Vitro Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) dengan Teknik Pertumbuhan Minimal. J. Life Science, 5 (2) : 79-86.

Huda, N., Mukarlina, dan E. R. P. Wardoyo.

2019. Pertumbuhan stek pucuk jabon putih dengan perendaman menggunakan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata). J. Protobiont, 8 (3) : 28 – 33.

Junaedy, A. 2018. Tingkat keberhasilan pertumbuhan tanaman nusa indah (Mussaenda frondosa) dengan penyungkupan dan lama perendaman zat pengatur tumbuh auksin yang dibudidayakan pada lingkungan tumbuh shading paranet. AGROVITAL. J. Ilmu Pertanian, 2 (1) : 8 – 14.

Kaffi, U. 2018. Uji efektifitas pertumbuhan vegetatif bunga nusa indah (Mussaenda pubescens) terhadap pemberian ZPT organik jagung muda pada berbagai sumber stek. J. Ilmu Pertanian, 2 (2) : 62 – 66.

Marfirani, M., Y. S. Rahayu, dan E. Ratnasari.

2014. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi filtrat umbi bawang merah dan Rootone-F terhadap pertumbuhan stek melati “Rato Ebu”. J. Lentera Bio, 3 (1) : 73 – 76.

Novianti, D., dan A. Setiawan. 2018. Pengaruh pemangkasan pucuk dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi bibit Ubi Jalar cilembu (Ipomoea batatas L.).

J. Agrohorti, 6 (1) : 140 – 150.

(9)

9 Panggua, K. M., dan A. Amarullah. 2019.

Perbandingan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar cilembu (Ipomoea batatas l.). J.

Ilmu Pertanian, 2 (1) : 58-67.

Prihatini, R. 2017. Pemanfaatan air kelapa untuk meningkatkan pertumbuhan akar stek tunas aksolar Andrographis paniculata Nees. J. Eksakta, 18 (2) : 62 – 68.

Pusparini, P. G., A. Yunus, dan D. Harjoko.

2018. Dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. J.

Penelitian Agronomi, 20 (2) : 28-33.

Putri, K. P., dan Danu. 2014. Pengaruh umur bahan stek dan zat pengatur tumbuh terhadap keberhasilan stek kemenyan (styrax benzoin dryand). J. Penelitian Hutan Tanaman, 11 (3) : 141 – 147.

Rahayu, S., dan F. Tamtomo. 2016. Efektivitas Mikro Organisme Lokal (Mol) dalam meningkatkan kualitas kompos, produksi dan efisiensi pemupukan N, P, K pada Tanaman Ubi Jalar cilembu (Ipomoea batatas L.). J. Agrosains, 13 (2) : 2-13.

Ramadan, V. R., N. Kendarini, dan S. Ashari.

2016. Kajian pemberian zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek tanaman buah naga (Hylocereus costaricensis). J. Produksi Tanaman, 4 (3) : 180 – 186.

Rita Mawarni, C. H., A. Fipriani., dan A. Turi Handayani. 2022. Respon pertumbuhan stek jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada asal bagian stek berbeda dan pemberian zpt alami bawang merah. J.

Pionir, 8 (2) : 53 – 59.

Rohma, S. I., dan S. Jazilah. 2019. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman rootone f terhadap pertumbuhan stek

mawar. J. Ilmiah Pertanian, 15 (1) : 20 – 24.

Santosa, S. J. 2018. Konsentrasi air kelapa muda pada tiga varietas ubi jalar cilembu (ipomoea batatas l). J. Research fair unisri, 2 (1) : 5-12.

Sari, P., Y. I. Intara, dan A. P. D. Nazari. 2019.

Pengaruh jumlah daun dan konsentrasi Rootone-F terhadap pertumbuhan bibit jeruk nipis lemon (Citrus limon L.) asal stek pucuk. J. Ziraa'ah, 44 (3) : 365 – 376.

Septiadi, H., N. Mayani., dan T. Kurniawan..

2019. Pengaruh jenis ekstrak dan konsentrasi zpt organik dalam peningkatan viabilitas benih kedelai (Glycine max L.) kadaluarsa. J. Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4 (2) : 151 – 160.

Simatupang, R. W. B., I. M. L. Aji, dan D. S.

Rini. 2020. Pengaruh bahan asal stek dan media tanam terhadap pertumbuhan nilam (Pogostemon Cablin Benth). J.

Silva Samalas, 3 (1) : 1 – 6.

Sulasiah, A., C. Tumilisar, dan T. Lestari. 2015.

Pengaruh pemberian jenis dan konsentrasi auksin terhadap induksi perakaran pada tunas Dendrobium sp secara in vitro. J. Bioma, 11 (1) : 56 – 66.

Supriyadi, T., T. S., Suprapti, E., dan A.

Budiyono. 2020. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman stek lada (Piper nigrum) dalam larutan zat pengatur tumbuh (auksin). J. Ilmiah Agrineca, 20 (2) : 158 – 169.

Syahfitri, H. 2020. The effect of giberelin on seed germination of Lokananta Varieties in vitro. J. Pertanian Tropik, 7 (1) : 116 – 120.

Wardana, R., R. Syafa’ah., dan J. Jumiatun.

2021. Pengaruh Pemberian ZPT BAP dan GA3 terhadap Pertumbuhan Tunas Ubi Jalar (Ipomea batatas L.) Varietas

(10)

10 Cilembu secara In Vitro. J. Ilmiah

Inovasi, 21 (2) : 124-128.

Widasari, R., Mukarlina, dan Z. Zakiah. 2019.

Pertumbuhan biji buah naga (Hylocereus polyrhizus) dengan pemberian NAA dan ekstrak biji Jagung (Zea mays) secara in vitro. J. Bios Logos, 11 (1) : 47 – 53.

Winten, K. T. I., A. A. G. Putra, dan P. G.

Gunamanta. 2017. Pengaruh panjang dan lingkar stek terhadap pertumbuhan bibit tanaman buah naga. J. GaneÇ Swara, 11 (2) : 39 – 44

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Perkembangan Tanaman Ubi Jalar cilembu (Ipomoea batatas (L.) Lam.)

Tanggal Perlakuan Dokumentasi

0 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

(11)

11 1 MST

Kontrol

c U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

2 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

(12)

12 Ekstrak

Jagung Muda

U1 U2 U3

3 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

4 MST Kontrol

U1 U2 U3

(13)

13 Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

5 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

(14)

14 6 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

7 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

(15)

15 Ekstrak

Jagung Muda

U1 U2 U3

8 MST

Kontrol

U1 U2 U3

Rootone-F

U1 U2 U3

Ekstrak Jagung Muda

U1 U2 U3

(16)

16 Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Praktikum

No. Tanggal Kegiatan Dokumentasi

1. 29 Maret 2023

Asistensi praktikum secara online

2. 1 April 2023 Perhitungan pupuk untuk ubi jalar cilembu

3. 1 April 2023 Perendaman ZPT rootone-F dan ekstrak jagung muda

4. 1 April 2023 Penanaman stek batang ubi jalar cilembu

5. 4 April 2023 Perawatan stek dengan menyiram air untuk menjaga kelembaban

media tanam

6. 8 April 2023 Pengambilan data parameter jumlah tunas 1 MST

7. 14 April 2023

Perawatan rutin dengan melakukan

penyiraman dan penyiangan gulma

(17)

17

8. 15 April

2023

Pengambilan data parameter jumlah tunas 2 MST

9. 22 April 2023

Pengambilan data parameter jumlah tunas 3 MST

10. 29 April 2023

Pengambilan data parameter jumlah tunas 4 MST

11. 4 Mei 2023 Perawatan dengan penyiangan gulma

12. 6 Mei 2023 Penyulaman

13. 6 Mei 2023 Pemupukan

14. 6 Mei 2023 Pengambilan data parameter jumlah tunas 5 MST

15. 10 Mei 2023 Perawatan rutin dengan melakukan

penyiraman dan penyiangan gulma

(18)

18

16. 13 Mei 2023 Pengambilan data parameter

jumlah tunas 6 MST

17. 20 Mei 2023 Pengambilan data parameter jumlah tunas 7 MST

18. 27 Mei 2023 Pengambilan data parameter jumlah tunas 8 MST

19. 27 Mei 2023 Pengambilan data parameter panjang tunas 8 MST

20. 27 Mei 2023 Pengambilan data parameter jumlah akar 8 MST

21. 27 Mei 2023 Pengambilan data parameter panjang akar 8 MST

22. 27 Mei 2023 Pengambilan data parameter bobot

basah tanaman 8 MST

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi beberapa varietas ubi jalar dan pemberian kompos jerami padi memberikan respons dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar pada

Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) ” yang

2014.Pengaruh Kombinasi Kompos Jerami Padi dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Varietas Ladi di Tanah

Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. ) Varietas Lokal Ungu.. Budidaya dan analisis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan fisik ubi jalar varietas kalasan (ubi jalar kuning) dan varietas cilembu (ubi jalar putih) selama

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, apakah tanaman ubi jalar Cilembu yang ditanam di daerah Jatikerto masih mampu memberikan pertumbuhan, hasil dan kualitas yang

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, apakah tanaman ubi jalar Cilembu yang ditanam di daerah Jatikerto masih mampu memberikan pertumbuhan, hasil dan kualitas yang

KESIMPULAN Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak metanol ubi jalar terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus didapatkan bahwa ubi jalar mempunyai