• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KOPERASI USAHA

KECIL DAN MENENGAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

Bonifansius Soldiman1, Sukardi2, Muhammad Idris3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1fansisoldy@gmail.com, 2sukardisempd@gmail.com, 3idrismm394@gmail.com

ABSTRACT

This research aims tofind out whether the variables of organizational commitment and organizational culture have an effect on employeeperformance. The type of research was quantitative research. The data collection method used in this research was through questionnaires anddocumeniaiion. Sources ofdata used were primary data and secondary data. Primary data was data that comes from distributing questionnaires to employees at Cooperative Office, Small and Medium Enterprises, South Sulawesi Province. Secondary data were those that come from companies or agencies in the form of documents that have been finished, collected or processed by third parties. The results of this research, it is known that the most dominant influencing variable is the employee performance variable. lhe results of the research is regarding on organizational commitment and organizational culture are seen.from the determinant value Q/56.8% efemployee performance.

Keywords: organizational commitment, organizational culture, employeeperfonnance.

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti saat ini manusia merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat di butukan oleh organisasi untuk mencapai tujuanya.

Hasil kerjanya secara maksimal (kinerja) itulah yang diharapkan bagi setiap organisasi.

Kinerja pada dasarnya dilihat dari dua segi yaitu kinerja pegawai dan kinerja organisasi.

Kinerja pegawai yaitu kinetja untuk perseorangan dalam snatu organisasi, sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi.

Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang erat, tercapainya tujuan organisasi tidak bisa lepas dari yang dimiliki dan dijalankan Oleh pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

tercapainya kinerja yang maksimal tidak bisa lepas dari komitmen organisasi, budaya organisasi, eflkasi diri pegawai dan peran perilaku pemimpin, yang secara sinerji akan melahirkan kepuasan kerja bagi pegawai.

Kinerja pegawai pemerintahan mejadi perhatian masyarakat dari sebelum masa reformasi hingga saat ini. Kinerja pegawai

pada organisasi publik berkaitan erat dengan komitmen organisasi dan budaya organisasi, hal yang melatarbelakangi adalah motif adanya instans pemerintah, yakni mengadakan pelayanan publik.

Budaya organisasi merupakan perekat organisasi yang memikat anggota organisasi melalui nilai-nilai yang ditaati bersama.

Budaya organisasi tercermin dalam perilaku keseharian anggotanya, berarti pula merupakan praktek sehari-hari di tempat kerja.

kinerja pegawai akan membaik seiring dengan internalisasi budaya organisasi. Ini berati semakin kuatnya komitmen organisasi dan budaya organisasi atau nilai-nilai dasar yang telah disepakati, maka semakin baik kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan yang dihasilkan bagi koperasi dan UKM sebagai organisasi yng mengembang fungsi koordinasi dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh perangkat instansi pemerintah provinsi sulawesi selatan, maka penilaian kinerja bagi aparatur berguna untuk menilai kuantitas, kualiatas secara deskriptif, efisien, motifasi dan guna penysesuaian aggaran organisasi.

Koperasi dan UKM sebagai organisasi publik yang mempunyai tugas pokok dan

(2)

fungsi koordinasi untuk memberikan pelayanan administrasi maka, sangat diperlukan informasi mengenai kinerja aparatur yang ada dalam organisasi, sehingga dapat dilakukan penilaian seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi agar memenuhi harapan dan memuaskan penggunan jasa. Dengan budaya organisasi sebagai sala satu faktor internal dałam meningktkan kinerja.

Rendahnya kinerja pegawai dałam melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab akan sangat ditentukan oleh faktor etos kerja, disiplin dan motifasi kerja pegawai.

pegawai dengan etos, disiplin dan motifasi kerja yang rendah tentu akan menghasilkan kinerja yang rendah, sebaliknya bila seorang pegawai memiliki etos, displin dan motifasi kerja yang baik, maka akan menghasilkan suatu kinerja yang baik.

Dari hasil pengamatan awal di dinas koperasi, usaha kecil dan menegah provinsi sulawesi selatan diperoleh gambaran bahwa pegawai dałam melaksanakan pekerjaanya belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari adanya pegawai yang datang terlambat atau tidak masuk kerja satu hari atau lebih tanpa penjelasan yang dapat di pertanggung jawabkan, memperpanjang waktu istrahat dan juga pulang sebelum waktunya. Kondisi atau keadaan pegawai tersebut juga memberikan gambaran bahwa kinerja yang dihasilkan oleh mereka juga rendah.

Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa adanya keterkaitan antara komitmen organisasi dan budaya organisasi dengan kinerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai.

Mencermati latar blakang tersebut, maka penulis mengadakan penelitin dengan judul

"pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi,usaha kecil dan menengah provinsi sulawesi selatan” alasan penulis memilih judul ini karena terdorong oleh keinginan penulis untuk berusaha mengkaji masłah komitmen organisai dan budaya organisasi yang nampak pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan.

Rumusan masalah dałam penelitian ini adalah: 1) Apakah komitmen organisasi berpengaruh tehadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan? 2) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan? 3) Apakah komitmen organisasi dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan?

Tujuan penelitian ini yaitu : l) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan.

2) Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan.

3) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan?

TINJAUAN LITERATUR

Kinerja pegawai merupakan tingkat pencapaian hasil kerja seorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus di capai atau tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing kurun waktu tertentu. Komitmen organisasi yaitu suatu sikap atau tingkah laku sesorang terhadap organisasi berupa loyalitas dan tercapainya visi-misi serta tujuan organisasi.

Seseorang bisa disebut memlpunyai komitmen yang tinggi kepada organisasi bisa diketahui dengan melihat ciri-ciri diantaranya kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

Menurut Wiener (2018) Komitmen Organisasi didefenisikan sebagai dorongan dari dałam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.

Menunłrut Robbins & Judge (2018) Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dałam organisasi.

Komitmen organisasi adalah sikap seorang yang menunjukan loyalitas pada suatu organisasi dan proses dimana sesorang mengekspresikan perhatianya pada organisasi (Luthas, 2017).

(3)

Menurut Robbins & Judge (2021) Komitmen organisasi suatu keadaan dimana seorang pegawai memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.

Menurut luthas (2018) mendefenisikan komitmen organisasi sebagai keadaan keinginan yang kuat dan para anggota organisasi untuk mengikatkan diri dalam sebua organisasi secara sukarela dan berusaha secara keras demi kepentingan organisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan.

Ikatan budaya oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam berintraksi atau bertindak menyelsaikan suatu pekerjaan. budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan menjadi menjadi keberagaman perilaku atau bertindak Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnaya dalam memberikan kontribusi bagi efektifitas organisasi secara keseluruhan.

Menurut Robinss (2021) Budaya organisasi adalah suatu makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain.

Menurut Robinns (2017) Budaya organisasi adalah suatu presepsi beresama yang dianut oleh organisasi itu.

Menurut Mondy (2016) mengartikan budaya organisasi sebgai sistem nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berintraksi dengan struktur formal untuk menghasilkan norma prilaku.

Vecchio (2014) mendefenisikan budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan nonnanorma yang terdapat dalam suatu organisasi dan mengajakan kepada pekerja yang datang.

Menurut Kreitiner & kinicki (2021) mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah perangkat asumsi yang dibagi dan diterima secara implisit begitu saja serta dipegang oleh satu kelompok yang menentukan bagaiman hal itu dirasakan ,dipikirkan dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam.

Menurut Cushway & Lodge (2015) Budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan memengaruhi cara

pekerjaan dilakukan dan cara karyawan berprilaku.

Menurut Schein (2019) Budaya organisasi adalah pola dasar yang diterimah oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan linkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi.

Menurut Garet. R.J (2021) Budaya organisasi adalah suatu presepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota suatu sistem dari makna bersarna,

Menurut Carthwright (2021) Budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan prilaku orang dan pengaruhnya dapat diukur melalui bagaimana orng termotivasi untuk merespon pada linkungan budaya mereka.

Menurut Indra basitian (2018) menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program /kebijaksanaan dalam memwujudkan sasaran organisasi.

Menurut Burso. M (2020) K inerja adalah untuk kerja, penampilan kerja, secara kualitas dan kuantitas yang di sugukan oleh pegawai baik secara individu maupun kelompok dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya yang diberikan oleh organisasi.

Menurut Madgkunegara (2020) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Rivai (2020) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah di sepakati bersama.

Foster & seeker (2019) menyatakan kinerja adalah hasil yang dicapai sesorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan .

Menurut Wibowo (2020) Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakanya.

Menurut Zainal et al (2020) Kinerja adalah istila umum yang digunakan untuk semua aktivitas dalam suatu organisasi pada

(4)

periode tertentu dengan biaya-biaya masa lalu yang diproyeksi berdasarkan tingkat efisiensi, pertanggu jawaban atau akuntabilitas manajemen sebagai refrensi,

Menurut Robbins (2020) menjelaskan kinerja sebagai ukuran mencakup koefisien dan efisiensi dalam pencapai tujuan.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pennasalahan penelitian, sampai terbukti kebenaranya melalui data penelitian. maka, Berdasarkan Rumusan Masalah Pada Uraian tersebut maka Hipotesisnya Adalah Komitmen Organisasi dan Budya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kineja pegawai Pada Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Sugiyono (2021).

METODE PENELITIAN

Desain penelitan adalah kerangka kerja dalam metode kulitatif dan kuantitatif yang diolah dalam statistik dengan SPSS 21, tennasuk menetukan instrumen untuk pengumpulan data, pengambilan sampel, dan analisis data

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, termasuk pekerjaan yang dilakukan untuk menetukan nilai variabel independen, yaitu satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau berintraksi dengan yang lain.

Lokasi penelitian dan waktu penelitian ini dilakukan di kantor dinas koperasi, usaha kecil dan menengah provinsi sulawesi selatan, yang berlokasi di Jalan AP, Peterani (Makassar) dalam waktu 2 bulan.

Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, sumber data yang digunakan adalah:Data primer (internal data) yaitu data yang bersumber dari dalam instasi yang diteliti (Dinas kopersai dan UKM).

Data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian adalah data primer yang

merupkan data utama (pokok) yang digunakan dalam proses analisis.

Menurut Sugiyono (2020) bahwa populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jumlah populasi dalam penelitiah ini adalah seluruh pegawai dinas koperasi usaha kecil dan menengah yang berjumlah 105 orang.

Tabel 1. J

umlah pegawai dinas koperasi usaha kecil dan menegah provinsi

sulawesi selatan

No Bagian-bagian pegawai

jumlah populasi

1

bidang pemberdayaan usaha mikro kecil dan menen ah

15 2 bidang pengawasan dan

meriksaan ko rasi 13

3

bidang usaha dan embia

aan ko erasi 17

4 bidan kelemba aan 19

5 UPT balai diklat dan la anan usaha te adu

21 6

UPT Pusat layanan usaha t

adu 20

Total 105

Sumber: data diolah (2021).

Menurut Sugiyono (2020) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 orang, karena sampel tersebut merupakan bagian dari populasi yang ada sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan tertentu, agar memperoleh data yang akurat dan ada kaitanya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian, mampu memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang diteliti, dan informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku dalam pengambilan keputusan, agar sampel yang diperoleh representif, peneliti menggunakan rumus slovin (Firdaus, 2021) yaitu sebagai berikut:

n 2

Keterangan:

(5)

n Jumlah sampel

Populasi batas kesalahan (eror tolerance) dałam peneltian ini N 105 dan e maka:

105

2

1 + 105 (10%)

105

2

1 + 105(0.1) 105

1 + 2.05 n = 50

Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel 50 dali 105 jumlah pegawai dinas koperasi dan UKM provinsi sulawesi selatan. untuk penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik proposional area random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari masing- masing sub populasi yang diambil secara acak berdasarkan proporsi jumlah pegawai yang ada pada tiap subpopulasi. Berikut ini adalah pembagian jumlah sampel dari setiap subpopulasi pada pegawai dinas koperasi usaha kecil dan menengah prov-suslsel adalah 50 orang.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: l) Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dan infonnasi melalui dokumentasi untuk memperoleh data pendukung yang dibutukan dari sumber yang dapat dipercaya. 2) Angket (kuisioner) Teknik angket adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dan responden akan memberikan jawaban atas pertanayaan tersebut.

Menurut Sugiyono (2018) Variabel adalah segala sesuatu berbentuk apapun yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dałam hal ini adalah "komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Apabila komitmen organisasi dan budaya organisasi pada Dinas Koperasi usaha kecil dan Menengah provinsi sulawesi selatan baik, maka kinerja pegawa juga baik- Jadi komitmen dan budaya yang baik menciptakan kinerja yang baik pula.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Objektif Penelitian adalah variabel atau apa menjadi objek perhatian suatu penelitian dari pegawai yang menjadi objek penelitian mengenai "pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi,uaha kecil dan menengah Provinsi Sulawesi Selatan.

Jenis kelamin. Jenis kelamin digunakan untuk memberikan gambaran berapa banyak pegawai pria dan wanita yang menjadi objek penelitian Berikut:

Tabel 2

. Frekuensi dan Presentasi Jenis Kelamin Pegawai

No Jenis kelmin

Jumlah Frekuensi (oran )

Presentase

1 2

Pria wanita

31 19

62,00 38,00

total 50 100

Sumber: data diolah (2021).

Pada Tabel (2) menunjukan presentase pegawai pria lebih banyak dari wanita pada kantor Dinas koperasi,usaha kecil dan menengah Provinsi Sulawesi Selatan. Terlihat ada sebanyak 31 responden (62,00%) untuk responden pria dan 19 untuk responden (38,00%) untuk responden wanita

Umur adalah usia dari pegawai pada kantor Dinas koperasi,usaha kecil dan menengah Provinsi Sulawesi Selatan. Mulai yang usia yang tennuda sampai yang tetua.

Berikut penjelasanya pada tabel 3.

Tabel 3. Frekuensi dan Presentasi Umur Pegawai

Jumlah Frekuensi

oran 4

Presentase

2 3 4

18-25 26-30

31-40 12

30

4

8,00 24,00 60,00 8,00

Total 50

Sumber: data diolah (2021).

Tabel 4. Frekuensi dan Presentasi Umur Pegawai

(6)

No

Umur (Tahun

Jumlah Frekuensi

oran

Presentase

2

3

4

18-25 26-30 31-40

4 12 30

4

8,00 60,00 8,00

Total 50 100

Sumber: data diolah (2021).

Pada Tabel 4 menunjukan ada 30 pegawai (60,00%) dengan interval umur 31-40 tahun paling dominan dan yang paling sedikitterdapat 4 pegawai (8,00%) dengan umur >40, dan 18-25 tahun.

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah ditamati oleh pegawai pada kantor dinas koperasi usaha kecil dan menengah Provinsi Sulawesi Selatan. berikut penjelasanya pada tabel 5.

Tabel 5: Frekuensi dan Pesentase Tingkat Pendidikan Pegawai

No

Tingkat endidikan

Jumlah Frekuensi

oran

Presenta se % 1

2 3 4

SMA 22

0

28

44,00 0 56,00 o

Total

50

100

Sumber: data diolah (2021).

Pada Tabel 5 memperlihatkan sebanyak 28 pegawai (56,00%) dengan tingkat pendidikan SI, dan 22 Pegawai (44.00%) dengan tingkat pendidikan SMA.

Masa kerja adalah lama bekerja seseorang pegawai pada instansi. Berikut penjelasanya pada tabel 6.

Tabel 6. Frekuensi dan Presentase Masa Kerja Pegawai

N

O

Masa kerja

Jumlah

Frekuensi

oran

se %

1 2 3

4

2-10 11-20 21-30

>31

19

25

6 0

38,00 50,00 12,00

Total 50 100

Sumber: data diolah (2021).

Pada Tabel 6 memperlihatkan ada sebanyak 25 pegawai (38,00%) dengan masa kerja 11-20 tahun paling dominan, dan 6 Pegawai (12.00%) dengan masa kerja 21-30 tahun paling sedikit.

Menurut Joko widiyanto dalam Surya Dailiati (2018) suatu variabel dikatakn reliabel apabila crobach's Alpha> r tabel maka kuisioer dinyatakan reliabel. Maka sebaliknya jika cronbach's Alpha< r tabel maka kuisioner dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 7. Hasil uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

5771 15

Sumber: data setelah diolah (2021).

Berdasarkan hasil output "reliabilty statistics" di atas diketahui .nilai cronbach's Alpha adalah sebesar 0,771. Karena nilai cronbach's Alpha 0,771>0,278 (r tabel) maka sebagaimana dasar keputusan, dapat disimpulkan bahwa angket atau kuisioner

"pengaruh komitmen organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai"

dinyatakan reliabel atau terpercaya.

Gambar 2. Grafik Uji Normalitas

Norma; P-P Plot of Regression Standardizsd Residuai

PEGAWA\

Observed Cum Prob

Sumber: data setelah diolah (2021).

Uji normalitas menguji data variabel bebas (x) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probabilityplot . regresi berdidistribusi normal jika data menyebar di sekitar garis diagonal

(7)

dan mengikuti ara garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan disribusi normal.

Gambar 3. Grafik Uji Heterokedasititas

Sumber: data setelah diolah (2021).

Pada grafik heterokedasititas terlihat semua titik menyebar, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berdistribusi normal atau tidak terjadi heterokedasititas.

Hasil dari pengujian uji f pada program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) aninya Solusi Produk dan Layman Statistik. Untuk variabel independen dan depeden dalam penelitian ini disajikan dalam tabel belikut:

Dari hasil uji analisis melalui perangkat lunak SPSS (Statistical Product andService Solutions), diperoleh hasil lengkapnya seperti terlampiian dan lampiran, namun demikian, hasil rekapanya seperti tabel dibawah ini.

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardiz ed

Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

t Sig.

B Std.

Error Beta

(Consta nt) Komitm en 1

Organis asi Budava Organis asi

3,20 4 ,565

2,444

*113 ,143

*490

1,311 2,738 3,947

196 9009 .000

Sumber: data setelah diolah (2021).

A = angka konstanta dari unstandardizet coefficients. Dalanm kasus ini nilainya sebesar 3,204. Angka ini merupakan angka konstanta yang mempunyai arti bahwa

jika tidak ada pengaruh komitmen organisasi (xl) dan budaya organisasi (x2) pegawai adalah sebesar 3,204. bl— angka koefisien regresi. Nilainya sebesar 0,308. Angka ini mengandung arti bahwa setiap penambahan 1% pengaruh komimen organisasi (x 1), maka kinerja pegawai (y) akan meningkatkan sebesar 0,308. b2= angka koefisien regresi.

Nilainya sebesar 0,565. Angka ini mengandung bahwa setiap penambahan 1%

pengaruh budaya organisasi (x2), maka kinerja pegawai (y) akan meningkatkan sebesar 0,565.

Karena nilai koefisien regresi bemilai tamba maka dengan demikian dapat dikatakan bawa komitmen organisasi (xl) dan budaya organisasi (x2) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (y), sehingga persamaan regresinya adalah

+ 0,308X1+0,565X2.

Koefisien determinasi pada regresi linear sering di artikan sebagai seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dan menjelaskan varians dari variabel terikatnya.

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Model Summary Mod

el

R

R Squar

Adjusted R Square

Std. ElTor of the Estimate

1

,754 ,568 ,550 1,291

Sumber :data setelah diolah (2021).

Berdasarkan tabel output SPSS

"model summary” di atas, diketahui nilai koefisien atau R square adalah sebesar 0,568.

Nilai R square ini berasal dari pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau "R” yaitu 0,754 x 0,754= 0,568. Maka besarnya angka koefisien determinasi (R square) adalah 0,568 atau sama dengan 56,8%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel komitmen organisasi (XI) dan budaya organisasi (x2) secara simultan bełpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) sebesar 56,8% sedangkan sisanya (100%56,8%=43,2%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

Budaya organisasi adalah persamaan persepsi yang dipegang oleh anggota organisasi dałam memberikan arti (share

(8)

meaning) dari suatu nilai yang ada. Persamaan persepsi ini penting mengingat bahwa anggota organisasi mempunyai latar belakang dan level yang berbeda. Budaya organisasi mempunyai kedudukan yang cukup signifikan karena memplajari bagaimana organisasi berhubungan dengan lingkungan sehingga dapat meningkatkan komitmen organisasi sełta konsistensi dari perilaku anggotanya.

Keterkaitannya dengan kinerja dapat terlihat bahwa budaya menciptakan motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi didalam diri para pegawai yang pada akhimya akan membuat para pegawai bekerja dengan sungguhsungguh, penuh rasa tanggung jawab dan mereka akan bekerja sesuai dengan sistem nilai budaya organisasi yang ada.

Pada penelitian ini komitmen organisasi (XI) menunjukkan Sig.: 0.009<

0.05, yang berarti komitmen organisasi betpengaruh terhadap kinerja pegawai, sedangkan budaya organisasi (x2) menunjukan nilai sig propabilitas 0,05 yang berarti budaya organisasi juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasasn yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi serta budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas koperasi, usaha kecil dan menengah provinsi sulawesi selatan.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan telah terbukti, yaitu komitmen organisasi (XI) berpengaruh dengan tingkat signifikan 0,009 < probabilitas 0,05 yang berarti komitmen organisasi sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dan budaya organisasi (x2) dengan tingkat signifikan 0,000 <propabilitas 0,05 yang berarti berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan rumusan masalah dałam penelitian ini, maka komitmen organisasi dan budaya organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signnifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor dinas koperasi usaha kecil dan nienengah provinsi sulawesi selatann.

Saran l) Pimpinan tidak harus melakukan perubahan besar dałam menyikapi sikap

pegawai, hanya saja pegawai perlu mempertahankan niatnya bekerja sampai masa pensiun, serta meningkatkan kepercayaan tentang oprasional kerja di kantor Dinas koperasi, usaha kecil dan menegah provinsi sulawesi selatan. 2). Pegawai juga harus meningkatkan kesediaan mereka untuk memberikan tenaga dan ide-ide demi menmcapai kualitas yang lebih baik. 3).

Pegawai harus mengutamakan pekerjaan terlebih dahulu dibanding kepentingan pribadi, apabila kepentingan tersebut dirasa kurang begitu penting bagi pegawai. 4). Pegawai perlu meningkatkan lagi inisiatif terhadap pemasalahan yang terjadi dalam pekerjaan, sehingga masalah yang dihadapi cepat terselsaikan serta mempeftahankan hasil pencapaian target yang ditentukan oleh kantor dinas koperasi,usahakecil dan menegah provinsi sulawesi selatan. 5). Pegawai juga perlu meningkatkan tanggungjawab atas hasil dari pekerjaan yang dilakukan pada Kantor dinas koperasi,usaha kecil dan menengah provinsi sulawesi selatan. 6). Bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lainya yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai seperti kepuasan, motivasi, kompetensi, sehingga kinerja pegawai yang diharapkan dapat mencapai titik optimal

DAFTAR PUSTAKA

Burso. M (2020). Model pengolahan kinerja guru. cetakan pertama. Palembang:

tunas gemilang press

Cartwright. (2021). Organisasi dan manjemen.

Cetakan pertama. Malang: yayasan kita menulis.

Cushway & lodge (2015). Pengantar manajemen. cetakan pertama.

Yogyakarta: Mediatera.

Foster & seker (2019). Budaya keselamatan, kepemimpinan pelatihan keselamatan iklim keselmatan dan kinerja. cetakan pertama.sidoarjo: zifatama Jawara.

Gareth R.J (2021). Teori prilaku organisasi, cetakan pertama. Jawa timur. CV qiara mediajawa timur.

Indra bastian (2018). Manajemen kinerja.

cetakan ke lima. Bandung. alfabeta.

Kreitiner & kinicki (2021). Determinasi kualitas laporan keuangan pemerintah

(9)

daerah. cetakan pertamae Gorontalo:

CV.cahaya arsh publiser.

Luthans (2017). Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kualitas layanan di PT Ansuransi jasindo persero kantor cabang koperasi dan ritel Bandung, 19(2), 135-151 melalui website https://jurnal.ums.ac.id Luthans (2018). Memahami penggunaan ilmu

ekonomi dalam manajemen rumah sakit. Cetakan pertama. Yogyakarta.

Gadja mada university.

Mondy (2016). Marketing pendidikan menata ulang PTKI menghadapi pasar bebas ASEAN, cetakan peltama.

Yogyakarta: LKIS pelangi aksara.

Mangkunegara (2020). Manajemen kinerja, cetakan pertama. Jawa timur:

Airlangga university press.

Robbins & Judge (2018). Manajemen sumber daya manusia strategik, cetakan pertama. Serang-banten: visitama publisher.

Robbins (2021). Teori prilaku organisasi, cetakan pertama. Jawa timur: qiara media.

Robbins (2017). Kebijakan pendidikan dalam perspektif governace di Indonesia, cetakan pertama, Malang: UB Press.

Rivai (2020). Manajemen kinerja kunci sukses evaluasi kerja, media nusantaras Schein (2019). Business ethics and

entreprenuership, cetakan pertama.

Yogyakarta: CV budi utama.

Sugiyono (2020). Kinerja pendamping keluarga harapan pasca diklat pertemuan peningkatan kemampuan keluarga. cetakan pertama. Jakarta timur: puslitbagkesos.

Vecchio (2018). Pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja , budaya organisasi dan motifasi terhadap kepuasan kerja yang berimplikasi terhadap kinerja dosen, cetakan pertama. Surabaya:

CV. Jakat publising.

Winer (2018). Komitmen organisasi defenisi dipengaruhi mempengaruhi. Cetakan pertama. Makassar: Nas media pustaka.

Zainal et al (2020). Manajemen kinerja dalam organisasi, cetakan pertama. Malang:

yayasan kita menulis.

Referensi

Dokumen terkait

It is a peer-reviewed journal of Education, including: English Language Teaching, Arabic Language Teaching, and Islamic Education.. The journal is published twice