• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMENPAKAIAN THRIFTING DI BANDAR LAMPUNG - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMENPAKAIAN THRIFTING DI BANDAR LAMPUNG - Teknokrat Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan tabel 1.2 di atas diketahui bahwa saat ini terdapat 209 usaha pakaian thrift di Bandar Lampung. Maraknya para pelaku usaha di Kota Bandar Lampung yang bergerak di bidang thrift pakaian dan menjual pakaian yang sudah populer atau bekas layak pakai mempunyai satu keunggulan, salah satunya adalah kualitas pakaian yang ditawarkan. Pelaku usaha harus selalu dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dipasarkannya agar dapat memenuhi harapan konsumen.

Kualitas produk juga akan mempengaruhi keberhasilan mendatangkan keuntungan atau keuntungan bagi pelaku usaha. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Puput dan Ninin (2020) menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat membeli baju karate merek Arawaza di kota palembang. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nunung (2018) menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Owner She Boutique. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sentiawati (2021) yang hasilnya menunjukkan bahwa kualitas produk tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli Konsumen Toko GBK.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Thrifting Clothing di Bandar Lampung”.

Gambar 1.1 Kategori Barang/Jasa yang Paling Diminati Konsumen di  Indonesia Tahun 2022
Gambar 1.1 Kategori Barang/Jasa yang Paling Diminati Konsumen di Indonesia Tahun 2022

Rumusan Masalah

Mengenai permasalahan berikut pada penelitian ini, diketahui terdapat gap pada penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2020) yang menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat beli baju merek bekas dikalangan mahasiswa. mahasiswa FEBI di Universitas Islam Negeri Jambi. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap minat konsumen terhadap pakaian thrift di Bandar Lampung?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan para pembaca dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, terkait dengan ilmu manajemen, khususnya terkait dengan harga, kualitas produk, dan minat beli konsumen.

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Harga
  • Tujuan Penetapan Harga
  • Strategi Harga
  • Indikator Harga
  • Kualitas Produk
  • Manfaat Kualitas Produk
  • Indikator Kualitas Produk
  • Minat Beli Konsumen
  • Indikator Minat Beli

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa harga adalah suatu satuan nilai yang diberikan pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa yang diserahkan. Harga yang diberikan perusahaan terhadap produknya sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkannya. Misalnya saja jika harga tinggi maka kualitas produk yang diberikan juga akan berkualitas, sehingga konsumen tidak keberatan untuk membeli produk tersebut. . Manfaat yang dihasilkan produk tersebut harus sesuai dengan harga yang diberikan perusahaan terhadap produknya.

Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas, perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan atau organisasi berorientasi pada (kepuasan pelanggan) yaitu berdasarkan jenis, jenis, waktu dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen. Menurut Durianto dan Liana (2014), minat beli adalah sesuatu yang berkaitan dengan rencana konsumen untuk membeli produk atau jasa tertentu dan berapa banyak unit produk yang dibutuhkan dalam periode tertentu.

Jika seorang konsumen tertarik pada suatu produk, maka konsumen akan cenderung mencari referensi mengenai produk yang diminati konsumen tersebut.

Landasan Empiris

H1 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen terhadap pakaian thrift di Bandar Lampung. H2 : Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen terhadap pakaian hemat di Bandar Lampung. H3 : Harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat konsumen terhadap pakaian hemat di Bandar Lampung.

H2 : Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Konsumen Pakaian Thrift di Bandar Lampung. H3 : Harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pakaian thrift di Bandar Lampung. Dalam penelitian ini berjudul Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Thrift Clothing di Kota Bandar Lampung.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel Kualitas Produk (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap (Y) minat beli konsumen terhadap produk thrifted clothing di kota Bandar Lampung. Harga mempunyai pengaruh negatif namun signifikan terhadap minat beli konsumen pada pakaian hemat di kota Bandar Lampung. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen terhadap pakaian hemat di kota Bandar Lampung.

Harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pakaian thrift di Kota Bandar Lampung. Sehingga menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen pakaian thrift di Kota Bandar Lampung. Variabel harga pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen pakaian thrift di Kota Bandar Lampung.

Variabel kualitas produk dalam penelitian ini mempengaruhi minat konsumen terhadap pakaian hemat di Bandar Lampung. Judul Skripsi: Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Konsumen Pakaian Thrift di Bandar Lampung.

Pengembanagan Hipotesis

  • Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli
  • Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
  • Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli

Kerangka Pemikiran

Koefisien regresi variabel bebas (X2) Kualitas produk diperoleh sebesar 0,898 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan pada variabel kualitas produk (X2) maka akan mempengaruhi minat beli produk pakaian hemat di Kota Bandar Lampung dengan semakin meningkat. sebesar -0,898. Jadi dapat diartikan bahwa variabel harga (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap (Y) minat beli konsumen produk pakaian hemat di Kota Bandar Lampung. Minat beli konsumen terhadap produk pakaian hemat di Kota Bandar Lampung menggunakan uji F simultan dengan penjelasan sebagai berikut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga (X1) dan kualitas produk (X2) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli (Y) konsumen pengguna pakaian ramah lingkungan di Bandar Lampung. Dengan demikian diketahui bahwa minat beli responden sebagai konsumen pakaian thrift di kota Bandar Lampung akan dipengaruhi oleh kualitas produk. Dalam penelitian ini pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli secara bersama-sama berdasarkan hasil uji F secara simultan dapat dilihat adanya nilai signifikan terhadap pengaruh variabel independen Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) pada secara bersamaan atau bersamaan terhadap minat beli (Y ) diperoleh nilai Fhitung.

Pada penelitian ini pengaruh variabel Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Minat Beli (Y) mencapai nilai R2 sebesar 0,619 yang akan diubah menjadi persentase yaitu 61,9% yang artinya variabel Harga dan Kualitas Produk berpengaruh sebesar 61,9% terhadap Minat Beli Konsumen Pakaian Hemat di Kota Bandar Lampung. Oleh karena itu, harga dan kualitas produk menjadi penting dan mempengaruhi minat beli konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa harga mempengaruhi minat beli konsumen terhadap pakaian hemat di Kota Bandar Lampung.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen terhadap pakaian hemat di kota Bandar Lampung. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi wacana baru untuk penelitian mengenai harga dan kualitas produk dalam kaitannya dengan minat beli konsumen terhadap thrifted clothing di kota Bandar Lampung.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  2.5   Hipotesis Penelitian
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Instrumen Penelitian
    • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Hipotesis
  • Pengolahan Data

Dengan demikian diketahui bahwa minat beli responden sebagai konsumen pakaian hemat di Bandar Lampung tidak dipengaruhi oleh faktor harga. Objek penelitian yang digunakan adalah pelaku usaha hemat di Kota Bandar Lampung.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis

  • Kriteria Responden
  • Distribusi Frekuensi
    • Variabel Harga (X 1 )
    • Variabel Kualitas Produk (X 2 )
    • Variabel Minat Beli (Y)
  • Uji Instrumen Penelitian
    • Hasil Uji Validitas
    • Hasil Uji Reliabilitas
    • Hasil Uji Normalitas
  • Uji Hipotesis
    • Hasil Uji Regresi Linear Berganda
    • Hasil Uji t
    • Hasil Uji F
    • Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2

Untuk variabel (X1) Harga berjumlah 8 pertanyaan, variabel (X2) Kualitas Produk berjumlah 14 pertanyaan dan untuk variabel (Y) Minat Beli berjumlah 12 pertanyaan dengan hasil sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat kriteria responden berdasarkan jenis kelamin memperoleh persentase terbesar sebesar 62,15% dengan responden laki-laki dengan jumlah 87 responden sedangkan untuk jenis kelamin perempuan persentasenya sebesar 37,85. Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat kriteria responden berdasarkan tingkat usia memperoleh persentase terbesar yaitu 44,29% dengan responden berusia 18-24 tahun dengan jumlah 62 responden.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat kriteria responden menurut tingkat pekerjaan mencapai persentase tertinggi yaitu 37,86% pada responden dengan tingkat pekerjaan pelajar dengan jumlah 53. Berdasarkan tabel diatas 4.4 terlihat kriteria responden menurut tingkat pendapatan mencapai persentase tertinggi yaitu 60% pada responden dengan tingkat pendapatan Rp. Berdasarkan tabel 4.5 diatas, terhadap 140 responden survei pernyataan variabel harga (X1) dari 8 item pernyataan memperoleh hasil yaitu responden memilih pernyataan tertinggi dengan kriteria pernyataan Setuju 59,11% dan kriteria pernyataan terendah Sangat Tidak Setuju sebesar 0% dan Tidak Setuju 0% dengan mean keseluruhan sebesar 30,83.

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dari 140 peneliti untuk penegasan variabel kualitas produk (X2) dari 14 item pernyataan, hasilnya responden memilih pernyataan tertinggi dengan kriteria pernyataan Setuju yaitu 58,27%, dan kriteria pernyataan terendah, dan sebaliknya Sangat tidak setuju, 0% dengan mean keseluruhan sebesar 54,13. Pada survei ini untuk variabel Minat Beli Ulang (Y) terdapat 3 indikator yang meliputi kepuasan, waktu, dan informasi dengan 128 pertanyaan mengenai klaim dengan uraian sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dari 140 peneliti untuk variabel pernyataan minat beli (Y) dari 12 item pernyataan, hasil yang diperoleh adalah responden memilih pernyataan tertinggi, dengan kriteria pernyataan Setuju sebesar 56,73 % dan kriteria pernyataan terendah adalah Sama sekali tidak setuju sebesar 0%.

Berdasarkan uji validitas diatas variabel (X2) Kualitas Produk dapat disimpulkan bahwa pengujian dengan 14 item pernyataan diujikan kepada 140 responden, dimana 14 item pernyataan disimpulkan valid. Berdasarkan uji validitas diatas dapat disimpulkan dari variabel (Y) Minat Beli pengujian dengan 12 item pernyataan diujikan kepada 140 responden, dengan 12 item pernyataan valid. Berdasarkan uji reliabilitas variabel Minat Beli dengan 12 item pertanyaan diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,912 > 0,60 sehingga dimungkinkan.

Nilai konstanta (α) sebesar 10,430, jika konsumen pengguna pakaian thrift di Kota Bandar Lampung sama sekali tidak mengetahui atau memahami harga dan kualitas produk, maka secara analog tingkat minat pembelian produk pakaian thrift di Kota Bandar Lampung tetap berada pada angka 10,430. Koefisien regresi variabel bebas (X1) Harga diperoleh sebesar -0,430 yang berarti setiap kenaikan 1 satuan pada variabel harga (X1) maka akan mempengaruhi minat beli produk pakaian hemat di Kota Bandar Lampung sebesar -0,430 .

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Usia  Tingkat
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Tingkat Usia Tingkat

Pembahasan

  • Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli
  • Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
  • Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli

Performa, ketahanan, kesesuaian spesifikasi, fitur, kehandalan produk, estetika, kesan kualitas menjadi hal terpenting dalam minat beli konsumen dalam membeli produk pakaian thrift di Kota Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa pakaian thrift disebabkan oleh pakaian merek bekas sehingga kualitas produk pakaian hemat mudah pudar. Sedangkan implikasi praktisnya berkaitan dengan kontribusi penelitian terhadap usaha sandang hemat di Kota Bandar Lampung.

Hal ini membuktikan bahwa kualitas pakaian thrift tidak kalah dengan kualitas pakaian baru atau branded yang ada di pasaran. Penetapan harga yang sesuai dengan manfaat yang ditawarkan kepada konsumen pada pakaian thrift akan meningkatkan minat beli konsumen terhadap pakaian thrift. Keunggulan pakaian Thrifting lebih besar dibandingkan produk kompetitor yang memiliki harga sama.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 1.1 Kategori Barang/Jasa yang Paling Diminati Konsumen di  Indonesia Tahun 2022
Tabel 1.1 Daftar Usaha Pakaian Thrifting di Bandar Lampung
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran  2.5   Hipotesis Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Table 3: SWOT Analysis of External Factors of Inclusive Education in Eastern Aceh Opportunity O Threat T The implementation of inclusive education in regular schools is encouraged