• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERAPI TERAPI KELOMPOK SUPORTIF TERHADAP BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA KALIWUNGU DAN PURWOSARI KABUPATEN KUDUS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH TERAPI TERAPI KELOMPOK SUPORTIF TERHADAP BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA KALIWUNGU DAN PURWOSARI KABUPATEN KUDUS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARTIH TERAPI TERAPI KELOMPOK SUPORTIF TERHADAP BEBAN KI,LUARGA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI

SEKOLAH LUAR BIASA KALIWUNGU DAN PURWOSARI I'ABUPATEN KUDUS

Anny Rosiana Masithohr, Nor Asiyahr, Sholihahr Scl<olah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhannnadiyah Kudus

F-nrail : annv fosia|afavahoo.collr

ABSTR{K

L:rta'- B€lakang . Wa d HedLh Orya izatio (WIJO, 2006)

rnelnpcrkirakan bahrva jumlah peryandang tunagmhila adalah 3% dari seluruh populasi pcnduduk clunia. Jika populasi penduduk di dunia sckitar 6.5 rnilyar, berarti dapat dipcrkirakan bahwa jumlah penyandang tunagrahita adalah sebesar l95.iuta.iiwa

Tuiuan penelitirn hi

adalah Lrntuk rnenganalisis pcngaruh terapi kelompok

suportit

terhaJrp pcrubahan beban keluarga dalarn irerarvat anak tunagrahita di SLB Kabupaten Kudus.

Desain p€nelitian

itli

ad^lah (tuLtsi experine tal, pre-post test \)ith

ontrcl gnup.

Tempar penclirian di SLR Pur'$'osari (l(eloDrpok inteFrensi) dan SLR Kaliwungu (kelonrpok kontrol). Sampcl pcnclirian adalah seluruh kelualga anak tunagahita

di

SLB Punvosari dan SLB Kalirvungu yang rnemenuhi

Literia

inklusi, yainr 68 (32 kclompok intervensi dan 36 kelompok konrrol) keluarga.

Hasil penetitian rnenunjukkan ada perbedaan signifikan bcban dan tingkat ansietas keluar.ga scbelum dan setelah ncndapalkan terapi kelornpok suportifpada kelompok intene,rsi daD tidak ada perbedaan

signifikan beban kelualga sebelurr dan setelah lerapi kelornpok suportif pada kelornpok lrontrol.

Rekonrendasi penelitian

ini

adalah perlunya dibentuk kclompok suportif

di

SLB, beranggolakan keluarga yang rncmiliki anak tunagrahita.

Kara

krnci

: Beban. Tunagmhita. Tcrapi Kelompok Supoftif Dafiar pus(aka : 95 (1989 2010

EFFECT OF SUPPORTTVI!

TfII]IIAPY (;ROU} TI{EIL{PY

CHARGES AGAINST

FAMILY CHILD

CAITX IN tunigl.ahita OUTSTANDING SCHOOL DISTRICT Kali$uneu AND

HOLY

Punrosxri Abstract

Background:

l'he

World Ilealth Orgarization

( WIIO

, 2006) estinatcs that the nunber of pcrsons with lnental retardation is 3 % ofthe cntire populalion ofthc wor.ld .

Ilthe

\.,,orld,s populalion ar abour 6.5

billior

, ncaning it carr be cstimalecl ihat the nunrlrcr ofpersons \1.ith ncnlal rctardatiorr ;s equal 1()

195

nillion

people for the purpose

olthis

study is srlppodive group rhcrap) menganalisispcngaruh to chanE:es in the

tanily

bulden ofcaring for children in special schools tunagEhira

IIoly

Distr icr .

Design

is

quasi -experimental

, prr -

post test

with

control gmup . Thc place

of

research

in

SLB Pnnvosari

( intenentior

gloup

)

and

SLll

Kali$,ungu

(

control gxrup

)

. The samples rvere nhole fhmilies tunagahila childlen in spccial schoo s rnrl spceicl schoots trlrrrosrrL

Kalr*ung

$ho nrctthe inclusion cr-ite|ia , narnciy 68 ( i2kelompol< 36kcloDpok intervenrion rnd conrrol )

faffity

.

Results showcd no significant differences in

lalnily

burdcn and anxiety lel'cls before and aiier rhe

intervenlion padakclonpok rnendapatkantcrapi supportive groups and no significant dillcrcnccs in

tbnily

bLtrden befbre and setclahierapi supportive padakelompok control grcup .

RccommendtrtioD of this

slrdy

is the necd for suppoftive dibentuklielompok in SLB . conrposed

ol

families who have children mertal retard

lior

.

Kel.rvords : Bulclen , Tunagrahita . Srppo(ive croup Thcrapy Bibliogmphy : 95 (1989-2010

lll(l(Vol.5.

No. 1 lanuari

2014:1-13

(2)

A. }'II,NDAHULUAN

Worltl Health Organizutio (WHO,

2006) memperkir-akan bahrva

jumlah

penyandang

tunaglahita adalah 3olu dari seluruh populasi penduduk

dunia. Jika

populasi penduduk

di dunia sekitar'6,5 milyar, beralti

dapat

diperkirakan bahua jumlnh

penyandang rundgralrird

rdahh .<bc.ar lq\ juta jiwa.

Menuut hasil

Sensus

Nasional Biro

Pusat

Statistlk tahun 2006 (BPS.2006).

bahu,a

dati

222.1q2.57

) pc0cjudul\

lndnnesia.

scbanyak 0,7% atau 2.810.212

jirva

adalah pcnyandang cacat. 601.947 anak (21.42%) diantaranya adalah anak cacat usia sckolah

(5-18 tahun).

Sedangkan

populasi

anak dcngan tunagrahita menempati angka paling

bcsar dibanding jumlah anal<

dergan

kccacatan lainnya. Pop lasi

anak

tunagralita di Propirsi Jawa

Tengah

rnenduduki urutan kedua sctclah

DKT

.lakafia yaitu sebesar' 52.800

oralg-

(BAKOR PLB. 2008). tsanyakrya

angka

Tunr;ralrirn n.cmi.u

rirrgginya beban

dunir

karena mengulangi

produktivitas

penduduk

dan berdampak secala tidak

langsung

telhadap

pcnrrrurran kemurnpuan ekononri pada setiap negara

Besarnya

jumlarh

penyandang tur'lagrahita akan berdampak pada munculnya masalall

bagi r'rcy :rl':rl. Lelucrg.r. Jan rnrk

iru

sondiri.

Masalah yang muncul berawal dari adanya kctcfbatasan anak nlnagrahila secala

sosiol<ultural

clalam kcterampilan

adaptif.

l[en'rul American Association on Me tdl Retetdation (2002). keterbalasan

pada tunagrahita clitandai dcngan lirse kecerdasan

di

bar'vah

noonal (lQ 70-75

atau kurang)

dan disefiai keterbatasan lain

pada

sedikitnya

dua arca

berikut:

berbicara dan

berbahasa; ketcrampilan merawat did.

actiri\) duily /trtr.g (ADt-);

keterampilan

sosial; penggunaan sarana

masyamkat;

kcsehatan dan l<canunan;

akaderrik

fungsional; bekcrja dan rileks.

dan sebagainya.

Adanya

ketelbatasan tersebut

menjadi

dasar

munculnya

kctclganiungan

anak tunagrahik terhadap keluarga

atau caregivef.

Kcluarga menbutuhkan dukungan

sosial

idlk hunlr d:ri krlrrrrg, iru,elciri.

rrrrrpi

juga

dukungan

dari

keluarga

lainnya

yang

.juga memiliki masalah yang

sama-

Pemberian dukungan sosial

dibutuhkan

untuk menguatkan kcluarga agar

dapat

terhindar dari dampak psikososial

yang

Iebih berat. Dukungan sosial

dibutuhkan agar-

mampu ntengelola

ntasalah-masalah

yang terkait dengan perarvatan

anak tunagrahjta.

Kemarnpuan mcmberikan dukungan kepada

keluarga dapat ditingka&an

dcngan

I'embcrirn telapi \e.ompol.

I crapi

kclunrp,'k ebih dit'ilih sehrgar rn.elrcn,i dibandingkan terapi individu.

dengarl

Pengiruh TeEDi Terati KcLonrpokSuDofti...,\hny Rosrana MasitIoI, N!r Asiyah, Shotihah

(3)

pertimbangan bah$'a:

kesempataD untuk

mendapalkan umpan Lralik segen

dari anggota

kelompok, dan

kesempatan bagi

pcscrta kelonpok dan terapis

untuk nrcngobsen

r\i rccpon p"'lol"gi..

emosional,

dan perilirku individu

terhadap

anggota keiompok lainnya (Kaplan

dan Sadock,

2007).

Bcbcrapa

tcrapj

kelompok yang dapat diberikan pada

keluaga

adalah

EdLcation Group, SelJ llelp

Group

(Videbec( 2.008), SLtpportive

(;rol1p (Teschinsky,

2000

dalam

Videbeck,

2008:

Rockland. 1993 dalam Stuarl, 2001).

dan

Ml.ltiple Fanil! llcrdly (Bcdcll.

dlik.,

1997 dalam Hernau,aty. 2009). Dari

bcrbagai psihoter:api kelompok

yang

berguna dalam mengatasl

masalah psikososidl

keluarga

dalarn

ncrarvat

anak

tunagralila. lerapi kclornpok suportif mcrupirkan alternatif pilihan terapi

y.urg

ditujukan unluk

meningkatkan kemampuan kclu.rrga menjuJi si.ren,

lenoukurrJ.

Tcrapi

kelompok .upnflil t.rdiri drri 4 \.i

(Mccloskey dan Bulechck, 1996

dalam

Stuart dan Laraia. 2008), meliputi scsi

1

(identitikasi kemampuan keluarga

dan

sumber pendukung yzrng ada), sesi

2

(penggtnaan sistem pendukung

dalam keluar-ga, monitor. dan hambatannya), scsi 3

(penggunaan sistem penclukung di

luar

kelualga. monitol dan

hambatannya). dan

sesi 4 (evaluasi hasil dzur

hambatan pcnggunaan sumbel).

B.

MI]TODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

metode

inter"rensi semu (quasi

experiment), LancangirD /rfe-po.rt te.tt rNith

conlrol {!'ou/) dengan

intcr",rensi

psikoedukasi

keharga.

Dalan pelaksanaan penelitian

Populasi dalam penelitian

ini

adalah

seluuh

keluarga

yang nerniliki anak tunagrahita

yang

dis;kolahkan di SLB Kabupaten

Kudus,

penelitian ini

responden

yang

digunakzrn

untuk kelompok intevensi 36 oiang

dan

lclunrpol. lnntrol ic' ormg. PaJl

nanrinla

peneliti

menggunakan

teknik

pengambilan snlJlpel

flrpo.ti\)e r,rmplirg, maka

terjadi perubahan

telhadap jumlah sampel

yang benar-berrar dilibatk:ur dalarn penelitian

Adapun karaktedstik sampel Dntuk keluarga

lang d-p.rr dima.ulk"n drlrnr

krirq|i.r inklusi pada penelitian

ini

adalahl

yaitu

l37orang.

Pada

pelaksanaan

2.

l. Keluar-ga yang merawat

anak

tunagrahita dan tinggal dalam

satu lUmah

Keluarga yang telikat

status

pcrka$'inan atau rnenung

belum nrcnikah

3. Keluarga yang memiliki

anggota

keluarga

tunagrahita dengan diagnosa tunggal tunagrahita

,1. Keluarga yang memiliki

anggota

Lelualpr ru.r.rgrrhira Jalarn k:

cgorr tingkat ringan-berat

JI1(l( Vol. 5. No. 1 lanuari 2014 : 1-13

(4)

6.

7.

8.

9.

Maka junrlah sanrpel akhir yang

ciibutuhka,, Vaiabel beban

keluar-ga

diuk'r

meialui

,

pcrulch.rr'

slor dari

s<riao

b.rrir

pernlara,rn

u:uiull pene llan tnl Soatct

-1Lr t(\pon0en

untuk seriap kclompok. yaitu l(elompok

setelah

dilekukan uji coba terdiri dari

26 inter-\,ensi

dan kclompok konlrol sehinggi butir' yrng terdi dari

pcmyataan

positif jumlah toral

sampel adalah

72 rcsponden. Uilvour'tble) dan negatif

(tLnfcnttu crhlc) Pada pelaksanaan

penelitian inl responden Nonror

pemyalaan

dari nasing-masing

sub

yang

digunakan

untuk kclompok intevensi vifiabel lergambai pada tabel

3

1

sebagili

36 orarg dan kelonrpok kontrol 36 orang

berikul:

Tabel

3.1 Perscbaran

Nomor

Pernyataan

Tiap

Sub

Variabel Kuesioner

Beban

Koliargr

Keluar-ga

yang belada dalam

rentang usia

l8-50

tahun

Keluarga yang bisa mcmbaca

dan menulis

Kcluarga yang bersedia

sebagai

responden dalam pcncljtian

dan

dibuktikan dengan

penanclatanganan dalam lembar pelsetu juan respondcn

Dengan mcngg[nakan netode

studi

quasi et)criment. ada

kekharratiran tcldapat beberapa responden yang

/rop out, lori

tu

.follow r/

atau sub'ek yang

tjdak taat dalan proses

penclitian.

Oleh karena itu, hal irli

dapat

diantisipasi dengan cala

melakukan

korcksi terhadap besar sanrpcl yatg dihitung.

Cara yang digurlakan adalah dengan menanrbahkan scjumlah subjek agar besar sanrpel dapat telpenuhi.

dengan mcnggunakan

teknik

pengambilan sarnpel

puryorire san1rling. maka te{adi

p"-rubahan terhadap

jumlah sampel

yang

I'en.rr-hc.rar Jilibttlirn drlan

pcrrcliran.

Pengambilan

sampel

mcnggunakan

teloik ftlrPo'tIc .'/lntl,lin prdJ

n asi.1g-nrr:ing

Sl,B

berdasa

<an kriteria inklusi

yang djtetapkan.

Proses pcnclitian yang telah

dilakukan

secala keseluruhan berlangsung

sejak

minggu keempat bulan Septen,bcr

2013

sampai dengan Desembcr 2013.

setelah

proses pengumsan pcrijin:[r unluk

nelaksanakan

pcnelitian

pada

kedua

SLB

selesai. Pengambilall

data

p/'c l.rr1

pada kelompok

lntcrvensi

dan

kelompok kontlol mulai

dilal<ukan

pada

tanggal

Awal

bulan septcmbet 2013 .

No

Sub

\rariabcl Jumlah

Unlnuour,tble

I Beban

l5

Snbyektif

i.5.6.7.8,9.1 0,1 1,12.13,18,20.

)) t<

23

PcnBdruh Tei api lempi Kelomp.l{ Str!ortii..,Anny Rosianr ivlasit|.h, NorAsjyah, Sholihah

4,1,1.15,19.21.2,1.26

2. Beb:ur

lt

Obyektil' t,2.16.17

(5)

Adapun kuesioncl dimodilikasi

scbagai pengunrpul data

plimer-

dimana tesponden

mcngisi

pemyataan

yatg te.dapat

dalam kuesioner dengan

memberikan

tanda chek

11.s1

(J)

pada

kolom

yang

sesuai.

Ja\raban

pclnyataan dengan mcnggunakan

skala

/rlcl dcri l-5. dengln lJireri-

pcnil0icn sebagai bcrikut:

Tidak pet.nab. jika pemyataan

terscbut

lidak

pernah rcsponden

alami dalam

satu minggu.

dibcli nilai

1.

Jarang, jika pemyutaan tersebut

hanya responden alarni

sekitiu l-2

hari dalam satn minggu. dibcri

nilai

2

Kadlng-kadang jika

pernyataan tcrsebut r-esponden alanri sekitar 3-,1 hari dalam satu minggu. diberi

nilai

3

Scring. jika

pcmyataan telsebut responden alzrmi selama 5-6

hari dalam

satu minggu, diberi

nilai

4

Selalu.

jika

pcmyataan tersebut responden alurmi setiap ltari daliun satu minggu, diberi

nilai

5.

Nilai pemyataan negatif

(unfLtNoru tlble)

dapat kcbalikan dcngan nilai

yang

didapatkan dari pcmyataan positif (tntou,able).

Uji validitas digunakan untuk

menguknr- irpa

yang

memang sesung guhnya herrdak d

ukur drn dilam pencli.irn

irri nrenggunakan

uji korclasi

Pcarson Pt.oduct

Mottent.

Hzrstl

uji dikatakar valid

apabila

nilai l hasil (kolot\ corrected brtit htcl

cort

eldion) attaia masing-masing ilem

pemyataan lebih besar dafi

I

tabel (Hastono, 200s).

llii rcliabilitas ditujukan untuk

nrengukur

istr-umen ini dapat disebut

relia6e1.

Re/iabc1 adalah instr-unren yang bila

digunakan beberapa

kali untuk

mengukur obyek yang sama akan

nenghasilkan rilai

ycnJ r.rmd. rtar.

hasilpengrl,.rlan \o t"i..cn

dan bebas dari kesalahan.

Uji

reliabilitas dalam

penelitiar ini

dengan

nrembandiflgkan antara

Cronhach'.r Ooefficicnt

Alpha dan nilai

r-tabel.

Instnunen penelitian dinyatakan memenuhi

reliabilitds bila Cronbuch's

Coelficicnt-

,'l/pha leblh bcsar dar-i nilai

,"-tabel (Sugiyono.2005).

C. HASIT,

PENELII'IAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan

hasil analisis di

atas, terlihat bahu,a

skor rala-lata

bcban keluarga pada

Lelnnpol ln.<rrqr. ccb<lunr

nerr. )crixn

terapi kelompok supoltif (1lre rejl)

lebih rendah sebesar

1.97

dibandingkan

delgal

skol mia-rata beban keluarga

pada

kelompok konhol. Hal i

menunjukkan

bahur

l^. o.rn Lclrralga

drlart nera\^ill

arnirl Lrrrag,

cltitl nadc le.ompnl, int(rv(nsi sebelum pcftbe an telapi

kelompok

suporril

scdikit lebih

ringal da

pada beban

kcluarga pada kclompok ]<olltrol,

dimana

llKK Vol. 5. No. 1 januarj 201,4 : 1-13

(6)

masirg-masing kelompok berada

dalam kategori beban sedang.

Beban keluarga dalam merawat

anak

tutagrahita di SLB Kabupaten

Kudus

'ehel.rm d.rn \esudrh pelakc, ran tcripi

kelompok suportif pada

kclompok

intervensi, dapat diketahui

dengan mcnggunakan

qji

dependent r^ample t-tcst

(paied t-test) untuk variabel

beban kelu:nga (skala

numerik)

dan

$i l,ilcoxon untul variabel tingkat ansietas

(skala

kalegorik). Llntok melihat lebih

jelas

tenlang

adanya perubahan bcban keluarga

dalanr mcrawat anak tunagrahita di

SLB

Kabupaten Kudus. ciapat

dilihat

pada tabel

1.

Analisis Hasil

pada

tabel 2.

menurjukkan

bahu,a pada kelonrpok interwensi

terjadi perubahan

mta-lata skor

beban antara

lrs

da\ post

test.

Skor beban menurun sebesar

6.4.

Penurunan

skor beban

scbesar 6.4

belum mampu mengantarkan

perubahan kategori beban keluarga.

dali

beban sedang menjadi

beban ngan.

Penut1lnan rata-rata

skor beb/n p:rtla ke.ompok

inrer-vcnsi

heFnrl.rr.r

,cearu

srrtiqik- ditnrni nilri

p

lebih kecil

daripada

nilai

alpha (p=0.001 <

0.05). Hasil

tersebut rncnunjutrCian bahwa

terdapat

perbedaan

yang sigrrifikan

skor.

beban pada kclompok intervcnsi

sebelum

dan sctclah pembelian terapi kclonpok .uportif. Hrl irri

ber.rrri

h"lrrrr

pcmbsr'.an

terapi kelompok suportif pada

kelompok

intervensi mampu menurunkan

bcban keluarga

dalan

mer-awat anak tunagrahita.

-l'abel

2. juga mcnunjukkan balua

pada

kelonrpok kontrol brjadi

pcrubahan rata,

rata skor beban sebclum

(p7-e 1e,5t) dan sesudah (7ro.rl 1c.r4 sebesar

2.47.

Penuiunan

fata-rata skor beban pada

kelompok inten

er'.r rn.nLrniuLlan hahrri prmb<r;rn

terali generalis berupa

pendidikan

kcsehatan lentang cara mengasuh

anak

tunagrahita yang diberikan

sccara

kelompok. beryotcllsi menurunkan

skor

beban. Akan tetapi,

perubahan rata-rata

skor beban

pada

kelompok korrtrol

tidak bernrakna sccara

statistik. nilai p

sebesar

0.357

hcrada dialas

nilai alpha (u:

0.05).

Hal inl beralti bahu'a tidak

terdapat

perbcdaan skor bcban pada

kelompok

kontrol

antara

prc

dalr

post test.

Dapat

d'.inpulk:.rn

h.

hur

pemheria

r

rcrrpi generalis mampu menurunkan

skor

beban pada kelonrpok kontrol, rctapi dengan tidak diberikannya terapi

kclonpok supodif

pada kelompok

kon[ol

akan menyebabkan tidak

ada perubahan yang signifikan

beban

kclualga dalam

mer-a\\iat

anak

iunagrahita inlara

pre d tpost

te.tt.

Beban Keluarga

dengan

anak

Tungrahita Sesudah Tcrapi Kelompok

Supo if

Beban keluarga dalam mcrawat

anak tunagrahita

di SLB

Kabupaten Kudus pada Pereani TerapiTcrapi Kelomp.L Suporli...Anny R.sir.r Masirhoh, NorAsiyai, ShoLihah

(7)

kelompok irrtcrvensi dan

kclorrpok kontrol sctclah tcrapi kclonpok supoftif

dapat

clrlrrali.i> Jcni,rn menggunJlin

Lii

ilclelettlent samplc l-le.tt

untLrk vauiabcl

bcban

kcluarga

dan uii cri s(r/dre

untuk

voriahcl dngkat ansictas. Distribusi

irasil dapdr dilihat pada tabel

I

clon 2.

Hasil anllisis

pada

tabel 3.

menunjr"rkkan

bahrr

slior beban kcluarga pada kclompok

intcnensi sesudch trcmb(rian

tempi

kelonpok snpoftif

lebih rendah scbesar 5.9

rlibandingkan dcng0r kclonpok kortrol.

Atall

dct]gan

karr lairr.

"ctclait

pcmherirn

terapi kclompok suponif. dijumpai

bcbat kelr.rarga yang

lebih lingan

dalam mera$,at

"nll

trrnlgrohrta p.rJ.r Lelornpnk

irrt<n.r'i.

dibandingkan dengan beban keluarga pada

kelonpok kontrol

)-.rng

tidak

nlcmpcroleh terapi kelonrpok suporlif.

Flasil Lrji statistik diclapatkan

nilai p

scbesar

0.007 (p < u).

dapat

disimpulkan

bahwa

tcrdapat perbedaan yarrg

signitikal

bcban

keluarga antara kelompok inteNensi

dan

kclonpok kontrol dalan mera$'at

anak

tllr:r:'r:thllt s(lr'l:llr penrhelirn

lcrapi

kelonrpok supoltii pada

kelompok

int.r\cn.i. llll

irri her':uri balrsir penrbcrirn

tcupi l(clo pok

sr.rportif

pada

kelompoli

intervcrsi nampu

menimbulkarl perbedaen

beban keluarga dalam mcra*at

anak

tunagralita

antara

kclonlpok

inlervensj datt

kclonrpol, k.'nrrol. Jimrna

pcng. rLrh

te'rfi kclonrpok suponif nrampu

tr]cnulunkan skor bel'ran pada kelompok

intenensi.

l{asil pcnelitian

menunjukkan

ballr a

nilai Iata-lata bcban pada kclompok kontrol

lebill

besar 1.97 dibandingkan

dcngilr kclonpok inLerr'cnsi. IIal ini menrbuktikan

balrr,;a

beban keluarga dalam merasat

anak

Lunaer:tl'ir. p.LJe kclnrtrpul< 'nterrc

rsi

sebclum pemberian tcmpi kel(tlrpok

suportil. icbih rirrgan daripada

beban

kclualga pada kclorrpok konfol.

Tabel L Analisis

Bcban Kclual'ga Sebclurn

Dilakukan 'ferrrpi

l(clompok

Suportif Kclompok Intcn

ensi dan

Kelompok Kontrol di

SI-B

Kabupaten Kudus

(n r=32,

nr=36)

Var

Jcnis

Klpli

n Mean Median

SD

Min-Maks 95./" Cr llcbirn

(pre

lesl)

Inten'ensi 32 67.lll

69.5 17.53 36-97 61 .49

-

74.13

llKK Vol. 5. No. 1 lanuari 2014 : 1-13

11-5 13.46 46-94 65.22

-

71.33

Kontrol i6

69.78

(8)

Tabel 2. Analisis Bcban Keluarga dalam Merarvat Anak Tunagrahita Sebelurn

dan Sesudah

Tcrapi Kelompok Suportif Kclompok Int€rvensi dan Kontrol di SLB Kabupaten Kudus

(nr=32, nr=36)

Klmpk Variahel Mean

SD SF p-vnlue

Bcban a. Scbelum b. Sesudah Sclisih

1.99 3,i

3,82

32

i2

67,81 61,4 t

17.53

1 t.3 t

9,48

0,001*

6-4 K onlrol tseban

a. Sebelum b. Sesudah Selisih

36

36 2.09 0.91

69.78.

67,3t 2,17

13.46 12.57 15.88

0,357

+Bermakna pada

o:

0,05

Tabel

3.

Analisis

B€ban

Keluarga

Sesudab

Dilakukan T€rapi kelompok Suportif Kclompok Inten'ensi

dan

Kontrol di SLB Kabupaten Kudus

(nr=32, nr=36)

Variabel Klpk n Mcan SD SE t

p vdlue Beban

(post

test)

lnielvensi

32 61 ,41

11.31

1,99 2.02

Kontrol 67.31 12,5'1

2.09

0,007*

+Bernraknapada0=0,05

Menurul penelitj,

pcrbedaan

nilai

rata-rata beban

yang tidak

sama,

dimana

diperoleh

nilai yang lcbih kecil pada

kclompok intervensi, disebabkan oleh bcberapa laktor,

."lah .atunyJ uJalah kcbcmda.rn

kumire

orang tua. Komite olang tua

mempakaD wadah belkumpulnya beberapa orang tua

di

SLB Purwosari, sclaku

kelompok

inten'ensi. Komite tersebut

tidak

ditemukar di SLB Kaliwungu,

selaku

kelompok kontrol.

Berdasarkzur hasii

wawancara dengan Kepala Sekoiah

SLB

Punvosari diperoleh infomasi

bahrva

kegiatan komite orang tua tidak

berialan secara

rutin

dan

te{adrval-

Dalam beberapa

kali diadnkan peflemuan. cukup

dapat

dirnanfaatkan oleh beberapa

keluarga scbagai media

tukal

pendapat dan berbagi

pengalanlan dalam mengasuh

anak

tunagrahita. Hal ini sesuai

dengan

pcmyataan Hardnrar. dkk.,

(dalam

Susanandari,

2009)

bahwa el'ek terapeutik

pada keluarga dapat ditingkatkan

dcngan mclibatkan mereka dalam suatu Nadah yang beranggotakan kclualga-keluarga

lain

yang

mcniliki

masalah

yang sama.

Schingga

Pengrrui Td.apiTc' apr KeloDrpol{ Supoltii.."\nry nosiana l'lasithol, Nor,^siyah, Sh.lihal

(9)

peneliti beryendapat bahwa

u,adah

bcrkumpulnya orang tua yang

memilil<i

anak tunagralita. dirasa diperlukan

untuk

menciptakan suasana ter-apeutik

di

lingkungan sekolah.

Wadah pcrkumpulan ter5qbul

perlu Jiti drklanjuri s(cirrr

r-utin

dan berkesinambungan agar

didapatkan

e1'ek lerapeutik yang lebih

optirral.

Flasil uji kesetaraar nilai beban

antara

kelonpok

intervensi dan kelompok kontrol, menunjukkan bal'rwa kedua kelompok setam

lp o: 0.0i). dirnana diperolch ril.ri

p

adalah 0.60,1. Ilal ini

merrgindikasikan

lrahu'a tidak dircmukirn

perbcdaan

yalg signifikan nilai bcban pre tu.jt

antara kelornpok iniervcnsi dan kelompok kontrol.

tserdasartriaur

hasil uji

kesetaraan, dapat

dipahami

bahu,a setiap

kelualga nemiliki

bel'ran

yirng sanra ketil<a mclal\rat

anak tunagrahita.

Beban

dala]r'r meLalvat

anak

tunagrahjta

meLupahan belbagai

permasalahan,

kcsulitan, dan

c1'ek

yang dialami

kelualga sebagai hasil dari mera$'at anak tunagrahila (F-ontaine.

2003). Bcban tersebui

akan

mempengaruhi fungsi dan

kciridupan

Leluargr

1C.r'..ercn,

J\k.. )U 0:

I or rd.nc.

2003).

Beban yang dialami keluarga kar.ena

merawat anak tunagrahila,

sesuai dengal

penelitian yang dilakukan oleh

Macs.

Broekman. Dosco, dan Nauts

(2003).

Hasil

dali

penclitian ter_sebut ntencmukan bahl\'a

beberapa keiuarga menunjukkan bebai

bcriebih ketika har-us ncLawat

anak lunagmhita.

Beban yang berlebih akan

dirasakan keluarga sebagai manifcstasi

dari

tuntutarn

ekonomi dan waktu yang tidak

singkat

dalan perawatan, stigma sosial

tentarlg

tunhgrahita,

ketergantungan

anak

dengan

keluarg4 kesabaran yang tinggi

dalam menghadapi

emosi

anak.

dan

menur-unnya

prod!kt;\ itas dn.rm k<.ualga.

Siruc"i scperti

ini nenimbulkan

beban

yang

tidak ringan dan dapal

neryebabkan nlu]lcullt]a dampak bagi keluarga (Tsai dan

Wang.

2008). Dampak yang keluarga

r-asakan

akan berpengaruh lerhadap

menurunrtya

kualilas hidup dan kerrampuan

keluarga d;rlzrm nrerarvat anak tunagrahita

(Tsai

dan

Wang.2008: Mclntyre.

Blacher. dan Baker.

2005).

Menurruuya

kualitas

hidup

yang diraszrkan

kclualga berkaitan juga

dengan ketidakmanpuan keluarga dalam memen!

ii flrngsi ekonomi (Sethi, Bhargava.

dzur

Dhiman. 2007: Valentine,

McI)emrott.

dan

Anderson.

1998).

Keluarga

akan

dihinggapi

perasaan trCrau,atil tentang masa

depan penrbiayaan anak tcrdait

dengaD kemunduran

produktivitas

kepala kcluarga d:rn keklawatir:rn bahwa anak tidak marrpu hcrfu r3.

i uptimal sccair

sknnnm..

dikalenal<an ketcrbatasannya

(Singi

dkk..

JIKK Vol. 5. No. 1 Januari 2014 : 1-13

(10)

I990

dalam Tsai dan Wang, 2008: llassall.

Rose. dan McDonald. 2005; Yee dan Sculz, 2000).

Penjelasan di atas, pcncliti

berpendapat

bahwa l(eluarga yang memiliki

anak tunagrahila perlu menrperolch keterampilan

untuk

mengclola beban. sehingga dampak

yang nuncul

disebabkan

karena

belatnya

beban di dalam merau,at anak

dapat diminimalkan-

Roberls, Mazzucchclli, Stlrdman,

dan Sanders,2006).

D.

SIMPULAN DAN

SARA.N

SIMPULAN

L Kdrdl,leri.rik lclru gr dclam

perrelirian

ini

menunjukkan bahwa rerata keluarga berusia 41,42 tahun, penghasilall

di

atas

' UMR, mayoritas keluarga menilild

hub.rrruan

'ebagai

or'.rng Lua. maloriras

berjenis kclamin perempuan,

dan

scbagian besar pendidikan tcraklir

SMA/sederajat. Karakeristik

anak

runJgrillrilc pada

pcncliria

I

ini

menunjukkan bahwa lerata usia

anak 12,11 tahun. clan sel'ragian besal dengan linglGt tunagrahita ringan

Ticiak terdapat perbeda.m beban keluarga

sebelum

pelnksanaan

tempi

kclompok

\unorrrf. anttua (elonrpol

intervcnsi

dcngan kelompok kontrol

'fcrdapat perbedaan beban keluarga pada kelompok interwcnsi sebelum dan setciah pelal$anaan

tclapi

kelompok

suporlif

Tidak tcrdapat perbedaan bcban keluarga

pada kelompoh kontrol sebelum

dan

sctclah pelaksanaan terapi

kelompok

supofiii'

Terdapat perbedaan beban

keluzuga

setelah pelaksanaan terapi

kelompok

suportif

antara

kelompok inlenensi

dan kelompok

kontrol

-l'idak

terdapal hubungan

karakteristik

kelualga (usia. penghasilan,

jenis

Bcrdasarkan

hasil

wa\rancara sclama pembe an

terapi

generalis, beberapa responden

pada

kelompok intervcnsi maupun

kelompok

kontrol menyatakan mampu

mengelola beban secara

mandiri,

sedangkan beberapa

rcsponden lainnya kesulitan

untuk mengelola bcban.

Ada

bcrbagai upaya

yang

dapat dilnkukan

untuk

mcningkal-kan kenrantpuan

keluuga

dalam

morgelola beban.

Salah satu upaya

yang dapat dilnhukan yaitu dengan

cara mcrnbentuk

kelonrpok

pendukung. dimana

bcranggotakan bebelapa keluaiga

yang

mcmiliki anak tunaglalita.

Kelompok pendukung

ini lcbih dikenal

dengan nama

kelompok supoltil Menjadi lebih efeklif bila

pcrnbentukan

l(elorrpok suportif

dapat

drikuri

Jcngan pcngoptinr.rlan

perrr

komire

orang tua

sebagai sebirah

parcnl

support gr-or.rp (Tonge.

dkk.,2006

dalarn T{udson,

Reece. Cameron. dan Matthcws.

2009;

2

1.

5.

6.

Pengamh TerapjTeraFi(elonrpokSnFortit...,^.ny Rosian. lUasitloh , Nor sjy.h, ShoLthah 10

(11)

kelamin,

hubungan

pendidikan)

dan

keluarga. dar

anak

(tingkat

tunagrahita) pada kelompok

intervensi

dan kontrol terhadap bcban

keluarga dalam merarvat anak tunagrahita. Tidak

terLlirp"r hub!ngan lrrrkrcristik

u.ia anak dengan beban

dalan

memwat anak

runierillrir,i naJr ,relompul,

intcn cnsi.

climana

hasil yang sebaliknya

berlarku pada kelonlpok kontrol.

SARA.N

l. Mcrrhenruk kornitc sel(ulalr

"chrgai

Ptr.4l \ttpptttt !r'or? )lrng

berfungsi

sebagai

Nadah bcrtrimpulnya

kcluarga

yang mcmiliki anak nlnagrahita

rmtuk

berbagi kemampuan dalam

mengelola beban

kelua.r'ga dalam merawat

anak tunaglahjta.

2.

Menggunakan

terapi kelompok suportif sebagai intervensi untuk

menurunkan

beban

keluzLrga

yang memiliki

anark

berkcbutuhan khusus

:. Mengembiingkrn ocnclitian

mengcnai pengaruh terapi

kclompok suportif

pada

keluarga yang memiliki

anak Lunaglahita, dengan mempetimbangkan

proporsi yurg rnerata untuk

variabel

jenis kelamin, pendidikan.

huL.rungan keluarga, dan tingkat tunagrahita

DAFTAR RXFERf]NSI

L

Allen, Lowe- Moorc, dar Brophy. (2007, Itrni). Plear..o

. c.bl"

JnJ . Laraclcri"ti("

of

out

of

area placement

lor

people 1l,iti

'n.cll((lIrl di.ahilir) rrd .l,dl .n.ind

beha\ior Journal

tf

InteUectuLl

Disabilitf

Rcscarc,4, Volume 51. Pal1 6,409-416

2.

Andrcn dan Elmstahl. (2006, Desenbcr).

Psychosocial

inteF,,ention

lor

family carcgivcls ol people with deDentia reduces caregiveis burden: development and effcct .

aJter 6 and 12 rnontl1s,

.IolirnoL Couipilation. ,tcond

J Cothg

Sci. 22, 98-

109

3. Appelbaurr, A.ll. (2005). &"p.,r"rle

therdpy. Februari 27, 201l.

lrttp://www lbcus. plyglriatryon line.org/cgi

4.

Arikunto. S. (2009). I'rosedw penelitiun:

sullt

pendckutan

praktik

edisi rc\,isi VIII.

Jakarta: Rineka Cipta.

5. Bailon. S. c..

dan

Maglaya, A.

S.

(l998). ,trrr't

health

nurshg,

QneT,on

ciry.

6.

Banowati,

L.

(1989). Psikotet.opi s

portiJ

sehagai teknik

u tnk lemntlkon

derajdt depresi

don a sieta\ serkt

]eni

gk.

kuu

,c,h,t,t:,

t,

Jry

t.,t5it,, /,,

lr4.r, r,..

tc.,._

FPsi UL Tidak dipublikasikan

7. Bcdell. J.R.. dkk. (1991).

Cun.en.

approathes to ussessnteu an(l trea!nent

ol

Nrsan A,ith .\eria1ls rcntd

illness.

)t 20tl

h 1l p://rY\,r,-rv.p{qhosoc ial. com/

research/culrent.htlnL

8. Biil, Al dan Leader. M.tt.

(1998).

lretrlcn:c nl p.lehrrrrrc

LJi.orrJ.r rrr

gencral population rcsuhs of

the

Nctherlands

Menlal Health SuNe)

and

Incidencc Studl' (NI-MESIS).

J-.,ctal Psychiatry antl

l'rrhiatic

Epidemiologt.

33(1).587-59s

0. Bo\d. V A. ddr Ni d . \4.A.

ttq';81

Psy&idlric ]11l.si7g co tempani!

p/.r.1tce, Philadelphia: Lippincou

10. Bradley,

dkk., i2006, April.).

Multiple-

f:mily sroup treatrrcnt lbr

english-ancl vielnamese-spcaking families

living

with schizophrenia. Pslcl1iulric Serrices-

\

ol.

57 No. 4:521 530

llKKVol.

S. No.1 januari

2014:1-13 1l

(12)

11 Chaplin, J.P. (2002). Kunus

lengkap

lriirlogi

Cet.l(e 8. Jakarl

:

Rajaajrafindo Persada.

12. Chicn. Chan, dan

Nornan.

(2008, Juni).

Evahation

of I

peer-led nrutual suppcnl group

lor

Chinese 1'arnilies

of

people Nith schizophrenia

At J Cot)ntuiry Psjch(l

42:122 131

13.

Chien, W.T. dan Wong, K.1..

(2007, Maret).

A fam'ly

psychoeducation group

progran fbr chinesc pcople

\\'ith schizophrenia

in

Hong Kong. Psj,crl.,/,"1.

Sen'ices.

.4rlington. Jan0ari 2,

201

l.

\v*.w.proquest.copr.pqllluto.

14.

Chien, W.T.. Chan,

S.W

C.,

dan

Thonrpson.

D.R. (2006). Ellbcts of

o

mutual suppott group jr fatnilies ol

chinese

people ith

schizophreniu.

l8

Month,: folkn,up. Januari 2.

201 1.

htlp://bip.rcpsvch.ors

I5.

Copcl. L.C. (2007).

Psjfhiotti. ( td

tental health rurstng arre: ntn se s clinical suide.

(2"d ed.). Phiiadclphia: Lippincott Willianrs

21.

Edclman, Craig, dan Kidnan.

(2000).

(;roup

inrerventions \i-

ith

cancer patients:

Efficac), ol

psychocducational versus suppodive

groups../rrnal

ol Psychosocial

Oncologl, \,lol.

18(3)

by The Ha*ordl

Press. Tnc. 67-85

22. Emerson.

(2003,

Mei/Juni).

Mothcrs ol

children and adolesccnts

wilh

intellecrual dr,,

bilin: ..cial r'r,i

ec^n^rnic iirur{.on, rrental health status. and the self-assessed

social and

psychological impact

of

the

child's dilfi culties, .lout

nal

oJ Intellactnal

.

,/.r.1rl1tlll, Volunc 47, paft,l/5, 385-399

I I. lri"IJrnr.5P.r'0.lr. f

n;:.rul,

patctirrr

teknik

relaksasi nd.f.]s

dalat

tefidda?

tingkat

kecenasdn p.tsien pre-operasidi

ruang

beclah

]ISD

dr.Soeh.ndi Jenbet..

Skdpsi PSIK-UNEJ. Tidak dipublikasikan 24.

Fontainc, K.L. (2001). Menkl

heol/h

,///vr:. Neu

Je.s,y.

P(dr.on

ld||cdlion.

lnc

25. Friedrnan. (.2010). Kepertudtdn kelrnrga teoti ddn ptoktek. (Edisi 5). JalGrra: EGC

lb. udl'el. \ I ' 'Urr D,nhilit)

.tu,lhs

it, ed cLrtian re.Llings

theory o1.t

nethod, Vienna: Oxibrd I-aDg.

27.

Culselen. dl(k.. (2010. Februari).

The

lercei\ed RUr.l(n ot' Cire il .l

rL,

Conelatcs in

SchiTophrcnia. I?.///.tr&

Jonnal

oJ Pstchiatrr, 1-8

)R

Gundl"d.\. (1000) D.r/r

.n A ,o t,ti

t,\i,1

/arirr

lakaria: P'l'. Gunung Irrulia

29.

tlanid. A.Y.S

(2007). Riset kepeftNatrol:

Konsep,

etika Lt

itlstt'umenktsi. lakarta.

EGC.

10.

Hastono. S.P. (2007)- Atl.lisis

dakl kesehatan.

Tidak

dipublil(asikan. Depok:

FKM

UI

31.

Hailahan, D.P., dan Kaulfman.

J.M.

(2006),

Exceptio

al

learna.s:

tutrad

ction b

specicrl

e(tutotion

(10tll cd.). Bostoni Peamfi

32.

Ilamhnp, S.T. (2005).

Ganboron htrbungon orong tua guru

dola

kry,:nan

pentlilikan luar biasa hagi

anok anak sindra

l dutn. I.Psi-UI. Tesis

'l'idak

dipublikasikan

'rJ ITr.rrrila.rrr t'0tU'. P,asoruh ,.rrp,

kclonpok

nqtortif

terhdddp Lrlsietas ibll

&

Will.ins

16. Crits-christoph,

Azarian, dan

Shappell.

ll0o6).

An oper rrial

n,

b

r.r "flpp.flr\e-

expressive psychothcrapy in the neatmcnt

of generalized anxiety

disorder..

Pslchotherupy, volune 33 nunrber 3

17.

CMHN, (.2006\. Madut bosic

cour:e

conn nit)

rcntol heahh nurshg. J^katta, WHO

I'IK

UI

18. Cook,

lleller,

dan PickcFsohenk. (1999, OktobeD.

The cffect of suppo(

group padicipation

on

caregiver burden anrong parents

of aduit ofiapirg with

sevcrc menlal Illness. FaDrily Relarions. Vo1.48,

No. ,1, 405-410. Juni 1,

2011.

hte:/

r.r\v j stor.org/srable/585248 .Accessed: 0l/06/20 I I 0l :54

19. Depkes RL (2008). n/.rc/ keseh.rttol dasar

2007. Jakarta: Badan Penelirian

daD

Pengembangan Kesehalan

Rep blik Indonesia

20. Direktorat Pendidikan Luar Biasa. (2001).

Kcbijakan .lon

pengentbongan progrant pendidikan hrar

brrrd.

Direlrtorat JeDdrnl

Pendidikan Dasar dan

Menengah,

Departencn Pendidikan Nasional

PengaruhTefu!iT.rapjKelompotSup0rril....AnnyRosianaMasitIoh,NorAsjyah,Sholhalj 12

(13)

hoi

il

pti l,ara di

Kelurahan Balumhang

Jdya. Bogor

Flasil

Karya Tulis

llmiah Fakultas

Ilmu

Keperawatan Universitas

lndonesia

34.

Hassall, Rosc. clan McDonald.

(2005,

Juni). Palenting stfess in rnolhels of

children with an intellcctual disabiliry: The effccts

ol

parental cognitions in relation to

child

characteristics ancl

lamily

support.

Jounal

of Intelechtal Disability l?esearch.

volume,19, pan 6, p:405-418

15.

Hawari, D

(2001).

Manajenen

stt'ess,

t.

nt. .1o4

dcfry.' I-Kl L Jaklfl.r :Ur)J

Baru.

{b H(rrr\rn. I r'004t.

P,

uganh tpmti supottil

terha.

p

keuidnpuan keluarita dula

l neruwat klien

gang'f,uon

jiwa

di kel

raha

Sitlddng

Bttnng Bogor

Tahun ,f108. FIK-UL Tesis. Tidak dipublikasikan.

37. Fludson, Reece, Canreron, dan Maltbews.

(2009, Juni). Lffects of

child

characleristics on the outcomes of a parent support progran*.

.loffnal of I'lte

ectual

J,n D.tclnt'

tcDt,tl

Di,,1t'tl,D tt\2): )i-

t32

38. Hunt. (2004) LRc-rource kit

fot

self help/

suppoi t gro ps for people (rfeccted

h!

un

eoting disoftlet. Februari 12,

2011.

http4vww.medhelp.ore/n-jqroups/

Volulrteercuide.pdf

39..Flurlock, E.B. (l 998). I's i

kobsi

pet ke ntbdngan, sualu rentang keh i tlupan (telemahan : lstiwidayanti dan Soedjar\,o).

(Edisi 5). Jal(arta: Erlangga.

40.

Isaacs, A. (2005). Pdnduon

bel.liat keperlnl'dtan kesehatan

jiwa

dan

psikiotik.

(Edisi 3). Jakarra:

EGC

jlKK Vol. 5. No. 1 lanuari

2014:

1 13

Referensi

Dokumen terkait

The Licence is amended by the insertion of the following Condition 1.2.11: 1.2.11 Subject to Conditions 1.2.9 and not more than 30 days after completing construction of Water Body 1,