Nurhati Oktareza, NIM Judul skripsi “Pengaruh Metode Pembelajaran Penalaran Moral terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SD Negeri 98 Bengkulu Selatan”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi dan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan.
Identifikasi masalah
Namun ada juga beberapa siswa yang rajin sehingga selalu mendengarkan dan dapat mengikuti pelajaran PKn dengan baik. Anak-anak cenderung tidak terlalu tertarik dengan pelajaran PKn, karena selama ini pelajaran PKn dianggap pelajaran yang hanya berurusan dengan hafalan, tidak menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat untuk mempelajari Bahasa Kewarganegaraan pada siswa sekolah dasar.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebaliknya, pelajaran yang sulit akan mudah diterima oleh siswa karena penyampaian dan metode yang digunakan mudah dipahami, tepat dan menarik bagi siswa. Metode pembelajaran merupakan alat yang berfungsi dan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara siswa, guru dan bahan ajar.
Model Reasoning
Sedangkan penalaran moral berkaitan dengan mengapa atau bagaimana seseorang dapat mengatakan bahwa suatu tindakan itu baik atau buruk, atau salah dan benar. Peran guru dalam metode penalaran moral sangat strategis terutama dalam memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
Motivasi
Jadi motivasi belajar merupakan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri pembelajar dan dari luar pembelajar yang menggerakkan aktivitas pembelajar untuk belajar. Pengaruh pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan siswa untuk bergantung pada segala sesuatu di luar dirinya.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar seseorang tidak dapat langsung terlihat tanpa orang tersebut mengambil tindakan untuk mendemonstrasikan keterampilan yang telah mereka peroleh melalui pembelajaran. Namun, hasil belajar adalah tindakan yang menyebabkan orang berubah dalam perilaku, sikap dan kemampuan. Hasil belajar atau disebut juga dengan prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar adalah suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar.
Informasi verbal adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan fakta atau kejadian secara lisan atau tulisan. Dengan demikian, jelaslah bentuk dan jenis hasil belajar yang diterima siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sehingga hasil belajar dapat dicapai melalui berbagai bentuk dan merupakan keterampilan bagi seorang siswa.
Jenis-jenis Hasil Belajar
Sarana dan prasarana yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar berdaya guna dan berhasil guna demi kelancaran kemajuan belajar siswa di sekolah.
PPKn
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana tertuang dalam Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan penjelasan Pasal 37 “dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia. rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Berdasarkan rumusan tersebut dikembangkanlah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, konstitusi. Republik Indonesia tahun 1945, semangat Bhineka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengakomodasi perkembangan baru dan terwujudnya pendidikan sebagai proses pembelajaran kehidupan bangsa dalam arti yang utuh dan luas, maka muatan dan nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang tepat dikemas dalam kurikulum 2013 sebagai mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Secara umum tujuan mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam segala dimensi kewarganegaraan, yaitu: (1) sikap kewarganegaraan yang meliputi tekad, komitmen dan tanggung jawab kenegaraan, (2) pengetahuan dan kewarganegaraan, (3) keterampilan kewarganegaraan meliputi keterampilan kewarganegaraan dan partisipasi. Dengan adanya perubahan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi mata pelajaran Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), maka ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi: 24. Bhennika Tunggal Ika, sebagai perwujudan falsafah persatuan yang melandasi kebhinekaan hidup bermasyarakat dan berwatak, bangsa dan negara.
Hasil Penelitian Terdahulu
Kerangka Berpikir
Hipotesis
Pengaruh Moral
Tempat dan Waktu Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Jika populasinya besar dan peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada dalam populasi, ia dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Oleh karena itu, sampel diambil dari seluruh populasi kelas V A dan V B yang berjumlah 40 orang.
Dalam penelitian ini memiliki dua variabel utama yaitu variabel bebas atau variabel X adalah metode pembelajaran penalaran moral, sedangkan variabel terikat atau Y adalah motivasi (Y1) dan hasil belajar (Y2) siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil tersebut ditunjukkan dengan skor yang diperoleh dari jawaban angket yang diberikan kepada siswa tentang motivasi belajar dengan menggunakan aspek.31. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari.
Teknik Pengumpulan Data
Hasil belajar terdiri dari hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor Proses kognitif dibagi menjadi enam tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. ). Hasil tersebut ditunjukkan dengan jawaban yang diperoleh dari soal-soal tes yang diberikan kepada siswa tentang motivasi belajar dengan menggunakan aspek-aspek.32. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn melalui pengaruh pembelajaran penalaran moral untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah perlakuan.
Validitas merupakan syarat terpenting dalam suatu alat evaluasi, suatu instrumen evaluasi dikatakan valid jika instrumen tersebut digunakan. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, sehingga alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama.
Instrumen Penelitian
Dokumentasi sering disalahpahami dengan penggunaan istilah dokumentasi dalam konteks komisi, yang mengacu pada foto dan foto. Dalam konteks penelitian, metode dokumentasi adalah upaya mengumpulkan data melalui catatan, arsip, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. 35.
Kisi-kisi Instrumen
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu desain valid atau tidak. Suatu tes dikatakan valid jika dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jika r hitung ≤ r tabel maka soal dinyatakan tidak valid dan jika r hitung > r tabel maka dikatakan valid disimpan dalam instrumen yang kemudian digunakan untuk mengolah data pada survey sebenarnya.
Untuk kemudian mengetahui apakah kuesioner no. 1 mungkin valid, maka dilanjutkan dengan melihat tabel nilai koefisien product moment “r” terlebih dahulu pada “df”. Berdasarkan hasil pengujian validitas variabel hasil belajar siswa pada tabel di atas diketahui bahwa dari 20 butir soal yang diujikan, terlihat 20 butir soal yang dapat dinyatakan valid. Reliabilitas menunjukkan kemampuan/konsistensi hasil pengukuran yang dikatakan stabil atau konsisten, apabila digunakan untuk mengukur secara berulang kali, alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang sama dan dalam kondisi yang sama.
Teknik Analisis Data
- MANOVA
- Prosedur Penelitian
HO :( Tidak ada pengaruh pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada siswa kelas V PPKn di SDN 98 Bengkulu Selatan. Ha : ( Terdapat pengaruh pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi dan hasil belajar siswa di kelas V SDN PPKn 98 Bengkulu Selatan Ho : Tidak terdapat pengaruh metode pembelajaran moral refinement terhadap motivasi dan hasil belajar PKn kelas 5 SDN 98 Bengkulu Selatan.
Ha : Terdapat pengaruh metode pembelajaran pemurnian moral terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 PPKn di SDN 98 Bengkulu Selatan. Ho : Terdapat pengaruh metode pembelajaran moral reaning terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 PPKn di SDN 98 Bengkulu Selatan. Ha : Tidak ada pengaruh metode pembelajaran moral reaning terhadap motivasi dan hasil belajar PKn kelas 5 SDN 98 Bengkulu Selatan.
Hasil Penelitian
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi pada kelas eksperimen (VA) adalah (0%) pada kelompok Atas/Tinggi, 20 siswa pada kelompok Sedang/Sedang (100%), dan (0%) Bawah/Rendah. . Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi pada kelas kontrol (VB) adalah (0%) pada kelompok Tinggi/Tinggi, 20 siswa pada kelompok Sedang/Sedang (100%), dan (0%) Rendah/Rendah. . Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi pada kelas eksperimen (VA) adalah 1 siswa pada kelompok Atas/Tinggi (10%), 19 siswa pada kelompok Sedang/Sedang (90%) dan (0%). Lebih Rendah / Lebih Rendah.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil post test kelas kontrol (VB) adalah (0%) pada kelompok Atas/Tinggi, 20 siswa pada kelompok Sedang/Sedang (100%), dan ( 0% ) Lebih Rendah/Lebih Rendah.
Uji Instrumen Penelitian
- Pengaruh Metode Pembelajaran Moral Reasoning Terhadap Motivasi Belajar PPKn Kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan
- Pengaruh Metode Pembelajaran Moral Reasoning Terhadap Hasil Belajar PPKn Kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan
- Uji Homogenitas Angket Motivasi
- Uji Homogenitas Hasil Belajar (Post-test)
Ho : Metode pembelajaran penalaran moral tidak berpengaruh terhadap hasil belajar PKn kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan. Ha: Pengaruh Metode Pembelajaran Penalaran Moral terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “ada pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap hasil belajar PKn kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan”.
Ha : Pengaruh Metode Pembelajaran Penalaran Moral terhadap Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan. Ho : Tidak ada pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi dan hasil belajar PKn kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan. Pengaruh Metode Pembelajaran Penalaran Moral terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan.
Pembahasan
- Pengaruh metode pembelajaran moral reasoning terhadap motivasi belajar PPKn kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan
- Pengaruh metode pembelajaran moral reasoning terhadap hasil belajar PPKn kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan
- Pengaruh metode pembelajaran moral reasoning terhadap motivasi dan hasil belajar PPKn kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan
Dengan demikian, secara langsung juga dapat dikatakan bahwa hipotesis yang mengatakan “ada/adanya pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi belajar PKn kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh atau pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn di Kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan. Pengaruh Metode Pembelajaran Penalaran Moral terhadap Motivasi dan Hasil Belajar PKn Kelas V di SDN 98 Bengkulu Selatan.
Ada pengaruh metode pembelajaran moral reasoning terhadap motivasi belajar PKn siswa kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan dengan signifikansi 0,000. Terdapat pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap hasil belajar PKn Kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan dengan signifikansi 0,000. Terdapat pengaruh metode pembelajaran penalaran moral terhadap motivasi dan hasil belajar PKn siswa kelas V SDN 98 Bengkulu Selatan dengan signifikansi 0,000.
Saran-saran
Kepala sekolah harus menyarankan kepada guru agar guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus cermat dan berperan aktif untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa diharapkan membaca banyak buku di perpustakaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang juga dapat meningkatkan pembelajaran mereka.
Pengaruh penerapan pendekatan penalaran moral terhadap aktivitas belajar PKn siswa di SMA Negeri 10 Palembang. Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Pada Mata Pelajaran Kubus Dan Balok (Studi Eksperimental Di Kelas VIII MTs Kiarapayang Kabupaten Ciamis). Pengaruh Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa SMA Negeri Kota Tuban.