• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI BANK DAN ELECTRONIC BANKING (DIGITAL ISLAMIC NETWORK) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR KAS (KK) SEPANJANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI BANK DAN ELECTRONIC BANKING (DIGITAL ISLAMIC NETWORK) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR KAS (KK) SEPANJANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

PENGARUH PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI BANK DAN ELECTRONIC BANKING (DIGITAL ISLAMIC NETWORK) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA

KANTOR KAS (KK) SEPANJANG

Yang disusun oleh :

Nama : Putra Arif Rohmanda

NIM : 155020507111014

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 28 Juli 2020.

Malang, 28 Juli 2020 Dosen Pembimbing,

Aminnullah Achmad Muttaqin, M.Sc. Fin.

NIP. 2016078711241001

(2)

Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi Bank dan Electronic Banking (Digital Islamic Network) Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Bank

Muamalat Indonesia Kantor Kas (KK) Sepanjang

Putra Arif Rohmanda, Aminnullah Achmad Muttaqin, M.Sc. Fin.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: Putraarifrohmanda@yahoo.com, aminullah.achmad@gmail.com

ABSTRAK

Produk sebuah tabungan dapat memberikan perhatian yang berbeda terhadap pelanggan khususnya dalam memutuskan untuk menabung. Faktor kualitas pelayanan yang baik juga harus diperhatikan oleh perusahaan. Selain itu, lokasi bank yang strategis dapat memberikan kemudahan pada nasabah dalam menabung ditunjang dengan electronic banking dengan fasilitas digital Islamic network. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, kualitas pelayanan, lokasi bank dan electronic banking (Digital Islamic Network) terhadap keputusan menabung nasabah Bank Muamalat Indonesia Kantor Kas (KK) Sepanjang. Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner. Populasi dari penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat Indonesia Kantor Kas (KK) Sepanjang dengan 96 orang dijadikan sampel dengan metode probability sampling. Metode analisis yang digunakan ialah dengan analisis regresi linear berganda dengan uji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa produk, kualitas pelayanan, lokasi bank dan electronic banking (Digital Islamic Network) berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan terhadap keputusan menabung.

Kata Kunci: Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi Bank, Electronic Banking (Digital Islamic Network) dan Keputusan Menabung

A. PENDAHULUAN

Momentum pemulihan ekonomi Indonesia berlanjut pada 2018. Pertumbuhan ekonomi 2018 tercatat 5,17%, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,07%

dan merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2013. Secara umum, kinerja tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia tetap solid, mengingat pada saat bersamaan pertumbuhan ekonomi dunia 2018 dalam tren melambat dan ketidakpastian global sedang meningkat (Bank Indonesia, 2018).

Ekonomi syariah bukanlah wacana baru dalam perkembangan ekonomi global. Ekonomi syariah merupakan suatu realitas yang terus menghadirkan kesempurnaan dirinya di tengah beragamnya sistem ekonomi dunia, terutama spektrum ekonomi sosialis dan ekonomi konvensional dengan berbagai variannya.

Dalam era globalisasi saat ini, perbankan merupakan sektor yang paling memberikan pengaruh yang besar dalam aktivitas perekonomian masyarakat. Tidak hanya bank konvensional saja, saat ini bank berbasis prinsip syariah tengah berkembang pesat di Indonesia. Menurut Purba (2019: 130), perbankan syariah merupakan suatu system perbankan yang pelaksanaanya melalui hukum islam (al-Mashrafiyah al-Islamiyah). Tahun 1991 berdirilah Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank umum satu-satunya yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil.

Menurut Trisnadi (2013), kualitas produk tabungan dan kualitas layanan yang diberikan oleh bank memberikan kepuasan bagi nasabah sehingga hal tersebut membuat mereka memiliki minat dalam menabung. Menurut Putribasutami dan Paramita (2018), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan menabung nasabah yaitu pelayanan, lokasi bank, pengetahuan dan faktor sosial. Sedangkan Indah (2016) menyebutkan bahwa electronic banking mempengaruhi keputusan menabung nasabah yang pada akhirnya menimbulkan loyalitas nasabah.

Penelitian ini hendak memfokuskan pada keputusan menabung nasabah di Bank Muamalat Indonesia Kantor Kas (KK) Sepanjang. Bank ini merupakan salah satu diantara kantor bank Bank

(3)

Muamalat Indonesia yang beroperasi di wilayah Sidoarjo yang berada di Jl. Raya Ngelom No.83, Kecamatan Ngelom, Kabupaten Sidoarjo. Pemilihan objek Bank Muamalat Indonesia di Kantor Kas (KK) Sepanjang ini dikarenakan lokasi bank ini berada di Kabupaten Sidoarjo dimana saat ini Kabupaten Sidoarjo merupakan kota yang berkembang cukup pesat dalam bidang perekonomian didukung dengan pengembangan UMKM merupakan program prioritas Pemkab Sidoarjo.

B. TINJAUAN TEORITIS

Menurut Trisnadi (2013), produk tabungan yang berkualitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung kembali, sehingga semakin menarik produk tabungan yang ditawarkan oleh bank maka akan semakin meningkatkan keputusan nasabah untuk menabung. Dalam mendapatkan perhatian bagi manajemen bank harus membuat produk yang berinovasi dan bervariatif agar nasabah memutuskan untuk menabung kembali. Produk perbankan syariah bersumber dari akad dengan prinsip jual-beli, berbagi hasil, serta sewa-menyewa yang direkayasa menghasilkan produk turunan, antara lain giro wadiah, tabungan wadiah atau mudharabah, deposito mudharabah, kafalah (jaminan), hiwalah (anak piutang), qard (talangan), rahn (gadai), sukuk (obligasi syariah), pembiayaan murabahah (jual-beli), mudharabah (bagi hasil dan bank sebagai pemodal), musyarakah (modal bersama), ijarah (sewa-menyewa), ijarah muntahia bit tamlik salam (pembelian dibayar diawal seluruhnya).

Rusyidi (2017:39) mengartikan kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Ketika apa yang diinginkan konsumen sudah terpenuhi selanjutnya konsumen yang dalam hal ini adalah nasabah akan memutuskan untuk menabung. Tjiptono (2012:157) mendefinisikan kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Gunawan et al. (2017: 179) menjelaskan bahwa pelayanan kepada nasabah yang baik dapat meliputi:

1. Kondisi fisik antara lain bangunan, tata letak ruangan, kebersihan dan kenyamanan.

2. Produk yang ditawarkan kepada nasabah melalui proses pengembangan dari produk- produk yang diinginkan nasabah saat ini. Tidak selamanya bank syariah melakukan pemasaran produk melalui pendekatan “halal-haram”. Karena sebenarnya nasabah menginginkan produk yang sudah pasti halal namun memberikan keuntungan yang lebih baik dari bank konvensional serta kemudahannya seperti tersedianya jaringan ATM dan sebagainya.

3. Pelayanan front liner;

a. Satpam membukakan pintu dan menyapa dengan salam dan senyuman kepada nasabah yang datang dan pergi.

b. Customer Services yang memiliki pemahaman produk (product knowledge) dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam menjelaskan kepada nasabah. Mampu menerima pengaduan nasabah baik secara langsung maupun melalui komunikasi jarak jauh.

c. Teller: melayani nasabah dengan ramah, cepat dan akurat dalam meng-entry transaksi.

Menurut Wiliasih dan Shadrina (2017), Lokasi bank yang dekat dengan tempat tinggal dan tempat kerja nasabah membuat nasabah memutuskan untuk menabung dan menggunakan pelayanan bank tersebut. Lokasi (place) merupakan bauran pemasaran (marketing mix) ketiga setelah produk (product), dan harga (price). Sedangkan yang keempat adalah promosi. Lokasi bank adalah jejaring dimana produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh nasabah (Wahjono, 2010: 126). Lupiyoadi (2013:96) menyatakan bahwa lokasi adalah tempat di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Jadi lokasi di sini adalah tempat di mana suatu jenis usaha atau bidang usaha akan dilaksanakan.

Menurut Indah (2016), e-banking adalah penyediaan jasa perbankan pada sektor retail dan skala kecil melalui saluran elektronik. Kompleksitas persaingan industri menyebabkan setiap perusahaan memfokuskan diri terhadap keinginan serta kepuasan pelanggan. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan merupakan hal yang sangat penting, bukan hanya menyangkut peningkatan penjualan dan reputasi penjualan melainkan juga menyangkut pembinaan jangka panjang. Kehadiran e-banking akan memberikan kepuasan bagi nasabah dengan akses yang aman dan mudah, sehingga hal ini dapat mempengaruhi keputusan menabung terhadap bank yang

(4)

memiliki fasilitas tersebut. Lebih lanjut menurut hasil penelitiannya membuktikan bahwa factor e- banking berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Secara tidak langsung bahwa loyalitas adalah hasil dari keputusan menabung dari nasabah secara terus menerus akibat kepuasan nasabah menggunakan e-banking. Muamalat DIN (Digital Islamic Network) adalah aplikasi layanan mobile banking dimana mobile banking merupakan salah satu saluran e-banking dari Bank Muamalat yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh seluruh penggunanya baik Nasabah maupun non Nasabah.

Olson dalam Sangaji dan Sopiah (2013: 332) menyebutkan bahwa keputusan menabung yang dilakukan oleh nasabah adalah proses pengambilan keputusan berupa pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satunya untuk memecahkan masalah. Proses pengambilan keputusan ini berhubungan dengan mental yang sama halnya saat akan ingin membeli produk dengan merek apa yang sesuai dengan keinginan.

C. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskripsi kuantitatif. Metode kuantitatif dapat disebut sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, yang bertujuan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dengan teknik pengambilan sampel yang umumnya dilakukan secara random. Analisis data dalam penelitian bersifat kuantitatif berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017: 14). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner.

Teknik analisis data dilakukan melalui beberapa tahap berikut.

1) Uji Instrumen

Uji instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

2) Uji Asumsi klasik

Sebelum menganalisis menggunakan regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan asumsi pengujian yang mendasari analisis regresi.

Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Uji normalitas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan penting pada pengujian signifikan koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

b) Uji multikolinearitas, bertujuan untuk menguji apakah terjadi korelasi (hubungan) antara variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi.

c) Uji heteroskedastisitas, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

3) Analisis regresi linier berganda

Analisis Regresi Berganda adalah alat multivariate yang digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebas (independent variable) terhadap satu variabel terikat (dependent variable).

4) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji-T dan Uji-F. Uji-T. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Lokasi Bank (X3) dan Electronic Banking (DIN) (X4) terhadap Keputusan Menabung (Y). Sedangkan uji F untuk mengetahui secara simultan pengaruh Produk (X1), Kualitas Pelayanan (X2), Lokasi Bank (X3) dan Electronic Banking (DIN) (X4) terhadap Keputusan Menabung (Y).

5) Koefisien Determinasi Parsial (R Square)

Koefisien determinasi parsial merupakan suatu nilai determinasi yang tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas Xi secara parsial terhadap variabel terikat (Y), dimana semakin besar koefisien parsialnya, maka semakin besar pula pengaruh yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

(5)

D.PEMBAHASANDANANALISIS Uji Instrumen

Uji validitas memiliki asumsi apabila nilai R hitung > R tabel maka instrumen yang terdapat pada kuesioner tersebut dianggap valid. Sedangkan apabila R hitung < R tabel maka dianggap tidak valid. Berikut adalah hasil uji validitas:

Tabel 1 : Hasil Uji Validitas

Variabel Item R hitung R tabel Keterangan

X1 (Produk)

1 0,576 0.1986 Valid

2 0,496 0.1986 Valid

3 0,303 0.1986 Valid

4 0,327 0.1986 Valid

5 0,581 0.1986 Valid

6 0,426 0,2006 Valid

7 0,584 0.1986 Valid

8 0,345 0.1986 Valid

9 0,621 0.1986 Valid

10 0,276 0.1986 Valid

11 0,202 0.1986 Valid

12 0,560 0.1986 Valid

13 0,369 0.1986 Valid

14 0,295 0.1986 Valid

15 0,465 0.1986 Valid

16 0,470 0.1986 Valid

X2 (Kualitas Pelayanan)

1 0,570 0.1986 Valid

2 0,488 0.1986 Valid

3 0,702 0.1986 Valid

4 0,767 0.1986 Valid

5 0,341 0.1986 Valid

6 0,308 0.1986 Valid

7 0,651 0.1986 Valid

8 0,561 0.1986 Valid

X3 (Lokasi Bank)

1 0,474 0.1986 Valid

2 0,513 0.1986 Valid

3 0,626 0.1986 Valid

4 0,583 0.1986 Valid

5 0,528 0.1986 Valid

6 0,605 0.1986 Valid

7 0,494 0.1986 Valid

8 0,463 0.1986 Valid

X4

(Elecrtonic Banking/DIN)

1 0,353 0.1986 Valid

2 0,601 0.1986 Valid

3 0,576 0.1986 Valid

4 0,478 0.1986 Valid

5 0,675 0.1986 Valid

6 0,448 0.1986 Valid

7 0,560 0.1986 Valid

8 0,456 0.1986 Valid

Y

(Keputusan Menabung)

1 0,431 0.1986 Valid

2 0,489 0.1986 Valid

3 0,440 0.1986 Valid

4 0,588 0.1986 Valid

5 0,585 0.1986 Valid

6 0,470 0.1986 Valid

7 0,572 0.1986 Valid

8 0,639 0.1986 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada tabel diatas diuraikan hasil uji validitas pada masing-masing variabel. Nilai R tabel pada penelitian ini adalah sebesar 0.1986 pada alpha 5%. Diketahui bahwa semua item pada masing-masing variabel menunjukkan R hitung lebih besar dari R tabel dan signifikan. Maka,

(6)

disimpulkan bahwa pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur masing- masing variabel valid.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah alat ukur yang digunakan stabil dalam mengukur indikator-indikator penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha sebagai alat analisis reliabilitas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS dengan asumsi apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebagai alat ukur yang stabil untuk melakukan pengukuran. Berikut adalah hasil dari pengukuran tersebut :

Tabel 2 : Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

1 Produk 0,706 Reliabel

2 Kualitas Pelayanan 0,668 Reliabel

3 Lokasi Bank 0,645 Reliabel

4 Electronic Banking (DIN) 0,612 Reliabel

5 Keputusan Menabung 0,628 Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2020 Uji Asumsi Klasik

Gambar 1 : Hasil Uji Normal Probability Plot

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada gambar diatas terlihat bahwa penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik tidak menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan telah memenuhi asumsi normalitas.

(7)

Tabel 2. Uji Multikolinearitas

No Model Collinearity Statistics

Tolerance Tolerance

1 Produk (X1) .648 1.544

2 Kualitas Pelayanan (X2) .997 1.003

3 Lokasi Bank (X3) .706 1.416

4 Electronic Banking (Digital

Islamic Network) (X3) .712 1.404

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada tabel di atas, memperlihatkan nilai Tolerance variabel bebas antara 0,648 sampai dengan 0,997 yang lebih besar dari 0,1 atau pada kolom VIF mulai dari 1,003 sampai dengan 1,544 yang lebih kecil dari 10. Hal itu menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas.

Gambar 2 : Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada gambar diatas hasil uji heterokedastsitas menggunakan scatterplot menunjukkan bahwa scatterplot tidak membentuk suatu pola tertentu serta titik menyebar diatas dan dbawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastsitas.

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 3 : Analisis Model Regresi Linier Berganda

No Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

(Constant) .664 3.534

1 Produk (X1) .159 .066

2 Kualitas Pelayanan (X2) .164 .080

3 Lokasi Bank (X3) .218 .099

4 Electronic Banking (Digital

Islamic Network) (X3) .248 .102

Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah

sebagai berikut :

(8)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Y = 0,664 + 0,159X1 + 0,164X2 + 0,218X3 + + 0,248X4

Model tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) sebesar 0,664 memberi arti apabila vaiabel bebas Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi Bank dan Electronic Banking adalah bernilai konstan, maka besarnya variabel terikat keputusan menabung adalah bernilai sebesar 0,664.

b. Produk (X1) memiliki nilai koefisien sebesar 0,159. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Produk (X1) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Keputusan Menabung (Y). Apabila Produk bertambah satu satuan, maka Keptusan Menabung akan bertambah sebesar 0,159 satuan. Artinya semakin tinggi nilai Produk maka semakin tinggi Keputusan Menabung.

c. Kualitas Pelayanan (X2) memiliki nilai koefisien sebesar 0,164. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Kualitas Pelayanan (X2) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Keputusan Menabung (Y). Apabila Kualitas Pelayanan bertambah satu satuan, maka Keptusan Menabung akan bertambah sebesar 0,164 satuan. Artinya semakin tinggi nilai Kualitas Pelayanan maka semakin tinggi Keputusan Menabung.

d. Lokasi Bank (X3) memiliki nilai koefisien sebesar 0,218. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Lokasi Bank (X3) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Keputusan Menabung (Y). Apabila Lokasi Bank bertambah satu satuan, maka Keptusan Menabung akan bertambah sebesar 0,218 satuan. Artinya semakin tinggi nilai Lokasi Bank maka semakin tinggi Keputusan Menabung.

e. Electronic Banking (DIN) (X4) memiliki nilai koefisien sebesar 0,248. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel Electronic Banking (DIN) (X4) memiliki pengaruh positif (searah) terhadap Keputusan Menabung (Y). Apabila Kualitas Pelayanan bertambah satu satuan, maka Electronic Bankingakan bertambah sebesar 0,248 satuan.

Artinya semakin tinggi nilai Electronic Banking (DIN) maka semakin tinggi Keputusan Menabung.

Jadi variabel bebas yang terdiri dari Produk, Kualitas Pelayanan, Lokasi Bank dan Electronic Banking (DIN) memiliki pengaruh positif atau searah terhadap variabel terikat Keputusan Menabung.

Uji Hipotesis

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. : Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 .599a .358 .330

Sumber : Data primer diolah, 2020

Dari tabel diatas hasil menunjukkan bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,358. Hal itu berarti 35,8% variabel keputusan menabung dipengaruhi oleh produk, kualitas layanan, lokasi bank dan electronic banking (DIN). Sedangkan 64,2% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Uji t (Uji Parsial)

Tabel 5 : Hasil Uji Statistik t

No Model t Sig.

(Constant) .188 .851

1 Produk (X1) 2.417 .018

2 Kualitas Pelayanan (X2) 2.044 .044

3 Lokasi Bank (X3) 2.210 .030

4 Electronic Banking (Digital

Islamic Network) (X3) 2.434 .017

Sumber : Data primer diolah, 2020

(9)

Berdasarkan tabel 4.12 diatas maka diperolrh hasil uji statistik sebagai berikut : a. Produk (X1)

Nilai t hitung jumlah produk adalah 2,417. Oleh karena t hitung > t tabel 1.98638 maka Ho ditolak, artinya variabel produk secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menabung.

b. Kualitas Pelayanan (X2)

Nilai t hitung kualitas pelayanan adalah 2,044. Oleh karena t hitung > t tabel 1.98638 maka Ho ditolak, artinya variabel kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menabung.

c. Lokasi Bank (X3)

Nilai t hitung lokasi bank adalah 2,210. Oleh karena t hitung > t tabel 1.98638 maka Ho ditolak, artinya variabel lokasi bank secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menabung.

d. Electronic Banking (DIN)

Nilai t hitung electronic banking (DIN) adalah 2,434. Oleh karena t hitung > t tabel 1.98638 maka Ho ditolak, artinya variabel electronic banking (DIN) secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan menabung.

Uji F (Uji Simultan)

Tabel 6 : Hasil Uji Statistik F

No Model F Sig.

1 Regression 12.703 .000a

Sumber : Data primer diolah, 2020

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya F hitung adalah 12,703 dengan tingkat signifikansi 5%, df1 = 4 dan df2 = 91 maka diperoleh besarnya F tabel adalah 2,47. Oleh karena F hitung = 12,703 > F tabel = 2,47, maka dari itu berarti produk, kualitas pelayanan, lokasi bank dan Electronic Banking (Digital Islamic Network) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung.

E.KESIMPULANDANSARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Produk, kualitas pelayanan, lokasi bank dan Electronic Banking (Digital Islamic Network) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung. Sehingga apabila produk, kulitas pelayanan, lokasi bank dan Electronic Banking (Digital Islamic Network) ditingkatkan secara bersama-sama maka keputusan menabung nasabah akan meningkat.

2) Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung. Sehingga terbukti bahwa semakin banyak poduk yang ditawarkan maka keputusan menabung semakin meningkat.

3) Kualitas Pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung.

Sehingga terbukti apabila kualitas pelayanan bank ditingkatkan maka keputusan menabung akan semakin meningkat pula.

4) Lokasi Bank secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung. Sehingga semakin strategis lokasi bank maka keputusan menabung juga akan meningkat.

5) Electronic Banking (Digital Islamic Network) berpengaruh secara parsial signifikan terhadap keputusan menabung. Sehingga semakin ditingkatkan Electronic Banking (Digital Islamic Network), maka keputusan menabung akan meningkat.

(10)

Saran

1) Bagi pihak bank perlu untuk memberikan perhatian dan meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah untuk meningkatkan kepuasan nasabah dalam menentukan keputusan untuk menabung.

2) Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya memperluas penelitian sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap. Begitu juga dengan pertimbangan dalam pemilihan variabel sehingga dalam penelitian selanjutnya menghasilkan gambaran yang lebih luas.

3) Bagi peneliti selanjutnya perlu diperhatikan dalam metode pengambilan sampel maupun penentuan jumlah sampel yang akan digunakan.

4) Diharapkan hasil penelitian ini bias menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian dengan bidang kajian yang sama dan variabel yang berbeda.

5) Diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi masyarakat untuk menabung. Sehingga semua masyarakat mempunyai tabungan untuk jangka pendek atau jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan mereka.

UCAPANTERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam peneyelesaian jurnal ilmiah ini. Jurnal penelitian ini merupakan output dari tugas akhir penulis selama menempuh pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi khususnya Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini dapat diterbitkan.

DAFTARPUSTAKA

Gunawan, Indra C., Mukkofi, A & Handayanto, A.J. 2017. Strategi Model Perbankan Syariah Menghadapi Persaingan di Era Masyarakat Ekonomi Asean. Malang: CV. IRDH

Indah, Dewi Rosa. 2016. Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa. Jurnal Manajemen dan Keuangan Vol.5 No.2 Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat.

Purba, Kuras. 2019. Manajemen Perbankan. Bandung: Yrama Widya

Rusydi, Muhammad. 2017. Customer Excellence. Jakarta: Gosyen Publishing Dessler

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Andi Offset

Trisnadi, Dedy. 2013. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung Kembali Di Cimb Niaga (Studi Kasus PT Bank Cimb Niaga Tbk Bintaro).

Jurnal Ilmiah Manajemen Vol.3 No.3

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wiliasih, Ranti dan Shadrina, Fathia. 2017. Faktor Dominan Yang Memengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menabung di Bank Syariah, BPRS, dan KSPPS. Jurnal Perbankan Syariah Vol.3 No.2

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH PENABUNG DI BANK MUAMALAT INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU

Ketiga, Pengaruh antara kualitas pelayanan (reliability,responsiveness, assurance, empathy dan tangibles) dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di BMT