• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANGKAT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN, STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANGKAT"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Stres di tempat kerja adalah keadaan ketegangan yang memengaruhi emosi, pikiran, dan keadaan seseorang (Idajang, 2020). Berdasarkan observasi pertama Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, terdapat permasalahan yang berkaitan dengan stres kerja para pegawai.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apakah kepemimpinan, stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dinas kesehatan kabupaten Langkat?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis
    • Bagi Instansi
    • Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada pernyataan “Saya diberikan pekerjaan diluar kemampuan saya” pada penelitian ini sebagian besar responden setuju sebanyak 23 orang (43,5%) yang berarti pada penelitian ini responden setuju responden diberikan pekerjaan diluar kemampuan saya. Pada pernyataan “Atasan saya tidak demokratis terhadap bawahannya” pada penelitian ini, sebagian besar responden menjawab setuju.

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Kinerja
    • Pengertian Kinerja
    • Jenis-Jenis Kinerja
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
    • Indikator Kinerja
  • Kepemimpinan
    • Pengertian Kepemimpinan
    • Jenis-Jenis Kepemimpinan
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
    • Indikator Kepemimpinan
  • Stres Kerja
    • Pengertian Stres Kerja
    • Jenis-Jenis Stres Kerja
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja
    • Indikator Stres Kerja
  • Motivasi Kerja
    • Pengertian Motivasi Kerja
    • Jenis-Jenis Motivasi Kerja
    • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
    • Indikator Motivasi Kerja

Stres kerja merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketegangan akibat kondisi yang mempengaruhi dirinya (SP Robbins, 2014). Stres tidak muncul sendiri, namun penyebab stres umumnya diikuti dengan faktor peristiwa yang mempengaruhi kejiwaan seseorang dan peristiwa itu terjadi.

Berfikir Konseptual

  • Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
  • Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja dan Motivasi Kerja

Kepemimpinan merupakan fokus dan saluran bagi sebagian besar bidang organisasi, karena pemimpin merupakan penggerak seluruh sumber daya yang ada di perusahaan, semakin banyak kepemimpinan yang ada dalam organisasi maka akan semakin baik pula kinerja karyawan (Tirtayasa, 2019). Stres kerja merupakan reaksi yang terjadi akibat adanya tuntutan dan tekanan yang ada di lingkungan kerja perusahaan. Stres kerja yang terjadi akibat tuntutan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jam kerja yang dimilikinya (Arianty, 2018).

Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Mikhail dalam (Muchlis, 2015) yang berpendapat bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi yang muncul dari kapasitas tuntutan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sugiarto & Nanda, 2020), (fikar khairiza Harahap et al., 2021) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Untuk memotivasi karyawan, perusahaan menghubungkan input yang dijamin dengan apa yang diharapkan dari karyawan melalui kinerja yang mereka tunjukkan (Hazmanan Khair, 2021).Menurut (Wiwik, 2017), motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

Hipotesis Penelitian

Pada pernyataan “saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan” pada penelitian ini mayoritas responden menjawab setuju yaitu sebanyak 37 orang (69,8%) yang artinya pada penelitian ini responden setuju bahwa responden pada dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada pernyataan “Atasan saya selalu bersikap profesional terhadap semua bawahannya” pada penelitian ini mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 32 orang (60,4%), artinya dalam penelitian ini responden setuju bahwa atasan responden selalu bersikap profesional terhadap setiap orang. bawahan mereka. Pada pernyataan “Atasan saya mampu membagi tugas sesuai dengan kemampuan bawahannya” pada penelitian ini mayoritas responden setuju sebanyak 36 orang (67,9%) yang artinya pada penelitian ini responden setuju bahwa atasan responden adalah mampu membagi tugas sesuai dengan kemampuan bawahannya.

Terhadap pernyataan “Saya diberi tugas terlalu banyak” pada survei ini, mayoritas responden menjawab bahwa sebanyak 34 orang (64,2%) setuju, artinya responden pada survei ini setuju bahwa responden diberi tugas terlalu banyak. . Dengan pernyataan “Saya wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaan” pada survey ini, mayoritas responden setuju yaitu sebanyak 32 orang (60,4%) yang berarti responden dalam penelitian ini setuju bahwa responden harus bertanggung jawab atas semua pekerjaan d . Pada penelitian ini secara parsial motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat karena t hitung > t tabel (5,081 > 2,01) dan taraf signifikan 0,000.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Dimana metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian dimana data dinyatakan dalam bentuk angka (Juliandi, 2013). Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, mencari peran, pengaruh dan hubungan sebab akibat, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2015b).

Definisi Operasional

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dengan membangkitkan emosi positif pada orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Hasibuan & Bahri, 2018). 1 Faktor kerja bawaan, yang terbagi menjadi tuntutan tugas, tekanan waktu karena tenggat waktu kerja dan harus membuat terlalu banyak keputusan. 3 Hubungan di tempat kerja, yang terbagi atas hubungan dengan atasan dan hubungan dengan rekan kerja.

4 Pengembangan karir terbagi atas kurangnya kepastian kerja (takut PHK atau pensiun dini) dan ketidaksesuaian status 5 Struktur dan iklim organisasi Sumber : (Muchlis Motivasi Kerja (X3) Motivasi kerja adalah pemberian tenaga penggerak yang menimbulkan semangat seseorang untuk bekerja agar mereka mau bekerja sama, bekerja secara efektif dan terpadu dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan atau tujuan suatu organisasi atau perusahaan.

Tabel 3.1  Indikator kinerja
Tabel 3.1 Indikator kinerja

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

  • Populasi
  • Sampel

Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Oleh karena itu, sampel dari populasi harus benar-benar representatif. Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus perhitungan slovin.

Teknik Pengumpulan Data

  • Kuesioner (Angket)

Pengujian Instrumen Penelitian

  • Uji Reliabilitas
  • Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan/pernyataan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah item-item yang disajikan dalam kuesioner benar-benar dapat mengungkapkan pusat mana yang sedang diselidiki. Dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai r-tabel sebesar 0,266, hasil uji validitas akan diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel uji validitas di atas menunjukkan bahwa untuk semua variabel penelitian semua instrumen valid karena semua instrumen memiliki nilai di atas tabel yaitu 0,266.

Tabel 3.9 Item-Total Statistics
Tabel 3.9 Item-Total Statistics

Teknik Analisis Data

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji Hipotesis

Pernyataan “saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang diberikan” pada survei ini disetujui oleh mayoritas responden yaitu sebanyak 36 orang (67,9%), yang berarti responden pada penelitian ini setuju bahwa responden mampu untuk melakukan pekerjaan lebih cepat dari waktu tertentu. Pada pernyataan “Saya dapat melakukan pekerjaan yang tidak biasa saya lakukan” pada survei ini, mayoritas responden menjawab dengan suara bulat, yaitu sebanyak 36 orang (67,9%), yang berarti responden pada survei ini setuju bahwa responden adalah mampu melakukan pekerjaan yang tidak biasa saya lakukan d. Pernyataan “saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang diberikan” pada survei ini disetujui oleh mayoritas responden yaitu sebanyak 39 orang (73,6%), yang berarti responden pada penelitian ini setuju bahwa responden mampu untuk melakukan pekerjaan lebih cepat dari waktu tertentu.

Pada pernyataan “saya mampu menyelesaikan pekerjaan berkelompok dengan karyawan lain” pada penelitian ini mayoritas responden setuju sebanyak 27 orang (50,9%) yang berarti pada penelitian ini responden setuju responden dapat bekerja dalam kelompok lengkap dengan lainnya. karyawan. Pada pernyataan “Saya berusaha bekerja dengan baik karena saya mempunyai cita-cita yang saya perjuangkan” pada penelitian ini, mayoritas responden menjawab bahwa sebanyak 41 orang (77,4%) setuju, artinya dalam penelitian ini responden setuju bahwa responden sedang mencoba bekerja. Pada pernyataan “Dengan menggunakan waktu kerja secara efisien, saya dapat bekerja lebih baik kedepannya” pada penelitian ini, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 35 orang yang berarti pada penelitian ini responden setuju dengan menggunakan waktu kerja.

Gambar 3.1 Uji T
Gambar 3.1 Uji T

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Identitas Responden
  • Uji Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Uji Hipotesis
  • Koefisien Determinasi

Pada pernyataan “Saya berani menerima resiko dari keputusan yang telah saya ambil” pada penelitian ini, mayoritas responden menjawab bahwa sebanyak 40 orang setuju yang berarti pada penelitian ini responden setuju bahwa responden akan resiko dari keputusan yang diambil. keputusan yang diambil g. Pada pernyataan “saya bisa mengikuti aturan kantor” pada penelitian ini mayoritas responden setuju dengan sebanyak 34 orang (64,2%), artinya pada penelitian ini responden setuju bahwa responden bisa mengikuti aturan yang diberikan oleh kantor. Pada pernyataan “Saya selalu terbuka dengan karyawan lain saat melakukan pekerjaan” pada penelitian ini mayoritas responden setuju dengan sebanyak 33 orang, yang berarti pada penelitian ini responden setuju bahwa responden selalu terbuka berdiri di depan orang lain. karyawan saat melakukan pekerjaan.

Pada pernyataan “Saya harus menjadi orang yang tidak sesuai dengan kepribadian saya” pada penelitian ini mayoritas responden setuju sebanyak 34 orang (64,2%) yang artinya pada penelitian ini responden setuju bahwa responden harus menjadi orang yang tidak cocok kepribadian mereka. Pada pernyataan “Rekan kerja saya terkadang tidak menyukai saya secara pribadi” pada penelitian ini mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 27 orang (50,9%) yang berarti pada penelitian ini responden setuju bahwa rekan kerja responden terkadang melakukan tidak seperti kepribadian responden. Pada pernyataan “Saya fokus pada apa yang menjadi target saya dalam bekerja” pada penelitian ini mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 37 orang (69,8%) yang berarti pada penelitian ini responden setuju bahwa responden fokus pada apa yang menjadi target dalam bekerja. .

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden

Pembahasan

  • Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
  • Pengaruh Kepemimpinan, Stress Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pada penelitian ini kepemimpinan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat karena t hitung > t tabel (3,141 > 2,01) dan taraf signifikansi 0,003 < 0,05. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Pengaruh Motivasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan.

Pengaruh stres kerja dan etos kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening penelitian di PT. Pengaruh Kepemimpinan dan Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Desa Banjarwaru Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Pengaruh motivasi kerja dan pelatihan terhadap kinerja pegawai dengan stres kerja sebagai variabel pemoderasi pada rumah sakit milik pemerintah di kota Medan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: Pada penelitian ini kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel (3,141 > 2,01) dan taraf signifikan 0,003 < 0,05. Pada penelitian ini secara parsial stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.

Pada penelitian ini motivasi sebagian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, hal ini dibuktikan dengan tabel t hitung > t (5,081 > 2,01) dan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Pada penelitian ini variabel bebas yang terdiri dari Kepemimpinan, Stres Kerja dan Motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat karena f hitung > f tabel (60,684 > 2,57) dan sig 0,000 < 0,05.

Saran

Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan, sehingga disarankan agar perusahaan lebih memperhatikan karyawannya untuk mengurangi stres kerja dengan menyesuaikan beban kerja sesuai dengan tingkat keahlian karyawan agar kinerja terus meningkat d.

Keterbatasan Penelitian

Pengaruh Pengawasan dan Fasilitas terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara Dimoderasi dengan Motivasi. Pengaruh stres kerja dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi dan kinerja guru di Yayasan Perguruan Tinggi Sultan Agung Pematangsiantar. Kepemimpinan, Pemberian Insentif dan Pelatihan Kinerja Pegawai di Kantor Bank Syariah Mandiri Cabang Pematang Siantar.

Peran teknologi dalam memoderasi pengaruh internal networking terhadap kinerja UKM di masa pandemi Covid-19.

Gambar

Tabel 3.1  Indikator kinerja
Tabel 3.3  Indikator Stres Kerja
Tabel 3.4   Indikator Motivasi Kerja
Tabel 3.9 Item-Total Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dengan Wakil Ketua DPD PAN Kabupaten Langkat/Anggota DPRD Kabupaten