• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh media pembelajaran audiovisual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh media pembelajaran audiovisual"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Zubaedi, M.Ag, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang memberikan motivasi. Nurlaili, M.Pd I, selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Bengkulu, yang mendukung penulisan disertasi ini.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

  • Kreativitas Anak Usia Dini

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh media pembelajaran audiovisual terhadap kreativitas anak usia dini 5-6 tahun di lingkungan keluarga pada masa pandemi Covid 19. Kreativitas harus dikembangkan sedini mungkin sejak anak lahir.

Kajian Pustaka

Tarik Yazar, dengan judul penelitian “Penelitian Alat Peraga Pendidikan Audio Visual Terhadap Tingkat Kreativitas Anak Usia 4-14 Tahun Sebagai Suatu Proses Di Pendidikan Dasar” Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian prasekolah dan pendidikan dasar menunjukkan bahwa persepsi anak dunia luar dan tingkat kreativitasnya berubah tergantung pada berbagai faktor, keadaan ini berkaitan dengan proses individualisasi anak, personalisasi dan perkembangan identitas, mempunyai pengaruh yang positif. Ulfha Nabilla Maghfi, dengan judul penelitian “Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini di Tsabita Kalianda Lampung Selatan” Tujuan Penelitian : 1. Hasil penelitian: Penggunaan media audio visual media untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak usia dini di PAUD Tsabita Kalianda Lampung Selatan. Dengan melakukan kegiatan melalui media audiovisual, mengajak anak menonton video yang diputar oleh guru dapat membantu anak meningkatkan pengetahuannya tentang huruf anak dan menambah kosakata anak, serta memperluas wawasan anak.

40Tarik Yazar, Penelitian Alat Peraga Pendidikan Audio Visual Terhadap Tingkat Kreativitas Anak Usia 4-14 Tahun Sebagai Proses Di Pendidikan Dasar, (majalah: Tarik Yazar dan Gokce Arifoglu/Procedia-social and behavior sciences, 2012). Susi Ockti Vanni, dengan judul penelitian “Pengaruh media audiovisual terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK DWI UTAMA T.A Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap perkembangan kognitif anak usia 5 tahun -6 tahun di kelas eksperimen TK Dwi Utama.

Untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di kelas kontrol TK Dwi Utama. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media audiovisual dan visual terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK Dwi Utama. Hal ini juga terlihat dari hasil nilai mean 27.625 anak dari kelas eksperimen dan 11.0625 dari kelas kontrol dengan selisih pengaruh media audiovisual dan media visual sebesar 50% terhadap perkembangan kognitif anak, serta nilai koefisien selisihnya. pada nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,7 atau 7%.

Kerangka Pikir

Terdapat pengaruh media visual terhadap perkembangan kognitif anak, namun pengaruhnya kecil di TK Dwi Utama. Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan cara bermain dan menggunakan media pembelajaran konkrit, salah satu media audio visual adalah media yang secara bersama-sama dapat merangsang indra penglihatan dan pendengaran karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Penggunaan media pembelajaran audiovisual dapat menciptakan kondisi yang nyaman bagi anak, dan teknik pembelajaran audiovisual dapat dikembangkan untuk membantu penguasaan aspek perkembangan anak terutama pada perkembangan aspek kognitif anak.

Dari tindakan yang dilakukan peneliti diharapkan tercapai keadaan akhir yaitu pengaruh media audiovisual terhadap kreativitas anak di lingkungan keluarga pada masa pandemi Covid 19 lebih berkembang. Peta kerangka pengaruh media pembelajaran audiovisual terhadap kreativitas anak di lingkungan keluarga pada masa pandemi Covid 19.

Hipotesis

  • Jenis Penelitian
  • Desain Penelitian

Penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan filosofi positivisme, data berupa angka-angka sebagai alat untuk menganalisis informasi tentang apa yang ingin diketahui guna menguji hipotesis yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jenis desain eksperimen semu, metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan cara eksperimen dan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (perlakuan/pengobatan) terhadap variabel terikat (hasil). ) dalam kondisi terkendali. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui adakah perbedaan pengaruh media pembelajaran audiovisual terhadap kreativitas pada anak usia dini.

Untuk perancangan perencanaan diawali dengan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang telah dilakukan dan diketahui, hingga pembentukan kerangka memerlukan pembuktian lebih lanjut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian quasi eksperimen, Quasi eksperimen merupakan salah satu jenis desain. Penelitian ini dilakukan di TK Islam Al-Azhar 50 Kota Bengkulu yang melakukan proses pembelajaran dan belajar di rumah.

Populasi adalah suatu bidang generalisasi dalam kaitannya dengan objek atau subjek yang mempunyai sifat dan ciri tertentu yang ditentukan oleh penelitian yang akan diteliti, kemudian ditarik kesimpulan yang membentuk keseluruhan subjek penelitian tersebut.46 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Anak-anak Islam TK Al-Azhar 50 Kota Bengkulu yang karena situasi pandemi Covid 19 saat ini belajar di lingkungan keluarga pada tahun ajaran yang berjumlah 56 anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yang termasuk dalam kelompok Nonprobability Sampling. Suharsimi Arikunto mengemukakan, apabila jumlah subjek kurang dari 100 orang sebaiknya mencakup seluruhnya, sehingga penelitian menjadi penelitian populasi.49 Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 anak, dimana 56 anak dibagi menjadi dua. kelas yaitu 28 anak pada kelas kontrol dan 28 anak pada kelas eksperimen.

Variabel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Lokasi Lembaga
  • Sejarah Lembaga
  • Visi, Misi dan Tujuan Lembaga
  • Profil Sekolah
  • Kurikulm Dan Satuan Pendidikan
  • Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan a. Data Guru TK Al Islam Azhar 50 Bengkulu
  • Struktur Organisasi Sekolah
  • Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan a. Luas area sekolah

TK Islam Al Azhar 50 Bengkulu merupakan bagian dari kumpulan sekolah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al Azhar Jakarta yang didirikan pada tanggal 7 April 1952, dimana BUYA HAMKA merupakan salah satu orang yang membesarkannya. Saat ini telah didirikan 171 sekolah Al Azhar yang tersebar di kota-kota di 17 provinsi Indonesia untuk mewujudkan pendidikan syi'ar Islam yang berkualitas di tanah air. Menjadikan TK Islam Al Azhar 50 Bengkulu sebagai sekolah unggulan dalam bidang Akhrakul Karimah, agama, seni dan Kalistung.

Dapat mewujudkan visi misi YPI Al Azhar dan visi misi TK Islam Al Azhar 50 Bengkulu. TK Islam Al Azhar 50 Bengkulu menerapkan Kurikulum Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kurikulum Pengembangan Diri Muslim (KP2M) Al Azhar yang merupakan kurikulum isi imtaq Al Azhar. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah guru dan pegawai TK Al Azhar 50 Bengkulu berjumlah 13 orang.

Guru Pendamping Kelompok Bermain 4. Yetty Marisyah, S.Pd Shafa Guru Kelas TKA 5. Nopianti, S.Pd A Guru Pendamping TK Shafa 6. Marleza Putriana, S.Pd Aud. Guru TK A Shafa Yetty Marisyah, S.Pd.. GURU B TK MEKKAH Ardita Destiani, S.Pd Vivi Umiyah Lestari, S.Pd. Jumlah ruang belajar, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, dapur, toilet, aula, taman bermain, Pos Keamanan TK Islam Al Azhar 50 Bengkulu mempunyai beberapa ruangan diantaranya sebagai berikut.

Tabel 4.2  Kelas TK A Shafa
Tabel 4.2 Kelas TK A Shafa

Analisis Data

  • Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas a. Hasil Uji Validitas
  • Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa variabel kreativitas anak usia dini terlaksana. Dari hasil uji reliabilitas di atas terlihat bahwa korelasi skor variabel kreativitas anak usia dini (y) merupakan nilai koefisien Cronbach. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik responden yang disurvei dengan kreativitas anak usia dini di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu yang meliputi tiga aspek yaitu jenis kelamin, usia dan masa belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audiovisual anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu menduduki peringkat dalam kategori tinggi. Dalam karya ini penulis akan menyajikan data penelitian kreativitas anak usia dini dengan 56 responden. Hasil diatas menunjukkan bahwa kreativitas anak usia dini 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu dengan kategori tinggi sebesar 49% dibandingkan dengan kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu dengan kategori tinggi. kategori sedang sebesar 30%

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak usia dini 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu berada pada kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa koefisien media pembelajaran audiovisual secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kreativitas anak usia dini. 0,000 maka dapat dikatakan bahwa satu variabel independen memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kreativitas anak usia dini.

Tabel Distribusi Kreativitas Anak Usia Dini
Tabel Distribusi Kreativitas Anak Usia Dini

Pembahasan

55 Whyu Trisnawati, Sugito, “Pendidikan anak dalam keluarga di era Covid-19” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 5 Edisi 1 (2021) Halaman 823-831. Oleh karena itu pembelajaran otomatis berubah menjadi pembelajaran di rumah, namun hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak mengembangkan kreativitas anak usia dini, karena kreativitas anak usia dini harus dikembangkan sejak dini. Hal ini sejalan dengan pendapat Freeman dan Munandar yang mengungkapkan bahwa kreativitas anak usia dini merupakan ekspresi dari seluruh kemampuan anak, oleh karena itu kreativitas anak usia dini hendaknya dikembangkan sedini mungkin sejak anak dilahirkan.

Sebelum dilakukan tes di tempat penelitian, validasi dilakukan di Pengawas TK 1 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil uji validasi menunjukkan bahwa variabel media pembelajaran audiovisual dan variabel kreativitas anak usia dini dilakukan terhadap 20 anak. responden Pengawas TK 1 Kota Bengkulu dengan jumlah pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan maka dapat dikatakan seluruh item indikator valid. Uji analisis deskriptif, data penelitian terkait media pembelajaran audiovisual dan kreativitas anak usia dini dengan jumlah responden 56 orang, data diperoleh dari hasil jawaban angket responden. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa media pembelajaran audiovisual untuk anak usia dini 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah sebesar 46% dan kreativitas anak usia dini juga termasuk dalam kategori tinggi. termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah 49%.

0,000 sehingga salah satu variabel bebas dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kreativitas anak usia dini. Setelah penggunaan media audiovisual, kreativitas anak usia dini 5-6 tahun mengalami peningkatan, dengan munculnya media audiovisual. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran audiovisual pada penelitian ini memberikan dampak terhadap peningkatan kreativitas anak usia dini usia 5-6 tahun di TK Islam Al-Azhar 50 Bengkulu.

Keterbatasan Penelitian

Menurut Johann Heinrich Pestalozzi berpendapat bahwa melalui pengembangan memori audiovisual, potensi-potensi lain seperti imajinasi, kreativitas, bakat, minat dapat dikembangkan oleh seorang anak, karena melalui perkembangan pendengaran, anak mengoptimalkan pendengaran, penglihatan, anak dapat membuat penggunaan penglihatan, ingatan yang baik, anak dapat mengekspresikan dan melatih ingatan dengan baik.” Oleh karena itu, pengembangan pembelajaran melalui memori audiovisual menjadikan proses pembelajaran menyenangkan sehingga hal-hal yang paling sulit menjadi lebih mudah dan dari yang abstrak menjadi konkrit dan mudah ditransfer kepada anak. Berdasarkan pemikiran di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan audiovisual dapat mengoptimalkan pendengaran, penglihatan dan melatih daya ingat dengan baik. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa media pendidikan audiovisual mempunyai fungsi dalam perkembangan belajar anak.

PENUTUP

Saran

Pengaruh kegiatan pembelajaran outdoor berbasis proyek dengan media audiovisual terhadap perilaku belajar anak usia dini.

Gambar

Tabel 4.2  Kelas TK A Shafa
Tabel 4.4  Kelas TK B Madinah
Tabel Distribusi Kreativitas Anak Usia Dini
Tabel 4.19  Hasil Uji F (Simultan)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,