• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KB SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ACETATE TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN WANITA USIA SUBUR DI BPM H.S. JAKARTA SELATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KB SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ACETATE TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN WANITA USIA SUBUR DI BPM H.S. JAKARTA SELATAN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penulisan

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

Keluarga Berencana merupakan kepedulian aktif terhadap peran masyarakat dengan cara menunda usia perkawinan, mengendalikan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia, 2019). . Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang mengatur jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu dan bayinya maupun bagi ayah dan keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak ada kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut. Keluarga berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk

Dalam penyelenggaraannya, program KB nasional dirancang dalam strategi yang disebut pancakarya. Perlu diketahui bahwa wajib meminum pil KB secara rutin tanpa ada yang terlewatkan untuk menjaga efektifitasnya dalam mencegah kehamilan. Kelemahan dari pil kombinasi ini adalah harus diminum setiap hari dan menyebabkan efek samping sementara seperti mual, nyeri payudara, sakit kepala.

Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi yang diletakkan di bawah kulit, biasanya di lengan atas, dan implan tersebut mengandung levonogestrel. Efek samping penggunaan kontrasepsi implan adalah penambahan berat badan karena hormon yang terdapat di dalamnya dapat merangsang pusat pengatur nafsu makan di hipotalamus (Larasati, 2017). d) Kerugian dan efek samping.

DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat)

Jika suntikan yang diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntik akan lambat dan tidak akan bekerja dengan segera dan efektif. DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetate) atau Depo Provera diberikan setiap tiga bulan sekali dengan dosis 150 miligram injeksi IM. Bagi wanita yang tidak sedang menstruasi, suntikan pertama dapat diberikan kapan saja, asalkan wanita tersebut tidak hamil.

Jika ibu menggunakan kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi suntik jenis lain, maka kontrasepsi suntik yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntik sebelumnya. Ibu yang menggunakan KB non hormonal dan ingin menggantinya dengan KB hormonal, suntikan KB hormonal pertama yang akan diberikan dapat segera dilakukan, dengan ketentuan ibu tidak hamil dan tidak perlu menunggu haid berikutnya. datang. Jika ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tidak boleh melakukan hubungan badan selama 7 hari setelah penyuntikan.

Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama hingga hari ke-7 siklus menstruasi, atau setiap saat setelah hari ke-7 siklus menstruasi, selama Anda yakin wanita tersebut tidak hamil. Suntikan pertama dapat diberikan kapan saja, selama wanita tersebut tidak hamil dan tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari setelah penyuntikan (Biran, et al., 2013).

Peningkatan Berat Badan

Hasil survey yang dilakukan di Praktek Bidan Swasta Maria Purba Surabaya Barat Jawa Timur menunjukkan jumlah sampel ibu yang menggunakan kontrasepsi suntik selama bulan Oktober-November 2011 sebanyak 267 ibu. Berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berat badan merupakan ukuran yang biasanya atau sering digunakan untuk menilai keadaan gizi seseorang.

Dengan mengetahui berat badan seseorang menggunakan pengukuran berat badan harian dengan timbangan digital, kita akan dapat memperkirakan tingkat kesehatan atau gizi seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dewi Dwi Haryani, (2010), hal ini dapat menyebabkan perubahan berat badan, pada kelompok usia subur yang sehat masih memiliki semangat untuk melakukan aktivitas fisik, masih memiliki kemauan yang kuat untuk menjaga berat badan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Winarsih (2012), terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata berat badan setelah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA yaitu selama masa pemakaian lebih dari satu tahun.

Hal ini didukung oleh teori Nault 2013 yang mengungkapkan bahwa pengguna kontrasepsi suntik yang hanya mengandung progesteron dapat mengalami kenaikan 1-2 kg pada tahun pertama dan 4-10 kg setelah 3-5 tahun menggunakan kontrasepsi suntik (Sastrariah, 2016). Berdasarkan tinjauan pustaka dapat diuraikan kerangka penelitian yang akan digunakan yaitu Faktor Internal: Genetika, Hormon, Usia.

KERANGKA KONSEP

Kerangka Konsep

Definisi Operasional

Lama penggunaan injeksi DMPA terdapat perbedaan berat badan yang signifikan pada periode 1 tahun dan lebih dari 2 tahun (Winarsi, 2012). Baca kartu status peserta )KB.

Hipotesis

Hasil cross data menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan berat badan pada WUS menjadi kenaikan berat badan. Hasil bivariat menggunakan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan pertambahan berat badan pada penerima injeksi DMPA di WUS di BPM H.S Jakarta Selatan. Dari hasil penelitian pengaruh suntik KB 3 bulan terhadap kenaikan berat badan pada WUS di BPM H.S Jakarta Selatan.

Dari pengaruh umur terhadap pertambahan berat badan pada wanita usia subur (WUS) di BPM H.S Jakarta Selatan Tahun 2021 diperoleh nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,002, sehingga P-value < 0,05. Dari pengaruh lama pemakaian dan pertambahan berat badan pada wanita usia subur (WUS) di BPM H.S Jakarta Selatan tahun 2021 didapatkan nilai. Hubungan DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetate) Pengguna Kontrasepsi Suntik dengan Kenaikan Berat Badan di Puskesmas Poasla Kendari Tahun 2017 (Skripsi PhD, Politeknik Kemenkes Kendar, 52

Gambaran perubahan berat badan dan perubahan pola haid pada penerima suntik 3 bulan di Puskesmas Minggir.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Dalam desain cross-sectional, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada subjek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Setiawan, 2010).

Waktu dan Tempat

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh WUS yang menjadi akseptor KB di BPM H.S Jakarta Selatan yang berjumlah 100 orang wanita usia subur. Sampel diambil sebagian dari seluruh objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2015). Dan menurut (Sugiyono, 2015), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah penerima KB suntik DMPA di BPM H.S Jakarta Selatan yang ditentukan dengan menggunakan quota sampling.

Instrumen penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Analisis Data

Pada tabel 5.1 berdasarkan hasil penelitian tingkat berat badan ibu yang menggunakan DMPA di Praktek Mandiri Kebidanan H.S Jakarta Selatan Tahun 2021, sebanyak 13 orang (26,0%) diterima tidak mengalami kenaikan berat badan dan 37 orang (74,0%) mengalami pertambahan berat badan hingga 1-8 kg. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa responden yang mengalami kenaikan berat badan selama menggunakan kontrasepsi dengan injeksi DMPA lebih banyak 74% dibandingkan responden yang tidak mengalami kenaikan berat badan yaitu 26%. Hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan antara usia dan pertambahan berat badan yang mungkin disebabkan oleh beberapa faktor lain.

Menggunakan >2 tahun, 8% tidak mengalami kenaikan berat badan dan 66% mengalami kenaikan berat badan dengan nilai 0,001. Hasil uji bivariat menggunakan uji chi square diketahui ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan pada penerima KB suntik DMPA di BPM H.S Jakarta Selatan Januari 2021 sampai Agustus 2021. Dari frekuensi e Berat pada wanita usia subur (WUS) di BPM H.S Jakarta Selatan tahun 2021, didapatkan 13 orang (26,0%) rawat inap tidak mengalami kenaikan berat badan dan 37 orang (74,0%) mengalami kenaikan berat badan 1 -8 kg.

Pertambahan Berat Badan Penerima Suntikan KB 3 Bulan (Depo Medroxsi Progesterone Acetate/DMPA) di Huko-Huko Polindes Kecamatan Pomala Kabupaten Kola (Disertasi PhD, Polte, 52. Pengaruh Pemberian Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Terhadap Pertambahan Berat Badan Ibu di Gedong Puskesmas Udara Kota Bandar Lampung Tahun 2020.

HASIL PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Pada BAB V, penulis akan menyampaikan temuan penelitian yang telah dilakukan di BPM H.S yang merupakan fasilitas kesehatan bidan praktik swasta yang berada di wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan. BPM H.S memiliki 2 bidan yang memberikan pelayanan kesehatan antara lain pemeriksaan antenatal (ANC), pelayanan antenatal 24 jam, pelayanan KB biasanya diberikan meliputi suntik 3 bulan dan 1 bulan dan pil, implan, IUD setiap hari, pelayanan imunisasi setiap hari jumat.

Analisis Univariat

Berdasarkan Tabel 5.2, hasil survei angka usia ibu menggunakan DMPA di H.S. Bidan Praktek Mandiri Jakarta Selatan Tahun 2021. Ditemukan 8 subjek (16,0%) penerima berusia <20 &> 35 tahun dan 42 subjek (84,0%) berusia 21 hingga 34 tahun.

Analis Bivariat

Hal ini sejalan dengan teori (Glasier, 2016) bahwa kecenderungan kenaikan berat badan, namun aktivitas fisik yang baik seperti olahraga juga dapat mencegah resiko kenaikan berat badan, sehingga berat badan tetap pada tempatnya. Faktor yang dapat meningkatkan berat badan seseorang antara lain faktor keturunan (kecenderungan gemuk pada keluarga tertentu), bangsa atau suku, gangguan emosi, fisiologi, gangguan hormonal, dan aktivitas fisik. Berdasarkan data silang antara usia KB suntik DMPA dengan perubahan berat badan pada responden, diketahui bahwa kurang lebih 12% responden berusia <20 dan >35 tahun tidak mengalami kenaikan berat badan dan 4,0% mengalami kenaikan berat badan.

Dan untuk usia 21-34 tahun, sekitar 14% tidak mengalami kenaikan berat badan dan 72% mengalami kenaikan berat badan dengan p-value 0,002. Hal ini sesuai dengan teori Haryani, (2010) bahwa penyebab kenaikan berat badan pada usia 20-34 adalah karena tingkat fertilitas yang lebih tinggi dibandingkan usia <20 dan >35 tahun. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 18% responden yang menggunakan kontrasepsi suntik dalam waktu lama atau lebih dari 1-2 tahun tidak mengalami kenaikan berat badan dan 8% mengalami kenaikan berat badan.

Hasil cross data menunjukkan adanya kecenderungan semakin lama responden menggunakan kontrasepsi dengan injeksi DMPA maka berat badan responden semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan teori Wintarsi, (2012) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata berat badan setelah menggunakan KB suntik DMPA yaitu dalam jangka waktu pemakaian lebih dari 1-2 tahun. BPM HS Jakarta Selatan disarankan untuk selalu memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) secara utuh kepada calon akseptor khususnya calon akseptor suntik, agar akseptor suntik dapat melakukan upaya untuk menghindari kenaikan berat badan yang merupakan salah satu efek samping dari penggunaan suntik kontrasepsi. .

Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) Dengan Pertambahan Berat Badan Peserta KB di Praktek Klinik Pratama Cwi Pondok Aren Januari 2018-Februari 2018 (Dokter, 52.

PEMBAHASAN

Peningkatan Berat Badan

Hubungan Usia Dengan Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Peningkatan Berat

Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Peningkatan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambaran tingkat pengetahuan penerima kontrasepsi suntik DMPA tentang dampak pengambilan sampel di BPM Mei Muhartati Cartur Tunggal Depok Sleman. Keluarga Berencana di Puskesmas Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara (Studi di Kelurahan Dadapsari) (Disertasi PhD, UNIMUS)., 52. Hubungan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) dengan Gangguan Menstruasi pada Penerima DMPA di Puskesmas Poasia , Kota Kendari, 2017 (Ph.D.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik oleh wanita usia subur pada masa pandemi Covid-19 di wilayah VMV Juju Juhari Kota Depok periode 2020 (Disertasi Doktor, 52. Hubungan penggunaan alat kontrasepsi suntik (Dmpa) jangka panjang) dan peningkatan berat badan pada pengadopsi KB di Bpm Farida Hajri Surabaya (Skripsi Doktor, UNIVERSITAS AIRLANGGA)., 52. Kajian pengetahuan sikap dan tindakan pengadopsi KB suntik tentang efek samping Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) di Kassi -Kassi Puskesmas Makassar Tahun 2017 (Disertasi Doktor, Universitas Islam Negeri, 52.

Hubungan pengetahuan dan pendapatan akseptor dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2017 (Skripsi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari) 52. Identifikasi pola menstruasi akseptor KB.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian di Modifikasi dari Saifuddin(2014); BKKBN(2015);
Gambar 2.  Kerangka Konsep Penelitian   Sumber. Gebi Wella Vista, P., &amp; Naningsih, H

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan kontrasepsi suntik Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) terhadap wanita yang aktif kerja sangat berpengaruh terhadap pola menstruasi, karena adanya

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah : “Apakah ada hubungan antara faktor pendidikan, pengetahuan, pendapatan

Tujuan : Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi KB suntik dan non kontrasepsi dengan siklus menstruasi pada wanita usia subur

Oleh karena itu sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa umur terbanyak responden yang memakai kontrasepsi suntik DMPA adalah antara umur

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan wanita usia

Berdasarkan uraian diatas, yang dapat disajikan latar belakang masalah, maka peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian tentang: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL

Berdasarkan distribusi silang antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan berat badan pada responden diketahui bahwa responden yang telah lama memakai

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan penggunaan KB suntik DMPA dengan Peningkatan Berat Badan di BPS Istri Utami Sleman dapat disimpulkan