• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN YANG DIRASAKAN DAN MANFAAT YANGDIRASAKAN TERHADAP NIAT BELI ULANG DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL

MEDIASI PADA E-COMMERCE SOCIOLLA

(STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) Dimas Megarani Putri Amunawati

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Dimasmegarani@student.ub.ac.id

Dosen Pembimbing:

Ananto Basuki, SE., MM., CMA ananto@ub.ac.id

ABSTRACT

This study aims to discover the influence of perceived ease of use, perceived usefulness on repurchase intention with customer satisfaction as the mediating variable of Sociolla e-commerce on the undergraduate student of Universitas Brawijaya Malang. This type of research is explanatory research that explains or proves the relationship or influence between independent, dependent, and mediator variables. This study used a sample of 100 respondents where questionnaires were conducted online. Sampling uses a non-probability sampling method with a purposive sampling technique. The sample consisted of respondents who were undergraduate students of Universitas Brawijaya and repurchase Sociolla’s product. The data analysis using Multiple Linear Regression Analysis processed through SPSS software ver. 25. The results of the study show that perceived ease of use has a significant effect on repurchase intention, perceived usefulness have an effect on repurchase intention but not significant, perceived ease of use has a significant effect on customer satisfaction, perceived usefulness have a significant effect on customer satisfaction, customer satisfaction has a significant effect on repurchase intention, perceived ease of use indirectly have a significant effect on repurchase intention, perceived usefulness indirectly have a significant effect on repurchase intention.

Keywords: Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Customer Satisfaction, Repurchase Intention

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengaruh kemudahan penggunaan yang dirasakan dan manfaat yang dirasakan terhadap niat beli ulang dengan kepuasan konsumen sebagai variabel mediasi pada pengguna e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar variabel independen, dependen dan mediator. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden, dimana penyebaran kuesioner dilaksanakan secara online. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel terdiri dari responden yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Brawijaya Malang yang pernah menggunakan e-commerce sociolla dan membeli ulang produknya. Analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda atau analisis jalur dengan menggunakan SPSS ver. 25. Hasil dari penelitian ini adalah

(2)

kemudahan penggunaan yang dirasakan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang, kemanfaatan yang dirasakan yang dirasakan berpengaruh, namun tidak signifikan terhadap niat beli ulang, kemudahan penggunaan yang dirasakan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kemanfaatan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang, kemudahan penggunaan yang dirasakan yang dirasakan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang, kemanfaatan yang dirasakan secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang.

Kata Kunci: Ke mudahan Penggunaan Yang Dirasakan, Kemanfaatan Yang Dirasakan, Kepuasan Pelanggan, Niat Beli Ulang

(3)

PENDAHULUAN

Internet telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek khususnya di bidang bisnis (Wijaya, 2018). Para pelaku bisnis memanfaatkan internet sebagai sarana untuk menawarkan dan memasarkan produknya. Sehingga penggunaan internet dalam bisnis berubah menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Tersedianya potensi pasar yang berbasis mobile di Indonesia sebagai salah satu faktor pendorong perkembangan e- commerce, menurut catatan salah satu situs belanja online CupoNation, menyebutkan bahwa pada tahun 2018 jumlah pembeli online diperkirakan mencapai 11,9% dari total populasi di Indonesia. Jumlah tersebut

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2016, jumlah pembeli online adalah sebesar 9,6% dari total populasi dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 10,7%(https://ekonomi.kompas.co m,2020). Data tersebut dapat diartikan bahwa masih belum menyangkut sebagian besar jumlah penduduk di Indonesia dalam pembelian di situs belanja online.

Survei yang dilakukan Rakuten Belanja Online dan Redshift Research yang dipublikasikan oleh bisnis.com tahun 2016 diketahui sebanyak 84% responden di Indonesia tidak puas dengan pengalaman berbelanja online mereka. Perilaku konsumen yang seperti ini mencerminkan bahwa adanya fenomena rendahnya kepuasan dalam berbelanja online namun

(4)

pertumbuhan belanja online di Indonesia disetiap tahunnya mengalami peningkatan. Survei dari Asosaiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) dipublikasikan www.apjii.or.id pada tahun 2016 dimana konsumen di Indonesia sebanyak 72,7%

pengguna internet menyatakan belum pernah melakukan belanja online. Faktor utama yang menyurutkan niat pengguna internet melakukan belanja online adalah karena mereka beranggapan akan memakan proses yang lama (59.5%). Hal ini menunjukkan bahwa berbelanja online itu tidak mudah, karena prosesnya lama dan hal tersebut menjadi tidak menguntungkan bagi konsumen yang melakukan belanja online.

Berbelanja online berbeda dengan berbelanja offline, dikarenakan tidak bertemu langsung dengan

pembeli dan proses pembeliannya menggunakan sebuah sistem akan menimbulkan berbagai resiko. Saat pelanggan menyadari risiko pembelian yang mungkin dihadapi, maka hal ini dapat mempengaruhi keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian (Yusnidar dan Restuti, 2014; Sidharta dan Sidh, 2014). Peniliti dari Sri Wiludjeng SP (2013) menunjukan terdapat pengaruh positif antara website e-commerce dan kepuasan kosumen, konsumen menyukai kepraktisan dalam pencarian informasi produk. Kepuasan diyakini mempengaruhi sikap dan konsumen setelah melakukan pembelian untuk membeli kembali produk atau menggunakan kembali layanan. Niat beli ulang dilakukan oleh konsumen setelah dilakukannya pembelian dan terjadi antara kepuasan maupun

(5)

ketidakpuasan terhadap produk yang dibeli. Jika produk yang dibeli sama dengan keinginan, maka konsumen akan membeli kembali produk yang pernah dibeli, namun jika produk tidak sesuai harapan, konsumen akan mencari alternatif yang lebih baik.

Berbelanja secara online merupakan pembelian yang dilakukan melalui media internet salah satunya e-commerce, konsumen akan memilih untuk melakukan pembelian selanjutnya karena manfaat dan kemudahan yang dimiliki pada e-commerce.

Menurut Kotler (2009:190) niat beli ulang merupakan tindakan konsumen pasca pembelian.

Terjadinya kepuasan dan ketidakpuasan pasca pembelian terhadap suatu produk dapat mempengaruhi perilaku selanjutnya. Selain itu menurut

Mowen dan Minor (1998) Setelah konsumen menerima dan merasakan manfaat ataupun nilai dari suatu produk, konsumen tersebut sudah memiliki perilaku loyal, rasa puas, dan komitmen terhadap produk itu, dimana pada akhirnya dapat menimbulkan tujuan untuk membeli ulang produk dimasa mendatang.

Teori Technology

Acceptance Model (TAM) digunakan sebagai dasar dari berbagai studi sistem informasi teknologi yang dapat digunakan untuk menjawab fenomena yang terjadi (Pavlou, 2003). Davis (1989) menjelaskan bahwa TAM, teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem

(6)

yang baru, sejumlah faktor memengaruhi perilaku mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal perceived usefulness atau kemanfaatan yang dirasakan dan perceived ease of use atau kemudahan penggunaan yang dirasakan. Kemudahan penggunaan yang dirasakan oleh konsumen yang berarti tidak memerlukan usaha yang besar untuk melakukan pembelanjaan online (Davis, 1989).

Dalam TAM, kemudahan penggunaan yang dirasakan dapat memengaruhi kemanfaatan yang dirasakan. Semakin tinggi kemudahaan penggunaannya maka semakin tinggi pula kemanfaat yang dapat dirasakan konsumen.

Kemudahan penggunaan yang diperoleh, dapat mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, akan menunjukkan

kemungkinan untuk membeli kembali, meskipun melalui media perantara internet yaitu e-commerce.

Di Indonesia terdapat berbagai jenis e-commerce yang berkembang.

Terdapat e-commerce yang menjual berbagai jenis produk kebutuhan sehari-hari hingga e-commerce yang spesifik menjual produk tertentu, seperti e-commerce yang khusus menjual produk kosmetik. Hasil riset yang dilakukan oleh IPrice Group pada tahun 2020, menunjukkan bahwa salah satu pemain dalam industri kecantikan yang menawarkan produknya melalui e-commerce dan memiliki angka kunjungan terbesar di Indonesia adalah Sociolla. Meskipun Sociolla adalah e-commerce kecantikan pendatang baru yang paling muda diantara para pesaingnya, tetapi sociolla berhasil menduduki peringkat 1 dengan

(7)

kunjungan website tertinggi. Hal ini didukung oleh beberapa keunikannya yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya, yaitu e- commerce yang memiliki inovasi teknologi salah satunya berupa jurnal sociolla yang menampilkan konten mengenai kecantikan dan gaya hidup seperti berbagai artikel kecantikan, tutorial make up, rekomendasi tempat, fakta-fakta kecantikan dan masih banyak lagi informasi yang akan menjawab kebutuhan wanita mengenai kecantikan (Sociolla, 2021), serta keunggulan Sociolla sebagai e- commerce produk kosmetik, antara lain menawarkan produk yang aman, resmi dan telah terdaftar (https://www.idntimes.com/ 2020).

Hal ini dikarenakan Sociolla bekerja sama langsung dengan distributor resmi produk kosmetik. Sociolla juga memiliki lebih dari 150 merek

resmi dan lebih dari 5.000 pilihan produk kosmetik yang membuatnya menjadi e-commerce dengan pilihan produk kecantikan yang paling beragam mulai dari produk lokal, western, Korea, dan Jepang.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESI PENELITIAN

Kemudahan Penggunaan Yang Dirasakan

Pada dasarnya, perceived ease of use mengacu pada upaya yang diperkirakan seseorang untuk menggunakan teknologi dan berkait erat dengan kepercayaan seseorang tersebut pada kemampuan dari teknologi yang digunakan.

Perceived ease of use pada e- commerce dapat dikaitkan dengan kemudahan dalam mengakses situs dan kemudahan dalam menavigasi situs (Yang, 2010). Menurut Davis (1989) Perceived ease of use adalah

"the degree to which a person believes that using a particular

(8)

system would be free from effort".

Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa perceived ease of use adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meringankan upaya yang dilakukan.

Pada umumnya orang membangun keyakinan sebelum menggunakan alat tertentu yang dianggap dapat

membantu meringankan

pekerjaannya. Ketika orang yakin bahwa teknologi dapat meringankan beban kerjanya maka teknologi itu akan dimanfaatkan.

Menurut Hartono (2008) perceived ease of use dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu, mudah digunakan, dikontrol, dimengerti, fleksibel dan dipelajari.

Kemanfaatan Yang Dirasakan

Secara sederhana perceived usefulness adalah kepercayaan seseorang terhadap suatu teknologi

yang dapat membantu meningkatkan kinerjanya. Davis (1989) mendefinisikan perceived usefulness yaitu "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance". Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa perceived usefulness adalah sejauh mana seseorang percaya dengan menggunakan suatu sistem tertentu dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Menurut Wen et al., (2011) mendefinisikan persepsi manfaat sebagai penilaian konsumen terhadap manfaat informasi produk yang dibutuhkan dan dirasakan pada saat berbelanja di toko berbasis web.

Menurut penelitian yang dijalankan oleh Ramayah dan Ignatius, (2006), dimensi dari perceived usefulness adalah:

1. Effectiveness. Adalah persepsi yang menunjukkan adanya

(9)

penghematan waktu dari penggunaan website atau sebuah sistem. Dalam lingkup e- commerce, dimensi ini mengacu pada hematnya waktu yang dirasakan oleh konsumen untuk sebuah kegiatan tertentu.

2. Accomplish Faster. Adalah dimensi yang menjelaskan sejauh mana sebuah pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dengan adanya sebuah sistem. Dalam dunia e-commerce, dimensi ini mengacu pada kecepatan dari proses yang dijalankan antara konsumen dengan perusahaan.

3. Useful. Adalah dimensi yang menjelaskan sejauh mana sebuah sistem dapat berguna bagi kegiatan seorang individu, terutama mengenai permasalahan menyangkut sebuah hal yang berkaitan dengan perusahaan.

4. Advantageous. Adalah manfaat dari penggunaan sebuah sistem bagi seorang individu. Dalam lingkup e-commerce, manfaat yang dirasakan konsumen akan menjadikan sejauh mana sebuah website dapat terus digunakan atau tidak.

Kepuasan Pelanggan

Secara sederhana kepuasan adalah penilaian pelanggan terhadap produk atau pelayanan yang telah memberikan tingkat kenikmatan seperti yang diharapkan. Menurut Shankar et al., (2003, dalam Siyamtinah dan Hendar,2015) kepuasan konsumen adalah hubungan khusus yang berasal dari efek serangkaian pertemuan layanan diskrit atau transaksi dengan vendor online selama periode waktu tertentu

Dalam hal ini termasuk mencari, membeli, dan menggunakan produk.

Kepuasan dapat tercipta saat

(10)

perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik (Moraga et al., 2012). Penelitian oleh Fang (2014) yang menemukan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli ulang pada toko online. Kepuasan ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi Sociolla.com, diantaranya saat Sociolla menjual produk dari brand terbaru dan brand terkenal, timbul dibenak pelanggan untuk melakukan pembelian ulang, dikarenakan konsumen merasa puas akan produk layanan yang sebelumnya.

Pengukuran kepuasan mengadaptasi dari penelitian Wen et al., (2011) yaitu, saya sangat puas dengan keseluruhan pengalaman berbelanja online, saya sangat senang dengan keseluruhan pengalaman berbelanja online, saya sangat terpuaskan dengan

keseluruhan pengalaman berbelanja online, saya sangat senang sekali dengan keseluruhan pengalaman berbelanja online Indikator kepuasan pelanggan menurut Hawkins dan Lonney yang dikutip dalam Tjiptono (2015:101) sebagai berikut:

1. Kesesuaian harapan, merupakan tingkat kesesuaian antara kinerja produk yang di- harapkan oleh pelanggan dengan yang dirasakan oleh pelanggan

2. Minat berkunjung kembali, merupakan kesedian pelanggan untuk berkunjung kembali atau melakukan pembelian ulang terhadap produk terkait

3. Kesediaan merekomendasikan, merupakan kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk yang telah dirasakannya kepada teman atau keluarga,

(11)

Niat Beli Ulang

Repurchase merupakan kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang atau jasa yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap suatu barang atau jasa, didasarkan pada pengalaman yang telah dilakukan dimasa lampau (Suryana dan Dasuki, 2013).

Repurchase intention timbul setelah konsumen mencoba produk tersebut dan kemudian timbul rasa suka.

(Abdullah, 2003:25). Menurut Nurhayati (2012) repurchase intention adalah keinginan dan tindakan konsumen untuk membeli ulang suatu produk, karena adanya kepuasan yang diterima sesuai yang dinginkan dari suatu produk. Merek yang sudah melekat dalam hati pelanggan akan menyebabkan

pelanggan melanjutkan pembelian atau pembelian ulang. Repurchase intention juga dapat digunakan untuk memprediksi apakah konsumen bisa menjadi pelanggan jangka panjang dan membawa keuntungan yang stabil bagi perusahaan atau sebaliknya (Meng et al., 2011).

Niat beli ulang adalah kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang dan jasa yang dilakukan secara berulang dalam jangka waktu tertentudan didasarkan pada pengalaman yang telah dilakukan di masa lampau (Suryana dan Dasuki, 2013). Fang,et al., (2011, dalam Andriani , 2015) mengemukakan bahwa niat beli ulang mengacu pada probabilitas subyektif bahwa seseorang individu akan terus membeli produk dari penjual online atau toko dimasa depan. Pengukuran

(12)

variabel niat beli ulang secara online dalam penelitian ini mengadosi pengukuran niat pembelian ulang online menurut Wen et al., (2011) yaitu, saya melanjutkan belanja secara online daripada menghentikannya, saya menggunakan belanja secara online daripada belanja secara tradisional, saya akan melanjutkan belanja secara online sebanyak mungkin.

Menurut Ferdinand dalam jurnal penelitian Setyaningsih et al (2007) mengemukakan bahwa terdapat empat indikator untuk mengukur minat beli ulang, yaitu:

1. Minat transaksional yaitu, merupakan kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk yang sudah dibeli, agar juga dibeli oleh orang

lain, dengan referensi pengalaman konsumsinya.

3. Minat preferensial yaitu, merupakan minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4. Minat eksploratif yaitu, menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian

(13)

Model Hipotesis

Sumber Peneliti, 2021

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dari landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) diduga berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang (Y) pada pengguna e-commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

H2 : Kemanfaatan yang dirasakan (X2) diduga berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang (Y) pengguna e-commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

H3 : Kemudahan penggunaan yang

dirasakan (X1) diduga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Z) pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya H4 : Kemanfaatan yang dirasakan (X2) diduga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Z) pada pengguna e-commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

H5 : Kepuasan pelanggan (Z) diduga berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang (Y) pada pengguna e-commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

H6 : Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) diduga berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang yang dimediasi dengan kepuasan pelanggan (Z) pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya

(14)

H7 : Kemanfaatan yang dirasakan (X2) diduga berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang yang dimediasi dengan kepuasan pelanggan (Z) pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah explanatory research yakni, penelitian yang menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variable (Sugiyono, 2014). Explanatory research merupakan penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan (Effendi, 2008).

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Menurut Creswell (2014), penelitian

kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel diukur sehingga data yang terdiri angka- angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Pada penelitian ini, peneliti berusaha menjelaskan hubungan antara variabel kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1), kemanfaatan yang dirasakan (X2), kepuasan (Z), dan niat beli ulang (Y).

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan. Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah di Universitas Brawijaya Malang.

Penelitian di lakukan sejak Maret 2021 hingga Mei 2021. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa/i aktif Universitas Brawijaya, Malang yang merupakan pengguna e-commerce sociolla.

(15)

Jumlah Mahasiswa/i di Universitas Brawijaya yang merupakan pengguna e-commerce sociolla tidak dapat diketahui pasti, karena tidak adanya platform yang memiliki data tersebut. Peneliti hanya mengambil beberapa dari populasi yaitu melalui sampel untuk memudahkan penelitian. penulis akan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Roscoe dan Hill.

Berdasarkan panduan teori tersebut ditetapkan jumlah responden pada penelitian ini adalah 100 respon dengan teknik sampling menggunakan non probability sampling. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner online kepada masyarakat yang berusia minimal 18 tahun, pernah membeli produk pada e- commerce sociolla minimal 2 kali dengan skala pengukuran menggunakan skala likert 1-5. Data sekunder

diperoleh dari studi kepustakaan.

Setelah data terkumpul kemudian dianalisa sesuai dengan masalah, hipotesa, skala pengukuran, banyaknya variabel, dan tujuan penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS versi 25.

HASIL ANALISIS DATA Analisis Jalur

Diagram Analisis Jalur

H1: Pengaruh Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil estimasi dan pengujian hipotesis pada variabel Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y) dimana diketahui

(16)

koefisien Jalur sebesar 0,341 dengan nilai p-value sebesar 0,000 karena nilai p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka hipotesis statistik menyatakan Ho ditolak, artinya Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) Berpengaruh Signifikan terhadap Niat Beli Ulang (Y). semakin tingginya kemudahan penggunaan yang dirasakan , maka semakin tinggi pula tingkat niat beli ulang.

H2: Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil estimasi dan pengujian hipotesis pada variabel Kemanfaatan yang dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y) dimana diketahui koefisien Jalur sebesar 0,028 dengan nilai p-value sebesar 0,75 Karena nilai p-value lebih besar dari alpha (0,05), maka

hipotesis statistik menyatakan Ho diterima, artinya Kemanfaatan yang dirasakan (X2) Berpengaruh, namun tidak Signifikan terhadap Niat Beli Ulang (Y). semakin tingginya kemanfaatan yang dirasakan, maka semakin tinggi pula tingkat niat beli ulang.

H3: Pengaruh Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil estimasi dan pengujian hipotesis pada variabel Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) dimana diketahui koefisien Jalur sebesar 0,425 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Karena nilai p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka hipotesis statistik menyatakan Ho ditolak, artinya Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) Berpengaruh positif

(17)

dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Z). semakin tingginya kemudahan penggunaan yang dirasakan , maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan.

H4: Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil estimasi dan pengujian hipotesis pada variabel Kemanfaatan yang dirasakan (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) dimana diketahui koefisien Jalur sebesar 0,387 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Karena nilai p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka hipotesis statistik menyatakan Ho ditolak, artinya Kemanfaatan (X2) Berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Z).

semakin tingginya kemanfaatan yang dirasakan, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan.

H5: Pengaruh Kepuasan Pelanggan (Z) terhadap Niat Beli Ulang (Y)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil estimasi dan pengujian hipotesis pada variabel Kepuasan Pelanggan (Z) terhadap Niat Beli Ulang (Y) dimana diketahui koefisien Jalur sebesar 0,502 dengan nilai p-value sebesar 0,000 karena nilai p-value lebih kecil dari alpha (0,05), maka hipotesis statistik menyatakan Ho ditolak, artinya Kepuasan Pelanggan (Z) berpengaruh signifikan terhadap Niat Beli Ulang (Y). semakin tinggi pula tingkat niat beli ulang.

Sobel Test

Tabel Sobel Test

(18)

Sumber peneliti, 2021

Berdasarkan tabel di atas diketahui pengaruh tidak langsung antar variabel sebagai berikut.

H6: Pengaruh Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y) melalui Kepuasan Pelanggan (Z)

Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa hubungan variabel kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y) melalui Kepuasan Pelanggan (Z) adalah sebesar 0,213 dengan nilai sobel test(t) sebesar 3,581. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t table (1.960) dan p-value sebesar 0,000<0,05. Hasil ini berarti bahwa Kepuasan Pelanggan (Z) memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y).

H7: Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y) melalui Kepuasan Pelanggan (Z)

Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa hubungan variabel Kemanfaatan yang dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y) melalui Kepuasan Pelanggan (Z) adalah sebesar 0,194 dengan nilai sobel test(t) sebesar 3,388. Nilai tersebut lebih besar dari nilai t table (1.960) dan p-value sebesar 0,001<0,05. Hasil ini berarti bahwa Kepuasan Pelanggan (Z) memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi Kemanfaatan yang dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y).

PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

Pengaruh Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y)

(19)

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin tinggi kemudahan penggunaan yang dirasakan yang dirasakan pada e-commerce sociolla maka akan semakin tinggi pula niat beli ulang pada pengguna e-commerce sociolla di kalangan Universitas Brawijaya Malang. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin jelas dan mudah melakukan belanja secara online maka akan semakin mempengaruhi niat beli ulang pada e-commerce sociolla. Jadi e-commerce sociolla harus memberikan kemudahan dalam penggunaan situsnya seperti salah satunya agar konsumen lebih mudah dalam menemukan produk yang dicari, sehingga konsumen akan berniat membeli ulang secara online.

Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Niat Beli

Ulang (Y)

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin tingginya kemanfaatan yang dirasakan, maka semakin tinggi pula tingkat niat beli ulang pada e-commerce sociolla hanya pada sampel dalam penelitian, tetapi tidak berlaku di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang sebagai populasi dalam penelitian Pengaruh Kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z) Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin tingginya kemudahan penggunaan yang dirasakan , maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan yang

(20)

dirasakan dapat membuat pengguna e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang merasa puas.

Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Z)

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin tingginya kemanfaatan yang dirasakan, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Artinya semakin baik kemanfaatan yang dirasakan, maka kepuasan juga akan semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin cepat menggunakan situs e-commerce sociolla maka semakin mempengaruhi kepuasan pelanggan pada e-commerce sociolla. Jadi perusahaaan e-commerce sociolla

harus memberikan kecepatan transaksi, dimulai dari proses pencarian barang, pembayaran dan proses pengiriman hingga sampai ditangan konsumen, pada akhirnya konsumen akan memperoleh kepuasan dan akan berniat membeli ulang.

Pengaruh Kepuasan Pelanggan (Z) terhadap Niat Beli Ulang (Y)

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin tingginya kepuasan pelanggan, maka semakin tinggi pula tingkat niat beli ulang pada e- commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pelanggan semakin puas dalam menggunakan e- commerce sociolla maka akan semakin mempengaruhi niat beli ulang pada e-commerce sociolla.

Pengaruh Kemudahan

(21)

penggunaan yang dirasakan (X1) terhadap Niat Beli Ulang (Y) Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kemudahan penggunaan yang dirasakan (X1) pada e-commerce sociolla terhadap kepuasan pelanggan (Z) secara positif sehingga mampu menciptakan niat beli ulang (Y) pada e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

Pengaruh Kemanfaatan Yang Dirasakan (X2) terhadap Niat Beli Ulang (Y) melalui Kepuasan Pelanggan (Z)

Hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kemanfaatan yang dirasakan (X2) pada e-commerce sociolla terhadap kepuasan pelanggan (Z) secara positif sehingga mampu

menciptakan niat beli ulang pada e- commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil dari penelitian ini adalah bagaimana kemudahan penggunaan yang dirasakan dan kemanfaatan yang dirasakan dapat memengaruhi niat beli ulang pada pengguna e- commerce sociolla melalui kepuasan pelanggan di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin

mempertahankan dan

meningkatkan kemudahan penggunaan yang dirasakan e- commerce sociolla dan kemanfaatan yang dirasakan, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna e-commerce sociolla. Hal inilah yang mampu

(22)

meningkatkan niat beli ulang misalnya saja dalam merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan dan melakukan pembelian produk pada e-commerce sociolla, mencoba fitur yang diberikan, menjadikan e-commerce sociolla adalah pilihan pertama tempat untuk membeli produk kecantikan dan perawatan.

Hasil penelitian ini memberikan informasi baru bagi perusahaan e-commerce sociolla dimana kemudahan penggunaan yang dirasakan , kemanfaatan yang dirasakan dan kepuasan pelanggan dapat menjadi tambahan strategi pemasaran agar senantiasa mampu memotivasi pengguna e-commerce sociolla yang melakukan pembelian dimana akan menciptakan niat beli ulang. Berikut ini merupakan

implikasi bagi pihak perusahaan e-commerce sociolla, dari analisis variabel kemudahan penggunaan yang dirasakan menunjukkan bahwa yang pertama dibutuhkan peningkatan perhatian dari e- commerce sociolla yaitu tingkat kemudahan penggunaan yang dirasakan , sehingga pengguna tidak memerlukan banyak usaha untuk menggunakan e-commerce sociolla, dari analisis kemanfaatan yang dirasakan menunjukkan bahwa yang dibutuhkan perhatian dari e- commerce sociolla yang kedua yaitu peningkatan fitur yang lebih bermanfaat dalam membantu mencari suatu produk, membandingkan harga dan membelinya, dari analisis variabel kepuasan pelanggan terlihat bahwa e-commerce sociolla dituntut untuk

(23)

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna, menyediakan fasilitas e- commerce yang memadai agar semakin puas serta pelanggan akan mempunyai persepsi nilai yang baik terhadap perusahaan e- commerce sociolla sehingga dapat menciptakan niat beli ulang dan mengurangi perpindahan pengguna e-commerce sociolla ke perusahaan pesaing yang sejenis.

KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimplan bahwa:

1. Diketahui bahwa Kemudahan penggunaan yang dirasakan dapat meningkatkan niat beli ulang pada pengguna e- commerce sociolla, artinya kemudahan penggunaan yang dirasakan dapat mendorong niat beli ulang pengguna e- commerce sociolla. Apabila kemudahan penggunaan yang dirasakan meningkat maka akan meningkatkan niat beli ulang pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

2. Diketahui bahwa kemanfaatan yang dirasakan dapat meningkatkan niat beli ulang pengguna e-commerce sociolla, artinya kemanfaatan yang dirasakan dapat mendorong niat beli ulang pengguna e- commerce sociolla. Apabila kemanfaatan yang dirasakan meningkat maka akan meningkatkan niat beli ulang

(24)

pada pengguna e-commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

3. Diketahui bahwa kemudahan penggunaan yang dirasakan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan pada pengguna e- commerce sociolla, artinya kemudahan penggunaan yang dirasakan dapat mendorong kepuasan pelanggan, apabila kemudahan penggunaan yang dirasakan meningkat maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

4. Diketahui bahwa kemanfaatan yang dirasakan dapat meningkatlkan kepuasan pelanggan artinya kemanfaatan yang dirasakan dapat mendorong kepuasan pelanggan, apabila kemanfaatan yang dirasakan meningkat maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan pada pengguna e- commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

5. Diketahui bahwa kepuasan pelanggan dapat meningkatkan niat beli ulang, artinya kepuasan pelanggan dapat mendorong niat beli ulang pada pengguna e-commerce sociolla, apabila kepuasan pelanggan meningkat maka akan meningkatkan niat beli ulang pada pengguna e- commerce Sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya.

6. Hasil penelitian membuktikan bahwa ketika e-commerce sociolla memberikan kemudahan penggunaan secara baik kepada pelanggan, maka akan menimbulkan persepsi positif terhadap kepuasan pelanggan, yang mampu mendorong untuk meningkatkan niat beli ulang pada pengguna e- commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

7. Hasil penelitian membuktikan bahwa ketika e-commerce sociolla memberikan manfaat secara baik kepada pelanggan, maka akan menimbulkan persepsi positif terhadap kepuasan pelanggan, yang

(25)

mampu mendorong untuk meningkatkan niat beli ulang pada pengguna e-commerce sociolla di kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang.

SARAN

Berdasarkan hasil keseluruhan dari penelitian ini, maka terdapat beberapa saran

penting yang dapat

dipertimbangkan, antara lain:

1. Pihak perusahaan e-commerce sociolla diharapkan untuk

meningkatkan dan

mempertahankan kemudahan penggunaan yang selama ini diberikan kepada penggunanya, karena banyak pengguna e- commerce sociolla memiliki niat beli ulang untuk melakukan transaki berkali-kali yang disebabkan oleh kemudahan yang diberikan secara baik dan mengesankan telah dirasakan oleh penggunanya.

2. Pihak perusahaan e-commerce sociolla diharapkan untuk

meningkatkan dan

mempertahankan kemudahan penggunaan yang selama ini diberikan kepada penggunanya,

karena banyak pengguna e- commerce sociolla merasa puas dengan kemudahan penggunaan yang diberikan hingga saat ini.

3. Pihak perusahaan e-commerce sociolla diharapkan untuk

meningkatkan dan

mempertahankan kemanfaatan yang selama ini diberikan kepada penggunanya, karena dengan manfaat yang dirasakan dalam menggunakan dan berbelanja di e-commerce sociolla mampu meningkatkan kepuasan pelangganya.

4. Pihak perusahaan e-commerce sociolla diharapkan untuk

meningkatkan dan

mempertahankan kemanfaatan yang selama ini diberikan kepada penggunanya, karena dengan manfaat yang dirasakan dalam menggunakan dan berbelanja di e-commerce sociolla mampu meningkatkan loyalitas untuk membeli ulang produk secara berkali-kali.

5. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memilih objek penelitian yang berbeda dari penelitian ini dengan variabel penelitian yang sama, agar dapat

(26)

mengkaji lebih luas mengenai pengaruh antar variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Khoirul Basyar, Sanaji (2016).

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Persepsi Manfaat Terhadap Niat Beli Ulang Secara Online Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Toko Online . E-Jurnal Manajemen Universitas Negeri Surabaya..

I gusti Agung Ayu Permata Saraswati, dan I Ketut Rahyuda. 2021. Pengaruh Perceived ease of use, Perceived usefulness dan Trust terhadap Repurchase Intention pada e-commerce Shopee. E-jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Bavarsad, Belghis., Rahimi, Farajollah., Mennatyan, Mohammad Ali. (2013). A Study of the Effects of Website’s Perceived Features on the Intention to Use E-shopping. World Applied Programming, Vol (3), Issue (6), June 2013.

252-263.

Benny, Didik J.Rachbini, dan Endi Rekarti. 2017. Analisis Penawaran Pasar dan

Kualitas Website

Beautyhaulindo dalam meningkatkan pembelian

ulang dengan intervening kepuasan pelanggan dan kepercayaan pelanggan.

Jurnal SWOT Program Pasca Sarjana Magister Universitas Mercu Buana.

Novitasari, S. F., Mursityo, Y. T., dan Rusydi, A. N. 2020.

Evaluasi Pengalaman Pengguna pada E-Commerce Sociolla.com Menggunakan Usability Testingdan User Experience Questionnaire

(UEQ). Jurnal

Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 1 (2) : 57-62.

Sari, V. Y. 2020. Pengaruh E- Satisfactiondan E-Trust terhadap Eloyalty Konsumen Wanita pada Online Marketplace Sociolla (Studi Pada Konsumen Sociolla di Kota Medan). Skripsi.

Univeristas Sumatera Utara.

Medan.

Tjiptono, F., dan Greforius, C. 2016.

Pemasaran Jasa (Prinsip, Penerapan dan Penelitian).

Andi Press.Yogyakarta.

Windasuri & Hyachinta. 2016.

Exellent Service. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yusup, F. 2018. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan. 7 (1) : 17-23

(27)

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta;

Erlangga.

Kotler, Philip & Gary Armstrong.

2012. Prinsip- Prinsip Pemasaran.

Edisi 13.

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Gary Armstrong.

2014. Principle of Marketing.

15th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kotler, Philip & Kevin Lane Keller.

2016. Marketing Management.

15th ed, Pearson Education, Inc.

Ghozali, I. 2016.

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25,

Edisi 9.

Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Davis, F. D., Bagozzi, R. P., &

Warshaw, P. R.

1989. User Acceptance of Computer

Technology: A

Comparison of Two Theoritical Models.

Management Science, 35 (8):

982-1003.

Hartono, J. 2008. Sistem Informasi Keperilakuan,

Edisi 2.

Yogyakarta:

ANDI.

Sekaran, U., &

Bougie, R.

2016.

Research Methods for Business 1st Edition.

Chichester, West Sussex, UK: John Wiley & Sons.

Ramayah, T., dan Ignatius, J. 2005.

Impact of Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Perceived Enjoyment on Intention to Shop Online. ICFAI Journal of Management.

Volume 3(3), 36-51.

Tjipton, Fandy dan Chandra Gregorius.

2016. Service, Quality dan Satisfaction.

Yogyakarta: Andi

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, RISIKO YANG DIRASAKAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN APLIKASI BRIMO - acc.