• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung. Dengan demikian, besarnya pengaruh kompetensi personal guru terhadap prestasi belajar akhlak akaida adalah sebesar 44,75% yang berarti mempunyai pengaruh, dan 55,25% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kasih dan karunia-Nya, sehingga dapat disusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Pribadi Guru Terhadap Prestasi Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung " dapat diselesaikan dengan lancar.

Penegasan Judul

Prestasi belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan suatu proses sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar tersebut. Kinerja pembelajaran aqidah akhlak merupakan nilai yang diperoleh siswa dari hasil pelaksanaan tes aqidah akhlak, berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa tersebut.

Alasan Memilih Judul

Latar Belakang Masalah

7 Fachrurazi, “Peningkatan Akhlak Siswa Terkait Profesionalisme dan Kompetensi Pribadi Guru”, Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam At-Turat, At-Turat's Vol. Tanpa bermaksud mengabaikan salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, maka kompetensi kepribadian hendaknya mendapat perhatian lebih. Setiap guru akan memberikan pengaruh terhadap peserta didiknya, pengaruh tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan secara sadar, bahkan guru tidak menyadarinya, melalui sikap, gaya dan kepribadian guru yang berbeda-beda.

Bahkan dapat dikatakan bahwa kepribadian guru akan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kecerdasan dan pengetahuannya, terutama bagi siswa yang masih dalam masa kanak-kanak dan remaja yaitu jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal ini disebabkan terbangunnya jembatan hati yang menghubungkan guru dan siswa berkepentingan di dalam dan di luar kelas. Pada penelitian pendahuluan yang penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah Bandar Lampung, penulis menemukan bahwa guru aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah Bandar Lampung telah menunjukkan kemampuan kepribadian yang baik.

Namun di sisi lain, kepribadian guru yang baik tidak sejalan dengan baik pula hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran aqidah dan akhlak. Berdasarkan gejala tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung”.

Identifikasi Masalah

Hal ini terlihat dari gejalanya seperti masih ada siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru, banyak siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan ketika guru mereview materi sebelumnya di awal pembelajaran, dan masih ada siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru. pasif mengikuti proses pembelajaran. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Kinerja Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Pengertian Kompetensi Kepribadian Guru

Menurut Syaiful Sagala, kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan (daya berpikir), sikap (kekuatan hati) dan keterampilan (kekuatan jasmani) yang diwujudkan dalam bentuk tindakan.13 Menurut Mulyasa dalam buku Jejen Musfah, kompetensi guru merupakan suatu perpaduan. personal, ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan spiritual, yang merupakan standar kompetensi profesi guru, yang meliputi penguasaan materi, pemahaman peserta didik, pembelajaran kependidikan, pengembangan pribadi dan profesional, realisasi kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Lebih lanjut menurut Uzer Usman dalam buku Rina Febriana, kompetensi adalah sesuatu yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku dan keterampilan yang harus dimiliki seorang guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui pendidikan, pelatihan dengan menggunakan sumber belajar.

Kompetensi pedagogik: merupakan pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik, untuk mengaktualisasikan potensinya. 22 Chaerul Rochman, Heri Gunawan, “Mengembangkan Kompetensi Kepribadian Guru Menjadi Guru yang Dicintai dan Ditiru Siswa”, (Bandung: Penerbit Nuansa Cendikia, 2017), h. Dari beberapa penjelasan di atas dapat dilihat dan dipahami bahwa kompetensi kepribadian mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik.

Kompetensi kepribadian ini mempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak guna mempersiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) serta kesejahteraan masyarakat serta kemajuan negara dan bangsa pada umumnya. Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru adalah seperangkat keterampilan, kemampuan, wewenang dan wewenang yang dimiliki seorang guru, yang disusun menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bersifat dinamis dan berkarakteristik, yang berkaitan langsung dengan kepribadian sebagai seorang guru. individu yang unik dan berbeda dengan guru lainnya dalam sifat dan sikap terhadap diri sendiri dan orang lain yang berhubungan langsung.

Indikator Kompetensi Kepribadian Guru

Hal ini akan membuat peserta didik mampu mengatasi segala macam kesulitan hidup dan kesulitan belajar atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kepribadian guru yang matang dapat membuat peserta didik merasa dilindungi, dibina dan dibimbing dalam proses belajar mengajar. Dengan terjalinnya kerahasiaan antara guru dan siswa, maka proses belajar mengajar akan berjalan lancar.

Dalam pendidikan, pendisiplinan siswa harus datang dari guru yang disiplin, bijaksana, dan berwibawa. Dengan kata lain masih banyak siswa yang tidak disiplin dan hal ini dapat menghambat proses pembelajaran. Keadaan tersebut menuntut guru untuk bersikap disiplin, bijaksana, dan berwibawa dalam segala tindakan dan perilakunya, serta selalu mendisiplinkan siswanya untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Wujud perwujudannya dalam rangka mendisiplinkan siswa, guru harus mampu menjadi pembimbing, teladan atau teladan, pengawas dan pengontrol seluruh tingkah laku siswa. Guru yang baik harus mempunyai akhlak mulia dan menjadi teladan bagi siswanya.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Kepribadian Guru Kepribadian berkembang dan mengalami perubahan, tetapi dalam Kepribadian berkembang dan mengalami perubahan, tetapi dalam

Perbedaan hubungan dan hubungan keluarga mempunyai pengaruh yang beragam pula terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan seseorang sejak kecil sangatlah dalam dan menentukan perkembangan pribadi seseorang selanjutnya. Hal ini disebabkan karena dampak tersebut merupakan pengalaman pertama, dampak yang diterima masih terbatas jumlah dan cakupannya, intensitas dampak sangat tinggi karena bersifat terus-menerus, dan umumnya dampak yang diterima bersifat emosional.

Semakin besar seseorang maka semakin besar pula pengaruh lingkungan sosialnya. Perkembangan dan pembentukan kepribadian pada setiap orang tidak lepas dari budaya masyarakat dimana seseorang dibesarkan. Untuk dapat diterima menjadi anggota masyarakat, kita harus mempunyai kepribadian yang selaras dengan budaya yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

Tingkat pengetahuan dan keterampilan seseorang atau suatu masyarakat juga mencerminkan tingkat kebudayaan dalam masyarakat tersebut. Selain faktor budaya yang telah dijelaskan di atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menentukan ciri khas suatu budaya.

Prestasi Belajar Aqidah Akhlak 1. Belajar

Prestasi Belajar

35Hanif Cahyo Adi Kistoro, Mukminatun Zulviah, Agus Faisal Asyha, “Kajian Kompetensi Guru dan Linearitas Pengajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri 1 Gunung Tiga dan SD Negeri Ngarip Lampung”, (Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 10 .No. 2019), hal. 250. Oleh karena itu prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga selalu terdapat perbedaan prestasi antar anak, antar kelas, dan antar sekolah. Hal ini terjadi karena belajar merupakan hasil interaksi antara faktor internal dan eksternal. 37. Minat adalah kesediaan seseorang untuk memperhatikan dan mengakui kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar melalui pemanfaatan perpustakaan.

Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting karena merupakan sesuatu yang memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi ini meningkat karena adanya keinginan untuk dapat mengetahui dan memahami sesuatu serta membimbing belajar siswa agar bersungguh-sungguh dalam belajar dan termotivasi untuk berprestasi. 40 Ngalim Purwanto, “Psikologi Pendidikan”, (Bandung: Rosdakarya, 2011), hal. 104. Diskusi dapat menjadi dorongan positif bagi aktivitas belajar siswa.41 Demikian pula kepribadian guru sangat berarti bagi perkembangan dan hasil belajar siswa.

Penilaian ini digunakan untuk mengukur setiap unit diskusi individu dan hanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana siswa menyerap unit diskusi tersebut. Tujuannya untuk mengetahui tingkat atau tingkat keberhasilan belajar siswa pada setiap periode pembelajaran.

Pengertian Prestasi Belajar Aqidah Akhlak

Penilaian ini mencakup sejumlah bahan ajar atau unit pembahasan yang telah diajarkan dalam kurun waktu tertentu. Penilaian ini diadakan untuk mengukur daya serap mahasiswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan selama satu semester. Akhlak merupakan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang sehingga menimbulkan berbagai tindakan spontan tanpa pertimbangan.

Iman yang kuat dan benar tercermin dari akhlak terpuji yang dimilikinya, begitu pula sebaliknya. Dalam konsep Islam, aqidah akhlak tidak hanya sekedar media yang mencakup hubungan manusia dengan Allah SWT, tetapi juga mencakup hubungan manusia satu sama lain atau dengan alam sekitar, karena Islam pada hakikatnya Rahmatan lil ‘alamin. Jika kondisi tersebut dapat diterapkan secara harmonis, maka yang dimaksud dengan terlaksananya akhlak aqidah dalam kehidupan yang benar-benar membahagiakan dunia dan akhirat.

Dalam penjelasan pada bab II disebutkan bahwa istilah kinerja pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kinerja dan pembelajaran. Jadi prestasi akademik aqidah akhlak disini adalah nilai yang diperoleh siswa dengan mengerjakan soal-soal aqidah akhlak berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa tersebut.

Penelitian yang Relevan

Diasty Widar Hapsari, Arif Partono Prasetio, Drs M.M, CPHR dengan judul : Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Bawang 45 Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai thitung variabel X yaitu kompetensi guru sebesar 6,057. Arisman, Abd.Rahman Getteng, Nuryamin dengan judul : Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTsN 2 Bone Kabupaten Bone 46 Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari nilai koefisien korelasi X1 terhadap Y berdasarkan ringkasan model tabel, nilai R = 0,709. 46 Arisman, Abd. Rahman Getteng, Nuryamin, “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTsN 2 Bone Kabupaten Bone”, (Jurnal Wacana Islam: Volume 06 Nomor 3, Desember 2018), h.

Kerangka Berpikir

Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap kinerja pembelajaran akhlak aqidah kelas VIII MTs Al-Hikmah Bandar Lampung. Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pembelajaran, 2012 Husaini Usman, Pengantar Statistika, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007 Sedarmiyati, Syarifudin Hidayat: Metodologi Penelitian, Bandung Maju.

Referensi

Dokumen terkait

The roles of English co-teachers entail impacts on English teaching-learning activity, such as creating the efficiency of English teaching-learning activity by preparing the