• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH P R O G R A M K A M P U S M E N G A J A R A N GK A TA N IV D A LA M MEN IN GK A TK A N K OM PETEN S I L ITER A S I D A N N U M ER A S I S I SWA SMP SWA STA A L -BUKHARI MUSLIM MEDAN T.A 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH P R O G R A M K A M P U S M E N G A J A R A N GK A TA N IV D A LA M MEN IN GK A TK A N K OM PETEN S I L ITER A S I D A N N U M ER A S I S I SWA SMP SWA STA A L -BUKHARI MUSLIM MEDAN T.A 2022/2023"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Keadaan ini bukanlah sesuatu yang baik, terutamanya menurut Havighurst, kemahiran literasi dan numerasi peserta. Bagi penyelidikan ini, ia membincangkan secara khusus pengaruh program tunjuk ajar kampus dalam meningkatkan literasi dan numerasi. Adakah terdapat kesan pelaksanaan program kampus perguruan di tingkatan empat terhadap peningkatan kemahiran membaca dan mengira pelajar di Sekolah Rendah Swasta Al Bukhari Muslim Medan.

Bagaimana implementasi program KM IV untuk meningkatkan literasi dan numerasi di SMP Swasta Muslim Al Bukhari Medan. Untuk mendeskripsikan pengaruh pelaksanaan program pengajaran kampus kelas IV terhadap peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SMP Swasta Muslim Al Bukhari Medan. Untuk mendeskripsikan implementasi program KM IV untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SMP Swasta Muslim Al Bukhari Medan.

Untuk memberikan gambaran yang jelas bagaimana program Kampus Mengajar dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SMP Swasta Al-Bukhari Medan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan positif bagi institusi lain terkait pelaksanaan program pengajaran kampus kelas IV untuk meningkatkan literasi dan numerasi. Untuk memperluas wawasan mengenai peningkatan kemampuan literasi dan numerasi melalui kegiatan program kampus mengajar bagi siswa SMP Swasta Al-Bukhari Medan.

Untuk bahan maklumat dan tentang aktiviti program kampus untuk mengajar murid darjah empat meningkatkan literasi dan numerasi khususnya di Sekolah Menengah Swasta Al-Bukhari Medan.

KAJIAN PUSTAKA

  • Pengertian kampus mengajar
  • Program-Program Kampus Mengajar
  • Tujuan Kampus mengajar
  • Literasi
    • Pengertian literasi
    • Literasi Baca Tulis
    • Membaca
    • Menulis
  • Tujuan Literasi
  • Numerasi
    • Pengertian Numerasi
    • Aspek-Aspek Numerasi

Kampus Mengajar juga akan diperluas lagi hingga tingkat SMP dan sekolah lainnya. Hal ini merupakan aspek yang strategis bagi kampus pengajar untuk menunjang kemajuan pendidikan Indonesia, sehingga kampus pengajar merupakan bagian dari program kampus merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berkembang melalui kegiatan di luar kelas perkuliahan. Pada Program Kampus Belajar Kelas IV, siswa akan ditempatkan di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di seluruh Indonesia untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut dan juga untuk meningkatkan adaptasi teknologi.

Pedagogi Dasar, Pembelajaran Literasi dan Numerasi, Pembelajaran Etika dan Komunikasi, Profil Siswa Pancasila, Prinsip Perlindungan Anak, dengan mempersiapkan hal-hal tersebut agar mahasiswa mampu melakukan proses pengajaran kelas IV di kampus. Dan lahirlah program Kampus Mengajar Angkatan 1 sampai dengan Angkatan IV Kampus Mengajar hingga saat ini pada tahun 2020/2022. Program pengajaran kampus dilatarbelakangi oleh kebutuhan Indonesia akan bantuan siswa untuk membantu guru dan siswa sekolah dasar mendapatkan kesempatan belajar yang optimal dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi.

Siswa dapat mengembangkan keterampilan khususnya dalam hal kreativitas, kepemimpinan dan keterampilan interpersonal lainnya, dan siswa juga dapat berbagi pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dengan siswa di sekolah melalui Program Mengajar Kampus. Berikut rincian program utama pelaksanaan program Kampus Mengajar di SMA Muslim Swasta Al-Bukhari Medan. Penilaian ini membantu guru untuk mengetahui kemampuan siswa pada topik-topik penting dan dapat memperkaya penilaian formatif di sekolah.

Kampus Mengajar (KM) merupakan salah satu kebijakan kampus merdeka belajar (MBKM) yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pelatihan kampus mengajar bertujuan untuk menyelesaikan pelatihan kampus mengajar bertujuan untuk menyelesaikan pelatihan kampus mengajar yaitu memberdayakan mahasiswa untuk membantu langkah-langkah pengajaran di sekolah-sekolah di wilayahnya. Tujuan dari program pengajaran kampus adalah untuk mengembangkan siswa dalam membantu mereka dalam tahap pembelajaran di sekolah-sekolah sekitar.

Kegiatan kampus tidak hanya mendidik mahasiswanya tetapi juga dosen pembimbing lapangan yang mengawasi dan membimbing mahasiswa yang ditugaskan pada bidangnya. Menurut Handayana (Saryono 2018), PISA merupakan program penilaian nasional internasional yang bertujuan untuk melihat perkembangan siswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah. Indikator yang digunakan untuk mengukur literasi membaca dan menulis di sekolah adalah sebagai berikut: (a) Jumlah dan variasi buku bacaan di sekolah, (b) Frekuensi peminjaman buku di perpustakaan sekolah, (c) Keseluruhan kegiatan sekolah yang berkaitan dengan membaca dan menulis literasi, (d) Kebijakan sekolah dalam penerapan literasi membaca dan menulis, (e) Hasil karya siswa dan guru terhadap literasi.

Literasi dan literasi dapat disebut sebagai nenek moyang dari segala jenis literasi, karena mempunyai sejarah yang sangat panjang. Tak heran jika pengertian literasi dan numerasi semakin berkembang seiring berjalannya waktu, pada mulanya membaca dan literasi sering dipahami sebagai pemahaman terhadap informasi yang terkandung dalam media cetak.

Penelitian Relevan

Setelah diadakan pelatihan, terlihat bahwa para tenaga pengajar tidak lagi mengalami kesulitan teknologi dalam kaitannya dengan penggunaan.

Secara umum kerangka tesis dapat diartikan sebagai suatu alur logis yang menghubungkan teori atau konsep dengan berbagai variabel penelitian yang diidentifikasi sebagai permasalahan penting. Kerangka berpikir berguna untuk membentuk hipotesis atau kesimpulan selama penelitian. Menurut Sugiyono, kerangka pemikiran adalah “model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai persoalan penting.” Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah kampus pendidikan. (X) variabel independen dan literasi (Y1), dan numerasi (Y2) sebagai variabel dependen. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Pengaruh Program Pendidikan Kampus Dalam Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi di SMP Swasta Muslim Al-Bukhari Medan”.

Survei ini terdiri dari tiga variabel dimana variabel X adalah pengajaran di kampus sedangkan variabel Y1 adalah literasi dan Y2 adalah kemampuan matematika.

Gambar 2.1  paradigma variabel  (Sumber: olahan peneliti)
Gambar 2.1 paradigma variabel (Sumber: olahan peneliti)

Hipotesis

Metode penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang spesifikasinya sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas dari awal hingga perumusan rencana penelitian, seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (Effendy 2019) yaitu “Metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme digunakan untuk menyelidiki populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Tempat Dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

  • Waktu Penelitian
  • Sampel penelitian

Menurut Sugiyono (Yulia 2019), “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan hasilnya dianggap sebagai gambaran sejumlah populasi yang diamati.” Dengan kata lain sampel disebut juga wakil dari populasi yang hasilnya mewakili seluruh gejala yang diamati. Jadi teknik pengambilan sampel yang saya gunakan adalah total sampel, dimana seluruh populasi diambil sebagai sampel.

Sesuai dengan pendapat di atas maka sampel penelitian ini adalah siswa SMA Terpadu Al-BUKHARI Muslim Medan.

Tabel 3.3 Sampel penelitian Siswa
Tabel 3.3 Sampel penelitian Siswa
  • Defenisi Operasional

Pengertian literasi menurut Elizabeth Sulzby, literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang untuk “membaca, berbicara, mendengarkan dan menulis” untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Berhitung adalah kemampuan menerapkan konsep bilangan dan keterampilan operasi aritmatika dalam kehidupan sehari-hari serta kemampuan menafsirkan informasi kuantitatif di sekitar kita. Menurut Puspendik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berhitung diartikan sebagai kemampuan berpikir dengan menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dalam berbagai jenis konteks yang relevan bagi individu sebagai warga negara Indonesia.

  • Angket (Kuesioner)

Menurut Sugiyono (Sugiyono 2018c): “Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Menurut Sugiyono (Suparyanto dan Rosad, skala Likert merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.) Bentuk skala likert ini adalah dengan memberikan skor bertingkat terhadap jawaban yang diberikan.

Dalam penelitian ini level tertinggi diberi nilai 4 dan level terendah 1. Untuk variabel kampus pembelajaran kelas IV terdapat 4 alternatif tanggapan yaitu setuju, setuju, tidak setuju dan tidak setuju. Melalui program bimbingan belajar kampus, mahasiswa mempunyai kegiatan yang bertugas membantu kegiatan pembelajaran, membantu mengadaptasi teknologi, dan membantu administrasi di sekolah tempat mereka ditugaskan. Secara sederhana, berhitung dapat diartikan sebagai kemampuan menerapkan konsep bilangan dan keterampilan operasi perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 3.5 Bobot Pertanyaan
Tabel 3.5 Bobot Pertanyaan

Uji Instrumen Penelitian

  • Uji Validatas Angket
  • Uji Reliabilitas

Teknik Analisis Data

  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Regresi Linear Sederhana
  • Uji Hipotesis Penelitian .1 Uji Parsial (Uji T)
    • Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
  • Koefisien Determinasi (R2)

Untuk menguji validitas instrumen didukung dengan program kompetensi yaitu SPSS V.25 (Statistical Program for Social Sciences). Reliabilitas adalah pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut baik. Uji normalitas ini dapat dideteksi. Syaratnya jika nilai signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal.

Menurut Hasan (Sugiyono 2018b), regresi merupakan suatu alat pengukuran yang juga digunakan untuk mengukur ada tidaknya hubungan antar variabel. Analisis regresi lebih akurat bila melakukan analisis korelasi karena menawarkan kemiringan (dapat ditentukan laju perubahan suatu variabel relatif terhadap variabel lain). 8 Uji koefisien regresi parsial adalah pengujian yang digunakan untuk menguji keberartian/koefisien regresi parsial, atau untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial (secara individu) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Dengan kriteria jika thitung > ttabel pada tingkat signifikansi 95% berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika thitung>tabel pada tingkat tersebut tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen atau tidak.

Jika hasil Fhitung > Ftabel mempunyai tingkat signifikansi 95% (α = 5%), maka hipotesis diterima dan jika Fhitung ≤ ftabel maka hipotesis ditolak. Ghazali (Sugiyono 2018b) menyatakan bahwa pengujian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur seberapa kuat kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol hingga 1. Jika nilai R2 mendekati 1, maka variabel independen yang diteliti biasanya dapat memberikan seluruh informasi internal.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Relevan
Gambar 2.1  paradigma variabel  (Sumber: olahan peneliti)
Tabel 3.2 Distribusi populasi Guru
Tabel 3.1 Distribusi Populasi Siswa
+5

Referensi