i
PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA KELAS X MA NW
PUYUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
oleh Ati Riana Devi NIM : 15.1.11.5.065
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM 2017
ii
PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA KELAS X MA NW
PUYUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
o l e h
Ati Riana Devi NIM : 15.1.11.5.065
JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM MATARAM
2017
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Ati Riana Devi, NIM. 15.1.11.5.065 yang berjudul “Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sitem Kekebalan Tubuh Manusia kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017 ” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di munaqasyah-kan. Disetujui pada tanggal,14 Novembr 2016
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
Dr.Suhirman,M.Si 197104092000031002
Pembimbing II
Alwan Mahsul,M.Pd 197104092000031002
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax. 625337) Mataram Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
Nota Dinas Pembimbing
Hal: Munaqasyah
Mataram, 14 November 2017 Kepada:
Yth. Rektor IAIN Mataram di-
Mataram
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Ati Riana Devi, NIM. 15.1.11.5.065 yang berjudul “Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sitem Kekebalan Tubuh Manusia kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I
Dr.Suhirman,M.Si 197104092000031002
Pembimbing II
Alwan Mahsul,M.Pd 197104092000031002
vi
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jln. Pendidikan No. 35 Mataram Telp. (0370) 621298-625337(Fax.
625337) Mataram
Jl. Gajah Mada Jempong Baru - Mataram
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sitem Kekebalan Tubuh Manusia kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017” diajukan oleh Ati Riana Devi, NIM. 15.1.11.5.065 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan Jurusan Pendidikan IPA Biologi, telah dimunaqasyahkan pada tanggal 12 januari 2017 , dan telah dinyatakan syah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Dewan Munaqasyah 1. Ketua Sidang/
Pemb. I
: Dr.Suhirman,M.Si
197104092000031002 (...) 2. Sekretaris Sidang/
Pemb. II: : Alwan Mahsul,M.Pd
197104092000031002 (...) 3. Penguji I : Dr. H. Adi Fadli, M.Ag
197712262005011004 (...) 4. Penguji II : Ati Sukmawati,M.Pd
197302172006042016 (...) Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP.196412311991032006
vii MOTTO:
“Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Mulia (3) Yang mengajar (manusia) dengan pena (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak dketahuinya (5)”
(Al-„Alaq : 3-5)1
1 Khadim,Abdullah,Dkk. Al-Qur’an Dan Terjemahannya.(Kerajaan Arab Saudi,1971),h.598.
viii
PERSEMBAHAN :
1. Terima kasih untuk Ayahandaku tercinta Rohasidi dan Ibundaku tercinta Ibu Munirah yang telah mengajarkanku kesabaran dan semangat yang begitu luar biasa. Terima kasih atas do’a dan restu ayah dan ibu.
2. Teruntuk Suamiku tercinta Sahwin S.Pd, berdua.anakku M.Sultan Winanta terima kasih Karena sudah bersabar dalam menghadapi ibumu.
3. kakak-kakakku tercinta (Siti Rohani dan Sapriadi) yang senantiasa memberikan motivasi. Keluarga besarku semuanya yang telah memberikan dukungan selama proses perkuliahan.
4. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Biologi Angkatan 2011, terkhusus kelas B, kebersamaan dan kekompakkan kita merupakan sejarah terindah perjuangan.
5. Sahabat-sahabat setiaku terima kasih atas dukungan dan bantuan teman teman..
6. Serta semua pihak yang telah mendukung karya ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
7. Terima kasih semuanya, skripsi ini penulis persembahkan untuk
anda semuanya.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPA (Biologi) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan ke junjungan alam baginda Rasulullah Muhammad SAW berkat jasa beliau mengajarkan agama Allah, akhirnya kita dapat menikmati indahnya Islam.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu, terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Dr.Suherman,M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengoreksi penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr.Suherman,M.Si selaku dosen wali yang selalu memberikan arahan selama studi.
3. Plt. Ketua Jurusan dan Plt. Sekertaris Jurusan Pendidikan IPA Biologi IAIN Mataram, Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd dan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd.
4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram.
x
5. Bapak dosen dan Ibu dosen yang telah membimbing penulis selama menimba ilmu di IAIN Mataram
Penulis menyadari bahwa skripsi ini perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan referensi bagi peneliti- peneliti selanjutnya, amin.
Mataram, 14 November 2016
Penulis
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
HALAMAN PENGESAHAN ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Batasan Masalah ... 4
D.Tujuan penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II Kajian Pustaka ... 6
A.Film Animas... 8
a. Pengertian animasi ... 8
b. Kelebihan dan kekurangan media animasi ... 11
c. Jenis jenis animasi ... 16
B.Hasil Belajar... 17
a.Pengertian hasil belajar ... 17
b. Factor factor yang mempengaruhi hasil belajar ... 18
c. Macam macam hasil belajar ... 19
C. Kerangka Berfikir ... 20
D.Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 23
B.Sasaran Penelitian ... 23
C.Desain dan Pendekatan Penelitian ... 23
D.Populasi dan sampel ... 24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
F. Instrumen Penelitian ... 26
G.Teknik Analisis Data... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
1. Tabel Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 31
B. Analisis Data ... 35
1. Uji Normalitas ... 35
xii
2. Uji Homogenitas ... 36
3. Uji t-test ... 36
C. Pembahasan ... 37
1. Hasil Belajar Siswa ... 37
2. Data hasil lembar observasi ... 38
BAB V PENUTUP ... 41
A. Kesimpulan ... 41
B. Saran-saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Manfaat dan Karakteristik menurut Munadi ... 10 Tabel 1.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Animasi ... 14 Tabel 3.1 Rekapan Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Ekperimen dan
Control ... 32 Tabel 3.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Ekperimen dan Control ... 33 Tabel 3.3 Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 34 Tabel 3.4 Perbandingan Nilai Hasil Hretest dan Posttest Kelas Ekperimen
dan Kontrol ... 35
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas Ekperimen ... 1
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas Kontrol ... 4
Lampiran 3 Kunci Jawaban Soal untuk kelas Ekperimen dan Kontrol ... 7
Lampiran 4 Instrumen Soal untuk kelas Ekperimen dan Kontrol ... 9
Lampiran 5 Kisi Kisi Soal Hasil Belajar Siswa ... 11
Lampiran 6 Uji Normalitas Hasil Postest kelasEkperimen dan kelas Kontrol ... 12
Lampiran 7 Uji Normalitas Hasil Pretest kelas Ekperimen dan kelas Kontrol ... 19
Lampiran 8 Uji Homogenitas Hasil Posttest kelas Ekperimen dan kelas Kontrol ... 27
Lampiran 9 Uji Homogenitas Hasil Pretest kelas Ekperimen dan Kontrol .... 29
Lampiran 10 Perhitungan Uji Homogenitas Varians Hasil Pretest ... 31
Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas Varians Hasil Posttest ... 33
Lampiran 12 Perhitungan Statistic Uji t-test ... 35
Lampiran 13 Hasil Observasi Guru di kelas Ekperimen terkait dengan keterlaksanaan RPP ... 37
Lampiran 14 Hasil Observasi Guru Kelas kontrol terkait dengan keterlaksanaan RPP. ... 38 Dokumentasi
xv ABSTRAK
Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Kekebalan Tubuh Manusia kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran
2016/2017 ” Oleh
Ati Riana Devi NIM: 151.115.065
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Kekebalan Tubuh Manusia kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017 ”Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain eksperimen Pretest-Posttest Group..
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 orang, sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X A yang berjumlah 11 siswa sebagai kelas kontrol dan 10 siswa sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara Random Sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh berupa skor hasil belajar. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda terdiri atas 10 butir soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan nilai t-hitung = 6,48, sedangkan didapatkan t-tabel pada taraf signifikan 5% dan dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 11 – 2 = 19 adalah 0,861 Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel) atau (6,48 > 0,861), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Media Animasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa materi Sistem Pertahanan Tubuh Manusia Tahun Pelajaran 2016/2017
Kata-kata kunci: media animasi ,hasil belajar siswa
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dengan guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi pada seseorang yang disebabkan adanya suatu pengalaman. Perubahan yang terjadi bukan hanya perilaku saja, akan tetapi perubahan yang terjadi pada seseorang yang telah belajar seperti ilmu pengatahuan, sikap, nilai, bahkan perubahan ini dapat mencakup semua aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 2
Secara umum tugas guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator ada dua tugas yang harus dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Kedua tugas tersebut adalah sebagai pengelola pembelajaran (instruktur/pengajar) dan sebagai pengelola kelas (menagement). Oleh karena itu guru juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa.3
Kemampuan siswa dalam memahami informasi yang disampaikan, media pembelajaran yang digunakan guru untuk membahas materi pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perhatian siswa. Pada materi pembelajaran seharusnya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa
2 Suciati Dkk, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : Universitas Terbuka, 2007), h. 5.23- 5.26.
3 Ibid, h. 5.26.
ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran meningkat.4 Rasa ingin tahu merupakan salah satu untuk meningkatnya rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Sejalan dengan pendapat di atas permasalahan yang dihadapi siswa di dalam pembelajaran adalah lemahnya proses pembelajaran. Dimana siswa tidak ditekankan untuk mengembangkan pengetahuan pada saat pembelajaran di kelas, akan tetapi siswa hanya diarahkan untuk memahami konsep-konsep yang dicatat untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajarana IPA tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif akan tetapi pada pembelajaran IPA sangat ditekankan aspek afektif ,dengan adanya media animasi maka pengetahuan siswa pada materi yang diberikan akan meningkat yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Selain itu proses pembelajaran biologi yang merupakan cabang IPA dapat terlaksana dengan baik dan tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal maka dalam proses pembelajaran biologi ditekankan aspek kognitif. Tetapi dalam proses pembelajaran juga harus menekankan pada aspek afektif yang meliputi receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (menilai), dan organizition (organisasi). Oleh karena itu proses pembelajaran yang menekankan pada aspek afektif dapat meningkat dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.5
saat dilaksanakan pembelajaran biologi, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru atau memahami
4 Suciati Dkk, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Universitas Terbuka, 2007), h. 5.23- 5.26.
5 Agus Suprijono, Cooperatif Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012),h. 6-7
konsep-konsep yang disampaikan oleh guru, namun pada pembelajaran biologi sangat dibutuhkan media untuk bisa memahami materi seperti materi system kekebalan tubuh manusia
Salah satu media pembelajaran berbasis teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah media audio visual. audio visual adalah suatu alat penyampai informasi yang terdiri dari audio atau suara dan visual atau gambar. Salah satu jenis media audio visual yang dapat dimanfaatkan adalah film animasi. Film merupakan alat komunikasi yang sangat membantu proses pembelajaran efektif. Karena apa yang dilihat oleh mata dan di dengar oleh telinga akan cepat di ingat dari pada apa yang di baca dan di dengar saja.6Dan bisa menarik minat belajar siswa.
Konsep system pertahanan tubuh ditinjau dari struktur dan fungsi sulit untuk dipahami oleh siswa karena di dalamnya terdapat konsep yang abstrak dan sulit dijelaskan, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa siswa memerlukan bantuan media untuk mengantarkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa pada system pertahanan tubuh manusia
6 Yudi Munadi, Media Pembalajaran Suatu Pendekatan Baru, (Ciputat: GaungPersada Press:2008), Cet.1,h.
116.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “ apakah ada pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa pada system pertahanan tubuh manusia”.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan objek yang akan diteliti, maka untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini perlu ada batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
a. Hasil belajar siswa tentang meknisme menyebutkan macam-macam pertahanan dalam tubuh, menjelaskan proses terjadinya pertahanan tubuh eksternal, menjelaskan proses terjadinya pertahanan tubuh internal,menjelaskan proses terjadinya pertahanan tubuh spesifik, Proses terbentuknya kulit saat luka
b. Tes hasil belajar siswa dibatasi pada skor yang diperoleh tiap-tiap siswa c. Hasil belajar dibatasi pada nilai yang diperoleh saat menjawab soal
pretest dan postest D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media film animasi terhadap hasil belajar siswa pada mekanisme pertahanan tubuh manusia kelas X MA NW Puyung. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti
a. Bertambahnya wawasan tentang pengaruh media film animasi bagi hasil belajar siswa.
b. Hasil penelitian maupun beberapa keterbatasan yang dihadapi dapat dijadikan salah satu rujukan untuk pengembangan media pembelajaran lebih lanjut.
2. Bagi dunia pendidikan
a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dalam pengembangan media pembelajaran sains di MA
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai pengembangan media pembelajaran sebagai wahana pendidikan siswa MA
c. Sebagai bahan pertimbangan sebagai pendekatan media pembelajaran IPA.
E. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegunaan secara toritis dan secara praktis.
1. Kegunaan Secara Teoritis
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah hazanah dan wawasan keilmuan dalam pendidikan kaitannya dengan hasil belajar siswa.
2. Kegunaan secara praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru
bimbingan dan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran
Proses belajar merupakan proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental, terjadi penyusunan hubungan informasi-informasi yang diterima sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang diberikan. Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau diketahui tetapi belum menyeluruh tentang suatu hal tersebut. Hal ini berarti bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kepekaan daya pikir, sikap, kebiasaan dan lain-lain.7
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi pada diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif yang kemudian berpengaruh pada perilaku. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Prinsip ini mengandung makna bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi semua aspek tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif.8Dengan demikian hasil belajar yang diakibatkan oleh adanyakegiatan evaluasi belajar atau tes dan evaluasi belajar dilakukan
7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), 42.
8Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: CV Usaha Nasional, 1994), h. 26
karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku individu yang besangkutan terhadap yang dipelajari.
Salah satu cara mengembangkan potensi siswa adalah dengan cara memperbaiki proses pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kurikulum yang baru, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan yang luas, tetapi ditentukan pula oleh metode atau pendekatan pembelajaran yang baik yang dapat dikembangkan oleh guru. Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu pendekatan yang dapat mempermudah dalam mengejar pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan kegiatan pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh murid yang disebut sebagai belajar tuntas.
Salah satu hal yang diperlukan untuk pencapaian tujuan pembelajaran adalah adanya lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan kelancaran dalam proses pembelajaran. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan belajar ini sendiri dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.
Komponen-komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, metode pembelajaran, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar yang tersedia.Kekurangan salah satu
komponen tersebut akan berakibat negative pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Khususnya dalam hal metode pembelajaran seringkali menjadi kendala dalam pembelajaran dimana guru cenderung menggunakan metode ceramah.
B. Film Animasi a. pengertian
Film merupakan serangkaian gambar gambar didalam frame. Setiap frame diluncurkan dengan cepat dan bergantian sehingga seolah olah terlihat hidup dan bergerak dan memberikan visualisasi yang continue.9 Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar, mengingat bahwa film mengandung suara dan gambar sekaligus.
Film animasi berasal dari dua disiplin ilmu. Film berakar pada dunia fotografi dan animasi berakar pada dunia gambar.10 Chabib dan wahyu menyatakan, bahwa, film digunakan untuk mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan, dan kenyataan. Dalam hal ini berarti film digunakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan materi pelajaran.
Ide awal pembuatan film adalah ketika serangkaian gambar diam berurutan, diletakkan rapat rapat dan ditunjukkan berganti ganti dengan kecepatan tinggi maka orang yang melihatnya akan merasa bahwa film itu bergerak dan hidup. Saat ini teknologi perkembangan sudah sangat pesat dan
9 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto,op.h.64.
10 Chabib syaifrudin dan Wahyu Pujiono, Pembuatan Film Animasi Pendek”Dahsyatnya Sedekah”Berbasis Multimedia.
serba digital sehingga memudahkan praktisi pendidikan untuk lebih kreatif dan inovatif lagi dalam pembuatan media film untuk pembelajaran.
Film pembelajaran itu sendiri merupakan perpaduan antara pemaparan imajinatif, factual dan teknis.11 Dikatakan imajinatif karena pembuatan film memerlukan daya khayal. Dikatakan factual karena imajinasi tersebut berisi informasi informasi materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dan dikatakan teknis karena pembuatan film harus berdasarkan karakteristik peserta didik dan kompetensi dasar yang harus dicapai.
Media film sangat mempunyai kemungkinan untuk memacu dan member stimulant pada daya apresiasi siswa. Kisah kisah yang ditampilkan melalui film dapat membantu daya ingat, memahami dan merespon kehidupan disekitarnya.12 media film disajikan sebagai media pengajaran untuk mengambil pesan dari alur cerita sesuai dengan tema dan subjek pelajaran yang diajarkan, sehingga siswa akan mudah mengingat dan mengambil pelajaran dari film yang ditonton.
11 Daryanto, op.h.85.
12 Tim Pustaka Familia, Warna Warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya,(Yogyakarta.2010)h.182.
b. Manfaat dan karakteristik lain, menurut Munadhi dapat dilihat di tabel berikut:13
Tabel 1.1 karakteristik Media Film
Kelebihan Kelemahan
Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu;
Film dapat diulangi bila perlu, untuk menambah kejelasan;
Pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat dan dipahami
Mengembangkan imajinasi siswa;
Memperjelas hal hal yang abstrak dan
menggambarkan gambaran yang lebih realistic;
Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa;
Terlalu menekankan
pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi;
Penggunaan film dianggap menggunakan biaya yang tinggi;
13 Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Cipayung:2008).h.116.
Kemampuan media film dalam mengatasi keterbatasan jarak dan waktu maksudnya adalah film mampu mendatangkan suatu peristiwa yang terjadi dilokasi yang jauh atau berbeda dari lokasi yang kita diami. Film juga mampu memanipulasi suatu pristiwa yang dalam peristiwa yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu menjadi satu atau dua menit. Media film dapat juga diulangi jika perlu. Terutama pada proses yang menggambarkan suatu langkah atau urutan peristiwa yang harus diingat.
c. Kelebihan dan Kelemahan media film
Selain karakteristik media film diatas, Arsyad juga menjabarkan beberapa kelebihan dan kelemahan media film, diantaranya.14
1. Melengkapi pengalaman dasar siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, dan berpraktik, missal, pengalaman menyaksikan cara kerja denyut jantung.
2. Menggambarkan suatu proses dan dapat disaksikan berulang ulang.
3. Meningkatkan motivasi dan segi afektif lain.
4. Film dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
5. Dapat menyajikan peristiwa berbahaya jika dilihat secara langsung.
6. Bisa digunakan untuk kelompok besar maupun kelompok kecil.
7. Dengan kemampuan dan tekniknya, film yang dalam kecepatan normal membutuhkan waktu seminggu dapat dilihat dengan beberapa menit saja.misal, proses mekarnya bunga.
14 Arsyad.Media Pembelajaran :2011.h.49.
Disamping kelebihan kelebihannya, Arsyad juga menjabarkan beberapa kelemahan media film, diantaranya:
1. Umumnya memerlukan biaya yang mahal dan waktu banyak.
2. Pada waktu film ditunjukkan dan gambar bergerak terus menerus, tidak semua siswa dapat mengikuti informasi yang ingin disampaikan tersebut.
3. Film yang tersedia tidak selalu sesuai kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film tersebut memang dirancang khusus untuk media belajar.
Film juga sangat mempunyai kemungkinan untuk memacu dan member stimulant pada daya apresiasi siswa. Kisah kisah yang disampaikan melalui film dapat membantu siswa dalam mengingat, memahami dan merespon kehidupan sekitarnya. Selain itu, media film juga memberikan hiburan tersendiri bagi siswa sehingga mereka tidak bosan saat mengikuti sesi pembelajaran tersebut, namun mereka akan mendapatkan pesan yang diajarkan dari media film ini.
Animasi berasal dari bahasa latin, yaitu”anima” yang berarti jiwa, hidup, semangat. Selain itu, kata animasi juga berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggris yang berarti menghidupkan. Animasi dalam arti menghidupkan disebut oleh N.Imamah, yaitu usaha untuk menggerakkan suatu yang tidak bisa bergerak sendiri.15 Animasi juga adalah suatu tampilan yang menggambarkan media teks, grafis, dan audio dalam suatu aktivitas pergerakan. Neo dan Neo dalam
15 N. Imamah, Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Video Animasi .2012.h.32 36.
Munir menyebutkan bahwa animasi merupaka salah satu teknologi yang dapat menjadikan gambar yang diam yang menjadi seolah olah hidup, dapat bergerak, beraksi, dan berkata kata.16
Dengan begitu, animasi berarti hasil proses dari penggabungan berbagai objek /grafis diam. Objek atau gambar tersebut digerakkan melalui perubahan yang sedikit demi sedikit dan diluncurkan dengan kecepatan tinggi danditambahkan audio sehingga gambar tersebut terkesan dapat beraksi, hidup, bergerak dan dapat berkata kata.
Proses proses biologi yang kompleks dapat dengan mudah dijelaskan kepada siswa, pada proses belajar mengajar, siswa sering dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman sehari hari sehingga materi pelajaran sulit diterima dan diingat maupun dipahami oleh siswa.
Keistimewaan yang dimili oleh animasi intinya untuk memvisualisasikan konsep abstrak yang sulit dipraktikan dikelas.
16 Munir: konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan(Bandung:2008).h.18
Berikut tabel kelebihan dan kelemahan media animasi:
Tabel 1.2 Karakteristik Media Animasi
Kelebihan Kelemahan
Membawa bersama butiran informasi kedalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan
Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topic dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan;
Menyediakan jembatan visual dan penarik pengguna secara tidak disadari dari topic topic yang disediakan;
Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap
Pengembangannya memerlukan adanya ahli professional, tidak sembarang orang dapat membuatnya;
Pengembangannya memerlukan waktu yang lama;
Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih;
Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi;
pembelajaran yang lebih baik;
Menarik perhatian;
Pembelajaran interaktif dengan live action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik;
Media animasi diatas diklasifikasikan berdasarkan kelebihan dan kelemahannya. Secara garis besar, media animasi memiliki kelebihan yang berkaitan dengan kemampuannya dalam menarik perhatian siswa. Karena kemampuannya yang dapat menekankan bagian bagian tertentu dalam suatu konsep perubahan gerakan. Selain itu media animasi juga menarik karena mampu menjadi jembatan visual bagi konseo konsep abstrak dengan fleksibilitasnya. Sedangkan kelemahan media animasi secara garis besar, lebih ditekankan pada proses pembuatannya yang hanya dapat dibuat oleh tenaga ahli/professional dengan alat khusus dan waktu pembuatan yang lama.
Harrison dan Hummell dalam Rahmatullah menyatakan bahwa media film animasi mampu memperkaya pengalaman dan kompetensi siswa pada beragam materi ajar Agina juga dalam Rahmatullah menjelaskan bahwa pemanfaatan film animasi dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Film animasi sebagai satu kesatuan, menurut
Bogiages dan Hitt dalam Sukmaniar juga mampu meningkatkan minat, daya ingat, pemahaman, keterampilan dalam kerja kelompok.
Dengan begitu, berarti media film animasi adalah suatu alat bantu pengajaran yang dapat memudahkan terbantunya siswa menerima pesan yang disampaikan. Terutama, karena media film animasi memiliki beberapa kelebihan dalam merekam suatu proses juga memiliki nilai hiburan tersendiri bagi siswa
d. Jenis jenis Animasi i. Animasi Stop Motion
Animasi Stop Motion sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan
1. Animasi Tradisional
Tradisional animasi adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini . dinamakan tradisional karena teknik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama kali dikembangkan, dengan
berkembangnya teknologi computer, pembuatan animasi tradisional ini telah dikerjakan dengan menggunakan computer.
2. Animasi computer
Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan menggunakan computer, dari pembuatan karakter, mengatur gerakan
“pemain” dan kamera, pemberian suara, serta special effeknya semuanya dikerjakan dengan computer17
C. HASIL BELAJAR a. Pengertian Hasil Belajar
Kata hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu: hasil dan belajar, meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain. Hasil adalah perolehan atau akibat yang didapatkan dari suatu kegiatan berupa penilaian dari proses yang dilaluinya dengan keulatan kerja.
Sedangkan pengertian menurut para ahli:
1. Cronbach memberikan definisi: learning is shown by change behavior as a result of experience
2. Harold spears memberikan batasan : learning is a to observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen , to follow direction.
3. Geoch, mengatakan : learning is a change in performance as a result of practice.18
Dari ketiga definisi diatas, dapat kita terangkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang diawali dengan beberapa kegiatan, secara umum, belajar boleh juga dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya.
17Muhammad Rahmatullah, Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar.2013.h.178-186
18 Sardiman, interaksi dab motivasi.2007.h.20
Dengan demikian, hasil belajar adalah nilai yang dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai oleh siswa dari kegiatan belajar. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu.19
Hasil belajar atau achievement adalah realisasi atau pemekaran atau kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. 20
Seorang siswa dikatakan memiliki penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari tingkah laku anak tersebut, tingkah laku tersebut dapat kita lihat dari bentuk penguasaan pengetahuannya, keterampilan berfikir, keterampilan motorik, serta keterampilan dirinya dalam menghasilkan sesuatu yang baru melalui kreativitas yang dimilikinya.21
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai factor, baik dari factor dirinya sendiri (internal) maupun dari factor luar dirinya atau lingkungan (eksternal), pada hakikatnya hasil belajar yang diperoleh seorang siswa adalah hasil interaksi antara berbagai factor tersebut.
Adapun factor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:
19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.2009.Bandung :Remaja Rosdakarya.h.3
20 Nana saodah sukmadinata,2004.landasan psikologi proses pendidikan.bandung.h.102
21 Wina sanjaya.2010.perencanaan dan desain system pembelajaran.jakarta.kencana pren anda media.group.h. 235
a. Factor internal
Factor internal berupa:
1. Factor Fisiologis merupakan kondisi fisik pada panca indra, karena kondisi fisik serta indra mempengaruhi kehidupan seseorang.
2. Factor psikologi
Menurut sadiman, ada 8 faktor psikologis siswa yang berpengaruh hasil belajar yaitu perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat dan motivasi.
b. Factor eksternal
Factor eksternal berupa:
1. Lingkungan social
Factor social menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam berbagai situs social
2. Lingkungan non social
Lingkungan non social berupa gedung, sekolah dan letaknya, rumah dan tempat tinggal keluarga , alat-alat belajar dan lain- lainnya.
3. Pendekatan belajar
Dapat dipahami sebagai segala cara atau strategiyang digunakan siswa dalam menunjang keefektifitas dan efisiensi pembelajaran materi tertentu.
c. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan indicator yang paling mudah untuk menentukan dan mengetahui serta menilai sejauh mana tingkat prestasi atau keberhasilan belajar siswa dalam setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran biologi. Menurut sujiono bloom, ada 3 ranah untuk mengetahui hasil dalam pembelajaran yaitu:
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) adalah segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif ada 6 jenjang proses berfikir, yaitu:pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi.
b. Ranah efektif
Ranah efektif berkaitan dengan sikap dan nilai seseorang, berupa:
menerima, menanggapi, mengorganisasikan, dan karakterisasi.
c. Ranah psikomotorik
Ranah psokomotorik berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.22 D. Kerangka Berpikir
Kemajuan dan berkembangnya teknologi informasi demikian pesat sehingga berpengaruh pada munculnya berbagai jenis kegiatan berbasis pada teknologi terutama teknologi yang dimanfaatkan dalam usaha peningkatan
22 Anas sudijono.1996.pengantar evaluasi pendidikan.jakarta:raja garfindo persada.h. 49-59
mutu pendidikan. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan sudah dimulai sejak lama. Media pembelajaran sebagai sebagai salah satu produk teknologi, mengalami kemajuan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna.
Salah satu masalah dalam pembelajaran sains adalah kesulitan dalam menangkap hal hal yang bersifat abstrak. Kebanyakan siswa hanya sekedar mendengarkan saja namun apabila sudah keluar dari kelas tersebut mereka akan melupkan semua yang telah dijelaskan oleh guru, itu karena disebabkan oleh kurangnya minat belajar siswa dan disebabkan pula pembelajaran yang kurang menarik. Maka dari itu, penggunaan media yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran.
Salah satu media yang berkembang pada saat ini adalah media audio visual. Penggunaan media audio visual yaitu,suatu alat perantara/penyampai pesan yang terdiri dari suara dan gambar. Media audio visual juga juga berkemampuan untuk mempelancar daya ingat dan pemahaman siswa.
Salah satu media audio visual yang dapat digunakan adalah dengan pemanfaatan media film animasi, hal itu disebabkan karena film animasi dapat menjelaskan konsep yang sifatnya abstrak yang menjdi lebih konkrit, memberikan jembatan visual bagi siswa serta dapat diulang jika perlu.
Pada berbagai jenjang pendidikan mulai dari pendidikan menengah (SMP,SMA) sampai pada jenjang perguruan tinggi terdapat konsep konsep biologi yang bersifat abstrak dan sulit diingat dan dipahami oleh pembelajar, maka diperlukan kreativitas guru untuk menyajikan pembelajaran sehingga lebih mudah diingat oleh pembelajaran.
Kehadiran media animasi dalam pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Film animasi juga diketahui dapat meningkatkan daya ingat, pemahaman, dan kemampuan berfikir siswa, hal itu disebabkan film animasi memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar.23
Dengan demikian, pemanfaatan media film animasi diduga berpengaruh terhadap daya ingat siswa.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasrkan Rumusan Masalah yang diajukan maka hipotesis alternatif (Ha) penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh media animasi terhadap hasil belajar Biologi Siswa Kelas X MA NW Puyung Tahun Pelajaran 2016/2017.
23 Miri Barak, Tamar Ashkar, Yehudit J. Dori, Teaching Science via Animated Movies: Its Effect on Student Learning Outcomes and Motivation,2013.h.1-6.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25-26 oktober 2016.bertempat di MA NW Puyung Loteng. Yang berlokasi di jalan Raden Puguh Puyung Desa Puyung Kecamatan Jonggat Kab. Lombok Tengah
B. Sasaran Penelitian
Sasaran atau objek penelitian yang akan diberikan yakni kelas X MA NW Puyung. Pada diri mereka diharapkan terjadi suatu perubahan positif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasa system pertahanan tubuh manusia yakni bagaimana proses kekebalan tubuh bekerja”
C. Desain dan Pendekatan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Saat melakukan eksperimen peneliti memberikan perlakuan, kemudian mengobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah True eksperimental design dengan pola desain pre-test dan post-test group.24 Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest keadaan awal adakah
24 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 204
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.25 Adapun pola rancangan penelitian ini adalah :
E E
o1
X
o2
K K
o1
-
o2
Keterangan :
E : Kelompok eksperimen X : Perlakuan
o2 : Post-tes
K : Kelompok kontrol o1 : Pre-tes26
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari sejumlah elemen.27 Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah kelas XI MA NW Puyung. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang ditelti28 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling karena dalam pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel pada penelitian ini
25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung :Alfabeta 2011), hal.76
26 Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 57-91
27 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung:sinar Baru Algensindo,2009)h.84.
28 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:2010),h.174
adalah seluruh kelas X A yang terdiri atas 21 siswa/i begitu juga dengan kelompok eksperimen
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data29, teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat ditempuh untuk mengumpulkan data30, sedangkan menurut teknik pengumpulan data adalah penggunaan alat dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data.
Jadi, teknik pengumpulan data adalah cara mengumpulkan data dengan menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Untuk memperoleh data penelitian tentang Pengaruh Media Animasi terhadap Daya Ingat Siswa pada konsep Sistem Pertahanan Tubuh Manusia, maka diperoleh teknik pengumpulan atau metode yang terarah sehingga dapat memberikan kesesuaian antara data yang diperoleh dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tes Hasil Belajar
Tes adalah alat ukur yang diberika kepada indvidu anak untuk mendapatkan jawaban jawaban yang diharapkan baik secara lisan atau perbuatan 31. Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
29Suharsimi, Dasar dasar Evaluasi Pendidikan 1998: 34
30Margono ,Metodologi Penelitian Pendidikan 2005, h.158
31Sudjana dan Ibrahim, Dasar dasar Prose Belajar Mengajar.2001: h.100
2. Teknik Observasi
Teknik observasi untuk menentukan pengamatan dari peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitian.
Instrument yang dapat digunakan yaitu lembar pengamatan, panduan pengamatan. Beberapa informasi yang diperoleh dari observasi antara lain: ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian, atau peristiwa waktu dan perasaan.32Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengamati keterlaksanaan RPP F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain:
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar merupakan sederetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok33, tes ini merupakan tes objektif pilihan ganda dengan 5 alternatif pilihan jawaban pada setiap butir , yaitu a, b, c, d, and e. materi tes yang diberikan adalah mengenai system pertahanan tubuh manusia. Tes ini berisi 10 butir soal, yang diberikan dua kali terhadap siswa. Tes pertama diberikan sebelum siswa memasuki pembelajaran (pretest) dan tes kedua diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran(posttest)
32Juliansyah Noor, Metode Penelitian (Jakarta: Kencana Prada Media Grup,2011), h.140
33 Arikunto,Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan ,Jakarta1997:138
2. Observasi
Lembar observasi adalah lembar pengumpulan data yang berisi pengamatan terhadap objek penelitian. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP
G. Teknik Analisis Data
Untuk mempermudah kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam pengumpulan data yaitu;
a. Lembar Observasi
a. Observasi Keterlaksanaan RPP
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran. Sehingga data hasil observasi keterlaksanaan RPP tersebut dapat dianalisis dengan cara sebagai berikut:
1) Menghitung sama jumlah tindakan (indikator) yang dapat dilakukan siswa
2) Menghitung jumlah tindakan maksimal yang diharapkan
3) Memerlukan persentase keberhasilan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rumus :34
N = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑥 100 % Dengan criteria sebagai berikut :
34 Neohi Nasation dan Adi suriyanto, Evaluasi Pengajaran (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 427
85%-100% tergolong sangat baik 75%-80% tergolong baik
65%-70% tergolong cukup 55%-60% tergolongtidak baik b. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar siswa dihitung dengan menentukan skor dari masing- masing siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis uji-t untuk menganalisis data tes hasil belajar.Sebelum melakukan uji beda (t-tes) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai prasyarat uji hipotesis.
c. Data Hasil Belajar
Analisis data hasil belajar ini dengan menggunakan rumus yaitu:
𝑁=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑥 100%
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis uji-t untuk menganalisis data tes hasil belajar. Teknik ini adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi atau perlakuan dua kelompok yang berbeda dengan prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok atau perlakuan.35
Sebelum melakukan uji beda (t-tes) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai prasyarat uji hipotesis:
35 Subana dkk,Statistik Pendidikan (Bandung:Pustaka Setia,2000), h. 168.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji kenormalan dari kedua sampel yang ada dalam populasi. Pengujian normalitas bisa kita peroleh dengan menggunakan rumus chi kuadrat. Analisis chi kuadrat itu sendiri adalah analisis statistik nonparametrik, dengan menggunakan skala nominal dan ordinal dalam bentuk angka dan frekuensi yang berupa data skor.
Adapun rumus chi kuadrat adalah:36 𝑥2 = (𝑜𝑖−𝐸𝑖)𝐸𝑖 2
Keterangan:
Oi = nilai pengamatan Ei = nilai harapan
X2= Jumlah keseluruhan data X luas Z hitung
Dengan kriteria pengujian, jika x2hitung ≤ x2tabel, maka data berdistribusi normal. Dan jika x2hitung > x2tabel, maka data berdistribusi tidak normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Pada analisis regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama.
Selain pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas)
36Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2010).h.124
beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.37
diuji dengan menggunakan :
𝐹 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙Dengan kriteria pengujian bahwa: data homogen jika Fhitung ≤Ftabel dan data tidak homogen jika Fhitung > Ftabel.
c. Uji t- tes
Setelah uji homogenitas maka langkah selanjutnya melakukan uji t-tes untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t-test berikut ini:
Polled varians:
𝑡= 𝑋1− 𝑋2 𝑛1−1 𝑠12+ (𝑛1−1)𝑠22
𝑛1+𝑛2−2 1 𝑛1+ 1𝑛2 Keterangaan:
t = uji hipotesis 𝑥1
= nilai rata-rata kelas eksperimen 𝑥2
= nilai rata-rata kelas kontrol
𝑠12 = varians kelompok kelas eksperimen 𝑠22 = varians kelompok kelas kontrol 𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen 𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
37Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta,2010) h. 363-364
Dimana:
𝑋 = 𝑥𝑛
1 dan 𝑦𝑛
2 𝑠1 = (𝑥−𝑥 )𝑛 2
1 dan 𝑠2 = (𝑦−𝑦 )𝑛 2
2
Dengan kriteria pengujian jika -ttabel ≤ thitung H0 ditolak, dengan taraf signifikansi 5%.38
38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2013),h.197
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 25-26 oktober 2016. Penelitian ini hanya difokuskan pada pengaruh media animasi terhadap hasil belajar siswa.
Adapun tujuan dari pengumpulan data adalah untuk menjawab permasalah yang ada pada rumusan masalah dalam penelitian. adapun data- data penelitian yang sudah dikumpulkan sebagai berikut.
1. Hasil Belajar Siswa
Tabel 3.1
Rekapan Hasil Belajar Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Dekaptor Eksperimen Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
1 Jumlah siswa 10 10 11 11
2 Skor nilai tertinggi 54 82 61 80
3 Skor nilai terendah 30 40 27 28
4 Nilai rata-rata (𝑥) 36,66 70,25 46 55,57 5 Varians
(s2) = (x− 𝑥 )2𝑛−1
897.064 49,07 151,157 208,37
Tabel 3.1 menggambarka bahwa nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada siswa kelas kontrol. Hal ini berarti
32
penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Tabel Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol Tabel 3.2
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
No Nama siswa Nilai
Pre-test Post-test
1 Agusni 54 50
2 Arfan Maulana 34 50
3 Ayuni Hartami 37 80
4 Bq. Muliani 40 76
5 Erniwati 42 82
6 Hanil Partiwi 34 82
7 Hulaifi Habib 54 60
8 Husnul Khotimah 30 80
9 Ida Royani 31 70
10 Ira Martini 35 81
Jumlah 391 711
Rata-rata 39,1 71,1
Tabel 3.3
Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No Nama siswa Nilai
Pre-test Post-test
1 Yunda apriliana 61 70
2 Lukman hapipudin 50 56
3 Marta mayani 27 40
4 m. hakiki 44 50
5 Nopita hardianan 40 60
6 Nurul hadiah 56 70
7 Prayuda januardana 36 40
8 Saadatul hidayati 40 68
9 Widiawati 50 68
10 Yuliana.hidatul A. 34 44
11 m. zulfaizi 48 48
Jumlah 486 614
Rata-rata 44,1 55,8
Untuk melihat perbandingan nilai pretest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, secara ringkas dapat dilihat dalam tabel 3.3. di bawah ini:
Tabel 3.4
Perbandingan Nilai Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Deskriptor Eksperimen Kontrol
Pretest Posttes Pretest Posttest
1 Jumlah siswa 10 10 11 11
2 Nilai tertinggi 54 82 61 70
3 Nilai terendah 30 50 27 44
4 Nilai rata-rata 39 71 44 55,8
5
Varians (s2) =
1 )
( 2
n
x
x 34,58 53,24 49,19 40,56
Pada tabel 3.4. menggambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada siswa kelas kontrol. Hal ini berarti penggunaan media animasi berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Analisis Data 1. Uji Normalitas.
Data yang diuji adalah hasil belajar siswa atau data posttest, seperti yang dilihat pada Tabel 4.4. perbandingan nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperiman postest didapatkan 2hitung = 102,4 dan 2tabel dengan taraf singinitifikasi 5% = 5,991. yang berarti
bahwa data yang diolah tidak normal dengan taraf signifikan 5%.
Sedangkan pada kelas kontrol posttest didapatkan
2
hitung = -81,12 dan 𝑥2tabel = 5,991 dengan taraf signifikan 5 %. maka dapat disimpulkan bahwa data yang diolah normal dengan taraf signifikan 5 %.
2. Uji Homogenitas.
Setelah dilakukan uji normalitas kedua sampel (kelas kontrol dan kelas eksperimen) langkah selanjutnya adalah uji homogenitas dan sebelum dilakukan uji homogenitas, terlebih dahulu menghitung varians kedua sampel dimana didapatkan varians kelas eksperimen S12 = 53,24 dan varian kelas kontrol S22 = 40,56. Setelah didapatkan varians kedua sampel maka didapatkan Fhitung = 1,35 dengan dk pembilang (n1-1) = 10 - 1 =9 dan dk penyebut (n2-1) = 11 - 1 = 10. Sehingga didapatkan Ftabel = 2,48. karena Ftabel> Fhitung yaitu 2,48> 1,35 pada taraf signifikan 5 % maka data kedua sampel tersebut homogen.
3. Uji t-test
Setelah diketahui kedua sampel homogen maka langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk menarik suatu kesimpulan, Setelah diketahui nilai t-hitung = 6,48, sedangkan didapatkan t-tabel pada taraf signifikan 5% dan dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 11 – 2 = 19 adalah 0,861 Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel) atau (6,48 > 0,861), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa media animasi terhadap hasil belajar siswa materi sistem pertahanan tubuh manusia tahun pelajaran 2016/2017.
C. Pembahasan
Belajar adalah kegiatan yang mutlak yang harus dilakukan oleh setiap orang guna meningkatkan kualitas pendidikan. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk melakukan perubahan baik perubahan tingkah laku maupun perubahan pengetahuan.39
hasil belajar adalah nilai yang dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai oleh siswa dari kegiatan belajar. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena peserta didik mencapai penguasaan atas sejumlah bahan pelajaran yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.40 Pengertian hasil menunjukkan suatu perolehan setelah melakukan perbuatan. Dan belajar merupakan suatu perbuatan yang dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga hasil belajar merupakan suatu perolehan setelah melakukan suatu perbuatan seperti belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi hasil belajar merupakan
39 Suciati dkk, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : Universitas Terbuka, 2007), h. 5.23- 5.26.
40 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009 ) hal: 46