• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh DER, EPS, ROA, dan Market Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019 - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh DER, EPS, ROA, dan Market Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019 - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DER, EPS, ROA, MARKET SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BEI

Luluk Nur Faizah1 Hj. Ermalina, S.E., M.M.2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis ITB Ahmad Dahlan, Jakarta, Indonesia email: luluknurfaizah02@gmail.com/telp: +62 85728037161

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh DER, EPS, ROA, dan Market Share Terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019. Terpilih 55 data yang terdiri dari 11 perusahaan sampel. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data yang diteliti berupa data sekunder yang diukur dengan skala rasio dalam pengolahan statistik.

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji t (parsial), DER dan ROA tidak berpengaruh terhadap return saham, EPS berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham, serta Market Share berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hasil analisis data dengan menggunakan uji F (simultan), DER, EPS, ROA, dan Market Share memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Kata kunci: DER; EPS; ROA; Market Share; Return saham ABSTRACT

The purpose of this study is to test empirically the effect of DER, EPS, ROA, and Market Share on Stock Returns in Mining Companies Listed on the IDX for the 2015-2019 Period. Selected 55 data consisting of 11 sample companies. This research is a quantitative study, the data studied are secondary data measured by a ratio scale in statistical processing. The analysis technique used is multiple linear regression. Based on the results of data analysis using the t test (partial), DER and ROA have no effect on stock returns, EPS has a significant negative effect on stock returns, and Market Share has a significant positive effect on stock returns. The results of data analysis using the F test (simultaneous), DER, EPS, ROA, and Market Share have a significant effect on stock returns.

Keywords: DER; EPS; ROA; Market Share; Return saham PENDAHULUAN

Harga batubara per 2019 menagalami penurunan, dikarenakan penurunan itu pula peneliti menemukan beberapa perusahaan pertambangan batubara terdaftar di BEI yang mengalami penurunan pendapatan, penurunan laba, dan bahkan

(2)

merugi. Disebabkan karena sangat fluktuatifnya pergerakan laba dan pendapatan perusahaan ini, maka juga berdampak pada rasio keuangan yang juga Menurut penuturan Akhmad Suryahadi (2020) pada laman berita Kontan, Sejak tahun 2000-an, perusahaan pertambangan menjadi incaran para investor untuk menanamkan modalnya karena pergerakan signifikan dalam ekspor terutama di sub sektor tambang batubara. Namun, pada 2019 terjadi pelemahan laba dalam industri ini. Indeks saham sektor pertambangan (mining) menjadi salah satu sebab melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2019. Indeks saham sektor pertambangan berkembang negatif 12, 83%, yang bagi analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata, terpuruknya indeks harga saham industri pertambangan ini dikarenakan harga barubara yang melemah.

Menurut pelaporan Tirta Citradi (2020) pada laman www.cnbcindonesia.com Laba bersih emiten pertambangan batubara di Indonesia pada tahun 2019 anjlok ekstrem. Apalagi terdapat yang anjlok sampai lebih dari 100%. Pelemahan harga batubara yang terjadi pada 2019 merangsang industri untuk melaksanakan efisiensi dalam aktivitas usahanya.

Penelitian Jaya (2017) menerangkan bahwa ROA sendirimempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang berarti semakin baik atau tinggi ROA maka bertambahbanyak pula return saham yang akan diterima oleh investor. Selanjutnya pada penelitian Andry (2017) menunjukkan secara parsial EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham, maka semakin besar nilai EPS, semakin tinggi pula return saham yang dapat diharapkan, sehingga bisa menjadi salah satu acuan

(3)

saat akan berinvestasi. Sedangkan penelitian Ihsan (2015) memaparkan bahwa market share secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap return saham.

Lalu, dari penelitian Devi & Artini (2019) memaparkan bahwa DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property and Real Estate listing di BEI periode 2015-2017, pengaruh yang diberikan berupa pengaruh negatif yang berarti semakin tinggi DER akan semakin sedikit return saham yang diterima investor. Hal ini dikarena DER ini adalah rasio utang, ketika utang semakin tinggi diasumsikan akan memperkecil return saham yang akan didapatkan investor.

Tabel 1.

Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1

Handayani

&

Zulyanti, 2018

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Assets (ROA) terhadap Return Saham pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di BEI

EPS, DER dan ROA

Secara parsial EPS, DER, dan ROA berpengaruh signifikan dan secara simultan ketiga variabel yang diteliti juga berpengaruh teradap return saham

2 Basalama, 2017

Pengaruh Current Ratio, DER, dan ROA Terhadap Return

Saham pada

Perusahaan Automotif

dan Komponen

CR, DER, dan ROA

secara simultan ketiga variabel berpengaruh 5,973 sedangkan secara parsial CR tidak memiliki pengaruh terhadap return saham, sedangkan DER

(4)

Periode 2013-2015 dan ROA memiliki pengaruh pada return saham

3 Febrioni, 2016

Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, Earning Per Share, dan Current Ratio terhadap Return

Saham (Pada

perusahaan yang Terdaftar di Indaks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2015

ROA, ROE, EPS, CR

secara simultan semua variabel memberikan pengaruh positif dan signifikan, sedangkan secara parsial ROA, ROE

dan CR tidak

memberikan pengaruh yang signifikan,

sedangkan EPS

memberikan pengaruh signifikan terhadap return saham

4 Ihsan, 2015

Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earning, Net Cash Flow, Return On Asset Dan Residual Income Terhadap Return Saham Pada Perusahaan

Manufaktur Jenis Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia

Value Added, Market Share, Earning, Net Cash Flow, Return On Asset Dan Residual Income

Secara simultan kelima variabel ini berpengaruh terhadap return saham

(5)

5 Anisa, 2015

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Studi kasus pada Perusahaan Sub Sektor Automotif and Components) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

ROA, CR, DER, PER, dan PVB

secara simultan semua variabel yang diteliti berpengaruh terhadap return saham, namun secara parsial hanya ROA dan DER yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham

Debt To Equity Ratio (DER) salah satu jenis rasio solvabilitas, merupakan rasio untuk membandingkan utang dengan ekuitas. Bagi pemberi utang, semakin bertambah tinggi DER, berarti semakin posisi perusahaan dianggap tidak menguntungkan. Hal ini terjadi karena ketika perusahaan mengalami collapse maka para pemberi utang akan menanggung risiko yang tinggi. Sedangkan di sisi investor, mereka akan menjadi prioritas kedua setelah kreditor jika sewaktu-waktu perusahaan mengalami collapse (Kasmir, 2018:157).

Earning Per Share (EPS) ialah salah satu jenis rasio profitabilitas yang bertujuan untuk mengukur kapabilitas manajemen dalam mengelola perusahaan sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang besar bagi para investor. Apabila didapati nilai EPS yang rendah maka dapat diasumsikan manajemen belum mampu memaksimalkan pengelolaannya untuk memberikan kepuasan pada para pemegang saham, dan berlaku sebaliknya jika EPS tinggi, berarti para pemegang saham akan semakin sejahtera (Kasmir, 2018:207). EPS dapat dicari dengan cara laba saham biasa dibandingkan dengan saham biasa yang beredar.

(6)

Return On Asset (ROA), Kasmir (2018:201) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan ROA atau Return On Assets juga biasa disebut dengan ROI atau Return On Investment ialah rasio yang digunakan untuk memperlihatkan hasil dari keseluruhan aset yang digunakan perusahaan untuk beroperasi dan mengukur keefektifan manajemen dalam mengelola aset perusahaan. Semakin baik perusahaan mengoperasionalkan asetnya untuk mendapatkan laba, yang dapat dilihat dengan meningkatnya nilai ROA berarti juga profitabilitas dari perusahaan semakin meningkat.

Menurut Ihsan (2015) Market Share adalah keadaan saham di pasar modalpada tahun ketika penelitian yang dilakukan. Data market share yang diuji dalam penelitian ini, akan menggukanan harga saham yang beredar di bursa efek saat akhir periode pengamatan per tahunnya (31 Desember).

Return saham menurut Jogiyanto (2010) dalam penelitian Handayani &

Zulyanti (2018) ialah keuntungan yang diterima investor dari investasi saham yang dilakukanmya, dapat berupa return realisasi yang didapatkan dari data historis perusahaan yang direalisasikan bisa berupa dividen ataupun datat pula berupa return saham juga dapat berupa return ekspektasi yang diharapakan akan didapatkan dimasa mendatang. Para investor tertarik untuk berinvestasi dengan harapan akan mendapatkan return yang sesuai.

Uraian diatas menjadi landasan peneliti merumusakan hipotesis sebagai berikut:

H1 : DER berpengaruh negatif terhadap return saham H2 : EPS berpengaruh negatif terhadap return saham H3 : ROA berpengaruh positif terhadap return saham

H4 : Market Share berpengaruh positif terhadap return saham

(7)

H5 : DER, EPS, ROA, dan Market Share berpengaruh terhadap return

METODE PENELITIAN

Teknik analisis statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara simultan (bersama-sama) ataupun secara parsial (masing-masing). Data yang diolah berupa data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan pertambangan terdaftar di BEI pada 2015-2019 yang dapat diakses di official wesite BEI di www.ide.co.id. Objek penelitian berupa topik utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian berupa rasio keuangan DER, EPS, ROA, dan Market Share terhadap return saham pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI periode 2015-2019. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria berikut:

Tabel 2.

Kriteria Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel Jumlah

1 Populasi : Perusahaan Pertambangan yang listing di BEI sampai

dengan 2020 47

2 Tidak Terdaftar di BEI sebelum 2015 (7)

3 Tidak melaporkan keuangan menggunakan mata uang IDR (27)

4

Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI sebelum 2015, laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah tetapi tidak mencantumkan laporan keuangan pada periode penelitian 2015- 2019

(2)

Jumlah Perusahaan Memenuhi Kriteria 11

(8)

Y = a = b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 Sumber : diolah sendiri, 2021

Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda, dan sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Analisis regresi linier dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan : Y = Return Saham a = Nilai konstanta b = Koefisien regresi e = Error

X1 = DER X2 = EPS X3 = ROA

X4 = Market Share

HASIL..DAN..PEMBAHASAN Deskriptif Sampel Penelitian

Sesuai dengan data yang disajikan di BEI, maka laporan mengenai DER, EPS, ROA, Market Share dan Return Saham pada perusahaan pertambangan yang telah memenuhi kriteria sampel selama 5 tahun periode 2015-2019 sebagai berikut:

Jumlah Tahun Penelitian 5

Jumlah Sampel Penelitian 55

(9)

Tabel 3.

Statistik Deskriptif

Sumber: SPSS v 25, data diolah peneliti (2021)

Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai maksimum sebesar 57.16%, nilai tersebut terdapat pada PT Capitalinc Investment, Tbk (MTFN) pada tahun 2019. Nilai minimum sebesar -15,435.38% juga terdapat pada PT Capitalinc Investment, Tbk (MTFN) pada tahun 2018 terjadi minus yang begitu besar dikarenakan total hutang yang tinggi pada tahun 2017 dan ditambah penambahan hutang pada tahun 2018, sedangkan total nilai ekuitas manjadi minus. Mean sebesar -286.37%, dengan standar deviasi sebesar 2,081.25%. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Karena ketika standar deviasi memperlihatkan penyimpangan yang lebih tinggi atau ketika mean lebih rendah, maka penyebaran data menunjukkan hasil yang kurang bervariasi.

Earning Per Share (EPS) memiliki nilai maksimum sebesar Rp 2,222.58 nilai tersebut terdapat pada PT Bukit Asam, Tbk (PTBA) pada tahun 2018. Nilai minimum

Descriptive Statistiks

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation DER 55 -15435.38 57.16 -286.37 2081.25 EPS 55 -139.93 2222.58 138.07 480.50

ROA 55 -393.32 50.47 -11.62 59.27

MarketShare 55 50.00 4300.00 569.44 823.36

Return 55 -0.76 1.85 0.04 0.56

Valid N

(listwise) 55

(10)

sebesar -Rp 139.93 terdapat pada PT Mitra Investindo, Tbk (MITI) pada tahun 2015.

Mean sebesar Rp 138.07, dan standar deviasi Rp 480.50. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Karena ketika standar deviasi memperlihatkan penyimpangan yang lebih tinggi atau ketika mean lebih rendah, maka penyebaran data menunjukkan hasil yang kurang bervariasi.

Return On Assets (ROA) memiliki nilai maksimum sebesar 50.47% nilai tersebut terdapat pada PT Mitra Investindo, Tbk (MITI) di tahun 2018. Angka minimum sebesar -393.32% terdapat pada PT Capitalinc Investment, Tbk (MTFN) di tahun 2016. Angka mean menunjukkan -11.62%, dan standar deviasi 59.27%. Mean <

standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Karena ketika standar deviasi memperlihatkan penyimpangan yang lebih tinggi atau ketika mean lebih rendah, maka penyebaran data menunjukkan hasil yang kurang bervariasi..

Market Share memiliki nilai maksimum sebesar Rp 4,300 nilai tersebut terdapat pada PT Bukit Asam, Tbk (PTBA) pada tahun 2018. Nilai minimum sebesar Rp 50 PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) pada tahun 2016-2019 dimana tidak ada pergerakan harga saham pada 4 tahun terakhir, pada PT Mitra Investindo, Tbk (MITI) pada tahun 2017 dan 2018 ketika terjadi penurunan harga saham, pada PT Capitalinc Investment, Tbk (MTFN) pada 5 tahun terakhir secara berturut-turut atau pada masa penelitian yaitu 2015-2019, dan terdapat juga di PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) pada tahun 2015 dan 2016. Mean sebesar –Rp 569.44 dan standar deviasi

(11)

Tabel 4.

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. .351d

sebesar Rp 823.36. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Karena ketika standar deviasi memperlihatkan penyimpangan yang lebih tinggi atau ketika mean lebih rendah, maka penyebaran data menunjukkan hasil yang kurang bervariasi..

Return Saham memiliki nilai maksimum sebesar Rp 1.85 nilai tersebut terdapat pada PT Aneka Tambang, Tbk (ANTM) pada tahun 2016. Nilai minimum sebesar - Rp 0.76 terdapat pada PT Capitalinc Investment, Tbk (MTFN) pada tahun 2015. Mean sebesar Rp 0.04 dan standar deviasi sebesar Rp 0.56 Hal ini menggambarkan nilai mean lebih kecil daripada standar deviasi, sehingga memperlihatkan bahwa hasil yang didapatkan kurang baik. Mean < standar deviasi, sehingga menunjukkan hasil yang kurang baik. Karena ketika standar deviasi memperlihatkan penyimpangan yang lebih tinggi atau ketika mean lebih rendah, maka penyebaran data menunjukkan hasil yang kurang bervariasi..

Hasil Uji Asumsi Klasik

Dilihat dalam tabel hasil uji normalitas tersebut nilai Monte Carlo Sig. (2- tailed) adalah 0.351, hasilnya lebih tinggi daripada taraf signifikansi 0.05 yang berarti distribusi data normal.

(12)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson 1 .539a 0.291 0.234 0.4894460 2.424

Tabel 5.

Hasil Uji Autokorelasi

Terlihat dari hasil pengujian dalam tabel 5, dapat diperhatikan bahwa angka DW adalah 2.424, maka

1.4136 < 2.424 < 2.5864 dU < dw < (4-dU)

Sehingga dapat disimpulkan Ha diterima dan H0 ditolak karena dU < dw < 4-dU sehingga terbukti tidak ada autokorelasi dari data yang ada.

Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Terlihat bahwa titik-titik dalam grafik scatterplot tersebat acak dan telah tesebar di

(13)

bawah ataupun atas angka 0 (nol) pada sumbu Y. Sehingga data penelitian terbukti tidak terdapat heteroskedastisitas pada bentuk regresinya.

Tabel 6.

Hasil Uji Multikolinieritas Tolerance VIF

DER 0.984 1.016

EPS 0.261 3.827

ROA 0.944 1.059

MarketShare 0.254 3.930

Terlihat nilai tolerance keseluruhan DER, EPS, ROA dan Market Share lebih tinggi dari 0,10 dan nilai VIF keseluruhan juga lebih kecil dari 10, sehingga terbuksi tidak ada multikolonieritas. Hasil tersebut menunjukkan tidak ada relasi tersendiri antar variabel independen.

Tabel 7.

Hasil Uji Regresi Unstandardized

Coefficients thitung

(Constant) -0.247834 -2.611906

DER -0.000014 -0.439212

EPS -0.000844 -3.111489

ROA -0.000153 -0.131971

MarketShare 0.000694 4.328772

Nilai pada tabel 7. dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut ini:

(14)

Return Saham = -0.247834 + (-0.000014 DER) + (-0.000844 EPS) + (- 0.000153 ROA) + (0.000694 MarketShare)

Koefisien-koefisien dalam peramaaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta dengan nilai -0.247834 berarti apabila semua variabel bebas (DER, EPS, ROA, dan Market Share) bernilai 0 (nol) maka tingkat return saham sebesar -0.247834.

2. Koefisien DER sebesar negatif 0.000014 artinya apabila EPS, ROA, dan Market Share dianggap tetap dan DER naik satu satuan, maka return saham akan turun sebanyak 0.000014 satuan.

3. Koefisien EPS sebesar negatif 0.000844 artinya apabila DER, ROA, dan Market Share dianggap tetap dan EPS naik satu satuan, maka return saham akan turun sebanyak 0.000844 satuan.

4. Koefisien ROA sebesar negatif 0.000153 artinya apabila DER, EPS, dan Market Share dianggap tetap dan ROA naik satu satuan, maka return saham akan turun sebanyak 0.000153 satuan.

5. Koefisien Market Share (MarketShare) sebesar positif 0.000694 artinya DER, EPS, dan ROA dianggap tetap dan Market Share naik satu satuan, maka return saham akan naik sebanyak 0.000694 satuan.

Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dilakukan dengen Uji t untuk meneliti pengaruh DER, EPS, ROA, dan

(15)

Variabel thitung Sig.

DER -0.439212 0.662400 EPS -3.111489 0.003074 ROA -0.131971 0.895536 MarketShare 4.328772 0.000072

Market Share terhadap Return Saham secara parsial (sendiri-sendiri) dan Uji F secara bersamaan atau simultan.

Uji t

Tabel 8.

Hasil Uji t

Pada uji hipotesis pertama (H1) menghasilkan DER tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hasil tersebut dibuktikan dengan DER yang memiliki nilaikoefisien regresi negatif sebesar 0.000014,dan hasil uji t dari DER diperoleh t hitung negatif 0.439212 < t tabel 1.67591 dengan signifikasi 0.6624 > 0.05.

Penjelasan hasil penelitian DER ini memperlihatkan bahwa DER bukan termasuk sebab utama naik turunnya return saham, hal tersebut mengacu pada hasil uji t variabel DER yang menyatakan DER tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sehingga rasio utang terhadap modal pada perusahaan pertambangan tahun 2015-2019 ini tidak menjadi tolok ukur investor ketika akan mananamkan modal sehingga respons investor pada perubahan DER tidak kuat. Dapat disimpulkan pula bahwa naik turunnya utang perusahaan sebagai tanda ketergantungan pada pihak kreditur tidak menjadi tolok ukur pengambilan keputusan investasi.. Hasil ini tidak sejalan dengan hasil pada penelitian Handayani & Zulyanti (2018), Basalama (2017),

(16)

dan Ihsan (2015) dan mendukung hasil penelitian Puspitadewi & Rahyuda (2016).

Pengujian hipotesis kedua (H2) menghasilkan EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Hasil tersebut dibuktikan dengan EPS yang memiliki nilaikoefisien regresi negatif 0.000844, dan uji t untuk EPS memperlihatkan nilai t hitung negatif 3.111489 > t tabel 1.67591 dan nilai signifikasi 0.003074 < 0,05.

Penjelasan dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa EPS merupakan salah satu penentu naik turunnya return saham dengan dibuktikan dari pengaruh EPS terhadap return saham yang signifikan. Sehingga, rasio EPS ini dapat dijadikan salah satu tolok ukur investor dalam menanamkan modaldengan kata lain respons investor terhadap EPS kuat. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Handayani & Zulyanti (2018) dan Aisah & Mandala (2016), yang menyatakan EPS berpengaruh negatif dan signifikan. Menurut Gunadi & Kesuma, (2015) juga dijabarkan bahwa EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham namun dalam penelitiannya EPS memiliki pengaruh positif. EPS merupakan rasio keuangan yang menggambarkan laba yang ada dalam tiap-tiap lembar saham, sehingga terbukti naik turunnya EPS menjadi tolok ukur pengambilan keputusan investasi para investor.

Hasil uji hipotesis ketiga (H3) memperlihatkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil tersebut dibuktikan dengan ROA yang memiliki nilaikoefisien regresi negatif sebesar sebesar 0.000153 dan hasil uji t untuk variabel ROA menunjukkan nilai t hitung negatif 0.131971 < t tabel 1.67591 serta signifikasi 0.895536 > 0,05.

Penjelasan hasil penelitian terhadap ROA memperlihatkan bahwa ROA bukan

(17)

termasuk penentu naik turunnya return saham. Sehingga, rasio keuangan ROA ini tidak perlu dijadikan salah satu tolok ukur investor dalam berinvestasi saham karena respon investor pada ROA tidak kuat. Hasil ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Basalama (2017), Anisa (2015) dan Handayani & Zulyanti (2018) yang menyatakan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham dan sesuai dengan penelitian Husein &

Mahfud (2015). ROA adalah rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan menggunakan aset nya untuk operasional perusahaan, semakin tinggi ROA maka semakin baik manajemen pengelolaan aset untuk mendapatkan laba setelah pajaknya. Namun dalam penelitian ini tidak terbukti bahwa naik turunnya ROA mempengaruhi keputusan investasi para investor.

Hasil pengujian hipotesis keempat (H4) memperlihatkan bahwa, Market Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dibuktikan dengan koefisien regresi Market Share memiliki nilai positif 0.000694, uji t untuk variabel Market Share memiliki angka t hitung 4.328772 > t tabel 1.67591 serta nilai signifikasi 0.000072 < 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa Market Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Maka pada setiap perubahan Market Share akan mempengaruhi perubahan return saham secara siginifikan.

Penjelasan dari hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa Market Share merupakan salah satu penentu naik turunnya return saham dengan dibuktikan dari pengaruh Market Share terhadap return saham yang signifikan. Sehingga, Market Shareini dapat dijadikan salah satu tolok ukur investor dalam menanamkan modal dengan kata lain respons investor terhadap Market Sharekuat. Hasil ini tidak sesuai

(18)

dengan penelitian Ihsan (2015). Market share adalah pangsa pasar atau keadaan saham di pasaran pada akhir periode, dalam hal ini diambil pangsa pasha berupa harga, sehingga dapat disimpulkan jika harga saham pada akhir periode (31 Desember) menjadi salah satu acuan pengambilan keputusan investasi oleh para investor. Ketika market share tinggi, maka return saham juga tinggi begitupula jika rendah maka return saham juga rendah.

Uji F

Tabel 9.

Hasil Uji F Fhitung Sig.

Regression 5.130 .002b

Pada hasil pengujian hipotesis kelima (H5) didapatkan F hitung 5.130 > F tabel 2.56.

dan dari nilai signifikansi F = 0.002 < alpha = 0.05 yang telah ditetapkan sebagai taraf signifikansi dalam penelitian ini. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa DER, EPS, ROA, dan Market Share secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham pada tingkat keyakinan 95%.

Kefisien Determinasi

Tabel 9.

Koefisien Determinasi

dapat dijelaskan bahwa angka pada Adjust R Square adalah 0.234 atau 23.4% .

Model R R

Square

Adjusted R Square 1 .539a 0.291 0.234

(19)

Sehingga memberikan menjelaskan bahwa persentase pengaruh variabel bebas DER, EPS, ROA dan Market Share terhadap Return Saham sebesar nilai Koefisien Determinasi R Square yang ada, yaitu 23.4% . Lalu sisa persentase atau 76.6% (100%

- 23.4%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dari uji parsial (uji t), DER dan ROA tidak berpengaruh terhadap return saham, EPS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, serta Market Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap returnsaham. Hasil analisis data dengan menggunakan uji simultan (uji F), DER, EPS, ROA, dan Market Share memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham.

Koefisien determinasi menunjukkan angka 0.234. Artinya kemampuan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat adalah sebesar 23.4%, sedangkan sisanya 76.6%

dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Melakukan penelitian dengan menggunakan periode penelitian lebih dari lima tahun, penelitian dapat memberikan hasil yang lebih signifikan.

Sampel penelitian yang diteliti tidak hanya perusahaan menggunakan satuan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya, karena 35 dari 47 atau 72% perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI melaporkan laporan keuangan menggunakan satuan mata uang Dolar. Hal itu diperlukan untuk membuktikan variabel yang diuji berupa DER dan ROA. Dalam penelitian ini 11 perusahaan yang lolos kriteria banyak

(20)

yang memiliki nilai DER, EPS dan ROA negatif. Dengan memperluas jangkauan sampel, diharapkan penelitian selanjutnya akan menemukan hasil yang berbeda.

Hendaknya memperhatikan variabel bebas lain dalam penelitiannya seperti PER, DPS, dan NPM, sehingga memberikan informasi pada perusahaan dan investor rasio lain yang diduga memberikan pengaruh terhadap return saham dan dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan.

REFERENSI

Aisah, A., & Mandala, K. (2016). Pengaruh Return on Equity, Earning Per Share, Firm Size Dan Operating Cash Flow Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(11), 254691.

Akhmad Suryahadi. (2020). Sepanjang 2019 Sektor Pertambangan Turun Drastis, Begini Prospeknya Di 2020. Kontan.Co.Id.

https://investasi.kontan.co.id/news/sepanjang-2019-sektor-pertambangan-turun- drastis-begini-prospeknya-di-2020

Andry. (2017). Pengaruh Earning Per Share, Return On Invesment dan Return On Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perdagangan. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 7(2), 209–218.

Anisa, N. (2015). Perbanas Review Volume 1, Nomor 1, November 2015 Page 72.

Perbanas Review, 1 NOMOR 1(November), 72–86.

Basalama, I. S. M. J. S. B. S. (2017). Pengaruh Current Ratio, DER Dan ROA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Automotif Dan Komponen Periode 2013-2015. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 1793.

Devi, N. N. S. J. P., & Artini, L. G. S. (2019). Pengaruh ROE, DER, PER, Dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(7), 4183. https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i07.p07

Febrioni, R. (2016). Pengaruh Return On Assets, Return On Equity, Earning Per Share, dan Current Ratio Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015). E- Proceeding of Management.

Gunadi, G. G., & Kesuma, I. K. W. (2015). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia Gd Gilang Gunadi , Pengaruh ROA , DER , EPS

(21)

terhadap Return ... menilai kinerja perusahaan untuk mengestimasi return . Crabb ( 2003 ) dalam mengestimasi harga saham suatu perusahaan . Rasi. E- Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 4(6), 1636-1647 ISSN: 2302-8912.

Handayani, R., & Zulyanti, N. R. (2018). Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt To Equity Ratio, (Der), Dan Return on Assets (Roa) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Manajemen, 3(1), 615.

https://doi.org/10.30736/jpim.v3i1.143

Husein, F., & Mahfud, M. K. (2015). Analisis Pengaruh Distress Risk, Firm Size, Book To Market Ratio, Return on Assets, Dan Debt Equity Ratio Terhadap Return Saham. Diponegoro Journal of Management, 4, 1–15. http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/dbr

Ihsan, S. H. I. B. A. I. (2015). Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earning, Net Cash Flow, Return On Asset Dan Residual Income Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia. 1(1), 56–68.

Jaya, K. A. (2017). Pengaruh Loan To Deposite Ratio, Return on Assets, Capital Adequacy Ratio, Exchange Rate Dan Interest Rate Terhadap Return Saham.

Jurnal Akuntansi, 19(3), 340. https://doi.org/10.24912/ja.v19i3.84

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan (Kedelapan). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Puspitadewi, C. I. I., & Rahyuda, H. (2016). Pengaruh DER, ROA, PER Dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(3), 1429–1456.

Tirta Citradi. (2020). Emiten Batu Bara Babak Belur di 2019, Adakah Harapan di 2020? CNBC Indonesia.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200402145601-17-149396/emiten- batu-bara-babak-belur-di-2019-adakah-harapan-di-2020

Referensi

Dokumen terkait

Chapters Four, Five and Six talk of views of the Arabic singer aft er her death, from 1975 to 2007, presenting a continuity of how she was represented through the media and the use of