• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, dan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, dan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA

MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 20 PADANG

JURNAL

OLEH AULIA FITRI

11090280

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)
(3)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA

PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 20 PADANG

Oleh Aulia Fitri

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat

Email: Auliafitri886@yahoo.co.id Dessi Susanti

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, dan minat belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang terlihat dari nilai thitung sebesar 13,974> ttabel sebesar 1,985 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,816.2) kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar terlihat dari nilai thitung sebesar 3,660> ttabel sebesar 1,985 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,318 dengan nilai pengaruh langsung sebesar 10,1%. 3) lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar terlihat dari nilai thitung sebesar 3,776> ttabel sebesar 1,985 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,377 dengan nilai pengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar melalui minat belajar sebesar 7,2%. 4) minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar terlihat dari nilai thitung sebesar 2,478> ttabel sebesar 1,984 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,235dengan nilai pengaruh langsung sebesar 5,5%.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of emotional intelligence, family environment, and interest in learning. The results showed that: 1) the family environment significantly influence interest class VIII student in social studies Integrated in SMP 20 Padang visible from tcount amounted to 13.974> ttable of 1.985 and the coefficient lines of 0,816.2) emotional intelligence positive and significant effect on learning outcomes visible from tcount at 3.660> 1.985 and the value ttabel path coefficient of 0.318 with the value of the direct effect of 10.1%. 3) the family environment and significant positive effect on learning outcomes visible from tcount amounted to 3.776> t table amounted to 1.985 and the value of path coefficient of 0.377 with an indirect influence on learning outcomes through the learning interest of 7.2%. 4) interest in learning positive and significant effect on learning outcomes visible from tcount amounted to 2.478> t table amounted to 1.984 and the value of 0,235 with path coefficient value of the direct effect of 5.5%.

Keywords: emotional intelligence, family environment, interest in learning, learning outcomes

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakikatnya usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting karena menjadi kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat ditinggalkan.

Hampir semua sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan merupakan prioritas utama utama pemerintah untuk memperoleh sumber daya manusia yang berbobot dan berkualitas, serta mampu menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan, salah satu cara adalah dengan belajar.

Belajar adalah usaha dari seseorang untuk memperoleh pengetahuan.

Keberhasilan pendidikan disekolah dapat dilihat dari sejauhmana tujuan pembelajaran itu dapat terealisasi. Secara umum, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik dari sekolah itu sendiri dalam setiap periodenya. Karena hasil belajar merupakan representase dari taraf kemampuan nyata siswa yang telah diukur melalui kegiatan evaluasi akhir periode pembelajaran, Purwanto (2009:5).

Dari proses belajar mengajar, diharapkan siswa memperoleh hasil yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu pembelajaran

.

Menurut Wasliman dalam susanto (2013:12) Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal itu meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Hasil belajar merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan disekolah, untuk itu hasil belajar yang didapatkan siswa disekolahh harus mencapai KKM yang ditetapkan disekolah SMP Negeri 20 Padang. Namun kenyataannyya hasil belajar Ujian Semester IPS Terpadu di kelas VIII masih benyak yang belum mencapai KKM

yang sudah ditetapkan

Tabel 1. Nilai Ujian Akhir Semester II IPS Terpadu TP 2014-2015 Kelas VIII SMP Negeri 20 Padang

Kelas VIII Jumlah

Siswa KKM Tuntas Persentase Tidak Tuntas

Persenta se

VIII.1 32 75 25 78,1% 7 21,9%

VIII.2 29 75 12 41,3% 17 58,6%

VIII.3 29 75 10 34,5% 19 65,5%

VIII.4 32 75 4 12,5% 28 87,5%

VIII.5 28 75 - - 28 100%

VIII.6 30 75 3 10% 27 90%%

VIII.7 29 75 5 17,2% 24 82,8%

VIII.8 29 75 1 3,4% 28 96,6%

Jumlah 238 60 25,2% 178 74,8%

Sumber: Guru Bidang Studi IPS Terpadu SMP N 20 Padang Berdasarkan Tabel 1 di atas

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMP Negeri 20 Padang nilai Ujian Akhir Semester II IPS Terpadu masih rendah,

karena dari 238 orang siswa yang dapat nilai tuntas pada mata pelajaran IPS Terpadu hanya 25,2% sedangkan 74,8% siswa memperoleh nilai tidak tuntas. Kelas yang

(5)

memiliki persentase siswa terbanyak yang tidak tuntas adalah kelas VIII.5 karena tidak satupun siswa yang tuntas. Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut penulis melihat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai Ujian Akhir Semester II pada mata pelajaran IPS Terpadu. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan diduga salah satu faktor internal yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah adalah kecerdasan emosional siswa, lingkungan keluarga, dan minat belajar siswa.

Kecerdasan emosional membantu untuk mengenal diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Kecerdasan emosional siswa diharapkan mampu membantu siswa untuk mengenal kemampuan dirinya sendiri, terutama dalam mengikuti pelajaran disekolah. Untuk mengenal orang lain, maka teman sekelas bisa dijadikan sebagai orang lain yang tentunya harus dikenali agar siswa dapat berinteraksi sebagai makhluk sosial.

Kecerdasan emosional menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, maka diharapkan siswa tersebut akan dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Sehingga pada akhirnya akan mewujudkan hasil belajar siswa yang optimal.

Selain faktor kecerdasan emosional yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap keberhasilan siswa itu sendiri adalah lingkungan keluarga. Menurut Syah (2007:154) lingkungan sosial yang lebih banyak memepengaruhi belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri. Pendapat syah tersebut diperkuat oleh Slameto (2010:61), cara orang tua mendidik anak- anaknya akan berpengaruh terhadap belajar anaknya. Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa lingkungan keluarga sangat mempengaruhi belajar siswa.

Dalam meningkatkan hasil belajar diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah orang tua cenderung menyerahkan proses pembelajaran siswa sepenuhnya kepada sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang menyebabkan

kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung acuh terhadap kegiatan belajar anak. Diantaranya kurang mendapatkan perhatian, terpisah dari orang tua serta konflik diantara orang tua sehingga berakibat tidak baik terhadap hasil belajar anak disekolah. Seseorang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih sayang dan kurang perhatian, maka siswa tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang nakal dan pemalas.

Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar anak dimana, jika anak dalam keluarga tidak harmonis maka terjadi kekacauan diantaranya, orang tua yang selalu bertengkar, lingkungan tempat tinggal yang kurang nyaman, fasilitas yang kurang dipenuhi oleh orang tua sendiri akan menyebabkan terganggunya konsentrasi belajar anak disekolah maupun dirumah.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Padang, pada bulan September 2015. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Iskandar (2009 : 61) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel penyebab dengan variabel akibat. Dalam hal ini menjelaskan dan menggambarkan serta memperlihatkan pengaruh kecerdasan emosional, lingkungan keluarga, minat belajar variabel bebas (independent variabel) dengan hasil belajar sebagai variabel terikat (dependent variabel).

Menurut Sugiyono (2014:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditari kesimpulannya. Dengan demikian yang menjadi populasi penelitian disini adalah siswa kelas VIII di SMP N 20 Padang yang berjumlah 238 orang yang terdiri dari kelas VIII.1 sampai VIII.8

(6)

Menurut Sugiyono (2014: 91) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Arikunto (2002:112) mengemukakan mengenai sampel populasi yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 20 Padang yang berjumlah 100 orang. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, kuesioner dan dokumentasi.

Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan- pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan asosiatif.

PEMBAHASAN

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masing- masing variabel bebas yang mempengaruhi kesiapan kerja sisiwa adalah :

1.

Berdasarkan pengujian hipotesis, diduga terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap belajar (X2 X3). Untuk variabel lingkungan keluarga terhadap minat belajar diperoleh nilai thitung sebesar 13,974 ≥ ttabel1,985, dengan nilai signifikan 0,000 ≤ α = 0,05, berarti Ha

diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial anatara lingkungan keluarga terhadap minat belajar pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang. Berdasakan variabel kecerdasan emosional memiliki skor capaian responden tertinggi berada pada indikator mengenali emosi diri dengan skor rata-rata 3,3 dengan Tingkat Capaian Responden 66,10% dengan kategori baik artinya untuk

mengenali emosi diri pada siswa dengan kriteria baik.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel kecerdasan emosional adalah indikator mengenali emosi orang lain rata- rata skor 2,4 dengan Tingkat Capaian Responden 47,90 dengan kategori cukup baik.Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 20 Padang mengenali emosi orang lain masih cukup baik.

2.

Berdasarkan pengujian hipotesis, diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar (X1 Y)Untuk variabel kecerdasan emosional diperoleh nilai thitung sebesar 3,660

≥ ttabel1,985, dengan nilai

signifikan 0,000 ≤ α = 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang.Berdasakan variabel lingkungan keluarga memiliki skor capaian responden tertinggi berada pada indikator pengertian orang tua dengan rata-rata skor 3,5 dengan Tingkat Capaian Responden 69,60 dengan kategori baik. Artinya pengertian orang tua tergolong baik.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel Lingkungan keluarga adalah Indikator relasi antara anggota keluarga dan suasana rumah diperoleh hasil rata-rata skor 3,0 dan Tingkat Capaian Responden sebesar 59,40% dengan kategori cukup baik.Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 20 Padang mempunyai relasi antara anggota keluarga dan suasana rumah dengan cukup baik.

3.

Berdasarkan pengujian hipotesis, diduga terdapat pengaruh

(7)

lingkungan keluarga terhadap hasil belajar (X2 Y). Untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai thitung sebesar 3,776

≥ ttabel 1,985, dengan nilai

signifikan 0,000 ≤ α = 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang. Indikator yang memiliki tingkat capaian responden tertinggi pada variabel minat belajar adalah keinginan untuk belajar, dengan nilai sebesar 67,01% dan rata-rata skor sebesar 3,4serta termasuk kategori baik.

Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 20 Padang penerimaan positif terhadap materi pelajaran yang baik.

Indikator yang memiliki tingkat capaian responden terendah pada variabel minat belajar adalah perhatian terhadap materi pelajaran, dengan nilai sebesar 63,60% dan rata-rata skor sebesar 3,2, serta termasuk kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 20 Padang memiliki perhatian belajar baik.

Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar tergolong baik, yaitu dapat dilihat dari nilai rata-rata skor 3,3 dan Tingkat Capain Responden (TCR) 65,61%.

4.

Berdasarkan pengujian hipotesis, diduga terdapat pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar (X3 Y). Untuk variabel minat belajar diperoleh nilai thitung

sebesar 2,478 ≥ ttabel1,985, dengan nilai signifikan 0,015 ≤ α

= 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial anatara minat belajar terhadap hasil belajar

siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.

Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar siswa yang di tunjukan oleh thitung sebesar 13,974≥ ttabel sebesar 1.985 dengan nilai signifikan 0,000 <

= 0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap minat belajar.

2. Kecerdasan emosional

berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 3,660 ≥ ttabel1,985, dengan nilai signifikan 0,000 ≤ α

= 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

3. Lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 3,776

≥ ttabel 1,985, dengan nilai

signifikan 0,000 ≤ α = 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

4. Minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 20 Padang. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 2,478

≥ ttabel1,985, dengan nilai

signifikan 0,015 ≤ α = 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel Lingkungan keluarga terhadap minat belajar, di sarankan kepada pihak sekolah dan guru

(8)

mengajak orang tua memberikan bimbingan bagi anak cara bersikap dan berperilaku yang baik dengan sesama, dan memberikan dorongan dan perhatian kepada anak agar anak lebih berminat untuk belajar dalam meningkatkan hasil belajar yang baik

2. Variabel kecerdasan emosional, kecerdasan emosional yang dimiliki oleh siswa harus mampu meningkatkan hasil belajar siswa karna dengan kecerdasan emosional yang tinggi maka siswa tidak akan kesulitan dalam mengenali, mengelola, memotivasi, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain.

3. Variabel lingkungan keluarga, di sarankan kepada orang tua siswa untuk lebih membimbing siswa dalam belajar dirumah, selalu memberikan motivasi dan arahan yang baik agar siswa tidak malas untuk belajar di rumah maupun di sekolah.

4. Variabel minat belajar, diharapkan guru untuk memperhatikan minat belajar bagi anak dengan membuat catatan materi yang dijelaskan guru dan mendorong anak bertanya tentang materi pelajaran yang tidak dipahami, sehingga anak aktif dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindra Persada.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- faktor yang mempengaruhinya.

Rineka Cipta: Jakarta

Sugiyono. 2014. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Andi: Yogyakarta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan (Teori dan Aplikasi dengan SPSS).

Andi: Yogyakarta

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana : Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

PENULIS BERTANYA LAGI TENTANG PROGRES ARTIKEL YANG DI RESUBMIT: TANGGAL 5 JULI 2022... TANGGAPAN EDITOR TERHADAP PERTANYAAN PENULIS: TANGGAL 6

It can be concluded that most vocational English teachers are ready to integrate all aspects of TPACK namely technological, pedagogical and content knowledge during the