• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi,Pelatihan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

N/A
N/A
Abdillah Hanif Isna S

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Kompensasi,Pelatihan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompensasi, pelatihan kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pemasaran PT. Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi, Pelatihan Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan pemasaran pada PT.

Kompensasi

Tujuan Kompensasi

Disiplin, dengan memberikan kompensasi yang cukup maka kedisiplinan pegawai akan meningkat, sadar dan taat terhadap peraturan yang berlaku. Sistem kontrak memerlukan perhitungan yang akurat untuk mendapatkan kompensasi yang wajar, perhitungan yang akurat.

Indikator Kompensasi

Menurut Storey dalam Yamoah, manfaat tunjangan karyawan bagi organisasi adalah membantu organisasi menarik dan mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi. Organisasi dapat mempertahankan pegawai yang mempunyai hasil yang baik karena pegawai akan termotivasi dan berkomitmen terhadap organisasi.

Pelatihan Kerja

  • Tujuan Pelatihan
  • Materi Pelatihan
  • Indikator Pelatihan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
  • Indikator Kepuasan Kerja

Bengkulu 2020 23 Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang menyenangkan ketika pegawai melaksanakan pekerjaannya masing-masing. Bengkulu 2020 27 Terdapat lima faktor yang menentukan kepuasan kerja yang disebut dengan Job Descriptive Index (JDI) (Luthans dan Spector dalam Robins 2006), yaitu.

Pengaruh Antar Variabel

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Dengan komunikasi yang lancar dalam organisasi, karyawan dapat lebih memahami tugasnya dan segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi. Bengkulu 2020 32 Bahkan jika resume karyawan tidak disembunyikan, mereka dapat merasa tidak puas dengan perusahaan dan menurunkan kinerja dan produktivitas mereka. Tingkat kepuasan yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan motivasi karyawan untuk mencapai hasil yang tinggi.

Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktavianto (2011) yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rahmah Ismail dan Zulridah Mohd Noor (2010) yang menyatakan bahwa on-the-job training berpengaruh signifikan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan pekerja menjadi lebih baik sehingga kinerja karyawan menjadi lebih baik. meningkatkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Merry Ristiana M (2013) yang menunjukkan bahwa hubungan kepuasan kerja dengan kinerja karyawan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dan kepuasan pelanggan pada saat bekerja di rumah sakit swasta di kota denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dan motivasi karyawan.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah ditemukan bahwa kepuasan kerja karyawan CV Bukit Sanomas mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawannya. Kompensasi dan pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, variabel kepuasan kerja Sedang kompensasi dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.

Kerangka Teoritik

Variabel Kompensasi X1 : Dea Putri Rhizenda Variabel X2 Pelatihan Kerja : Chrizant Tia Tira Manafe Variabel X3 Kepuasan Kerja : Edwin Hargono. Menurut Sugiyono, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya. H4 = Diduga kompensasi, pelatihan kerja dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pemasaran di Pt Agung Toyota Bengkulu.

Metode Penelitian

Populasi dan Sampel

Bengkulu 2020 43 Penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi yang disebut sampel total atau sensus. Dalam penelitian ini, karena jumlahnya yang relatif sedikit dan relatif mudah dijangkau, maka penulis menggunakan metode total sampling.

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik responden, pernyataan variabel Gaji, Pelatihan, dan Kepuasan Kerja, serta pernyataan variabel kinerja. Penelitian ini menggunakan skala ordinal, menurut Sugiyono (2014:98), menyatakan skala ordinal sebagai berikut: “skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori-kategori, tetapi juga menyatakan peringkat dari konstruk yang diukur” . Kualitas materi pelatihan - Kualitas metode pelatihan - Kualitas instruktur pelatihan - Kualitas sarana dan prasarana pelatihan - Kualitas peserta pelatihan.

Kepuasan terhadap gaji -Kepuasan terhadap promosi jabatan -Kepuasan terhadap rekan kerja -Kepuasan terhadap atasan -Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.

Tabel 3.1  Skala Ordinal
Tabel 3.1 Skala Ordinal

Uji Instrumen Penelitian

Uji Validitas Data

Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang dikumpulkan dengan data yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti.

Uji Reliabilitas

Teknik Analisis Deskriptif

Setelah diketahui besar kecilnya interval, maka dibuatlah rangkaian skala sehingga dapat ditentukan kriteria penelitian persepsi responden terhadap variabel penelitian sebagai berikut.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data

Sebaliknya jika data hasil perhitungan sederhana Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai di bawah 0,05, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016).

Uji Multikolinieritas

Uji Heterokedastisitas

Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Determinasi(R)

Uji Hipotesis

Uji F (Uji Simultan)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen yaitu Kompensasi, Pelatihan Kerja dan Kepuasan Kerja yang terdapat dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Pegawai. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel independen yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependen. Apabila nilai F hitung > F tabel berada pada taraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat secara simultan.

Sebaliknya jika nilai F < F pada taraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen.

Hasil Penelitian

Karakteristik responden

Karakteristik Responden Berdasarkan usia

Jumlah responden berdasarkan gender pada PT Agung Toyota Bengkulu dapat dilihat pada tabel 4.2. Berdasarkan tabel diatas diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 97 responden atau 92,7%, kemudian jumlah responden perempuan sebanyak 7 responden atau 7,2. Dari data tersebut dikatakan bahwa jumlah laki-laki di PT Agung Toyota Bengkulu lebih banyak dibandingkan perempuan.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Bengkulu 2020 54 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui karakteristik responden menurut pendidikan terakhir didominasi oleh SMA sebanyak 13 responden dengan persentase sebesar 13,4%, DIII sebanyak 29 responden dengan presentasi sebesar 29,8%, dan lulusan DIII sebanyak 55 responden. S1. dengan presentasi 56,7%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Agung Toyota Bengkulu sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi.

Analisis Deskriptif

  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompensasi (X 1 )
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelatihan Kerja (X 2 )
  • Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan Marketing (Y)
  • Uji Validitas Data
  • Uji Reliabilitas

Hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.4 mengenai variabel Kompensasi (X1) mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,86 dan rata-rata terendah yaitu 3,58. Hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.5 mengenai variabel Praktek Kerja (X2) mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,05 dan rata-rata terendah yaitu 3,51. Menunjukkan bahwa rata-rata pernyataan penilaian responden mengenai variabel Praktek Kerja berada pada kategori baik.

Hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.6 mengenai variabel Kepuasan Kerja (X3) yang memberikan kepuasan kerja baik terhadap kinerja pegawai pemasaran) mempunyai nilai mean tertinggi yaitu 4,00 dan mempunyai nilai mean terendah masing-masing 3,51. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan penilaian rata-rata responden mengenai variabel kepuasan kerja berada pada kategori baik. Hasil analisis penilaian responden pada tabel 4.8 variabel kinerja pegawai pemasaran (Y) mempunyai mean tertinggi yaitu 3,99, dan indikator independensi mempunyai mean terendah yaitu 3,49.

Menunjukkan bahwa rata-rata pernyataan penilaian responden mengenai variabel Kinerja Karyawan Pemasaran masuk dalam kategori benar. Bengkulu 2020 63 Tabel 3.4 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel.

Tabel 4.7  Tanggapan Responden
Tabel 4.7 Tanggapan Responden

Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik Normalitas

Dari hasil uji normalitas diketahui nilai statistik sebesar 0,093 atau nilai (sigɑ = 0,062 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

Hasil uji statistik heteroskedastisitas yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara seluruh variabel independen dengan nilai residu absolut, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non heteroskedastisitas terpenuhi. Hal ini menunjukkan tidak adanya heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi tersebut cocok untuk memprediksi variabel Kinerja Pemasaran (Y). Dalam penelitian ini akan dibahas analisis regresi linier berganda sehingga penulis dapat menggambarkan tanggapan responden (kompensasi, pelatihan kerja, kepuasan kerja) terhadap kinerja karyawan pemasaran PT Agung Toyota Bengkulu.

Berdasarkan estimasi regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS Versi 24.0 For Windows, diperoleh tabel di bawah ini. Pelatihan Kerja (X2), Kepuasan Kerja (X3), dan Kinerja Karyawan Pemasaran (Y) sama dengan nol, maka variabel Kinerja Karyawan Pemasaran akan tetap sebesar 1,734 jika Kompensasi (X1), Pelatihan Kerja (X2), dan Kepuasan Kerja ( X3) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Pemasaran (Y) adalah sama dengan nol. Koefisien regresi

Koefisien regresi Koefisien regresi

Koefisien Determinasi (R2)

Bengkulu 2020 68 Pelatihan kerja (X2) dan kepuasan kerja (X3) pada variabel Kinerja Pegawai Pemasaran memberikan kontribusi sebesar 0,802 dan 802% terhadap Kinerja Pegawai Pemasaran, sedangkan sisanya sebesar 0,198 atau 19,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. model.

Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis Dengan Uji t

Pengujian Hipotesis Dengan Uji F

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Kompensasi pada PT. Agung Toyota Bengkulu
  • Pelatihan Kerja pada PT. Agung Toyota Bengkulu
  • Kepuasan Kerja pada PT. Agung Toyota Bengkulu
  • Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Marketing
  • Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Marketing
  • Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Marketing
  • Pengaruh Kompensasi, Pelatihan Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Marketing

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Risha Faiq Fakhri yang berjudul “Pengaruh Kompensasi dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Hasil Penelitian Ini Senada Dengan Penelitian Any Isvandiari (2017) dengan judul “Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Produksi PG Agung Toyota Bengkulu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 97 responden yang telah diuji sehingga dapat diketahui dampak kompensasi terhadap kinerja karyawan PT.

Angkasa Pura 1 (Persero) Cabang Bandara Internasional Juanda-Surabaya” menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Leonando Agusta dan Eddy Madion Sutanto (2013) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv Haragon Surabaya”, Pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Iwan Kurnia Wijaya (2018) yang berjudul “Dampak Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja CV Karyawan Bukit Sanomas”.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Garry Surya Changgriawan (2017) berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada One Way Production” yang menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Audio Sumitomo Technology (AST) Indonesia),” menyatakan kompensasi pelatihan kerja berdampak positif terhadap kinerja karyawan.

Kesimpulan

Saran

Disarankan bagi peneliti selanjutnya khususnya penelitian yang sama untuk mempertimbangkan kompensasi (X1), pelatihan kerja (X2) dan kepuasan kerja (X3) terhadap kinerja pegawai pemasaran (Y), serta variabel eksternal terhadap kinerja pegawai pemasaran. dan dapat memperbanyak jumlah responden sehingga hasil survei menjadi lebih baik dan sejalan dengan peningkatan kualitas survei selanjutnya. 2007, Pengaruh variabel gaji, motivasi dan kepuasan kerja terhadap turnover karyawan PT. Pengaruh kompensasi dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel perantara (studi pada PT.

Gambar

Gambar Kerangka Teoritik
Tabel 3.1  Skala Ordinal
Tabel 4.4   Tanggapan Responden  Terhadap Variabel Kompensasi (X 1 )
Tabel 4.7  Tanggapan Responden
+2

Referensi

Dokumen terkait

Winnunga Nimmityjah Aboriginal Health and Community Services, Australian Capital Territory We read with interest the recent article entitled ‘Holistic primary health care for