• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh metode cerita dan metode ceramah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh metode cerita dan metode ceramah"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

Afhandlingstitel: Pengaruh Metode Cerita dan Metode Ceramah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VI Mata Pelajaran Aqidah Akhlak MI DDI Palirang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Fatimah Bahar, Pengaruh Metode Cerita dan Metode Ceramah Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VI-fag ved MI DDI Palirang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang (overvåget dari Ibu Herdah dan Pak Ali Rahman).

4.2  Grafik Uji Normalitas  75
4.2 Grafik Uji Normalitas 75

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian .1 Manfaat teoritis

  • Konsep Metode Cerita Islami .1 Pengertian Metode Cerita

Kegiatan narasi yang dilakukan pendidik dalam menyampaikan cerita melalui metode cerita yang digunakan harus unik dan menarik agar siswa mampu menyimaknya. Cerita merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat dibaca atau didengar oleh orang yang tidak membaca. 6 Cerita berisi tentang cerita yang didalamnya terdapat nilai-nilai atau pesan-pesan yang dapat digunakan.

نْي ِل ِف ٰغْلا٣

Konsep Metode Ceramah .1 Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah ini hanya memberikan kegiatan dari satu arah saja, yaitu hanya guru dan bukan siswa. Metode ceramah ini juga mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan secara akurat dan kritis.

Konsep Hasil Belajar 3.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa. 31Slameto, Pembelajaran dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, hal.63-64. . kepada siswanya juga menentukan hasil belajar yang akan dicapai siswanya.

Tinjauan Hasil Penelitian yang Relevan

Dari pendapat di atas maka dapat kita asumsikan bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi akademik siswa, oleh karena itu keberhasilan akademik siswa dapat berdampak positif apabila siswa itu sendiri siap menerima. subjeknya dengan baik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Dewi Mawarni terletak pada variabelnya dimana peneliti menggunakan metode cerita dan metode ceramah, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.Perbedaan dengan penelitian sebelumnya juga terdapat pada Y variabel dimana pada penelitian sebelumnya hanya melihat partisipasi siswa, sedangkan peneliti pada penelitian ini hanya melihat hasil belajar siswa. 38 Dewi Mawarni, “Dampak Ceramah dan Metode Tanya Jawab Terhadap Tingkat Partisipasi Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran di Kelas

Kerangka Pikir/Konsepsional

Keberhasilan metode yang digunakan guru tergantung pada sejauh mana guru memvariasikan metode yang digunakan agar siswa tidak bosan setelah proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang baik. Keberhasilan seorang guru dalam menerapkan metode akan menghasilkan hasil belajar yang baik bagi siswa, karena hasil belajar yang dicapai siswa tergantung pada cara guru menerapkan metode tersebut. Seperti yang dilakukan guru MI DDI Palirang, mereka menerapkan dua metode sekaligus dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak dan dipadukan dengan metode cerita dan metode pengajaran.

Hipotesis

Metode ceramah merupakan suatu bentuk interaksi yang dilakukan pendidik dengan cara menjelaskan bahan ajar yang disampaikan secara lisan dengan melihat naskah, tes dan sebagainya dalam proses pembelajaran. Metode cerita dan metode ceramah mempunyai kaitan yang erat, keduanya merupakan metode yang efektif digunakan oleh seorang pendidik.

Definisi Operasional Variabel

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari belajar dalam arti yang lebih luas, meliputi bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik; hasil belajar merupakan hasil interaksi antara tindakan belajar dan tindakan mengajar; Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.Dari sudut pandang siswa, hasil belajar menandai berakhirnya pengajaran dari titik puncak proses pembelajaran. Penggunaan pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel akan dinyatakan dengan menggunakan angka-angka atau skala numerik.40 Penelitian ini menganalisis pengaruh metode cerita dan metode pengajaran terhadap hasil belajar moral siswa. mata pelajaran aqidah kelas VI di MI DDI Palirang Kec. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif sehingga untuk memudahkan pengolahan dan analisis data maka desain penelitian menggunakan penelitian dengan menggunakan analisis asosiatif yaitu untuk mengetahui apakah metode cerita dan metode pengajaran berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian

Sehingga objek-objek tersebut dapat menjadi sumber data penelitian 41 Menurut Sugiyono, populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas suatu objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau ciri-ciri tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 42 Berdasarkan Berdasarkan berbagai pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI MI DDI Kecamatan Palirang. Berdasarkan penelitian tersebut, pada saat penelitian siswa kelas VI MI DDI Palirang Kec.

Teknik Instrumen Pengumpulan Data

Kuesioner dapat digunakan jika jumlah responden cukup banyak dan mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan peneliti dan bersifat rahasia. Penelitian ini menggunakan tes untuk mengetahui atau mengukur hasil belajar siswa melalui tes. Tes hasil belajar yang akan diteliti dalam penelitian ini ingin mengetahui kemajuan belajar siswa dengan mengajukan pertanyaan yang akan dijawab sesuai dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya oleh pendidik yang bersangkutan.

Teknik Analisis Data

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten jika gejala yang sama diukur dua kali atau lebih dengan alat ukur yang sama. 48 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur dirancang berbentuk kuesioner reliabel, apakah suatu alat ukur dapat diandalkan, apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali akan menghasilkan hasil yang relatif sama (tidak jauh berbeda). Untuk melihat valid atau tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan statistik yaitu dengan koefisien reliabilitas dan apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60 maka keseluruhan pernyataan dinyatakan valid (reliable). Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa seluruh item pernyataan X1 dan X2 pada instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel karena melebihi nilai Cronbach alpha sebesar 0,60.

Tabel 3.4   Penskoran Skala Likert  Alternatif Jawaban  Skor
Tabel 3.4 Penskoran Skala Likert Alternatif Jawaban Skor

Uji Prasyarat Analisis

  • Visi dan Misi MI DDI Palirang 1) Visi

Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase kontribusi pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, atau.

Hasil Penelitian

  • Penerapan Metode Cerita Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VI MI DDI Palirang

Metode cerita merupakan penyajian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan berupa cerita dari pendidik kepada siswa.

Penyampaian Materi Yang Dilakukan Oleh Guru Tabel 4.1

Tabel tersebut menunjukkan bahwa siswa menyatakan guru menggunakan metode cerita untuk topik aqidah akhlak. Hal ini terlihat dari persentase 60% sangat baik, 40% menyatakan baik dan 0% kurang baik. dan 0% tidak baik. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa untuk item pertanyaan bagaimana guru menggunakan metode cerita pada topik keyakinan moral, ditemukan bahwa dari dua puluh responden, dua belas menyatakan sangat baik, delapan menyatakan baik, dan delapan menyatakan baik. tidak bagus. dan tidak baik dan memutuskan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang memilihnya. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa untuk item pertanyaan tentang pemahaman siswa pada topik keyakinan moral, terlihat dari dua puluh responden, empat orang menyatakan sangat memahaminya.

Strategi Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Cerita Tabel 4.5

  • Penerapan Metode Ceramah Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VI MI DDI Palirang Kelas VI MI DDI Palirang

Guru memperbolehkan siswa bertanya di kelas dengan menggunakan metode cerita. Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk pertanyaan guru memperbolehkan siswa bertanya pada saat pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode cerita, terlihat dari 20 responden, 12 siswa menyatakan selalu berkata, 12 siswa menjawab sering, menyatakan kadang-kadang 4 siswa dan tidak pernah memutuskan tidak ada yang memilih. Guru menjelaskan kembali materi jika ada siswa yang belum memahami materi dengan menggunakan metode cerita.

Penyampaian Materi Yang Dilakukan Oleh Guru Tabel 4.11

Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk pertanyaan pengalaman mahasiswa dalam pembelajaran aqidah akhlak dengan metode ceramah menunjukkan dari 20 responden yang menyatakan. Mahasiswa memahami materi aqidah akhlak dengan metode ceramah Pilihan kategori jawaban Frekuensi Persentase. Berdasarkan tabel terlihat bahwa siswa memahami materi aqidah akhlak dengan metode ceramah, hal ini terlihat dari persentase yang sangat paham 10%, menunjukkan paham 90%, kurang paham 0% dan tidak paham. mengerti 0%.

Strategi Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Ceramah Tabel 4.15

Dengan demikian penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk pertanyaan bagaimana cara mengajarkan aqidah akhlak kepada guru dalam memberikan materi dengan metode ceramah menunjukkan bahwa dari 20 responden, 4 siswa menyatakan sangat tepat, 12 siswa menyatakan benar, 2 siswa menyatakan benar, 2 siswa menyatakan benar, kata siswa. itu sangat akurat, dan tidak tepat memutuskan bahwa tidak seorang pun boleh memilih. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk point pertanyaan penggunaan metode ceramah pada setiap materi dalam pembelajaran aqidah akhlak diperoleh hasil dari 20 responden, 9 orang siswa menyatakan sangat setuju, 7 siswa menyatakan setuju . Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk poin pertanyaan guru tentang pengajaran aqidah akhlak, jika dirangkum dari pembahasan yang dilakukan dengan metode ceramah, diperoleh hasil bahwa dari 20 responden, 9 orang siswa menyatakan selalu mengatakan, 10 siswa mengatakan sering melakukannya, dan 1 siswa menyatakan kadang-kadang siapa yang memilih dan tidak pernah dan tidak ada yang memilih.

Keaktifan Peserta Didik Di Dalam Kelas Tabel 4.18

  • Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VI MI DDI Palirang
  • Uji Prasyarat Analisis .1 Uji Normalitas .1 Uji Normalitas
    • Uji Linieritas
    • Uji Multikolinieritas
  • Uji Hipotesis
    • Analisis Regresi Berganda (R)
    • Analisis Determinasi (R 2 )
    • Uji T Parsial
    • Uji Regresi Bersama-sama (Uji F)
  • Pembahasan Hasil Penelitian
    • Penerapan Metode Cerita Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VI MI DDI Palirang
    • Penerapan Metode Ceramah Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di kelas VI MI DDI Palirang
    • Hasil Belajar Peserta didik pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas VI MI DDI Palirang
    • Pengaruh Metode Cerita dan Metode Ceramah Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik

H1 : Metode cerita (X1) berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI DDI Palirang. H2: Metode ceramah (X2) berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) siswa pada mata pelajaran aqidah moral di MI DDI Palirang. H3 : Metode cerita (X1) dan metode ceramah (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak kelas VI MI DDI Palirang.

H0 Metode Cerita (X1) dan Metode Ceramah (X2) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VI MI DDI Palirang. Guru pada mata pelajaran Aqidah Akhlak menerapkan metode cerita dalam proses pembelajaran, dengan harapan siswa dapat membedakan dirinya.

Tabel 4.21  Presentase Hasil Belajar
Tabel 4.21 Presentase Hasil Belajar

PENUTUP

  • Penerapan Metode Cerita pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dikelas VI MI DDI Palirang
  • Penerapan Metode Ceramah pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak dikelas VI MI DDI Palirang
  • Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Aqidah akhlak dikelas VI MI DDI Palirang
  • Pengaruh Metode Cerita dan Metode Ceramah Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
  • Saran

Setelah dilakukan pengolahan data hasil angket responden dengan metode ceramah, diketahui bahwa dari 20 siswa yang mengutarakan pendapatnya, dari sepuluh pertanyaan angket yang disajikan, 32% menyatakan pilihan pernyataan: sangat memahami, tidak sulit, sangat bahagia, sangat cocok. , saya sangat setuju, selalu dan sangat aktif. Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa menyukai dan tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru, metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik, bahwa siswa memahami materi yang diajarkan oleh para pendidik, dan siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. bertanya kepada pendidik dalam proses pembelajaran. di mata mereka pelajaran aqidah akhlak. Dengan demikian peneliti menyimpulkan dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas VI MI DDI Palirang baik dengan nilai rata-rata siswa sebesar 81.

Angket Penelitian

Petunjuk Pengisian Angket

Keterangan Angket

Apakah anda dapat memahami materi yang diajarkan guru aqidah akhlak dengan metode ceramah? Menurut Anda apakah guru aqidah akhlak sudah benar mengajar dengan metode ceramah? Apakah Anda senang belajar tentang aqidah akhlak dengan mengikuti cerita menggunakan metode cerita?

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Soal Tes

Mereka yang menyalahkan orang hendaklah segera bertaubat apabila melakukan kesalahan atau dosa dengan mengucapkan kalimah tayyibah Astagfirullahal Azhim. Oleh kerana manusia tidak mengetahui apa yang menimpa mereka, maka wajiblah muallaq nasib atau mubaram memakan orang.

FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN
FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN

Gambar

4.2  Grafik Uji Normalitas  75
Foto pelaksanaan penelitian  Kisi-kisi instrument angket  Kisi-kisi instrument tes  Tabulasi Data Hasil Uji Coba  Biodata penulis
Gambar 2.1  Bagan Kerangka Pikir
Gambar 3.1 Desain Penelitian  Keterangan:
+7

Referensi

Dokumen terkait

In this array, the fluorescence of different target-bound aptamers labeled with dye is efficiently quenched by GO through fluorescence resonance energy transfer FRET, and simultaneous