• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kesadaran merek, citra merek, asosiasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kesadaran merek, citra merek, asosiasi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KESADARAN MEREK, CITRA MEREK, ASOSIASI MEREK, DAN PERSEPSI KUALITAS MEREK TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA BRIO SATYA DI KOTA PADANG

Wike Ratna Sari1, Rizky Natassia2, Yulna Dewita Hia2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

2.Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The type of this research is descriptive and associative research. The population of the research is all of Honda Brio satya car consumers in Padang City, the number of population in this study is not known for sure then the sampling using probability sampling with the technique of Accidental Sampling with the number of samples as much as 50 0rang. Instruments used for research in the form of a closed questionnaire. The technique of analysis is multiple linear regression. The results showed (1) brand awareness variables have a positive and significant impact on purchasing decisions. This value is significant because tcount (4.962)> ttable (2.01410). (2) variable of brand image have positive and significant effect to purchasing decision. This value is significant because tcount (2,479)> ttable (2.01410). (3) variable of brand association have positive and significant effect to purchasing decision. This value is significant because t count (2.095)> ttable (2.01410). (4) variable of brand perception quality have positive and significant effect to purchasing decision. This value is significant because tcount (3.039)> ttable (2.01410). (5) Brand awareness, brand image, brand association, and brand quality perception have a significant effect on purchase decision as indicated by the value of Fcount (25,957)> of Ftable (2.58). This means Ha is accepted and H0 is rejected.

Keywords: Brand Awareness, Brand Image, Brand Association, Brand Quality Perception

PENDAHULUAN

Perkembangan Industri Otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan memuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil, para produsen mobil terus melakukan inovasi terhadap produknya. Hal ini terlihat dari beraneka ragamnya merek dan jenis mobil di indonesia. Keputusan pembelian merupakan salah satu

bagian dari perilaku konsumen. Di mana, perilaku konsumen merupakan tindakan yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh, menentukan produk dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan- tindakan tersebut.

Menurut Kotler & Armsrong, (2008:248) keputusan pembelian

(2)

yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Dan didefinisikan juga sebagai sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, keterlibatan konsumen dan tingkah laku setelah pembelian, dan pengkonversian dari evaluasi yang telah dilakukan oleh konsumen untuk selanjutnya memutuskan untuk melakukan pembelian.

Dengan demikian konsumen akan melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk yang dipasarkannya, Salah satu sarana transportasi adalah mobil, banyak perusahaan berlomba dan bersaing dalam merebut konsumen dengan menawarkan berbagai jenis merek maupun tipe kendaraan.

Banyak sekali merek kendaraan yang ditawarkan, merek kendaraan roda empat yang cukup dikenal oleh

banyak orang adalah Toyota, Honda, Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, Isuzu, Nissan, Kia, BMW, Datsun, Mazda, Chevrolet.

Khususnya industri otomotif mobil sangatlah nampak perkembangannya, Mobil lahir dengan berbagai merek, model, type, warna, spesifikasi dan lainnya.

Semua ini sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan aktivitas penduduk diberbagai aspek. Ini menunjukkan bahwa dalam industri otomotif mobil mengalami persaingan yang sangat ketat.

Masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman, tetapi disisi lain merupakan peluang bisnis baru.

Sebuah merek memegang peranan penting dalam keputusan pembelian konsumen.

Industri Otomotif banyak mengeluarkan berbagai macam dealer mobil, di Kota Padang terdapat beberapa dealer mobil seperti Auto2000, Honda Gajah Motor, Mitsubishi, Dhaihatsu, Suzuki, Mazda, dan Chevrolet, salah satu merek yang terkenal dimata masyarakat adalah Honda.

(3)

Fenomena produsen industri mobil yang muncul pada saat ini adalah mobil murah dan ramah lingkungan atau sering disebut LCGC (Low Cost Green Car). Mobil LCGC adalah mobil dengan spesifikasi rendah, lebih irit bahan bakar karena menggunakan ukuran Program pengembangan produksi mobil penumpang hemat energi dan harga terjangkau buatan dalam

negeri atau yang lebih populer disebut Low Cost and Green Car (LCGC) ditujukan agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan industri otomotif di era FTA ASEAN dan Asia Timur.

Berikut Tabel 1. data penjualan beberapa merek mobil kategori LCGC di Indonesia tahun 2016.

Tabel 1. Data Penjualan Beberapa Merek Mobil Kategori LCGC Di Indonesia pada tahun 2016

NO Type Mobil Penjualan 2016

1 Toyota Agya 42.298 Unit

2 Daihatsu Ayla 36.989 Unit

3 Honda Brio Satya 33.027 Unit

Sumber:https://carvaganza.com/30/12/2016/-mobil-lcgc-terlaris- sepanjang-2016

Berdasarkan Mobil LCGC (2016), dari tabel 1 dapat dilihat perbandingan penjualan merek mobil ketegori LCGC yang menunjukkan penjualan tertinggi diraih oleh mobil Toyota Agya sebanyak 42.298 unit, jadi persaingan produsen mobil saat ini makin ketat, dengan mengeluarkan berbagai macam varian produk terbaru.

Salah satunya produsen mobil merek Honda yang merupakan produsen motor dan mobil ternama di dunia. Yang sekarang didirikan

pada 24 september 1948 oleh Soichiro honda. Honda merupakan produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak 1959, dan juga produsen mesin pembakaran dalam terbesar dengan produksi lebih dari 14 juta unit tiap tahun. Lisensi honda di Indonesia untuk produk mobil dipegang oleh PT. Honda Prospect Motor.

Honda juga mengeluarkan varian terbaru untuk mobil LCGC ini yakni Honda Brio Satya, dengan tampilan yang elegan serta memiliki

(4)

performa cukup baik, mobil ini mampu mendongkrak konsumen honda. Mungkin kelebihan honda brio satya yang sangat memberi kenyamanan kepada pemiliknya, sehingga menjadi faktor bertambahnya pembeli, mobil ini dapat memuat penumpang sebanyak 4 orang dan mengusung konsep mobil irit serta ramah lingkungan.

Kelebihan Honda Brio Satya adalah pada sisi kemudi yang relatif ringan dalam bermanuver, memiliki akselerasi yang bagus dengan handling yang stabil, memiliki tenaga yang paling besar pada kelas 1300cc, yang memberi kenyamanan kepada pemiliknya, sehingga menjadi faktor bertambahnya pembeli, mobil ini dapat memuat penumpang sebanyak 4 orang dan mengusung konsep mobil irit serta ramah lingkungan. Brio Satya tetap menyandang fitur keamanan dan keselamatan untuk pengemudi dan penumpangnya. Misalnya, kerangka bodi mobil tetap mengadopsi teknologi G-CON (G-Force Control Technology).

Salah satu dealer yang menjual mobil merek Honda di kota

Padang adalah PT. Honda Gajah Motor jalan Khatib Sulaiman.

Perusahaan ini bertindak sebagai agen penjualan mobil merek Honda di kota Padang. Dipilihnya Toyota Agya sebagai pesaing dikarenakan spesifikasi yang relatif sama jika dilihat dari segi tipe mobil yaitu city car dengan kapasitas mesin 1000cc.

Selain itu varian dari merek ini juga tergolong sama dengan harga jual yang hampir sama.

Salah satu yang

mempengaruhi dalam keputusan pembelian yaitu kesadaran merek menurut Durianto (2015), Kesadaran merek adalah kesanggupan seseorang pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Sebuah merek yang mudah diingat dan dikenali oleh calon pembeli menjadi faktor penting dalam membangun kesadaran merek, karena kesadaran merek dapat berpengaruh langsung terhadap pemasaran.

Berdasarkan Mobil LCGC (2016), dari tabel 1 menunjukkan penjualan tertinggi diraih oleh mobil Toyota Agya sebanyak 42.298 unit,

(5)

jadi penjualan pasar mobil LCGC diraih oleh mobil Toyota Agya ditahun 2016. Sedangkan Honda Brio Satya jauh tertinggal yang terdapat diurutan ke-4. Dengan banyaknya pesaing salah satunya Toyota Agya yang dikeluarkan oleh Auto 2000 yang menjadi salah satu andalan city car Indonesia saat ini, yang pemasarannya laku terjual dengan promosi pengenalan produknya, akan tetapi honda brio satya juga memiliki beberapa pengahargaan dari penjualan mobil LCGC.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu citra merek. Citra Merek adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian menurut Setiadi (2013).

Merek memiliki ciri khas yang membedakan produk yang satu dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis. Permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan citra merek produk yang mereka miliki. Konsumen cenderung menjadikan citra merek suatu produk sebagai acuan sebelum melakukan pembelian suatu produk. Maka, perusahaan harus dapat menciptakan merek yang menarik sekaligus menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dengan demikian konsumen memiliki citra yang positif terhadap merek.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu asosiasi merek. Menurut Durianto (2001), Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya

(6)

pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan merek tersebut dalam strategi komunikasi, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain.

Jika dilihat pada fenomena bahwa, harga yang ditawarkan oleh Toyota Agya lebih murah jika dibandingkan dengan Honda Brio Satya, pada umunya merek hanya perlu berada di satu harga tertentu agar dapat memposisikan diri dengan jelas dan berjauhan dengan merek- merek lain pada tingkat harga yang sama. Untuk menjadi bagian dari segmen utama, sebuah merek harus menawarkan suatu aspek yang dipercaya unggul dalam kualitas, atau dapat memberikan jaminan harga optimum. Maka dari itu kenyataannya jumlah penjualan mobil Toyota Agya jauh diatas penjualan Honda Brio Satya.

Selanjutnya yang

mempengaruhi keputusan pembelian adalah persepsi kualitas. Simamora (2003:78), menyatakan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain.

Kualitas dalam pandangan konsumen merupakan respon subjektif konsumen terhadap fenomena produk sehingga cenderung relatif. Persepsi kualitas mempunyai peranan yang penting dalam membangun suatu merek.

Faktor kunci dalam memuaskan pelanggan tidak lepas dari nilai yang dijanjikan dan yang diberikan kepada konsumen, persepsi kualitas yang tinggi merupakan alasan kebanyakan orang untuk membeli suatu produk dan bersedia membayar harga yang lebih tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek, sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian mobil merek honda brio satya. Keputusan pembelian merupakan kunci perilaku konsumen, di mana konsumen melakukan tindakan sehubungan dengan produk yang dibutuhkan dengan sebuah merek yang kuat akan membuat produk merek tersebut

(7)

mampu bersaing, merebut dan menguasai pasar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut (Arikunto, 2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedang penelitian asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, yaitu simestris kausal dan interaktif.

Penelitian ini dilakukan pada konsumen mobil honda brio satya di Kota Padang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tahun 2017.

Menurut Arikunto (2002) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan mobil merek Honda Brio Satya dikota Padang. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui secara pasti maka untuk mengetahui pelaksanaan penelitian perlu ditetapkan sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini peneliti tidak dapat menentukan sampel berdasarkan atas besarnya populasi hal ini disebabkan oleh tidak diketahuinya jumlah konsumen yang menggunakan mobil merek honda brio satya di Kota Padang.

Oleh karena itu peneliti mengambil pendapat yang dikemukakan oleh Rescoe dalam Sekaran (2006:160) yang mengusulkan aturan ukuran sampel yang layak dalam penelitian ini adalah antara 30 sampai dengan 500 dan dalam penelitian multivarat (termasuk analisis regresi berganda) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali atau lebih dari jumlah variabel yang diteliti.

Jumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak lima yang terdiri atas keputusan pembelian, kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek. Oleh karena itu berdasarkan pendapat Rescoe, sampel minimal untuk penelitian ini (5 x 10 = 50), dengan menggunakan lima variabel, dalam

(8)

satu variabel ditetapkan untuk sampel 10 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 50 dengan pertimbangan tingkat kevalidan jawaban responden semakin tinggi.

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Pernyataan dinyatakan valid jika

corrected item-total correlation >

0,361.

Menurut Nunnaly dalam buku Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variab1el dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Conbach alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0.

Tabel. 2 Hasil Uji Validitas

Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Keputusan Pembelian 11 1

Kesadaran Merek 6 0

Citra Merek 6 1

Asosiasi Merek 6 1

Persepsi Kualitas Merek 6 1

Sumber :Olahan Data SPSS (Peneliti),2017 Tabel. 3 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Nilai

Kritis Keteranagan

Kesadaran Merek 0,822 0,60 Reliabel

Citra Merek 0,623 0,60 Reliabel

Asosiasi Merek 0,699 0,60 Reliabel

Persepsi Kualitas Merek 0,706 0,60 Reliabel Keputusan Pembelian 0,819 0,60 Reliabel Sumber: Olahan Data SPSS (Peneliti), 2017

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil TCR Variabel Keputusan Pembelian

Dari hasil TCR diperoleh rata- rata skor perindikator pada variabel

keputusan pembelian antara lain:

pengenalan masalah dengan TCR 75,40% dengan kategori sedang, pencarian informasi dengan TCR 78,40% dengan kategori sedang, penilaian alternatif dengan TCR

(9)

78,80% dengan kategori sedang, keputusan pembelian dengan TCR 77,80% dengan kategori sedang, dan perilaku pasca pembelian dengan TCR 80,27% dengan kategori baik.

Dengan total rata-rata TCR 78,09%

dengan kategori sedang.

B. Hasil TCR Variabel kesadaran merek

Dari hasil TCR diperoleh rata- rata skor perindikator pada variabel kesadaran merek antara lain: posisi merek dalam ingatan dengan TCR 78,60% dengan kategori baik, Kemampuan Mengetahui Promo Merek dengan TCR sebesar 61,40%

dengan kategori Baik, Dapat Membedakan Dengan Merek Lain dengan TCR 80,04% dengan kategori Baik. Dengan total rata-rata TCR 73,60% dengan kategori sedang.

C. Hasil TCR variabel Citra Merek

Dari hasil TCR diperoleh rata- rata skor perindikator pada variabel citra merek antara lain: Mudah dikenali dengan TCR sebesar 82,20% dengan ketegori Baik, Reputasi yang Baik dengan TCR sebesar 83,60% dengan kategori

Baik, Selalu ingat dengan TCR sebesar 82,20% dengan kategori Baik. Dengan total rata-rata TCR 82,67% dengan kategori baik.

D. Hasil TCR Variabel Asosiasi Merek

Dari hasil TCR diperoleh rata- rata skor perindikator pada variabel

asosiasi merek antara lain:

Atribut Produk (Product Atribut) dengan TCR sebesar 80,40% dengan kategori baik, Manfaat Yang di Dapat Konsumen (Costumer Benefit dengan TCR sebesar 80,00% dengan kategori Baik, Harga (Relatif Price) dengan TCR sebesar 83,20% dengan kategori Baik. Dengan total rata-rata TCR 81,20% dengan kategori baik.

E. Hasil TCR Variabel Persepsi Kualitas Merek

Dari hasil TCR diperoleh rata- rata skor perindikator pada variabel persepsi kualitas merek antara lain:

Kesan Terhadap Kualitas Merek (Quality) dengan TCR sebesar 77,40% dengan kategori sedang, Kesan Terhadap Kinerja Merek (Performa)) dengan TCR sebesar 75,20% dengan kategori sedang, Kesan Terhadap Atribut Merek (Feature) dengan TCR sebesar

(10)

76,80% dengan kategori sedang.

Dengan total rat-rata TCR 76,47%

dengan kategori sedang.

Koefisien determinasi (R2)

Berdasarkan hasil pada Tabel hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,698 yang artinya 69,8% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek) sedangkan sisanya sebesar 30,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil Uji t

Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan Pembelian adalah:

1) Hipotesis 1, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara:

kesadaran merek (X1) terhadap keputusan Pembelian (Y).

Untuk variabel kesadaran merek diperoleh nilai thitung sebesar 4,962 > ttabel sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,000 <

0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesadaran merek terhadap keputusan Pembelian Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik kesadaran merek konsumen maka akan semakin baik keputusan pembelian.

2) Hipotesis 2, terdapat pengaruh Positif dan signifikan citra merek (X2) terhadap keputusan Pembelian (Y). Untuk variabel citra merek diperoleh nilai thitung sebesar 2,479 > ttabel sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,017 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara citra merek terhadap keputusan Pembelian Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik citra merek dimata konsumen maka akan semakin baik keputusan pembelian.

3) Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Asasosiasi merek (X3) terhadap

(11)

keputusan pembelian (Y).

Untuk variabel asosiasi merek diperoleh nilai thitung sebesar 2,095 > ttabel sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,042 <

0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara asosiasi merek terhadap keputusan Pembeliann Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik asosiasi merek maka akan semakin baik keputusan pembelian.

4) Hipotesis 4, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi kualitas merek (X4) terhadap keputusan pembelian (Y). Untuk variabel pesepsi kualitas merek diperoleh nilai thitung sebesar 3,039 > ttabel

sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,004 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi kualitas merek terhadap keputusan

Pembeliann Honda Brio Satya.

Berarti hal ini menunjukkan semakin baik persepsi kualitas merek maka akan semakin baik keputusan pembelian.

Hasil Uji F

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung

25,957 > Ftabel 2,58 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelia Honda Brio Satya, artinya semakin baik kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek maka keputusan Pembelian Honda Brio Satya akan semakin baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan pernyataan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kesadaran merek diperoleh nilai thitung sebesar 4,962 > ttabel sebesar

(12)

2,01410 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesadaran merek terhadap keputusan Pembeliann Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik kesadaran merek konsumen maka akan semakin baik keputusan pembelian. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Citra merek diperoleh nilai thitung

sebesar 2,479 > ttabel sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,017 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara citra merek terhadap keputusan Pembeliann Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik citra merek dimata konsumen maka akan semakin baik keputusan pembelian. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

3. Asosiasi merek diperoleh nilai thitung sebesar 2,095 > ttabel sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan

0,042 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara asosiasi merek terhadap keputusan Pembeliann Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik asosiasi merek maka akan semakin baik keputusan pembelian. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

4. Pesepsi kualitas merek diperoleh nilai thitung sebesar 3,039 > ttabel

sebesar 2,01410 dengan nilai signifikan 0,004 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi kualitas merek terhadap keputusan Pembeliann Honda Brio Satya. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik persepsi kualitas merek maka akan semakin baik keputusan pembelian. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima.

5. kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek berpengaruh

(13)

positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelia Honda Brio Satya, artinya semakin baik kesadaran merek, citra merek, asosiasi merek dan persepsi kualitas merek maka keputusan Pembelian Honda Brio Satya akan semakin baik Hal ini dapat dilihat Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada hasil di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 25,957 > Ftabel 2,58 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran diantaranya :

1. Disarankan kepada perusaaan agar memperhatikan asosiasi merek dan meningkatkan keputusan pembelian terhadap Honda Brio Satya di Honda Gajah Motor karena di lihat dari nilai koefisien sebesar 0,298 yang bertanda positif dan thitung sebesar 2,095 >

ttabel sebesar 2,0117 dengan nilai signifikan 0,042 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan Pembelian Honda Brio Satya.

2. Disarankan kepada perusahaan Honda gajah motor agar memperhatikandan meningkatkan kesadaran merek konsumen dari indikator byang digunakan kemampuan mengetahui promo merek agar di tingkatkan lagi di lihat dari pernyataan yang di gunakan di peroleh TCR sebesar 39,20% dengan kategori sangat buruk, hal ini disaran kan agar meningkatkan lagi promosi yang dilakukan agar konsumen kesadaran mereknya meningkat.

3. Untuk peneliti yang tertarik melanjutkan penelitian ini agar mengkomprehensifkan masing- masing indikator baik itu indikator dari variabel bebas maupun variabel terikat, karena indikator yang digunakan dalam penelitian adalah cuplikan dari sumber-sumber terbatas.

4. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi

(14)

peneliti yang ingin meneliti tentang keputusan pembelian pada tempat yang sama disarankan untuk memperhatikan penyataan dan karakteristik respondennya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Durianto. (2015). Pengaruh

Kepercayaan Merek,

Kesadaran Merek, dan Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Ulang. Sekar Jingga Citranuari.

Keller. (2013). Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Setiadi Edi.

Kotler, P., & Armsrong, G. (2008).

Prinsip-prinsip Pemasaran (Jilid 12). Jakarta: Erlangga.

LCGC, M., & 2016. (2016). Data Penjualan Beberapa Merek Kategori LCGC Di Indonesia Pada Tahun 2016.

Setiadi. (2013). Pengaruh Citra Merek, Sikap Konsumen dan Asosiasi Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Sarwo Edi.

Simamora. (2015). Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Promosi Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung. Favian Firwan Firdaus.

Yoo. (2013). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan pembelian pepsodent di kabupaten pantul. Sudomo.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap keputusan pembelian

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Nighmatul Maula (2014) yang berjud ul “Pengaruh Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, dan Loyalitas Merek

³3HQJDUXK Kesadaran Merek (Brand Awareness), Persepsi Kualitas (Perceived Quality), dan Asosiasi Merek (Brand Association) terhadap Keputusan Pembelian melalui

Apakah ada pengaruh signifikan kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas merek dan rasa percaya diri konsumen terhadap keputusan pembelian produk merek

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek terhadap keputusan pembelian melalui ekuitas merek produk smartphone

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sasmita dan Suki (2015) yang meneliti pengaruh asosiasi merek, loyalitas merek, kesadaran merek, dan citra merek pada

Dalam penelitian ini hanya asosiasi merek yang memiliki berpengaruh positif signifikan terhadap ekuitas merek, sedangkan ketiga variabel lain kesetiaan merek, kesadaran

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Kesadaran Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda Mobilio di Kota Semarang.. Audita Devita