• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance Terhadap Opini Audit Going Concern dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance Terhadap Opini Audit Going Concern dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

Pengaruh kinerja keuangan dan good corporate governance terhadap opini audit going concern dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti pengaruh kinerja keuangan yang didorong oleh profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas dan tata kelola perusahaan yang baik, yang divalidasi oleh komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen dan dewan komisaris independen, terhadap opini audit going concern. . Selain itu, penelitian ini juga mencari bukti apakah ukuran perusahaan dapat memoderasi pengaruh kinerja keuangan dan good corporate governance terhadap opini audit going concern.

Penelitian yang dilakukan oleh Sesty & Nazmel (2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasan dan Sukirno (2020) berpendapat berbanding terbalik dimana profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Virky dan Etna (2020) yang menyatakan bahwa rasio leverage atau solvabilitas berpengaruh positif terhadap opini audit going concern.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2017) menunjukkan bahwa good corporate governance tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern. Sedangkan Arifah dan Nazar (2020) menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh signifikan secara simultan terhadap opini audit going concern.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Agency Theory (Teori Keagenan)
  • Signalling Theory (Teori Signal)
  • Auditing
  • Opini Audit
  • Opini Audit going concern
  • Profitabilitas
  • Likuiditas
  • Solvabilitas
  • Good Corporate Governance
  • Ukuran Perusahaan

Penelitian Terdahulu

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh profitabilitas terhadap opini going concern
  • Pengaruh likuiditas terhadap opini audit going concern
  • Pengaruh solvabilitas terhadap opini audit going concern
  • Pengaruh komite audit terhadap opini audit going concern
  • Pengaruh kepemilikan institusional terhadap opini audit going concern
  • Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap opini audit going concern
  • Pengaruh dewan komisaris independen terhadap opini audit going
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi profitabilitas terhadap
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi likuiditas terhadap
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi solvabilitas terhadap
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi komite audit terhadap
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi kepemilikan
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi kepemilikan
  • Pengaruh ukuran perusahaan sebagai pemoderasi dewan komisaris

Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mendapat sanksi suspensi BEI tahun 2017-2021. Laporan tahunan perusahaan yang telah diaudit dapat dilihat di website BEI atau website resmi perusahaan tahun 2016-2019.

Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen
  • Variabel Moderasi

Likuiditas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, terutama yang berjangka pendek. Solvabilitas merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membelanjakan aset yang dibiayai dengan kredit atau ekuitas. Salah satu alat ukur solvabilitas yang digunakan adalah debt to asset ratio (DAR) (Kusumaningrum & Zulaikha, 2019).

Menurut Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (KNKCG) dalam Suri dan Dewi (2018) menyatakan bahwa tata kelola perusahaan yang baik adalah suatu proses dan struktur yang dapat digunakan oleh perusahaan yang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam jangka panjang dengan regulasi, hukum dan standar yang berlaku. 29/PM/2004 dalam Pratiwi (2019) menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang ditunjuk untuk mengawasi pengelolaan perusahaan oleh dewan. Kepemilikan institusional adalah saham yang dimiliki oleh lembaga keuangan, badan hukum, pemerintah atau lembaga lainnya (Suri & Dewi, 2018).

Kepemilikan manajemen diukur dengan menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh manajer baik dewan komisaris maupun direksi terhadap seluruh jumlah saham yang beredar (Pratiwi, 2019). Dewan komisaris merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengawasi dan memastikan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Pratiwi, 2019). Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset yang diperoleh dari laporan posisi keuangan.

Metode Analisis Data

  • Analisis Deskriptif
  • Uji Regresi Logistik

Hasil pengujian ini membuktikan bahwa komite audit berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit kedepannya. Hal ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap opini audit kedepannya. Dalam hal ini, ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh likuiditas terhadap opini audit ke depannya.

Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh solvabilitas terhadap opini audit going concern di suatu perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan dapat memperkuat pengaruh komite audit terhadap opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap opini going concern.

Pengaruh komite audit, ukuran perusahaan, masa audit, dan reputasi KAP terhadap kontinuitas audit.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Data yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data dari laporan tahunan pada laporan tahunan perusahaan yang disuspend dari BEI tahun 2017-2021, diambil dari situs resmi BEI (www.idx.co.id) dan juga dari situs web perusahaan termasuk dalam kriteria pengambilan sampel. Laporan tahunan perseroan tahun 2016-2020 tidak dapat diakses melalui website perseroan maupun website BEI. Tabel di atas dengan menggunakan metode purposive sampling menunjukkan 35 perusahaan memenuhi kriteria, sehingga total data observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 172 data.

Data ini tercatat di Bursa Efek Indonesia dan memperoleh pernyataan audit going concern paling kurang satu kali dalam laporan tahunan periode 2016 sampai dengan 2020.

Analisis Statistik Deskriptif

Nilai minimum variabel profitabilitas dari 172 sampel data adalah -7,887 yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pengembalian aset yang agak rendah dan menunjukkan kerugian. Rata-rata ROA perusahaan sampel adalah -0,259. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari asetnya cukup rendah yaitu -25,9%. Nilai rata-rata ini lebih kecil dari standar deviasi 0,908, yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas memiliki distribusi data yang buruk dan memiliki variasi data yang tinggi karena perbedaan data.

Variabel likuiditas yang didekati dengan rasio lancar memiliki nilai minimal 0,015 dimana nilai ini menunjukkan tingkat terkecil dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan nominal yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi sebesar 1,509 dimana penyimpangan data yang terjadi cukup tinggi sehingga sebaran data tidak merata. Rata-rata variabel solvabilitas menunjukkan angka 0,331 yang artinya rata-rata perusahaan memiliki utang sebesar 0,33 kali total aset perusahaan.

Nilai standar deviasi lebih besar dari nilai rata-rata yaitu 0,357 yang berarti variabel ini memiliki distribusi data yang kurang baik karena jenis datanya tidak sama. Dari 172 sampel data perusahaan yang ditangguhkan dari tahun 2017 hingga 2021, nilai data terkecil yang ditampilkan adalah 0, dimana perusahaan tersebut tidak memiliki komite audit dalam tata kelola perusahaannya. Rata-rata komite audit pada sampel perusahaan yang terkena outage BEI adalah 2,96, artinya rata-rata jumlah komite audit yang dimiliki masing-masing perusahaan adalah 3 orang.

Variabel Good Corporate Governance (kepemilikan institusional/GCG 2) Nilai minimum variabel GCG 2 untuk sampel 172 perusahaan menunjukkan angka 0,013 yang artinya hanya 1,3% saham perusahaan dimiliki oleh kepemilikan institusional sedangkan nilai maksimumnya adalah 0,989 yaitu 98,90%. Nilai rata-rata kepemilikan institusional perusahaan sebesar 64,4% dari jumlah beredar dan dimiliki perusahaan dengan standar deviasi 0,534. Variabel Good Corporate Governance (kepemilikan manajemen/GCG 3) Pada variabel GCG 3 yang merupakan proksi kepemilikan manajemen, nilai minimum yang ditunjukkan misalnya data perusahaan adalah 0, dimana manajemen beberapa perusahaan tidak memiliki kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

Nilai maksimal yang ditunjukkan oleh variabel GCG 3 adalah sebesar 0,373 dimana terdapat 37,3% kepemilikan manajerial atas saham beredar suatu perusahaan dengan rata-rata jumlah saham manajerial pada suatu entitas ekonomi sebesar 0,024 atau 2,4% dengan standar deviasi 0,073. Variabel Good Corporate Governance (Dewan Komisaris Independen/GCG 4) Nilai minimum untuk variabel GCG 3 yang didekati dengan jumlah komisaris independen menunjukkan angka 0, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki dewan komisaris independen. direksi struktur komisarisnya. Angka rata-rata untuk variabel ini adalah 0,41 yang berarti rata-rata perusahaan memiliki persentase komisaris independen dalam struktur dewan komisaris sebesar 41% dengan standar deviasi 0,109.

Uji Regresi Logistik

  • Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test)
  • Uji Keselurahan Model (Overall Model Fit)
  • Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)
  • Matriks Klasifikasi
  • Uji Wald

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Variabel profitabilitas, solvabilitas, kepemilikan manajemen dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap opini going concern.

Keterbatasan Penelitian

Implikasi Hasil Penelitian

Investigator berharap agar perusahaan dapat mencegah perusahaan untuk mengeluarkan pernyataan audit going concern lebih dari 2 tahun dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan auditor mengeluarkan pernyataan audit going concern setiap tahun sehingga manajemen dapat merencanakan untuk melakukannya di masa mendatang. untuk menghadapi kondisi ini dengan baik dan menghindari laporan audit di masa depan yang akan mempengaruhi investor untuk berinvestasi di perusahaan. Analisis pengaruh corporate governance terhadap kemampuan mengeluarkan pernyataan going concern Opini audit oleh auditor independen (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011). Governance (GCG) dan ukuran perusahaan terhadap kualitas pengungkapan sustainability report pada perusahaan yang terdaftar di BEI.

KEMAMPUAN OPINI AUDIT TAHUN LALU UNTUK MENGGABUNGKAN PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP “OPINI AUDIT GOING CONCERN” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Pengaruh Opini Shopping, Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, Saham Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap Opini Continuity Check (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2016-2019). Pengaruh profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dan kondisi pasar terhadap pernyataan kontinuitas opini audit perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia.

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PENENTU KINERJA PENENTUAN OPINI AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2016-2018 Kondisi ekonomi yang baik di Indonesia penting untuk menghadapi krisis moneter.

Pengaruh Faktor Perusahaan, Prediksi Kebangkrutan dan Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Mengenai Kelangsungan Hidup (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Pengaruh Indeks Penerimaan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Jakarta Profitabilitas Atas Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Subsektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Tahun.

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Earnings Management (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang