• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kinerja Keuangan, Economic Value Added, Dan Market Value Added Terhadap Nilai Perusahaan dengan Dividen sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Sektor Infrastruktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kinerja Keuangan, Economic Value Added, Dan Market Value Added Terhadap Nilai Perusahaan dengan Dividen sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Sektor Infrastruktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Namun, hal ini bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Nguyen et al. 2016) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Ardian et al. 2021) menyatakan bahwa total asset turnover berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Rumusan Masalah

Saham perusahaan infrastruktur periode 2016-2020 di Bursa Efek Indonesia menjadi bahan penelitian kali ini dengan mempertimbangkan nilai kinerja keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan dividen sebagai variabel moderasi untuk mengurangi pengaruh variabel independen yang terdiri dari: kinerja keuangan, nilai tambah ekonomi dan nilai tambah pasar terhadap nilai perusahaan di dekat rasio harga terhadap pendapatan. Berdasarkan penjelasan latar belakang dan perbedaan hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kinerja keuangan, nilai tambah ekonomi dan nilai tambah pasar terhadap nilai bisnis, kali ini peneliti sangat tertarik dan termotivasi untuk meneliti lebih lanjut dengan judul penelitian. “Pengaruh kinerja keuangan, nilai tambah ekonomi dan nilai tambah pasar terhadap nilai perusahaan dengan dividen sebagai variabel moderasi pada perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

Tujuan Masalah

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Kinerja Keuangan
    • Current Ratio (CR)
    • Return On Assets (ROA)
    • Total Assets Turnover (TATO)
  • Economic Value Added (EVA)
  • Market Value Added (MVA)
  • Nilai Perusahaan
    • Price to Earning Ratio (PER)
  • Dividen
    • Dividend Payout Ratio (DPR)

Nilai perusahaan dalam penelitian ini dengan menggunakan PER menunjukkan bahwa peluang perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang meningkat di masa depan ditunjukkan oleh harga saham saat ini dengan laba per saham yang diterima investor (Brigham dan Houston, 2015). Menurut Horne dan Wachowicz (2013) perhitungan price to earning ratio dilakukan dengan cara membagi harga saham dengan earning per share yang diperoleh dari laba tahunan saham per tahun.

Penelitian Terdahulu

  • Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Nilai Perusahaan
  • Pengaruh Economic Value Added terhadap Nilai Perusahaan
  • Pengaruh Market Value Added terhadap Nilai Perusahaan
  • Pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Total Assets Turnover,
  • Pengaruh Current Ratio terhadap nilai perusahaan dengan moderasi
  • Pengaruh Return On Assets terhadap nilai perusahaan dengan moderasi
  • Pengaruh Total Assets Turnover terhadap nilai perusahaan dengan
  • Pengaruh Economic Value Added terhadap nilai perusahaan dengan
  • Pengaruh Market Value Added terhadap nilai perusahaan dengan

Hasil penelitiannya adalah current ratio dan debt to asset ratio berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh nilai tambah pasar terhadap nilai perusahaan adalah semakin tinggi nilai MVA maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. H6: Current ratio, return on assets, total turnover of assets, nilai tambah ekonomi dan nilai tambah pasar secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hal ini ditegaskan oleh Mery (2017) bahwa kebijakan dividen dapat memoderasi current ratio of firm value. Distribusi dividen oleh perusahaan menunjukkan kepada investor bahwa dividen memperkuat pengaruh pengembalian aset terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa pembagian dividen tidak meningkatkan pengaruh total asset turnover terhadap nilai perusahaan.

Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran dividen tidak memperkuat pengaruh nilai tambah pasar terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Jenis Dan Sumber Pengambilan Data

Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Independen (X)
  • Variabel Dependen (Y)
  • Variabel Moderasi (Z)

Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang akan memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Peneliti mengambil variabel independen sebagai variabel operasional yang mempengaruhi variabel dependen. Penelitian yang diperoleh dari kinerja keuangan infrastruktur diperoleh dengan menghitung rasio-rasio keuangan sebagai berikut. Semakin tinggi ROA, perusahaan mampu memaksimalkan semua sumber daya yang tersedia secara efisien. 2017) Perhitungan ROA dapat dilihat dari rumus di bawah ini.

Economic Value Added adalah pendekatan manajemen khusus untuk mengukur kinerja perusahaan dengan nilai tambah ekonomi (Horne dan Wachowiz, 2013). Menurut Brigham dan Houston (2015) cara menghitung EVA cukup kompleks dengan menghitung beberapa komponen antara lain: NOPAT, EBIT, WACC, IC dan CC sebagai berikut. Market Value Added (MVA) merupakan ukuran kinerja eksternal dan hanya dapat diukur jika perusahaan telah go public, dimana Market Value Added cenderung memberikan estimasi yang lebih besar terhadap kekayaan tambahan investasi saat ini (Tanjung, 2019).

Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR).

Metode Analisis Data

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi
    • Random Effect Model (REM)
  • Pemilihan Estimasi Model Regresi Data Panel
    • Uji Chow
    • Uji Hausman
    • Uji Lagrange Multiplier
  • Uji Hipotesis
    • Uji F
    • Uji T
    • Koefisien determinasi (R²)
  • Uji Moderrated Regression Analyst (MRA)

Hasil penelitian Nackhaei (2016) dan Sani dan Irawan (2021) menunjukkan bahwa MVA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Bank BCA yang Listed di BEI Periode 2007-2017).

PEMBAHASAN DAN HASIL

Statistik Deskriptif

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa variabel dependen PER memiliki nilai rata-rata 2,7167, nilai median 2,7581 dan standar deviasi 0,8449 dengan nilai minimum 0,7131 dimiliki oleh PT Surya Semesta Internus Tbk (SSIA) pada tahun 2017 dan nilai maksimum sebesar 5,3903 dimiliki oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) pada tahun 2020. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui variabel independen CR memiliki mean sebesar 0,2400, nilai median sebesar 0,2552 dan standar deviasi sebesar 0,7133 dengan nilai minimum sebesar -1,4513 dimiliki oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada tahun 2020 dan nilai maksimum sebesar 2,5469 dimiliki oleh PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) pada tahun 2018 Hal ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun akhirnya CR dari 20 perusahaan sektor infrastruktur memiliki nilai rata-rata 0,2400 atau 24%.

Artinya, rata-rata perputaran aset dari penjualan total aset 20 perusahaan sektor infrastruktur selama 5 tahun terakhir adalah -109%. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa variabel independen EVA memiliki nilai rata-rata 28,9796, nilai median 29,0687 dan standar deviasi 1,7798 dengan nilai minimum 25,7619 yang dimiliki oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) di dalam dan nilai maksimal 31,6738 dimiliki oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Artinya, nilai rata-rata laba ekonomi murni atau pure economic profit dari 20 perusahaan infrastruktur adalah 28.9796 unit dalam 5 tahun terakhir.

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa variabel bebas MVA memiliki nilai rata-rata 28,9550, nilai median 28,9483 dan standar deviasi 1,8840 dengan nilai minimum 23,7060 dimiliki oleh PT Surya Semesta Internus Tbk (WSKT) 9 in dan nilai maksimal sebesar 33.9176 dimiliki oleh PT Telkom Indonesia Tbk pada tahun 2017.

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedastisitas
  • Uji Autokorelasi

Uji Regresi Data Panel

  • Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel
    • Common Effect Model
    • Fixed Effect Model
    • Random Effect Model
  • Pemilihan Model Regresi Data Panel Terbaik
    • Uji Chow
    • Uji Hausman
    • Uji Lagrange Multiplier

Ketiga model tersebut meliputi: model efek gabungan, model efek tetap, dan model efek acak. Model efek acak adalah model regresi data panel di mana komponen kesalahan dari setiap data tidak berkorelasi baik dari time series maupun cross section (Ghozali dan Ratmono, 2017). Uji Hausman adalah uji untuk membandingkan metode regresi data panel pilihan terbaik antara fixed effect model (FEM) dan random effect model (REM).

Common Effect Model merupakan model regresi paling sederhana dengan mengumpulkan data time series dan data time cross (Ghozali, 2016). Random Effect Model merupakan model regresi data panel tanpa melihat korelasi data time series atau cross sectional dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) (Ghozali dan Ratmono, 2017). Uji Chow merupakan pengujian untuk membandingkan model regresi terbaik antara Model Common Effect dan Model Fixed Effect.

Uji Hausman digunakan untuk membandingkan model regresi mana yang terbaik antara model random effect dan model fixed effect. Uji pengali Langrange digunakan untuk membandingkan model regresi terbaik antara model common effect dan model random effect. Berdasarkan hasil uji Chow dan uji Hausman menunjukkan bahwa model regresi terbaik yang dipilih oleh peneliti adalah model fixed effect.

Uji Hipotesis

  • Uji F
    • Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap nilai perusahaan
    • Pengauh Market Value Added (MVA) terhadap nilai perusahaan . 78

Berdasarkan hasil pengujian dengan E-Views diketahui nilai t statistik variabel CR sebesar 1,1016 dan nilai probabilitas CR sebesar 0,3127 > 𝛼 = 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Nilai koefisien variabel CR sebesar 0,1010 yang menunjukkan bahwa ketika CR meningkat sebesar 1% maka PER akan menurun sebesar 0,1010. Hal ini berimplikasi bahwa kenaikan atau penurunan nilai CR tidak berpengaruh apapun terhadap nilai perusahaan pada proxy PER.

Berdasarkan hasil pengujian dengan E-Views diketahui statistik t untuk variabel ROA sebesar -20,9936 dan nilai probabilitas 0,0000 < 𝛼 = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berimplikasi bahwa nilai ROA dari laba tahun berjalan saat menghasilkan laba dari total aset mengurangi nilai sektor infrastruktur perusahaan di masa yang akan datang, yang diamanatkan oleh PER. Hal ini berimplikasi bahwa peningkatan nilai TATO ditandai dengan perputaran aset yang efisien dari penjualan, yang akan meningkatkan nilai perusahaan yang disahkan oleh PER.

Nilai koefisien EVA sebesar 0,1633 menunjukkan bahwa pada saat EVA meningkat sebesar Rp. 1, PER akan meningkat sebesar 0,1633.

Uji Moderated Regression Analyst (MRA)

  • Pengaruh CR terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh ROA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh TATO terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh EVA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh MVA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR

Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa M2 merupakan interaksi antara ROA dan DPR kemudian diestimasi menggunakan model regresi fixed effect. Berdasarkan Tabel 4.20 diketahui bahwa M3 merupakan interaksi antara TATO dan DPR kemudian diestimasi menggunakan model regresi fixed effect. Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa M4 merupakan interaksi antara EVA dan DPR kemudian diestimasi menggunakan model regresi fixed effect.

Dari Tabel 4.22 diketahui bahwa M5 merupakan interaksi antara MVA dan DPR, kemudian diestimasi dengan menggunakan model regresi fixed effect.

Pembahasan

  • Pengaruh CR terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh ROA terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh TATO terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh EVA terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh MVA terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh CR, ROA, TATO, EVA, dan MVA terhadap nilai perusahaan
  • Pengaruh CR terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh ROA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh TATO terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh EVA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR
  • Pengaruh MVA terhadap nilai perusahaan dengan moderasi DPR

Berdasarkan pembahasan data dan penelitian sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa CR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dari PER. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang didekati dengan PER. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang didekati dengan PER.

Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa MVA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang didekati dengan PER. Berdasarkan pembahasan data dan penelitian sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa MVA berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dari PER. Penelitian sebelumnya oleh Setiawan dan Riduwan (2015) menyatakan bahwa dividen tidak memoderasi pengaruh ROA terhadap nilai perusahaan.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Setiawan dan Riduwan (2015) yang mengatakan bahwa dividen memoderasi pengaruh MVA terhadap nilai perusahaan.

Rekapitulasi Hasil Penelitian

Oleh karena itu, pembagian dividen memperkuat pengaruh kapitalisasi pasar terhadap nilai perusahaan. Kondisi saat ini, return on assets, total asset turnover, economic value added dan market value added secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Liquidity, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.

Pengaruh Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt-Equity Ratio (DER) dan Return on Assets (ROA) terhadap Harga Saham dan Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Sepuluh Bank Terbesar di Indonesia Periode Bursa Efek 2011–2015). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Kebijakan Dividen dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Makanan dan Minuman di Pasar Modal Indonesia.

Pengaruh Nilai Tambah Pasar, Nilai Tambah Ekonomis, Kebijakan Dividen dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Listed Indonesia Tahun 2010-2014.

KESIMPULAN

Kesimpulan

Keterbatasan Peneliti

Saran

The Effect of Economic Value Added (EVA) on Price to Book Value The Role of Institutional Ownership in Retail Sector Companies Listed on the Indonesian Stock Exchange. The Effect of Economic Value Added on Stock Returns: Evidence from Selected Firms from the Karachi Stock Exchange. A critical assessment of the interrelationship between corporate governance, financial performance, enhanced economic value added to measure firm value and stock returns.

Pengaruh sinergis kelestarian lingkungan dan reputasi perusahaan terhadap nilai tambah pasar (MVA) pada perusahaan manufaktur. Nilai tambah pasar dan kriteria akuntansi tradisional: Ukuran mana yang merupakan prediktor terbaik pengembalian saham di perusahaan Malaysia. Pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Indeks Harga Saham Individual pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

Analysis of the impact of economic value added and other fundamental factors on stock returns.

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja Keuangan dengan pendekatan Economic Value Added (EVA) pada PT. Mayora Indah, Tbk. “Analisis Laporan Keuangan”. Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Plastik