PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, LINGKUNGAN KELUARGA DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 17 PADANG
Jurnal Skripsi
SHINTA NOVIA NPM: 12090266
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2016
rTf
I
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
PENGARUH LINGKUNGAI{ SEKOLAE, LINiKUNGAN KELUARGA DAl\t CARA BELAJAR TERHAI}AP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS \TIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP ilMGERI 17 PAI}ANG
Oleh:
Nama
NPM
: Shinta Novia
: D094266
Disetujui
Padang, Institusi
Pembimbing
I
(Rika Verawati, S.Pd, M.Pd) ,
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
: Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
i...
I .{ :l
T
Desember 2016
#
[a, SE, M.Pd,E)
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, LINGKUNGAN KELUARGA DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 17 PADANG
Oleh :
, , . , . , , , , . .
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat, Telp. (0751) 7053731–
Fax (0751) 7053826 Email:shintanovia70@gmail.com
1Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi
2.3Dosen STKIP PGRI Sumbar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Sekolah, Lingkungan keluraga dan Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP N 17 Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 17 Padang dengan nilai koefisien regresi 0,388 dan thitung (7,067) > ttabel(1,97509). (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII di SMP N 17 padang dengan nilai koefisien regresi 0,381 dan thitung (5,487) > ttabel (1,97509) (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII di SMP N 17 Padang dengan nilai koefisien regresi 0,292 dan thitung (5,057) > ttabel(1,97509) (4) Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga dan Cara Belajar secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) kelas VIII di SMP N 17 dengan Fhitung85,402 > Ftabel(2,66).
Kata Kunci: Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, Cara Belajar dan Hasil Belajar
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of the School Environment, Environmental keluraga and How Learning to Student Learning Outcomes At the Eighth Grade Lesson Integrated IPS in SMP N 17 Padang. The results showed that (1) There is a positive and significant impact on the school environment Learning Outcomes Grade VIII in SMP N 17 Padang with regression coefficient 0.388 and thitung (7.067)> t table (1.97509). (2) There is a positive and significant effect of Family Environment on Student Learning Outcomes in class VIII SMP N 17 fields with regression coefficient 0.381 and thitung (5.487)> t table (1.97509) (3) There is a positive and significant influence between Learning How to Student results Class VIII SMP N 17 Padang with regression coefficient 0.292 and thitung (5.057)> t table (1.97509) (4) There is significant influence between the School Environment, Family Environment and How to Learn together against the Learning Outcomes students (Y) class VIII SMP N 17 with Fhitung 85.402> F table (2.66).
Keywords: School Environment, Family Environment, How to Learn and Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha bersama untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas dan perguruan tinggi.
Pendidikan di sekolah bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku siswa
sehingga siswa mampu
mengimplementasikan potensi-potensi yang ada pada dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab kepada masyarakat dan negara serta dapat menjadikan manusia yang berkualitas. Untuk menciptakan mutu sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidak akan terlepas dari unsur siswa itu sendiri selain itu hasil belajar sangat mempengaruhi kualitas peserta didik.
Keberhasilan proses pembelajaran siswa dapat diukur dari tercapainya kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan, nilai KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 17 Padang adalah 75. Bagi siswa yang nilainya di atas 75 maka siswa tersebut dikatakan sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebaliknya bagi siswa yang memiliki nilai di bawah 75 maka siswa tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal maka siswa tersebut bisa diberikan remedial.
Tabel 2. Nilai MID Semester dan Persentase Ketuntasan pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMPN 17 Padang Tahun Ajaran 2015/2016.
Kelas KKM
(75)
Nilai rata-rata
Siswa Yang Tuntas
Siswa Tidak Tuntas
% ketuntasan
Ya Tidak
VIII.1 75 80 19 14 57,58 42,42
VIII.2 75 75 21 15 58,33 41,67
VIII.3 75 74 16 20 44,44 55,56
VIII.4 75 71 19 17 52,78 47,22
VIII.5 75 70 12 22 35,29 64,71
VIII.6 75 78 18 17 51,43 48,57
VIII.7 75 77 20 13 60,61 39,39
VIII.8 75 72 18 15 54,55 45,45
Jumlah 143 133
Sumber : Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu SMPN 17 Padang 2016.
Selain itu penulis juga menemukan kasus-kasus lain khususnya di lingkungan sekolah SMP N 17 Padang diduga menyebabkan rendahnya hasil belajar pada siswa kelas VIII adalah Oleh karena itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah untuk
mengembangkan lingkungan sekolah yang diperkaya agar dapat mencapai hasil belajar dan meningkatkan kesenangan dalam belajar. Data lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Kondisi gedung/ruangan SMP N 17 Padang
No Jenis Ruangan
Kondisi Ruangan
Kebutuhan Jumlah kondisi baik Jumlah kondisi
tidak baik
1 Ruang Kepala Sekolah 1 0 1
2 Ruang Guru 1 0 1
3 Ruang kelas 11 13 24
4 Ruang TU 1 0 1
5 Ruang Bk 1 0 1
6 Perpustakaan Sekolah 0 1 1
7 Labor ipa 0 0 1
8 Komputer 0 0 1
9 Mushalla 1 0 1
10 Uks 0 1 1
11 Kantin 2 0 2
Sumber: Tata Usaha SMP N 17 Padang
Dari tabel tersebut dapat dilihat sarana dan prasarana sekolah masih kurang memadai dimana ruang kelas 13 kelas kondisi keadaannya yang kurang baik, ruang perpustakaan 1 kondisi keadaannya kurang baik, dan ruang
komputer, labor Ipa yang di butukan 1 ruang tetapi belum tersedia di sekolah.
Sehingga membuat siswa kurang nyaman dalam melakukan proses belajar mengajar.
Tabel 4. Jumlah Guru IPS Terpadu di SMP Negeri 17 Padang
No Kategori Tingkat Pendidikan Jumlah
S1 S2
1 Guru Sertifikasi 4 - 4
2 Guru Non Sertifikasi 2 - 2
Jumlah 6 6
Sumber: Tata Usaha SMP N 17 Padang
Berdasarkan Tabel 4 di atas terdapat jumlah guru IPS Terpadu di SMP Negeri 17 Padang yang berjumlah 6 orang guru, guru yang sudah mendapatkan sertifikasi yaitu 4 guru yang tingkat pendidikan nya S1 dan guru yang Non Sertifikasi yaitu 2 guru yang tingkat pendidikannya S1, tidak
ada guru IPS Terpadu yang tingkat pendidikan S2. Dapat dilihat dari tabel berikut tentang sarana dan prasarana di SMP Negeri 17 Padang.
Dapat dilihat dari lingkungan keluarga juga mempengaruhi hasil belajar siswa, yang terlihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 5. Data Pekerjaan Orang Tua dan Kondisi Keadaaaan Keluarga Siswa Kelas VIII SMP N 17 Padang
No Kelas Pekerjaan OrangTua
Kondisi Keadaan Keluarga Jumlah Siswa Swasta PNS Orang tua yang
masih hidup
Orang tua yang sudah meninggal
1 VIII1 27 6 20 13 33
2 VIII2 25 11 25 11 36
3 VIII3 29 7 22 14 36
4 VIII4 25 11 19 17 36
5 VIII5 29 5 22 14 34
6 VIII6 27 8 15 20 35
7 VIII7 25 8 27 6 33
8 VIII8 27 6 20 13 33
Jumlah 276
Sumber: Guru BK SMP N 17 Padang
Berdasarkan Tabel 5 di atas, siswa kelas VIII di SMP Negeri 17 Padang banyak orang tua pekerjaannya swasta di bandingkan pekerjaan PNS dan dilihat dari segi kondisi keadaan keluarga banyak orang tua siswa yang sudah meninngal dunia, maka dari itu terdapat pengaruh belajar siswa dalam proses belajar karena siswa kurang termotivasi dan kurang di bimbing dalam keluarga yang kurang utuh.
Dimana siswa kurang aktif dan tidak berani mengeluarkan pendapat dan ide-ide yang mereka miliki disaat proses belajar berlangsung yang menyebabkan hasil belajar siswa masih relatif rendah. Terkait dengan hal ini penulis melakukan observasi pada siswa kelas VIII SMPN 17 Padang.
Seperti yang tercantum pada tabel 6 di bawah ini yang berdasarkan Hasil observasi awal yang penulis lakukan tentang Cara Belajar.
Tabel 6. Data Kegiatan Belajar Tambahan Siswa SMP Negeri 17 Padang
No Kelas Kegiatan belajar siswa
Siswa yang Les disekolah Siswa yang les privat
1 VIII1 25 10
2 VIII2 33 5
3 VIII3 20 9
4 VIII4 29 6
5 VIII5 28 5
6 VIII6 30 5
7 VIII7 31 8
8 VIII8 22 10
Sumber: Guru BK SMP Negeri 17 Padang
Berdasarkan Tabel 6 di atas, bahwa masih ada siswa yang tidak menambah pelajarannya atau siswa yang tidak mengikuti les, maka dari itu siswa yang ikut les privat hanya siswa yang sudah ikut les di sekolah. Guru SMP N 17 Padang sudah membuat jadwal les maka yang tidak hadir hanya beberapa orang dari hasil tabel di atas.
KAJIAN PUSTAKA Teori Hasil Belajar
Oemar (2011:30) mengemukakan tentang pengertian hasil belajar. “Hasil belajar adalah tingkah laku yang baru, tingkah laku yang baru misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, menghargai perkembangan sifat sosial ekonomi emosional dan pertumbuhan jasmani”.
Teori Lingkungan Sekolah
Menurut Tu’u (2004:11), Lingkungan Sekolah diartikan sebagai Lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang Studi yang dapat meresap kedalam kesadaran hati nuraninya. Ligkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang dapat mendorong dan merangsang siswa untuk belajar, selain itu lingkungan sekolah juga harus dapat memberikan rasa aman dan kepuasan, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa Djamara (2010:29).
Teori Lingkungan Keluarga
Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan dan keluarga. Supardi (2003:2) menyatakan
“lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati”. Sedangkan menurut Ahmadi Abu (2003:167) menyebutkan
“keluarga adalah kelompok sosial kecil
yang umumnya terdiri atas ayah, dan ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi”.
Teori Cara Belajar
Cara belajar yang efisien menurut Tu’u (2004:80) adalah berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar, segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima, membaca dengan teliti, dan baik bahan yang sedang dipelajari dan berusaha menguasainya dengan sebaik- baiknya serta mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal.
Menurut Djamarah (2002:10) mengemukakan tentang pedoman umum belajar
HIPOTESIS
1. Diduga terdapat pengaruh signifikan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 17 Padang.
2. Diduga terdapat pengaruh signifikan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 17 Padang.
3. Diduga terdapat pengaruh signifikan antara cara belajar terhadap hasil belajar siswa kelasVIII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMPN 17 Padang.
4. Diduga terdapat pengaruh signifikan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan cara belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 17 Padang.
Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji
validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah penyataan dinyatakan valid apabila nilai corrected item-total coreelation
≥ r tabel 0,361. Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSSS versi 16.0. dalam penelitian ini uji coba telah lulus uji validitas dan uji reabilitas
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:10), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.
Tempat penelitian dilakukan di SMPN 17 Padang yang beralamat di Jl.
Banuaran NO.17 Kec. Lubuk Begalung.
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai selesai.
Menurut Arikunto (2010:173)
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.
Hasil Uji Log Likelihood Untuk Variabel Lingkungan Sekolah (X1)
Redundant Variables: Lingkungan Sekolah X1
F-statistic 49.94015 Prob. F(1,157) 0.0000
Log likelihood ratio 44.46560 Prob. Chi-Square(1) 0.0000
Sumber:Olahan Data Eviews(Peneliti), Oktober 2016
Dari Tabel 23 diatas dapat dilihat bahwa nilai dari X2hitung loglikelihood ratio dalah sebesar 44,46560 sedangkan nilai X2 tabel adalah sebesar 3.841, dengan α = 0,05 dimana menunjukkan X2hitung > X2 tabel, dengan demikian berarti tolak Ho yang berarti menolak
menghilangkan variabel Lingkungan Sekolah (X1) bahwa model persamaan adalah tepat, hal ini berdasarkan pengurangan salah satu variabel yaitu variabel Lingkungan Sekolah.
Sedangkan untuk penghilangan variabel Lingkungan Keluarga (X2) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil Uji Log Likelihood Untuk Variabel Lingkungan Keluarga (X2)
Redundant Variables: Lingkungan Keluarga (X2)
F-statistic 30.11095 Prob. F(1,157) 0.0000
Log likelihood ratio 28.24841 Prob. Chi-Square(1) 0.0000
Sumber:Olahan Data Eviews(Peneliti), Oktober 2016
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari X2hitung loglikelihood ratio adalah sebesar 28,24841 sedangkan nilai X2tabel adalah sebesar 3.841, dengan α = 0,05 dimana menunjukkan X2hitung> X2tabel, dengan demikian berarti tolak Ho yang berarti
menolak menghilangkan variabel Lingkungan Keluarga (X2) bahwa model persamaan adalah tepat, hal ini berdasarkan pengurangan salah satu variabel yaitu variabel Lingkungan Keluarga dan untuk penghilangan variabel Cara Belajar (X3) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Hasil Uji Log Likelihood Untuk Variabel Cara Belajar (X3)
Redundant Variables: Cara Belajar (X3)
F-statistic 25.57455 Prob. F(1,157) 0.0000
Log likelihood ratio 24.29696 Prob. Chi-Square(1) 0.0000
Sumber:Olahan Data Eviews(Peneliti),Oktober 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai dari X2hitung loglikelihood ratio adalah sebesar 24,29696 sedangkan nilai X2tabel adalah sebesar 3.841, dengan α = 0,05 dimana menunjukkan X2hitung> X2tabel, dengan
demikian berarti tolak Ho yang berarti menolak menghilangkan variabel Cara Belajar (X3) bahwa model persamaan adalah tepat, hal ini berdasarkan pengurangan salah satu variabel yaitu variabel Cara Belajar.
Hasil Uji Ramsey RESET
Ramsey RESET Test:
F-statistic 1.696196 Prob. F(3,154) 0.1702
Log likelihood ratio 5.233884 Prob. Chi-Square(3) 0.1555
Sumber:Olahan Data eviews (Peneliti), Oktober 2016
Berdasarkan tabel 26 diatas diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 1,696 lebih kecil dari pada nilai Ftabel
yaitu sebesar 2,66 pada α = 0,05. Hal
ini menunjukan bahwa nilai Fhitung <
Ftabel yang menyatakan bahwa
spesifikasi model digunakan dalam bentuk fungsi linier adalah benar tidak dapat di tolak.
Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Standardized Residual 161 -.627 .191 3.218 .380
Valid N (listwise) 161
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, Oktober 2016
Berdasarkan Tabel 27 diatas nilai Jerque-Bera (JB) ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandardisasi dinyatakan berdistribusi normal. Untuk menghitung nilai statistic jerque - beran (JB) digunakan dengan rumus sebagai berikut:
= 6 +
( − 3) 24
= 161 −0,627 6
+(3,218 − 3) 24
= 161(0,06552 + 0,001980)
= 10,867
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 10,867 sedangkan nilai X2tabel dengan nilai df : 0,05 adalah 191,608.
Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) (10,867) ≤ nilai X2 tabel (191,608).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
X1 = X2 dan x3 .485a .235 .225 7.17683
X2 = X1 dan X3 .477a .228 .218 5.67372
X3 = X1 dan X2 .561a .315 .306 6.81880
Sumber : Olahan data primer bulan Oktober 2016
Regresi variabel X1= (X2dan X3) Nilai Fhitung = =
,
, = 0,0019
Nilai Fhitung 0,0019 < Ftabel 2,66
a. Regresi variabel X2 = (X1
dan X3)
Nilai Fhitung = =
,
, =
0,0018
Nilai Fhitung 0,0018 < Ftabel
2,66
b. Regresi variabel X3 = (X1
dan X2)
Nilai Fhitung = =
,
, = 0,0029
Nilai Fhitung 0,0029 < Ftabel 2,66
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.285 2.789 1.895 .060
X1 .004 .038 .008 .093 .926
X2 -.027 .048 -.051 -.564 .574
X3 -.009 .040 -.020 -.213 .832
a. Dependent Variable: Abress
Sumber : Olahan data primer bulan Oktober 2016
Dari tabel 29 diatas, dapat dilihat nilai sig variabel Lingkungan Sekolah (X1) terhadap absolut residual sebesar 0,926 > 0,05, selanjutnya nilai sig variabel Lingkungan Keluarga (X2) terhadap absolut residual sebesar 0,574
> 0,05, selanjutnya nilai sig variabel Cara Belajar (X3) terhadap absolut residual sebesar 0,832 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .787a .620 .613 4.95027 2.084
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Olahan Data Primer bulan Oktober 2016
Dari hasil uji Durbin Watson (DW) menunjukkan nilai sebesar 2,084.
Nilai tersebut jika dibandingkan dengan tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5 %, jumlah sampel 161 dan variabel bebas/independen (k) = 3 maka nilai Durbin-Watson dl sebesar 1,7045 dan du 1,7804. Berdasarkan
Tabel 28 di atas, nilai DW 2,084 lebih besar dari batas atas du 1,7804 dan kurang dari (4-1,7804) (4-du), maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif dan negatif. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data tersebut layak untuk diuji lebih lanjut.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.465 4.026 3.841 .000
X1 .388 .055 .397 7.067 .000
X2 .381 .069 .307 5.487 .000
X3 .292 .058 .301 5.057 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Olahan Data Primer bulan Oktober 2016
Model persamaan regresi linear berganda yang dapat dituliskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut:
Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3+e Y= 15,465 + 0,388 X1+ 0,381
X2+0,292 X3+ e
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:
1. Nilai konstanta sebesar 15,465 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 15,465 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (Lingkungan Sekolah, Kingkungan Keluarga, dan Cara belajar) maka nilai
variabel hasil belajar sebesar 15,465 satuan.
2. Koefisien regresi variabel Lingkungan Sekolah (X1) sebesar 0,388 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif Lingkungan Sekolah terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel Lingkungan Sekolah meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,388 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
3. Koefisien regresi variabel Lingkungan Keluarga (X2) sebesar 0,381 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya
pengaruh positif Lingkungan Keluarga terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel Lingkungan keluarga meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,381 dalam setiap satuannya.
Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
4. Koefisien regresi variabel Cara belajar (X3) sebesar 0,292 yang
bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif cara belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel cara belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,292 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .787a .620 .613 4.95027
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Sumber: Hasil Olahan Data Primer bulan Oktober 2016
Berdasarkan hasil pada Tabel 32 diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,620 yang artinya 62,0% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar)
dapat dijelaskan oleh variabel independen (Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, dan Cara belajar) sedangkan sisanya sebesar 38,0%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 15.465 4.026 3.841 .000
X1 .388 .055 .397 7.067 .000
X2 .381 .069 .307 5.487 .000
X3 .292 .058 .301 5.057 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Olahan Data Primer bulan Oktober 2016
Dari Tabel 33 di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Sekolah (X1) terhadap Hasil belajar (Y)
Untuk variabel Lingkungan Keluarga diperoleh nilai thitungsebesar 7,067 > ttabel
sebesar 1,97509 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Haditerima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Lingkungan Sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata
pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Sekolah, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Keluarga (X2) terhadap hasil belajar (Y)
Untuk variabel Lingkungan keluarga diperoleh nilai thitungsebesar 3,076 > ttabel sebesar 1,97509 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Lingkungan Keluarga terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Keluarga, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.
c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara Cara Belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y)
Untuk variabel Cara Belajar diperoleh nilai thitungsebesar 5,057 >
ttabel sebesar 1,97509 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Cara Belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Hal ini berarti semakin baik Lingkungan Sekolah, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6278.373 3 2092.791 85.402 .000a
Residual 3847.316 157 24.505
Total 10125.689 160
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Olahan Data Primer bulan Oktober 2016
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 32 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung
85,402 > Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, dan Cara Belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa, artinya semakin baik Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga, cara Belajar maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel
Diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel lingkungan sekolah adalah sebesar 4,27 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 85,31%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Lingkungan sekolah berada
pada kategori Baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Lingkungan sekolah (X1) di SMP N 17 Padang di katakan baik.
diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel lingkungan keluarga adalah sebesar 3,95 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,21%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan keluarga berada pada kategori Cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga (X2) siswa di SMP N 17 Padang dalam kategori cukup .
diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel Cara Belajar adalah sebesar 4,31 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,25%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel cara belajar siswa berada pada kategori Baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Cara Belajar (X3) di SMP N 17 Padang sudah baik.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Lingkungan Sekolah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,388, apabila lingkungan sekolah meningkat, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,388 dalam setiap satuannya.
2. Lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,381, apabila lingkungan keluarga meningkat, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,381 dalam setiap satuannya.
3. Cara belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang.
Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,292, apabila cara belajar meningkat, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,292 dalam setiap satuannya.
4. Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga dan Cara Belajar secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP Negeri 17 Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung85,402 > Ftabel 2,66 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Haditerima dan H0ditolak.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan Hasil Belajar. maka untuk hasil belajar IPS Terpadu kelas VIII SMPN 17 Padang menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:
1. Lingkungan sekolah, sebaiknya guru lebih menguasai penguasaan kelas, misalnya; apabila anak masih meribut maka guru tidak akan memulai proses belajar mengajar.
2. Lingkungan keluarga, sebaiknya orang tua memfasilitasi buku pelajaran yang dibutuhkan siswa, karena tidak semua buku di pinjamkan oleh sekolah.
3. Cara belajar, sebaiknya siswa selalu diberi pekerjaan rumah (PR), karena apabila tidak diberi PR maka siswa kebanyakan tidak mengulangi pelajaran di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. (2003). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono. (2007). psikologi pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Djaali. (2007). psikologi pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah. (2002). Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, I. (2011b). Aplikasi Analisis MultiVariate Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Irianto, A. (2010). Statistik (Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangan). Jakarta.
Khafid, M., Keluarga, L., Belajar, H., &
Masalah, L. B. (2007). Fakultas ekonomi unnes, 2(2), 185–204.
Kurniawan Rizal. (2014). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi belajar Dan Fasilitas belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan
Kantor Kelas x Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kudus. Economic Education Analysis, 2(Universitas Negeri Semarang).
Munib, A. (2006b). Pengantar Ilmu Pendidikan. semarang: UPT MKK UNNES.
Ngalim purwanto. (2008). Tim pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Oemar, hamalik. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Priyanto, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta:
Kencana.
Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rodaskarya.
Rohani. (2010). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.