• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran arias (assurance

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran arias (assurance"

Copied!
194
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MUATAN MATERI IPA

KELAS IV MIN 1 KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh :

SUSI SETIA NINGSIH NIM 160106216

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MUATAN MATERI IPA

KELAS IV MIN 1 KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Skripsi Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SUSI SETIA NINGSIH NIM 160106216

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2020

(3)
(4)
(5)
(6)

vii MOTTO

“Tidak ada keberhasilan sejati dan tidak ada pula kegagalan abadi, yang bertahan hingga puncak hanya insan pembelajar sejati”.

(7)

viii

PERSEMBAHAN

1. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam setiap perjuangan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Ku persembahkan skripsi ini kepada ayah handa Muhrim dan Ibunda Sauki untuk semua do’a dan pengorbanan kalian kepada ku. Semoga Allah membalas semua pengorbanan kalian, terima kasih untuk semua dukungan kalian.

(8)

ix

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya. Amin.

Tulisan yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020” membahas tentang suatu model pembelajaran yang mengedepankan sikap percaya diri. Hasil belajar siswa kelas IV di MIN 1 Kota Mataram masih rendah. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa.

Tertulisnya skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment and Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020” merupakan salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I sebagai pembimbing I sekaligus selaku ketua jurusan PGMI dan Ibu Ramdhani Sucilestari, M.Pd sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dan koreksi mendetail terus- menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya. Menjadikan proposal ini lebih matang dan cepat selesai.

2. Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

3. Prof Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

(9)
(10)

xi

DAFATAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI... vi

HALAMAN MOTO... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR. ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK... xvii

BAB 1 Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Definisi Operasional ... 8

BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Kajian Penelitian yang Relevan ... 10

2. Model Pembelajaran ARIAS ... 12

a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS ... 12

b. Sejarah Model Pembelajaran ARIAS ... 13

c. Komponen-komponen Model Pembelajaran ARIAS ... 14

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran ARIAS ... 20

e. Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran ARIAS 20 3. Hasil Belajar ... 22

(11)

xii

a. Pengertian Hasil Belajar ... 22

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26

4. Muatan Materi IPA... 28

a. Pengertian Muatan Materi IPA ... 28

b. Muatan Materi IPA ... 28

B. Kerangka Berfikir ... 32

C. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III Metode Penelitian ... 36

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian ... 39

E. Desain Penelitian ... 39

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian ... 40

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 77

BAB V Penutup ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ulangan Harian Muatan Materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram, 3

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar muatan materi IPA kelas IV semester genap, 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian, 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Aspek Kognitif, 42 Tabel 3.3 Lembar Observasi Aspek Afektif, 43 Tabel 3.4 Lembar Observasi Aspek Psikomotorik, 45 Tabel 3.5 Lembar Aktivitas Guru, 47

Tabel 3.6 Kriteria Hasil Observasi Ranah Afektif, 52

Tabel 4.1 Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 1 Kota Mataram Berdasrkan Buku Laporan Tahun 2018-2019, 57

Tabel 4.2 Nama-nama Guru di MIN 1 Kota Mataram, 59

Tabel 4.3 Keadaan Siswa Laki-laki dan Perempuan di MIN 1 Kota Mataram, 60

Tabel 4.4 Keadaan Pegawai dan Guru Honorer, 60 Tabel 4.5 Prestasi Siswa di MIN 1 Kota Mataram, 61

Tabel 4.6 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa yang Mengikuti Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol, 66

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa yang Mengikuti Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen, 66

Tabel 4.8 Rata-rata Nilai Sikap Afektif Siswa pada Setiap Pertemuan pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol, 67

Tabel 4.9 Rata-rata Nilai Aspek Afektif Siswa Per Indikator pada Pertemuan Ke 1, 68

Tabel 4.10 Rata-rata Nilai Aspek Afektif Siswa Per Indikator pada Pertemuan Ke 2, 68

Tabel 4.11 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa pada Setiap Pertemuan pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol, 69

Tabel 4.12 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa Per Indikator pada Pertemuan Ke 1, 70

Tabel 4.13 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa Per Indikator Pada Pertemuan Ke 2, 70

Tabel 4.14 Rata-rata Hasil Aktivitas Pada Pertemuan Ke 1 dan 2, 71 Tabel 4.15 Tabel Deskriptif Statistik, 72

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas, 73

Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol, 74

Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol, 75 Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis, 76

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kerangka Berfikir , 33

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-kisi Soal Aspek Kognitif

Lampiran 2 Lembar Observasi Aspek Afektif Lampiran 3 Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Lampiran 4 RPP

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Lampiran 6 Lembar Validitas Ahli Lampiran 7 Uji Validitas

Lampiran 8 Uji Reliabilitas Lampiran 9 Hasil Wawancara

Lampiran 10 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa yang Mengikuti Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Lampiran 11 Nilai Rata-rata dan Jumlah Siswa yang Mengikuti Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Lampiran 12 Rata-rata Nilai Sikap Afektif Siswa Pertemuan 1 dan 2 pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 13 Rata-rata Nilai Psikomotorik Siswa Pertemuan 1 dan 2 pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 14 Rata-rata Hasil Aktivitas Pada Pertemuan Ke 1 dan 2 Lampiran 15 Tabel Deskriptif Statistik

Lampiran 16 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 17 Hasil Uji Homogenitas Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 18 Hasil Uji Homogenitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 19 Hasil Uji Hipotesis

Lampiran 20 Kartu Konsultasi Proposal Lampiran 21 Kartu Konsultasi Skripsi

Lampiran 22 Surat Izin Penelitian di MIN 1 Kota Mataram

(15)

xvi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MUATAN MATERI IPA KELAS IV MIN 1 KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh:

Susi Setia Ningsih NIM: 160106216

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assussment and Satisfaction (ARIAS) dan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen dan desain yang digunakan yaitu Pretest-Postest Control Group Design.

Populasi penelitian adalah seluruh jumlah kelas IV yang berjumlah 102 siswa. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling, 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol.

Metode dalam pengumpulan data hasil belajar IPA menggunakan metode tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan aplikasi SPSS, hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar muatan materi IPA siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran ARIAS dan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Hasil ini ditunjukkan dari hasil uji Independent Samples Test dengan Sig.

(2-tailed) sebesar 0,01, jika nilai (Sig) < 0,05 artinya Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan tedapat pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram. Berdasarkan hasil uji tersebut menunjukkan bahwa pengaruh penggunaan model pembelajaran ARIAS sangat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA.

Kata kunci : Model pembelajaran ARIAS, pembelajaran IPA, hasil belajar.

(16)

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan senantiasa selalu menjadi sorotan bagi masyarakat, khususnya Indonesia. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru. Di dalam kelas anak diarahkan kepada kemampuan untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menghafal berbagai informasi. Ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

Guru sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar, guru menjadi kunci utama dalam keberhasilan proses belajar dan membawa siswa dalam pemahaman materi. Oleh sebab itu guru harus memiliki keterampilan dalam mengajar, memanfatkan berbagai model pembelajaran dan disesuaikan dengan materi khususnya muatan materi IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Mata pelajaran tersebut membutuhkan banyak waktu untuk menjelaskannya, karena materinya sangat luas. Tujuan dalam pemilihan model pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan model pembelajaran juga akan membimbing proses pembelajaran di kelas.1

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial

1 Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), hlm. 34

(17)

18

dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.2 Tujuan adanya berbagai model pembelajaran adalah agar siswa memiliki kepercayaan diri dengan kemampuannya sehingga akan membangkitkan motivasi untuk terus belajar dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan model pembelajaran yang baik juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan perbahan tingkah laku seseorang akibat dari proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran harus diperhatikan.3 Bagus atau tidaknya hasil belajar siswa tergantung dari proses pembelajaran hasil pembelajaran. Hasil belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa tetapi dilihat juga dari proses pembelajarannya.4

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 05 September sampai dengan 26 Oktober 2019 di MIN 1 Kota Mataram, menunjukkan bahwa kegiatan pembelajarannya di kelas IV masih berpusat pada guru, guru masih banyak berceramah di dalam kelas, dan siswa hanya mencatat materi setelah itu disuruh untuk menghafal tanpa mereka memahami materi pelajaran tersebut. Hal ini merupakan salah satu penyebab siswa cepat bosan dan tidak senang dengan pelajaran IPA. Proses pembelajaran seperti itu mengakibatkan kurangnya minat belajar siswa

2 Maimun, Menjadi Guru yang Dirindukan, (Yogyakarta, Kurnia Kalam Semesta, 2014), hlm. 33.

3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosakarya, 2009), hlm. 3

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 44

(18)

19

sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.5 Nilai hasil ulangan harian Tahun Ajaran 2019/2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Rata-rata Nilai Ulangan Harian Muatan Materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram

No. Kelas Jumlah Peserta

Didik Nilai Rata-rata

1. IV A 32 69,688

2. IV B 35 62,57

3. IV C 35 65,71

Sumber: Guru kelas IV A (Nur Latifah, S.Ag), IV B (Asiah, S.Pd) dan IV C (Mizraah, S.Pd.I) MIN 1 Kota Mataram

Tabel 1.1 menunjukkan nilai rata-rata siswa kelas IV A adalah 69,688 dengan jumlah siswa 32, IV B adalah 62,57 jumlah siswa 35 dan kelas IV C adalah 65,71 dengan jumlah siswa 35. Dari tabel di atas sudah menunjukkan nilai rata-rata siswa kelas IV masih rendah sehingga guru perlu menggunkan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan nilai rata-rata siswa.

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (event) dan hubugan sebab-akibatnya.6 Oleh sebab itu IPA adalah suatu proses penemuan tidak hanya berisi fakta-fakta dan konsep atau prinsip-prinsip. Proses belajar IPA tidak bisa hanya menggunakan ceramah, tugas-tugas, tetapi guru harus bisa menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.

5 Observasi awal pada kelas IV yang dilaksanakan pada tanggal 07 September 2019, di MIN 1 Kota Mataram, pukul 09:30 WITA

6 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, Metodologi Pembelajaran IPA, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 22.

(19)

20

Model pembelajaran yang diterapkan di sekolah hanya difokuskuskan pada penyampaian atau dalam hal ini hanya meningkatkan ranah kognitif, sedangkan aspek afektif dan psikomorik belum terlalu diperhatikan. Padahal dalam mempelajari IPA tidak hanya melatih aspek kognitif saja, tetapi memerlukan aspek afektif dan psikomotorik juga.

Berdasarkan paparan masalah di atas, guru dapat menggunakan model pembelajaran ARIAS yang bisa memacu peserta didik untuk memiliki keyakinan dan sikap percaya diri dalam proses belajar. Model pembelajaran ARIAS juga menciptakan lingkungan belajar yang sistematis sehingga siswa akan merasa nyaman dan senang saat proses pembelajaran berlangsung.

Akibatnya tubuh rasa minat dan perhatian siswa pada proses pembelajaran IPA sehingga akan berdampak pada hasil belajar. Khoirunnisaa menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (7,295 > 1,96).

Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa.7

Model pembelajaran ARIAS akan membentuk kepercayaan diri peserta didik (Assurance), pembelajaran harus berhubungan dengan kehidupan nyata peserta didik baik berupa pengalaman sekarang atau yang akan datang (Relevance), keberhasilan dalam belajar harus memiliki minat terhadap apa yang sedang dipelajari (Interest), dalam pembelajaran perlu ada proses

7 Khairunnisa, Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas IV SD N 2 Campang Raya Bandar Lampung TP. 2016/2017, (Skripsi, IAIN Bandar Lampung, 2017), hlm. 2

(20)

21

evaluasi selama pembelajaran berlangsung (Assesment), dalam pembelajaran siswa harus dimiliki rasa bangga terhadap keberhasilan yang dicapai (Satisfaction).8

Mengingat pentingnya penggunaan model pembelajaran ARIAS dalam mempengaruhi hasil belajar siswa pada muatan materi IPA maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Muatan Materi IPA Kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020?”.

2. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak mengambang dan meluas, maka peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih

8 Anugrah Lestari, Nursalam, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII SMP 1 Sungguminasa Kab. Gowa, Vol. 5 No. 1, Juni 2017, UIN Alauddin Makassar, diambil tanggal 10 Januari 2020, hlm. 113

(21)

22

variabel.9 Dari uaraian tersebut maka peneliti membatasi pada masalah sebagai berikut:

a. Peneliti hanya meneliti siswa dan siswi kelas IV di MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.

b. Penelitian berfokus pada pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA Kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.

c. Lingkup penelitian ini dibatasi pada muatan materi siklus hidup hewan dan upaya pelestariannya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Manfaat penelitian

Setiap masalah yang diteliti atau diangkat sebagai suatu objek penelitian merupakan sebuah masalah yang dianggap penting dan peneliti

9Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alpabeta, 2014), h. 285.

(22)

23

ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan informasi tentang pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA.

b. Manfaat Praktis 1) Bagi siswa

Bagi siswa, model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam belajar IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2) Bagi guru

Bagi guru, memberi masukan bagi guru dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS sebagai alternatif mengajar IPA.

3) Bagi sekolah

Bagi sekolah, sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran.

4) Bagi peneliti

Bagi peneliti, salah satu usaha untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

5) Bagi pemerintah

Bagi pemerintah, sebagai salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem pendidikan.

(23)

24 D. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS adalah proses pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan nyata siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan kebutuhan karir siswa, proses pembelajaran yang akan membangkitkan minat dan rasa bangga peserta didik. Model pembelajaran ARIAS memiliki lima komponen yang merupakan satu kesatuan dalam kegiatan pembelajaran yaitu Assurance (percaya diri), Relevance (relevansi), Interest (minat), Assessment (evaluasi), Satisfaction (kepuasan/bangga).

Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu jika apa yang akan mereka pelajari merasa bermanfaat dan bernilai bagi kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas, siswa akan terdorong untuk melakukan suatu kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya atau dapat melebihi orang lain.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan pembentukan perubahan perilaku yang berkesinambungan, yang terus menerus setelah seseorang mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil pembelajaran kognitif meliputi C-1 mengingat, C-2 memahami, C-3 mengaplikasikan, C-4 analisis, C-5 evaluasi, C-6 kreasi.

(24)

25

Hasil pembelajaran afektif meliputi A-1 menerima (receiving), A-2 responding, A-3 menilai (valuing), A-4 mengelola (organization), A-5 menghayati (characterization by a value or value complex). Sedangkan hasil pembelajaran psikomotorik meliputi P-1 menirukan, P-2 memanipulasi, P-3 ketetapan, P-4 artikulasi, P-5 naturalisasi.

(25)

26 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESISI PENELITIAN A. Kajian Pustaka

1. Kajian Penelitian yang Relevan

a. Khoirunnisaa dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas IV SD N 2 Campang Raya Bandar Lampung TP. 2016/2017”.

Menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa dengan nilai rhitung

lebih besar dari rtabel (7,295 > 1,96). Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan kajian mengenai penelitian di atas, perbedaan dengan skripsi terdahulu yaitu tempat penelitian, mata pelajaran yang diujikan dan waktu penelitian. Sedangkan persamaannya terdapat pada populasi yang sama yaitu kelas IV.10

b. Fitri Handayani dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh penerapan model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih kelas VII MTs Darun Najah Al-Falah Telagawaru tahun pelajaran 2016/2017”. Menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran ARIAS terhadap hasil

10 Khairunnisa, Pengaruh Model..., hlm. 2

(26)

27

belajar siswa dengan nilai hitung lebih besar dari rtabel (1,19 > 0,94).

Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa adanya pengaruh model pembelajarn ARIAS terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan kajian mengenai penelitian di atas, perbedaan dengan skripsi terdahulu yaitu tempat penelitian, mata pelajaran, dan populasi yang diujikan. Sedangkan persamaannya terdapat pada variable X (model pembelajaran ARIAS) dan variable Y (hasil belajar).11

c. Ni Kadek Dina Kusuma Dewi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul

“pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap pemahaman konsep matematika pada siswa kelas V SD Negeri 1 Candikusuma”.

Menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pebelajaran ARIAS terhadap pemahan konsep siswa dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (3,26 > 2,00). Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan analisis tersebut dapat dinyatakan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap pemahaman konsep siswa. Berdasarkan kajian mengenai penelitian di atas, perbedaan dengan skripsi terdahulu yaitu tempat penelitian, mata pelajaran, populasi yang diujikan, dan variabel Y (pemahaman konsep).

11 Fitri Handayani, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fiqih Kelas VII MTs Darun Najah Al-Falah Telagawaru Tahun Pelajaran 2016/2017, (Skripsi, UIN Mataram, 2017), hlm. 15

(27)

28

Sedangkan persamaannya terdapat pada variabel X (model pembelajaran ARIAS).12

2. Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Model pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen yaitu:

Assurance (Kepercayaan diri), Relevance (relevansi/kegunaan), Interest (minat), Assessment (evaluasi), Satisfactions (kepuasan).

Penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tersebut sudah banyak dibuktikan oleh jurnal dari riset lain bahwa penerapan pembelajaran ARIAS telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.13

Model pembelajaran ARIAS merupakan usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa.14 Dalam proses pembelajaran sangat penting untuk menanamkan rasa percaya diri siswa bahwa mereka akan mampu dan berhasil dalam belajar. Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha untuk menarik dan memelihara minat atau perhatian siswa.

12 Ni Kadek Dina Kusuma Dewi, dkk dalam jurnalnya yang berjudul, Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS terhadap Pemahaman Konsep Matematika pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Candikusuma, Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ghanesa, Vol: 5 No: 2, tahun 2017, hlm. 8

13 Lisa Hermawati, Sukirman dan Elivia, Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar dan hasil Dengan Belajar Akuntansi strategi Pebelajaran ARIAS Terintegrasi dengan Pembelajaran Aktif Learning Tournament pada Siswa kelas X AK 2 SMK Surakarta, JUPE UNS, Vol 2, No 3, (2014), hlm. 273.

14 Muhammat Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevansi, Interest, Assessment, Satisfaction) Terintegrasi dalam Teori dan Praktik untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014), hlm. 2.

(28)

29

Model pembelajaran dilakukan sejak guru merancang kegiatan pembelajaran dalam bentuk satuan pembelajaran. Satuan pembelajaran dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga di dalam satuan pembelajaran itu sudah mengandung komponen ARIAS.

Dengan demikian, pembelajaran ARIAS merupakan usaha untuk membangun rasa percaya diri, menghubungkan dengan kehidupan yang relevan, membangkitkan minat dan perhatian siswa, terus melakukan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga siswa.

Sehingga akan membentuk sikap yang positif kepada siswa dan rasa bertanggung jawab untuk terus belajar.

b. Sejarah Model Pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS. Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction).15 Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori nilai (Value) dari tujuan yang ingin dicapai dan harapan (Expectancy) agar dapat mencapai tujuan itu. Model pembelajaran ini tidak memiliki evaluasi (Assessment). Padahal evaluasi adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi yang baik adalah evaluasi yang selalu dilaksakan selama proses pembelajaran, bukan hanya dilaksanakan diakhir pembelajaran. Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu, dan untuk menentukan nilai dilakukan

15 Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi…, Strategi, hlm. 73.

(29)

30

pengukuran.16 Tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif, dan mengetahui sejauh mana peserta didik memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Mengingat evaluasi sangat penting, maka model pembelajaran ini menambahkan komponen evaluasi, nama confidance menjadi assurance, dan attention menjadi interest.

c. Komponen-komponen Model Pembelajaran ARIAS

Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen (Assurance, Relevance, Assessment, dan Satisfaction) yanh disusun berdasarkan teori belajar. Dari lima komponen pembelajaran ini menjadi satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pebelajaran.

Adapun komponen-komponen model pembelajaran ARIAS sebagai berikut:

1. Assurance (Percaya diri)

Assurance yaitu berhubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.17

Sikap percaya diri yang dimiliki seseorang membuat berhasil dalam mencapai sesuatu yang diinginkan, dan bagaimanapun kemampuan yang ia miliki, sikap percaya diri cenderung membuat seseorang berhasil mencapai sesuatu. Sikap

16 Muhamad Nurman, Evaluasi..., hlm. 4

17 Ibid., hlm. 71.

(30)

31

percaya, yakin akan mendorong tingkah laku seseorang menjadi lebih baik dan akan berusaha untuk mencapai sesuatu.

Sehinggga sikap percaya diri perlu untuk ditanamkan kepada peserta didik untuk mendorong mereka agar berusaha maksimal untuk mencapai keberhasilan yang maksimal.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap percaya diri adalah sebagai berikut:

a) Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri.

b) Menggunkaan suatu patokan, standar yang memungkinkan siswa dapat mencapai keberhasilan.

c) Memberi tugas yang sukar tetapi cukup realistis untuk diselesaikan/sesuai dengan kemampuan siswa.

d) Memberi kesempatan kepada siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan melatih suatu keterampilan.

2. Relevance (Relevansi/sesuai)

Komponen kedua model pembelajaran ARIAS adalah Relevance. Relevansi berhubungan dengan kehidupan siswa, baik berupa pengalaman sekarang maupun pengalaman yang telah dimiliki serta berhubungan dengan karir dengan kebutuhan

(31)

32

karir yang akan datang.18 Siswa akan merasa kegiatan yang dilakukan memiliki nilai dan manfaat, sehingga siswa akan terdorong untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan mempelajari sesuatu yang bermanfaat untuk hidupnya serta memiliki tujuan yang jelas.

Dengan tujuan yang jelas siswa akan mengetahui kemampuan yang akan mereka miliki dan akan bermanfaat untuk karir yang akan datang. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran guru harus memperhatikan unsur relevansi ini.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan relevansi pembelajaran adalah:19

a) Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai. Tujuan yang jelas akan memberikan harapan yang jelas (konkrit) pada siswa dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar mereka.

b) Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa baik untuk masa sekarang dan/atau untuk berbagai aktifitas dimasa mendatang.

c) Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya dengan pengalaman nyata atau nilai-nilai

18 Sintaria Praptinasari, Slamet Santosa, Riezky Maya Probosari, Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, and Satisfaction (ARIAS) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Al Islam 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Biologi FKIP UNS Vol. 4, No. 1, hlm. 78-88, Januari 2012

19 Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Strategi…, hlm. 73.

(32)

33

yang dimiliki siswa. Bahasa yang jelas yaitu bahasa yang dimengerti oleh siswa.

3. Interest (Minat/Perhatian Siswa)

Komponen ketiga model pembelajaran ARIAS adalah Interest. Minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal.20 Minat (interest) yaitu kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan seseorang yang besar terhadap sesuatu.21 Sehingga minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam suatu mata pelajaran tertentu.

Oleh karena itu, guru harus bisa membangkitkan dan memelihara minat/perhatian siswa, karena minat merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi hasil belajar siswa.22

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangkitkan dan menjaga minat/perhatian siswa antara lain adalah:

a) Menggunakan cerita, analogi, sesuatu yang baru, menampilkan sesuatu yang lain/aneh yang berbeda dari biasa dalam pembelajaran.

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran, misalnya para siswa diajak

20 Siwi Puji Astuti, Pengaruh Kemampuan Awal dan minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Fisika, Jurnal Formatif 5(1): 68-75 Universitas Indraprasta PGRI, ISSN: 2088-351X, 2015.

21 Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016), hlm. 192.

22 Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Strategi…, hlm. 75.

(33)

34

diskusi untuk memilih topik yang akan dibicarakan, mengajukan pertanyaan yang belum mereka mengerti.

c) Mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya variasi dari serius ke humor, dari cepat ke lambat, dari suara yang keras ke suara yang sedang, dan mengubah gaya mengajar.

d) Mengadaka komunikasi nonverbal dalam kegiatan pembelajaran seperti demonstrasi dan simulasi yang dapat dilakukan untuk menarik minat/perhatian siswa.

4. Assessment (Evaluasi)

Komponen keempat model pembelajaran ARIAS adalah Assessment. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa, dan untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok.23 Bukan hanya guru yang melakukan evaluasi, tetapi evaluasi juga dilakukan untuk diri sendiri (Self Assessment) atau evaluasi diri. Evaluasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk berusaha lebih baik lagi dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Beberapa cara yang digunakan untuk melaksakan evaluasi antara lain adalah:

a) Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

23 Ibid., hlm. 76

(34)

35

b) Memberikan evaluasi yang objektif serta memberitahukan informasi hasil evaluasi kepada siswa.

c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi terhadap diri sendiri.

5. Satisfactions (Kepuasan)

Komponen kelima model pembelajaran ARIAS adalah Satisfaction. Satisfaction adalah yang berhubungna rasa bangga, puas atau hasil yang dicapai.24 Siswa yang telah berhasil mencapai sesuatu akan merasa bangga/puas atas keberhasilan tersebut. Dengan rasa bangga/puas akan menjadi pendorong bagi siswa untuk mencapai keberhasilan berikutnya.

Menurut Keller dalam buku Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, rasa bangga/puas dapat timbul dari dalam diri individu dan dari luar individu atau lingkungan. Rasa bangga/puas dari dalam diri timbul karena individu berhasil mengerjakan mencapai atau mendapatkan sesuatu.

Sedangkan rasa bangga/puas timbul dari luar individu atau lingkungan karena mendapatkan penghargaan baik bersifat verbal maupun nonverbal dari orang lain atau lingkungan.25

24 Muhammat Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran..., hlm. 3.

25 Sofan Amri dan Lif Khoiru Ahmadi, Strategi…, hlm. 77.

(35)

36

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran ARIAS

Langkah-langkah model pembelajaran ARIAS sebagai berikut:

1) Menentukan kekuatan dan kelemahan diri serta menanamkan pada diri siswa gambaran diri positif terhadap diri sendiri, sehingga mereka akan memiliki rasa percaya diri.

2) Menghubungkan materi ajar yang akan diajari dengan manfaatnya terhadap lingkungan sehari-hari.

3) Menggunakan metode pembelajaran yang didukung dengan media pembelajaran untuk menarik minat dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4) Melakukan penilaian dengan memberikan evaluasi kepada siswa baik individu maupun kelompok.

5) Memberikan penghargaan yang dapat membuat siswa merasa puas terhadap nilai hasil belajar yang telah mereka dapatkan.26 e. Kekurangan dan kelebihan model pembelajaran ARIAS

1) Kelebihan model pembelajaran ARIAS

a) Siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nlai yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan mereka.

b) Siswa akan terdorong untuk mempelajari sesuatu yang akan dipelajari dan memiliki tujuan yang jelas.

26 Muhammat Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran..., hlm. 8.

(36)

37

c) Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang yang jelas serta ada manfaat yang mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Kekuranan model pembelajaran ARIAS

a) Siswa yang malas susah untuk belajar madiri.

b) Siswa terkadang susah untuk mengingat materi pelajaran.

c) Untuk siswa yang kurang pintar akan susah mengikuti proses pembelajaran.

Jadi, kelebihan model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri, minat dan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran karena siswa merasa materi yang akan siswa pelajari memiliki makna atau manfaat bagi kehidupannya sekarang maupun yang akan datang.

Sedangkan kekurangan dari model pemelajaran ARIAS adalah sulit menumbuhkan sifat yang mandiri pada diri siswa, terutama di siswa yang pemalas, sehingga siswa terlambat dalam mengikuti materi ajar dalam proses pembelajaran,

Dengan demikian, model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction (ARIAS) merupakan suatu kegiatan pembelajaran untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa, relevansikan materi ajar dengan kehidupan siswa, berusaha menarik minat dan perhatian siswa. Kemudian melakukan

(37)

38

evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga dan kepuasan siswa dengan memberikan penguatan.

3. Tinjauan Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil adalah

(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.27 Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.28 Belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku seseorang yang terjadi dari hasil latihan pengalaman.29 Belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.30

Dengan demikian, hasil belajar adalah kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki siswa setelah menerima pembelajaran yang ditandai dengan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelum menerima pembelajaran.

27 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014). hlm. 44.

28 Wina Sanjaya, Strategi…, hlm. 112.

29 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdayana, 2000).

hlm. 84

30 Purwanto, Op. Cit. hlm. 38

(38)

39

Belajar dilakukan supaya ada perubahan tingkah laku menjadi lebih baik lagi pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku ini merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar, bukannya perubahan nilai yang menjadi alat ukur siswa dikatakan berhasil dalam belajar.

b. Aspek-aspek Hasil Belajar

Menurut Benyamin Bloom dalam dalam jurnal Friska Octavia Rosa, ada tiga ranah hasil belajar, yaitu:31

1) Ranah Kognitif

Proses kognitif dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu C-1 mengingat, C-2 memahami, C-3 mengaplikasikan, C-4 analisis, C-5 evaluasi, C-6 kreasi.32

a) Mengingat

Mengingat adalah kemampuan seseorang untuk mengingat- ingat, misalnya istilah, fakta, aturan dan metode.

b) Memahami

Memahami adalah kemampuan sesorang untuk memahami sesuatu, misalnya konsep, kaidah, prinsip, tabel, grafik, bagan.

31 Friska Octavia Rosa, Analisis Kemampuan Siswa Kelas X pada Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik, Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika. Vol 1 No 2. ISSN: 2443-2911, 2015. hlm.

25.

32 Wahab Jupri, Belajar dan Pembelajaran Sains: Modal Dasar Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2017), hlm. 82.

(39)

40 c) Mengaplikasikan

Mengaplikasikan adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan tata cara atau metode-metode. Misalnya metode/prosedur. 33

d) Analisis

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk memahami hubungan suatu bagian atau faktor. Misalnya struktur dasar, hubungan antara.

e) Evaluasi

Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat keputusan terhadap suatu kondisi. Misalnya membandingkan, menyimpulkan.

f) Kreasi

Kreasi adalah kemampuan siswa dalam merancang, menyusun, mengarang sesuatu.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif ditaksomikan ke dalam 5 jenjang yaitu: A- 1 menerima (receiving), A-2 responding, A-3 menilai (valuing), A-4 mengelola (organization), A-5 menghayati (characterization by a value or value complex).34

33 Wildan, Pengembangan Perangkat Pembelajaran dari KBK sampai Kurikulum 2013, (Lombok: Penerbit Pustaka Lombok, 2018), hlm. 51

34 Muhammad Nurman, Evaluasi Pendidikan, (Mataram: IAIN Mataram, 2015), hlm. 32.

(40)

41 a) Menerima

Menerima adalah kemampuan seseorang dalam menerima ransangan dari luar. Misalnya kesadaran, perhatian.

b) Responding

Responding adalah partisipasi yang aktif. Misalnya aktif dalam diskusi, aktif belajar.

c) Menilai

Menilai adalah kemampuan memberikan nilai kepada suatu objek. Misalnya menyukai, menghargai.

d) Mengelola

Mengelola adalah mempertemukan perbedaan satu nilai dengan nilai yang lain sehingga terbentuk nilai baru.

Misalnya membentuk sistem, bertanggung jawab.

e) Menghayati

Menghayati adalah keterpaduan semua nilai yang sudah dimiliki sesorang sehingga mempengaruhi tingkah laku.

Misalnya kepercayaan diri, disiplin.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan. Ranah psikomotorik ditaksonomikan menjadi 7 jenjang, yaitu, P-1 meniru, P-2 memanipulasi, P-3 ketetapan, P-4 artikulasi, P-5 naturalisasi.

(41)

42 a) Meniru

Meniru adalah gerakan yang dilakukan oleh siswa sesuai dengan gerakan guru.

b) Memanipulasi

Memanipulasi adalah melakukan suatu gerakan menggunakan konsep yang ada.

c) Ketetapan

Ketetapan adalah gerakan dilakukan dengan teliti, tepat dan benar.

d) Artikulasi

Artikulasi adalah mampu menggabungkan semua konsep dalam satu gerakan.

e) Naturalisasi

Naturalisasi adalah melakukan suatu gerakan secara sendiri dengan benar.35

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yng mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri siswa.36

35 Wahab Jupri, Belajar dan Pembelajaran Sains..., hlm. 91.

36 Purwanto, Op.Cit. hlm. 54.

(42)

43

Menurut Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh, dan sebagainya.

b) Faktor fsikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, seperti: intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kematangan baik fisik maupun psikis.

2. Faktor Eksternal

a) Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, dan sebagainya.

d) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.

(43)

44 4. Tinjauan Muatan Materi IPA

a. Pengertian Muatan Materi IPA

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjad di alam.37 IPA adalah mata pelajaran di MI/SD dengan tujuan aagar para siswa memiliki pengetahaun, gagasan dan konsep yang berhubungan dengaan alam sekitar. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahaun khusus yang dilakukan dengan observasi, eksperimen, penyimpulan dan lain sebagainya.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan agar siswa memiliki pengetahuan tentang alam.

Pada muatan pelajaran IPA siswa diharapkan mampu menbandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya. Sedangkan pada ranah psikomotorik siswa diharapkan bisa membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan.

b. Muatan Materi IPA

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar muatan materi IPA kelas IV semester genap adalah sebagai berikut:38

37 Husni Wakhyudin dan Raden Roro Novita Permatasari, Pengembangan Media Komik Misugi Anaya Pembelajaran IPA Kelas III Materi Sumber Energi dan Kegunaannya, diambil tanggal 02 Desember 2018, PSEJ Volume 2 Nomor 2, ISSN 2541-0628, Universitas PGRI Semarang, hlm. 2.

38 Buku Guru SD/MI Kelas IV, 10 Desember 2019

(44)

45

Tabel 2.1

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Materi IPA Kelas IV Semester Genap

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar KI–1 Menerima dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

Khusus muatan pelajaran PPKn KI–2 Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.

Khsus muatan pelajaran PPKn

KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

3.3 mengidentifikasi macam- macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

3.4 menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar.

3.5 mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

KI-4 Menyajikan pengetahuan yang faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia.

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.4 menyajikan hasil percobaan tentang hubungan antara gaya dan gerak.

(45)

46

4.5 menyajikan laporan hasil pengamatan dan penulusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah KD 3.2 tentang membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya. 39

1) Siklus Hidup Hewan

Semua makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hewan dan manusia mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan selama hidupnya. Dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan hewan akan membentuk sebuah siklus hidup atau daur hidup. Setiap hewan akan mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda Ada beberapa jenis hewan yang mengalami perubahan bentuk di setiap tahap hidupnya. Tetapi, ada pula hewan yang tidak mengalami perubaha bentuk pada setiap tahapannya.

Perubahan bentuk pada hewan berarti mengalami metamorfosis, sedangkan hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk berarti tanpa metamorfosis. Hewan yang mengalami metamorfosis dibagi menjadi 2, yaitu: metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kucing, sapi, belalang, kecoa, dan capung. Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah katak, nyamuk, lalat, dan kupu- kupu.

Metamorfosis sempurna memiiliki 4 tahap, yaitu telur – larva (ulat) – pupa (kepompong) – hewan dewasa. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna memiliki 3 asap, yiatu rna, yaitu telur – nimfa – hewan dewasa.

2) Manfaat Makhluk Hidup

Ada beberapa manfaat makhluk hidup antara lain:

a) Sebagai sumber bahan pangan

Hewan sebagai sumber makanan bagi manusia, seperti ayam, sapi, kambing, dan lain-lain. Sedangkan tumbuhan sebagai makanan bagi manusia, seperti sayur-sayuran, padi, kedelai, jagung, dan lain-lain.

39 Buku Siswa SD/MI Kelas IV, 10 Desember 2019

(46)

47

b) Bahan pakaian atau sandang

Bahan pakaian banyak berasal dari serat tumbuhan dan hewan. Contoh serat dari tumbuhan adalah kapas, sedangkan serat dari hewan seperti ulat sutra dan domba.

c) Sebagai peralatan rumah tangga

Banyak peralatan rumah yang dibuat dari kayu, seperti pohon jati, mahoni, dan lain-lain.

d) Tumbuhan berfungsi sebagai pelindung tanah agar tidak terjadi bencana alam, seperti longsor dan banjir.

3) Upaya Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

Ada beberapa upaya dalam pelestarian hewan, sebagai berikut:

a) Pemerintah membuat undang-undang pemburuan.

b) Menindak tegas orang yang melanggar peraturan seperti penebangan pohon yang dapat mengakibatkan longsor, pemburuan liar terhadap hewan-hewan.

c) Mengambil telur-telur hewan untuk di bantu menetaskannya.

d) Membuatkan tempat yang lebih cocok untuk hewan-hewan langka.

e) Bisa digunakan sebagai tempat rekreasi atau kebun binatang 4) Contoh siklus hidup hewan.

a) Contoh siklus hidup lebah

Kepompong Lebah

b) Contoh siklus hidup kupu-kupu

Siklus hidup kupu-kupu mulai dari kupu-kupu bertelur - telur - larva (ulat) – pupa (kepompong) – kupu-kupu.

3

5

2

1

1 2 3

4

4

(47)

48

c) Contoh siklus hidup nyamuk

d) Contoh siklus lalat

e) Contoh siklus hidup belalang

Siklus hidup belalang mulai dari belalang dewasa bertelur – telur - nimfa tidak bersayap - nimfa bersayap.

B. Kerangka Berfikir

Secara garis besar makna kerangka berfikir adalah cara berfikir penulis dalam mengadakan penelitian mengenai pengaruh. Kerangka berfikir penulis dapat dibuat skema sederhana yang menggambarkan secara singkat proses penelitian. Skema tersebut menjelaskan mekanisme kerja faktor yang timbul

2

1 3

4

(48)

49

secara singkat. Berikut gambaran singkat jalannya penelitian yang peneliti lakukan dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gambar 2.1

Hasil belajar IPA (Kognitif, Afektif, Psikomotorik)

Kelas ekperimen Kelas kontrol

Penerapan Model ARIAS

Kognitif Afektif Psikomotorik

Ceramah, pemberian tugas-tugas

True or fals dan essay

Observasi Performance test

Ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa

Hasil belajar

(49)

50

Dari gambar bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS pada kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran dengan cara ceramah dan pemberian tugas-tugas. Sebelum dilakukannya proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS, masing-masing kelas diadakan pre test. Setelah itu peneliti mengajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat dengan menyampaikan materi menggunakan kedua model pembelajaran tersebut. Setelah kedua model pembelajaran tersebut diterapkan maka diadakan evaluasi dimasing-masing kelas menggunakan soal yang sama dan diharapkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA peserta didik.

Ada 3 aspek hasil belajar muatan materi IPA yang diukur dalam penelitian ini, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan). Ketiga aspek tersebut menggunakan alat ukur yang berbeda-beda. Aspek kognitif menggunakan tes yang berbentuk true or false, aspek afektif menggunakan observasi, sedangkan aspek psikomotorik menggunakan performance test yang berbentuk chek list.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.40 Hipotesis merupakan dugaan terhadap hubungan antara

40 Sugiyono, Metode…, hlm. 96.

(50)

51

dua variabel atau lebih.41 Dari pendapat tersebut hipotesis penelitian adalah dugaan sementara terhadap suatu objek yang kebenarannya masih perlu dibuktikan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah:

Ha : Ada pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa pada muatan materi IPA kelas IV MIN 1 Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.

41 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 65.

(51)

52 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam suatu penelitian seorang peneliti harus menggunakan jenis dan pendekatan peelitian yang tepat. Hal ini dimaksud agar penelitian ini jelas gambarannya mengenai masalah yang diteliti.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Quasi eksperimen merupakan suatu eksperimen yang memberikan perlakuan. Pengambilan sampel tidak secara acak melainkan menggunakan seluruh subjek dalam suatu kelompok untuk diberikan perlakuan.42

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian, eksperimen merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan yang akan terjadi pada suatu variabel manakala diberikan suatu treatmen (perlakuan) tertentu pada variabel lainnya, dan akan menjawab suatu hipotesis yang berkaitan dengan kedua variabel tersebut.

Penelitian quasi eksperimen memiliki suatu treatmen (perlakuan), dimana dalam penelitian ini model pembelajaran ARIAS sebagai treatmen

42 Sugiyono, Metode…, hlm. 114.

(52)

53

(perlakuan) yang akan diterapkan di kelas eksperimen. Sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Sehingga penelitian eksperimen ini akan membantu menjawab hipotesis dan masalah yang ada di dalam penelitian ini.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Karena peneliti ini ingin mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.43 Filsafat positivisme memandang realitas, gejala, fenomena sebagai sesuatu yang konkrit, teramati, dapat diukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.44

Pendekatan kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas. Pendekatan kuantitatif menggunakan angka dalam proses pengambilan hasil penelitian, dan anggota dalam penelitian ini harus menentukan populasi dan sampel untuk memudahkan dalam proses penelitian.

43 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan..., hlm. 13.

44 Ibid., hlm. 14.

(53)

54 B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang teridiri atas:

objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.45 Populasi bukan hanya manusia, tetapi juga bisa benda-benda yang ada di alam. Populasi juga bukan hanya jumlah obyek/subyek, tetapi bisa berupa sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek.

Berdasarkan paparan di atas, populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV dengan jumlah 102 siswa yang berada di MIN 1 Kota Mataram tahun pelajaran 2019/2020.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.46 Bila populasi besar, dan peneliti tidak bisa menggunakan semua populasi karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti bisa mengambil sampel dari populasi tersebut.

Pemilihan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah Cluster Random Sampling, sampel diambil sesuai dengan kelompok, dan anggota populasi tidak perlu homogen.47

45 Ibid., hlm. 117

46 Ibid., hlm. 118

47 Fuadi, Totok Sumaryanto, dan Wahyu Lestari, Pengembangan Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorpembelajaran IPA Materi Tumbuhan Hijau Kelas V Berbasis Kompetensi Pendekatan SEA Berwawasan Konservasi, JERE Vol. 4 No. 2 tahun 2015, ISSN 2252–6420, Universitas Negeri Semarang, diakses Tanggal 14 januari 2020, pukul 12.51 Wita.

(54)

55

Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan menggukan model konvensional dan berjumlah 35 siswa, sedangkan kelas IV C sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS berjumlah 35 siswa.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Novenber 2019 sampai dengan bulan Mei pada Tahun Pelajaran 2019/2020. Tempat penelitian dilakukan di MIN 1 Kota Mataram yang ada di Jl. Erlangga Mataram kota Mataram.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah varibel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).48 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah model pembelajaran ARIAS (Assurance, relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) (X).

2. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.49 Dalam hal ini yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA.

E. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah proses yang dilakukan untuk merancang suatu percobaan dalam penelitian.50 Desain yang digunakan dalam penelitian ini

48 Ibid., hlm. 61

49 Ibid.

50 Nazir, Metode Penelitian, (Boor Selatan: Ghalia Indonesia, 2005), hlm, 221

(55)

56

adalah Pretest-Postest Control Group Design. Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok yang dipilih secara random, dan diberikan pretes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, guna untuk mengetahui keadaan awal.51

Desain penelitian ini terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol dan kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen. Dalam hal ini desain penelitian dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 3.1

Pretes-Postes Control Group Design

Grup Pretes Variabel Terikat Postes

(R) Eksperimen Y1 X Y2

(R) Kontrol Y1 - Y2

Keterangan:

X = Ada perlakuan model pembelajaran ARIAS

- = Tidak menerima perlakuan menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah, pemberian tugas-tugas).52

F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.53 Instrumen penelitian dapat membantu peneliti untuk mendapatkan data ketika sudah menginjak pada langkah pengumpulan data atau informasi di lapangan. Dengan demikian instrumen yang akan digunakan seluruhnya harus dilihat sebelum peneliti terjun ke lapangan.

51 Sukardi, Metoddologi Penelitian Pendidikan..., hlm. 185

52 Ibid

53 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan..., hlm. 148

(56)

57

Hasil data yang diperoleh tergantung instrumen sehingga hasil dari instrumen tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. True or false (Benar-Salah)

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah true or false. Tes menggunakan instrumen benar-salah hanya memilih jawaban huruf B atau S, siswa akan menjawab pernyataan yang disajikan itu benar atau salah.

Dengan demikian, tes ini akan menggunakan model pembelajaran ARIAS untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai langkah-langkah model pembelajaran tersebut, dan membuat beberapa pertanyaan untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan.

Peneliti membuat 15 butir soal berdasarkan kompetensi dasar kelas IV semester genap.

2. Tes Essay

Tes essay merupakan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, memberikan alasan sesuai dengan pertanyaan dan menggunakan kalimat sendiri. Dalam tes essay ini peneliti menggunakan 5 butir soal.

Gambar

Tabel 4.16  Hasil Uji Normalitas 74 Tests of Normality
Tabel 4.19  Hasil Uji Hipotesis 78
Gambar 2      Gambar 5
Gambar 3  Gambar 6
+4

Referensi

Dokumen terkait

THE YOUNG CITIZEN December~ 1940 CHRISTMAS SPIRIT THE SPIRIT OF CHRIST- THE WIFE OF RIZAL Continued from page 458 MAS: I mean just this?. Continued from page 469 lowly I