PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
RIZKA PERSIA PASADENA 109082000086
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Rizka Persia Pasadena
109082000086
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 April 2013 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Rizka Persia Pasadena
2. Nim : 109082000086
3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SRIPSI
Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan ujian skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Rizka Persia Pasadena
2. Nim : 109082000086
3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2013
1. Yulianti, SE., M.Si
NIP. 19820318 201101 2 011
2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M
NIP. 19720516 200901 1 006
3. Erika Amelia, SE., M.Si
NIP. 19771109 200912 2 001
4. Dr. Rini, Ak
NIP. 19760315 200501 2 002
5. Fitri Damayanti, SE., M.Si
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Rizka Persia Pasadena
NIM : 109082000086
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Rizka Persia Pasadena
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 10 Januari 1991
3. Alamat : Jl. Merpati Raya No. 27 RT.05/01
Sawah Lama Ciputat Tangerang Selatan 15413
4. Telepon : 021-7408443 / 08568094542
5. Email : rizkapasadena@yahoo.com
6. Ayah : Pom Sapto Kuncoro
7. Ibu : Nurhayati
8. Anak Ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara
II. PENDIDIKAN
1. SD N Airlangga V Surabaya Tahun 1997-2003
2. SMP N 6 Surabaya Tahun 2003-2006
3. SMA N 86 Jakarta Tahun 2006-2009
4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Paskibra SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
vii
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
2. Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi” dalam acara
Insurance Goes to Campus, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 Mei 2010.
3. Workshop Komputer Akuntansi dengan menggunakan Zahir Accounting Edisis Standar 5.1 oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAS) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 17 Maret 2012.
viii ABSTRACT
The Effects of Liquidity, Leverage, Profitability and Firm Size to Dividend Policy on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
This research aims to analyze and obtain empirical evidence about the effects of liquidity, leverage, profitability and firm size to dividend policy. Independent variables were used liquidity, leverage, profitability and firm size. Dependent variable was used dividend policy.
The research population was manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) in period of 2008-2011. Sample was collected by purposive sampling method. Total 124 manufacturing companies were taken as study’s sample. Analysis method of this research used multiple regression.
The results of this research showed that liquidity, leverage and firm size did not significantly effect to dividend policy. As for profitability has significantly effect to dividend policy. The determination coefficient result showed 13,8 %. That’s about 13,8 % indicated the ability of the independent variables explained the dependent variable while 86,2 % explained by the other variables.
ix ABSTRAK
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Variabel independen yang digunakan adalah likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen.
Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Sampel yang dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Total 124 perusahaan ditentukan sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, leverage dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara itu, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil koefisien determinasi menunjukkan sebesar 13,8 %. Hasil tersebut menandakan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sementara 86,2 % dijelaskan oleh variabel lain.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sangat berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada: 1. Kedua orang tua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda Pom
Sapto Kuncoro dan Ibunda Nurhayati yang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, bimbingan, nasihat, dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Rini, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Kawan-kawan kelas Akuntansi C angkatan 2009, kalian adalah sahabat terbaik yang telah memberikan pengalaman berharga selama masa kuliah. Semoga tali persahabatan kita tidak akan pernah putus sampai kapanpun. 8. Kautsar Audytra Muhammad adalah seseorang yang sangat spesial yang telah
memberikan perhatian dan support dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan selalu membantu dalam segala kesulitan.
9. Sahabat-sahabat yang tergabung dalam “HAPPY” yang terdiri dari Laila Badriyah, Annisa Ayu Fitria, Zahra Septianingsih, Puspo Wardhani dan Silvia Lailiyah dimana kita selalu bersama-sama melakukan segala hal yang menyenangkan dan khususnya menyelesaikan segala tugas selama di perkuliahan. Semoga persahabatan kita tidak berakhir sampai disini dan selalu menjalin silaturahmi diantara kita.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan Skripsi ... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... v
Daftar Riwayat Hidup ... vi
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel ... 12
1. Dividend Signalling Theory ... 12
B. Penelitian Sebelumnya ... 27
xiii
2. Analisis Regresi Berganda ... 45
3. Uji Asumsi Klasik ... 46
a. Uji Normalitas ... 46
b. Uji Multikolineritas ... 48
c. Uji Autokorelasi ... 49
d. Uji Heteroskedastisitas ... 49
4. Uji Hipotesis ... 50
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 50
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 51
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 52
E. Operasional Variabel Penelitian ... 53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 56
2. Struktur Pasar Modal di Indonesia ... 58
3. Deskripsi Objek Penelitian ... 58
B. Analisis dan Pembahasan ... 59
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 60
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 60
b. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63
1) Uji Normalitas ... 63
2) Uji Multikolinieritas ... 65
3) Uji Autokorelasi ... 66
xiv
c. Hasil Uji Hipotesis ... 69
1) Hasil Uji Adjusted R2 ... 69
2) Hasil Uji Statistik F ... 69
3) Hasil Uji Statistik t ... 70
2. Analisis dan Interpretasi ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Implikasi ... 82
C. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 30
3.1. Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ... 49
3.2. Operasional Variabel Penelitian ... 55
4.1. Tahapan Seleksi Perusahaan ... 59
4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 61
4.3. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 64
4.4. Hasil Uji Multikolonieritas ... 65
4.5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) ... 66
4.6. Hasil Adjusted R2 ... 69
4.7. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 70
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami
perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli
yang dilakukan antara produsen dan konsumen menjadi lebih luas (global)
yakni tidak hanya terjadi dalam pasar domestik, tetapi juga dalam pasar
internasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut berperan
serta dalam perdagangan internasional. Pasar modal merupakan salah satu
contoh adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang
lebih modern dibidang ekonomi. Pasar modal merupakan media yang
sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang
berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar
modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan
operasional dan perluasan perusahaan. Salah satu perusahaan yang ada
2
Pasar modal Indonesia memegang peranan penting dalam
memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di pasar modal.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi
kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor
memerlukan berbagai macam informasi lain yang relevan seperti kondisi
ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin
dalam laporan keuangan, seperti analisis rasio keuangan (Sunarko dan
Kartika, 2003:67).
Menurut Ikhsan (2009:91), analisis rasio keuangan
mengungkapkan hubungan keuangan secara numerik diantara pelaporan
dalam laporan keuangan dan menggunakannya untuk membandingkan
secara rasional periode saat ini terhadap periode sebelumnya. Analisis
rasio dapat membimbing investor membuat keputusan atau pertimbangan
tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek
yang akan dihadapi di masa depan.
Sebagian besar aktivitas suatu perusahaan adalah kegiatan
investasi. Dalam menginvestasikan sejumlah dana, hal utama yang
diharapkan seorang investor adalah adanya keuntungan yang akan
diperoleh di masa datang. Untuk itu investor perlu melakukan analisis
3
saham suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif
investasi (Parica dkk, 2013).
Manajer sebagai agen pengelola perusahaan diharapkan mampu
menghasilkan keuntungan yang akhirnya dapat dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen. Investor umumnya menginginkan
pembagian dividen yang relatif stabil atau cenderung naik dari waktu ke
waktu karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan terhadap perusahaan, sehingga mengurangi unsur
ketidakpastian dalam investasi. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai
(cash dividend) lebih diinginkan investor daripada dalam bentuk lain,
karena membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas
investasinya ke dalam perusahaan (Ang, 1997).
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa
banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham.
Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap
keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari
penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor
dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke
perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Persentase dari pendapatan yang
akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (laba
4 Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih harga
beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan investor,
sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang
dibagikan untuk pemegang saham perusahaan tersebut. Besar kecilnya
dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing
perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan.
Kebijakan dividen tersebut merupakan kebijakan yang melibatkan dua
pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu
kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan
perusahaan dengan laba ditahannya (Arilaha, 2009).
Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer
selaku pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan para
pemegang saham, sehingga akan dapat menimbulkan biaya agensi.
Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan
manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena
manajemen berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu
manajemen juga dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur
kepemilikan dan kebijakan dividen yang dapat menurunkan biaya
keagenan (agency cost) yang terjadi dalam konflik kepentingan tersebut.
Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen mengacu pada
5
Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang
mempengaruhi pembayaran dividen adalah likuiditas, leverage, dan
profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa
variabel-variabel independen yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen
dapat diidentifikasi sebagai berikut: Likuiditas (X1), Leverage (X2),
Profitabilitas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan Dividend
Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen (Y) yang merupakan
persentase dividen sebagai tujuan yang diharapkan investor.
Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang
dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan
dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan
menguntungkan pihak investasi, namun bagi pihak perusahaan akan
memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Dan
sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil maka akan merugikan
para pemegang saham (investor) namun internal financial perusahaan
semakin kuat (Parica dkk, 2013).
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sehingga tinggi
rendahnya likuiditas perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen
6 Leverage mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang (Rodoni dan Ali, 2010:123).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri.
Menurut Hanafi dan Halim (2005:85) rasio profitabilitas sangat
bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu
perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam
jangka pendek atau jangka panjang. Oleh karena itu dividen diambil dari
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut
akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
Pada kasus PT. Krakatau Steel Tbk tahun 2012 tidak membagikan
dividen kepada para pemegang saham akibat kerugian yang dideritanya
hingga mencapai minus US$ 20 juta dikarenakan perubahan standar
akuntansi dan adanya pabrik yang terbakar pada April 2012.
Menurut Handayani dan Hadinugroho (2009:66) ukuran
perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu perusahaan
besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal.
Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk
7 dividend payout ratio lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Jadi semakin
besar ukuran perusahaan maka dividen yang dibagikan juga semakin
besar.
Terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai
hubungan maupun pengaruh dari likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Namun, masing-masing
terdapat perbedaan dari hasil penemuannya.
Variabel likuiditas (current ratio) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Parica, dkk (2013) dan Karami (2013) namun kontradiktif
dengan hasil penelitian Lopolusi (2013) dimana current ratio tidak
berpengaruh signifikan.
Variabel leverage (debt to equity ratio) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Karami (2013) dan Asif et.al (2011), namun kontradiktif dengan
hasil penelitian Arilaha (2009) dimana leverage (debt to equity ratio) tidak
berpengaruh signifikan.
Variabel profitabilitas (return on investment) dinyatakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend
payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Arilaha (2009),
8
menyatakan bahwa profitabilitas (return on investment) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).
Variabel ukuran perusahaan (size) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009). Namun, kontradiktif
dengan hasil penelitian Chasanah (2008) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan (size) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
(dividend payout ratio).
Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan beberapa hasil
penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, variabel-variabel tersebut
belum memberikan hasil yang konsisten sehingga perlu diuji kembali.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka judul
yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Likuiditas,
9 B. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen ?
2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen ?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen ?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen ?
5. Bagaimana pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran
perusahaan secara bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan
dividen ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan dan manfaat
penelitian, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, sebagai
berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kebijakan
dividen.
b. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen.
c. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan
10
d. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen.
e. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas
dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (simultan).
2. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam
penentuan kebijakan pembayaran dividen. Perhitungan kuantitatif
diharapkan dapat menunjukan hubungan atau pengaruh antara
likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen. Diharapkan dapat membantu manajer keuangan
dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen
yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas (tunai).
b. Bagi akademisi penelitian ini dapat memberikan bukti empiris
mengenai rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap
kebijakan dividen, sehingga dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian
11
c. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan investasi di pasar modal khususnya
instrument saham. Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang
berpengaruh terhadap kebijakan dividen diharapkan investor dapat
melakukan prediksi pendapatan dividen kas yang akan diterima
12 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil
1. Dividend Signalling Theory
Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam kebijakan
dividen adalah teori signalling. Teori signalling dikembangkan untuk
memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insider) perusahaan
pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat
berkaitan dengan kondisi terbaru dari perusahaan, serta prospek
perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan investor luar.
Dividend Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya
pada tahun 1979 dalam Pramastuti (2007:8). Teori ini mendasari dugaan
bahwa perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang
mengakibatkan munculnya reaksi harga saham.
Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang
dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa
mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan terjadinya asymmetric
information antara manajer dan investor, sehingga para investor
menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek
13
sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik,
sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika
terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang
berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga
menimbulkan harga saham yang negatif (Pramastuti, 2007:8).
2. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan Wiliam H.
Meckling (1976:305), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau
lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan
suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang dalam pengambilan
keputusan kepada agent tersebut. Dalam prakteknya manajer sebagai
pengelola perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal
dan prospek perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal
atau pemegang saham. Sehingga sebagai pengelola, manajer memiliki
kewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada
pemilik.
Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas
kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen.
Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus
diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasaan dapat
dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan
14
manajemen. Kegiatan pengawasaan tentu saja membutuhkan biaya yang
disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang
berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa
manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual
perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Chasanah, 2008).
3. Dividen
a. Pengertian dividen
Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengertian dividen pada
beberapa literatur adalah sebagai berikut:
Stice et. al (2005) mengartikan dividen sebagai pembagian laba
kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah
saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.
Ross (1977) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada
pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik
dalam bentuk saham maupun tunai. Artinya hanya perusahaan yang
membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen
diambil dari keuntungan perusahaan.
Definisi dividen pada beberapa literatur di atas pada dasarnya
memiliki inti yang sama yaitu bagian dari laba bersih perusahaan yang
15
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), laba ditahan
merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen karena
merupakan bentuk pembiayaan intern. Artinya, hanya perusahaan yang
membukukan laba yang dapat membagikan dividen karena dividen
diambil dari keutungan perusahaan. Dividen dapat berupa uang tunai
maupun saham. Keputusan dividen dapat mempengaruhi secara
signifikan kebutuhan pembiayaan eksternal perusahaan. Dengan kata
lain, jika perusahaan membutuhkan pembiayaan, maka semakin besar
dividen tunai yang dibayarkan, semakin besar jumlah pembiayaan yang
harus diperoleh dari eksternal melalui pinjaman atau melalui penjualan
saham biasa atau saham preferen.
b. Jenis-jenis Dividen
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), terdapat 4 jenis dividen,
yaitu:
1) Dividen tunai (kas)
Dividen tunai ini dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang
tunai. Adapun pengertian dividen tunai adalah sumber dari arus kas
untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja
16
2) Dividen saham
Dividen saham adalah pembayaran dividen dalam bentuk saham.
Seringkali dividen saham ini digunakan sebagai pengganti dari
dividen tunai. Brigham dan Houston (2001:95) menyatakan bahwa
dividen saham serupa dengan pemecahan dalam hal kesamaan
“membagi ekuitas menjadi bagian yang lebih kecil” tanpa
mempengaruhi posisi fundamental dari pemegang saham. Dengan
kata lain, stock dividend atau dividen saham tidak lebih dari
penyusunan kembali modal perusahaan (rekapitalisasi perusahaan),
sedangkan proporsi kepemilikan tidak berubah.
3) Property dividend
Dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau
saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga.
4) Liquiditing dividend
Dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat
dilikuidasinya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih
nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua
17
c. Prosedur Pembayaran Dividen
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:382), dalam pembayaran dividen
terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu:
1) Tanggal pengumuman (date of declaration)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal keputusan untuk
membagikan dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi
perusahaan mengumumkan rencana pembayaran dividen.
2) Cum-dividend date
Cum-dividend date merupakan tanggal hari terakhir perdagangan
saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen.
3) Tanggal pencatatan pemegang saham (date of record)
Date of record adalah tanggal dimana pemiik saham ditentukan,
sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen dibagikan.
Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tanggal ini adalah
pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal
pembayaran.
4) Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date)
Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan
apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab
itu, pada bursa internasional disepakati adanya exdividend date
18
pencatatan, saham tersebut tidak lagi memliki hak atas dividen
pada tanggal pembayaran.
5) Tanggal pembayaran (date of payment)
Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang
saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang
dieliminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan
pajak penghasilan.
4. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan rencana tindakan yang harus diikuti dalam
membuat keputusan dividen. Kebijakan dividen harus diformulasikan
untuk dua dasar tujuan dengan memperhatikan maksimalisasi kekayaan
dari pemilik perusahaan dan pembiayaan yang cukup. Kedua tujuan
tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi berbagai faktor hukum,
perjanjian, internal, pertumbuhan, hubungan dengan pemilik, hubungan
dengan pasar yang membatasi alternatif kebijakan (Sundjaja dan Barlin,
19
a. Teori kebijakan dividen
Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori
dari preferensi investor yaitu:
1) Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti
pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya
Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih
sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian
kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.
2) Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956),
tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian
dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan
dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan
dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956)
oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner
beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan
lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM
berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk
menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang
20
resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya
ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi
baru.
3) Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains
maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak.
b. Macam-macam kebijakan dividen menurut Sundjaja dan Barlin
(2010:388), yaitu:
1) Kebijakan Dividen Rasio Pembayaran Konstan
Kebijakan ini didasarkan dengan persentase tertentu dari
pendapatan. Dimana rasio pembayaran dividen adalah persentase
dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam
bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham
dengan laba per saham. Masalah dengan kebijakan ini adalah jika
pendapatan perusahaan turun atau rugi pada suatu periode tertentu,
maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Karena dividen
merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang
21
2) Kebijakan Dividen Teratur
Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen
dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Kebijakan yang
teratur seringkali digunakan dalam memakai target rasio
pembayaran dividen. Dimana target rasio pembayaran dividen
adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar dividen
dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam
rupiah serta disesuaikan terhadap target pembayaran yang
membuktikan terjadinya peningkatan hasil.
3) Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra
Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah
yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan
pendapatan. Jika pendapatannya lebih tinggi dari biasanya pada
periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan dividen
yang disebut dividen ekstra.
c. Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi
pembayaran dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan diinvestasikan
dalam bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, bahan dan
persediaan dan barang-barang lainnya, maka hal tersebut dapat
22
kemungkinan perusahaan tidak mampu lagi membayarkan
dividennya.
2) Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal
sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi
pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan
diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga
berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba
bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan
dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
tetapnya yaitu bunga dan pajak.
3) Leverage, faktor ini mencerminkan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian
modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin
besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya. Dan
semakin rendah rasio ini akan menunjukkan semakin tingginya
23
d. Dividend Payout Ratio (DPR)
Pengukuran kebijakan dividen yang diproksi oleh dividend payout
ratio. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang
dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan
dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan
menguntungkan pihak investasi, tetapi pada pihak perusahaan akan
memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan.
Namun sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan
merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial
perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013). Rumusnya:
Dividend Per Share
5. Likuiditas
Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2009:129) yang
menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuannya
pembayaran dividen sangat berpengaruh menurut Keown et. al (2001:621)
karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan,
perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen. Dividen Persaham
Dividend Payout Ratio (DPR) =
24
Penelitian ini memproksikan likuiditas perusahaan dengan current
ratio. Dalam Kasmir (2009:134) current ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar
yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh
tempo.
Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan
kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen.
Rumus:
6. Leverage
Menurut Kasmir (2009:158) leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek
maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam
penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan
Aset Lancar Current Ratio (CR) =
25
rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini
menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari
debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang
dengan total ekuitas sebagai berikut:
7. Profitabilitas
Dalam Kasmir (2009:162), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba
dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian
ini rasio yang digunakan yaitu Return On Investment (ROI) merupakan
rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan
dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase
perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap
penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Total Kewajiban Debt to Equity Ratio (DER) =
26
Rumusnya sebagai berikut:
8. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan
ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu
faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi.
Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki
pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar
dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru
dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses
ke pasar modal sehinnga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan
memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu
maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai
operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang
saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66).
Usia perusahaan dapat menjelaskan adanya pola life cycle
pembayaran dividen pada setiap perusahaan. Dimana ketika sebuah
perusahaan masih muda, perusahaan tersebut cenderung akan membagikan
dividen dalam jumlah yang lebih kecil namun ketika perusahaan sudah
mencapai tahap dewasa maka dividen yang dibayarkan akan meningkat.
Laba Setelah Pajak
27
Usia perusahaan diukur berdasarkan pada usia sejak berdiri hingga data
tahun laporan keuangan yang digunakan dalam analisis (Sulistiyowati dkk,
2010). Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total
aset. Tujuan total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka
pada size tidak memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada
variabel lain.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai “Pengaruh Likuiditas (X1), Leverage (X2),
Profitabilitas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Kebijakan Dividen
(Y)” ini menggunakan beberapa acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:
Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan
sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati dkk (2010)
yang melakukan penelitian di BEJ dengan sampel 37 perusahaan yang masuk
dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang
dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
tahun 2006-2008 yang membuktikan bahwa semua variabel yng diteliti yaitu
profitabilitas, leverage, dan growth tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen.
28
Sedangkan Parica, dkk (2013) dengan 17 perusahaan automotive and
allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010,
menemukan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu laba bersih, arus kas
operasi, likuiditas, dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Lopolusi (2013) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun
2007-2011, menemukan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, hutang
(leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran badan usaha
berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Karami (2013) dengan sampel 45
perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in
2008-2010, membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif dan
likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Asif et.
al (2011) berdasarkan data 403 perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar
pada periode 2007-2008, menemukan bahwa variabel leverage mepunyai
pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen.
Handayani dan Hadinugroho (2009) dengan sampel 43 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005. Hasil penelitiannya
adalah Kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, Chasanah (2008)
29
Indonesia tahun 2004-2006 yang menyatakan bahwa debt to total asset, cash
ratio, dan ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap dividend
payout ratio. Sedangkan ROA dan kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap dividendpayout ratio.
Arilaha (2009) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2004-2007. Hasil penelitiannya adalah Profitabilitas
perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan likuiditas
30 Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Pengaruh Likuiditas (Current Ratio/X1), Leverage (Debt to Equity Ratio/X2), Profitabilitas (Return On Investment/X3), dan Ukuran
Perusahaan (Size/X4) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/Y)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
-Jenis data: data sekunder
-Responden: 45 perusahaan
- Jenis data: data sekunder
-Responden: 403
√ √ Hasil dari penelitian ini
31 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
-Jenis data: data sekunder
-Responden: 37 perusahaan
analysis dan regresi linier berganda profitabilitas, leverage, dan
growth tidak mempunyai
32 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
-Jenis data: data sekunder
-Responden: perusahaan
-Variabel lain: Growth dan
Free Cash Flow (X)
-Jenis data: data sekunder
-Responden: 17 perusahaan
automotive and allied
√ √ √ Hasil pengujian hipotesis
Variabel laba bersih, arus kas operasi , likuiditas (CR) dan profitabilitas (ROI) berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).
33 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
6. Amalia Nur Chasanah
(2008)
-Jenis data: data sekunder
-Responden: 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun (DPR) dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel debt to total asset, cash ratio, Growth, dan ukuran perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
-Jenis data: data sekunder
34 Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
-Jenis data: data sekunder
-Responden: perusahaan
√ √ √ √ Hasil penelitian menemukan
bahwa free cash flow,
35 C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penentuan besar kecilnya
dividen yang akan dibayarkan tergantung dari kebijakan dividen dari
masing-masing perusahaan dan juga tergantung dari besarnya keuntungan dan jumlah
saham yang beredar di masyarakat. Penentuan kebijakan dividen harus
diperhatikan pada suatu perusahaan yang membagikan dividen karena karakter
pemegang saham dengan berbagai alasan yang berbeda dapat mempengaruhi
kebijakan dividen, ada pemegang saham yang menginginkan dividen yang
rendah karena alasan pajak untuk dividen yang terlalu besar dibandingkan
capital gain, dan juga ada pemegang saham yang mengharapkan dividen yang
besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun.
Terdapat beberapa variabel yang ingin diteliti oleh peneliti karena
diindikasikan mempengaruhi kebijakan dividen. Diantaranya: Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Size yang
dalam hal ini menjadi variabel independen dan kebijakan dividen yang akan
menjadi variabel yang dipengaruhi atau dependen.
Penelitian ini mengambil perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode tahun 2008-2011. Dalam menentukan sampel pada
penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang
dipilih secara cermat dengan karakteristik populasi yang dicari oleh peneliti
36
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dapat diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah
regresi berganda. Kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Pengaruh Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2011
- Dividend Signalling Theory - Teori Keagenan (Agency Theory)
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
- Uji Multikolinearitas - Uji Normalitas - Uji Heteroskedastisitas - Uji Autokorelasi
Uji Regresi Berganda
Uji Hipotesis :
- Uji Simultan dengan F-test - Uji Parsial dengan T-test
Hasil Penelitian dan Pembahasan
37 D.Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Berdasarkan uraian dan hasil
temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Kebijakan Dividend (Dividend Payout Ratio/DPR)
Menurut Keown et. al (2001:621) likuiditas perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Posisi likuiditas perusahaan pada
kemampuan pembayaran dividen sangat berpengaruh karena dividen
dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus
memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu
perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran
dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio
keuangan seperti: current ratio, quick ratio dan cash ratio. Likuiditas
38
tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Current ratio
seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan
kontrak kredit. Hasil penelitian Karami (2013) dan Parica, dkk (2013)
menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen karena ketersediaan aset menunjukkan tingkat
pembayaran dividen sehingga posisi current ratio merupakan variabel
penting yang dipertimbangkan oleh manajemen ketika memutuskan suatu
kebijakan dividen. Semakin tinggi current ratio, maka semakin mudah
bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen dalam bentuk tunai.
Ha1: Likuiditas yang diproksi oleh current ratio berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen
2. Leverage (Debt to Equity Ratio/DER) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)
Menurut Suharli dalam Arilaha (2009) perusahaan yang leverage operasi
atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Struktur
permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan pihak
manjemen akan memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu
sebelum membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang
lebih besar akan membagikan dividen lebih kecil karena laba yang
diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Hutang jangka panjang
39
kreditor. Kreditor biasanya membatasi pembayaran dividen, pembelian
saham beredar, dan penambahan hutang untuk menjamin pembayaran
pokok hutang dan bunga. Untuk itu semakin tinggi rasio hutang maka
semakin ketatnya perusahaan terhadap perjanjian hutang. Hasil penelitian
Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menyatakan bahwa rasio hutang
dengan modal (debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan
terhadap dividend payout ratio.
Ha2: Leverage yang diproksi oleh debt to equity ratio berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen
3. Profitabilitas (Return On Investment/ROI) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)
Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka
panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini
misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang
benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga
berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih
yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila
perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan
40
kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Penelitian Arilaha
(2009) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan dividen
akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Dari laba
setelah pajak tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada para
pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan (laba ditahan).
Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan dibagikan juga
kecil.
Ha3: Profitabilitas yang diproksi oleh return on investment berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen
4. Ukuran Perusahaan (Size) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)
Hasil penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009) menunjukkan bahwa
size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena Perusahaan
yang memiliki ukuran yang besar akan lebih mudah memasuki pasar
modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen
dengan jumlah besar kepada pemegang saham. sementara perusahaan yang
baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk
memiliki akses ke pasar modal, sehingga semakin besar ukuran
41
jumlah yang lebih besar terutama dari hutang. Ukuran perusahaan
merupakan simbol ukuran perusahaan yang berhubungan dengan peluang
dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis pembiayaan
eksternal lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam. Hal ini
menunjukkaan hubungan, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin besar pula dividen yang akan dibagikan.
Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
42 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat
untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai
tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan
peneliti yaitu berupa laporan keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2008 - 2011.
B. Metode Penentuan Sampel
Pemilihan sampel diseleksi secara purposive sampling dari seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan. Teknik purposive sampling merupakan salah satu
teknik pengambilan sampel non probabilitas dimana teknik pemilihan secara
tidak acak yang informasinya diperoleh berdasarkan pertimbangan tertentu
dan umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro
dan Supomo, 2002:131). Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria
43
berturut-turut periode 2008-2011. Dengan demikian, pertimbangan atau
kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan
per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode
penelitian yang diperlukan, yaitu 2008, 2009, 2010, dan 2011.
2. Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan
informasi yang diperlukan, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Dividend Payout Ratio
(DPR).
3. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama empat
tahun penelitian yaitu 2008, 2009, 2010, 2011.
Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang
dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya. Selain itu, pengolahan data
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda sehingga seluruh
data harus diuji dengan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian
asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi yang baik. Untuk
menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel
44 C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data guna melengkapi penelitian ini, maka penulis
melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Jenis Data
Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
yang diambil dari laporan keuangan dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Keuntungan data sekunder ialah sudah tersedia, ekonomis,
dan cepat didapat sedangkan kelemahannya ialah tidak dapat menjawab
secara keseluruhan masalah yang sedang diteliti dan kurang akurasi karena
data dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu dengan metode
yang tidak diketahui (Sarwono dan Suhayati, 2010:69).
2. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode penelitian 2008-2011. Selain itu data diperoleh melalui fact book,
dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Dan melalui
kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal
ilmiah dan literatur-literatur dari kepustakaan yang erat hubungannya
45 D. Metode Analisis Data
Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti
menggunakan program SPSS version 21.00 for windows. Analisa ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh current ratio (X1), debt equity ratio (X2), return on
investment (X3), size (X4) terhadap dividend payout ratio (Y) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011.
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta
memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam
penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan
gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diamati. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu current ratio, debt equity ratio,
return on investment, size dan variabel terikatnya yaitu dividend payout
ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Ghozali,
2012:86).
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012:95) analisis regresi pada dasarnya
adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan
satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi
atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen