• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DESA SARTANAMAJU KECAMATAN PANGALE

KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT

Yusrianto1, Manda HM2, Nurhani3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1yusrianto2402@gmail.com, 2manda.ypup@gmail.com, 3nurhaniani.ypup@gmail.com

ABSTRACT

The objective of the research was to find out the influence of discipline on employees’ performance and to analyze the work environment on employees’ performance at village office of Pangale, Central Mamuju Regency, West Sulawesi Province. Quantitative method was used in this research. The data was collected through observation, and questionnaire. The result indicated that discipline factor had positive influence on on employees’ performance as proven by t table = 4.579 with significance level was 0.000. This means that discipline had positive and significant influence on employees’ performance. Work environment as well had positive and significant influence on employees’ performance as proven by t value = 4.693 with the significant level was 0.000. This means that work environment and discipline work well, so that employees performance works well too.

Keywords: Discipline, work environment, employee’s performance.

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi apapun bentuk tujuannya organisasi atau lembaga yang didrikan berdasarkan visi dan misi untuk mencapai tujuan bersama yang dalam pelaksanaanya di sekolah dan urus oleh manusia yang sangat berharga, dalam sebuah perusahan tampa adanya manjusia dalam sebuah organisasi di butuhkan untuk mencapai tuujuan organisasi tersebut.

Dalam organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai kepribadian, dan kepribadian tersebut merupakan sebuah organisasi. Menurut Robbins & Judge (2018) menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainya. Budaya organisasi merupakan salah satu unsur dalam pemberdayaan pegawai dalm perusahaan.

Organisasi yang memiliki budaya yang kuat dapat mempunyai pengaruh yang bermakna bagi perilaku dan sikap anggotanya Robbins, (2016). Budaya organisasi dapat mempengaruhi pegawai dalam bertingkah laku, cara bekerja dengan tim dan cara

menggambarkan pekerjaan. Tanpa adanya budaya organisasi, seorang pegawai cenderung merasa segan untuk melaksanakan suatu tugas dengan baik apapun statusnya dalam organisasi tersebut, karena kurang jelasnya kesepakatan komitmen (Porwani, 2017).

Sehingga kinerja pegawai yang tinggi sangat dipengaruhi faktor budaya organisasi. Konsep budaya organisasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan kinerja pegawai, karena budaya organisasi mempengaruhi pola pikir, perasaan dan cara pegawai bertindak dalam perusahaan.

Kinerja pegawai dapat dipandang sebagai proses maupun hasil kerja, kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung utuk mencapai tujuan yang optimal. Kinerja pegawai dalam suatu organisasi dilakukan olah segenap sumber daya manuisa dalam organisasi, baik sebagai unsur pemimpin maupun pegawai. Banyak faktor yang mepengaruhi sumber daya manusia dalam menjalankan kinerjanhya.

Terdapat faktor yang berasal dari diri dalam manusia sendiri maupun dari diri dalam dirinya.

Dari uraian masalah diatas maka peneiti tertarik untuk meneliti dengan judul

Pengaruh Kedisiplinan Dan Lingkungan

(2)

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Desa Sartanamaju Kecamatan Pangale Kebupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor desa sartanamaju kecamatan pangale kebupaten mamuju tengah Provinsi Sulawesi Barat?, Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor desa sartanamaju kecematan pangale kebupaten mamuju tengah Provinsi Sulawesi Barat.

Sedangkan tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui Apakah kedisiplinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Desa Sartanamaju Kecamatan Pangale Kebupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat serta Untuk mengetahui dan menganalisi pengaruh lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Pada Kantor Desa Sartanamaju Kecamatan Pangale Kebupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat.

TINJAUAN LITERATUR

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai- nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya Prijodarminto, (2016).

Menurut Ekosiswoyo & Rachman (2018), Kedisiplinan hakikatnya adalah sekumpulan tingkah laku individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan di dalam pembicaraan kedisiplinan dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan.

Kedisiplinan dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas/latihan yang dirancang karena dianggap perlu dilaksanakan untuk dapat mencapai sasaran tertentu (Sukadji, 2016). Kedisiplinan merupakan sikap atau perilaku yang menggambarkan kepatuhan kepada suatu aturan atau ketentuan.

Kedisiplinan juga berarti suatu tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dan tertib, yang dijadikan syarat mutlak bagi berlangsungnya suatu kemajuan dan perubahan- perubahan ke arah yang lebih baik.

Kedisiplinan memiliki 2 (dua) tujuan, yaitu memberi kenyamanan pada para staf pegawai serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Subari (2017) berpendapat bahwa kedisiplinan mempunyai tujuan untuk penurutan terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk terciptanya peraturan itu. kedisiplinan mempunyai tujuan ganda yaitu mengembangkan suatu peraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu dan sekaligus membatasi cakrawalanya.

Yahya (2017) berpendapat, tujuan kedisiplinan adalah perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa pengaruh atau kendali dari luar.

Kedisiplinan adalah suatu latihan batin yang tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar orang selalu patuh pada peraturan.

Dengan adanya kedisiplinan diharapkan anak didik mendisiplinkan diri dalam mentaati peraturan sekolah sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan.

Oleh karena itu, anak didik perlu dibimbing atau ditunjukkan mana perbuatan yang melanggar tata tertib dan mana perbuatan yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik.

Nuraini 2016 lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pegawai dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan kepadanya misalnya dengan adanya air conditioner (AC), penerangan yang memadai dan sebagainya.

Menurut Priansa, (2017) secara umum lingkunga kerja terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikis Faktor Lingkungan Fisik Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada disekitar pekerja itu sendiri.

Marihot Tua Efendi Hariandja (2016), berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam organisasi.

Kinerja pegawai menurut Henry Simamora (2016) adalah tingkat hasil kerja

(3)

karyawan dalam pencapaian persyaratan pekerjaan yang diberikan.

Menurut Simanjuntak (2016) Kinerja dipengaruhi oleh:

1. Kualitas dan kemampuan pegawai yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan atau pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap mental dan kondisi fisik pegawai.

2. Sarana pendukung yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah atau gaji, jaminan sosial, keamanan kerja).

3. Supra-sarana yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan pemerintah dan hubungan industrial manajemen.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2016), secara spesifik, tujuan penilaian kinerja sebagai beriku:

1. Meningkatkan saling pengertian antara pegawai tentang persyaratan kinerja

2. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang pegawai, sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

3. Memberikan perluang kepada pegawai untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau pekerjaan yang diembannya sekarang.

4. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga pegawai termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya

5. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hak yang perlu diubah.

Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, maka adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kedisiplin Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada Desa Sartanamaju Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah Prov. Sulawesi Barat.

2. Lingkungan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada Desa Sartanamaju Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah Prov. Sulawesi Barat.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini mengunakan metode kuantitatif menurut Sugiyono (2015) adalah sebagai berikut: Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilaksanakan pada kantor desa sartanamaju kecematan pangele kabupaten mamuju tengah provinsi Sulawesi barat.

Penelitian ini dilaksanakan tanggal november saampai desember. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data Kuantitatif, merupakan jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan variabel independen kedisiplinan (X1), lingkungan kerja (X2), Sedangkan kinerja pegawai (Y) adalah variabel dependennya. Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator- indikatornya, dapat dilihat dalam uraian berikut:

Adapun tanggapan responden dari beberapa pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 5. Deskripsi jawaban responden terhadap Variabel Kedisiplinan (X1)

NO Pertanyaan

Jawaban Responden

SS (5)

S (4)

N (3)

TS (2)

STS (1)

1

Semua pekerjaan yang diberikan sudah diselesaikan dengan tertip dan teratur

19 47,5%

95 21 52,5%

84 - - -

2

Saya menggunakan perlstsn ksntor

14 35,0%

70 26 65,0%

104 - - -

(4)

dengan hati- hati 3

Saya sudah berpakaian rapi dalam bekerja

19 47,5%

95 21 52,5%

84 - - -

4

Saya memiliki tanggujawab yang tinggi tahap perkerjaan

21 52,5%

105 17 42,5%

68 2 5,0%

6 - -

5

Saya memiliki kesadaraan yang tinggi terhadap pemenuhaan hak-hak masyarakat

23 57,5%

115 16 40,0%

54 1 2,5%

3 - -

Sumber : hasil kusioner tahun (2021).

Berdasarkan tabel 5 memperlihatkan bahwa sebanyak 19 responden atau sebesar 47,5% menyatakan sangat setuju bahwa Semua pekerjaan yang diberikan sudah diselesaikan dengan tertip dan teratur dan sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5%

telah menyatakan setuju bahwa Semua pekerjaan yang diberikan sudah diselesaikan dengan tertip dan teratur, memperlihatkan bahwa sebanyak 14 orang responden atau sebesar 35,0% sangat setuju, bahwa Saya menggunakan perlatan kantor dengan hati-hati, sebanyak 26 orang responden atau sebesar 65,0% setuju bahwa Saya menggunakan perlatan kantor dengan hati-hati.

memperlihatkan bahwa sebanyak 19 responden atau sebesar 47,5% sangat setuju bahwa Saya sudah berpakayan rapi dalam bekerja, sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5% setuju bahwa Saya suda berpakayan rapi dalam bekerja. memperlihatkan bahwa sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5%

sangat setuju bahwa Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sebanyak 17 responden atau sebesar 42,5%

setuju bahwa Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, Sebanyak 2 responden atau sebesar 5,0% Netral bahwa Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan. memperlihatkan bahwa sebanyak 23 responden atau sebesar 57,5%

sangat setuju bahwa Saya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pemenuhan hak–hak masyarakat, sebanyak 16 responden atau sebesar 40,0% setuju bahwa Saya memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pemenuhan hak–hak masyarakat, Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,5% Netral bahwa Saya memiliki

kesadaran yang tinggi terhadap pemenuhan hak –hak masyarakat.

Adapun tanggapan responden dari beberapa pertanyaan yang diajukan dapat pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 6. Deskripsi jawaban responden terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X2)

N

o Pertanyaan

Jawaban Responden SS

(5) S (4)

N (3)

T S (2 )

ST S (1)

1

Semua pekerjaan yang diberikan

sudah di

selesaikan dengan tertip dan teratur

21 52,5

% 105

19 47,5

%

76 - - -

2

Pendidkan membuat sya bisa melayani berkomunikasi dengan baik

19 47,5

% 76

21 52,5

% 85

- - -

3

Saya kerja sama antara pegawai sudah terjalin sanngat baik 27

67,5

% 135

13 32,5

% 55

- - -

4

Terjalin komunikasi yang baik antara pegawai dengan kepala desa

18 45,0

% 90

21 52,5

% 105

1 2,5

% 3

- -

5

Hubungan kekeluagaan yang sangat baikkberpengaru h terhadap kerja saya

18 45,0

% 90

21 52,5

% 85

1 2,5

% 3

- -

Sumber : hasil kusioner tahun (2021).

Berdasarkan tabel 6 memperlihatkan bahwa sebanyak 21 responden atau sebesar 58,0% sangat setuju bahwa Saya sudah merasa aman dalam bekerja, Sebanyak 19 responden atau sebesar 47,5% setuju bahwa Saya sudah merasa aman dalam bekerja. memperlihatkan bahwa sebanyak 19 responden atau sebesar 47,5% sangat setuju bahwa mampu pendidikan membuat Saya bisa melayani berkomunikasi dengan baik, Sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5% setuju bahwa pendidikan membuat Saya bisa melayani berkomunikasi dengan baik, memperlihatkan bahwa sebanyak 27 responden atau sebesar 67,5% sangat setuju bahwa Kerja sama antara pegawai suda terjalin sangat baik, Sebanyak 13 responden atau sebesar 32,T5% setuju bahwa Kerja sama

(5)

antara pegawai suda terjalin sangat baik.

memperlihatkan bahwa sebanyak 17 responden atau sebesar 42,5% sangat setuju bahwa Terjalin komunikasi yang baik antara pegawai dengan kepala desa, Sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5% setuju bahwa Terjalin komunikasi yang baik antara pegawai dengan kepala desa, Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,5% netral bahwa Terjalin komunikasi yang baik antara pegawai dengan kepala desa. memperlihatkan bahwa sebanyak 18 orang responden atau sebesar 45,0% sangat setuju bahwa Hubungan kekelurgaan yang baik sangat berpengaruh terhadap kerja saya, Sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5%

setuju Hubungan kekelurgaan yang baik sangat berpengaruh terhadap kerja saya, Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,5%

netral bahwa Hubungan kekelurgaan yang baik sangat berpengaruh terhadap kerja saya.

Adapun tanggapan responden dari beberapa pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 7. Deskripsi jawaban responden terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y)

N

o Pertanyaan

Jawaban Responden

SS (5)

S (4)

N (3)

T S (2 )

ST S (1)

1

Saya mampu mengidentifikas i satu masalah

21 52,5

% 105

19 47,5

% 76

- - -

2 Saya

meenyelesaikan semua tugas dalam batas waktu yang telah ditentukan

8 20,0

% 40

32 80,0

% 128

- - -

3 Saya memahami tugas serta tanggu jawab yang diberikan

8 20,0

% 40

21 52,5

% 105

1 2,5

% 3

- -

4

Saya memiliki kerja yang positif

6 15,0

% 30

34 85,0

% 136

- - -

5

Saya dapat dianndalkan pada setiap tugas yang diberikan

3 7,5%

15 35 87,5

% 140

2 5,0

% 6

- -

Sumber : hasil kusioner tahun (2021).

Berdasarkan tabel 7 memperlihatkan bahwa sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5% sangat setuju bahwa Saya mampu mengidentifikasi suatu masalah, sebanyak 19

responden atau sebesar 47,5% setuju bahwa Saya mampu mengidentifikasi suatu masalah.

memperlihatkan bahwa sebanyak 8 responden atau sebesar 20,0% sangat setuju bahwa Saya menyelesaikan semua tugas dalam batas waktu yang ditentukan, sebanyak 32 responden atau sebesar 80,0% setuju bahwa Saya menyelesaikan semua tugas dalam batas waktu yang ditentukan, memperlihatkan bahwa sebanyak 8 responden atau sebesar 20,0%

sangat setuju bahwa Saya memahami tugas serta tangung jawap yang diberikan, sebanyak 21 responden atau sebesar 52,5% setuju bahwa Saya memahami tugas serta tangung jawap yang diberikan. Sebanyak 1 responden atau sebesar 2,5% netral setuju bahwa Saya memahami tugas serta tangung jawap yang diberikan. memperlihatkan bahwa sebanyak 6 responden atau sebesar 15,0% sangat setuju bahwa Saya memiliki kerja yang positif, sebanyak 34 responden atau sebesar 85,0%

setuju Saya memiliki kerja yang positi.

memperlihatkan bahwa sebanyak 3 responden atau sebesar 7,5% sangat setuju bahwa Saya dapat diandalkan pada setiap tuga yang diberikan, sebanyak 35 responden atau sebesar 52,0% setuju bahwa Saya dapat diandalkan pada setiap tuga yang diberikan. Sebanyak 2 responden atau sebesar 5,0% netral bahwa Saya dapat diandalkan pada setiap tuga yang diberikan.

Analisis Linear Berganda:

Tabel 8. Analisis Linear Berganda

Sumber: data diolah (2021).

Dari hasil regresi yang diperoleh maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y=0,679+0,193 X1 + 0,217X2

Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat diberikan penjelasan sebagai berikut :

a. Koefisien konstanta (a) sebesar 0,679 yang artinya bahwa jika X1,X2 dianggap konstan maka variabel independen (kedisiplinan

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) .679 2.357 .935 .003

Kedisiplinan .193 .186 .257 1.579 .000 Lingkungan Kerja .217 .246 .275 1.693 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

(6)

dan lingkungan kerja) diasumsikan tidak mengalami perubahan atau konstan maka nilai Y (kinerja pegawai) adalah sebesar 0,679

b. Koefisien regresi 0,193 yang diartikan bahwa usia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan apabila variable kedisiplinan meningkat sebesar satu satuan, maka sumber daya manusia akan meningkat sebesar 0,193 satuan dengan asumsi X2 konstan.

c. Koefisien regresi 0,217 yang diartikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan apabila variabel lingkungan kerja meningkat sebesar satu satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,217 satuan dengan asumsi X1 konstan.

Uji Koefisien Determinan:

Tabel 9. Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimatte

1 .850a .789 .759 .430

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kedisiplinan b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: data diolah (2021).

Berdasarkan tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa Adjusted R Square adalah 0,759. Hal ini berarti seluruh variabel bebas yakni kedisiplinan (X1), dan lingkungan kerja (X2) mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 75,9% terhadap variabel terikat (Y) yakni kinerja pegawai. Sisanya sebesar 24,1%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.

Uji Normalitas

Tabel 10. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N

Mean Normal Parametersa,b Std.

Deviation Absolute Most Extreme Differences Positiive Negative Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

40 0E-7 .97821413 .196 .196 -.094 1. 242 .191

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data diolah (2021).

Dari tabel 10 one sampel Kolmogorov- Smirnov diperoleh angka. Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 atau mengunakan taraf signifikans 5%> dasar pengambilan dalam uji normalis, mengunaka pedoman sebagai berikut

Nilai sig. atau signifikansi <0,05, Maka distribusi data tidak normal . nilai sig >0.192 maka destribusi data adalah Normal.jadi dapat dikatakan variabel kedisiplinan dan variabel lingkungankerja sama sama berdistribusi norma dengan nilai signifikansi 0,192 > 0,05.

Uji Hipotesis a. Uji T

Tabel 11. Uji T

Variabel T Hitung T Tabel Sig.

X1 X2

4,579 4,683

2,026 2,026

.000 .000 Sumber: data diolah (2021).

1).Variabel Kedisiplinan (X1)

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel kedisiplinan (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai t hitung = 4.579 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel kedisiplinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

2). Variabel Lingkungan Kerja (X2)

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai t hitung = 4.683 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

b. Uji F

Tabel 12. Uji F

Model

Sum Of Square Df

Mean Squar es

F Sig.

Regresio 1) n Residual Total

9.456 37.319 46.775

2 37 39

4.724 1.009

4.687 .001b

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kedisiplinan

Sumber: data diolah (2021).

Berdasarkan hasil uji simultan dari tabel di atas ditunjukkan bahwa Fhitung sebesar 4,687 lebih besar dari Ftabel 3,24. Dan pada uji F di atas didapatkan taraf signifikansi 0,000, karena

(7)

nilai signikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kedisiplinan dan lingkungankerja atau dapat dikatakan bahwa secara bersama- sama berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai.

Pengaruh kedisiplin terhadap kinerja pegawai

Kedisiplinan pada dasarnya memiliki peran tinggi dalam meningkatkan kinerja pegawai yang tinggi harus selalu dijaga bahkan harus ditingkatkan guna lebih baik pegawai yang memiliki disiplin yang baik diharapkan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal.

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel kedisiplinan (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai t hitung = 4.579 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel kedisiplinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Lingkungan kerja pada dasarnya memiliki peranan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan pegawai akan memberikan rasa puas dan mendorong semangat kerja mereka.

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai t hitung = 4.683 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

1. Kedisiplinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai t hitung = 4.579 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Hal ini berarti variabel kedisiplinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai t hitung = 4.693 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti variabel lingkungan kerja (X2) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). hal ini menujukan bahwa semakin baik kedisiplinan dan lingkungan kerja yang di terapkan oleh kantor desa maka kinerja pegawai pun meningkat dan baik.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah desa kedisiplinan dan lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal ini penting, karna searah dengan pengembangan masyarakat apa bila pemerintah desa ingin berkembang dan maju pemerintah desa harus meningkatkan kualitas masyarakatnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain di luar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariasi yang dapat menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, A.A.P (2016). Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Kartika, D. (2016).“Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Tingkat Absensi Pegawai PT BPR Daya Ekonomi Pakem”.TesisTidak diterbitkan.Magister Manajemen Universitas Gajdah Mada.

Surya, D. (2016). Manajemen Kinerja:Falsafah, Teori, dan Penerapannya.Jakarta: Progam Pascasarjana FISIP.

Eko, M. (2016). “Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Kantor Pengawasan dan Bea dan Cukai Tipe Madya Se-Jawa Tengah

dan Daerah Istimewa

Yogyakarta).Skripsi tidak diterbitkan.

UNS

Ekosiswoyo, R. (2017). Motivasi Belajar Dan Disiplin. http://motivasibelajar-dan- disiplin-unmul.blogspot.com/. (Diakses kamis, 6 maret 2014 pukul 15.15 WIB) Devi, E.K.D. (2016). "Analisis Pengaruh

Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisasional sebagai variabel

(8)

Intervening (Studi Pada Pegawai Outsourcing PT Semeru Karya Buana Semarang”. Tesis.Universitas Diponegoro.

Simamora, H (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta:

STIE YKPN Yogyakarta.

Marihot, T.E.H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, PT. Grasindo, Jakarta.

Nuraini, T. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yayasan Aini Syam:

Pekanbaru.

Porwani, S., (2017), Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus : PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PERSERO) Tanjung Enim, Jurnal Ilmiah,

Priansa, D. (2017). Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis. Bandung:

Alfabeta.

Prijodarminto, S, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: Abadi, 2016).

Robbins, P.S. dan Timothy, A.J. 2018.

Perilaku Organisasi. Salemba Empat.

Jakarta

Sedarmayanti. (2018). Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung:

Mandar Maju

Simanjuntak, P.J. (2016), Produktivitas Kerja Pengertian dan Ruang Lingkupnya, Prisma, Jakarta

Subari. (2017). Supervise Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar.

Jakarta: Bina Aksara.

Subekhi. A.J.M. (2016) Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, Prestasi Pustaka, Jakarta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung :Alfabeta,

Sukadji. (2016). Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah (Direvisi dan Dilengkapi) . Depok : Universitas Indonesia.

Tulus, Tu’u. (2018). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta:

Grasindo

Yahya, Harun. (2017). Keajaiban pada Semut.

Referensi

Dokumen terkait

58 Pada gambar 4.20 di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 55 responden menyatakan sangat setuju terhadap indikator pertanyaan mengenai pernah membeli produk atau barang