PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Jiwa Anak
Hubungan Lingkungan dengan Perkembangan Jiwa Anak 13
Lingkungan tersebut dapat berupa orang tua dan keluarga, guru dan sekolah, teman bermain dan lingkungan fisik lainnya, yang kesemuanya dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap perkembangan aspek psikologis pada anak yang membentuk warna dan bentuk diri anak itu sendiri. kepribadian. . Guru agama harus mengetahui ciri-ciri perkembangan jiwa keagamaan pada anak pada setiap tahapan usia, mengetahui juga latar belakang dan pengaruh pendidikan, serta lingkungan tempat anak dilahirkan dan dibesarkan. Oleh karena itu, kondisi orang tua dalam kesehariannya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadian anak.
Mereka berasa disayangi atau dibenci oleh ibu bapa mereka, mereka gembira apabila ibu bapa mereka berbaik-baik, dan sebaliknya, mereka akan sedih apabila ibu bapa mereka bergaduh. Perbuatan dan tingkah laku ibu bapa terhadapnya dan adik-beradiknya merupakan elemen yang akan membentuk keperibadiannya di kemudian hari. Tindakan dan tingkah laku orang tua yang sesuai dengan ajaran agama akan menimbulkan pengalaman hidup anak yang sesuai dengan agama, yang kemudian berkembang menjadi unsur-unsur yang nantinya akan membentuk kepribadiannya.
Jika ibu bapa menghormati peraturan agama, maka anak akan mengembangkan sikap menghargai agama, dan sebaliknya, jika sikap ibu bapa terhadap agama negatif, acuh tak acuh atau merendahkan, maka sikap inilah yang akan tumbuh dalam diri anak. Usia tadika merupakan usia paling subur untuk menanamkan rasa beragama dalam diri anak-anak, usia untuk menumbuhkan tabiat yang konsisten dengan ajaran agama melalui permainan dan tingkah laku daripada ibu bapa dan guru. Apabila seorang anak memasuki sekolah rendah, dia telah membawa ke dalam jiwanya rasa agama, yang terdapat dalam peribadinya, daripada ibu bapanya dan daripada guru tadikanya.
Pengalaman dan rasa keimanan yang dibawa oleh seorang kanak-kanak adalah pelbagai jenis dan kelainan sehingga tidak mudah bagi seorang guru agama jika tidak memahami perkembangan rohani yang dilalui oleh kanak-kanak pada tahun-tahun tertentu. Anggapan palsu yang sering berlaku, baik di pihak ibu bapa mahupun keluarga, hatta guru amnya, mahupun guru agama yang kurang faham, ialah anggapan bahawa pendidikan agama untuk sekolah rendah adalah mudah, hanya untuk mengajar anak-anak solat yang baik. , solat, puasa dan beberapa prinsip asas agama. Katakan guru agama itu tidak mengetahui latar belakang pelajar yang berurusan dengannya, atau tidak mempedulikan aksesori peribadi yang dibawa oleh anak-anak sebelum memasuki sekolah rendah.
Oleh itu, setiap guru agama di sekolah rendah harus mempunyai wawasan tentang perkembangan mental kanak-kanak di sekolah rendah, yang berbeza antara ± 6 dan 12 tahun.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Objek Penelitian
- Variabel Penelitian
- Defenisi Operasional Variabel
- Populasi dan Sampel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Sumber Data : Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba, Desa Kalepadang, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun Ajaran. Pendapat responden terhadap baik perkembangan mental siswa di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten. Siswa Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan anak-anak yang sedang dalam proses pembentukan kepribadiannya.
Faktor penghambat dan pendukung pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan mental anak di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan mental anak di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Faktor apa saja yang mendukung pengaruh lingkungan terhadap perkembangan mental anak di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Apakah lingkungan belajar berpengaruh terhadap perkembangan mental siswa di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Apakah siswa Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami perkembangan spiritual yang baik? Siswa membangun komunikasi yang baik dengan gurunya di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Apakah siswa membangun komunikasi yang baik dengan teman sebayanya di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Mampukah siswa mengikuti pembelajaran dengan baik di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Selayang Pandang Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba
Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar didirikan pada tanggal 25 Januari 1975 oleh sebuah yayasan bernama Yapis (Yayasan Pembinaan Islam). Yapis Palemba didirikan oleh Abdul Rauf Rahman sebagai ketua yang saat itu menjabat Bupati Selayar, Abdul Latif Untung sebagai sekretaris, Abdul Rahman Batta (bendahara), Hambali (anggota), Nastoera (anggota) dan Abd Rahman Gani (anggota). Oleh karena itu diperlukannya profesionalisme guru di setiap sekolah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar.
Tabel diatas menunjukkan bahwa Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar mempunyai siswa sebanyak 69 orang. Berdasarkan data tabel diatas dapat dikatakan bahwa kondisi sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar masih belum lengkap dan kekurangan tersebut menjadi penghambat efektifitas proses pembelajaran.
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan
Untuk mengetahui apakah lingkungan belajar berpengaruh terhadap perkembangan mental siswa di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada tabel berikut. Perilaku yang menyimpang dari adat istiadat atau aturan umum yang berlaku di masyarakat cukup mengkhawatirkan bagi orang tua terhadap perkembangan perilaku anak selanjutnya. Uraian di atas menunjukkan bahwa perkembangan mental siswa di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami kemajuan yang baik.
Pendapat responden mengenai komunikasi yang baik antara guru dan siswa di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten. Dari uraian di atas terlihat siswa menjalin komunikasi yang baik dengan gurunya di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Oleh karena itu, faktor orang tua mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap anak-anaknya karena orang tua merupakan teladan dan teladan yang patut ditiru oleh anak-anaknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi guru dan orang tua dalam pembinaan perkembangan akhlak di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar, seperti terungkap dalam wawancara kami dengan Syarifuddin, A. Salah satu kendala yang dihadapi orang tua dalam pengembangan kepribadian anak adalah rendahnya kemampuan beragama. sepengetahuan orang yang mempunyai orang tua, atau lebih mementingkan pekerjaannya daripada mengajar anak-anaknya. wawancara 25 November 2013 di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar). Berdasarkan hasil wawancara diatas, keterbatasan guru dan orang tua adalah kurangnya pengetahuan agama orang tua, sarana dan prasarana kemauan guru psikologi anak dan lingkungan sekitar, sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. Sebaliknya jika orang tua tidak memotivasi anaknya di sekolah, maka anak akan kurang termotivasi untuk belajar.
Jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa guru atau masyarakat di lingkungan pendidikan baik dari orang tua maupun lingkungan lainnya harus selalu mengedepankan sikap gotong royong agar dapat memotivasi anak. Faktor orang tua yang kurang menyadari pentingnya pemahaman agama atau pendidikan agama, faktor lingkungan yang tidak mendukung dan keterbatasan dari diri anak itu sendiri. -Faktor yang mempengaruhi guru dalam pembinaan akhlak terhadap perkembangan mental anak di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya tentang pentingnya belajar agama, dan faktor lingkungan tempat tinggal siswa, faktor sosial dan kemajuan teknologi yang sedang berlangsung.
Maka pada hakikatnya dapat dikatakan bahwa para pendidik, baik dari orang tua maupun dari lingkungan lain, guru atau masyarakat hendaknya selalu memupuk sikap gotong royong dalam meningkatkan moral peserta didik menuju perkembangan jiwa anak.
Usaha Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Kendala
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan spiritual anak di Madrasah Tsanawiyah. Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan lembaga pendidikan dasar yang menjadi penentu keberhasilan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya khususnya dalam proses pembinaan jiwa anak dengan sopan santun, sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan akhlak yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan siswa.
Madresah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan mulai dari pengajaran tingkat dasar dan selalu memberikan dasar-dasar pendidikan agama kepada siswanya agar siswa dapat memahami dan mengamalkannya sendiri. Sikap berkepribadian Islami merupakan arahan guru dan orang tua yang ideal bagi setiap lembaga pendidikan Islam khususnya di Medresah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar sesuai dengan lembaga pendidikan dasar itu. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan mental anak di Medresah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar sangat berpengaruh karena merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan sekolah.
Upaya guru dan orang tua dalam pembinaan akhlak peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar dalam pengembangan keagamaan khususnya pengembangan diri yang menjadi tujuan utama terselenggaranya pendidikan Islam. Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai landasan umum namun tidak terlepas dari dorongan masyarakat yang memerlukan perhatian serius dalam upaya pembangunannya. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pembinaan akhlak peserta didik di Madrasah Tsanawiyah Yapis Palemba Kabupaten Kepulauan Selayar tetap menjaga citranya sebagai lembaga pendidikan Islam.
Sebutkan dan jelaskan faktor penghambat pengaruh lingkungan terhadap perkembangan mental anak di Madresah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pengaruh lingkungan terhadap perkembangan mental anak di Medresah Tsanawiyah Yapis Palemba Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.
PENUTUP
Kesimpulan
Artinya, faktor internal meliputi dua aspek yaitu (psikologi) yang ada dalam diri siswa itu sendiri, seperti kondisi fisik siswa yaitu indera penglihatan, pendengaran, tangan dan alat-alat lainnya.
Saran-saran
Tujuan dari angket ini adalah untuk memperoleh data objektif dari guru dan siswa sehubungan dengan penyusunan skripsi. Sebelum menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan, Anda harus melengkapi terlebih dahulu daftar identitas yang telah disediakan. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat lalu beri tanda silang (x) di sebelah jawaban yang dianggap paling tepat.