PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaitan dengan kualitas sistem informasi akuntansi dengan menggunakan model keberhasilan yang dikemukakan oleh Delone & McLean (2003) yang menyatakan bahwa: “Model keberhasilan sistem informasi dikenal dengan nama D&M IS Success Model”. Hasil penelitian Sari & Saputri (2019), Setyaningsih & Nengzih (2020) yang menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan.
Rumusan Masalah
Maksud dan Tujuan Penelitian
- Maksud Penelitian
- Tujuan Penelitian
Informasi akuntansi menggunakan metode Delone & McLean untuk pencegahan kecurangan (studi pada Bank Mandiri Cabang Bandung)”. Menjelaskan secara parsial dan bersama-sama pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan terhadap pencegahan Fraud di Bank Mandiri Cabang Bandung.
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Teoritis
- Kegunaan Praktis
Lokasi dan Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Tinjauan Pustaka
- Sistem Informasi Akuntansi
- Model kesuksesan Delone & Mclean
- Faktor – Faktor Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
- Pencegahan Fraud
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas apabila sistem tersebut dirancang untuk memenuhi kepuasan pengguna melalui kemudahan penggunaan sistem informasi tersebut. Fleksibilitas suatu sistem informasi menunjukkan bahwa sistem informasi yang diterapkan mempunyai kualitas yang baik. Pengguna akan merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas apabila informasi yang dihasilkan lengkap. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan pengguna. Oleh karena itu, dapat dikatakan kualitas informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi baik apabila informasi yang dihasilkan tepat waktu.
Format sistem informasi perpustakaan yang memudahkan pengguna dalam memahami informasi dari sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik.
Penelitian Sebelumnya
Kualitas sistem informasi akuntansi pada Bank Sinarmas Syariah Kota Bandung telah berjalan dengan baik. Sistem informasi akuntansi Bank BJB Syariah Kantor Cabang Mahasiswa Pejuang Kota Bandung berada pada kategori baik yang berarti Bank BJB Syariah Kantor Cabang Mahasiswa Pejuang Kota Bandung dapat mengimplementasikannya. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan kecurangan pada Bank BJB Syariah Kantor Cabang Mahasiswa Pejuang Kota Bandung.
Hal ini dikarenakan sistem informasi akuntansi yang baik berperan besar dalam mencegah terjadinya penipuan pada Bank BJB Syariah Kantor Cabang Mahasiswa Pejuang Kota Bandung. Semakin tinggi atau baik kualitas sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan, maka akan semakin baik pula pencegahan terjadinya kecurangan di dalamnya.
Kerangka Pemikiran
- Pengaruh Kualitas sistem dengan Metode Delone & Mclean terhadap
- Pengaruh Kualitas informasi dengan Metode Delone & Mclean terhadap
- Pengaruh Kualitas layanan dengan Metode Delone & Mclean terhadap
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem informasi akuntansi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencegahan kecurangan. Pengguna sistem informasi akuntansi mempunyai harapan tidak hanya terhadap kualitas sistem pencegahan kecurangan, namun juga terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Sistem informasi akuntansi dengan kualitas informasi yang baik akan meminimalisir terjadinya kecurangan, berdasarkan penelitian Mufidah (2017) bahwa sistem informasi akuntansi efektif.
Temuan penelitian Setyaningsih & Nengzih (2020) menyatakan bahwa kualitas informasi akuntansi berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan. Padahal menurut DeLone dan McLean dalam Taufik Saleh, Darwanis dan Usman Bakar (2012) yang dikutip (Septian, 2019:28) menyatakan bahwa kualitas suatu sistem informasi merupakan ciri dari kualitas yang diinginkan dari sistem informasi itu sendiri.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek penelitian dan Gambaran Umum perusahaan
- Objek Penelitian
- Gambaran umum perusahaan
Bank Mandiri menyelesaikan penawaran umum perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau setara dengan 4 miliar saham. Hal ini dilakukan melalui penataan organisasi berbasis kinerja, penataan sistem penilaian berbasis kinerja, pengembangan kepemimpinan dan talenta, serta penyelarasan sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.
Metode Penelitian
- Metode yang digunakan
- Operasionalisasi Variabel Penelitian
- Populasi dan Teknik penentuan sampel
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Ho : β1 = β2 = β3 = 0 : Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan. Ha : β1≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap pencegahan penipuan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan berkontribusi positif terhadap pencegahan penipuan.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap pencegahan penipuan di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung, dan kualitas layanan tidak berpengaruh. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pencegahan Fraud (Studi Pada Cabang Pejuang Mahasiswa Bank Bjb Syariah Kota Bandung).
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil Pengujian Instrumen
- Karakteristik Responden
Mclean untuk pencegahan penipuan di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung yang selanjutnya akan diolah dengan bantuan perhitungan statistik menggunakan program software IBM SPSS v.25 sehingga dapat dianalisis dan digunakan untuk mencari hasil akhir yaitu keputusan hipotesis yang diajukan adalah . Dari data yang dikumpulkan diperoleh gambaran responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, sebaran pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel 4.1 terlihat frekuensi responden didominasi oleh laki-laki sebanyak 24 responden atau 60%, sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 responden atau 40%.
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui responden didominasi oleh Teller sebanyak 26 responden atau 65%, General Sales Produktif sebanyak 5 responden atau 12%, Admin Kredit sebanyak 4 responden atau 10%, Verifikasi sebanyak 3 responden atau 8% dan Customer Service dengan 3 responden atau 8% 2 responden atau 5%.
Gambaran Variabel Penelitian
- Kondisi pengaruh kualitas sistem pada Bank Mandiri Cabang Bandung . 62
- Pengaruh Kualitas Layanan pada Bank Mandiri Cabang Bandung
- Pencegahan Fraud pada Bank Mandiri Cabang Bandung
Pada tabel 4.5 diatas diketahui skor aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan pembentuk variabel kualitas sistem adalah 1614 dan skor ideal adalah 2000 dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 81%. Pada Tabel 4.6 di atas diketahui skor aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang membentuk variabel kualitas informasi adalah sebesar 962. Pada Tabel 4.7 diatas diketahui skor aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang membentuk variabel kualitas pelayanan adalah 333 dan skor ideal adalah 400 dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 83%.
Pada Tabel 4.8 diatas diketahui skor aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang membentuk variabel pencegahan kecurangan adalah sebesar 1179 dan skor ideal sebesar 1400 dengan nilai persentase yang diperoleh sebesar 84%.
Uji Validitas
Dari hasil perhitungan uji validitas pada tabel 4.9 diatas yaitu untuk variabel kualitas sistem (X1) diperoleh koefisien validitas sedang. Dari hasil perhitungan uji validitas pada tabel 4.10 di atas yaitu untuk variabel kualitas informasi (X2) diperoleh koefisien validitas sedang. Hasil diatas menunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian yang digunakan mempunyai koefisien validitas (r) > 0,312 (rtabel) sehingga seluruh instrumen.
Dari hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 4.11 di atas yaitu untuk variabel kualitas pelayanan (X3) diperoleh koefisien validitas sedang. Dari hasil perhitungan uji validitas pada Tabel 4.12 diatas yaitu untuk variabel pencegahan kecurangan (Y) koefisien validitasnya antara.
Uji Reliabilitas
Dari tabel 4.14 terlihat bahwa variabel X2 sangat reliabel karena nilai Cronbach's Alpha-nya sebesar 0,711 berada diatas 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan dapat mengambil data sehingga jika pernyataan tersebut diajukan kembali akan memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Dari tabel 4.15 terlihat bahwa variabel X3 sangat reliabel karena nilai Cronbach's Alpha-nya sebesar 0,803 berada diatas 0,60.
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel Y sangat reliabel karena nilai Cronbach's Alpha-nya sebesar 0,801 lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan dapat memperoleh data sehingga jika pernyataan tersebut diajukan kembali maka diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
Hasil Penelitian
- Uji Asumsi Klasik
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Analisis Koefisien Determinasi
- Uji Hipotesis
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap pencegahan penipuan. Nilai konstanta (a) sebesar 6,346 artinya jika tidak terjadi peningkatan nilai pada variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan maka nilai pencegahan kecurangan sebesar 4,424. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan dapat menjelaskan 57,7% variasi variabel pencegahan penipuan.
Berdasarkan tabel 4.22 diketahui hasil uji thitung sebesar 2,458, ttabel sebesar 2,028 dan kolom Sig sebesar 0,019 sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel dan nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig sebesar 0,019 yang berarti secara parsial variabel Kualitas Sistem berpengaruh signifikan terhadap Pencegahan Fraud. Berdasarkan tabel 4.23 diketahui hasil uji thitung sebesar 2,813, ttabel sebesar 2,028 dan kolom Sig sebesar 0,008, sehingga dapat disimpulkan bahwa thitung > ttabel dan nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig sebesar 0,008 yang berarti variabel kualitas informasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pencegahan kecurangan.
Pembahasan
- Kualitas Sistem Pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung
- Kualitas Informasi Pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung
- Kualitas Layanan Pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung
- Pencegahan Fraud Pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung
- Pengaruh Kualitas Sistem Terhadap Pencegahan Fraud pada Bank Mandiri
- Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Pencegahan Fraud pada Bank
- Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Pencegahan Fraud pada Bank
- Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas informasi dan Kualitas Layanan
Artinya kualitas sistem di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung sudah diterapkan dengan sangat baik. Artinya kualitas informasi di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung terlaksana dengan baik. Artinya kualitas pelayanan di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung sudah terlaksana dengan sangat baik.
Artinya pencegahan Fraud di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung sudah dilaksanakan dengan sangat baik. Pada Uji F kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan, hal ini dikarenakan kualitas sistem informasi akuntansi yang baik berperan besar dalam mencegah terjadinya kecurangan pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kualitas sistem pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung berada pada kategori sangat baik yang artinya sistem pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung mudah digunakan, terintegrasi, fleksibel, kecepatan akses, keamanan dan kehandalan sistem untuk menunjang akuntansi perusahaan. . sistem Informasi. Kualitas informasi pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung berada pada kategori baik yang berarti informasi pada sistem Bank Mandiri Cabang Kota Bandung lengkap, relevan, akurat, tepat waktu dan dalam format yang sesuai untuk menunjang sistem informasi akuntansi perusahaan. . Kualitas pelayanan pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung berada pada kategori sangat baik yang berarti pelayanan pada sistem Bank Mandiri Cabang Kota Bandung terjamin dan terdapat empati dari tim pengembang untuk menunjang sistem informasi akuntansi perusahaan.
Pencegahan Fraud pada Bank Mandiri Cabang Kota Bandung berada pada kategori sangat baik yang berarti Bank Mandiri Cabang Kota Bandung telah menerapkan iklim budaya kejujuran, keterbukaan dan gotong royong, proses rekrutmen yang adil, sadar akan adanya Fraud, lingkungan kerja yang positif, dan lingkungan yang jelas. , kode etik sederhana, memahami dan menghormati program bantuan dan sanksi karyawan. Namun data masing-masing variabel valid dan reliabel dan ketika dilakukan pengujian asumsi klasik, variabel independen memperoleh hasil normal dan berkontribusi positif terhadap pencegahan kecurangan.
Saran
Perusahaan hendaknya terus menjaga atau dapat mengembangkan pelayanan tim pengembangan yang lebih baik, misalnya lebih berhati-hati dalam melakukan pemeliharaan sistem dan membantu pengguna sistem informasi akuntansi jika terjadi ketidaktahuan pengguna atau kesalahan sistem. Perusahaan harus terus menjaga atau mengembangkan kegiatan pencegahan penipuan seperti ini untuk meminimalisir penipuan di Bank Mandiri Cabang Kota Bandung. Bagi peneliti selanjutnya, semoga dapat menjadi bahan referensi dan dapat lebih mengembangkan kualitas sistem informasi akuntansi untuk pencegahan kecurangan, apabila melakukan penelitian serupa maka peneliti menyarankan untuk menambahkan variabel lain seperti pengendalian internal, teknologi informasi, dll.
Pengaruh pengendalian internal persediaan dan kualitas sistem informasi akuntansi terhadap pencegahan penipuan persediaan pada PT. Pengaruh Kompetensi Pengguna Sistem Struktur Organisasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Farmasi di Kota Bandung.