• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Keputusan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Makanan Dalam Kemasan

(Studi Kasus di Masyarakat Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

Chairina Kusumaningrum

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang

Dosen Pembimbing:

Dr. Fatchur Rohman, SE.,MM.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Labelisasi Halal dan Promosi Terhadap Pembelian Produk Makan Dalam Kemasan yang terdiri dari: Logo (X1.1), Informasi (X1.2), Persepsi (X1.3), Keyakinan(X1.4), Loyalitas (X1.5) dan Pengiklanan (X2.1), Promosi penjualan (X2.2), Penjualan perorangan (X2.3), Hubungan masyarakat (X2.4), Pemasaran langsung (X2.5) secara parsial dan simultan.

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dari hasil kuesioner tersebut dianalisis untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yang dihitung menggunakan regresi linier berganda karena variabel penelitian lebih dari satu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis Non probability Sampling yaitu dengan metode purposive sampling sehingga peneliti menyebarkan 100 koesioner kepada 100 orang responden.

Untuk menguji data yang diperoleh peneliti menggunakan 3 metode analisis data, yaitu uji instrument dengan validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dengan uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas serta uji hipotesis menggunakan uji F,uji T, uji Koefisien Determinasi R2.

Hasil penelitian secara simultan, variable Labelisasi Halal (X1), dan Promosi (X2), memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelian produk dengan

(2)

signifikasi 0,000dan Fhitung sebesar 25,791. Sedangkan secara parsial variable Labelisasi Halal (X1), dan Promosi (X2), menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk dengan signifikasi masing-masing sebesar 0,002; 0,000.

Variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian produk adalah variabel promosi (X2) dengan nilai koefisien beta 0,247.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedua variabel yaitu labelisasi halal (X1), dan Promosi (X2), secara simultan dan secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk. Variabel Promosi (X2) merupakan variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian produk.

Kata Kunci: Labelisasi Halal, Promosi, danKeputusan Pembelian

(3)

PENDAHULUAN

Seorang konsumen pada hakikatnya memiliki kebutuhan dan keinginan akan suatu barang, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya maka para konsumen akan melalui beberapa proses pembelian karena tersedianya berbagai macam pilihan barang yang ada di pasaran. Memahami perilaku konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan suatu sistem pemasaran, hal yang perlu dipertimbangkan dalam perilaku konsumen adalah proses keputusan pembelian. Demikian halnya pada proses pembelian yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap suatu produk yang terdapat di pasar.

Populasi yang demikian besar dari kaum Muslimin menjadi pasar yang demikian potensial untuk dimasuki. Indonesia adalah negara yang terletak di benua Asia sebelah tenggara. Meskipun jauh dari negara asal agama Islam, namun penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia sangatlah besar, yaitu sekitar 12,7 persen dari total penduduk Muslim dunia. Pada tahun 2012, menurut data dari the pew forum on religion&public life penganut Islam di Indonesia sekitar 182.570.000 jiwa atau 85 persen dari jumlah penduduk.

Pola belanja dan konsumsi produk mereka sejalan dengan ajaran agama Islam atau ingin menyesuaikan pola konsumsinya dengan ajaran agamanya.

Adanya LPPOM-MUI dapat membantu masyarakat memudahkan proses pemeriksaan kehalalan suatu produk. Dengan mendaftarkan produk untuk diaudit keabsahan halal-nya oleh LPPOM-MUI sehingga produknya bisa mencantukan label halal dan hal itu berarti produk tersebut telah halal untuk dikonsumsi umat Muslim Hal ini berarti peluang pasar yang sangat besar dapat terbuka. Dengan adanya label halal ini konsumen muslim dapat memastikan produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang memiliki dan mencantumkan label halal pada kemasannya. Secara teori, untuk para pemeluk agama Islam yang taat, pilihan produk makanan yang mereka pilih adalah makanan halal yang sudah diwakili dengan label halal.

Seiring dengan pesatnya perkembangan media dewasa ini, arus informasi yang dapat diperoleh konsumen akan semakin banyak dan turut pula mempengaruhi pola konsumsi mereka. Labelisasi halal yang secara prinsip adalah label yang menginformasikan kepada pengguna produk yang berlabel tersebut, bahwa produknya benar-benar halal dan nutrisi- nutrisi yang dikandungnya tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk tersebut boleh dikonsumsi. Dengan demikian produk-produk yang tidak

(4)

mencantukam label halal pada kemasannya dianggap belum mendapat persetujuan lembaga berwenang (LPPOM-MUI) untuk diklasifikasikan kedalam daftar produk halal atau dianggap masih diragukan kehalalannya. Ketidakadaan label itu akan membuat konsumen Muslim berhati-hati dalam memutuskan untuk mengkonsumsi atau tidak produk-produk tanpa label halal tersebut.

LPPOM MUI memberikan sertifikasi halal pada produk-produk yang lolos audit sehingga produk tersebut dapat dipasang label halal pada kemasannya dengan demikian masyarakat dapat mengkonsumsi produk tersebut dengan aman. Dengan demikian konsumen Muslim akan dihadapkan pada produk-produk halal yang diwakili dengan label halal yang ada kemasannya dan produk yang tidak memiliki label halal pada kemasannya sehingga diragukan kehalalan produk tersebut. Keputusan untuk membeli produk-produk yang berlabel halal atau tidak akan ada sepenuhnya di tangan konsumen sendiri.Selain itu perusahaan selalu berupaya untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian yaitu melalui kegiatan promosi. Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen menjadi konsumen yang loyal, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu.

Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnyapenjualan.Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Jenis promosi menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Menurut Sugiono (2008: 11), metode survey adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), dimana peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah

(5)

explanatory research (penelitian penjelasan). Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (2006:5), explanatory research adalah suatu penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, dari hasil kuesioner tersebut dianalisis untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yang dihitung menggunakan regresi linier berganda karena variabel penelitian lebih dari satu.

Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Data obervasi ini yaitu mengenai kondisi lokasi penelitian yaitu mengenai karakteristik masyarakat Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

b. Kuesioner

Adalah pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada masyarakat Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis Non probability Samplingyaitu dengan metode purposive sampling.

Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, labelisasi halal dan promosi merupakan atribut penting sekaligus variabel penelitian atas masyarakat kecamatan Lowokwaru kota Malang.

Variabel Eksogen

Variabel eksogen dalam penelitian ini dinyatakan sebagai (X).

a. Labelisasi halal

Labelisasi halal merupakan pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk tersebut berstatus sebagai produk halal. Indikator variabelnya antara lain :

a. Logo (X1.1) b. Informasi (X1.2)

(6)

c. Persepsi (X1.3) d. Keyakinan (X1.4) e. Loyalitas (X1.5) b. Promosi

promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Indikator variabelnya antara lain :

a. Pengiklanan (X2.1) b. Promosi penjualan (X2.2) c. Penjualan perorangan (X2.3) d. Hubungan masyarakat (X2.4) e. Pemasaran langsung (X2.5) Variabel Endogen ( Dependent Variable)

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Indikator variabelnya antara lain:

Kepercayaan terhadap produk Gaya hidup

Sesuai keinginan dan kebutuhan Hasil dan Pembahasan

Uji Validitas Dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa yang diukur Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus:

rxy =

2 2 2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

Keterangan :

n = banyaknya sampel

(7)

X = skor item X Y = skor item Y

Bila Signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid. Validitas juga bisa dilihat dari nilai indeks korelasi product moment Pearson ( r hitung) dibandingkan dengan r tabel jika lebih besar maka dinyatakan valid dan sebaliknya.

Uji Validitas Pada Variabel Labelisasi Halal Variabel Indik

ator

r hitung

rt abel

Signif ikansi

Keter angan

Labelisasi halal (X1)

X11 0

,714

0, 197

0,000 Valid

X12 0

,693 0,000 Valid

X13 0

,680 0,000 Valid

X14 0

,724 0,000 Valid

X15 0

,722 0,000 Valid

Berdasarkan Tabel dapat dijelaskan bahwa keseluruhan item pertanyaan pada variabel Labelisasi halal memiliki nilai r hitung lebih besar daripada r tabel memiliki nilai probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid.

Uji Validitas Pada Variabel Promosi Variabel Indikat

or

r hitung

rt abel

Signif ikansi

Keter angan

Promosi (X2)

X21 0

,705

0, 197

0,000 Valid

X22 0

,666 0,000 Valid

X23 0

,707 0,000 Valid

X24 0 0,000 Valid

(8)

,663

X25 0

,739 0,000 Valid

Berdasarkan Tabel dapat dijelaskan bahwa keseluruhan item pertanyaan pada variabel promosi memiliki nilai r hitung lebih besar daripada r tabel memiliki nilai probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid.

Uji Validitas Pada Variabel Keputusan Pembelian

Variabel Indik

ator

r hitung

rt abel

Signif ikansi

Keter angan

Keputusan Pembelian (Y)

Y11 0

,769

0, 197

0,000 Valid

Y12 0

,747 0,000 Valid

Y13 0

,765 0,000 Valid

Berdasarkan Tabel dapat dijelaskan bahwa keseluruhan item pertanyaan pada variabel Keputusan Pembelian memiliki nilai r hitung lebih besar daripada r tabel memiliki nilai probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menguji digunakan Alpha Cronbach dengan rumus :

2 2

11 1

1 t

b

k r k

Di mana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2

= jumlah varians butir

t2

= varians total

(9)

Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach. Bila alpha lebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini :

Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner

Variabel Koefisien

Alpha

Kete rangan Labelisasi Halal

(X1) 0,749 Relia

bel

Promosi (X2) 0,734 Relia

bel Keputusan

Pembelian (Y) 0,633 Relia

bel

Berdasarkan Tabel dapat dijelaskan bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan Item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Asumsi atau ujinormalitas bertujuan untuk menguji apakah residual dalam model regresi mengikuti sebaran normal atau tidak. Hasil pengujian disajikan sebagai berikut :

Gambar 1 dan 2 Histogram dan normal P-P plot variabel Labilisasi (X1), Promosi (X2) terhadap Keputusan Pembelian

(10)

Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Variabel Signifikan

si Keterangan

Residual Model

(e) 0,474 Normal

Asumsi normalitas yang tertera dari gambar 1 dan 2bahwa data pada grafik histogram mengikuti garis normal, dan sebaran data pada grafik normal P-P plot terletak disekitar garis diagonal serta nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov smirnov (Tabel 4.5) pada Residual modelsebesar 0,474 yang lebih besar dari α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa residual data model berdistribusi normal (asumsi normalitas terpenuhi).

Asumsi Homoskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Scatter Plot Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas

(11)

Berdasarkan Gambar grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

Selain penggunakan grafik, pengujian asumsi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregresikan nilai residual dimutlakkan dengan variabel bebas. Nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha 0,05 menunjukkan bahwa asumsi non heterokedastisitas terpenuhi.

Hasil Pengujian Heterokedastisitas Uji Glejser

Variabel Bebas t

hitung

S

ig. Keterangan

Labelisasi Halal (X1) 1,847 0

,068 Bebas hetero

Promosi (X2) -

1,542

0

,126 Bebas hetero

Tabel diatas merupakan hasil pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan uji Glejser. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Labelisasi (X1) sebesar 0,068 dan Promosi (X2) sebesar 0,126. Nilai tersebut lebih besar dari alpha 5%,

Asumsi Multikolinieritas

Pengertian dari asumsi ini adalah bahwa setiap variabel bebas (prediktor) hanya berpengaruh pada variabel respon, dan bukan pada variabel bebas lainnya. Pengujian multikolinieritas menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Hipotesis pada asumsi ini yaitu :

H0 : Tidak terdapat multikolinieritas pada variabel bebas H1 : Terdapat multikolinieritas pada variabel bebas

Pada regresi linier berganda, yang diharapkan adalah menolak hipotesis H0 yaitu tidak terdapat hubungan linier antar variabel bebas. Hipotesis H0 diterima apabila nilai VIF lebih kecil dari 10, begitu pula sebaliknya, apabila nilai VIF lebih besar dari 10, maka hipotesis H0

ditolak.

Hasil Pengujian Non multikolinieritas

Variabel bebas T V Ketera

(12)

oleransi IF ngan Labelisasi Halal (X1) 0,

810

1 ,234

Bebas multikol

Promosi (X2) 0,

810

1 ,234

Bebas multikol

Tabel diatasmerupakan hasil pengujian non multikolinieritas dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel Labelisasi Halal dan Promosi. Nilai VIF pada lebih kecil dari 10, maka hipotesis H0 diterima yaitu tidak terdapat hubungan linier antar variabel bebas.

Analisis Regresi Liniear Berganda

Hasil perhitungan regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi besarnya hubungan antara variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y) dengan variabel independen yaitu Labelisasi Halal(X1) dan Promosi(X2). Hasil perhitungan yang menggunakan program SPSS 20 tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.8 berikut ini :

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Variabel bebas Koefisien

Regresi

t hitung

S ig. t

Keteranga n

Konstanta 3,820 3,3

88

0

,001 Signifikan

Labelitas Halal

(X1) 0,179 3,1

78

0

,002 Signifikan

Promosi (X2)

0,247

4,4 13

0

,000 Signifikan

t tabel = t(97, 5%) = 1,9847

R-square = 0,347

Adj. R-square = 0,334

F hitung = 25,791

(13)

Sig. F = 0,000 F tabel = F(2,97,5%) = 3,090

Variabel dependen pada hasil uji regresi berganda adalah Keputusan Pembelian (Y) sedangkan variabel independennya adalah Labilisasi Halal (X1) dan Promosi (X2). Model regresi berdasarkan hasil analisis pada tabel adalah :

Y =3,820 + 0,179 X1 +0,247 X2 + e dimana :

Y : Keputusan Pembelian X1 : Labilisasi Halal X2 : Promosi

Interpretasi model regresi pada Tabel adalah sebagai berikut : 1. β1 = 0,179

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan apabila variabel X1 (Labilisasi Halal) semakin intens dan semakin baik, maka Keputusan Pembelian Produk (Y) juga semakin baik atau setiap peningkatan X1 (Labilisasi Halal) satu satuan maka akan meningkatkan Keputusan Pembelian Produk (Y) sebesar 0,179. dengan syarat variabel promosi konstan.

2. β2 = 0,247

Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan apabila variabel X2 (Promosi) semakin baik, maka Keputusan Pembelian Produk (Y) akan meningkat atau setiap peningkatan X2 (Promosi) satu satuan disuatu took maka akan menaikan Keputusan Penbelian Produk (Y) sebesar 0,247, dengan syarat variabel labilisasi halal konstan.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Y), sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Menurut Ghozali (2006), kelemahan mendasar penggunaan

(14)

koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Oleh karena itu, dalam penenlitian ini menggunakan nilai R Square untuk mengevaluasi model regresi terbaik.

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui nilai R Square sebesar 0,347 atau 34,7 %.

Artinya Keputusan Pembelian produk (Y) dijelaskan sebesar 34,7 % oleh variabel Labilisasi Halal (X1) dan Promosi (X2) Sedangkan sisanya sebesar 65,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi atau yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Untuk menguji hipotesis pengaruh simultan dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), digunakan uji statistik F. Dalam hipotesis ini, diduga bahwa variabel Labilisasi Halal (X1) dan Promosi (X2) secara bersama-sama mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk (Y).

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.4 menujukkan bahwa F hitung sebesar 25,791 (Sig F =0,000). Jadi, F hitung > Ftabel (25,791 > 3,090) dan Sig F < 5% (0,000 <

0,05) dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 = Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama Pada variabel Labelisasi halal (X1) dan Promosi (X2) terhadap Keputusan pembelian Produk (Y).

H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama Pada variabel Labilisasi halal (X1) dan Promosi (X2) terhadap Keputusan pembelian Produk (Y).

dari hipotesis tersebut dapat diputuskan untuk Tolak H0 yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel Labilisasi halal (X1) dan Promosi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan pembelian Produk (Y). Maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi pengaruh Labilisasi Halal (X1) dan Promosi (X2) terhadap Keputusan pembelian Produk (Y).

Uji Model Regresi Secara Parsial

(15)

Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen pembentuk model regresi secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerjaatau tidak. Untuk menguji pengaruh parsial, digunakan uji t, yakni dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Variabel independen pembentuk model regresi dikatakan berpengaruh signifikan jika thitung> ttabelatau signifikan< α = 0,05.

Pengujian model regresi secara parsial adalah sebagai berikut : a. Variabel X1 (Labelisasi Halal)

Berdasarkan tabel, pengujian hipotesis koefisien regresi variabel X1 dapat dituliskan dalam tabel dibawah ini:

Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X1

Hipotesis Nilai Ke

putusan H0 : β1 = 0 (variabel X1 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y)

H1 : β1 ≠ 0 (variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y), α = 0,05

thitung = 3,178

sig = 0,002

ttabel = 1,9847

Tol ak H0

Variabel X1 memiliki koefisien regresi sebesar 0,179. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 3,178 dengan signifikansi sebesar 0,002.

Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (3,178>1,9847) dan signifikansi lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X1 (Labelisasi halal) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan penbelian Produk).

b. Variabel X2 (Promosi)

Pengujian hipotesis koefisien regresi variabel X2 dapat dituliskan dalam tabel dibawah ini :

Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2

(16)

Hipotesis Nilai Ke putusan H0 : β2 = 0 (variabel X2 tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Y)

H1 : β2 ≠ 0 (variabel X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y), α = 0,05

thitung = 4,413

sig = 0,000

ttabel = 1,9847

Tol ak H0

Variabel X2 memiliki koefisien regresi sebesar 0,247. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar4,413 dengan signifikansi sebesar 0,00. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (4,413 >1,9847 ) dan signifikansi lebih Kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 (Promosi) memberikan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Keputusan pembelian Produk).

Uji Dominan

Untuk menentukan variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel Y, dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien regresi (Beta) antara variabel yang satu dengan yang lain. Variabel independen yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel Y adalah variabel yang memiliki koefisien regresi yang paling besar.

Untuk membandingkan koefisien regresi masing-masing variabel independen, disajikan tabel peringkat sebagai berikut :

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Peri

ngkat Variabel Koefisie

n Beta Pengaruh

1 Labelisasi Halal (X1) 0,179 Signifikan

2 Promosi (X2) 0,247 Signifikan

Berdasarkan tabel terlihat bahwa variabel X2 adalah variabel yang memiliki koefisien beta yang paling besar. Artinya, variabel Y lebih banyak dipengaruhi oleh variabel X2

(17)

(Promosi) daripada variabel Labilisasi halal (X1). Koefisien yang dimiliki oleh variabel X2 bertanda positif, hal ini yang berarti bahwa semakin baik Promosi yang dilakukan disuatu toko maka semakin meningkatkan Keputusan pembelian Produk (Y).

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Signifikansi Simultan

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara simultan antara variabel Labelisasi halal (X1), dan promosi(X2), terhadap variabel terciptanyakeputusan pembelian(Y). dengan F hitung sebesar 25,791 (Sig F =0,000). Jadi, F hitung > Ftabel (25,791 > 3,090) dan Sig F <5% (0,000 < 0,05).Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara variabel Labelisasi Halal (X1), dan Promosi(X2), terhadap variabel terhadap Keputusan pembelian Produk (Y).

Pengaruh Signifikansi Parsial

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel Labelisasi halal (X1), dan promosi(X2), terhadap variabel terciptanyakeputusan pembelian(Y),dengan statistik uji t sebesar 3,178 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (3,178>1,9847) dan signifikansi lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X1 (Labelisasi halal) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan penbelian Produk).

Pembahasan Analisis Regresi Linier Berganda

Dari hasil penelitian, didapatkan persamaan regresi sebagai berikut : Y =3,820 + 0,179 X1 +0,247 X2 + e

dimana :

Y : Keputusan Pembelian X1 : Labilisasi Halal X2 : Promosi

Model regresi pada penelitian ini memiliki koefisien determinasi (Adj. R2) sebesar 0,347 atau 34,7 %. Artinya Keputusan Pembelian produk (Y) dijelaskan sebesar 34,7 % oleh variabel Labilisasi Halal (X1) dan Promosi (X2) Sedangkan sisanya sebesar 65,3%

(18)

dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi atau yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan temuan hasil penelitian dari variabel Labelisasi Halal dan Promosi terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan adalah sebagai berikut;

Variabel Labelisasi Halal (X1)

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa variabel labelisasi Halal (X1) yang terdiri dari logo, informasi, persepsi,keyakinan dan loyalitas memiliki hubungan yang positif baik secara simultan maupun secara parsial tehadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan (Y)

Labelisasi Halal merupakan salah satu point penting dalam keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan. Menurut Rangkuti (2010:8) Labelisasi halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai produk halal. Label Halal sebuah produk dapat dicantumkan pada sebuah kemasan apabila produk tersebut telah mendapatkan sertifikat halal oleh BPPOM MUI.

Variabel Promosi (X2)

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa variabel promosi (X2) yang terdiri dari pengiklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan,hubungan masyarakat dan pemasaran langsung memiliki hubungan yang positif baik secara simultan maupun secara parsial tehadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan (Y).

Menurut Stanton dalam Swasta (1996:238) Promotion mix merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan, personal selling,dan alat-alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Perusahaan mengembangkan program pemasaran melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, pemasaran langsung dan hubungan masyarakat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

(19)

1. Labelisasi halal dan promosi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan.

2. Labelisasi halal dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk makanan dalam kemasan.

3. Variabel Promosi mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel keputusan pembelian makanan dalam kemasan.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel- variabel lain di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2. Sebaiknya produsen/perusahaan mampu mempertahankan adanya label halal dalam kemasannya dan membuat strategi promosi yang lebih kreatif agar para konsumen produk dalam kemasan tetap loyal dan bertahan,

DAFTAR PUSTAKA

Antoni. 2011. Analisis Proses Keputusan Dalam Pembelian Minuman Isotonic Di Kota Malang, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Emzir. 2010. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.

Endah. 2011. www.techlifemagz.com/articel/idc-pengiriman-ponsel-ke- indonesia-meningkat-pesat. Des, 07, 2011.

Engel F. Roger D.B dan Raul W. N 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara

John C. Mowen & Michael Minor. 2006. Perilaku Konsumen. Jilid Kedua, Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

(20)

Hendrawan, Agus. 2009, Proses keputusan dalam pembelian ponsel merek Nokia Expres Music, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Kotler dan Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Keduabelas.

Jakarta : Prenhallindo

Kotler, Philip. 2005. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan, Jilid 1.

Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia:

Lamb, Hair dan Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.

Miles dan Huberman. 1992. Analysis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Mulyono, Sri. 2003. Statistika Untuk Ekonomi, Edisi Kedua. Jakata: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Singgih Santoso & Fandy Tjiptono. 2006. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia.

Salim, Agus. www.inmobi.com/malang-kota-Android. Sep, 11, 2011 Widayat. 2004.Riset Bisnis.Edisi 1. Malang: CV. Cahaya Press.

Yopie Suryadi dan Riswan Christianto.

www.Android.gopego.com/full/2011/08/Android-Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Swastha, Basu DH, Drs. MBA., 2002, Azaz-azaz Marketing, Liberty, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Andi, Yogayakarta.

Triton PB., 2005, SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil penelitian labelisasi halal berperan dalam meningkatkan penjualan untuk menarik konsumen khususnya konsumen muslim, dimana keputusan pembelian tersebut dapat berfungsi