i
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Biologi
Oleh:
Luthfiatun Nufus NIM : T20158028
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Juni 2022
iv
َقَلَخ َ قَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْقا َمَّلَع ِ مَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا ُ مَرْكَ ْلْا َكُّبَرَو ْأَرْقا ٍ قَلَع ْنِم َناَسْنِ ْلْا
مَلْعَي ْمَل اَم َناَسْنِ ْلْا ْْ
“Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S. Al-Alaq:1-5).
v
dan atas rahmat dan karuniaNya lah karya sederhana ini dapat terselesaiakan dengan baik. Dengan rasa syukur karya ini persembahkan untuk
Orang tua saya, Bapak Tamamun dan Bapak Sunarto serta Ibu Maryati dan Ibu Musyarrofah yang selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh, baik berupa materi maupun nonmateri serta mendoakan yang terbaik untuk keberhasilan saya.
Suami tercinta Ulum serta anak tercantik Hanuna Hanania yang selalu memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya.
.
vi
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tidak ada kata yang pantas diucapkan selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga proses penyelesaian skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah menuju zaman dengan ilmu pengetahuan serta ampunan dari Allah SWT.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan STEM(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Sel Kelas XI MIPA SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020” disusun sebagai kelengkapan guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember dan sebagai jembatan pertama karya ilmiah yang disusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E.,M.M. Selaku Rektor UIN KHAS Jember 2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah memberikan persetujuan atas penelitian dalam skripsi ini.
3. Dr. Hj. Umi Farihah, M.M.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi yang telah memberikan arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. H.D. Fajar Ahwa, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Yang telah memberikan arahan dan motivasi selama penulisan skripsi ini.
vii
dalam penyelesaian skripsi ini dengan penuh ketelitian dan kesabaran.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan, serta staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan pelayanannya .
7. Semua pihak yang telah membantu dalam segi moral maupun materi dalam penyelesaian penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua amal kebaikan dari berbagai pihak yang telah dilakukan tersebut akan mendapatkan imbalan atau pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Jember, April 2022
Penulis
viii Kata Kunci : Minat baca, hasil belajar.
Minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membawanya atas kesadarannya sendiri.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020. Dan berdasarkan rumusan permasalahan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020
Pendekatan pada penelitian ini yaitu menggunakan pendeatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis dari data-data yang telah diumpulkan sesuai dengan teori dan konsep. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian Ex post facto. Penelitian ini dipertimbangkan sebagai Ex Post Facto dengan alasan bahwa Ex Post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut
Berdasarkan data angket respons siswa terhadap minat baca mata pelajaran Biologi di kels XI MIPA 3 dan 6 termasuk dalam kategori baik karena nilai rata- rata pada variabel respons siswa berada pada batasan interval 60 < 69 ≤ 80, sesuai dengan kategori nilai rata-rata tabel 4.4 dapat dikatakan bahwa siswa memiliki respons positif terhadap minat baca pada pembelajaran Biologi.
Setelah mengenalisis data-data yang diperoleh R Square sebesar 0.179 yang artinya pengaruh minat baca terhadap hasil belajar sebesar 17.9%.
Sedangkan korelasi minat baca terhadap hasil belajar sebesar 0,423, dengan signifikansi 0,000, sesuai dengan pengambilan keputusan uji corelation jika nilai signifikansi 0.00 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha di terima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara minat baca terhadap hasil belajar.
ix
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7
1. Variabel Penelitian ... 7
2. Indikator Penelitian ... 8
F. Definisi Operasional ... 8
G. Hipotesis ... 9
H. Sistematika Pembahasan ... 9
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 11
B. Kajian Teori ... 16
x
B. Populasi dan Sampel ... 34
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35
D. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 43
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian ... 47
B. Penyajian Data ... 50
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 54
D. Pembahasan ... 62
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69 Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran-lampiran:
1. Matrik Penelitian
2. Formulir Pengumpulan Data 3. Foto
4. Surat Keterangan 5. Biodata Penulis
xi
2.1 Penelitian Terdahulu ... ... 14
3.1 Populasi Penelitian ... 35
3.2 Jawaban dalam Skoring Angket ... 37
3.3 Uji Validitas Angket ... 37
3.4 Kisi-kisi Penyusunan Instrumen ... 39
3.5 Reliabilitas ... 41
3.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ... 42
3.7 Koefisiens ... 44
3.8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana model Summary ... 44
3.9 Uji Anova ... 45
3.10 Korelasi ... 45
4.1 Letak Sekolah ... 47
4.2 Frekuensi Nilai Siswa ... 50
4.3 Distribusi Nilai Ulangan Harian Biologi Siswa ... 52
4.4. Interval dan Kategori Nilai Rata-rata ... 56
4.5 Perhitungan Seluruh Data pada Variabel Minat Baca Siswa ... 57
4.6 Normalitas Data ... 59
4.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana model Summary ... 61
4.8 Uji Anova ... 61
4.9 Korelasi Minat Baca dengan Hasil Belajar ... 62
xii
Lampiran 1: Pernyataan Keaslian Tulisan ... 72
Lampiran 2: Surat Tugas Dosen Pembimbing ... 73
Lampiran 3: Surat Permohonan Bimbingan Skripsi ... ... 74
Lampiran 4: Surat Keterangan Penelitian ... ... 75
Lampiran 5 : Jurnal Penelitian ... ... 76
Lampiran 6 :Surat Keterangan Lulus Cek Turnitin ... 77
Lampiran 7: Matrik Penelitian ... ... 78
Lampiran 8 : Angket Instrumen Minat Baca ... ... 79
Lampiram 9 : Validasi Ahli... ... ... 81
Lampiram 10 : Validasi Angket ... 82
Lampiram 11 : Output SPSS Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov ... 83
Lampiran 12 : Output SPSS Uji Reliabilitas ... ... 84
Lampiran 13: Output SPSS Uji Regresi Linier Model Summary ... 85
Lampiran 14: Output SPSS Uji Anova ... ... 86
Lampiran 15 : Distribusi Nilai Ulangan Harian Biologi Siswa ... ... 87
Lampiran 16 : Foto Saat Penelitian di Kelas Berlangsung ... 89
Lampiran 17 : Biodata Penulis Skripsi ... 92
1
A. Latar Belakang
Pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran tidak terlepas dari berbagai masalah pembelajaran. Salah satu masalah dalam pembelajaran biologi juga terjadi ketika siswa mengalami minat baca rendah. Disadari betapa rendahnya minat baca di kalangan generasi muda di era milenium ini, terbukti dari banyaknya sindrome bermain game. Pesatnya perkembangan dunia teknologi dengan segala fitur-fiturnya "memanjakan" anak-anak muda membuka sosial media ketimbang membaca buku. Akibatnya nasib buku-buku di perpustakaan tak ubahnya susunan debu sebagai sarang laba-laba.
Membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa.
Membaca merupakan faktor penting dalam sebuah proses pembelajaran di sekolah. Dengan membaca, seseorang memperoleh informasi. Informasi dari bahan bacaan dari berbagai media. Membaca juga menjadi salah satu sarana untukberkomunikasi. Sebagaimana dinyatakan oleh Farida Rahim (2005: 14) bahwa membaca merupakan komunikasi dari pemikiran antara penulis dan pembaca. Jadi dengan membaca, siswa dapat mengunduh pengetahuan yang disediakan penulis. Semakin sering membaca, semakin banyak pengetahuan yangdimiliki
Menurut Slameto (2010: 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seseorang yang memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cenderung memberikan perhatian
yang besar terhadap kegiatan tersebut. Sesuai dengan Farida Rahim (2005:
28), minat baca ialah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membawanya ataskesadarannya sendiri.
Menurut Djamarah (2015:41) membaca adalah aktivitas paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah atau diperguruan tinggi. Membaca disini tidak mesti membaca buku belaka, tetapi juga membaca majalah, koran, tabloid, jurnal-jurnal hasil penelitian, catatan hasil belajar atau kuliah, dan hal- hal lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan studi. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan. Sehingga jika ingin mendapatkan ilmu pengetahuan maka berbanyaklah membaca. Kalau begitu membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas, dan mengabaikannya berarti kebodohan.
Hal ini juga terdapat di dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 tentang perintah membaca yang pernah di tujukan pada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu pertamanya, yaitu:
ْلاِب َمَّلَع يِذَّلا ُ مَرْكَ ْلْا َكُّبَرَو ْأَرْقا ٍ قَلَع ْنِم َناَسْنِ ْلْا َقَلَخ َ قَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْقا ِ مَلَق
مَلْعَي ْمَل اَم َناَسْنِ ْلْا َمَّلَع ْْ
Yang artinya: (1).Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (2).Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3).Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia, (4).yang mengajar (manusia) dengan pena, (5).Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (Q.S. Al- Alaq:1-5).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa membaca adalah suatu perintah, dimana dari membaca manusia mendapatkan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan sangatlah penting. Dengan membaca diharapkan membawa tertanamnya keimanan dan ketaqwaan seseorang sebagai wujud dari perubahan dari proses pembelajaran.
Jika membaca adalah suatu proses pembelajaran maka belajar tidak terlepas dari salah satu faktor tertentu seperti halnya yang dipaparkan oleh Djamarah (2015:191) belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Oleh karena itu, minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil bela jar anak didik. Jadi pada intinya anak akan bisa belajar jika ada dukungan psikologis yang berbentuk minat, dan belajar disini bisa dengan bentuk membaca, sedangkan pengetahuan berupa hasil belajar takkan diperoleh jika tidak membaca. Hubungan minat dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa minat tujuan belajar tidak akan tercapai, sedangkan belajar harus dengan membaca, tanpa membaca kita akan mendapatkan pengetahuan.
Biologi sendiri merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa sekolah menengah atas yang berisi tentang kajian kehidupan makhluk hidup. Di indonesia sendiri meteri biologi sudah dimasukkan sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun materinya di campur dengan fisika dan kimia dalam pelajaran IPA. Pelajaran Biologi baru ada di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebagai bagian dari pendidikan, Biologi secara umum memiliki peran penting dalam peningkatan pendidikan. Secara khusus Biologi berperan dalam mencetak para peserta didik yang berkualitas yaitu manusia yang berfikir kreatif berwawasan lingkungan. Namun, sering kali pelajan Biologi sering dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, sehingga siswanyapun merasa malas untuk membaca buku pelajaran Biologi.
Kurangnya minat baca pada siswa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Seperti diungkapkan Farida Rahim (2005: 18), anak yang tinggal di dalam rumah tangga yang harmonis, rumah yang penuh cinta kasih, yang orang tuanya memahami anak-anaknya, dan mempersiapkan mereka dengan rasa harga diri yang tinggi, tidak akan menemukan kendala yang berarti dalam membaca. Siswa yang berada di lingkungan yang kurang mendorong untuk membaca, membuat minat baca siswa rendah. Lingkup social ekonomi keluarga menjadi faktor yang cukup berpengaruh pada minat baca siswa. Pada masyarakat yang memiliki tingkat social ekonomi rendah, mereka akan mempunyai pola pikir bahwa buku bukan prioritas kebutuhan dalam keluarga.
Prioritas keluarga yang utama adalah sandang, pangan, dan papan.
Berdasarkan pengamatan pada perpustakaan di SMA Negeri Ambulu,
siswa kurang antusias dalam memanfaatkan sarana di perpustakaan. Dilihat dari daftar buku yang dipinjam, hanya buku-buku paket mata pelajaran saja yang dipinjam oleh siswa. Sedangkan buku-buku lain kurang dimanfaatkan oleh siswa. Kurangnya pihak sekolah dalam mensosialisasikan sarana perpustakaan dan memotivasi budaya membaca pada siswa bisa menjadi sebab rendahnya minat membaca siswa.
Setelah melakukan observasi di sekolah ternyata aktivitas membaca di luar jam pelajaran yang dilakukan oleh para siswa dilakukan di perpustakaan sekolah. Jika pada jam istirahat perpustakaan sekolah dipadati oleh para siswa, ini dapat menunjukkan bahwa para siswa di sekolah tersebut memiliki minat baca yang tinggi. Namun, pada kenyataannya minat baca yang dimiliki siswa- siswa saat ini nampak rendah. Dalam kehidupan keseharian, aktivitas bermain lebih mendominasi. Perpustakaan sekolah yang merupakan tempat koleksi berbagai macam bacaan jarang mereka kunjungi. Makan di kantin sekolah dan bermain di halaman lebih mereka gemari daripada membaca buku di perpustakaan. Bahkan membaca buku pelajaran pun hanya dilakukan jika ada ulangan atau tes saja. Selain dari kurangnya dorongan pihak sekolah, rendahnya minat siswa untuk membaca juga dipengaruhi oleh bahan bacaan yang tersedia. Biasanyasiswa-siswi di sekolah dituntut untuk membaca bacaan yang berhubungandengan pelajaran di sekolah dan dikejar target ulangan. Ini berakibat pada motivasi siswa dalam membaca adalah sebagai target nilai, bukan untukdinikmati.
Minat baca yang rendah ini akan berpengaruh pada rendahnya tingkat
pengetahuan dan wawasan siswa. Siswa yang mempunyai intensitas membaca yang tinggi akan memiliki tingkat pengetahuan dan wawasan yang luas.
Karena dengan membaca, seorang siswa dapat memperoleh informasi.
Semakin banyak membaca, maka akan semakin banyak pula informasi yang diserap. Pada dunia pendidikan, siswa-siswa yang memiliki peringkat baik di kelas, pada umumnya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas dibandingkan dengan siswa yang memiliki peringkat kelas di bawah siswa tersebut.
Menyadari akan manfaat minat membaca dan diperkirakan akan meningkatkan prestasi belajar membuat peneliti tertarik untuk mengadakan peneletian dengan judul “Pengaruh Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020 “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan, maka penelitian ini bertujuan untuk “Mengetahui apakah ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar
siswa kelas XI MIPA pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020”.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Penelitian ini dapat menambah dan memperluas wawasan dan pengalaman dalam pendidikan dan penelitian tentang pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar
2. Penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan rujukan untuk penelitian sejenis.
3. Penelitian ini dapat mendidik peserta didik untuk lebih giat membaca agar mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka variabel-variabel yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) yaitu minat baca, sedangkan variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar.
2. Indikator Variabel
a. Variabel bebas (X) adalah minat baca siswa X1 MIPA di SMA Negeri Ambulu yang di ambil dari kecenderungan membaca, dorongan membaca/motif membaca dan ketertarikan membaca.
b. Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar hasil belajar siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri Ambulu diambil dari nilai ulangan harian mata pelajaran Biologi.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel.
1. Minat Baca
Yang dimaksud minat membaca dalam penelitian ini adalah tolak ukur seorang siswa dari kecenderungan membaca, dorongan membaca, ketertarikan membaca siswa XI MIPA dalam proses membaca.
2. Hasil Belajar
Yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh siswa XI MIPA dalam proses belajar yang dinyatakan dalam ulangan harian mata pelajaran Biologi.
G. Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Menyatakan terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan Y. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIPA Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Hipotesis Nihil (H0)
Menyatakan tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan Y. Hipotesis dalam penelitian ini adalah tidak terdapat Pengaruh Minat Baca Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa XI MIPA Pada Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri Ambulu Tahun Pelajaran 2019/2020.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari BAB I pendahuluan hingga BAB V penutup (Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, 2019). Adapun sistematika pembahasan ini adalah sebagai berikut:
BAB I, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dilanjut dengan
ruang lingkup penelitian, definisi operasional, hipotesis dan sistematika pembahasan.
BAB II, kajian kepustakaan yang berisi tentang penelitian terdahulu dan kajian teori.
BAB III, metode penelitian yang berisi tentang pendekatan, jenis penelitian, populasi, sampel, teknik instrumen pengumpulan data, intrumen pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV, penyajian dan analisis yang berisi tentang gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis, kemudian pembahasan.
BAB V, penutup berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang diberikan untuk lembaga yang diteliti dan untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu berperan penting sebagai acuan dan perbandingan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian terdahulu yang dilampirkan adalah penelitian yang memiliki variabel Minat Baca (Xı), Hasil Belajar (Y).
Erma Yuni (2016) dengan judul pengaruh motivasi belajar dan minat baca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tp 2015/2016. Penelitian ini menggunakan populasi berjumlah 103 siswa dan 83 siswa sebagai sampel berdasarkan rumus Taro Yamanedengan teknik simple random sampling.
Pengujian hipotesis dengan (regresi linier), variabel yang digunakan yaitu Motivasi Belajar (Xı) dan Minat Baca (X2), sedangkan variabel terikat yaitu Hasil Belajar (Y). Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dan survey. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadaphasil belajar. Ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar. Dan Ada pengaruhmotivasi belajar dan minat baca terhadap hasil belajar.
Galih Rohmatulloh (2017) dengan judul pengaruh minat baca buku PAI terhadap hasil belajar PAI di SMA Wahid Hasyim Tersono-Batang..
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Wahid Hasyim
Tersono – Batang yang berjumlah 217 siswa. Kemudian sampel diambil sebanyak 33% secara acak. Sehingga jumlah sampel sebesar 72 responden. Variabel yang digunakan Minat Baca (Xı), Hasil Belajar (Y).
Penelitian ini menggunakan metode Dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif minat baca buku PAI terhadap hasil belajar PAI siswa di SMA Wahid Hasyim Tersono-Batang.
Gilang Sri Rahayu (2015) dengan judul pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se-gugus II Kasihan Bantul Tp 2014-2015. Populasi dalam penelitian ini adalah eluruh siswa V SD se- gugus 2 Kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul yang berjumlah 167 siswa dan sampel penelitian yang berjumlah 114 siswa. Variabel yang digunakan Minat Baca (Xı), Prestasi Belajar (Y). Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca siswa terhadap prestasi belajar IPS kelas V SD se-gugus 2 Kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul,
Retariandalas (2017) dengan judul pengaruh minat membaca dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di kecamatan Sukamajaya Depok dengan jumlah sempel 100 siswa. Variabel yang digunakan Minat Membaca (Xı) dan Motivasi Belajar (X2), sedangkan variabel terikat yaitu Prestasi Belajar (Y). Penelitian ini menggunakan metode survei.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat membaca dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
prestasi belajar IPA. minat membaca tidakberpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPA, dan motivasi belajarberpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPA.
Muslim AR, Suyono dan Nurchasanah (2017) dengan judul pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Dasar.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD An Nur Tumpang Kabupaten Malang dengan sampel sebanyak 33 orang siswa.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Minat Baca (Xı), Hasil Belajar (Y). Penelitian ini menggunakan metode ex-post facto. Hasil penelit ian ini menunjukkan bahwa minat baca berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di tunjukkan dengan nilai kontribusi diperoleh dari minat baca sebesar 21,2%. Berdasarkan hasil analisisdengan melihat kecendrungan skor yang diperoleh, pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa termasuk dalam nilai tinggi.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama,
Tahun, Judul
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Hasil (Kesimpulan)
1 Erma Yuni , 2016, pengaruh motivasi belajar dan minat baca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tp 2015/2016
Motivasi Belajar (Xı) dan Minat Baca (X2), Hasil Belajar (Y).
Ex post facto dan survey
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. Ada pengaruh minat baca terhadap hasil belajar. Dan Ada pengaruh motivasi belajar dan minat baca terhadap hasil belajar.
2 Galih Rohmatulloh, 2017, dengan judul pengaruh minat baca buku PAI terhadap hasil belajar PAI di SMA Wahid Hasyim Tersono- Batang..
Minat Baca (Xı), Hasil Belajar (Y).
Dokumentasi, dan kuesioner
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca siswa terhadap prestasi belajar IPS kelas V SD se-gugus 2 Kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul,
No. Nama, Tahun, Judul
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Hasil (Kesimpulan)
3 Gilang Sri Rahayu, 2015, dengan judul pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se-gugus II Kasihan Bantul Tp 2014- 2015.
Minat Baca (Xı), Prestasi Belajar (Y).
Dokumentasi, dan kuesioner
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan minat baca siswa terhadap prestasi belajar IPS kelas V SD se-gugus 2 Kecamatan Kasihan, kabupaten Bantul,
4 Retariandalas, 2017, dengan judul pengaruh minat membaca dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa
Minat Membaca (Xı) Motivasi Belajar (X2), Prestasi Belajar (Y).
Survei Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat membaca dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPA. minat membaca
tidakberpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPA, dan motivasi belajarberpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPA.
5 Muslim AR, Minat Baca Ex-post facto Hasil penelitian ini
No. Nama, Tahun, Judul
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Hasil (Kesimpulan)
Suyono dan Nurchasanah, 2017, dengan judul pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa Sekolah Dasar.
(Xı), Hasil Belajar (Y).
menunjukkan bahwa minat baca
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
B. Kajian Teori 1. Minat Baca
a. Pengertian Minat Baca
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatian lebih banyak daripada siswa lainnya.
Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhitnya mencapai prestasi yang di inginkan.(Syah, 2003:152)
Slameto (2010:183) mengemukakan bahwa minat adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyeluruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Sedangkan membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berfikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja. Tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang atau tanda atau tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. (Dalman, 2013:5)
Minat baca adalah dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu. Selanjutnya, Tampulbon seperti yang dikutip Dalman (2013:141) menjelaskan bahwa minat baca adalah kemauan atau keinginan seseorang untuk mengenali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut.
Klein, dkk.(Farida Rahim, 2008:3) mengemukakan bahwa definisi membaca menangkup:
1) Membaca merupakan suatu proses
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.
2) Membaca adalah strategis
Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.
3) Membaca merupakan interaktif
Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.
b. Tujuan Membaca
Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan.
Tujuan membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang dipilih, misalnya fiksi atau nonfiksi. Menurut Anderson seperti yang dikutip Dalman (2013:11), ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu:
1) Reading for details or fact (Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian).
2) Reading for main ideas (Membaca untuk memperoleh ide-ide utama).
3) Reading for sequence or organization (Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan struktur karangan).
4) Reading for inference (Membaca untuk menyimpulkan).
5) Reading to classify (Membaca untuk mengelompokan atau mengklasifikasikan).
6) Reading to evaluate (Membaca untuk menilai, mengevaluasi).
7) Reading to compare or contrast (Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan).
C. Manfaat Membaca
Menurut Widyamartaya (1992:140-141), manfaat membaca adalah sebagai berikut.
1) Dapat membuka cakrawala kehidupan bagi pembaca.
2) Dapat menyaksikan dunia lain, dunia pikiran dan renungan.
3) Merubah pembaca menjadi mempesona dan terasa nikmat tutur katanya.
Jadi dapat diketahui bahwa manfaat membaca antara lain adalah meningkatkan pengembangan diri, memenuhi tuntutan intelektual,memenuhi kepentingan hidup, meningkatkan minatnya terhadap suatu bidang, mengetahui hal-hal yang aktual, membuka cakrawala kehidupan bagi pembaca, menyaksikan dunia lain,
dunia pikiran dan renungan, dan merubah pembaca menjadi mempesona dan terasa nikmat tutur katanya.
D. Macam-macam Membaca
Menurut Tarigan (2008: 23), membaca dapat dibedakan dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca. Prosesmembaca dapat dibagi atas :
1) membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan, dan 2) membaca dalam hati.
E. Minat Membaca yang diteliti
Dalman (2013:145) menjelaskan indikator untuk mengetahui tingkatminat baca seseorang sebagai berikut.
1) Frekuensi dan Kuantitas Membaca
Hal ini diartikan sebagai frekuensi (keseringan) dan waktu yang digunakan seseorang untuk membaca. seseorang yang memiliki minat baca sering kali akan banyak melakukan kegiatan membaca.
2) Kuantitas Sumber Bacaan
Orang yang memiliki minat baca akan berusaha membaca bacaan yang variatif. Mereka tidak hanya membaca bacaan yang mereka butuhkan pada saat itu tetapi juga membaca bacaan yang merekaanggap penting.
Sedangkan menurut Sudarsana dan Bastiano (2010: 427) ada empat aspek yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
minat bacaseseorang, yaitu 1) kesenangan membaca; 2) kesadaran akan manfaat membaca; 3) frekuensi membaca; dan 4) jumlah buku yang pernah dibaca.
Indikator yang dikembangkan dalam penelitian ini merupakan perpaduan dari pendapat Dalman serta Sudarsana dan Bastiano. Indikator minat baca yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Kesenangan membaca
Minat adalah kecenderungan seseorang untuk menaruh perhatian lebih serta menyukai suatu hal atau kegiatan tertentu tanpa ada paksaandari pihak lain. Minat baca adalah keinginan kuat yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan membaca atas kemauannya sendiri dan didasari dengan perasaan senang. Rasa senang akan menjadi dasar yang kukuh untuk menjalankan sebuah aktivitas dengan penuh kenikmatan (Naim, 2013: 58).
2) Kesadaran akan manfaat membaca
Untuk membangun kebiasaan membaca, langkah yang penting adalah dengan membangun kesadaran seseorang.
Penyadaran akan menimbulkan paradigma baru, dari menganggap membaca bukan halyang penting menjadi penting (Naim, 2013: 57). Farr (dalam Dalman,2013: 5) menyebutkan,
“reading is the heart of education”, yang artinya membaca
merupakan jantung pendidikan. Oleh karena itu, siswa harus ditumbuhkan kesadarannya akan manfaat membaca sedini mungkin untuk membantu proses pendidikannya.
3) Frekuensi membaca
Hal ini diartikan sebagai frekuensi (keseringan) dan waktu yang digunakan seseorang untuk membaca. seseorang yang memiliki minat baca sering kali akan banyak melakukan kegiatan membaca (Dalman,2013: 145).
4) Kuantitas bacaan
Orang yang memiliki minat baca akan berusaha membaca bacaan yang variatif. Mereka tidak hanya membaca bacaan yang mereka butuhkan pada saat itu tetapi juga membaca bacaan yang merekaanggap penting (Dalman, 2013: 145).
F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Dawson dan Bamman (Rachman, 1985: 6-8) mengemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai berikut.
a) Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya lewat bahan-bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan, dan cara penyajiannya sesuai dengan kenyataan individunya. Isi dari bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan individu, merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat bacanya.
b) Kegiatan dan kebiasaan membaca dianggap berhasil atau bermanfaat jika siswa memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa aman, status, kedudukan tertentu, kepuasan efektif dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya.
Jika kegiatan membaca dianggap menguntungkan seseorang, maka membaca merupakan suatu kegiatan yang dianggap sebagai salah satu kebutuhan hidupnya.
c) Tersedianya sarana buku bacaan dalam keluarga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca. Ragam bacaan yang memadai dan beraneka ragam dalam keluarga akan sangat membantu anak dalam meningkatkan minat baca.
d) Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan sempurna serta kemudahan proses peminjamannya merupakan faktor besar yang mendorong minat baca siswa.
e) Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan siswa untuk membaca secara periodik di perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca siswa.
f) Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong timbulnya minat baca siswa. Pergaulan teman dalam sekolah menjadi salah satu faktor penting dalm
pembentukan minat. Siswa yang berminat terhadap kegiatan membaca, akan lebih sering mengajak temannya ikut melakukan kegiatan membaca baik di dalam kelas ataupun perpustakaan sehingga memberikan pengaruh positif juga terhadap temannya.
g) Faktor guru yang berupa kemampuan mengelola kegiatan dan interaksi belajar mengajar, khususnya dalam program pengajaran membaca. Guru yang baik harus mengetahui karakteristik dan minat anak. Guru bisa menyajikan bahan bacaan yang menarik dan bervariasi supaya siswa tidak merasa bosan.
h) Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong pemilihan buku bacaan dan minat baca siswa. Anak perempuan biasanya lebih suka membaca novel, cerita drama maupun cerita persahabatan, sedangkan anak laki-laki biasanya lebih suka cerita bertema kepahlawanan.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan menjadi barang jadi. Hal yang
sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya. (Purwanto, 2010:44)
Dalam dunia pendidikan, hasil peningkatan pemahaman dan perubahan tingkah laku akibat pengalaman belajar disebut sebagai hasil belajar atau prestasi hasil belajar, ini berarti hasil belajar hanya dapat diperoleh jika seseorang telah mengalami satu proses pembelajaran (Sarwan, 2013:143). Hasil belajar pada umumnya yang dikenal oleh pendidik dari tingkat pendidikan adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh Bloom yaitu: (1) ranah kognitif yang berhubungan dengan kemampuan berpikir, (2) ranah efektif yang berhubungan dengan minat, perasaan, sikap, emosi, kepribadian penghargaan, proses internalisasi, dan pembentukan karakteristik diri, dan (3) ranah psikomotorik yang berhubungan dengan persoalan keterampilan motorik yang dikendalikan oleh kematangan psikologis. (Sarwan, 2013:145)
Hasil dan bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi tidak mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris.
Hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke dalam situasi- situasi di luar sekolah. Dengan kata lain, murid dapat mentransformasikan hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya di dalam masyarakat.(Hamalik, 2001:30)
Menurut Widoyoko (2014:8-10) penilaian hasil belajar memunyai makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah. Adapun makna penilaian bagi ketiga pihak tersebut adalah:
a. Makna Bagi Siswa
Dengan diadakannya penilaian hasil belajar, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang disajikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari penilaian ada dua kemungkinan:
1) Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hasil itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan memunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan. Keadaan sebaliknya dapat juga terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh oleh usahanya menjadi kurang gigih untuk lain kali.
2) Tidak Memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia selalu belajar giat. Namun demikian, dapat juga sebaliknya, bagi siswa yang lemah kemampuannya, akan menjadi putus asa dengan hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
b. Makna Bagi Guru
Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada siswa-siswa yang belum berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
c. Makna Bagi Sekolah
Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kultur akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
Hasil belajar merupakan cerminan kualitas suatu sekolah. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan
sebagai pedoman bagi sekolah untuk mengetaui apakah yang dilakukan sekolah sudah memenuhi SNP atau belum.
Dalam sistem pendidikan rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar dibagi menjadi 3 aspek yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun ketiga ranah tersebut ialah:
1) Kognitif
Ranah kognitif menitik beratkan pada kapasitas intelektual peserta didik. Dengan kata lain, aspek kognitif mencakup semua tujuan yang bersangkut dengan proses intelektual peserta didik. Dalam Sahlan (2013: 20-22) Bloom mengemukakan jenjang-jenjang tujuan kognitif mulai dari tingkatan sederhana samapi ke tingkatan yang paling kompleks sebagai berikut:
1. Pengetahuan (recognition)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus tanpa mengaharapkan kemampuan untuk menggunakannya.Sudijono (2008: 50) Pengetahuan atau ingatan inilah merupakan proses berpikir yang paling rendah. Salah satu hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahan adalah peserta didik dapat menghapal surat Al
Ashr, menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan benar.
2. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman merupakan kemmapuan untuk memahami arti suatu bahan penegatahuan atau ide tanpa perlu melihat seluruh implikasinya seperti menerjemahkan, menafsirkan, merangkum, membaca grafik.
3. Penerapan atau aplikasi (aplication)
Penerapan mencakup penggunaan abstraksi di dalam situasi yang khusus atau konkret. Dengan kata lain, kemampuan untuk menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi yang bru dan nyata. Misalnya menerapkan dalil, metode, konsep atau teori ke situasi praktis.
4. Analisis (analysis)
Merupakan kemampuan menguraikan atau merinci bahan menjadi bagian-bagian supaya struktur organuisasinya mudah dipahami dan jelas, meliputi identifikasi bagian-bagian hubungan antara bagian-bagian mengenali prinsip-prinsip organisasi. Seperti buila seorang peserta didik membedakan fakta dan opini dalam artikel.
5. Sintesis (synthesis)
Merupakan kemampuan untuk mengombinasikan bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang baru dan asli, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru berdasarkan atas berbagai informasi atau fakta.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi merupakan tingkatan tertinggi domain kognitif. Tingkatan ini berhubungan dengan kemampuan menguraikan perilaku dimana penilaian diadakan terhadap bahan atau metode atau metode yang digunakan. Kriteria dapat ditentukan oleh peserta didik sendiri atau orang lain.
Misalnya menentukan mutu karangaan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) Ranah afektif
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri- ciri hasil belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku (Sudijono, 2008: 50). Adapun indikator afektif ialah sebagai berikut:
1. Pandangan atau Pendapat (opinion)
Apabila guru mau mengukur aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respon yang melibatkan
ekspresi, persaan, atau pendapat pribadi siswa terhadap hal- hal yang relatif sederhana tetapi bukan fakta.
2. Sikap Atau Nilai (attitude, value)
Dalam penilaian afektif tentang sikap ini siswa ditanya melalui responnya yang melibatkan sikap atau nilai telah mendalam di sanubarinya, dan guru meminta dia untuk mempertahankan pendapatnya.
3) Psikomotorik
Ranah ini berhubungan dengan keterampilan dalam melakukan sesuatu yang bersifat umum, manual dan motorik.
Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya (Arikunto, 2013: 135). Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan . aspek ini memiliki tingkatan sebagai berikut :
1 Persepsi
Persepsi berhubungan dengan penggunaan indra dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Seperti mendengar suara musik dengan tarian tertentu mengenal kerudakan-kerusakan benda yang dihubungkan dengan suarnya.
2 Kesiapan
Kesiapan berkaitan dengan keseiapan seeorang unyuk mengerjakan sutau kegiatan tertentu. Kesiapan ini meliputi kesipapan mental, jasmani atau emosi dalam melakukan tindakan.
3 Mekanisme
Merupakan respon fisik yang sudah dipelajari dan sudah menjadi kebiasaan. Gerakan yang ditampilkan menunjukkan kepada suatu kemahiran. Seperti menulis halus, kepandaian menari, melukis dan sejenisnya.
4 Respon terbimbing
Respon terbimbing berkaitan dengan peniruan seseorang dengan kegiatan tertentu. Misalnya mengikuti, mengulangi, melakukan dan sejenisnya terhdap perbuatan orang lain.
5 Respon yang kompleks
Respon yang kompleks berhubungan dengan penampilan motorik dengan keterampilan penuh cepat dan dengan hasil yang baik seperti kemahiran mneyetor mobil 6 Penyesuaian
Berkenaan dengan keterampilan individu yang sudah berkembang sehingga orang yang bersangkutan
dapat merubah pola gerakannya dengan situasi baru. Seperti orang yang bermain bulu tangkis, tenis dan sejenisnya.
7 Penciptaan
Penciptaan merupakan tingkatan tertinggi domain psikomotorik . tingkatan ini menunujukkan penciptaan pada gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu. Dimana gerakan tadi biasanya dapat dilakukan oleh orang yang mempunyai keterampilan tinggi. Misalnya menciptakan lagu, tari, pencipta mode dan sejenisnya.
Hasil belajar psikomotorik berkaitan dengan kemampuan bertindak (Mulyadi, 2010: 9). Setelah murid menerima pengalaman belajar tertentu, namun perlu diingat bahwa keterampilan dalam menghapal suatu bahan pengajaran bukanlah termasuk hasil-hasil psikomotorik, melainkan termasuk hasil belajar kognitif/kemampuan mengingat kembali.
Sukardi (2014: 11) menjelaskan bahwa hasil belajar dapat diketahui dengan cara melakukan penilaian atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi merupakan proses menentukan kondisi suatu tujuan telah dapat dicapai.
34
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini yaitu menggunakan pendeatan uantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis dari data-data yang telah diumpulkan sesuai dengan teori dan konsep.
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian Ex post facto.
Penelitian ini dipertimbangkan sebagai Ex Post Facto dengan alasan bahwa Ex Post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. (Riduwan, 2010:50)
B. Populasi dan Sampel
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2015:80). Maka populasi dalam penelitian ini mencangkup seluruh siswa SMA Negeri Ambulu kelas XI MIPA. Kami lebih memfokuskan penelitian pada kelas XI MIPA karena kelas X masih belum ada penjurusan dan kelas XII sudah tidak bisa diganggu dikarenakan kelas XII fokus ujian akhir sekolah.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling menurut Sugiyono (2001:57) tehnik random sampling adalah tahnik pengambilan sampel dari anggota populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Tehnik pengambilan sampel disini menggunaan undian kelas, yang dimana XI MIPA terbagi menjadi 8 kelas, hasil dari undian tersebut ternyata keluar kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 6 yang dimana totalnya terdapat 50 siswa yang terdiri dari kelas XI MIPA 3 (25 orang) dan kelas XI MIPA 6 (25 orang), karena menurut Sugiono (2001:91) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah
1. XI MIPA 3 25
2. XI MIPA 6 25
.
C. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang akurat dalam penelitian, maka dalam hal ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut
1. Observasi
ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan SMA Negeri Ambulu seperti kegiatan pembelajaran disekolah, kondisi keseharian siswa, dan hasil belajar akademik di sekolah.
2. Kuesioner (Angket)
Lembar angket berupa daftar pernyataan terdiri dari 20 pernyataan yang diisi oleh siswa dengan cara ceklist pernyataan
yang sesuai dengan diri siswa dan tidak diceklist jika tidak sesuai dengan diri siswa. Lembar angket diberikan peneliti kepada siswa kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 6 pada mata pelajaran biologi untuk mengetahui minat baca siswa di SMA Negeri Ambulu
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu hasil nilai ulangan harian mapel Biologi siswa kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 6 di SMA Negeri Ambulu.
b. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian, berikut penyusunannya:
1. Uji Validasi Angket
Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala likert, terdapat 20 pertanyaan yang mewakili variabel x (minat baca). Kuesioner ini menggunakan jawaban berjenjang disajikan dalam bentuk 4 pilihan jawaban. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda cheklis (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
Angket dibuat dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari pernyataan bersifat positif dan negatif. Menurut (Ihwan, 2017: 31) skala likert adalah skala yang sering digunakan untuk mengukur pendapat, sikap dan presepsi responden mengenai suatu
objek dengan pembuatan yang mudah dan tingkat reliabilitas nya tinggi. Angket ini di adopsi dari skripsi dan di kembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Tabel 3.2 Jawaban dalam Skoring Angket Pernyataan Positif Negatif
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Kurang sesuai 2 3
Tidak Sesuai 1 4
Uji validitas instrumen dilakukan untuk menunjukan keabsahan dari instrumen yang akan dipakai pada penelitian.
Penghitungan uji validitas ini menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) V.22.
Tabel 3.3 Uji Validitas Angket
No.
Item soal
rTabel rHitung Sig. Keterangan
1. 0,284 0,701 0,000 Valid
2. 0,284 0,511 0,000 Valid 3. 0,284 0,506 0,000 Valid 4. 0,284 0,701 0,000 Valiid
No.
Item soal
rTabel rHitung Sig. Keterangan
5. 0,284 0,511 0,000 Valid 6. 0,284 0,506 0,000 Valid 7. 0,284 0,351 0,012 Valid 8. 0,284 0,288 0,043 Valid 9. 0,284 0,409 0,003 Valid 10. 0,284 0,511 0,000 Valid 11. 0,284 0,327 0,020 Valid 12. 0,284 0,352 0,012 Valid 13. 0,284 0,324 0,022 Valid 14. 0,284 0,426 0,002 Valid 15. 0,284 0,415 0,003 Valid 16. 0,284 0,390 0,005 Valid 17. 0,284 0,357 0,011 Valid 18. 0,284 0,403 0,004 Valid 19. 0,284 0,701 0,000 Valid 20 0,284 0,701 0,000 Valid
Tabel 3.4 Kisi-kisi Penusunan Instrumen
Variabel Indikator Deskriptor
Pernyataan Juml ah soal Positif Negatif
Minat Baca (X)
Kecenderun gan
membaca,
1. Kepemilikan buku Biologi
5,7,8, 4,17,18, 19
7
2. Menyukai mata pelajaran Biologi Dorongan
membaca/
motif membaca
1. Membaca karena di beri hadiah 2. Membaca
karena disuruh 3. Membaca atas
kemauan sendiri
3,9,20 10,11 5
Ketertarikan membaca
1. Ketertarikan mengerjakan tugas
1,6,12,1 5
2,13,14, 16
8
2. Hobi membaca 3. Perbuatan
yang berkenaan dengan membaca 4. Pemanfaatan
waktu membaca
Jumlah 20
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui ketetapan suatu instrumen (alat ukur) didalam mengukur gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda. Hasil pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan mampu memberikan hasil yang terpercaya (Sugiyono, 2014:348).
Tinggi rendahnya reliabilitas instrumen ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika suatu instrumen dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya yang diperoleh konsisten, instrumen itu reliabel.
Uji reliabilitas menggunakan software SPSS for windows v.22. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Uji reliabilitas data dapat dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Ghozali, 2011:48).
Dirumuskan sebagai berikut : α = 𝑘𝑟
1+ (𝑘−1)𝑟 Keterangan :
α = koefisien reliabilitas
r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel k = jumlah variabel bebas dalam persamaan
Tabel 3.5 Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.829 20
Dari hasil uji reliabilitas menggunakan software SPSS for windows v.22 didapatkan nilai dari hasil X dan Y menghasilkan nilai alpha Cronbach’s > 0,829, dimana hasil tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji normalitasKolmogrov-Smirnov dilakukan terhadap data hasil belajar siswa, data di uji normalitas data nya dengan menggunakan bantuan program SPSS v.22 for Windows. Berikut output dari uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 2.6:.
Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov Test Of Normality
Kolmogrov-Smirnov
Statistic Df Sig.
Ulangan Harian
.942 .
50 .052
Berdasarkan output dari uji normalitasKolmogrov-Smirnov hasil ulangan harian diatas, perbandingan antara nilai signifikansi untuk nilai pretest yaitu 0,052 > 0,05 maka data ulangan harian siswa berdistribusi normal.
4.Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui beberapa varian data adalah sama atau tidak. Uji yang digunakan adalah F Levene Test. Representasi uji homogenitas F Levene Test secara matematis sebagai berikut:
Dasar pengambilan keputusan pada uji homogenitas yaitu jika nilai Sig. > 0.05, maka H0 diterima yang artinya data30 homogen, dan sebaliknya jika nilai Sig. < 0.05, maka H0 ditolak yang artinya data tidak homogen (Sujarweni, 2015: 115).
D. Analisis dan Uji Hipotesis a. Regresi Linier Sederhana
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan jenis analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah analisis untuk mengukur besarnya pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan menggunakan variabel independen (Priyatno, 2012.:117).
Hubungan antara variabel Y dan variabel X dapat linier atau bukan linier. Jadi uji hipotesis jenis regresi linier sederhana ini digunakan untuk mengetahui pengaruh nyata sinifikansi variabel independen (X) minat baca siswa terhadap variabel (Y) hasil belajar. Koefisien Regresi Sederhana (p-value). Dari hasil analisis regresi dapat dietahui dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Menentukan Hipotesis
Ha: Ada pengaruh seara signifikan antara pengaruh minat baca terhadap hasil belajar siswa.
H0: Tidak ada pengaruh secara signifikan antara minat baca terhadap hasil belajar siswa
2) Membandingkan tara signifikansi (p-value). Dengan ketentuan jika signifikansi >0.05 maka H0 diterima, jika signifikansi <0,05 maka H0 di tolak.
Tabel 3.7 Koefisiens
Model Unstandarized Coefficients
Standarized Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 12.133 2.075 5.846 .000
Minat Baca .343 .052 .423 6.569 .000
Dari tabel diatas dilihat taraf signifikansi sebesar 0.00.
yang mana. Berdasarkan ketentuan dari p-value. Jika signifikansi > 0.05, maka H0 diterima,Jika signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak. karena signifikansi 0.00 < 0.05 maka Ho ditolak, yang berarti Ha diterima. Yang mana memiliki arti koefisien regresi costantsignifikan.
Tabel 3.8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana model Summary
Pada model tabel summary diperoleh hasil R Square (koefisien determinasi) sebesar 0.179 yang berarti R Square = 0.179 x 100% = 17.9 %. Angka R square adalah 0.179. Artinya pengaruh minat baca (X) terhadap hasil belajar (Y) sebesar 17.9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain di Luar penelitian ini.
Tabel 3.9 Uji Anova
Model Sum of
Squares
Df Mean f Sig.
1. Regression
Residual
2363.613
10846.262 1
198
263.613
54.779
43.148 .000*
Total 132009.875 199
Pada tabel anova dapat diperoleh nilai F hitung sebesar 43,148 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 Yang memiliki arti model regresi yang diperoleh nantinya dapat digunakan untuk memprediksi tingkat minat baca pada siswa.
Tabel 3.10 Korelasi
Minat Baca Hasil Belajar Pearson Corelation
Minat Baca Hasil Belajar
1.000
.423
.423
1.000
Sig (1-tailed) Minat Baca
Hasil Belajar .000
.000
Pada tabel Correlations diatas memuat korelasi/hubungan antara variabel (X) minat baca terhadap hasil belajar (Y).
Besarnya korelasi adalah 0,423, dengan signifikansi 0,000, karena signifikansi 0.00 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara minat baca terhadap hasil belajar.
Berdasarkan harga koefisien korelasi yang positif yaitu 0,423, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin sering menggunakan membaca maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa.