Nurfadilah Mahmud / Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten
Polewali Mandar 327
PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIPA SMA
NEGERI DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR
1Nurfadilah Mahmud, 2Rezki Amaliyah AR.
1,2Universitas Sulawesi Barat [email protected]
Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi kecerdasan intrapersonal dan pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bersifat kausalitas. Penelitian ex-post facto dirancang untuk menerangkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar matematika.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel penelitian adalah 132 siswa yang diambil dengan menggunakan proporsional stratified random sampling. Instumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Tes digunakan untuk memperoleh informasi mengenai prestasi belajar matematika sedangkan angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kecerdasan intrapersonal. Data dianalisis dengan statistika deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kecerdasan intrapersonal dengan rata-rata skor 86,42 berada pada kategori tinggi dan prestasi belajar matematika dengan rata-rata skor 30,58 berada pada kategori kurang; (2) Kecerdasan intrapersonal tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.
Kata kunci: Kecerdasan Intrapersonal, Prestasi Belajar Matematika.
I. PENDAHULUAN
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual dan kemampuan akademik baik secara formal maupun informal dengan berbagai disiplin ilmu. Dari berbagai macam displin ilmu, matematika paling banyak dipilih oleh peserta didik sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan. Namun di sisi lain, matematika sangat penting untuk dipelajari karena tidak hanya melatih peserta didik untuk pandai menghitung dengan berbagai analisis, tapi juga melatih peserta didik untuk berfikir secara logis dan sistematis sehingga dapat diterapkan ketika mereka mulai terjun ke dunia kerja untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMA Negeri 1 Tinambung, diketahui bahwa sebagian besar siswa berpendapat matematika susah dan hanya mengandalkan penjelasan dari guru untuk memahami materi, sehingga hasilnya adalah siswa terkesan nyantai dan tidak ada usaha untuk mencari tambahan ilmu matematika yang mungkin tidak didapatkan dari guru karena waktu yang terbatas.
Selain itu, siswa kurang aktif di kelas yaitu tidak berani bertanya dan maju ke papan tulis untuk mengerjakan soal.
Yustisia [5] berpendapat bahwa kecerdasan intrapersonal dalam arti sempit merupakan kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengidentifikasi segala keinginan dan emosinya. Sementara dalam arti luas diartikan sebagai kecerdasan yang dimiliki individu untuk mampu memahami dirinya. Jadi, kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan siswa dalam mengenali diri dan melakukan refleksi diri.
Selain itu, karakter lain siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal adalah kemandiriannya untuk belajar dan adanya target yang harus dicapai. Ketika siswa sudah ada minat belajar matematika yang secara bertahap siswa pun mulai memahami materi dan dapat menyelesaikan soal-soal mulai dari tingkat soal yang mudah sampai ke tingkat yang
sulit hingga akhirnya berprestasi, maka yang berperan dalam usaha siswa meraih prestasi adalah kecerdasan intrapersonal. Siswa yang mulai senang dengan matematika akan terus melakukan peningkatan atas kemampuan dirinya karena sudah tertanam dalam diri siswa bahwa ia ingin meraih prestasi. Jadi, sangat jelas kecerdasan intrapersonal berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar.
II. LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Intrapersonal
Dannenhoffer and Radin [2] menyatakan bahwa kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan sendiri, peka terhadap kekuatan dan kelemahan, suasana hati, kehendak, motivasi, keinginan dan kesanggupan untuk mendisiplinkan diri dan memahami diri sendiri. Orang yang mempunyai skor tinggi dalam faktor-faktor kecerdasan intrapersonal akan digambarkan sebagai seorang yang merasa nyaman pada dirinya sendiri, puas dan berpikiran positif karena apa yang dilakukannya itu atas jerih payahnya sendiri.
Menurut Gardner [1], kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang dalam memahami diri sendiri, mereka mempunyai kepekaan yang tinggi di dalam memahami suasana hatinya, emosi-emosi yang muncul di dalam dirinya dan menyadari perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Berdasarkan uraian penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada intinya kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan setiap individu dalam memahami diri sendiri, kecerdasan mengetahui siapa diri anak sebenarnya,
Nurfadilah Mahmud / Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten
Polewali Mandar 328
mengetahui apa yang dinginkan serta mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga ia bisa mempertahankan yang dianggap berpengaruh positif pada diri individu dan mengubah tingkah laku yang dianggap dapat berdampak negatif bagi individu.
B. Karakteristik Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Sonawat & Gogri [4] bahwa individu yang cerdas dalam intrapersonal memiliki beberapa indikator kecerdasan yaitu:
a) Secara teratur meluangkan waktu sendiri untuk bermeditasi, merenung dan memikirkan berbagai masalah,
b) Pernah atau sering menghadiri acara konseling atau seminar perkembangan kepribadian untuk lebih memahami diri sendiri,
c) Mampu menghadapi kemunduran, kegagalan, hambatan dengan tabah.
d) Memiliki hobi atau minat dan kesenangan yang disimpan untuk diri sendiri,
e) Memiliki tujuan-tujuan yang penting untuk hidup, yang dipikirkan secara kontinu,
f) Memiliki pandangan yang realistis mengenai kekuatan dan kelemahan diri yang diperoleh dari umpan balik sumber-sumber lain,
g) Lebih memilih menghabiskan akhir pekan sendiri di tempat-tempat pribadi dan jauh dari keramaian, h) Menganggap dirinya orang yang berkeinginan kuat dan
berpikiran mandiri,
i) Memiliki buku harian untuk mengekspresikan perasaan, emosi diri dan menuliskan pengalaman pribadi, dan
j) Memiliki keinginan untuk berusaha sendiri, berwiraswasta.
Untuk mengetahui lebih mendalam terkait dengan kecerdasan intrapersonal, Alder [3] menyatakan bahwa ada tiga aspek utama yang dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan intrapersonal yaitu:
a) Mengenali diri anda
b) Mengetahui apa yang diinginkan c) Mengetahui apa yang penting.
Jadi, dengan mengetahui karakteristik dan indikator kecerdasan intrapersonal maka diharapkan seorang tenaga pendidik dapat mengenali dan meningkatkan kecerdasan intrapersonal anak didiknya.
C. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Kecerdasan intrapersonal berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar.
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu ex-post facto. Penelitian ex-post facto dirancang untuk menerangkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya antara kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar matematika.
Gambar 3.1 Desain hubungan antara variabel eksogen dan variabel endogen
B. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan kajian pustaka, diperoleh definisi operasional tiap variabel sebagai berikut :
1) Kecerdasan intrapersonal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk melakukan refleksi diri dan menyadari keadaan batiniyahnya sendiri yang dapat diukur melalui indikator : 1) mengenali diri sendiri, 2) mengetahui apa yang diinginkan,dan 3) mengetahui apa yang penting.
2) Prestasi belajar matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang telah dicapai oleh siswa setelah melalui aktivitas belajar pada bidang studi matematika dalam kurun waktu tertentu yang diukur melalui tes berupa soal pilihan ganda dengan indikator C1= mengingat, C2 = memahami, dan C3 = menerapkan. Materi untuk tes prestasi adalah beberapa materi semester satu (ganjil) dan dua (genap) kelas XI dengan pokok bahasan statistika, peluang, lingkaran, trigonometri, suku banyak, limit fungsi, dan diferensial pada SMA Negeri Program IPA (MIPA) di Kabupaten Polewali Mandar.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa sekolah kelas XI MIPA SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar Tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan data yang diperoleh dari layanan terpadu Kemdikbud diperoleh jumlah SMA Negeri sebanyak 9 sekolah.
Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh sampel acak dan dapat merepresentasikan karakteristik populasi adalah menggunakan teknik sampling acakbersrataproporsional (proporsional stratified random sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui dua tahap. Pada pemilihan tahap pertama, menentukan sampel sekolah berdasarkan strata dari setiap sekolah SMA Negeri yang ada di Kabupaten Polewali Mandar secara acak, yaitu SMA Negeri 1 Polewali Mandar dan SMA Negeri 3 Polewali Mandar yang mewakili sekolah berakreditasi A, SMA Negeri 1 Tinambung yang mewakili sekolah yang berakreditasi B, dan SMA Negeri Matakali yang mewakili sekolah yang tidak terakreditasi. Pada tahap kedua menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian dengan mengambil 1 kelas masing-masing sekolah.
D. Instrumen Penelitian dan Teknik pengumpulan Data Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket. Tes digunakan untuk memperoleh informasi mengenai prestasi belajar matematika sedangkan angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kecerdasan intrapersonal.
Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes prestasi dalam bentuk pilihan ganda Untuk ukuran kisaran skor adalah 0 dan 1 pada tiap butir pertanyaan. Skor 0 bila responden menjawab salah dan skor 1 bila responden menjawab benar. Untuk mengukur variabel kecerdasan intrapersonal maka digunakan angket berupa pernyataan Kecerdasan
Intrapersonal
(X)
Prestasi Belajar Matema
tik
a (Y)
Nurfadilah Mahmud / Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten
Polewali Mandar 329
dari masing-masing indikator untuk tiap-tiap variabel yang diajukan kepada responden. Adapun ukuran yang digunakan dalam bentuk skala Likert. Alternatif jawaban pada skala kecerdasan intrapersonal terdiri dari Sangat Sesuai (SS), sesuai (S), Netral (N), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Pemberian skor pada skala ini adalah 1 sampai 5 pada tiap butir. Untuk pernyataan positif, skor 5 diberikan kepada jawaban sangat sesuai (SS), skor 4 jawaban sesuai (S), skor 3 jawaban Netral (N), skor 2 jawaban tidak sesuai (TS), dan skor 1 jawaban sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan negatif, skor 1 diberikan kepada jawaban sangat sesuai (SS), skor 2 jawaban setuju (S), skor 3 jawaban kurang sesuai (KS), skor 4 jawaban tidak sesuai (TS), dan skor 5 jawaban sangat tidak sesuai (STS).
Instrumen yang telah dirancang untuk mengukur variabel yang akan diteliti telah dilakukan uji validitas (kesahihan) yaitu validitas logis dan empiris setelah itu dilakukan uji reliabilitas (keandalan).
Instrumen angket kecerdasan intrapersonal terdiri dari 36 item pernyataan dan yang valid adalah 23 item pernyataan dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,740. Instrumen tes prestasi belajar matematika terdiri dari 35 butir soal dan yang valid adalah 15 butir soal dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,742. Jadi kriteria koefisien korelasi validitas instrumen tersebut berada pada kategori tinggi dan dapat diterapkan pada penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen kepada siswa yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel. Pengumpulan data ini dilakukan secara bertahap pada bulan April sampai bulan Mei 2017. Data yang diperoleh dari pemberian instrumen kepada siswa akan dianalisi untuk menjawab hipotesis penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dan statistika inferensial dengan bantuan perangkat statistik SPSS 20. Untuk tujuan (1) adalah dianalisis dengan menggunakan statistika deskriptif. Untuk teknik analisis deskriptif meliputi mean, median, variansi, skewness, kurtosis, minimum, maksimum dan tabel distribusi frekuensi. Untuk tujuan (2) adalah dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linear sederhana dengan bantuan perangkat statistik SPSS 20.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Variabel Kecerdasan Intrapersonal
Distribusi frekuensi skor kecerdasan intrapersonal siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar sebagai berikut:
Tabel 1 Distribusi Skor Kecerdasan Intrapersonal No Skor Frekuensi Persentas
e (%)
Kategor i
1 23 ≤ KI < 41 0 0 Sangat
Rendah
2 41 ≤ KI < 59 0 0 Rendah
3 59 ≤ KI < 77 12 9 Sedang
4 77 ≤ KI < 95 102 77 Tinggi
5 95 ≤ KI ≤ 115 18 14 Sangat
Tinggi
Jumlah 132 100
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa umumnya siswa di atas 70 % memiliki kecerdasan intrapersonal yang tinggi hal ini berarti sebagian besar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar mempunyai kesadaran diri dalam meningkatkan kemampuan belajar matematika. Ada 14% siswa atau sekitar 18 siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa tersebut mempunyai target-target yang ingin dicapai dalam meraih prestasi matematika. Ada juga sekitar 9 % siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang berada pada kategori rendah,, artinya siswa tersebut sangat kurang tingkat kesadaran dirinya dalam meningkatkan kemampuan belajar matematika.
2. Variabel Prestasi Belajar Matematika
Distribusi frekuensi skor tes prestasi belajar matematika siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar sebagai berikut:
Tabel 2 Distribusi Skor Tes Prestasi Belajar Matematika No Skor Frekuensi Persentas
e (%)
Kategor i
1 0 ≤ KI < 56 120 91 Kurang
2 56 ≤ KI < 71 9 7 Cukup
3 71 ≤ KI < 86 3 2 Baik
4 77 ≤ KI < 100 0 0 Sangat
Baik
Jumlah 132 100
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa di atas 90 % siswa memperoleh skor tes prestasi belajar matematika yang tergolong kurang. Hasil ini memberikan informasi bahwa sebagian besar siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar mempunyai kemampuan yang sangat rendah dalam pelajaran matematika. Ada sekitar 7%
siswa yang berada pada kategori cukup. Hasil ini menunjukkan bahwa hanya beberapa siswa yang lebih baik dibanding siswa yang memperoleh nilai kategori kurang.
Selain itu, hanya 2 % siswa atau 3 siswa yang memperoleh skor tes pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa hanya bebrapa siswa saja yang mempunyai kemampuan matematika yang baik di Kelas XI MIPA SMA Negeri di kabupaten Polewali Mandar.
B. Pengujian Hipotesis
Data dari hasil penelitian telah memenhi syarat uji prasyarat yaitu asumsi normalitas dan linearitas. Setelah itu dilakukan uji hipotesis.
Hipotesis :
Ho : Kecerdasan intrapersonal tidak berpengaruh terhadap kemampuan berfikir logis.
Ha: Kecerdasan intrapersonal berpengaruh terhadap kemampuan berfikir logis.
Tabel 3. Koefisien Xterhadap Y Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Nurfadilah Mahmud / Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten
Polewali Mandar 330
B Std.
Error
Beta
(Constant) 52,781 16,940 3,116 ,002
KI -,257 ,195 -,115 -1,316 ,190
Berdasarkan tabel 3 di atas, harga a yang diperoleh adalah 52,781sedangkan harga b = -0,257. Dari harga a dan b, maka persamaan regresi yang dapat dibuat adalah Y 52,781 - 0,257 X. Pada persamaan ini dapat diprediksi bahwa hasil belajar (Y) rata-rata akan berubah sebesar -0,257 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada kecerdasan intrapersonal (X). karena nilai koefisien regresi bernilai negatif (-), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan intrapersonal (X) berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar matematika (Y).
Selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis. Meskipun telah diperoleh hasil bahwa kecerdasan intrapersonal (X) berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar matematika (Y). Namun, keputusan itu bukanlah keputusan akhir karena harus dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu. Pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,190 lebih besar dari > probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap prestasi belajar matematika. Selain itu, pada tabel 3 juga diperoleh nilai t hitung sebesar -1,316 < t tabel sebesar 1,65 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya kecerdasan intrapersonal tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang ditemukan di SMA Negeri Kabupaten Polewali Mandar, maka peneliti berasumsi kecerdasan intrapersonal tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa disebabkan banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu sendiri.
Kecerdasan intrapersonal berbeda dengan kecerdasan intelektual. Masing-masing siswa memiliki keduanya.
Namun, tiap siswa mempunyai kapasitas yang berbeda- beda.
Tes prestasi belajar yang diukur adalah pengetahuan yang dimiliki siswa dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan soal-soal yang ada (soal hitungan, analisis masalah). Di tingkat SMA, umumnya soal-soal yang diberikan masih pada tingkat kompetensi mengingat, memahami dan soal analisis yang masih bersifat sederhana. Kendala siswa dalam penelitian ini adalah kembali lagi pada materi yang diujikan sebagian besar merupakan materi yang telah dipelajari ketika siswa berada di kelas X. Karena materi telah lama berlalu, maka siswa merasa sulit untuk mengingat kembali materi kelas X tersebut akibatnya nilai tes yang diperoleh siswa rata-rata
berada pada kategori rendah. Kekuatan untuk mengingat kembali materi pelajaran yang berperan adalah kecerdasan intelektual dan hanya beberapa siswa yang memiliki hal tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI MIPA SMA Negeri di Kabupaten Polewali Mandar memiliki kecerdasan Intrapersonal yang baik namun tidak untuk kecerdasan Intelektual (IQ) yang berdasarkan pada tes prestasi belajar matematika yang termasuk kategori kurang.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada bab sebelumnya maka kesimpulan dari penelitian ini adalah Kecerdasan Intrapersonal (X) tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa (Y). Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa fakta yang ditemukan dalam penelitian.
tidak sesuai dengan teori dan penelitian relevan yang menyatakan bahwa kecerdasan Intrapersonal berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Berdasarkan fakta yang telah ditemukan dalam penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan intrapersonal tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan segala macam nikmat khususnya kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel ini. Salam dan salawat tak lupa pula kita ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian artikel ini. Selain itu, terima kasih kepada Kemenristek Dikti yang telah membiayai seluruh penelitian ini sehingga penulis dapat melakukan publikasi pada seminar nasional yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi penulis dalam memenuhi tri dharma perguruan tinggi.
PUSTAKA
[1] Baharuddin, dan E. Nur, Teori Belajar dan Pembelajarannya.
Ar-Ruzz Media, 2012..
[2] Hidayati, Noor., Mardiana., dan Riyadi, Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pmebelajaran Kooperatif JIGSAW dan Teams Games Tournament (TGT) ditinjau dari Kecerdasan Intrapersonal Siswa. 2013. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika (Online), Vol. 2, No.2, pp. 15 - 162.
[3] H. Risa, Kecerdasan Interpersonal Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kembaran Kulon I, 2013. Website: Eprints. Uny.Ac.Id, diakses 16 April 2015.
[4] M. Yaumi, Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Dian Rakyat, 2012.
[5] Yustisia, N., 75 Rahasia Anak Cerdas: Mengenali Potensi dan Strategi Mengembangkan Kecerdsan Buah Hati, KataHati.
2013.