64 | Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 6, No 2, Juli 2023
Pengaruh Liquidity, Solvability dan Actifity Terhadap Financial Performance Pada Perusahaan Farmasi
Agusalim Sunusi1*, Sukmawati Sultan Sahrir2
1,Institut Agama Islam Negeri Palopo, Palopo, Indonesia
2Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada, Palopo, Indonesia
*email korespondensi: [email protected] Abstrak
Aktifitas organisasi bisnis sering diperhadapkan pada kendala pengelolaan keuangan dalam pencapaian tujuan. Penelitian bertujuan mencari faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI pada periode 2013 – 2021.
Penelitian menggunakan metode Kuantitatif dengan pendekatan Asosiatif. Populasi penelitian mencakup seluruh perusahaan Farmasi yang Listing di BEI pada tahun 2013- 2021. Yang menjadi sampel penelitian adalah data rasio indikator keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktifitas dan Profitabilitas) yang diambil dari annual report perusahaan Farmasi. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Berdasarkan analisis dan pembahasan, diperoleh hasil penelitian yakni CR, ATO dan DAR, baik secara Parsial maupun Simultan, tidak berpengaruh Signifikan terhadap NPM perusahaan Farmasi.
Kata kunci: Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin, Solvabilitas.
Abstract
Business organization activities are often faced with financial management constraints in achieving goals. The research aims to find factors that influence the financial performance of pharmaceutical companies listed on the IDX in the period 2013 – 2021. This research uses a quantitative method with an associative approach. The research population includes all pharmaceutical companies listed on the IDX in 2013 – 2021. The research sample is financial indicator ratio data (Liquidity, Solvency, Activity and Profitability) taken from the pharmaceutical company's annual report. The sampling technique used is purposive sampling. Based on the analysis and discussion, it was found that CR, ATO and DAR, both Partially and Simultaneously, had no significant effect on the NPM of pharmaceutical companies.
Keywords: Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin, Solvabilitas.
Article History:
Received 20-05-2023; Accepted 05-06-2023; Available Online 02-07-2023.
DOI : https://doi.org/10.56858/jmpkn.v6i2.141
1. Pendahuluan
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia melakukan pembangunan pada berbagai sektor, agar memiliki kesetaraan dengan bangsa lain. Salah satu sektor penting untuk diperhatikan adalah sektor Perekonomian. Kondisi Perekonomian yang membaik memotivasi pelaku ekonomi untuk melakukan pengembangan perusahaan melalui investasi pada sektor keuangan. Pada negara berkembang yang kondisinya ekonominya labil, investasi sektor keuangan lebih cocok untuk
e-ISSN 2620-7524, p-ISSN 2620-780X
dilaksanakan, mengingat adanya kemudahan dalam menjual surat-surat berharga keuangan, bila kondisi investasi sedang dalam kondisi tidak kondusif (Samsul, 2015).
Manajemen Keuangan merupakan salah satu unsur utama dalam pengelolaan sumber daya perusahaan. Menurut (Musthafa, 2017) manajemen keuangan menjelaskan tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan kebutuhan dana, dan keputusan kebijakan dividen. Semakin efektif dan efisien perusahaan mengelola dana yang dimiliki, akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan serta mempengaruhi nilai perusahaan. (Yanti & Darmayanti, 2019).
Peningkatan nilai perusahaan memberikan sinyal positif bagi investor untuk melakukan investasi, dan berdampak pada kepentingan stakeholder organisasi, baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal. Pengelolaan dana memiliki potensi masalah seperti over likuid maupun kekurangan likuiditas (In Liquid). Hal tersebut memberikan dampak kurang baik bagi kinerja organisasi. Menururt (Veronika & Kadarusman, 2020) kinerja perusahaan adalah sesuatu yang diperoleh perusahaan baik itu bersifat keuntungan, kerugian, atau juga berupa kompetensi kerja perusahaan dalam perkembangan sebuah perusahaan.
Kekurangan likuiditas dapat dipenuhi melalui sumber modal sendiri maupun melalui sumber modal eksternal, misalnya dengan mekanisme Pasar Modal, dengan menerbitkan instrumen Saham. Salah satu media yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan yaitu pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk memperoleh respon publik yang baik, perusahaan harus mempublikasikan Laporan Keuangannya. Dengan melakukan publikasi kinerja keuangan, stakeholder dapat mengetahui kinerja perusahaan. Publikasi informasi keuangan dapat berbentuk Rasio Keuangan.
Informasi kinerja keuangan akan menjadi pertimbangan Investor dalam melakukan transaksi. Hasil pengukuran rasio dapat dijadikan alat evaluasi terhadap kinerja manajemen. Salah satu informasi kinerja keuangan adalah Net Profit Margin ( NPM) . NPM merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam mengasilkan laba bersih (Sudana, 2011).
Fluktuasi nilai NPM dipengaruhi oleh kondisi Likuiditas, Aktifitas dan Solvabilitas perusahaan. Terkait faktor eksternal, NPM dipengaruhi oleh beberapa hal seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, fluktuasi kurs, sentimen pasar, inflasi, pergerakan suku bunga dan kondisi bursa saham. NPM dapat digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis stabilitas keuangan sebuah perusahaan.
Kondisi NPM akan mempengaruhi minat investor untuk membeli saham sebuah perusahaan yang listing di BEI.
Informasi keuangan lainnya yang dapat diperoleh dari laporan keuangan adalah informasi mengenai kondisi Likuiditas, Aktifitas dan Solvabilitas perusahaan.
Likuiditas merupakan suatu kondisi yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera jatuh tempo (Utari, 2014). Kondisi likuiditas perusahaan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi dan
berdampak pada kepentingan stakeholder perusahaan. Salah satu indikator Likuiditas adalah Current Ratio (CR), yaitu ratio yang merupakan perbandingan total aktiva lancar terhadap total kewajiban. Kondisi Aktifitas perusahaan juga penting dalam mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, seperti ratio perputaran asset. Rasio aktivitas menggambarkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliki.
Demikian pula hal yang terkait kewajiban keuangan perusahaan. Struktur Modal perusahaan yang diukur dengan melalui rasio Debt to Asset Ratio (DAR) juga mempengaruhi nilai perusahaan dan berdampak pada kinerja keuangan. Bila perusahaan dalam kondisi tidak Liquid, tidak Solvabel dan tidak efisien, akan berdampak terhadap minat investor untuk membeli saham.
Gambar 1 Indikator Keuangan Perusahaan Farmasi Di BEI Periode 2013 - 2021
Pada Gambar 1 diperoleh info grafis keuangan, terlihat kondisi pergerakan Indikator keuangan perusahaan Farmasi yang ada di bursa efek Indonesia seperti Likuiditas, Aktifitas dan Solvabiltas yang bervariasi dan mempengaruhi Profitabilitas perusahaan. Berdasarkan fenomena tersebut, Penulis termotivasi melakukan penelitian untuk mengetahui indikator keuangan yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2013- 2021.
2. Tinjauan Pustaka
Likuiditas
Likuiditas ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek secara tepat waktu. Pada penelitian ini, unsur likuiditas yang digunakan adalah Current ratio. Ratio ini merupakan perbandingan antara aktiva lancar (Current Asset) terhadap kewajiban lancar (Current Liability) perusahaan, dengan formula sebagai berikut;
1. Current Ratio = Current Asset : Current Liability
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Curent ratio Asset turn over DAR NPM
Current Asset terdiri atas kas dan setara kas, persediaan, piutang dan instrument keuangan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Current Liability terdiri atas kewajiban jangka pendek perusahaan seperti hutang dagang, beban gaji, beban operasional, dan kewajiban perbankan jangka pendek, Optimalisasi pengelolaan aktiva lancar dan pemenuhan kewajiban lancar secara tepat waktu, akan mempengaruhi likuiditas organisasi bisnis.
Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan gambaran struktur modal sebuah perusahaan, yang menjelaskan kondisi perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Rumus solvabilitas yang digunakan yaitu DAR (Debt To Asset Ratio), yang merupakan perbandingan antara `total hutang (Total Debt) terhadap total asset (Total Asset) dengan formula sebagai berikut:
2. Debt to Asset Ratio (DAR) = Total Debt : Total Asset
Total Debt adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan secara tunai dalam jangka waktu tertentu. Liabilitas terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan waktu pelunasannya, yaitu kewajiban jangka panjang, kewajiban lancar, dan kewajiban lain-lain. Total Asset merupakan keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.
Aktivitas
Rasio Aktivitas merupakan indikator keuangan untuk menilai efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja dan perputaran asset tetap merupakan contoh dari rasio aktivitas. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah rasio Asset turn over, dengan formula sebagai berikut:
3. Asset Turn Over = Net Sales : Total Asset
Net Sales merupakan nilai penjualan setelah dikurangi dengan biaya dan tunjangan penjualan seperti potongan harga, rabat dan persentase penjualan dalam rangka penetapan laba bersih perusahaan. Total Asset adalah keseluruhan nilai asset yang dimiliki, baik asset tetap maupun asset lancar/bergerak.
Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba dan menunjukan efektifitas manajemen dalam mengelola sumbar daya organisasi serta indikator efisiensi. Salah satu jenis rasio Profitabilitas adalah Net Profit Margin (NPM) yang merupakan perbandingan Laba bersih setelah pajak terhadap Total Pendapatan, yang diukur dengan rumus:
4. Net Profit Margin = EAIT : Total Revenue
Earning After Interest and Takses adalah laba bersih setelah beban bunga dan pajak. Total Revenue merupakan akumulasi pendapatan perusahaan yang berasal dari penjualan produk, dan belum mengalami proses hitung lebih lanjut seperti perhitungan diskon, rabat atau komisi penjualan agen.
3. Metodologi
Penelitian dilaksanakan di BEI, dengan mengakses situs resmi www.idx.co.id pada periode pengamatan tahun 2013 – 2021. Penelitian menggunakan metode Kuantitatif dengan pendekatan Asosiatif. Metode kuantitatif adalah penelitian dengan pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi, dengan menggunakan data sebagai bahan untuk pengambilan informasi dalam rangka pengambilan keputusan (Kuncoro, 2011). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan dianalisis dengan menggunakan analisis statistic Multiple Regression Analisys.
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasi sebanyak 11 perusahaan. Sampel untuk penelitian ini meliputi data rasio Likuiditas (Current Ratio = CR), data rasio Aktifitas (Asset Turn Over= ATO), data rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio = DAR) dan data rasio Profitabilitas (Net Profit Margin = NPM) yang terdapat pada laporan keuangan tahunan perusahaan Farmasi yang Listing di BEI periode tahun 2013- 2021.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan melakukan kajian terhadap data sekunder, berupa sebaran data keuangan perusahaan Farmasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Tabel 1. Test Of Normality
Kolmogorov- Smirnova
Statistic
Kolmogorov- Smirnova
df
Shapiro- Wilk
Sig
Statistic df Sig.
Unstandardized Residual
.231 9 - .182 .918 .377
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov merupakan bagian dari uji asumsi klasik, sebagai syarat sebelum melakukan analisis statistik regresi (Priyatno, 2016).
Dasar pengambilan keputusannya adalah bila hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi yang diperoleh > 0,05, maka dinyatakan bahwa nilai residual berdistribusi secara normal, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan out put Table 1, diketahui nilai signifikansi (Sig) pada kolom Kolmogorov Smirnov sebesar 0,182. Karena nilai Signifkansi ini lebih besar dari 0,05, dapat dinyatakan residual terdistribusi secara normal.
Uji Multikolonearitas Tabel 2. Coefficient
Model Unstandardized Coefficient
(B)
Unstandardized Coefficient
Std Error
T Sig Collenearity Statistic Tolerance
Collenearity Statistic
VIF (Constant)
Aktivitas Solvabilitas Likuiditas
198.023 550.632 -300.739
453.776 375.219 764.006 350.158
.492 .389 -.693
- .003 .528 .721
.859
.157 .467 .209
6372 2.142 4.787
a. Dependent Variable : ABS_Res
Pengujian dilakukan untuk mengetahui model regresi yang digunakan ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variable independen. Metode pengujian dilakukan dengan cara menilai nilai VIF dan Tolerance pada model penelitian yang digunakan. Bila nilai VIF < 10, dan nilai Tolerance > 0,1, maka model regresi yang digunakan terbebas dari masalah Multikolinearitas. (Priyatno, 2016)
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model penelitian yang dilakukan, apakah ada atau tidak terdapat ketidaksmaan varian dari suatu variable.
(Priyatno, 2016). Berdasarkan out put Tabel 2 diperoleh nilai uji sugnifikansi variable bebas dengan nilai absolut residual (ABS_Res) > 0,05, sehingga dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan bebas dari masalah Heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 3. Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson 1 .565a .319 .489 155.55834 1.424 a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Solvabilitas, Aktifitas
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi yang digunakan terdapat atau tidak masalah Autokorelasi. Salah satu cara pengujiannya adalah dengan menggunakan uji Durbin Watson. Adapun ketentuannya sebagai berikut.
Du < dw < 4 – du maka Ho diterima, yaitu tidak ada Autokorelasi.
Dw < dl atau dw > 4 – dl maka Ho ditolak, yaitu terjadi Autokorelasi Dl < dw < dl atau 4 – du < dw < 4 – dl, artinya tidak ada kesimpulan.
Berdasarkan Tabel 5, nilai Durbin Watson adalah 1.424. Jumlah data (n) yaitu 9, jumlah variable bebas (k) adalah 3, sehingga diperoleh nilai dl =0,455 dan nilai du
= 2,128. 4 – du = 4 – 2,128 = 1,872 , dan nilai 4 – dl = 4 – 0,455 = 3.545. Karena nilai DW yang diperoleh tidak berada diantara nilai dl dan du maka dinyatakan tidak terjadi masalah Autokorelasi.
Analisis Regresi
Analisa Regresi merupakan metode untuk memprediksi permintaan dimasa yang akan datang, berdasarkan data-data masa lalu, untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variable bebas terhadap variable terikat (Siregar, 2014). Model Summary digunakan untuk melakukan uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)dengan tujuan utama yaitu mengetahui persentasi sumbangan variable bebas secara bersama mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan Tabel 4, nilai Adjusted R Square sebesar 0,489 atau 48,9%, yang menjelaskan bahwa tingkat persentase kemampuan variable bebas secara bersama yaitu CR, ATO dan DAR mempengaruhi variable terikat sebesar 48,9%, sisa 51,1% dijelaskan oleh variable lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
Tabel 4. Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.255 453.778 -.003 .998
ATO 198.023 375.219 .492 .528 .620 .157 6.372
DAR 550.632 764.006 .389 .721 .503 .467 2.142
CR -300.739 350.158 -.693 -.859 .430 .209 4.787
a. Dependent Variable: NPM
Berdasarkan Out put Tabel 4, selanjutya dilakukan pengujian ;
Pengaruh variable bebas secara parsial terhadap variable terikat Profitabilitas Ketentuan :
H0 diterima bila Thitung < Ttabel
H0 ditolak bila Thitung > Ttabel
Pengujian koefisien regresi variable Asset Turn Over terhadap NPM.
H0 ; Asset Turn Over secara parsial tidak berpengaruh terhadap NPM.
Ha; Asset Turn Over secara parsial berpengaruh terhadap NPM.
Tingkat Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 atau 5%. Bedasarkan Tabel 4, diperoleh nilai Thitung sebesar 0,528. Selanjutnya pada Table distribusi t dicari pada a = 5%:2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) adalah n – k – 1, atau 9 – 3 – 1 = 5, dimana n adalah jumlah populasi data, k adalah jumlah variable indepenen.
Dengan pengujian 2 sisi, pada tingkat signifikansi 0,025, diperoleh Ttabel
sebesar 2,571. Karena nilai Thitung < Ttabel ( 0,528 < 2,571) maka H0 diterima yaitu bahwa ATO secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap NPM perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI, pada periode 2013 – 2021.
Pengujian koefisien regresi variable DAR terhadap NPM.
H0 ; DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap NPM.
Ha; DAR secara parsial berpengaruh terhadap NPM
Tingkat Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 atau 5%. Bedasarkan Tabel 4, diperoleh nilai Thitung sebesar 0,721. Selanjutnya pada Table distribusi t dicari pada a = 5%:2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) adalah n – k – 1, atau 9 – 3 – 1 = 5, dimana n adalah jumlah populasi data, k adalah jumlah variable indepenen. Dengan pengujian 2 sisi, pada tingkat signifikansi 0,025, diperoleh Ttabel 2,571. Karena nilai Thitung < Ttabel ( 0,721 < 2,571) maka H0 diterima yaitu bahwa DAR secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap NPM perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI, pada periode 2013 – 2021.
Pengujian koefisien regresi CR terhadap NPM.
H0 ; CR secara parsial tidak berpengaruh terhadap NPM.
Ha; CR secara parsial berpengaruh terhadap NPM.
Tingkat Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 atau 5%. Berdasarkan Tabel 4, diperoleh nilai Thitung sebesar -,859. Selanjutnya pada table distribusi t dicari pada a = 5%:2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) adalah n – k – 1, atau 9 – 3 – 1 = 5, dimana n adalah jumlah populasi data, k adalah jumlah variable indepenen. Dengan pengujian 2 sisi, pada tingkat signifikansi 0,025, diperoleh Ttabel sebesar 2,571. Nilai Thitung < Ttabel ( -,859 < 2,571) maka H0 diterima yaitu CR secara parsial tidak berpengaruh signifkan terhadap NPM perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI, pada periode 2013 – 2021.
Pengujian secara Simultan pengaruh variable Independen terhadap variable Dependen.
Tabel 5. ANOVAa Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 56761.402 3 18920.467 .782 .553b Residual 120991.983 5 24198.397
Total 177753.384 8
a. Dependent Variable: NPM
a. Predictors: (Constant), CR, DAR, ATO
Analisis Anova atau analisiis varian digunakan untuk menguji perbedaan antara tiga atau lebih kelompok data yang independent dengan satu jalan.
H0 ; artinya ATO, DAR dan CR secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap NPM.
Ha ; artinya ATO, DAR dan CR secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap NPM.
Berdasarkan out put Tabel 5 diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,782.
Penentuan Ftabel
Penentuan nilai df1; Jumlah variable – 1, yaitu 4 – 1 = 3.
Penentuan nilai df2; Jumlah data – nilai df1 – 1, yaitu 9 – 3 – 1 = 5 Hasil diperoleh Ftabel yaitu 5,409.
Kriteria pengujian ;
H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel.
H0 ditolak bila Fhitung > Ftabel.
Fhitung ≤ Ftabel.
Atau 0,782 ≤ 5,409, maka H0 diterima artinya ATO, DAR dan CR secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap NPM perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2013 – 2021.
Pembahasan
ATO tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM
Berdasarkan hasil analisis parsial, variable Aktivitas yang diwakili oleh ATO berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI. Sepanjang periode penelitian ATO perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI, tidak ada yang melebihi 1 kali perputaran untuk setiap tahun (berada pada range 0,27 kali hingga 0,79 kali). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan farmasi belum dapat mengelola assetnya secara efisien.
Temuan ini memberikan indikasi rendahnya produktivitas asset, kemungkinan kas yang idle terlalu tinggi, persediaan yang tidak laku terjual atau piutang yang tidak tertagih secara tepat waktu. Kondisi ini yang menyebabkan ATO perusahaan Farmasi tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM. Penelitian yang sama dilakukan oleh Silalahi dan kawan-kawan (2021), dan Priyatna dan kawan-kawan (2018), memiliki hasil berbeda yaitu ATO berpengaruh signifikan terhadap NPM.
DAR tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM
Rasio DAR adalah rasio yang terkait dengan struktur modal perusahaan.
Kondisi Struktur Modal mempengaruhi perolehan dana dengan biaya modal yang minimal (Raharja, 2009). Secara rata-rata rasio DAR perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI pada periode penelitian adalah 40%, dan ini masih dalam batas kewajaran.
Rendahnya tingkat perputaran asset, diduga menjadi penyebab, sehingga tingkat penjualan yang rendah belum optimal untuk mengimbangi biaya modal atas kewajiban, dan berdampak kepada rendahnya capaian NPM. Temuan ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih dan kawan-kawan (2015). Berbeda dengan temuan penelitian Kirimi (2017), DAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
CR tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM
Berdasarkan hasil analisis parsial, CR berpengaruh negative dan tidak signifikan. Pada Tabel 8, data nilai CR pada 2015 dan 2019 memiliki pola yg kurang bagus, terjadi peningkatan dan penurunan yg cukup tinggi.
Data ini mengindikasikan adanya penggunaan aktiva yg belum optimal, yang memungkinkan terjadinya over/idle cas, persediaan yang tidak relevan dengan permintaan pasar, atau piutang yang tidak tertangani dengan baik. Pengaturan kas yang ideal, penentuan produk yang tepat dalam hal jenis dan jumlah, serta kehati- hatian dalam pemberian piutang, dapat mencegah rendahnya rasio CR. Temuan penelitian yang sama dilakukan oleh Song’e (2015). Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mwandia (2014), dan Hariwangsa (2015) serta Khidmat (2014) CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
ATO, DAR dan CR secara Simultan tidak berpengaruh terhadap NPM
Hasil Uji Koefisien Determinasi variable Independent terhadap Profitabilitas, tidak berpengaruh secara simultan. Hal ini cukup beralasan bila kita merujuk pada hasil analisis kinerja terhadap variabel Independen secara terpisah. Kinerja ATO yang rendah karena masalah efisiensi, Biaya modal yang mempengaruhi laba bersih yang menurunkan NPM, serta tidak optimalnya kontribusi asset lancar (CR) terhadap NPM.
Tidak signifikannya pengaruh ke tiga variabel Independen berdampak terhadap capaian laba. Walaupun rasio DAR masih dalam batas kewajaran, namun beban pembayaran bunga pinjaman tersebut, cukup berpengaruh dalam menggerus laba perusahaan, yang berdampak terhadap rendahnya capaian nilai penjualan.Bila dihitung secara rata-rata, capaian nilai rasio NPM perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI hanya sebesar dengan 9%.
5. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, selanjutnya penulis menyimpulkan bahwa variable bebas yang terdiri atas CR, ATO dan DAR, baik secara parsial maupun secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (NPM) perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada periode penelitian 2013 – 2021. Adapun saran yaitu untuk mengoptimalkan Margin Laba perusahaan Farmasi, Manajemen harus melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap seluruh indikator Keuangan, agar terwujud sinergitas antar komponen keuangan, baik unsur Likuiditas, Aktifitas, Solvabilitas, Efisiensi maupun profitabilitas.
Daftar Pustaka
Hariwangsa, I.G.B. (2015). Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal dan Efektifitas Modal Sendiri terhadap Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam di Kabupaten Tabanan Bali. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 20.
Khidmat, W.B. (2014). The Impact of Liquidity and Solvency on Profitability Chemical Sector in Pakistan. Jurnal EMI, 6(3). .
Kirimi, P.N. (2017). The Effect of Debt Finance on Financial Performance of Savings and Credit Cooperatives Societies in Maara Sub County Tharaka Nithi County Kenya. Journal of Accounting, Finance and Risk Management, 2(5), 113 – 130.
Kuncoro, M. (2011). Metode Kuantitatif; Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta. Penerbit Andi.
Mwandia, M. J. (2014). The Effect of Funding Structure and Liquidity on Financial Performance of Savings and Credit Cooperative Societies in Murang’a County. Tesis. Nairobi: University of Nairobi
Ningsih, D.S., et al. (2015). Pengaruh Perputaran Total Asset Terhadap Peningkatan Profitabilitas Perusahaan. https://repository.unej.ac.id
Priyatna, H., et al. (2018). Pengaruh Perputaran Total Asset dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas PT. LEN Industri (Persero).
https://ejournal.unibba.ac.id
Priyatno, D. (2016). Analisa Data, Olah Data dan Penyelesaian Kasus-kasus Statistik. Yogyakarta. Mediacom.
Raharjaputra, H. S. (2009). Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif Perusahaan. Jakarta. Salemba Empat.
Samsul, M. (2015), Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (Edisi 2). Jakarta.
Erlangga.
Silalahi, B.R., et al. (2021). Pengaruh Struktur Aktiva, Perputaran Total Asset, Perputaran Aktiva Tetap dan Leverage terhadap Profitabilitas (ROA)
https://owner.polgan.ac.id
Siregar, S. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Bumi Aksara.
Song’e, H.K. (2015). The Effect Liquidity Management on Financial Performance of Deposit Taking Saccos in Nairobi County. Tesis. Nairobi: University of Nairobi.
Sudana, (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan; Teori dan Praktik. Jakarta.
Erlangga.
https://ejournal.inzah.ac.id/index.php/arribhu/article/view/1083/681
Utari, D., et al. (2014). Manajemen Keuangan.Kajian Praktik dan Teori dalam Mengelola Keuangan Organisasi Perusahaan. Jakarta. Mitra Wacana Media.
Veronika & Kadarusman. (2020). Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan dengan Pertumbuhan Perusahaan sebagai Mediasi. Jurnal Ilmiah Manajemen, 8(2), 64–72.
https://ejurnalunsam.id/index.php/jmk/article/view/3942/3209
Yanti, I.G.A.D.N., & Darmayanti, N.P.A, (2019). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur odal, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Makanan dan Minuman. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(4).
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i04.p15