• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI RUTAN KELAS IIB KEBUMEN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI RUTAN KELAS IIB KEBUMEN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

P-ISSN: 2356-4164, E-ISSN: 2407-4276

Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jkh

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

1507

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI RUTAN KELAS IIB KEBUMEN

Novitasari Romahdani, Ejo Imandeka Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

E-mail :

Info Artikel Abstract Masuk: 1 Desember 2022

Diterima: 15 Januari 2023 Terbit: 1 Februari 2023 Keywords:

Leadership Style and Work Motivation

The author conducted a study on the effectiveness of the application of leadership styles to increase employee motivation in Rutan Class IIB Kebumen with the aim of conducting an in- depth analysis to be able to draw conclusions that how effective the application of leadership styles is to increase work motivation on employee performance and thus increase the discipline possessed by correctional employees. in the Class IIB Kebumen Rutan. This study aims to examine and analyze how the effect of compensation, professionalism and internal communication on the performance of the Class IIB State Detention Center employees in Kebumen Regency. The context of organizational success is the existence of a good relationship between leaders and employees. Where the relationship is influenced by his leadership style. Seeing the real facts that happened, there are many factors that influence the flow of the leadership process, the rest are facts or organizational dynamics that occur. This means that when a leader applies his leadership style or activity, it really depends on the pattern of the organization that surrounds him. Leadership style has a positive effect on employees' work motivation, which means that the leadership style in leading their subordinates is able to encourage employees to work better, it can be seen from the magnitude of the influence of leadership style on employee work motivation.

(2)

1508 Abstrak

Kata kunci:

Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

Corresponding Author :

Novitasari Romahdani, e-mail :

penulis melakukan penelitian terhadap evektivitas penerapan gaya kepemimpinan terhadap meningkatkan motivasi kerja pegawai di Rutan Kelas IIB Kebumen dengan tujuan melakukan analisis mendalam untuk dapat menarik kesimpulan bahwa seberapa efektif penerapan gaya kepemimpinan terhadap meningkatnya motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dan sehingga meningkatnya kedisiplinan yang di miliki oleh pegawai pemasyarakatan yang ada di Rutan Kelas IIB Kebumen.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh Kompensasi, profesionalisme dan komunikasi internal terhadap kinerja pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabupaten Kebumen. Konteks keberhasilan organisasi adalah adanya hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan. Dimana hubungan itu dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya. Melihat fakta riil yang terjadi, ada banyak faktor yang mempengaruhi alur proses kepemimpinan selebihnya fakta atau dinamika keorganisasian yang terjadi. Artinya pemimpin ketika mengaplikasikan gaya atau aktivitas kepemimpinnya sangat tergantung pada pola organisasi yang melingkupinya. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap motivasi bekerja pegawai yang berarti bahwa gaya pimpinan dalam memimpin bawahannya mampu mendorong pegawai bekerja lebih baik hal itu terlihat dari besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi bekerja pegawai.

@Copyright 2023.

PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan kebutuhan mutlak setap manusia. Dalam setiap aktifitas, komunikasi mutlak dibutuhkan demi membina hubungan yang harmonis dengan hambatan (noise) yang minimal. Hal itu juga berlaku dalam sebuah lingkup komunikasi sebuah organisasi. Komunikasi yang berjalan dengan baik akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja dalam organisasi itu sendiri, sehingga gaya dan cara berkomunikasi yang dilakukan seorang pemimpin terhadap karyawan dengan baik makan akan berdampak terhadap kinerja karyawan mengingat keinginan setiap manusia untuk mendapatkan perlakuan baik dari orang disekitarnya.

Menurut Setiyawan dan Waridin (2006), cara komunikasi seorang pemimpin terhadap karyawan lambat laun akan melekat menjadi sebuah gaya kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi baik dan tidaknya sebuah organisasi tersebut sehingga menghasilkan kinerja yang baik dari karyawannya. Seperti yang diungkapkan Gopal & Chowdhury (2014) bahwa gaya kepemimpinan secara ekstensif mampu mempengaruhi komitmen karyawan dan

(3)

1509 dedikasinya dalam bekerja sehingga akan membuatnya bekerja optimal. Kinerja yang optimal yaitu kerja menurut standar demi mendukung tujuan organisasi. Setiap organisasi harus berupaya mengembangkan kemampuan setiap individu yang ada, sebab itu merupakan cara untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Gaya kepemimpinan yang cocok apabila dijelaskan melalui dua titik ekstrim yaitu pemimpin yang berfokus kepada atasan dan pemimpin yang fokus kepada bawahannya. Jurnal Almansour (2012) juga dikatakan gaya kepemimpinan memadukan antara kemampuan atasan dan karakteristik bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi oleh faktor manajer, faktor karyawan dan situasi. Jika pemimpin memandang bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan dari pada kepentingan organisasi juga kepentingan pribadi maka gaya kepemimpinan itu bersifat otoriter, akan tetapi jika bawahannya mempunyai pengalaman yang lebih baik dan menginginkan partisipasi, maka pimpinan menerapkan gaya partisipasinya.

Melalui gaya kepemimpinan, diharapkan motivasi kerja karyawan akan meningkat. Motivasi kerja pegawai disini adalah harapan-harapan yang dimiliki oleh pegawai tersebut. Daya penggerakyang memotivasi kerja itu tergantung dari harapanyang diperoleh. Jika harapan menjadi kenyataan, maka pegawai akan cendrung meningkat kualitasnya. Motivasi merupakan dorongan yang dapat menggerakkan jiwa atau moral dan jasmani untuk berbuat sesuatu. Apabila motivasi kerja karyawan dapat digerakkan, maka akan menjadi tenaga pendorong baginya, untuk melaksanakan aktivitas tugas secara optimal, karena motivasi seseorang dapat mempengaruhi perilakunya. Motivasi ini diberikan dalam berbagai bentuk baik itu materi maupun non materi. Motivasi sejauh ini menjadi faktor yang dominan sekaligus dapat menggerakkan faktor-faktor lain kearah efektivitas kerja.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan metode pendekatan Kualitatif. Hal ini dapat menjelaskan seberapa efektif penerapan gaya kepemimpinan terhadap meningkatkan motivasi kerja pegawai ada di dalam sebuah lembaga pemasyarakatan. Lokasi penelitian ini dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan tepatnya pada unit pelaksana teknis Rutan Kelas IIB Kebumen.

Peneliti melakukan studi dokumen dan literatur di lokasi penelitian. Untuk mendapatkan informasi yang mendukung isi dokumen yang diteliti, peneliti juga melakukan wawancara secara langsung terhadap informan yang telah ditentukan.

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian adalah sebagai pengamat penuh. Kehadiran peneliti diketahui oleh informan, agar pelaksanaan penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pejelasan diatas penulis berupaya menyusun rumusan masalah terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. rumusan masalah sendiri di tentukan dengan aspek meliputi :

a. bagaimana bentuk penerapan gaya kepemimpinan di rutan kelas IIB Kebumen

(4)

1510 dalam mempengaruhi kinerja dan motivasi kerja pegawai di Rutan Kelas IIB Kebumen ?

1.

Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya. Adapun indikator gaya kepemimpinan 1) pengarahan tentang pekerjaan sesuai dengan bidangnya, 2) perintah pelaksanaan tugas pekerjaan, 3) menekankan betapa pentingnya suatu pekerjaan, 4) evaluasi tentang hasil pekerjaan yang selama ini dikerjakan.

2.

Tujuan

Seiring dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :“analisis gaya kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di Rutan Kelas IIB Kebumen”

3.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan seseorang yang membuat mereka semangat dalam bekerja. Indikatornya meliputi motivasi positif terdiri dari pemberian bonus, sikap pimpinan yang adil, perhatian pimpinan, Lingkungan kerja yang nyaman dan hubungan dengan rekan kerja. Motivasi negartif terdiri dari hukuman dan teguran.

Petunjuk Pengisian Survei

1. Isilah terlebih dahulu identitas saudara dengan memberi tanda √ pada kotak yang disediakan.

2. Isilah dengan memberikan tanda √ pada pilihan yang anda pilih sesuai dengan pendapat anda. Pilihan jawabn berbentuk kategori Ya / Tidak (Pengalaman Responden).

3. Dalam masing-masing pertanyaan terdapat lima tipe jawaban yang beracu pada Teknik skala likert, yaitu :

a. Sangat setuju (SS) = 5 b. Setuju (S) = 4

c. Netral (N) = 3

d. Tidak setuju (TS) = 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

4. Dalam hal ini peneliti mengharapkan pengisian data yang benar- benar dengan keadaanya

5. nyatanya guna kelancaran dalam proses penelitian.Isilah jawaban dengan cara memberi tanda centang ( ) pada lembar jawaban.

6. Kejujuran Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini sangat kami harapkan, sebaliknya juga kami akan berusaha menjaga kerahasiaan jawaban.

7. Setelah selesai, periksalah kembali dan jangan ada pertanyaan yang belum terjawab.

(5)

1511 Dengan ini saya menyatakan bahwa saya paham dengan tujuan penelitian ini.

Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini secara sadar dan tanpa paksaan dari siapapun. Saya juga berhak untuk meninggalkan proses penelitian ini jika saya merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang diberikan.

1. Setuju 2. Tidak Setuju

a) Identitas Responden

1. Nama Lengkap :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Pendidikan terakhir : Tidak sekolah SMA/ Sederajat

SD/ Sederajat Diploma

SMP/ Sederajat Sarjana

5. Pekerjaan : Buruh Karyawan Pegawai Negeri Sipil Swasta

6. status perkawinan : -Kawin -Belum kawin

7. asal : - Pulau jawa -Luar pulau jawa 8. email aktif :

9. status tempat tinggal : -Bersama orang tua -Tinggal

sendiri

10. Apakah anda tertarik dengan organisasi lingkungan : -Ya -Tidak Gaya Kepemimpinan

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

1. Bagaimana gaya kepemimpinan demokratis yang anda terapkan dalam memimpin anggota?

(6)

1512 2. Apakah anda pernah merasa gagal dalam

memberikan motivasi dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai?

3. Dilalam anda mempin anggota anda, apakah anda pernah merasakan kesusahan dalam mengarahkan dan memimpin mereka?

4. Bagaimana anda bisa meningkatkan pengaruh anda pada orang lain khususnya pada tim anda?

5. Jika terdapat masalah terhadap organisasi yang anda pimpin, bagaimana cara anda mengatasi permasalahan tersebut ?

6. Bagaimana cara anda dapat terus menjadi seorang pemimpin yang baik ?

Kinerja

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

1. Kepemimpinan demoratis memerikan semangat kerja

2. Kepemimpinan demoratis memerikan motivasi berkerja didalam diri saya

3. Saya merasa puas terhadap kepemimpinan demokratis yang diterapkan

4. Saya merasa senang bekerja dengan menerapkan sitem kepemimpinan demokratis

Kepemimpinan demokratis sangat tidak membosankan

5. Kepemimpinan demoratis memerikan semangat kerja

(7)

1513 6. Kepemimpinan demokratis sangat baik

diterapkan didalam organisasi ini

7. Gaya kepemimpinan demoktratis banyak di setujuin oleh rekan keja saya yang lainnya

8. Pegawai lain senang berinteraksi dengan pimpinan

9. Pegawai lain menyelesaikan tugas dengan maksimal

10. Dengan menerapkan gaya kepemipinan demokratis, menjadi lebih merasa terbuka dalam memberikan saran apabila diperlukan

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

1. Apakah pemimpin selalu bermusyawarah sebelum mengmbil keputusan kepada pegawai?

2. Apakah pimpinan memiliki hubungan baik dengan para pegawai lainnya

Apakah pimpinan selalu memperhatikan setiap masalah yang dihadapi pegawai?

3. Apakah pimpinan selalu mengapresiasi kinerja pegawai lain?

4. Apakah komunikasi antara pemimpin dengan anggota berjalan dengan baik dan terbuka?

5. Apakah pemimpin selalu memberikan contoh yang baik kepada anggotanya?

(8)

1514 6. Apakah pemimpin senang bersosialisasi

terhadap pegawai lain?

7. Apakah gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin ini sangat memuaskan bagi pegawai lain?

8. Apakah pemimpin senang diberikan masukan terhadap suatu keputtusan?

9. Apakah pemimpin memberikan kesempatan pegawai lain berkreasi?

10. Apakah pimpinan selalu memperhatikan setiap masalah yang dihadapi pegawai?

Kepemimpinan adalah bagian pengelolahan yang penting. Bahwasanya kemampuan dalam memimpin secara efektif adalah bagian fundamental untuk menjadi manajer atau pemimpin yang efektif. Kepemimpinan ialah “suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan untuk memotivasi orang- orang mencapai tujuan tertentu” (Gibson, Ivancevich, Donnely dalam Handoko, 2008). Kepemimpinan merupakan suatu sikap mental yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Kepemimpinan merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mengkoordinasikan dan memberi arah pada seseorang serta mempengaruhi pihak lain untuk mengikuti/ bekerja sesuai dengan tujuan dan sasaran organinsasi yang hendak dicapai agar sehingga dapat bekerja sesuai tujuan yang ingin dicapai. Jadi gaya kepemimpinan merupakan cara seseorang untuk memimpin bawahannya.

Gaya kepemimpinan itu sendiri merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan ketika mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Oleh karena perilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada dasarnya adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang dilakukan pada mereka. Gaya kepemimpinan lainnya didefinisikan sebagai teknik-teknik gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kewenangan dan kekuasaan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (Suyanto, 2008).

Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya mampu mempengaruhi bawahannya tapi juga bisa menjamin bahwa orang-orang yang dipimpinnya dapat bekerja dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Selain kemampuan pribadi, seorang pemimpin juga harus mampu membaca keadaan bawahan dan lingkungan yang menaunginya. Ada hal penting yang harus diketahui tentang bawahan adalah kematangan mereka, karena ada hubungan langsung antara gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dengan tingkat kematangan bawahan agar pemimpin

(9)

1515 memperoleh ketaatan atau pengaruh yang memadai. Hal tersebut diperlukan guna mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang sebaiknya diterapkan dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi yang seluas- luasnya dari seluruh bawahan. Penyelenggaraan kepemimpinan selalu dipengaruhi oleh bermacam faktor dari dalam pribadi pemimpin, organisasi, ataupun faktor dari luar.

Dengan adanya berbagai pengaruh itulah maka dapat timbul berbagai gaya kepemimpinan.

Sebagaimana teori kontingensi Fiedler adalah suatu proses di mana kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi tugas kelompok dan tingkat-tingkat dari pada gaya kepemimpinannya, kepribadiannya dan pendekatannya sesuai dengan kelompoknya, dengan kata lain menurut Fiedler seorang menjadi pemimpin bukan karena sifat-sifat dari pada kepribadiannya, tetapi karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara pemimpin dan situasinya. Selanjutnya Fiedler menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang dikombinasikan dengan situasi akan mampu menentukan keberhasilan pelaksanaan kerja.

Menurut Fiedler ada tiga macam elemen yang menentukan gaya atau perilaku pemimpin yang efektif, yaitu : Hubungan Pemimpin dengan bawahan, Struktur Tugas, dan Kewibawaan kedudukan pemimpin. Pemimpin dengan gaya kepemimpinannya dibutuhkan daya penggerak dari para bawahan. Daya penggerak atau motivasi.

Dalam rangka untuk memotivasi bawahan dalam suatu organisasi, sangat ditentukan oleh kepiawaian seorang pimpinan untuk memahami faktor-faktor motivasi sebagai daya pendorong atau penguat (reinforcement) sehingga individu tergerak untuk bekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap motivasi sangat penting artinya bagi pimpinan. Menurut Priyono (2000) gaya kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas atau style kepemimpinan dalam rangka mempengaruhi orang–orang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan bersama. Kepemimpinan yang efektif haruslah memberikan pengarahan terhadap usaha–usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan–tujuan organisasi.

Motivasi mempunyai kaitan erat dengan gaya kepemimpinan. Karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain sangat tergantung kepada kewibawaan dan bagaimana menciptakan motivasi dalam diri setiap pegawai, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Pegawai yang termotivasi akan berusaha mencapai tujuan secara sukarela dan selanjutnya akan bekerja dengan baik.

Motivasi timbul karena diakibatkan oleh faktor dari dalam dan dari luar pada diri seseorang. Motivasi diberikan oleh atasan kepada bawahan secara terus menerus dengan tujuan bawahan selalu bekerja keras dan selalu antusias dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Motivasi terbentuk dari sikap seseorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi, sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.

(10)

1516 Motivasi merupakan proses yang terus menerus, keinginan yang tidak terpuaskan dan berakhir dengan kepuasan dengan perilaku pencarian diarahkan kepada tujuan sebagai dari proses. Dalam pelaksanaannya pimpinan harus memperhatikan faktor-faktor yang sifatnya intrintik dan ekstrinsik mulai dari penempatan dan pelatihan sehingga dapat memotivasi pegawai dengan sebaik baiknya sehingga pegawai dapat memberikan prestasi yang baik pula. Individu yang memiliki motivasi tinggi dapat dilihat apabila para pegawai merasa puas dengan pekerjaannya, kepuasan itu didasarkan pada faktor yang sifatnya intrinsik seperti keberhasilan mencapai sesuatu, pengakuan yang diperoleh, sifat pekerjaan yang dilakukan, rasa tanggung jawab, kemajuan dalam karier dan pertumbuhan profesional dan intelektual, yang dialami oleh seseorang. Dengan demikian motivasi merupakan pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuannya.

PENUTUP Kesimpulan

Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi bekerja pegawai di Rutan Kelas IIB Kebumen yang dibuktikan dari analisis yang dilakukan pada pegawai Rutan Kelas IIB Kebumen yaitu melalu pengisian kuesioner yang tersedia. Dimana seorang pemimpin yang efektif tidak hanya mampu mempengaruhi bawahannya tapi juga bisa menjamin bahwa orang- orang yang dipimpinnya dapat bekerja dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Selain kemampuan pribadi, seorang pemimpin juga harus mampu membaca keadaan bawahan dan lingkungan yang menaunginya. Ada hal penting yang harus diketahui tentang bawahan adalah kematangan mereka, karena ada hubungan langsung antara gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan dengan tingkat kematangan bawahan agar pemimpin memperoleh ketaatan atau pengaruh yang memadai. Hal tersebut diperlukan guna mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang sebaiknya diterapkan dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi yang seluas- luasnya dari seluruh bawahan.

DAFTAR PUSTAKA

Almansour. Yaser Mansour, 2012, The Relationship Between Leadership Styles and Motivation of Managers Conceptual Framework, International Referenreed Research Journal of Art, Science& Commerce E-ISSN 2229- 4686. ISSN 2231-4172 Vol-III, Issue-1 Jan 2012.

Bugin, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Celik. Hilal, 2017, The Relationship Between Employee Motivation and Leadership, Jornal of Sosial Science Balkan ve Yakin Dolju Sosnyal Bilmier Dengisi.

Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi.Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu,2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. EdisiRevisi. Jakarta: Bumi Aksara.

(11)

1517 Mangkunegara, Anwar Prabu, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung,

Remaja Rosda Karya.

Mustaqiem, 2017, The Influence og Leadership Styles and Motivation of Employees Job Satisfaction, International Journal of Econ omics and Finance Vol.8. No.

10-2016 ISSN 1916- 971X E-ISSN 1916-97728.

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAR PENGESAHAN Judul Tugas Akhir : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL, STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KOPI DIBAWAHTANGGA JAKARTA Nama