• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN DAARUSSALAMAH KECAMATAN TAMBUSAI UTARA KABUPATEN ROKAN HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN DAARUSSALAMAH KECAMATAN TAMBUSAI UTARA KABUPATEN ROKAN HULU"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Hidayati Dkk-Pengaruh Kegiatan Keagamaan Terhadap Perilaku Keagamaan di Madrasah Aliyah 288

PENGARUH KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN DAARUSSALAMAH KECAMATAN TAMBUSAI UTARA KABUPATEN

ROKAN HULU

Hidayati1, Dwi Restiana2, Etti3

MTs MUhammad Abduh1,STAI Tuanku Tambusai23 Email: yayat.hidayati@yahoo.com1, dwirestiana8@gmail.com2

Abstrak:

Latar belakang penelitin ini di latarbelakangi oleh perilaku keagamaan siswa di MA Daarussalamah masih terlihat rendah, seperti ada siswa yang meninggalkan kegiatan shalat berjamaah dan membolos sekolah saat ada kegiatan keagamaan. Adapun tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh kegiatan keagamaan terhadap perilaku siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah.Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode korelasional. Subjek penelitian semua siswa MA PP Daarussalamah yang dengan jumlah siswa sebanyak berjumlah 55 siswa sedangkan objek penelitian yakni pengaruh kegiatan keagamaan terhadap perilaku siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah. Populasi penelitian ini yakni seluruh siswa MA PP Darussalamah yang dengan jumlah siswa sebanyak berjumlah 55 siswa, sedangkan sampel menggunakan teknik total Sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil seeluruh jumlah populasi, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 siswa.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Kegiatan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, hal ini dibuktikan dari hasil uji rhitung yakni 0,623 lebih besar dari r tabel (0,623>0,266), maka dapat dinyatakan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0) ditolak Tedapat pengaruh yang signifikan Kegiatan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, hal ini dibuktikan dari hasil uji rhitung yakni 0,623 lebih besar dari r tabel (0,623>0,266), maka dapat dinyatakan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0) di tolak.

Keywords: Kegiatan Keagamaan, Perilaku Keagamaan A. PENDAHULUAN

Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendallian diri. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami dan diamalkan melalui perilaku-perilaku yang diwujudkannya. Pendidikan agama sangat besar peranannya dalam membentuk sikap dan kepribadian keagamaan siswa dalam bentuk perilaku.1

Perilaku merupakan cerminan kongkrit yang tampak dalam sikap, perbuatan dan

1Ibid,hal. 17.

1

(2)

perkataanya (pernyataan) sebagai reaksi seseorang yang muncul karena adanya pengalaman proses pembelajaran dan rangsangan dari lingkungan. Perilaku siswa terbentuk dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti lingkungan, keluarga dan sekolah.2 Melalui sekolah para siswa akan mengikuti kegiatan dan pengajaran keagamaan.

Pengajaran keagamaan baik melalui kegiatan-kegiatannya dapat memberikan pemahaman terhadap ajaran agama yang dapat dinilai sebagai stimulus yang berdampak pada perilaku keagamaan seseorang siswa. Maka dapat dikatakan Perilaku keagamaan merupakan bentuk sikap atau tindakan yang lebih mengacu pada setiap atuan dan ketentuan agama yang dianutnya.

Perilaku keagamaan siswa merupakan sebagai aktivitas yang didasarkan pada nilai- nilai agama yang di yakini, dipengaruhi oleh intensitas keaktifan individu, tingkat pemahamannya terhadap ajaran agama, dan intensitas dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan ajaran agama. Timbulnya perilaku keagamaan merupakan akibat dari stimulus keagamaan yang diterima siswa melalui pengajaran maupun kegiatan yang di ikuti sehingga memberikan dampak dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berlandaskan agama dapat dipahami oleh siswa yang membentuk perilaku keagamaan pada setiap siswa3.

Perilaku keagamaan siswa di sekolah tentunya merupakan bentuk harapan tinggi pihak sekolah kepada setiap siswa untuk dapat menampilkan atau mempraktekan sehari-harinya sesuai ajaran Agama Islam. Hal ini sudah semestinya menjadi perhatian bagi setiap sekolah untuk dapat mengupayakan perkembangan pada setiap perilaku keagamaan siswa dalam sehari -harinya. Sehingga para siswa dalam bertindak baik di sekolah maupun di luar sekolah menunjukan perilaku keagamaan yang sesuai ajaran Islam.Keberhasilan perilaku keagamaan siswa baik disekolah maupun diluar sekolah akan ditunjukan dengan praktek siswa dalam menjalankan setiap perintah-perintah agama. Sebagaimana menurut Ramayulis, perilaku keagamaan siswa akan ditunjukan melalui:

1) Melakukan doa sesudah atau sebelum melakukan kegiatan, 2) membaca Al-Qur’an sebelum dan sesudah belajar,

3) Shalat Dzuhur berjamaah,

4) Mengikuti kegiatan hari-hari besar agama, 5) Melakukan kegiatan ibadah sosial,

6) Menggunakan buku-buku islam dalam belajar, 7) Mengambangkan semangat belajar,

2Tulus Tu’u,Peran Disiplin dan Prilaku pada Prestasi Siswa(Jakarta: Grasindo, 2004) hal.13.

3Ibid,hal.18.

(3)

8) Menjaga kebersihan dan ketertiban.4

Teori dasar perilaku keagamaan tersebut menunjukan setidaknya para siswa di sekolah dapat menjalankan dan mempraktekan dalam sehari-harinya dari beberapa poin perilaku keagamaan siswa yang harus dilakukan ketika di sekolah pada khususnya. Maka dalam hal ini perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan perilaku keagamaan siswa di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam asumsi penulis sementara yakni dengan mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah.

Sekolah Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah memberlakukan suatu program kegiatan keagamaan, sebab kegiatan keagamaan di sekolah merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilaksanakan sebagai upaya dalam menanamkan kebiasaan dan memberikan latihan keagamaan. Sehingga diharapkan lama kelamaan pada diri siswa merasa senang untuk berprilaku sesuai ajaran Agama.

Mewujudkan perilaku keagamaan pada siswa, Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah telah membuat suatu program kegiatan keagamaan yang senantiasa diharapkan dapat di ikuti oleh setiap siswanya, adapun program kegiatan keagamaan tersebut yakni:

1) Mengikuti kegiatan shalat dhuha dan berjamaah untuk waktu dzuhur dan shalat Jum’at 2) Mengikuti kegiatan pengajian,

3) Mengikuti kegiatan baca Al-Qur’an setiap hari Jum’at pagi 4) Mengikuti kegiatan peringan hari besar Islam

5) Mengadakan pesantren Kilat Ramadhan.5

Selain terkait program kegiatan keagamaan, pihak sekolah juga menetapkan aturan- aturan perilaku bagi para siswanya selama di sekolah dalam bentuk tata tertib yakni:

1) Siswa tidak dikenankan membawa handphone di kelas 2) Siswa dilarang merokok di sekolah

3) Siswa yang melanggar atribut (seragam, sepatu, kaos kaki) dikenai sanksi 4) Siswa dilarang berkuku panjang, mengecat rambut atau rambut panjang 5) Siswa harus menggunakan kata yang sopan dan santun

6) Siswa dilarang berkelahi di sekolah

7) Siswa dilarang mencoret-coret dinding sekolah

8) Siswa dilarang membolos sekolah, cabut dan nongkrong di kantin 9) Siswa harus menjaga kebersihan kelas dan sekolah

4Ramayulis,Ilmu Pendidikan Islam,(Jakata: Kalam Mulia, 2012) hal.520.

5Data Dokumen MA Pondok Pesantren Daarussalamah, Senin 22 Maret 2021

(4)

10) Siswa harus mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah6

Kegiatan-kegiatan keagamaan ini diharapkan oleh para siswa aktif dalam mengikuti setiap kegiatan keagamaan tersebut, sehingga dari keaktifan mengikuti kegiatan keagamaan tersebut diharapkan perilaku keagamaan siswa tinggi sesuai arahan aturan tata tertib siswa di sekolah.Akan tetapi kegiatan keagamaan yang sudah dilakukan oleh para siswa setiap harinya, bulannya dan tahunnya masih juga memperlihatkan perilaku keagamaan siswa masih cenderung menyimpang dari yang diharapkan. Hal ini tentunya tidak relevan antara teori dengan kenyataan dilapangan, sehingga hal ini memperlihatkan adanya permasalahan. Adapun masalah tentang rendahnya perilaku keagamaan siswa ditunjukan pada gejala- gejala , yakni:

1. Masih ada siswa yang meninggalkan kegiatan shalat berjamaah di sekolah dan memilih pergi kekantin sekolah atau berada diluar sekolah.

2. Masih ada siswa yang membolos sekolah saat ada kegiatan-kegiatan keagamaan di sekolah atau peringatan hari besar Islam.

3. Masih ada siswa yang sering berkata kotor dan kurang sopan kepada temannya.

4. Masih ada beberapa siswa yang tidak meletakan sampah pada tempatnya.7

5. Masih ada beberapa siswa yang kurang menunjukan perilaku yang baik sesama teman dengan meminjamkan peralatan belajar ketika teman tidak membawa.

6. Masih ada beberapa siswa yang kesulitan dalam menjawab tugas guru sehingga sering terjadinya kegiatan mencontek.

Berdasarkan paparan di atas, maka dengan ini penulis ingin meneliti dengan judul

“Pengaruh Kegiatan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu”.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah metode korelasional. Pada metode kerelasional, hubungan antara variabel yang diteliti dan dijelaskan. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Jadi metode korelasional mencari hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.8

Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan kata lain deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan

6Data Dokumen Tata Tertib Siswa MA Pondok Pesantren Daarussalamah, Senin 22 Maret 2021

7Observasi siswa di MA Pondok Pesantren Daarussalamah, 19 April 2021.

8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan r&d, (Bandung:

Alfabeta,2012) hal.15.

(5)

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.9 Tujuan dari pendekatan deskrptif adalah untuk mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian

C. PEMBAHASAN

1. Kegiatan Keagamaan

Kegiatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “giat”, mendapat awalan “ke “, dan mendapat akhiran “an”, yang berarti rajin, bergairah, bersemangat, aktif, tangkas dan kuat. Kegiatan mempunyai arti aktivitas, kegairahan, usaha, pekerjaan, kekuatan dan ketangkasan (dalam berusaha).10

Keagamaan menurut Hamka diartikan sebagai hasil kepercayaan dalam hati nurani, yaitu ibadah yang tertib lantaran sudah ada i’tikad lebih dahulu, menurut dan penuh karena iman.11Agama berasal dari bahasa Sankrit ang berarti teks atau kitab suci, dan mengandung ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.12

Singkatnya Agama (Ad Dien) adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat ketuhanan (ilahiyah)yang pantas untuk menerima ketaatan dan penyembahan (ibadah).

Agama adalah peraturan Ilahi yang mengendalikan orang-orang yang memiliki akal sehat secara suka rela kepada kebaikan hidup di dunia dan keberuntungan di akhirat.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah : 48.

Agama juga dapat diartikan sebagai risalah yang disampaikan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat dan alam.13

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat dijelaskan dengan kegiatan

9Ibid,hal. 29.

10Hasan Alwi,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 2008) hal.185.

11Hamka,Tasawuf Modern,(Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1987) hal. 75.

12Muhaimin.Problematika Agama dan Kehidupan Manusia. (Jakarta: Kalam Mulia, 2001) hal. 5.

13Abu Ahmadi, Noor Salim.Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Bumi Aksara Cet 2, 2001) hal. 4.

(6)

keagamaan adalah sejumlah aktivitas yang berhubungan dengan keagamaan yang dilaksanakan atau di adakan sekolah yangmerupakan salah satu beberapa kegiatan yang berada dalam OSIS di bawah bimbingan guru Agama Islam yang khusus menyelanggarakan kegiatan-kegiatan Keagamaan Islam di lingkungan sekolah.

Ada beberapa unsur yang ditekankan dalam siswa pada saat mengikuti kegiatan keagamaan. Dalam penelitian ini unsur-unsur keaktifan siswa dalam kegiatan keagamaan yaitu:

1) Keaktifan mengikuti kegiatan atau kehadiran (motivasi atau minat)

Keaktifan siswa mengikuti kegiatan keagamaan tentunya berkaitan erat dengan motivasi minat dalam mengikuti kegiatan tersebut. “motivasi dapat dikatakan sebagai kelesuruhan data penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar”.14

Tanpa minat dan motivasi untuk mengikuti kegiatan keagamaan, keaktifan siswa tidak akan terwujud. Keatifan siswa dalam mengikuti atau kehadiran dalam kegiatan keagamaan sangatlah penting karena tanpa kehadiran siswa tidak dapat mengikuti proses berlangsungnya kegiatan keagamaan.

2) Keaktifan dalam mengikuti proses kegiatan keagamaan (memperhatikan, membaca, menulis, bertanya)

Keaktifan ada dua macam, yaitu keaktifan rohani dan keaktifan jasmani, atau keaktifan jiwa dan keaktifan raga.15 Keaktifan yang dimaksud ini meliputi:visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demontrasi, percobaan.

Emosional Activities seperti menaruh minat gembira, berani, tentang. Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, musik, pidato, ceramah. Oral Activities seperti menerangkan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

14Sardiman,Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Grafindo, 2005) hal. 75.

15Ibid,hal. 76.

(7)

mengeluarkan pendapat, interview dan diskusi.16

Perhatian merupakan salah satu faktor penting dalam belajar untuk memahami informasi-informasi yang dimaksud dalam kegiatan ini ketika proses tersebut sedang berlangsung sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan keagamaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memberikanm pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi manusia Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia. Adapun kegiatan keagamaan yang umumnya dilakukan oleh para siswa di sekolah yakni:

1) Shalat Berjamaah

Sholat adalah ucapan atau perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat- syarat yang ditentukan. Sholat diwajibkan bagi semua umat islam yang mukallaf (balig dan berakal sehat) dan suci, sehari semalam lima kali. Sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan dengan cara yang di belakang mengikuti yang di depan. Hukumnya sunnah muakkadah ( yang dikukuhkan).17

2) Pengajian (Pesantren Kilat)

Pengajian berasal dari kat “kaji” yang artinya meneliti atau mempelajari tentang ilmu- ilmu agama islam yang menanamkan norma- norma agama melalui media tertentu, sehingga terwujud suatu kehidupan yang bahagia danm sejahtera di dunia dan akhirat dalam ridho Allah SWT.18

Pengajian merupakan salah satu unsur pokok dalam syiar dan pengembangan Agama Islam. Pengujian ini sering disebut juga dengan dakwah Islamiyah, karena salah satu upaya dalam dakwah Islamiyah adalah lewat pengajian. Pengajian

16Nasution,Didaktis Asas-asas Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hal. 42.

17Ahmad Syukur,Pengantar Studi Islam,(Semarang: Pustaka Nuun, 2010) hal. 97.

18 Nanih Mahendrawati dan Agus Ahmad Syafei . Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi Strategi Sampai Tradisi,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001) hal.152.

(8)

adalah salah satu jenis kegiatan yang mempunyai tujuan untuk membentuk Muslim yang baik, beriman, bertaqwa serta berbudi luhur.

3) Peringatan hari besar Islam (PHBI)

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) adalah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati dan merayakan hari- hari besar Islam sebagaimana biasanaya di selenggarakan oleh masyarakat Islam di seluruh dunia berkaitan dengan peristiwa-peristiwa besar bersejarah, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Isro’ Mi’roj, peringatan 1 Muharam dan sebagainya. Kegiatan tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap penanaman nilai keimanan di hati seseorang.19

Kegiatan PHBI merupakan upaya memperkenalkan berbagai peristiwa penting dan bersejarah. Peringatan dan perayaan hari besar Islam bertujuan untuk melatih seseorang agar selalu berperan serta dalam upaya - upaya menyemarakkan syiar Islam dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan yang positif dan bernilai baik bagi pengembangan internal ke dalam lingkungan masyarakat Islam maupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.20

2.Pengertian Perilaku Keagamaan

Perilaku keagamaan berarti perilaku yang sesuai dengan kode dan nilai-nilai yang tertera dalam agama. Agama adalah aturan dan wahyu Tuhan yang sengaja diturunkan agar manusia hidup teratur, damai, sejahtera, bermartabat, dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Ajaran agama juga berisi seperangkat norma yang akan menghantarkan manusia pada suatu peradaban masyarakat madani. Anjuran berprilaku keagamaan atau sesuai ajaran Agama Islam telah dijelaskan dalam suran Al-Baqarah ayat 208.

Berdasarkan tafsiran Sayyid Qutb dalam penjelsannya menunjukan ayat di atas menjelaskan anjuran untuk ketika beragama Islam berprilakulah sesuai ajaran Islam secara menyeluruh atau Kaffah, baik dalam melakukan aktivitas maupun dalam

19Ibid,hal .153.

20 Depertemen Agama RI, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuluer Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

Direktorat Kelembagaan Agama Islam, 2005) hal. 24.

(9)

beribadah kepada Allah. Dimana ayat menjelaskan masuklah dalam Islam secara menyeluruh yang menunjukan perintah yang tergolong wajib bagi setiap umat manusia ketika agamanya Islam harus bertindak perilaku sesuai ajaran Agama Islam, tidak ada separuh-paruh dalam berpilaku sesuai ajaran Islam.21

Perilaku agama adalah suatu sikap anak yang mengarah kepada kebaikan sesuai ajaran agama, dimana dalam perilaku agama anak akan bertindak tepat sesuai nilai- nilai agama yang di ajarkan. Perkembangan anak atau siswa menurut Sarlito yakni harus berpanduan terhadap agama, sebab agama yang mampu mengatur tingkah laku, baik-buruk secara psikologik termasuk dalam moral.22

Konsep perilaku keagamaan pada anak berarti memahami sifat keagamaan pada anak sesuai dnegan ciri yang mereka miliki. Maka moral agama pada anak-anak tumbuh mengikuti pola ideas concept on outbority, maksudnya perilaku moral keagamaan pada anak di pengaruhi faktor dari luar mereka.23

Menurut Jalaluddin Pertumbuhan sikap keagamaan pada anak-anak itu melalui beberapa fase (tingkatan) yakni sebagai berikut:

1. The fairy tale stage( tingkat dongeng)

Tingkat ini dimulai pada anak usia 3-6 tahun. Pad atingkatan ini konsep mengenai tuhan dan agama lebih banyak di pengaruhi oleh fantasi dan emosi, sehingga dalam menanggapi perilaku moral agama anak masih menggunakan fantastis yang di liputi oleh dongeng-dongeng cerita atau demontrasi secara langsung.

2. The realistic stage( tingkat kenyataan)

Tingkat ini di mulai anak sejak masuk sekolah tingkat dasar hingga usia adolense, pada masa ini naka sudah mencerminkan konsep-konsep keagamaan yang berdasarkan kepada kenyataan (realistis), konsep perilaku moral agama pada tahap ini melalui lembaga-lembaga pengajaran agama dari orang dewasa atau guru.

3. The individual stage( tingkat individu)

Dalam tingkat ini anak memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dnegan perkembangan usia mereka.24

Menurut Otib Ketika anak memasuki usia pra sekolah, seiring dengan perkembangan berbahasa dan berpikirnya, berbagai informasi yang dilihat dan

21Sayyid Quthb,Tafsir Fi Zilalil Al-Qur’an Jilid 5,(Jakarta: Gema Insani, 2003) hal.192.

22Sarlito Wirawan Sarwono,Psikologi Remaja(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004) hal. 91.

23Jalaluddin,Psikologi Agama (Jakarta: Raja Garfindo Persada, 2005) hal. 65.

24Ibid,hal. 66.

(10)

didengarnya dapat merupakan pelajaran bagi anak. Perilaku anak yang menunjukkan kecenderungan kearah perkembangan perilaku moral yang kurang baik, dapat pula kita lihat pada kehidupan sehari-hari mereka. Anak usia 4 tahun yang agresif, selalu menimbulkan masalah di rumah, karena sering memukul, menendang dan melempari orang-orang terutama ibu dan pembantunya bila permintaannya tidak dituruti.

25Demikian juga di sekolah, ia sering menjadi penyebab timbulnya perkelahian dengan teman sekelasnya. Pada anak seusianya walaupun perilaku tersebut belum dikatakan bermoral, namun dinilai sudah melampaui batas kewajaran, dan perlu mendapat perhatian serius dari pendidik (orang tua dan guru) agar tidak berlanjut hingga besar dan berkembang menjadi perilaku yang tidak baik.

Ciri-ciri seseorang telah memiliki perilaku moral yang baik tentunya akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut dalam suasana keagamaan yakni:

1) Doa bersama sebelum dan sesudah belajar

2) Membaca Al-qur’an sesudah atau sebelum belajar atau sering baca Al-Qur’an

3) Shalat dzuhur berjamaah disekolah dan ikut serta praktek ibadah disekolah

4) Mengikuti setiap kegiatan keagamaan atau hari-hari besar 5) Membiasakan melakukan ibadah sosial

6) Menggunakan sumber-sumber islam dalam belajar 7) Memiliki semangat belajar

8) Menjaga ketertiban dan kebersihan dan keindahan26

Dari beberapa cirri-ciri ini maka peneliti memberikan kesimpulan dalam memdapatkan data perilaku keagmaan siswa disekolah harus berpanduan dalam teori ini, sehingga dalam hal ini peneliti menggunakan teori ini untuk dijadikan bahan pengukuran.

3. Uji Korelasi

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini terlebih dahulu melakukan pengujian korelasi dimana rhitung yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y) maka dilakukan pengujian (korelasi product moment) dengan membandingkan nilai Rtabeldengan nilai Rhitung, dapat dilihat sebagai berikut:

25Ibid

26Ramayulis,Op Cit,hal. 521.

(11)

Rxy=

  

    

 

  

 





 

1 2 12

2 1 2

1

1 1 1

. 1

y y

n x x

n

y x y

x n

Rxy = 55 x 136921 - 2687 x 2787

55 x 133385 - 7219969 x 55 x 141935 - 7767369

= 7530655 - 7488669

7336175 - 7219969 x 7806425 - 7767369

= 41986

116206 x 39056

= 41986

67368,7

= 41986

67368,7

Rxy = 0,623

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan guna memperoleh Pengaruh antara variabel X dengan variabel Y yang sebelumnya sudah dihitung menggunakan rumus, Dalam hal ini untuk menguji hipotesis dapat menggunakan panduan:

1. Jika rhitung> rtabel,maka terdapat pengaruh atau Ha diterima H0 ditolak 2. Jika rhitung<rtabel,maka tidak terdapat pengaruh atau H0 diterima Ha ditolak

Untuk uji korelasi atau pengaruh dalam uji hipotesis cukup menggunakan r hitung tidak sampai kepada t hitung yang digunakan untuk tingkat pengaruh. Adapun untuk panduan tenang hipotesis Ha dan H0 yakni:

H0 : Tidak ada pengaruh kegiatan keagamaan terhadap perilaku keagamaan siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu

Ha :Ada pengaruh kegiatan keagamaan terhadap perilaku keagamaan siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu

Berdasarkan hasil rhitung yang dilakukan maka diperoleh rhitung sebesar 0,623 sedangkan rtabel 55 dengan rumus df= n-2 (55-2=53) pada taraf signifikan pada 53 di tabel distribusi t untuk 5% yakni 0,266, maka dapat dikatakan bahwa rhitunglebih besar

(12)

dibandingkan rtabel (0,623>0,266) maka Ha (hipotesa alternatif) diterima dan H0

(hipotesa nol) ditolak. Dengan demikian variabel X (kegiatann keagamaann dan variable Y (perilaku keagamaan) terdapat pengaruh yang signifikan. Oleh sebab itu hipotesis yang dikemukakan yaitu diduga terdapat pengaruh kegiatan keagamaan terhadap perilaku keagamaan siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Diterima.

5. Uji Kontribusi Variabel X terhadap Variabel Y

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel dependen, yang besarnya kontribusinya dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.39

Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Mo

del R R

Square Adjusted R Square

Std.

Error of the Estimate

Change Statistics R

Square

Change F

Change df1 df2

Sig. F Chan

ge

1 .623a .388 .377 2.863 .388 33.660 1 53 .000

a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y

Sumber:Data Olahan Penelitian 2022 SPSS versi 25

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,623 dan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,388. Hasil tersebut membuktikan bahwa kegiatan keagamaan (X) berkontribusi atau memiliki pengaruh sebesar 38,8% dengan perilaku keagamaaan siswa (Y). Sedangkan sisanya 61,2% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini.

D. KESIMPULAN

Kegiatan keagaamaan siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu berada pada kategori baik dengan persentase mencappai 81,42% berada pada interval 80-100%. Kegiatan keagaamaan siswa seperti melaksanakan shalat berjamaah di sekolah, mengikutii kegiatan hari-hari besar Islam dan mengikuti kajian Islam di sekolah.

Perilaku keagaman siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu berada pada kategori baik dengan persentase mencappai 84,45% berada pada interval 80-100%. Perilaku keagamaan siswa

(13)

seperti siswa membaca doa sebelum melakukan aktivitas, siswa bersikap jujur, siswa peduli terhadap teman dan siswa senantiasa menjalankan ibadah setiap harinya.

Tedapat pengaruh yang signifikan Kegiatan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Siswa di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daarussalamah Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu, hal ini dibuktikan dari hasil uji rhitung yakni 0,623 lebih besar dari r tabel (0,623>0,266), maka dapat dinyatakan hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (H0) di tolak.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Aziz. 2018.Pembentukan Perilaku Keagamaan Anak,Jurnal JPIKVol 1 No 1.

Arikunto, Suharsimi. 2013.Prosedur Penelitian Sebuah Praktek, Yogyakarta : Rineka Cipta.

Alwi, Hasan. 2012.Kamus Besar Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka.

Ahmadi, Abu & Noor Salim. 2001. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara Cet 2.

Depertemen Agama RI. 2005. Panduan Kegiatan Ekstrakurikuluer Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Direktorat Kelembagaan Agama Islam.

Gunawan, Muhammad Ali. 2013. Statistik (Untuk Penelitian Pendidikan), Yogyakarta:

Parama Publishing.

Hamka. 1987.Tasawuf Modern,Jakarta: Pustaka Panji Mas.

Hartono, 2008.SPSS 16.0 Analisis Data Statistik dan Penelitian,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hidayat, Otib Satibi . 2006. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama Jakarta:

Universitas Terbuka.

Jalaluddin. 2005. Psikologi Agama.Jakarta: Raja Garfindo Persada.

Maemunati, Siti. 2013. Pengembangan Nilai-Nilai Moral Dan Agama Melalui Metode Bercerita Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanakan Gaden Iii Bodrorejo, gaden, trucuk, klaten tahun ajaran 2012/2013.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mahendrawati, Nanih dan Agus Ahmad Syafei. 2001.Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi Strategi Sampai Tradisi,Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhaimin. 2001.Problematika Agama dan Kehidupan Manusia.Jakarta: Kalam Mulia.

Nasution. 2007.Didaktis Asas-asas Mengajar,Jakarta: Bumi Aksara.

Nurmansyah. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pengantar. Pekanbaru. Unilak Pers.

Pahron Setiawan. 2020. Perilaku Keagamaan Siswa Muslim di SMPN 1 dan SMPN 2 Airmadidi (Studi Kasus Siswa Muslim Mayoritas dan Minoritas di Sekolah Negeri, Jurnal Of Islamic Education Vol 5 No 1.

Poerbawaktja, Soeganda. 1982.Ensklopedia Pendidikan.Jakarta: Gunung Agung.

Prayitno, Duwi.2010.5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS.Yogyakarta: Andi.

Ramayulis. 2012.Ilmu Pendidikan Islam,Jakata: Kalam Mulia.

Ria Dona. 2018. Pengaruh Pemahaman Agama terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Desa Ngetirahayu Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, Skripsi IAIN Metro Lampung.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Raja Grafindo.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2004.Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sidik Kurniawan. 2009. Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan terhadap 85

(14)

Kepribadian Siswa Kelas XI SMA 2 Wonosobo.Skripsi IAIN Walisongo Semarang.

Suryasubrata, Sumadi. 2001.Psikologi Pendidikan,Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan r&d,.

Bandung: Alfabeta.

. 2014.Metode Penelitian Administrasi,Jakarta: Alfabeta.

Sobur, Alex.2003.Psikologi Umum.Bandung: Pustaka Setia.

Sujiono, Bambang dan Nuraini, Yuliani. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Syukur, Ahmad. 2010. Pengantar Studi Islam,Semarang: Pustaka Nuun.

Tu’u, Tulus. 2004.Peran Disiplin dan Prilaku pada Prestasi Siswa.Jakarta: Grasindo.

Uhbiyati, Nur. 2001. Ilmu Pendidikan Islam,Bandung: Pustaka Setia.

Wibowo, 2012, Pengaruh Implementasi Pendidikan Agama Terhadap Perilaku Keagamaan Peserta Didik SMA di bawah Yayasan Keagamaan di Nusa Tenggara Timur, Jurnal Analisa Vol 19 No 2.

Winardi. 2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat orientasi keberagamaan santri pondok pesantren dan siswa madrasah aliyah negeri memiliki kategori kriteria orientasi keberagamaan yang sama sama tergolong

Hubungan Keterbukaan Diri dengan Tingkat Stres Remaja di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Nurul Qarnain Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember; Mifta Mirtha Novriska

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendiskripsikan sejarah berdirinya Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Wahid Hasyim, (2) mendiskripsikan perkembangan Madrasah Aliyah

garis besar dari pengamatan peneliti mengenai pendidikan sikap toleransi yang terdapat di Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Diponogoro Bali adalah cenderung baik

Keempat, bahwa ke tiga madrasah tersebut merupakan madrasah aliyah swasta yang berada dibawah pondok pesantren, jadi perencanaan mutu yang dilakukan tidak terlepas dari peran

Hasil yang diperoleh menunjukkan keadaan pada saat penelitian ini dilakukan, kegiatan ziarah kubur santri kelas XII Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Al- Anwar

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Aliyah Salafiyah Kota Cirebon (2) mengetahui perilaku keagamaan siswa Madrasah Aliyah

Adapun tradisi belajar bagi Siswa/santri pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Sabilul Hasanah, memilik kekhasan tersendiri, diantaranya adalah para siswa/santri yang “mukim” di