• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

DAMPAK GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI INDUSTRI JASA PROVINSI SELATAN SULAWESI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Error! Bookmark not defined

Rumusan Masalah

Walaupun kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas cukup baik, tetapi tidak dibarengi dengan disiplin kerja yang baik, tidak didukung oleh motivasi kerja yang baik dan gaya kepemimpinan yang tidak efektif, maka pelaksanaan tugas pekerjaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Efektifitas penyelesaian tugas-tugas tersebut tergantung pada efektifitas gaya kepemimpinan yang menjamin motivasi kerja yang tinggi dan penerapan disiplin yang tinggi yang secara otomatis akan meningkatkan efektivitas kinerja instansi secara keseluruhan.

Tujuan Penelitian

Apakah gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan? Pengujian gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan.

Manfaat Penelitian

Pengujian gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan. Industri Provinsi Sulawesi Selatan mengembangkan sumber daya manusianya guna meningkatkan prestasi kerja, terutama yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja pegawai.

Penelitian Terdahulu

Kurniawan (2019) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perusahaan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya manajemen, disiplin kerja dan motivasi kerja secara parsial dan bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

Gaya Kepemimpinan

  • Pengertian Gaya Kepemimpinan
  • Teori-Teori Kepemimpinan
  • Tipe dan Gaya Kepemimpinan
  • Indikator Gaya Kepemimpinan

Selanjutnya karena tingkah laku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang dihadapi pemimpin, maka teori ini disebut juga teori pendekatan atau teori situasional. Sifat seorang pemimpin sangat mempengaruhi gaya kepemimpinannya dalam menentukan keberhasilannya menjadi seorang pemimpin yang sukses, dan itu ditentukan oleh kemampuan pribadinya.

Motivasi Kerja

  • Pengertian Motivasi Kerja
  • Teori-Teori Motivasi
  • Indikator Motivasi Kerja

Dalam teori hierarki kebutuhan, kebutuhan tingkat pertama terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua muncul, dan seterusnya, sedangkan teori ERG tidak. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menentukan indikator yang akan dijadikan sebagai variabel motivasi kerja yaitu fisik, keamanan dan rasa memiliki.

Gambar 2.1  Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Gambar 2.1 Teori Hierarki Kebutuhan Maslow

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Jenis-Jenis Disiplin Kerja
  • Indikator Disiplin Kerja

Kepatuhan terhadap perilaku pegawai dalam mengikuti aturan yang dibuat sesuai pekerjaannya merupakan salah satu bentuk disiplin kerja (Nugraheni dan Rahmayanti 2016). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap atau perilaku seseorang dengan mentaati peraturan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kinerja

  • Pengertian Kinerja
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
  • Indikator-Indikator Kinerja

Pada dasarnya kinerja adalah kinerja hasil kerja seorang pegawai berupa produksi atau jasa (Farisi, Irnawati dan Fahmi 2020). Sedangkan menurut Setiawan (2015), kinerja adalah hasil yang dicapai seorang pegawai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan standar operasional yang berlaku untuk mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, jika karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya, maka akan menimbulkan hasil yang kurang baik.

Jika motivasi kerja yang kuat bagi karyawan akan menghasilkan kinerja yang baik dan sebaliknya. Dengan menepati janji atau perjanjian maka pegawai akan berkinerja dengan baik yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerjanya. Jika karyawan berkinerja baik, dia akan menerima hadiah, seperti kenaikan gaji atau tunjangan lainnya.

Dengan memiliki kinerja yang baik, seorang karyawan akan mendapatkan penghargaan dan tentunya orang akan memandangnya dengan pujian dan menjadi panutan. Sebaliknya, jika seorang karyawan memiliki hasil yang buruk, maka seorang karyawan akan menciptakan citra yang buruk bahkan akan mendapat ejekan dari pihak lain.

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Disiplin kerja diartikan sebagai sikap atau perilaku seseorang dengan mematuhi peraturan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja diartikan sebagai perilaku seseorang untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa laba maupun nirlaba, sesuai dengan aturan yang berlaku selama kurun waktu tertentu. Motivasi Kerja Motivasi kerja diartikan sebagai suatu dorongan yang berasal dari seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

Disiplin kerja Disiplin kerja didefinisikan sebagai sikap atau perilaku seseorang dengan mematuhi aturan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kinerja Kinerja diartikan sebagai perilaku seseorang untuk menghasilkan sesuatu, baik keuntungan maupun non keuntungan, sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kurun waktu tertentu.

Tabel 3.1  Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Desain Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel a. Populasi

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk menentukan nilai prediksi setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Metode ini digunakan untuk mengetahui apa yang dilakukan responden secara mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Riduwan 2010:29). Wawancara dilakukan kepada beberapa pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini.

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis. Ada lima cara penggunaan kuesioner dalam penelitian, yaitu: 1) kuesioner digunakan untuk wawancara langsung antara peneliti dengan responden atau informan; Kuesioner dilakukan dengan cara diisi sendiri oleh responden, dimana peneliti memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Menurut Sugiyon (2011:93), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Metode pengukurannya adalah dengan memberikan pernyataan kepada responden kemudian meminta mereka untuk menjawab: sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Uji Instrumen .1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas

Jika pernyataan dalam kuesioner tidak valid, maka langkah yang dilakukan adalah: 1) Pernyataan yang tidak valid diganti dengan pernyataan baru kemudian disebarluaskan dan kemudian divalidasi ulang; 2).

Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

  • Heteroskedastisitas
  • Multikolinearitas

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas melalui hasil keluaran SPSS melalui scatter plot antara ZPRED sebagai variabel bebas (X) dan nilai SRESID sebagai variabel terikat (Y) (Danang Sunyoto 2012:135). Pada analisis dengan menggunakan hasil keluaran SPSS, jika pada gambar scatter diagram didapatkan titik-titik yang berdistribusi dibawah dan diatas sumbu Y dan tidak memiliki pola yang teratur, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas bukan merupakan gejala heteroskedastisitas. . Gejala multikolinearitas dapat diketahui dengan menggunakan atau melihat alat uji yang disebut Variance Inflation Factor (VIF).

Teknik Analisis

  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Analisis Hasil Pengujian Hipotesis .1 Uji Hipotesis secara parsial (Uji t)

Jika thitung berada di antara -ttable dan +ttable (ttable l +ttabel atau thitung < -ttabel, maka ada pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka gaya manajemen, motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Jika Fhitung > Ftabel, maka gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Analisis R2 (R squared) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Responden a). Jenis kelamin
  • Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel
  • Uji Instrumen .1 Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Analisis Jalur
    • Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
    • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Hasil Pengujian Hipotesis .1 Uji t (Uji Parsial)
    • Uji F (Uji Simultan)
    • Uji koefisien determinasi

Pernyataan poin 1 yang disampaikan kepada responden adalah bahwa pimpinan tanggap terhadap permasalahan yang ada dengan cepat. Pernyataan 2 yang disampaikan kepada responden bahwa adanya gaji pensiun membuat saya tenang dalam bekerja. Pernyataan poin 3 yang disampaikan kepada responden adalah saya memiliki asuransi kesehatan membuat saya bekerja dengan baik.

Pernyataan 4 yang disampaikan kepada responden bahwa fasilitas kantor membuat saya aman dan nyaman bekerja. Poin 7 yang diajukan kepada responden adalah saya suka jika rekan kerja ikut terlibat dalam pekerjaan. Pernyataan 5 yang disampaikan kepada responden adalah pimpinan akan memberikan teguran langsung jika ada kesalahan.

Pernyataan poin 6 yang disampaikan kepada responden adalah terjalinnya hubungan yang baik dengan rekan kerja. Pernyataan poin 4 yang disampaikan kepada responden adalah bahwa saya selalu berangkat dan pulang kerja tepat waktu. Pernyataan poin 5 yang disampaikan kepada responden adalah saya akan memberikan izin jika saya ingin meninggalkan tempat kerja.

Pernyataan pada butir 6 yang disampaikan kepada Tergugat bahwa saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Tabel 5.2  Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pembahasan

  • Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Berdasarkan tabel 5.57 hasil SPSS Model Summary nilai adjusted R-square adalah 0,532, hal ini berarti bahwa kemampuan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja dalam menjelaskan kinerja pegawai di Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebesar 53,2 %. sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Menurut hasil penelitian ini, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ismawati, dkk. 2017) menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.

Hasil penelitian ini mendukung teori Sinambela dan Sinambela, dimana motivasi kerja merupakan daya dorong yang menimbulkan dorongan semangat untuk memberikan kontribusi terbaik bagi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Menurut hasil penelitian ini, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bryan Filliantoni, dkk (2019) yang menunjukkan.

Menurut hasil penelitian ini, gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sudarmo, dkk (2016) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.

SIMPULAN

SARAN

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel lain selain variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan disiplin kerja, serta berbagai indikator, agar ilmu manajemen sumber daya manusia lebih berkembang dan berguna untuk pengembangan ilmu itu sendiri. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.” Jurnal Kemanusiaan: Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Hukum 4(1):15–33. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Intrinsik dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Industri Pangan PT Pangansari Utama.” Oikonomia: Jurnal Manajemen 14(1).

Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di MI Al Islam Tempel dan MI Al Ihsan Medari”. Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Matahari Terbit Bali, Tanjung Benoa-Nusa Dua.” E-Journal Manajemen Universitas Udayana. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai: Studi pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di Kabupaten Garut.

Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian dan Pembinaan Sumber Daya Manusia di Wilayah Luwu Timur.” Jurnal Magister Manajemen Indonesia Nobel 1(1):72–84. Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Manajemen Terhadap Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pt. Pengaruh Disiplin dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan.” Jurnal Ilmiah Refleksi: Ekonomi, Akuntansi, Manajemen dan Bisnis.

Gambar

Gambar 2.1  Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Tabel 2.1  Pengandaian Teori X dan Y
Gambar 2.2  Teori Harapan Vroom
Gambar 3.1  Kerangka Konseptual Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan