• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK BERANTAI TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH METODE PERMAINAN BAHASA BISIK BERANTAI TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

H0 : Tidak ada pengaruh metode permainan bahasa berbisik terhadap keterampilan menyimak siswa kelas IV SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu. Ha : Terdapat pengaruh metode permainan bahasa berbisik terhadap keterampilan menyimak siswa kelas IV SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk menentukan metode lain dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar. Dapat menjaga kualitas pembelajaran siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. a) Sebagai kontribusi untuk meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

LANDASAN TEORI

Metode Permainan Bahasa

Berkaitan dengan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu: “Bagaimana pengaruh metode permainan bisik berantai terhadap keterampilan menyimak siswa kelas IV SDIT IQRA' 2 kota Bengkulu?”. Permainan digunakan untuk menciptakan suasana belajar dari pasif menjadi aktif, dari kaku menjadi gerak dan dari bosan menjadi semangat.

Pengertian Bisik Berantai

Permainan digunakan untuk menciptakan suasana belajar dari pasif menjadi aktif, dari kaku menjadi bergerak dan dari membosankan menjadi antusias. 17 Amalia Fauziah, Pengaruh Metode Permainan Bahasa Berbisik Berantai Terhadap Keterampilan Mendengar Pantun (Quasi Eksperimen di Kelas IV Sdn Bekasi Jaya II), p.

Langkah-langkah Permainan Bahasa Bisik Berantai

Kelebihan dan Kekurangan

Keterampilan Menyimak

  • Pengertian Menyimak
  • Tahap-tahap Menyimak
  • Tujuan Menyimak
  • Ragam Menyimak
  • Proses Menyimak
  • Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar

Tarigan mengatakan bahwa “Mendengarkan adalah suatu proses yang meliputi mendengarkan bunyi-bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan, menilai dan menanggapi makna di dalamnya.” Mendengarkan bertujuan agar orang dapat memperoleh pengetahuan dari bahan tuturan pembicara. Mendengarkan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia, karena melalui kegiatan menyimak, setiap individu dapat memahami berbagai informasi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Extended listening adalah kegiatan menyimak tentang hal-hal yang lebih bebas untuk dibicarakan, yang tidak memerlukan bimbingan langsung dari seorang guru.

Proses kegiatan menyimak. Kegiatan menyimak merupakan demonstrasi pemahaman yang telah dipahami setelah mengalami kegiatan menyimak secara menyeluruh atau kegiatan yang memerlukan penarikan kembali informasi yang diterima sebelumnya.

Kalimat

  • Pengertian Kalimat
  • Jenis-jenis Kalimat

Kalimat tunggal terdiri dari frase verba, yang selanjutnya dibagi lagi menjadi verba ekatransitif, transitif, dan dwitransitif.37 Sedangkan kalimat majemuk dibagi menjadi dua bagian, yaitu kalimat majemuk setara dan tak setara. a) Kalimat non-transitif. Kalimat yang tidak memiliki objek dan tidak memiliki pelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi inti yaitu subjek dan predikat. 37 Margaretha Novera, Analisis Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk dan Makna dalam Karangan Narasi Kelas V SDK To'e Kampung Loha Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, 2018, hal. tanda kurung.

Pada kalimat kedua, subjek langsung mengikuti kata kerja, tetapi tidak menjadi objek, karena tidak dapat menjadi subjek kalimat pasif yang setara.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Hasil Penelitian yang Relevan

Di sisi lain, penelitian ini menyoroti pengaruh metode permainan berbisik berantai pada keterampilan mendengarkan kalimat. Dan penelitian ini memiliki persamaan yaitu sama-sama mengkaji jenis kalimat berdasarkan bentuk dan makna. Perbedaan antara penelitian Ogi Likarde dengan proposal disertasi yang saya teliti adalah meneliti peningkatan hasil belajar, sedangkan penelitian ini menyelidiki pengaruh metode permainan berbisik berantai terhadap keterampilan menyimak kalimat.

Dan penelitian ini memiliki kesamaan yaitu kedua penelitian tersebut menggunakan metode chain whispering dan menggunakan subyek yang sama pula.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaannya berdasarkan izin penelitian skripsi dari Fakultas Tarbiyah dan Tadris mulai tanggal 23 April sampai dengan 5 Juni 2021. 2 Juni 2021 (Rabu) Memperkenalkan diri kepada mahasiswa dan melakukan pembelajaran yang telah disiapkan di kelas IVB. 14 Mei 2021 (Senin) Memperkenalkan diri kepada siswa dan mengerjakan pelajaran yang telah disiapkan di kelas IVA.

4 Juni 2021 (Jumat) Meminta izin kepada Wakil Kepala Kurikulum untuk meminta riwayat sekolah dan informasi sekolah.

Populasi dan Sampel Penelitian

Jadi, yang dikaitkan dengan penelitian ini adalah kemampuan menyimak kalimat pada siswa kelas IV SDIT IQRA' 2 kota Bengkulu. Untuk mengetahui perbedaan rangkaian permainan bahasa bisik - menyimak kalimat dan menyimak kalimat tentang hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SDIT IQRA` 2 Kota Bengkulu berikut ini. Perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa menggunakan permainan berbisik berantai - menyimak kalimat dan menyimak kalimat.

Sehingga thitung>ttabel (3,380 > 2,018) yang berarti hipotesis kerja (Ha) diterima dalam penelitian ini yaitu hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV yang diajar menggunakan permainan bahasa bisik berantai lebih baik dari siswa yang dipelajari dengan mendengarkan kalimat-kalimat di SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu. Perbedaan aktivitas siswa antara media permainan bisik-bisik-mendengarkan kalimat dengan media mendengarkan kalimat. Oleh karena itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) diterima dalam penelitian ini, yaitu terdapat pengaruh metode permainan bahasa berbisik berantai terhadap keterampilan menyimak kalimat siswa kelas IV SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu.

Tabel 3.3  Kisi-Kisi Tes
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes

Definisi Operasional Variabel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara-cara memperoleh data yang digunakan untuk penelitian. Observasi melengkapi format observasi sebagai instrumen terstruktur seputar mendengarkan kalimat yang akan terjadi.47 Dalam penelitian ini, observasi terstruktur digunakan untuk mengamati pendengar terhadap kalimat. Peneliti hanya akan mengamati kemampuan siswa yang menggunakan metode pembelajaran Whisper Chain Game dan respon siswa saat menerapkan metode Whisper Chain Game.

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan, serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, kecerdasan, pengetahuan, kemampuan atau bakat individu atau kelompok.

Instrumen Penelitian

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian dan untuk melengkapi data yang diteliti, antara lain profil sekolah, jumlah siswa dan guru, kondisi sekolah serta sarana dan prasarana sekolah.

Uji Validitas dan Realibilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata bahasa Inggris reliabilitas, yang berasal dari kata asal reliabel yang artinya dapat dipercaya. Dengan kata lain, jika siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa berada dalam satu kelompok.

Teknik Analisis Data

Sedangkan Ho menolak, hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IVB (eksperimen) yang dibelajarkan dengan menggunakan kalimat menyimak tidak seefektif siswa. Adanya tes ini dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh hasil keterampilan menyimak kalimat setelah menggunakan rangkaian permainan bahasa berbisik – menyimak kalimat dan media menyimak kalimat. Artinya dengan memainkan bisikan, mendengarkan ungkapan pada materi, unsur-unsur yang melekat lebih mudah dipahami.

Dengan demikian thitung > tabel (3,380 > 2,018) yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh metode permainan bahasa bisik berantai pada siswa kelas IV yang dibelajarkan dengan media rantai. -Permainan bahasa berbisik menyimak kalimat lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan media menyimak kalimat di SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan metode permainan bahasa berbisik - media audio mendengarkan kalimat dan media audio mendengarkan kalimat terhadap keterampilan menyimak kalimat kelas IV. SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu. Dengan demikian thitung > tabel (3,380 > 2,018) yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima yaitu ada pengaruh metode permainan bahasa dengan bisik-bisik berantai pada siswa kelas IV yang diajar menggunakan permainan bahasa dengan media berantai . - Mendengarkan kalimat lebih efektif dibandingkan siswa yang belajar menggunakan media dengan mendengarkan kalimat di SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu

Letak Geografis

Dengan letak yang demikian, SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu berada pada posisi yang strategis karena mudah dijangkau dari berbagai wilayah di Kota Bengkulu. SDIT IQRA' 2 Setiap tahun Kota Bengkulu menerima banyak peminat yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Dengan sarana dan prasarana yang terbilang cukup lengkap dan memadai, terdapat banyak ruang kelas dan lingkungan yang asri, bersih dan kondusif, SDIT IQRA' 2.

Daftar Nama Guru dan Karyawan SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu 52

Keadaan Sarana dan Prasarana

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan menyimak kalimat kelas IVB (eksperimen) lebih tinggi daripada rata-rata kelas IVA (kontrol). Materi yang diberikan adalah tentang pengertian kalimat, ciri-ciri kalimat, jenis kalimat, cara membuat kalimat dan kegiatan utamanya adalah menyimak kalimat. Pada variabel X, media rantai permainan berbisik mendengarkan kalimat dan variabel Y dengan mendengarkan kalimat uji normalitas adalah uji chi-square.

Siswa kelas IVB (Eksperimen) sebagai fasilitas yang berjumlah 18 siswa mendapat perlakuan berupa pembelajaran menggunakan permainan bahasa berbisik – mendengarkan kalimat, dan siswa kelas IVA (Kontrol) sebagai fasilitas yang berjumlah 18 siswa, yang mana disampaikan dalam bentuk pembelajaran. dengan mendengarkan kalimat. Diharapkan dengan menggunakan berbagai media pembelajaran, guru dapat menggunakan media pembelajaran audio untuk mendengarkan kalimat dan permainan bahasa bisikan berantai, media audio untuk mendengarkan kalimat dan media pembelajaran lainnya selama proses pembelajaran. Kepada siswa SDIT IQRA' 2 Kota Bengkulu agar lebih meningkatkan metode pengajaran dan mengembangkan kreatifitas dan daya tarik yang ada pada siswa melalui media audio mendengarkan kalimat dan media dalam permainan bahasa berantai berbisik-media audio mendengarkan kalimat yang digunakan peneliti di sekolah .

Visi, Misi dan Quality Assurance SDIT IQRA’ 2 Kota Bengkulu 59

Uji Hipotesis Data

Berdasarkan tabel di atas, langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam rumus perhitungan uji “t”, dengan langkah pertama adalah mencari rata-rata x dan y. SDY Mencari varians dari variabel X dan Y. a) Mencari varian hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IVB (eksperimen) dengan menggunakan urutan permainan berbisik – menyimak kalimat (variabel X).

Pembahasan

Selama proses belajar mengajar, siswa tampak lebih antusias ketika memainkan permainan bahasa berbisik dan memperhatikan penjelasan guru. Suasana kelas ramai memperhatikan karena siswa fokus ketika diminta memainkan rangkaian permainan bahasa bisik setelah mendengarkan audio tentang cerpen untuk mengetahui unsur-unsur internal yang terkandung dalam cerpen. Pengaruh Metode Permainan Bahasa Berbisik Berantai terhadap Keterampilan Mendengarkan Pantun (Quasi Eksperimen di Kelas IV SDN Bekasi Jaya II), Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

Pengaruh Permainan Bisikan Berantai Terhadap Keterampilan Mendengarkan Siswa Berdasarkan Penjelasan Lisan Di Kelas III SDN Ngeletih 1 Kota Kediri.

PENUTUP

Saran

Bagi kepala sekolah SDIT IQRA 2 Kota Bengkulu diharapkan terus mendukung dan meningkatkan profesionalisme dewan guru dalam Meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode permainan rantai berbisik pada pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 63 Pondok Kubang Bengkulu Tengah . Analisis Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk dan Makna dalam Karangan Narasi Kelas V SDK To'e Kampung Loha Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, Skripsi Pendidikan Bahasa Sastra Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Meningkatkan menyimak cerita dengan menggunakan media audio dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu siswa kelas VIIA.

Gambar

Tabel 3.3  Kisi-Kisi Tes

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil uji-t satu pihak dimana thitung yang sudah didapat dikonsultasikan dengan ttabel, dengan 5% dan dk= n – 2, didapatkan hasil thitung > ttabel yaitu