• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, SIKAP BELAJAR, PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN

KETERAMPILAN GURU MENGELOLA KELAS TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 27 PADANG

Tiara Nita, Yosi Eka Putri, Meri Rahmania

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat tiaranita182@gmail.com

ABSTRACT

The results showed that (1) there is a positive and significant influence

between readiness to learn the result aktive learning of students is the sample group parents of high education, medium and low, the most influential on the learning activity of studens is a group parents of medium education sample outcomes indicated by coefficient value of 0,255 with 2,938 tcount> ttabel 1,661.

(2) there is a positive and significant influence learning attitude the results of aktive learning of studens is the sample group parents of medium outcomes indicated by coefficient value of 0,468 with 3,480 tcount> ttabel 1,661. (3) there is a positive and significant influence student’s perceptions of the teaching method of teachers the result learning activity of studens seen from entirety the sample group parents of high education, medium and low, the most influential on learning activity of studens is a group parents of high education outcomes indicated by coefficient value of 0,475 with 4,636 tcount> ttabel 1,661. (4) there is a positive and significant influence the skill of teachers to manage the classrom the result learning activity of studens seen from entirety the sample group parents of high education, medium and low, the most influential on learning activity of studens is a group parents of high education outcomes indicated by coefficient value of 0,347 with 4,489 tcount> ttabel 1,661. (5) The readiness to learn, learning attitudes, student’s perceptions of the teaching method of teachers and the skill of teachers to manage the classrom together positive and significant impact on the result of aktive learning of students of class VII on integrated IPS subjects in SMP N 27 Padang outcomes indicated by the value of F 64,927 >

Ftable 2,48 with the R square of 0,736. This mean Ha accepted and H0 is rejected.

Keywords: Readiness To Learn, Learning Attitudes, Student’s Perceptions Of The Teaching Method Of Teachers And The Skill Of Teachers To Manage The Classrom

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, khususnya didalam bidang pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu

kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupan. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003. Tentang Sistem pendidikan Nasional BAB I Pasal I menyebutkan bahwa pendidikan

(2)

merupakan usaha sadar dan terencana suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak yang mulia, serta keterampilan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan juga merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku seseorang melalui proses pembelajaran. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan perjuangan, karena dalam prosesnya tidak selamanya berjalan mulus dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Menurut Febrianto (2014:2) keaktifan belajar adalah suatu sistem belajar yang menekankan keaktifan

siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna mencapai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa menurut Ratnawati (2014:78) yaitu kesiapan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan sikap siswa dalam belajar.

Keaktifan siswa dalam belajar dapat dilihat dari kemampuannya menjawab pertanyaan pada forum diskusi, dan bertanya saat diskusi.

Dengan adanya keaktifan siswa maka kita dapat mengetahui seberapa jauhnya kemampuan dan kualitas siswa dalam mengikuti materi yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran.dapat kita lihat berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP N 27 Padang diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Keaktifan Belajar Siswa Kelas VII Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 27 Padang

No Kelas Jumlah Siswa Keaktifan Siswa

Aktif Kurang Tidak Aktif

1 VII 1 34 15 14 5

2 VII 2 35 12 17 6

3 VII 3 35 10 17 8

4 VII 4 34 11 16 7

5 VII 5 34 13 11 10

6 VII 6 33 16 15 2

7 VII 7 34 12 14 8

Jumlah 239 89 104 46

(3)

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat hanya 89 siswa yang aktif dalam belajar IPS Terpadu, 104 siswa yang kurang aktif dan 46 siswa yang tidak aktif. Dengan demikian dilihat dari keaktifan siswa dalam pelajaran IPS Terpadu dapat di simpulkan keaktifan siswa dalam belajar masih rendah dan masih ada beberapa siswa ada yang tidak aktif dalam belajar. Peneliti menduga rendahnya keaktifan siswa pada mata pelajran IPS Terpadu ini disebabkan oleh kesiapan belajar, sikap belajar, metode mengajar dan keterampilan guru mengelola kelas kurang maksimal, hal tersebut bisa saja di pengaruhi oleh kesiapan belajar, sikap belajar siswa tentang metode mengajar guru dan keterampilan guru mengelola kelas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian assosiatif. Menurut Sugiono (2014:339) penelitian assosiatif adalah penelitian yang bersifat membuktikan, dan menemukan hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 27 Padang yang beralamat di Jln. Air

Paku Kel. Sei Sapih. Kec. Kuranji pada pada bulan Oktober 2017.

Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah siswa kelas VII SMP Negeri 27 Padang yang berjumlah 239 orang. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel berstrata dengan menggunakan stratified data sebelumnya dikelompokan ke dalam tingkatan- tingkatan tertentu seperti: tingkatan tertinggi, rendah, sedang/baik yang dilihat dari pendidikan orang tua dengan menggunakan rumus Alokasi Neymar, Ansofino (2014:43). Maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 98 orang. Dengan teknik analisis regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Keaktifan Belajar Siswa (Y)

Setelah melakukan penelitian terhadap 98 orang siswa kelas VII di SMP Negeri 27 Padang, maka rata- rata skor keseluruhan variabel keaktifan belajar siswa adalah sebesar 4,09 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 73,37%.

Hal ini membuktikan bahwa keaktifan belajar siswa berada pada

(4)

kategori cukup. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi sebesar 4,30 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,02%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk yang diberikan guru adalah sebesar 3,14 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 62,76%.

Deskripsi Hasil Penelitian Kesiapan Belajar (X1)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata keseluruhan variabel kesiapan belajar adalah sebesar 3,73 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,63%.

Hal ini membuktikan kesiapan belajar berada pada kategori cukup.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator kebutuhan sebesar 3,76 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 75,24%. Sedangkan tanggapan responden paling rendah terdapat pada indikator pengetahuan adalah sebesar 3,71 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,22%.

Deskripsi Hasil Penelitian Sikap Belajar (X2)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel sikap belajar adalah sebesar 4,15 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,96%. Hal ini membuktikan sikap belajar berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator bertanggung jawab sebesar 4,15 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,96%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator merespon adalah sebesar 4,02 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 80,41%.

Deskripsi Hasil Penelitian Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (X3)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru adalah sebesar 3,25 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 65,06%. Hal ini membuktikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator menumbuhkan dan mengembangkan minat belajar sebesar 3,40 dengan tingkat capaian

(5)

responden (TCR) sebesar 68,10%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator membangkitkan semangat belajar adalah sebesar 3,10 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 61,90%.

Deskripsi Hasil Penelitian Keterampilan Guru Mengelola Kelas (X4)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel keterampilan guru mengelola kelas adalah sebesar 3,57 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar

71,42%. Hal ini membuktikan keterampilan guru mengelola kelas berada pada kategori cukup.

Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator penanaman disiplin adalah sebesar 3,75 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 75,00%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator hangat dan antusias adalah sebesar 3,40 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 68,03%

Tabel 2. Analisis Regresi Linear Berganda

Variabel Tinggi Sedang Rendah Total

β T Sig β T Sig β T Sig β T Sig

Constanta 13.723 1.631 0,110 0,680 .073 .943 20.208 1,663 0,111 13.014 2.527 0,013 X1 0,089 .756 0,454 0,255 2.938 0,009 0,213 1,371 0,184 0,138 2.157 0,034 X2 0,212 1.512 0,138 0,468 3.480 0,003 0,087 0,412 0,684 0,218 2.484 0,015 X3 0,475 4.636 0,000 0,411 2.999 0,008 0,259 2,161 0,042 0,396 6.684 0,000 X4 0,347 4.489 0,000 0,251 2.611 0,018 0,497 3,708 0,001 0,360 6.655 0,000

Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah :

Y= 13,014 + 0,089 X1 + 0,212 X2 + 0,475 X3 + 0,347 X4

Y= 0,680 + 0,255 X1 + 0,468 X2 + 0,411 X3 + 0,251 X4

Y= 20,208 + 0,213 X1 + -0,087 X2 + 0,259 X3 + 0,497 X4

Y= 13,014 + 0,138X1 + 0,218X2 + 0,396X3 + 0,360X4

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan strata tinggi:

Konstanta sebesar 13.723, menyatakan bahwa jika tidak ada kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan keterampilan guru mengelola kelas maka keaktifan belajar siswa sebesar 13.723.

Koefisien regresi sebesar 0,089 untuk variabel kesiapan belajar.

Artinya jika kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,089, dengan asumsi

(6)

variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,218 untuk variabel sikap belajar. Artinya jika sikap belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,218, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,212 untuk variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Artinya jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,212, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,347 untuk variabel metode mengajar guru. Artinya jika metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,347, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan strata sedang:

Konstanta sebesar 0,680, menyatakan bahwa jika tidak ada kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode

mengajar guru dan keterampilan guru mengelola kelas maka keaktifan belajar siswa sebesar 0,680.

Koefisien regresi sebesar 0,255 untuk variabel kesiapan belajar.

Artinya jika kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,255, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,468 untuk variabel sikap belajar. Artinya jika sikap belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,468, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,411 untuk variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Artinya jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,411, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,251 untuk variabel keterampilan guru mengelola kelas. Artinya jika keterampilan guru mengelola kelas meningkat sebesar satu satuan maka

(7)

keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,251, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan strata rendah:

Konstanta sebesar 20,208, menyatakan bahwa jika tidak ada kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan keterampilan guru mengelola kelas maka keaktifan belajar siswa sebesar 20,208.

Koefisien regresi sebesar 0,213 untuk variabel kesiapan belajar.

Artinya jika kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,213, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,087 untuk variabel sikap belajar. Artinya jika sikap belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,087, jadi variabel sikap belajar dengan kelompok sampel orang tua berpendidikan rendah tidak signifikan.

Koefisien regresi sebesar 0,259 untuk variabel persepsi siswa tentang

metode mengajar guru. Artinya jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,259, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,497 untuk variabel keterampilan guru mengelola kelas. Artinya jika keterampilan guru mengelola kelas meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,497, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan total:

Nilai konstanta sebesar 13,014 berarti tidak adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 13,014 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan keterampilan guru mengelola kelas) maka nilai variabel keaktifan belajar siswa sebesar 13,014.

Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X1) sebesar 0,138 yang bertanda positif. Artinya jika

(8)

kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,138, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi variabel sikap belajar (X2) sebesar 0,218 yang bertanda positif. Artinya jika sikap belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,218 dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X4) sebesar 0,396

yang bertanda positif. Artinya jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,396, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,360 untuk variabel metode mengajar guru. Artinya jika metode mengajar guru meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa meningkat sebesar 0,360, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Tabel 3. Koefisien Determinasi ( )

Model summary

Hasil Koefisien Determinasi Secara Keseluruhan

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,858a ,736 ,725 4,46257

Hasil koefisien determinasi secara stratra

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 0,810a 0,756 0,724 4,98493

1 0,869a 0,755 0,700 3,22868

1 0,902a 0,814 0,781 4,37348

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 Berdasarkan proses estimasi data yang telah dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data Primer) yang dapat dilihat pada tabel 42

model summary diperoleh hasil penelitian bahwa R square adalah sebesar 0,736 hal ini berarti 73,6%

dari keaktifan belajar siswa yang dapat dijelaskan oleh kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan

(9)

keterampilan guru mengelola kelas sisanya sebesar 26,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan R2 perstrata tinggi, sedang dan rendah seperti yang terlihat pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data primer) diperoleh hasil penelitian R square strata pendidikan orang tua tinggi sebesar 0,753, sedang sebesar 0,755 dan rendah sebesar 0,814. Hal ini dapat dikatakan R2 > 70 maka model yang digunakan baik.

Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar (X1) terhadap keaktifan belajar (Y). Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X1) 0,138 satuan, diperoleh nilai thitung

(2,157) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,034 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap belajar (X2) terhadap keaktifan belajar (Y).

Koefisien regresi variabel sikap belajar (X2) 0,218 satuan, diperoleh nilai thitung (2,484) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,015 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara sikap belajar terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X3) terhadap keaktifan belajar (Y).

Koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X3) 0,396 satuan, diperoleh nilai thitung (6,684) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan guru mengelola kelas (X4) terhadap keaktifan belajar (Y). Koefisien regresi variabel keterampilan guru mengelola kelas (X4) 0,360 satuan,

(10)

diperoleh nilai thitung(6,655) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,000

< 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara keterampilan guru mengelola kelas terhadap keaktifan belajar.

Tabel 4. Hasil Uji t

Model Tinggi Sedang Rendah Total

B T Sig B T Sig B t Sig B t Sig

(constant) 13,723 1.631 0,110 0,680 .073 .943 20,208 1,663 0,111 13.014 2.527 0,013 X1 0,089 .756 0,454 0,255 2.938 0,009 0,213 1,371 0,184 0,138 2.157 0,034 X2 0,212 1.512 0,138 0,468 3.480 0,003 0,087 0,412 0,684 0,218 2.484 0,015 X3 0,475 4.636 0,000 0,411 2.999 0,008 0,259 2,161 0,042 0,396 6.684 0,000 X4 0,347 4.489 0,000 0,251 2.611 0,018 0,497 3,708 0,001 0,360 6.655 0,000 a. Dependent Variable:

Dari Tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah:

Hipotesis 1, untuk kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi, sedang dan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kesiapan belajar (X1) terhadap keaktifan belajar (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel pendidikan orang tua siswa yang paling berpengaruh terhadap keaktifan yaitu kelompok sampel sedang dengan Koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X1) 0,255 satuan, diperoleh nilai thitung (2,938) >

ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,009 <0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 2, untuk kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi, sedang dan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sikap belajar (X2) terhadap keaktifan belajar (Y).

Dari keseluruhan kelompok sampel pendidikan orang tua siswa yang paling berpengaruh terhadap keaktifan yaitu kelompok sampel sedang dengan Koefisien regresi variabel sikap belajar (X2) 0,468 satuan, diperoleh nilai thitung (3.480) >

ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara sikap belajar terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 3, untuk kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi, sedang dan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa

(11)

tentang metode mengajar guru (X3) terhadap keaktifan belajar (Y)

Dari keseluruhan kelompok sampel pendidikan orang tua siswa yang paling berpengaruh terhadap keaktifan yaitu kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi Koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X3) 0,475 satuan, diperoleh nilai thitung (4.636) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap keaktifan belajar.

Hipotesis 4, untuk kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi,

sedang dan rendah terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keterampilan guru mengelola kelas (X4) terhadap keaktifan belajar (Y)

Dari keseluruhan kelompok sampel pendidikan orang tua siswa yang paling berpengaruh terhadap keaktifan yaitu kelompok sampel pendidikan orang tua rendah Koefisien regresi variabel keterampilan guru mengelola kelas (X4) 0,497 satuan, diperoleh nilai thitung (3,708) > ttabel (1,661) dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara keterampilan guru mengelola kelas terhadap keaktifan belajar.

Tabel 5. Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5171.951 4 1292.988 64.927 0,000a

Residual 1852.049 93 19.915

Total 7024.000 97

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3 b. Dependent Variable: Y

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 64,927 > Ftabel 2,48 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal

ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha

diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru, dan

(12)

keterampilan guru mengelola kelasberpengaruh secara bersama- sama terhadap keaktifan belajar siswa kelas VII SMP N 27 Padang.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada

permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Variabel kesiapan belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa. Dari data keseluruhan kelompok sampel orang tua pendidikan tinggi, sedang dan rendah, yang paling berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa yaitu kelompok sampel orang tua pendidikan sedang dengan koefisien sebesar 0,255 dengan nilai thitung 2,938

> ttabel 1,661 dengan nilai signifikan 0,009 <0,05. Berarti ada pengaruh signifikan antara kesiapan belajar terhadap keaktifan belajar siswa kelas VII SMP N 27 Padang, dengan artian apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa naik pula sebesar 0,0255 satuan

Variabel sikap belajar berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keaktifan belajar siswa. yang paling berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa yaitu kelompok sampel orang tua berpendidikan sedang dengan koefisien sebesar 0,468 dengan nilai thitung 3,480 > ttabel1,661, dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05. Berarti ada pengaruh signifikan antara sikapbelajar terhadap keaktifan belajar siswa kelas VII SMP N 27 Padang, dengan artian apabila sikapbelajar siswa meningkat sebesar satu satuan maka keaktifan belajar siswa naik pula sebesar 0,468 satuan.

Variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa. yang paling berpengaruh terhadap keaktifan belajar adalah kelompok sampel orang tua pendidikan tinggi dengan koefisien regresi sebesar 0,475 dengan nilai thitung 4,636 > ttabel 1,661.

Berarti ada pengaruh signifikan antara metode mengajar guru terhadap keaktifan belajar siswa kelas VII SMP N 27 Padang, dengan artian apabila metode mengajar guru meningkat maka keaktifan belajar juga mengalami peningkatan.

(13)

Variabel keterampilan guru mengelola kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keaktifan belajar siswa. yang besar pengaruhnya terhadap keaktifan belajar siswa adalah kelompok sampel pendidikan orang tua tinggi dengan koefisien regresi sebesar 0,347 dengan nilai thitung 4,489>ttabel

1,661. Berarti ada pengaruh signifikan antara keterampilan guru mengelola kelas terhadap keaktifan belajar siswa kelas VII SMP N 27 Padang, dengan artian apabila keterampilan guru mengelola kelas meningkat maka keaktifan belajar juga mengalami peningkatan.

Variabel kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru, dan keterampilan guru mengelola kelas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari F hitung 64,927> F tabel 2,48. Berarti ada pengaruh signifikan antara kesiapan belajar, sikap belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru, dan keterampilan guru mengelola kelas secara bersama-sama berpengaruh terhadap keaktifan belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Padang: STKIP PGRI Sumbar.

Febrianto, A. (2015). Pengaruh Keterampilan Mengelola Kelas Dan Gaya Mengajar Guru Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI Materi Pembelajaran Pembangunan Ekonomi SMA Negeri 2 Slawi.

Economic Education Analysis Journal, 4(1), 164–171. ISSN:

2252-6544.

https://doi.org/http://journal.unne s.ac.id/sju/index.php/eeaj.

Ratnawati, A. (2014). Pengaruh Kesiapan Belajar, Minat Belajar, Motivasi Belajar dan Sikap Siswa Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat Produktif AP di SMK Negeri 2 Semarang.

Economic Education Analysis Journal, 3(1), 77–82.

ISSN:2303-1590 E- ISSN: 2460- 190X.

http://journal.unnes.ac.id/sju/ind ex.php/eeaj.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles