• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPERCAYAAN, PERIKLANAN, KUALITAS INFORMASI, KUALITAS PRODUK, KUALITAS WEBSITE, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DALAM SITUS JUAL BELI SHOPEE DI KOTA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEPERCAYAAN, PERIKLANAN, KUALITAS INFORMASI, KUALITAS PRODUK, KUALITAS WEBSITE, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DALAM SITUS JUAL BELI SHOPEE DI KOTA YOGYAKARTA"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbil'alamin, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Zamhari, S.E. dan Sri Andayani selaku orang tua penulis yang telah memberikan motivasi, dorongan, doa dan dukungan baik materiil maupun non materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Rizky Dwi Kurniawan selaku adik penulis yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. Terima kasih atas kesabaran dan motivasi yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Jika dirasa cocok dan sesuai dengan produk yang diinginkan maka jual beli dilakukan secara online. Selain itu resiko yang dapat dihadapi adalah resiko produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kualitas informasi didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap kualitas informasi tentang produk yang ditawarkan dan disampaikan oleh sebuah website.

Oleh karena itu, informasi yang berkualitas juga akan menggambarkan kualitas produk yang ditawarkan secara detail dan akurat, sehingga konsumen dapat dengan mudah memahaminya. Namun, konsumen tidak dapat secara langsung mengetahui kualitas produk yang diinginkan.

KAJIAN PUSTAKA

  • Landasan Teori
    • E-commerce
    • Online Shopping
    • Perilaku Konsumen
    • Technology Acceptance Model (TAM)
    • Keputusan Pembelian
    • Kepercayaan
    • Periklanan
    • Kualitas Informasi
    • Kualitas Produk
    • Kualitas Website
    • Persepsi Risiko
  • Penelitian Terdahulu
  • Hipotesis Penelitian
    • Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Secara
    • Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online
    • Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
    • Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Secara
    • Pengaruh Kualitas Website Terhadap Keputusan Pembelian Secara
  • Kerangka Pemikiran Teoritis

Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana perilaku konsumen di lapangan, sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan. Merupakan bagian pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan sistem penulisan skripsi.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Yogyakarta yang pernah atau pernah melakukan pembelian online melalui Shopee. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability, dimana teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling yaitu setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Purposeful Sampling secara khusus disebut Assesment Sampling, yaitu metode yang digunakan secara sengaja karena informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.

Jadi berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 120 responden.

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian

  • Variabel Bergantung (Dependent Variable)
  • Variabel Bebas (Independent Variable)

Pengukuran keputusan pembelian dilakukan terkait dengan indikator minat belanja online, kesesuaian kebutuhan, sifat fiktif dan prospek pembelian di masa mendatang. Indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 4 yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju dan (4) sangat setuju memilih. Dalam penelitian ini penulis menentukan variabel independen yang terdiri dari kepercayaan, iklan, kualitas informasi, kualitas produk, kualitas website dan persepsi risiko.

Untuk variabel kepercayaan, peneliti menggunakan empat indikator yang mengacu pada penelitian Sean (2012) dan Putra (2018). Pengukuran indikator tersebut meliputi kepercayaan terhadap Shopee, popularitas Shopee dan dua indikator terkait penjual (pemilik) di toko online tersebut. Indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala Likert dari 1 sampai dengan 4, yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, dan (4) sangat setuju.

Iklan dapat diukur dengan menggunakan indikator antara lain iklan yang menarik, bintang iklan yang digunakan, iklan terkait promo yang ditawarkan, dan iklan yang sesuai dengan informasi yang seharusnya. Variabel kualitas informasi sendiri diukur menggunakan empat indikator yang diadopsi dari penelitian Andini (2015) dan Sean (2012). Indikator tersebut antara lain informasi yang relevan dan mudah dipahami, informasi yang up-to-date, informasi yang sesuai dengan spesifikasi produk, dan kolom testimoni yang dapat memberikan informasi.

Variabel kualitas produk diukur dengan menggunakan tiga indikator yang mengacu pada penelitian Wulansari (2014) yaitu produk yang ditawarkan sesuai spesifikasi informasi, produk yang ditawarkan menarik dan jauh dari penipuan, dan kolom testimoni berupa foto yang dapat membantu untuk menentukan kualitas produk. Variabel persepsi risiko diukur dengan menggunakan empat indikator yang mengacu pada penelitian Putra (2018), antara lain risiko yang ditanggung saat berbelanja di Shopee, keamanan yang dijamin oleh Shopee terkait risiko yang mungkin dialami, dan ketakutan dalam bertransaksi. Indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 4, yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) setuju, dan (4) sangat setuju.

Uji Kualitas Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas

Jika angka r lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka soal dapat dinyatakan valid. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau reliabel jika skor individu terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Jika suatu soal diujikan pada orang yang sama beberapa kali, pada kesempatan yang berbeda, dan hasilnya relatif sama, berarti soal tersebut reliabel.

Dalam buku Imam Ghozali (2013) dijelaskan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel atau konsisten jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedastistas

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah data dapat dikatakan normal jika memiliki signifikansi > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data standar. Uji multikolinearitas bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat korelasi antara variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2013). Jika terdapat korelasi yang tinggi antara variabel independen, hubungan antara variabel independen dan variabel dependen terputus.

Pada penelitian ini deteksi multikolinearitas pada model regresi dapat diturunkan dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Model regresi yang baik dalam uji multikolinearitas adalah model yang tidak terdapat korelasi antar variabel independen atau dapat dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. Titik awal pengambilan keputusan tentang uji multikolinearitas adalah jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00.

Pengujian tersebut bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu observasi ke observasi lainnya dalam model regresi (Ghozali, 2013). Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser. Prinsip kerja uji Glejser adalah dengan meregresikan variabel independen ke nilai residual absolut.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

Metode Analisa Data

  • Analisis Regresi Berganda

Pengujian Hipotesis

  • Uji T

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  • Karakteristik Responden
  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Kualitas Data
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Mulikolinearitas
    • Uji Heterokedastisitas
  • Uji Regresi Linear Berganda
  • Uji Hipotesis
    • Uji T

Kemudian pada tabel 4.2 akan disajikan data terkait pekerjaan seluruh responden yang akan diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya tabel 4.3 akan menyajikan data terkait berapa lama responden melakukan jual beli online. Terakhir, pada Tabel 4.5 akan disajikan persentase terkait pengalaman responden, terlepas dari apakah responden pernah berbelanja di situs Shopee atau tidak.

Dari tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai r hitung untuk semua poin pertanyaan pada masing-masing variabel lebih besar dari r tabel (0,179). Dari hasil pengujian yang dapat dilihat pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai koefisien Cronbach's Alpha untuk masing-masing variabel lebih besar dari nilai kritis 0,60. Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.12 di atas, pengaruh variabel kepercayaan (X1), periklanan (X2), kualitas informasi (X3), kualitas produk (X4), kualitas website (X5) dan persepsi risiko ( X6) terhadap keputusan pembelian (Y) ditinjau dari tingkat signifikansinya.

Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel kepercayaan adalah sebesar 0,154 yang artinya kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee. Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel advertising sebesar 0,175 yang berarti bahwa advertising tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee. Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel kualitas informasi sebesar 0,027 yang berarti bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee.

Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel kualitas produk adalah sebesar 0,219 yang artinya kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee. Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel kualitas website adalah 0,019 yang berarti bahwa kualitas website berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online di website jual beli Shopee. Nilai signifikan yang ditunjukkan pada variabel perceived risk sebesar 0,569 yang berarti bahwa perceived risk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Artinya jika kualitas informasi meningkat maka akan mempengaruhi keputusan pembelian secara online yang juga akan meningkat. Variabel kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan belanja online di situs jual beli Shopee. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,131 dengan nilai signifikansi sebesar 0,219 yang berarti lebih besar dari 0,05.

Artinya jika kualitas produk mengalami peningkatan, tidak akan mempengaruhi keputusan pembelian secara online. Variabel kualitas website berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online di situs jual beli Shopee. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,279 dengan nilai signifikansi sebesar 0,019 yang berarti lebih kecil dari 0,05.

Artinya jika kualitas website meningkat maka akan mempengaruhi keputusan pembelian online yang juga akan meningkat. Variabel persepsi risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian online pada website jual beli Shopee. Hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi sebesar -0,097 dengan nilai karakteristik sebesar 0,569 yang berarti lebih dari 0,05.

Keterbatasan Penelitian

Saran

Selain itu dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan cara lain untuk memperoleh data, misalnya melalui wawancara dengan responden, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi dari kuesioner yang terkadang responden kurang serius dalam pengisiannya. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian online di Kaskus Køb og Salg Forum (FJB). Pengaruh Kepercayaan, Kenyamanan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Website Fashion Online Zalora.Co.Id.

Analisis pengaruh kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan, keamanan, resiko dan pengalaman terhadap minat mengulang transaksi online. 3 Penjual (pemilik) online di aplikasi Shopee selalu berperilaku baik dan tidak pernah mengecewakan saya 4 Penjual (pemilik) online di aplikasi Shopee jujur. 2 bintang iklan yang digunakan dalam iklan cukup membuat saya tertarik untuk memutuskan membeli secara online melalui Shopee.

4 Kolom opini berupa foto disediakan, cukup membantu saya mengetahui kualitas produk yang ditawarkan. 3 Perancangan website Shopee menyajikan berbagai konten yang menarik (contoh: pakaian pria, pakaian wanita, kecantikan, elektronik, dll). 4 Desain website Shopee menyajikan langkah-langkah untuk melakukan transaksi yang benar jika saya mengalami kendala.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh relationship marketing, Keamanan, kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian online shop dan loyalitas konsumen sebagai variabel

“Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas