Sungguh mengutarakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI”. Bersama ini menyatakan karya ilmiah berupa Tugas Akhir/ Tesis/ Tesis/ Disertasi dengan judul “PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI” Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung dan memberikan hak Bebas Royalti non-eksklusif untuk disimpan, dikelola, dan dipublikasikan di Internet atau di media lain. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI.”
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap kebijakan dividen pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen, sedangkan likuiditas dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini mengungkap permasalahan utama yaitu bagaimana likuiditas, profitabilitas dan leverage mempengaruhi kebijakan dividen.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Penelitian yang dilakukan (Yudantara & Sudiarta, 2020) membuktikan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh likuiditas, sedangkan penelitian yang dilakukan (Komang Ayu & Luh Komang, 2018) menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan (Harjanto & Gunawan, 2019) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, (Edi Wijayanto & Anggi Navulani, 2018) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Ginting, 2018) dimana perbedaannya adalah pada perubahan objek usaha dari perusahaan LQ 45 menjadi perusahaan pada industri makanan dan minuman dan dimana pada periode tahun 2018-2021 terjadi pandemi Covid-19. .
Alasan peneliti memilih perusahaan pada industri makanan dan minuman adalah karena tingginya tingkat barang konsumsi yang dibutuhkan masyarakat mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan keuntungan yang optimal, sehingga investasi pada industri tersebut merupakan investasi yang cukup menjanjikan di Indonesia.
Rumusan Masalah
- Likuiditas
- Profitabilitas
Dibandingkan dengan penerimaan dividen, yang merupakan faktor yang dapat dikendalikan pasar melalui proses penentuan harga saham, investor kurang percaya terhadap capital gain yang akan diperolehnya. Menurut (Van Home dan Wachowiczi, 2012), rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek adalah sama. Rasio likuiditas dapat dianggap sebagai rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo ditunjukkan oleh rasio likuiditas. Apabila suatu perusahaan mempunyai kemampuan membayar aset lancar yang lebih besar dari kewajiban lancarnya, maka dikatakan dalam kondisi likuid dan mampu memenuhi kewajibannya tepat waktu. Jika suatu perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya saat ini tepat waktu, maka dikatakan dalam keadaan tidak likuid.
Digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan segera berakhir, dengan menggunakan total aset lancar yang ada. Profitabilitas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam mengejar keuntungan atau keuntungan dalam jangka waktu tertentu (Margaretha & Sri Wulan, 2019). Kemampuan menghasilkan laba dari aset yang digunakan merupakan kemampuan yang ditunjukkan dengan Return On Assets yang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan keseluruhan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan banyaknya aset yang tersedia dalam suatu perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi posisi perusahaan yang berarti semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutup investasi yang digunakan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk membiayai investasinya melalui sumber internal yang tersedia dari laba ditahan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tingkat profitabilitas iReturn On Assets (ROAi) karena ROAi sering dijadikan tolak ukur keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Leverage
Rata-rata rasio jenis industri merupakan ukuran apakah suatu perusahaan mempunyai tingkat risiko yang dapat dikelola atau tidak. Rasio ini digunakan untuk menentukan besar kecilnya penjualan atau dengan kata lain menentukan berapa rupiah ekuitas yang dijadikan jaminan utang. Bagi bank (kreditur), semakin tinggi rasionya maka akan semakin kurang menguntungkan, karena risiko yang dihadapi akibat kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan semakin besar; Namun bagi perusahaan, semakin tinggi rasionya, semakin baik.
Sebaliknya, semakin tinggi tingkat pembiayaan pemilik dan semakin besar jaminan keamanan bagi peminjam jika terjadi kehilangan atau depresiasi nilai aset, maka semakin rendah rasionya. Bergantung pada sifat bisnis dan variasi arus kasnya, setiap perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang berbeda-beda. Rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang dikenal sebagai rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang.
Dengan membagi jumlah utang jangka panjang dan ekuitas yang disumbangkan perusahaan itu sendiri, tujuannya adalah untuk mengetahui berapa jumlah setiap rupee ekuitas yang dijadikan jaminan atas utang jangka panjang.
Penelitian Terdahulu
- Pengaruh i Likuiditas i terhadap Kebijakan i Dividen
- Leverage i Berpengaruh i Terhadap Kebijakn i Dividen
Penelitian yang dilakukan oleh (Ulfa & Ubaidillah, 2020), (Harjanto & Gunawan, 2019), (Nur, 2018), menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan yang dilakukan (Noviyana & Rahayu, 2021) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh (Ginting, 2018), (Dwi Mnune & Anom Purbawangsa, 2019) menyatakan bahwa leverage mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
- Pengembangan Hipotesis
Karena profitabilitas merupakan faktor kunci bagi investor dalam menilai suatu perusahaan berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan keuntungan, hal ini menarik para pemegang saham atau investor yang tertarik dengan potensi suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan. Banyaknya jumlah kewajiban pembayaran yang jatuh tempo lebih dari satu tahun akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembagian dividen. Akibatnya, pemegang saham akan menerima dividen yang lebih kecil karena keuntungan yang dihasilkan akan digunakan untuk membayar utang perusahaan.
Pengaruh i Likuiditas Terhadap i Kebijakan i Dividen
Laba yang seharusnya dibagikan kepada pemegang saham adalah laba yang tersisa setelah perusahaan melunasi seluruh kewajibannya, termasuk beban bunga dan pajak.
Leverage i Berpengaruh i Terhadap Kebijakan i Dividen
- Jenis Penelitian
- Populasi i dan i Sampel .1 Populasii
- Sampel i
- Jenis i Sumber i Data
- Metode i Pengumpulan i data
- Devinisi Operasional i Variabel i
- Teknis Analisi Data i
- Analisis i Deskriptif i Statistik i
- Uji i Asums i i Klasik i
Rasio Return On Assets (ROA), yang mengukur seberapa menguntungkan suatu perusahaan dibandingkan dengan total asetnya, digunakan untuk menilai profitabilitas. Semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen, maka akan semakin baik pengelolaan asetnya untuk menghasilkan laba. Debt To Equity Ratio (DER) yang membandingkan total liabilitas terhadap total modal (ekuitas), dapat digunakan untuk menghitung leverage yang merupakan salah satu jenis rasio utang.
Perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI merupakan demografi yang menjadi fokus penelitian ini. Perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018 hingga 2021 digunakan sebagai sampel penelitian. Purposive sampling yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memperhitungkan faktor-faktor tertentu (Sugiyono, 2019).
Perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan laporan keuangan lengkap dan laporan tahunan periode 2018-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021, yang telah diaudit dan dipublikasikan, serta merupakan jenis data sekunder. Teknik yang disebut dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang dapat digunakan untuk menunjang penelitian dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan, gambar dan foto.
Caranya dengan memberikan rangkuman atau gambaran data yang terlihat dari mean, median, maksimum, dan standar deviasi. Jadi model yang digunakan harus memenuhi uji hipotesis iregresi, uji hipotesis klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji non normalitas, uji multikolinearitas (untuk regresi linier berganda), uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
Uji i normalitas
Uji i Multikolineritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel yang menjelaskan suatu model regresi. Jika terdapat multikolinearitas pada variabel-variabel tersebut, maka model dikatakan memiliki standar error yang besar, sehingga tidak mungkin untuk memperkirakan koefisien dengan presisi tinggi. Nilai toleransi dan nilai variabel inflasi faktor (VIF) digunakan untuk menilai ada tidaknya multikolinearitas pada model regresi pada penelitian ini.
Jika nilai toleransi >10% dan VIFi < 10 maka dapat diartikan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen pada model iregresi. Jika nilai toleransi < 10% dan VIFi > 10, maka terjadi multikolinearitas antar variabel independen pada iregresi.
Uji i Autokorelasi i
Jika nilai toleransi < 10% dan VIFi > 10 maka terjadi multikolinearitas antar variabel independen pada iregresi.. 28 . interferensi) tidak independen dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain.
Uji i i Heteroskedastisitas
- Analisis i Regresi i Linier Berganda i
- Uji Kelayakan i Model
- Uji Signifikansi Simultan (F i )
- Uji Deretminasi (R)
- Deskripsi i Obejek Penelitian
- Deskripsi Variabel
- Analisis Statistik i Deskriptif i
- Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas .1 Uji Normalitas
- Analisis i Regresi i Linier i Berganda
- Uji i Kelayakan Model i .1 Uji i Fi atau Uji i Simultan i
- Uji i t atau Uji Parsial i
- Pembahasan i
- Kesimpulan i
- Saran i
- Keterbatasan i Penelitian i
Hubungan antara variabel independen likuiditas, profitabilitas dan leverage terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen diteliti dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan regresi linier berganda. Kami akan memberikan penjelasan deskriptif terlebih dahulu mengenai syarat masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dimana variabel dalam penelitian ini adalah likuiditas, profitabilitas dan leverage yang mempengaruhi kebijakan dividen pada subsektor industri makanan dan perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2018-2021.
Variabel Kebijakan Dividen (Y) menunjukkan mean sebesar 0,375 dengan standar deviasi sebesar 0,336 yang berarti standar deviasinya lebih besar dari mean. Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa nilai setiap perusahaan sampel tersebar merata. Nilai minimum Kebijakan Dividen sebesar 0,065 dimiliki oleh perusahaan iDelta Djakarta Tbk (DLTA) periode tahun 2021. Nilai koefisien variabel Likuiditas (β1) menunjukkan angka negatif sebesar 0,135 yang berarti Likuiditas mempunyai pengaruh negatif terhadap Kebijakan Dividen. , atau dengan kata lain ketika likuiditas meningkat sehingga dapat mengurangi kebijakan dividen.
Nilai koefisien profitabilitas (β2) menunjukkan angka negatif sebesar 0,201 yang berarti Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, atau dengan kata lain ketika profitabilitas meningkat maka dapat menurunkan kebijakan dividen. Nilai koefisien leverage (β3) menunjukkan angka negatif sebesar 0,735 yang berarti Leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen, atau dengan kata lain ketika Leverage meningkat maka dapat menurunkan kebijakan dividen. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah likuiditas perusahaan makanan dan minuman pada tahun dimana kondisi global sedang turun akibat masa sulit akibat mewabahnya Covid-19, yang berdampak pada menurunnya aktivitas industri dan mempengaruhi kebijakan perusahaan. dividen.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil (Ginting, 2018) dan (Jayanti & Made, 2019) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan iDividend. Kebijakan dividen perusahaan harus dilaksanakan dengan baik agar berdampak positif terhadap kinerja keuangan serta penghormatan terhadap saham perusahaan dan peluang bagi investor untuk tidak menelantarkannya. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian (Soedarto, 2018) yang menyatakan bahwa Leverage mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap.
Untuk menambah variabel lain yang mempengaruhi variabel kebijakan dividen seperti Solvabilitas, Likuiditas, Fleksibilitas Perusahaan dan lain-lain.